DISUSUN OLEH
Link Video 2
PEMERIKSAAN FISIK UNTUK MENILAI STATUS DEHIDRASI
1. Menyapa klien
2. Memperkenalkan diri
3. Sampaikan tujuan dilakukan tindakan
4. Dapatkan persetujuan
5. Berbaring pada 45 °
6. Tanyakan tentang rasa sakit
7. Tanyakan tentang:
Apakah mengalami Diare dan muntah
Apakah pusing saat berdri
8. Lihatlah pasien: nyaman?
9. Meja samping tempat tidur: manset air/BP
10. Suhu
11. Denyut radial
12. Capillary refill time
13. Denyut brakialis
14. Tekanan darah:
15. Pertimbangkan berbaring dan berdiri BP
a. Bagian wajah:
Pemerikasaan konjungtiva
Bola mata cekung atau tidak
Mukut kering atau basah (minta pasien membuka mulut)
b. Bagian Leher
Nilai JVP
Kaji refluks hepatojugularis
c. Bagian Dada
Turgor kulit sentral (periksa pada bagian dada)
Capillary refill time sentral (pada bagaian dada)
Periksa Nadi karotis
d. Bagian dada belakang (mungkin karena perempuan di video trus periksa laki laki heheh)
Auskultasi jantung
Perkusi dada
Auskultasi paru-paru (suruh pasien tarik napas saat dilakukannya Auskultasi)
Periksa edema sakral (bagain punggung bawah)
e. Bagian Abdomen
Ubah tempat tidur hingga 90°
Palpasi untuk kelembutan
Perkusi untuk asites
Auskultasi busing usus
f. Bagian ekstremitas
Periksa edema di pergelangan kaki
Tawarkan bantuan untuk berpakaian
Laporkan temuan / beritahu pasien
Salam penutup
Gejala/derajat Diare tanpa Diare dehidrasi Diare dehidrasi berat
dehidrasi dehidrasi ringan/sedang
Bila terdapat dua Bila terdapat dua Bila terdapat dua
tanda atau lebih tanda atau lebih tanda atau lebih
Keadaan umum Baik,sadar Gelisah,rewel Lesu, lunglai/tidak
sadar
Mata Tidak cekung Cekung Cekung
Keinginan untuk Normal,tidak ada Ingin minum terus, Malas minum
minum rasa haus ada rasa haus
Turgor Kembali segera Kembali lambat Kembali sangat
lambat
Link video 3
SOP TEKNIK PENGAMBILAN DARAH VENA (VENIPUNCTURE)
SISTEM TERBUKA (SPUIT SYSTEM)
Teknik pengambilan darah vena/venipuncture adalah suatu teknik tusukan yang
bertujuan untuk mendapatkan dadar vena.
Langkah-langkah:
1. Mencuci tangan dengan 7 langkah mencuci tangan
2. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan :
- Spuit/syringe 3 Cc
- Tourniquet
- Alkohol
- Kapas alkohol
- Kapas bulat kering
- Plester
- Tabung vacutainer
- Handscoon
3. Tenaga laboratorium memperkenalkan diri kepada pasien
4. Konfirmasi identitas pasien dan keadaan seperti alergi atau puasa
5. Jelaskan semua prosedur pengambilan darah yang akan dilakukan
6. Gunakan APD : handscoon
7. Kondisikan spuit hingga siap digunakan dengan cara
- Membuka plastik pembungkus spuit
- Mengeratkan needle pada barrrel spuit dengan cara memutarnya sekali dan tarik
dan dorong plunger spuit sebanyak 3 kali, sisakan 1 garis sebagai indikator
8. Posisikan pasien
9. Pasang tourniquet dengan jarak 5-8 cm dari lipatan siku(pemasangan tourniquet tidak
boleh lebih dari 1 menit)
10. Minta pasien untuk mengepalkan tangan dengan posisi ibu jari berada didalam
11. Tentukan lokasi/bagian vena yang akan ditusuk
12. Bersihkan area penusukan yang telah ditentukandengan menggunakan kaapas alkohol
70% secara melingkar dari bagian dalam ke luar dan biarkan kering diudara
13. Tusuk vena dengan sudut 15-30˚ antara jarung dan kulit
14. Lepas tourniquet setelah terlihat darah masuk kedalam hub dan hisap darah sesuai
volume yang dibutuhkan
15. Tarik jarum dengan menekan kapas bulat kering segera setelah jarum keluar untuk
menghentikan darah yang mengalir selama kurang lebih 1 menit
16. Pasang plester pada luka bekas tusukan
17. Pindahkan darah kedalam tabung vacutainer secara perlahan
18. Melakukan pelabelan nama pasien, tanggal pengambilan darah dan waktu pengambilan
darah didepan pasien
19. Darah siap digunakan untuk pemeriksaan
20. Buang spuuitkedalam safety box
21. Mengucapkan terima kassih pada pasien dan mempersilakan pasien meninggalkan
ruangan
22. Membersihkan meja kerja, melepas handscoon dan membuangnya ditempat sampah
infeksius
23. Mencuci tangan kembali hingga bersih sesuai 7 langkah mencuci tangan