OLEH :
Puji syukur saya ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat
dan karunia-Nya saya masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan tugas
perencanaan dan evaluasi kesehatan. Tidak lupa juga kami ucapkan terima kasih
kepada Dosen Pembimbing yessi oktaviani yang telah membimbing kami agar
dapat mengerti tentang bagaimana cara menyusun tugas ini. Tugas ini disusun agar
pembaca dapat memperluas Ilmu perencanaan dan evaluasi kesehatan, yang kami
sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber. Makalah ini di susun oleh
kami dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri kami maupun yang
datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari
Tuhan akhirnya tugas ini dapat terselesaikan.
Penulis
PENDAHULUAN
1. Latar belakang
Meningkatkan kinerja dan mutu perencanaan program kesehatan, diperlukansuatu proses
perencanaan yang akan menghasilkan suatu rencana yang menyeluruh(komprehensif dan
holistik). Perencanaan kesehatan adalah kegiatan yang perludilakukan di masa yang akan datang
dan jelas tujuannya. Langkah-langkah perencanaan sebetulnya bersifat generik yaitu sama dengan
alur pikir siklus pemecahan masalah, langkah-Mlangkah pokok yang perlu dilakukan adalah :
analisis situasi, identifikasi masalah dan menetapkan prioritas, menetapkan tujuan, melakukan
analisis untuk memilih alternatif kegiatan terbaik.
Menyusun rencana operasional.Kelima langkah pokok di atas harus dilaksanakan secara
berurutan (sistematis). Setiap langkah yang dilakukan memiliki tujuan sendiri. Analisis situasi
sebagai langkah awal dalam perencanaan harus dilakukan sebaik mungkin,sehingga dapat
diperoleh gambaran tentang masalah kesehatan yang ada serta faktor-faktor yang mempengaruhi
masalah kesehatan tersebut, yang merupakan tujuan dari analisis ini, pada akhirnya akan
diperoleh hasil dari analisis ini yang merupakan titik tolak perencanaan kesehatan terpadu dan
dalam langkah selanjutnya diikuti oleh kegiatan untuk merumuskan masalah secara jelas,
sekaligus menentukan prioritas masalah-masalah tersebut.
Yang dimaksud dengan masalah dalam perencanaan kesehatan tidak terbatas pada masalah
gangguan kesehatan saja, akan tetapi meliputi semua faktor yang mempengaruhi kesehatan
penduduk (lingkungan, perilaku, kependudukan dan pelayanan kesehatan).Menurut Abraham. L,
masalah adalah terdapatnya kesenjangan (gap) antaraharapan dengan kenyataan. Oleh sebab itu,
cara perumusan masalah yang baik yaitu jika rumusan tersebut jelas menyatakan adanya
kesenjangan.
2. Rumusan masalah
1) Apa itu Pengertian perencanaan?
2) Apa itu Unsur-unsur perencanaan?
3) Apa itu Tingkatan dan syarat perencanaan?
4) Apa itu Manfaat dan jenis perencanaan?
5) Apa itu Aspek ekonomi dan politis perencanaan?
3. Tujuan
1) Untuk mengetahui Pengertian perencanaan
2) Untuk mengetahui Unsur-unsur perencanaan
3) Untuk mengetahui tingkatan dan syarat perencanaan
4) Untuk mengetahui Manfaat dan jenis perencanaan
5) Untuk mengetahui Aspek ekonomi dan politis perencanaan
BAB 2
PEMBAHASAN
1. Pengertian perencnaan
Perencanaan atau planning adalah proses pengambilan keputusan yang menyangkut apa yang akan
dilakukan di masa mendatang, kapan, bagaimana dan siapa yang akan melakukannya. Perencanaan adalah
kemampuan untuk memilih satu kemungkinan dari berbagai kemungkinan yang tersedia dan yang
dipandang paling tepat untuk mencapai tujuan (Billy E. GoetZ).Perencanaan adalah pekerjaan yang
menyangkut penyususnan konsep serta kegiatan yang akan dilaksanakan untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan demi masa depan yang lebih baik (Le Breton). Perencanaan adalah upaya menyusun
berbagai keputusan yang bersifat pokok yang dipandang paling penting yang akan dilaksanakan menurut
urutannya guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan (Maloch dan Deacon). Perencanaan adalah proses
menetapkan berbagai hambatan yang diperkirakan ada dalam menjalankan suatu program guna dipakai
sebagai pedoman dalam suatu organisasi (Ansoff dan Brendenbrg)
Perencanaan merupakan inti kegiatan manajemen, karena semua kegiatan manajemen diatur dan
diarahkan oleh perencanaan tersebut. Dengan perencanaan itu memungkinkan para pengambil keputusan
atau manajer untuk menggunakan sumber daya mereka secara berhasil guna dan berdaya guna.
Perencanaan merupakan suatu fungsi penganalisaan tujuan yang telah di tetapkan terlebih dahulu menjadi
urutan tindakan yang sistematis. Perencanaan merupakan suatu organisasi adalah suatu proses yang
berkesinambungan, tidak akan pernah berhenti, karena organisasi akan terus menghasilkan tujuan-tujuan
yang ingin dicapai oleh unit-unit pelaksanaan. Dari batasan-batasan yang telah ada dapat ditarik suatu
kesimpulan bahwa perencanaan adalah suatu kegiatan atau proses penganalisaan dan pemahaman sistem,
penyusunan konsep dan kegiatan yang akan dilaksanakan untuk mencapai tujuan-tujuan demi masa depan
yang baik..
Perencanaan kesehatan adalah sebuah proses untuk merumuskan masalah-masalah kesehatan yang
berkembang di masyarakat, menentukan kebutuhan dan sumber daya yang tersedia, menetapkan tujuan
program yang paling pokok dan menyusun langkah-langkah praktis untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.
2. Unsur-unsur perencanaan
Menurut Manullang (2009:41), rencana yang baik pada umumnya memuat enam unsur yaitu
what, why, where, when, who, how. Selanjutnya menurut Hasibuan (2008 : 112), pertanyaan-
pertanyaan ini harus dijawab secara ilmiah, artinya atas hasil analisis data, informasi, dan fakta,
supaya rencana yang dibuat itu relatif baik, pelaksanaannya mudah dan tujuan yang diinginkan
akan tercapai.
a. What (apa)
Apa yang akan dicapai, tindakan apa yang harus dikerjakan untuk mencapai sasaran, sarana dan
prasarana apa yang diperlukan, harus ada penjelasan dan rinciannya
b. Why (mengapa)
Mengapa itu menjadi sasaran, mengapa ia harus dilakukan dengan memberikan penjelasan,
mengapa ia harus dikerjakan dan mengapa tujuan itu harus dicapai.
c. Where (di mana)
Di mana tempat setiap kegiatan harus dikerjakan. Perlu dijelaskan dan diberikan alasan-alasannya
berdasarkan pertimbangan ekonomis.
d. When (kapan)
Kapan rencana akan dilakukan. Penjelasan waktu dimulainya pekerjaan baik untuk tiap-tiap
bagian maupun untuk seluruh pekerjaan harus ditetapkan standar waktu untuk memilih pekerjaan-
pekerjaan itu. Alasan-alasan memilih waktu itu harus diberikan sejelas- jelasnya.
e. Who (siapa)
Siapa yang akan melakukannya, jadi pemilihan dan penempatan karyawan, menetapkan
persyaratan dan jumlah karyawan yang akan melakukan pekerjaan, luasnya wewenang dari
masing-masing pekerja.
f. How (bagaimana)
Bagaimana mengerjakannya, perlu diberi penjelasan mengenai teknik-teknik pengerjaannya.
3. Syarat perencanaan
1) Dilandasi Partisipasi
Ada baiknya, jika dalam membuat suatu rencana dilandasi dengan unsur
partisipasi.Karena dengan adanya suatu partisipasi dari setiap pihak yang ada di dalam
organisasi, akan diperoleh berbagai masukan yang sangat bermanfaat dalam pembuatan
rencana itu sendiri.Dengan adanya partisipasi, sebetulnya organisasi akan mendapatkan
keuntungan double.Karena selain rencana menjadi lebih baik atau sempurna, juga akan
menimbulkan adanya suatu gairah bekerja serta semangat kerja dari setiap karyawan.Hal
tersebut timbul karena para karyawan merasa diikutsertakan dalam pembuatan rencana
atau mereka merasa lebih dihargai.
2) Rencana Harus Luwes atau Fleksibel
Sebetulnya, rencana yang baik adalah yang sudah mendasarkan pada penelitian yang
sudah dilakukan sebelumnya secara mendalam.Tentunya sesudah memperhitungkan
berbagai kemungkinan yang ada.Tapi dalam realisasi-nya, meskipun rencana sudah
dibuat dengan baik, sering ditinjau kembali.Hal tersebut dikarenakan dalam praktiknya,
sering muncul berbagai hal yang tidak terduga sebelumnya dan sulit untuk
diperhitungkan.Misalnya seperti adanya resesi ekonomi yang bisa berakibat pada
perubahan harga barang, perubahan peraturan pemerintah, dan lain sebagainya.Oleh
karena itu, rencana yang dibuat haruslah bersifat fleksibel.Artinya setiap saat bisa
dievaluasi sesuai dengan perkembangan organisasi atau situasi dan kondisi yang terjadi
pada saat itu.Tapi hal ini bukan berarti bahwa suatu rencana yang sudah dibuat, bisa
diubah seenaknya atau sesuka hati.
3) Berdasarkan Pada Alternatif
Supaya bisa menentukan dan menetapkan rencana yang baik, maka sebaiknya sebelum
membuat atau menetapkan rencana, harus ditentukan terlebih dahulu alternative dari
perencanaan.Dengan terdapatnya suatu alternative perencanaan, yaitu dengan
mempertimbangkan untuk dan juga ruginya dari setiap alternative, maka bisa kiranya
menetapkan suatu alternative rencana yang terbaik.
4) Harus Realistis
Sama halnya dengan tujuan suatu organisasi, perencanaan haruslah bersifat realistis.Jika
rencana yang dibuat tidak realistis, mungkin hanya akan terlihat baik di kertas saja, tapi
dalam praktiknya tidaklah baik.Rencana yang tidak realistis ini kemungkinan terjadi
karena yang membuat atau menetapkan rencana tidak melihat adanya kekuatan,
kelemahan, kesempatan, dan berbagai batasan yang dimiliki oleh organisasi.Misalnya
seperti keterbatasan dalam bidang teknologi, keterbatasan tenaga kerja, keterbatasan
dana, dan lain sebagainya.
5) Perencanaan Harus Ekonomis
Melihat dari berbagai syarat yang sudah disebutkan, terutama terhadap keterbatasan
organisasi, rencana harus pula mempertimbangkan aspek ekonomis dalam pembuatan-
nya.Jika dalam pembuatan-nya tidak memperhatikan aspek ekonomis, maka dalam
pelaksanaannya nanti akan terjadi adanya suatu pemborosan. Baik itu pemborosan tenaga
kerja, waktu, dan lain sebagainya.Tentunya hal tersebut akan berdampak pada
keuntungan yang diperoleh oleh organisasi. Oleh karena itu aspek ekonomis ini harus
benar-benar diperhatikan dalam membuat rencana.
Di samping beberapa syarat yang sudah dijelaskan tersebut, terdapat beberapa hal yang harus
diperhatikan dalam pembuatan perencanaan, di antaranya adalah sebagai berikut:
Tujuan yang ingin di capai organisasi dan cara mencapainya Jenis dan
struktur organisasi yang dibutuhkan. Sejauh mana efektivitas kepemimpinan dan
pengarahan yang diperlukan.Bentuk dan standar pengawasan yang akan dilakukan.
Aktivitas organisasi dalam mencapai tujuan dapat dilaksanakan secara
teratur.Menghilangkan aktivitas yang tidak produktif.Mengukur hasil
kegiatan.Sebagai dasar pelaksanaan fungsi manajemen lainnya.
2. SARAN
Semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi pembaca untuk menambah referensi. Bila ada
kesalahan dalam penulisan atau isi makalah saya selaku pembuat makalah minta maaf sebesar –
besarnya