Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

PERENCANAAN DAN EVALUASI KESEHATAN

DASAR-DASAR PERENCANAAN KESEHATAN

DOSEN PENGAMPU :Yessi Oktaviani, MARS

OLEH :

WIWI ASTRI FADILAH (201000413201009)

HIDAYAT ANDREAN SAPUTRA (201000413201002)

INSTITUT KESEHTAN PRIMA NUSANTARA BUKITTINGGI

TAHUN AJARAN 2021/2022


KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat
dan karunia-Nya saya masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan tugas
perencanaan dan evaluasi kesehatan. Tidak lupa juga kami ucapkan terima kasih
kepada Dosen Pembimbing yessi oktaviani yang telah membimbing kami agar
dapat mengerti tentang bagaimana cara menyusun tugas ini. Tugas ini disusun agar
pembaca dapat memperluas Ilmu perencanaan dan evaluasi kesehatan, yang kami
sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber. Makalah ini di susun oleh
kami dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri kami maupun yang
datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari
Tuhan akhirnya tugas ini dapat terselesaikan.

Semoga tugas kami dapat bermanfaat bagi para mahasiswa, umum


khususnya pada diri kami sendiri dan semua yang membaca tugas kami ini, dan
mudah-mudahan juga dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada
pembaca . Walaupun tugas ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Kami mohon
untuk saran dan kritiknya. Terima kasih.

Penulis

Wiwi astri fadilah


BAB 1

PENDAHULUAN

1. Latar belakang
Meningkatkan kinerja dan mutu perencanaan program kesehatan, diperlukansuatu proses
perencanaan yang akan menghasilkan suatu rencana yang menyeluruh(komprehensif dan
holistik). Perencanaan kesehatan adalah kegiatan yang perludilakukan di masa yang akan datang
dan jelas tujuannya. Langkah-langkah perencanaan sebetulnya bersifat generik yaitu sama dengan
alur pikir siklus pemecahan masalah, langkah-Mlangkah pokok yang perlu dilakukan adalah :
analisis situasi, identifikasi masalah dan menetapkan prioritas, menetapkan tujuan, melakukan
analisis untuk memilih alternatif kegiatan terbaik.
Menyusun rencana operasional.Kelima langkah pokok di atas harus dilaksanakan secara
berurutan (sistematis). Setiap langkah yang dilakukan memiliki tujuan sendiri. Analisis situasi
sebagai langkah awal dalam perencanaan harus dilakukan sebaik mungkin,sehingga dapat
diperoleh gambaran tentang masalah kesehatan yang ada serta faktor-faktor yang mempengaruhi
masalah kesehatan tersebut, yang merupakan tujuan dari analisis ini, pada akhirnya akan
diperoleh hasil dari analisis ini yang merupakan titik tolak perencanaan kesehatan terpadu dan
dalam langkah selanjutnya diikuti oleh kegiatan untuk merumuskan masalah secara jelas,
sekaligus menentukan prioritas masalah-masalah tersebut.
Yang dimaksud dengan masalah dalam perencanaan kesehatan tidak terbatas pada masalah
gangguan kesehatan saja, akan tetapi meliputi semua faktor yang mempengaruhi kesehatan
penduduk (lingkungan, perilaku, kependudukan dan pelayanan kesehatan).Menurut Abraham. L,
masalah adalah terdapatnya kesenjangan (gap) antaraharapan dengan kenyataan. Oleh sebab itu,
cara perumusan masalah yang baik yaitu jika rumusan tersebut jelas menyatakan adanya
kesenjangan.

2. Rumusan masalah
1) Apa itu Pengertian perencanaan?
2) Apa itu Unsur-unsur perencanaan?
3) Apa itu Tingkatan dan syarat perencanaan?
4) Apa itu Manfaat dan jenis perencanaan?
5) Apa itu Aspek ekonomi dan politis perencanaan?
3. Tujuan
1) Untuk mengetahui Pengertian perencanaan
2) Untuk mengetahui Unsur-unsur perencanaan
3) Untuk mengetahui tingkatan dan syarat perencanaan
4) Untuk mengetahui Manfaat dan jenis perencanaan
5) Untuk mengetahui Aspek ekonomi dan politis perencanaan
BAB 2
PEMBAHASAN
1. Pengertian perencnaan
Perencanaan atau planning adalah proses pengambilan keputusan yang menyangkut apa yang akan
dilakukan di masa mendatang, kapan, bagaimana dan siapa yang akan melakukannya. Perencanaan adalah
kemampuan untuk memilih satu kemungkinan dari berbagai kemungkinan yang tersedia dan yang
dipandang paling tepat untuk mencapai tujuan (Billy E. GoetZ).Perencanaan adalah pekerjaan yang
menyangkut penyususnan konsep serta kegiatan yang akan dilaksanakan untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan demi masa depan yang lebih baik (Le Breton). Perencanaan adalah upaya menyusun
berbagai keputusan yang bersifat pokok yang dipandang paling penting yang akan dilaksanakan menurut
urutannya guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan (Maloch dan Deacon). Perencanaan adalah proses
menetapkan berbagai hambatan yang diperkirakan ada dalam menjalankan suatu program guna dipakai
sebagai pedoman dalam suatu organisasi (Ansoff dan Brendenbrg)

Perencanaan merupakan inti kegiatan manajemen, karena semua kegiatan manajemen diatur dan
diarahkan oleh perencanaan tersebut. Dengan perencanaan itu memungkinkan para pengambil keputusan
atau manajer untuk menggunakan sumber daya mereka secara berhasil guna dan berdaya guna.
Perencanaan merupakan suatu fungsi penganalisaan tujuan yang telah di tetapkan terlebih dahulu menjadi
urutan tindakan yang sistematis. Perencanaan merupakan suatu organisasi adalah suatu proses yang
berkesinambungan, tidak akan pernah berhenti, karena organisasi akan terus menghasilkan tujuan-tujuan
yang ingin dicapai oleh unit-unit pelaksanaan. Dari batasan-batasan yang telah ada dapat ditarik suatu
kesimpulan bahwa perencanaan adalah suatu kegiatan atau proses penganalisaan dan pemahaman sistem,
penyusunan konsep dan kegiatan yang akan dilaksanakan untuk mencapai tujuan-tujuan demi masa depan
yang baik..

Perencanaan kesehatan adalah sebuah proses untuk merumuskan masalah-masalah kesehatan yang
berkembang di masyarakat, menentukan kebutuhan dan sumber daya yang tersedia, menetapkan tujuan
program yang paling pokok dan menyusun langkah-langkah praktis untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.

2. Unsur-unsur perencanaan
Menurut Manullang (2009:41), rencana yang baik pada umumnya memuat enam unsur yaitu
what, why, where, when, who, how. Selanjutnya menurut Hasibuan (2008 : 112), pertanyaan-
pertanyaan ini harus dijawab secara ilmiah, artinya atas hasil analisis data, informasi, dan fakta,
supaya rencana yang dibuat itu relatif baik, pelaksanaannya mudah dan tujuan yang diinginkan
akan tercapai.
a. What (apa)
Apa yang akan dicapai, tindakan apa yang harus dikerjakan untuk mencapai sasaran, sarana dan
prasarana apa yang diperlukan, harus ada penjelasan dan rinciannya
b. Why (mengapa)
Mengapa itu menjadi sasaran, mengapa ia harus dilakukan dengan memberikan penjelasan,
mengapa ia harus dikerjakan dan mengapa tujuan itu harus dicapai.
c. Where (di mana)
Di mana tempat setiap kegiatan harus dikerjakan. Perlu dijelaskan dan diberikan alasan-alasannya
berdasarkan pertimbangan ekonomis.
d. When (kapan)
Kapan rencana akan dilakukan. Penjelasan waktu dimulainya pekerjaan baik untuk tiap-tiap
bagian maupun untuk seluruh pekerjaan harus ditetapkan standar waktu untuk memilih pekerjaan-
pekerjaan itu. Alasan-alasan memilih waktu itu harus diberikan sejelas- jelasnya.
e. Who (siapa)
Siapa yang akan melakukannya, jadi pemilihan dan penempatan karyawan, menetapkan
persyaratan dan jumlah karyawan yang akan melakukan pekerjaan, luasnya wewenang dari
masing-masing pekerja.
f. How (bagaimana)
Bagaimana mengerjakannya, perlu diberi penjelasan mengenai teknik-teknik pengerjaannya.

3. Syarat perencanaan
1) Dilandasi Partisipasi
Ada baiknya, jika dalam membuat suatu rencana dilandasi dengan unsur
partisipasi.Karena dengan adanya suatu partisipasi dari setiap pihak yang ada di dalam
organisasi, akan diperoleh berbagai masukan yang sangat bermanfaat dalam pembuatan
rencana itu sendiri.Dengan adanya partisipasi, sebetulnya organisasi akan mendapatkan
keuntungan double.Karena selain rencana menjadi lebih baik atau sempurna, juga akan
menimbulkan adanya suatu gairah bekerja serta semangat kerja dari setiap karyawan.Hal
tersebut timbul karena para karyawan merasa diikutsertakan dalam pembuatan rencana
atau mereka merasa lebih dihargai.
2) Rencana Harus Luwes atau Fleksibel
Sebetulnya, rencana yang baik adalah yang sudah mendasarkan pada penelitian yang
sudah dilakukan sebelumnya secara mendalam.Tentunya sesudah memperhitungkan
berbagai kemungkinan yang ada.Tapi dalam realisasi-nya, meskipun rencana sudah
dibuat dengan baik, sering ditinjau kembali.Hal tersebut dikarenakan dalam praktiknya,
sering muncul berbagai hal yang tidak terduga sebelumnya dan sulit untuk
diperhitungkan.Misalnya seperti adanya resesi ekonomi yang bisa berakibat pada
perubahan harga barang, perubahan peraturan pemerintah, dan lain sebagainya.Oleh
karena itu, rencana yang dibuat haruslah bersifat fleksibel.Artinya setiap saat bisa
dievaluasi sesuai dengan perkembangan organisasi atau situasi dan kondisi yang terjadi
pada saat itu.Tapi hal ini bukan berarti bahwa suatu rencana yang sudah dibuat, bisa
diubah seenaknya atau sesuka hati.
3) Berdasarkan Pada Alternatif
Supaya bisa menentukan dan menetapkan rencana yang baik, maka sebaiknya sebelum
membuat atau menetapkan rencana, harus ditentukan terlebih dahulu alternative dari
perencanaan.Dengan terdapatnya suatu alternative perencanaan, yaitu dengan
mempertimbangkan untuk dan juga ruginya dari setiap alternative, maka bisa kiranya
menetapkan suatu alternative rencana yang terbaik.
4) Harus Realistis
Sama halnya dengan tujuan suatu organisasi, perencanaan haruslah bersifat realistis.Jika
rencana yang dibuat tidak realistis, mungkin hanya akan terlihat baik di kertas saja, tapi
dalam praktiknya tidaklah baik.Rencana yang tidak realistis ini kemungkinan terjadi
karena yang membuat atau menetapkan rencana tidak melihat adanya kekuatan,
kelemahan, kesempatan, dan berbagai batasan yang dimiliki oleh organisasi.Misalnya
seperti keterbatasan dalam bidang teknologi, keterbatasan tenaga kerja, keterbatasan
dana, dan lain sebagainya.
5) Perencanaan Harus Ekonomis
Melihat dari berbagai syarat yang sudah disebutkan, terutama terhadap keterbatasan
organisasi, rencana harus pula mempertimbangkan aspek ekonomis dalam pembuatan-
nya.Jika dalam pembuatan-nya tidak memperhatikan aspek ekonomis, maka dalam
pelaksanaannya nanti akan terjadi adanya suatu pemborosan. Baik itu pemborosan tenaga
kerja, waktu, dan lain sebagainya.Tentunya hal tersebut akan berdampak pada
keuntungan yang diperoleh oleh organisasi. Oleh karena itu aspek ekonomis ini harus
benar-benar diperhatikan dalam membuat rencana.

Di samping beberapa syarat yang sudah dijelaskan tersebut, terdapat beberapa hal yang harus
diperhatikan dalam pembuatan perencanaan, di antaranya adalah sebagai berikut:

 Harus adanya suatu koordinasi.


 Harus menghindarkan pada under atau over planning.
 Harus bersifat dinamis.
 Harus bisa mendayagunakan semua fasilitas yang ada di dalam organisasi.
 Harus bisa dijadikan sebagai landasan bagi setiap fungsi manajemen lainnya.

4. Manfaat dan jenis perencanaan

Manfaat perencanaan bagi organisasi kesehatan adalah manajer dan staf


organisasi kesehatan tersebut dapat mengetahui :

Tujuan yang ingin di capai organisasi dan cara mencapainya Jenis dan
struktur organisasi yang dibutuhkan. Sejauh mana efektivitas kepemimpinan dan
pengarahan yang diperlukan.Bentuk dan standar pengawasan yang akan dilakukan.
Aktivitas organisasi dalam mencapai tujuan dapat dilaksanakan secara
teratur.Menghilangkan aktivitas yang tidak produktif.Mengukur hasil
kegiatan.Sebagai dasar pelaksanaan fungsi manajemen lainnya.

 Jenis - Jenis Perencanaan

Pada umumnya perencanaan ini dikelompokkan menjadi 3 macam yaitu sebagai


berikut.

a) Perencanaan Berdasarkan Jangka Waktu


Perencanaan jangka panjang (short range planning), adalah suatu rencana
yang dibuat dan juga berlaku jangka waktu selama kurang dari 1 tahun.
Perencanaan jangka menengah (medium range planning), adalah suatu
rencana yang dibuat dan juga berlaku dalam jangka waktu selama 5-7 tahun.
Perencanaan jangka panjang (long range planning), adalah suatu rencana
yang dibuat dan berlaku dalam jangka waktu selama 10-25 tahun.
b) Perencanaan Berdasarkan Ruang Lingkup
Perencanaan terintegrasi (integrated planning), adalah suatu rencana yang di
dalamnya menjelaskan secara menyeluruh, detail, dan sifatnya terpadu.
Perencanaan taktis (tactical planning), adalah suatu rencana yang di
dalamnya memuat uraian mengenai berbagai kebijakan jangka pendek, dan
mudah disesuaikan kegiatannya selama tujuannya sama. Perencanaan
strategis (strategic planning), adalah suatu rencana yang di dalamnya
memuat uraian tentang kebijakan jangka panjang dan waktu pelaksanaan
yang panjang atau lama. Pada umumnya perencanaan jenis ini sangat sulit
untuk diubah.
c) Perencanaan Berdasarkan Tingkatan
Perencanaan harian (day to day planning), adalah suatu rencana yang di
dalamnya berisikan berbagai kegiatan harian yang sifatnya rutin.
Perencanaan operasional (operational planning), adalah rencana yang hanya
focus kepada pedoman atau petunjuk pelaksanaan berbagai macam program
organisasi. Perencanaan induk (master planning), adalah suatu rencana yang
hanya focus kepada kebijakan organisasi yang didalamnya berisikan tujuan
jangka panjang dan ruang lingkup-nya luas.

5. Analisi ekonomi dan politik perencanaan


 Analisi ekonomi
Perkembangan sektor ekonomi merupakan indicator penting untuk mengetahui hasil
pembangunan yang telah dicapai, serta untuk menentukan arah dan sasaran pembangunan di masa
mendatang. Adapun analisis ekonomi yang dipaparkan berkaitan denan pertumbuhan ekonomi,
struktur ekonomi dan produk domestik Regional Bruto (PDBRB) perkapita. Realisasi penerimaan
pemerintah daerah kota Banjarmasin selama tahun 2015 mencapai 1.41 triliun rupiah yang terdiri
dari 16,11 persen pendapatan asli daerah (PAD), 60,30 persen dana perimbangan dan 23,59 perse
dari pendapatan lainnya yang sah, proorsi terbesar yaitu dari dana perimbangan yang terdiri dari
dana laokasi umum sebesar 4,20 persen, dana alokasi khusus sebesar 0,18 persen serta dana bagi
hasil pajak 9,46 persen dari total penerimaan pemerintah daerah kota Banjarmasin.
BAB 3
PENUTUP
1. KESIMPULAN
Perencanaan merupakan tahapan paling penting dari suatu fungsi manajemen, terutama dalam
menghadapi lingkungan eksternal yang berubah dinamis. Dalam era globalisasi ini, perencanaan harus
lebih mengandalkan prosedur yang rasional dan sistematis. Dalam perencanaan terdiri dari macam-
macam perencanaan, yaitu Perencanaan berdasarkan jangkauan, Perencanaan berdasarkan kerangka
waktu, Perencanaan berdasarkan spesifisitas, Perencanaan berdasarkan frekuensi penggunaan. Suatu
perencanaan juga terdapat berbagai hambatan dalam penetapan tujuan. Hambatan tersebut antara lain
tujuan yang tidak tepat, sistem penghargaan yang tidak tepat, penolakan terhadap perubahan dan
keterbatasan.

2. SARAN
Semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi pembaca untuk menambah referensi. Bila ada
kesalahan dalam penulisan atau isi makalah saya selaku pembuat makalah minta maaf sebesar –
besarnya

Anda mungkin juga menyukai