Anda di halaman 1dari 7

KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

DISUSUN OLEH

NAMA: ADILA HIDAYATI


NIM: PO72201201631
KELAS: 2A KEPERAWATAN

DOSEN PEMBIMBING: NS.MEISA DANIATI,S.KEP.,M.KEP

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLTEKKES KEMENKES TANJUNG PINANG

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN


TAHUN 2021/2022
Link Video 1
PEMERIKSAAN PITTING EDEMA DAN CAPILLARY REFILL TIME(CRT)
Edema merupakan terkumpulnya cairan di dalam jaringan interstisial lebih dari jumlah
yang biasa atau di dalam berbagai rongga tubuh, mengakibatkan gangguan sirkulasi pertukaran
cairan elektrolit antara plasma dan jaringan.
Pitting edema adalah edema yang akan tetap cekung bahkan setelah penekanan ringan
pada ujung jari, baru jelas terlihat setelah terjadinya retensi cairan paling tidak sebanyak 4,5 kg
dari berat badan normal selama mengalami edema.
Penyebab Pitting Edema:
 Kekurangnya protein albumin
 Reaksi alergi
 Kerusakan pembuluh darah vena pada tungkai
 Gagal jantung
 Penyakit ginjal
 Luka bakar
 Infeksi berat
 Efek samping obat
Penatalaksanaan:
 Menurunkan berat badan jika memiliki berat badan berlebih
 Menghindari posisi duduk atau berdiri terlalu lama
 Mengganjal kaki ketika sedang berbaring
 Berolahraga secara teratur, seperti berjalan atau berenang
 Mengurangi asupan garam dalam
 Menggunakan stoking khusus untuk mencegah tungkai bertambah bengkak
Penilaian Pitting Edema:
a. Derajat 1
 Pitting edema ringan
 Sulit untuk dilihat
 Cekungan kira-kira 2 mm
 Hilang segera setelah jari diangkat
b. Derajat 2
 Pitting edema ringan
 Cekungan kira-kira 4 mm
 Hilang dalam 10 - 25 detik
c. Derajat 3
 Pitting edema sedang
 Cekungan antara 4 sampai 6 mm
 Hilang dalam waktu lebih dari 1 menit
d. Derajat 4
 Pitting edema berat
 Cekungan lebih dari 6 mm
 Hilang dalam waktu beberapa menit (2 - 5 menit)

INSTRUMEN PENILAIAN PEMERIKSAAN PITTING EDEMA


No. Aspek yang dinilai Bobot
A Fase Orientasi
1 Memberi salam/menyapa klien 2
2 Memperkenalkan diri 2
3 Menjelaskan tujuan tindakan 2
4 Menjelaskan prosedur 2
5 Menanyakan kesiapan pasien 2
B Fase Kerja
1 Mencuci tangan 5
2 Memakai handscoon 5
3 Inspeksi daerah edema(simetris,apakah ada tanda 10
peradangan)
4 Melakukan palpasi 10
5 Mengamati waktu kembalinya lokasi yang dipalpasi 5
6 Cuci tangan 5
C Fase Terminasi
1 Melakukan evaluasi tindakan 4
2 Menyampaikan rencana tindak lanjut 4
3 Berpamitan 2
D Penampilan Selama Tindakan
1 Ketenangan selama tindakan 2
2 Melakukan komunikasi teraupetik 3
3 Menjaga keamanan pasien 3
4 Menjaga keamanan perawat 2
Jumlah 100

CAPILARRY REFILL TIME(CRT)


Capillary refill time adalah tes yang dilakukan cepat pada daerah dasar kuku untuk memonitor
dehidrasi dan jumlah aliran darah ke jaringan atau perfusi. jaringan membutuhkan oksigen
untuk hidup, oksigen dibawa ke bagian tubuh oleh sistem vaskuler darah. Nilai normal jika
aliran darah baik ke daerah kuku warna kuku kembali, normal kurang dari 2 detik.
CRT memanjang (< 2 derik) pada :
1. Dehidrasi atau hipovolemia
2. Syok atau ketidakseimbang antara suplai dan kebutuhan oksigen dalam tubuh
3. Peripheral vascular disease
4. Hipotermia
INSTRUMEN PENILAIAN PEMERIKSAAN CAPILLARY REFILL TIME(CRT)
No. Aspek yang dinilai Bobot
A Fase Orientasi
1 Memberi salam/menyapa klien 2
2 Memperkenalkan diri 2
3 Menjelaskan tujuan tindakan 2
4 Menjelaskan prosedur 2
5 Menanyakan kesiapan pasien 2
B Fase Kerja
1 Mencuci tangan 5
2 Memakai handscoon 5
3 Memegang tangan pasien lebih tinggi dari jantung 10
4 Menekan kuku jari tangan atau kaki sampai terlihat 10
pucat
5 Mencatat waktu yang dibutuhkan sampai warna 5
kembali normal
6 Cuci tangan 5
C Fase Terminasi
1 Melakukan evaluasi tindakan 4
2 Menyampaikan rencana tindak lanjut 4
3 Berpamitan 2
D Penampilan Selama Tindakan
1 Ketenangan selama tindakan 2
2 Melakukan komunikasi teraupetik 3
3 Menjaga keamanan pasien 3
4 Menjaga keamanan perawat 2
Jumlah

Link Video 2
PEMERIKSAAN FISIK UNTUK MENILAI STATUS DEHIDRASI
1. Menyapa klien
2. Memperkenalkan diri
3. Sampaikan tujuan dilakukan tindakan
4. Dapatkan persetujuan
5. Berbaring pada 45 °
6. Tanyakan tentang rasa sakit
7. Tanyakan tentang:
 Apakah mengalami Diare dan muntah
 Apakah pusing saat berdri
8. Lihatlah pasien: nyaman?
9. Meja samping tempat tidur: manset air/BP
10. Suhu
11. Denyut radial
12. Capillary refill time
13. Denyut brakialis
14. Tekanan darah:
15. Pertimbangkan berbaring dan berdiri BP

a. Bagian wajah:
 Pemerikasaan konjungtiva
 Bola mata cekung atau tidak
 Mukut kering atau basah (minta pasien membuka mulut)
b. Bagian Leher
 Nilai JVP
 Kaji refluks hepatojugularis

c. Bagian Dada
 Turgor kulit sentral (periksa pada bagian dada)
 Capillary refill time sentral (pada bagaian dada)
 Periksa Nadi karotis
d. Bagian dada belakang (mungkin karena perempuan di video trus periksa laki laki heheh)
 Auskultasi jantung
 Perkusi dada
 Auskultasi paru-paru (suruh pasien tarik napas saat dilakukannya Auskultasi)
 Periksa edema sakral (bagain punggung bawah)
e. Bagian Abdomen
 Ubah tempat tidur hingga 90°
 Palpasi untuk kelembutan
 Perkusi untuk asites
 Auskultasi busing usus
f. Bagian ekstremitas
 Periksa edema di pergelangan kaki
 Tawarkan bantuan untuk berpakaian
 Laporkan temuan / beritahu pasien
 Salam penutup
Gejala/derajat Diare tanpa Diare dehidrasi Diare dehidrasi berat
dehidrasi dehidrasi ringan/sedang
Bila terdapat dua Bila terdapat dua Bila terdapat dua
tanda atau lebih tanda atau lebih tanda atau lebih
Keadaan umum Baik,sadar Gelisah,rewel Lesu, lunglai/tidak
sadar
Mata Tidak cekung Cekung Cekung
Keinginan untuk Normal,tidak ada Ingin minum terus, Malas minum
minum rasa haus ada rasa haus
Turgor Kembali segera Kembali lambat Kembali sangat
lambat

Link video 3
SOP TEKNIK PENGAMBILAN DARAH VENA (VENIPUNCTURE)
SISTEM TERBUKA (SPUIT SYSTEM)
Teknik pengambilan darah vena/venipuncture adalah suatu teknik tusukan yang
bertujuan untuk mendapatkan dadar vena.
Langkah-langkah:
1. Mencuci tangan dengan 7 langkah mencuci tangan
2. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan :
- Spuit/syringe 3 Cc
- Tourniquet
- Alkohol
- Kapas alkohol
- Kapas bulat kering
- Plester
- Tabung vacutainer
- Handscoon
3. Tenaga laboratorium memperkenalkan diri kepada pasien
4. Konfirmasi identitas pasien dan keadaan seperti alergi atau puasa
5. Jelaskan semua prosedur pengambilan darah yang akan dilakukan
6. Gunakan APD : handscoon
7. Kondisikan spuit hingga siap digunakan dengan cara
- Membuka plastik pembungkus spuit
- Mengeratkan needle pada barrrel spuit dengan cara memutarnya sekali dan tarik
dan dorong plunger spuit sebanyak 3 kali, sisakan 1 garis sebagai indikator
8. Posisikan pasien
9. Pasang tourniquet dengan jarak 5-8 cm dari lipatan siku(pemasangan tourniquet tidak
boleh lebih dari 1 menit)
10. Minta pasien untuk mengepalkan tangan dengan posisi ibu jari berada didalam
11. Tentukan lokasi/bagian vena yang akan ditusuk
12. Bersihkan area penusukan yang telah ditentukandengan menggunakan kaapas alkohol
70% secara melingkar dari bagian dalam ke luar dan biarkan kering diudara
13. Tusuk vena dengan sudut 15-30˚ antara jarung dan kulit
14. Lepas tourniquet setelah terlihat darah masuk kedalam hub dan hisap darah sesuai
volume yang dibutuhkan
15. Tarik jarum dengan menekan kapas bulat kering segera setelah jarum keluar untuk
menghentikan darah yang mengalir selama kurang lebih 1 menit
16. Pasang plester pada luka bekas tusukan
17. Pindahkan darah kedalam tabung vacutainer secara perlahan
18. Melakukan pelabelan nama pasien, tanggal pengambilan darah dan waktu pengambilan
darah didepan pasien
19. Darah siap digunakan untuk pemeriksaan
20. Buang spuuitkedalam safety box
21. Mengucapkan terima kassih pada pasien dan mempersilakan pasien meninggalkan
ruangan
22. Membersihkan meja kerja, melepas handscoon dan membuangnya ditempat sampah
infeksius
23. Mencuci tangan kembali hingga bersih sesuai 7 langkah mencuci tangan

Anda mungkin juga menyukai