1. Pendahuluan
Di dalam matematika, jika kita menyampaikan sebuah pernyataan maka satu satunya
cara supaya orang percaya apa yang kita katakan adalah dengan membuktikannya. Di
matematika semua pernyataan/statement baik yang sulit maupun yang mudah
membutuhkan pembuktian (proof) valid agar pernyatan tersebut diakui.
Dapat dikatakan bahwa matematika merupakan kumpulan pernyataan beserta
pembuktiannya yang terkumpul dalam suatu wadah besar dinamakan logika.
Selanjutnya yang dimaksud dengan pembuktian adalah langkah-langkah logis untuk
menunjukkan atau meyakinkan orang lain bahwa suatu pernyataan matematis itu benar
(untuk menunjukan suatu pernyataan adalah salah, cukup dicari counter examplenya).
Contoh :
i. Setiap bilangan prima adalah bilangan ganjil.
ii. Jika f fungsi kontinu maka f dapat diturunkan.
iii. Pada 2300 tahun yang lalu Euclid berkata.
itu terbatas maka terbentuk himpunan S pp p p = { 123 , , ,..., n} yang berisikan semua
Banyak orang awam berpendapat orang yang jago matematika atau orang yang
hebat matematika nya adalah orang yang menghitung dengan cepat atau yang bisa
menghitung misalnya : 456789026 × 34567678 tanpa menggunakan kalkulator. Tetapi
sebenarnya bukan itu pengertian “jago”, ”hebat” dalam matematika. Seorang
matematikawan dikatakan jago, dikatakan hebat jika dia bisa membuat suatu pernyataan
yang baru, yang orisinil dan membuktikannya secara valid. Membuat pernyataan dan
sekaligus membuktikannya bukanlah hal yang mudah. Bahkan seorang Dewa
Matematika, Riemann sekalipun tidak sanggup membuktikan pernyataannya sendiri,
yang dikenal dengan Hipotesis Riemann
Contoh :
1. Buktikan bahwa jika 2y = 10 maka y = 5 !
Bukti :
Kontraposisi dari implikasi : jika 2y = 10 maka y = 5 adalah jika y ≠ 5 maka
2y ≠ 10. Selanjutnya, dibuktikan bahwa y ≠ 5 maka 2y ≠ 10.
Diketahui y ≠ 5 , berarti 2y 25 ⋅ ≠ ⋅ atau 2y ≠ 10. Berarti, terbukti jika y ≠ 5
maka 2y ≠ 10. Jadi terbukti bahwa jika 2y = 10 maka y = 5. 2. Buktikan bahwa
jika x dan y bilangan ganjil maka x + y bilangan genap. Bukti :
Kontraposisi dari implikasi : jika x dan y bilangan ganjil maka x + y bilangan
genap adalah jika x + y bukan bilangan genap maka x atau y bukan bilangan
ganjil.
Diketahui x + y bukan bilangan genap berarti x + y bilangan ganjil. Oleh
karena itu, x atau y merupakan bilangan genap berarti x atau y bukan
bilangan ganjil. Jadi terbukti bahwa, jika x dan y bilangan ganjil maka x + y
bilangan genap.
2
3. Jika
x bilangan genap maka x juga bilangan genap. (Sebagai latihan)
b. Kontradiksi (Reductio ad absurdum)
Untuk membuktikan sifat matematika yang merupakan suatu implikasi p q
→ , berangkat dari pengandaian pernyataan q . Selanjutnya berangkat dengan p
benar akan ditunjukkan suatu kontradiksi dengan fakta yang ada. Hal ini
menunjukkan bahwa pengandaian pernyataan q salah. Oleh karena itu,
pengandaian harus diingkar. Jadi diperoleh q.
Untuk membuktikan sifat matematika yang berupa sifat p, diandaikan tidak p
selanjutnya jika dihasilkan kontradiksi (sesuatu yang salah misalkan 1 bilangan
genap) berarti pengandaian salah. Oleh karena itu, pengandaian harus diingkar.
Jadi diperoleh p.
Contoh :
1. Buktikan bahwa jika x – 5 = 3 maka x = 8 !
Bukti :
Diketahui x – 5 = 3, akan dibuktikan x = 8.
Andaikan x ≠ 8, misalkan x = 9. Berarti, x − 5 9 5 4. =−= Diketahui bahwa x
– 5 = 3. Diperoleh 4 = 3. Hal ini kontradiksi dengan pernyataan bahwa 4 3 ≠
. Pengandaian x ≠ 8 harus diingkar, sehingga x = 8. Jadi terbukti bahwa jika
x – 5 = 3 maka x = 8.
2. Buktikan bahwa 2 + 4 = 6 !
Bukti :
Andaikan 2 + 4 ≠ 6, maka 2 + 4 – 4 ≠ 6 – 4 atau 2 ≠ 2. Hal ini kontradiksi
dengan ketentuan bahwa 2 = 2. Pengandaian 2 + 4 ≠ 6 harus diingkar,
sehingga 2 + 4 = 6. Jadi terbukti 2 + 4 = 6.
Contoh :
1. Buktikan bahwa untuk setiap n bilangan asli berlaku n 4 1− habis dibagi 3 !
Bukti :
i) Untuk n = 1, n 1 4 1 4 1 413 −= −= −= habis dibagi 3.
ii) Dianggap benar untuk n = k, berarti k 4 1− habis dibagi 3. Selanjutnya,
untuk n = k + 1 berlaku :
k1 k
4 1 (4 4) 1 + −= ⋅ −
k
= ⋅+ − (4 (3 1)) 1
kk
= ⋅+ ⋅ − ((4 3) (4 1)) 1
kk
= ⋅+ − (4 3) (4 1)
Selanjutnya,
1
1 + 2 + … + k + (k + 1) = k(k 1)
2+ + (k + 1)
1 (k 1)( k 1)
= 2
++
1 (k 1)( (k 2))
= 2
++
1
= (k 1)(k 2)
2+ +
1
= (k 1)((k 1) 1)
2+ + +
iii) Dari i) dan ii), disimpulkan bahwa untuk setiap n bilangan asli berlaku :
1
1 + 2 + … + n = n(n 1)
2+ .
Selain bukti di atas, kadang dapat juga digunakan cara pembuktian yaitu mencari
Counter Example.
Latihan :
1. Dengan bukti langsung, buktikan bahwa :
a. jika x dan y bilangan rasional maka x + y bilangan rasional !
b. jika sin 0 α ≠ maka untuk setiap n bilangan asli n α ≠ π !
c. jika m dan n bilangan genap maka m + n bilangan genap !
d. jika x – 6 = 11 maka x = 17 !
2. Dengan bukti tak langsung, buktikan bahwa :
a. jika x dan y bilangan genap maka xy habis dibagi 4 !
b. jika 4x = 16 maka x = 4 !
c. 4 + (-5) = -1 !
d. 3 5 15 ⋅ = !
e. 3 merupakan bilangan irrasional !
3. Dengan induksi matematika, buktikan bahwa :
22 2 1 1 2 ... n n(n 1)(2n 1)
a. 6
+ ++ = + +
+.
Bukti :
Diketahui x > 0.
1 n
Misalkan P(n) : (1 ) 1 ( 1) x n x
+
+ >+ + .
11 2 2
i. Untuk n = 1, (1 ) (1 ) 1 2 x x xx
+
+ = + =+ + dan 1 ( 1) 1 (1 1) 1 2 . + nx x x + =+ + =+
2
Karena x > 0, P(1) : (1 ) 1 2 + >+ x x benar.
1 k +
ii. Pernyataan P(n) dianggap benar untuk n = k, berarti (1 ) 1 ( 1) x k x + >+ + .
Selanjutnya akan dibuktikan bahwa P(n) benar untuk n = k + 1,
( 1) 1 1 kk
(1 ) (1 ) (1 ) xxx
++ +
+ =+ +
>+ + + (1 ( 1) )(1 ) kx x
2
=+ + + + + 1 ( 1) ( 1) k xx k x
2
=+ + + + 1 ( 2) ( 1) k xk x
2
Karena x > 0, maka 1 ( 2) ( 1) 1 ( 2) + + + + >+ + k xk x k x .
( 1) 1 k ++
Berarti, (1 ) 1 ( 2) 1 (( 1) 1) x kx k x + >+ + =+ + + .