Anda di halaman 1dari 7

Pendidikan Budaya Anti Korupsi

PBAK

DISUSUN OLEH

NAMA: ADILA HIDAYATI


NIM: PO72201201631
KELAS: 2A KEPERAWATAN

DOSEN PEMBIMBING: DEWI PUSPARIANDA.SST.,MPH

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLTEKKES KEMENKES TANJUNG PINANG
PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN
TAHUN 2021/2022
CONTOH KONKRIT
1. Ciri-ciri Korupsi

a. Suatu pengkhiatan terhadap kepercayaan


Contoh:
- DPR yang tidak menyampaikan aspirasi rakyat atau menggunakan aspirasi rakyat
untuk kepentingan pribadi.
- Seorang bupati terpilih dalam sebuah pilkada karena sudah mendapat kepercayaan
dari masyarakat. Disetengah masa jabatan, bupati tersebut melakukan korupsi dalam
bentuk uang sehingga melunturkan kepercayaan masyarakat terhadapnya.

b. Penipuan terhadap badan pemerintah, lembaga swasta atau masyarakat umumnya


Contoh:
- Penipuan Mengatasnamakan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah(LKPP). Oknum yang menipu sebagai ketua LKPP dengan memalsukan
nama dan tanda tangan [ejabat yang bersangkutan dengan tujuan untuk memfasilitasi
Bimtek Teknis dan Ujian Sertifikasi PBJP Berbasis Komputer.

c. Dengan sengaja melalaikan kepentingan umum untuk kepentingan khusus


Contoh:
- Seorang pemimpin daerah yang sengaja meninggalkan kegiatan gotong royong yang
sudah dijadwalkan sebelumnya demi bertemu dengan seorang kerabat yang
sebenarnya bisa dilakukan dilain hari.

d. Dilakukan dengan rahasia, kecuali dalam keadaan di mana orang-orang yang berkuasa
atau bawahannya menganggapnya tidak perlu
Contoh:
- Seorang kepala OPD seharusnya menghadiri rapat yang sudah dijadwalkan
sebelumnya dengan diam-diam tidak menghadiri rapat tersebut dan dengan sengaja
nongkrong di warung kopi.

e. Melibatkan lebih dari satu orang atau pihak


Contoh:
- Ketua osis yang mengajak anggotanya menggunakan uang sisa perlombaan pada
hari besar untuk acara makan-makan bersama seluruh anggota osis.

f. Adanya kewajiban dan keuntungan bersama, dalam bentuk uang atau yang lain
Contoh:
- Seorang kontraktor harus menyelesaikan pembangunan ruko yang ia kelola pada
waktu yang ditentukan dengan dana yang besar. Ia menambah beberapa pekerja lagi
agar ruko tersebut lebih cepat diselesaikan dan menjanjikan keuntungan dari hasil
sisa dana ruko tersebut.

g. Terpusatnya kegiatan korupsi pada mereka yang menghendaki keputusan yang pasti dan
mereka yang dapat mempengaruhinya
Contoh:
- Suatu kelompok masyarakat menginginkan penebangan hutan lindung untuk
membangun tambak udang yang hanya menguntungkan mereka.

h. Adanya usaha untuk menutupi perbuatan korupsi dalam bentuk pengesahan hukum
Contoh:
- Sekelompok pengusaha memberi uang kepada bupatu, gubernur, menteri, atau
pejabat terkait serta aparat penegak hukum agar segala peraturan ataupun keputusan
yang dibuat oleh mereka dapat menguntungkan para pengusaha tersebut.

2. Jenis-jenis korupsi dipandang dari segi tipologi

a. Korupsi transaktif (transactive corruption ) yaitu menunjukkan kepada adanya


kesepakatan timbal balik antara pihak pembeli dan pihak penerima, demi keuntungan
kedua belah pihak dan dengan aktif diusahakan tercapainya keuntungan ini oleh kedua-
duanya.
Contoh:
- Yaitu penimbunan masker yang dilakukan oleh produsen dan distributor. Hal ini
dilakukan dengan motif memperlangka jumlah masker yang beredar sehingga
mereka mendapatkan keuntungan yang besar.
- Memberikan suap kepada pelayan di restoran agar dapat dilayani terlebih dahulu
dibandingkan pengunjung lain yang sudah datang terlebih dulu.

b. Korupsi yang memeras (extortive corruption ) adalah jenis korupsi dimana pihak
pemberi dipaksa untuk menyuap guna mencegah kerugian yang sedang mengancam
dirinya, kepentingannya atau orang-orang dan hal-hal yang dihargainya
Contoh:
- Seorang pekerja buruh kayu menjual kayunya secara ilegal diluar daerah melalui
kapal laut. Hal ini disebut juga dengan penyeludupan kayu secara ilegal. Kemudian
si penyeludup diminta untuk membayar sejumlah uang kepada pihak yang sedang
patroli terhadap penyeludupan tersebut agar penjualan kayu secara ilegalnya berjalan
dengan lancar dan tidak tertangkap.

c. Korupsi investif (investive corruption ) adalah pemberian barang atau jasa tanpa ada
pertalian langsung dari keuntungan tertentu, selain keuntungan yang dibayangkan akan
diperoleh dimasa yang akan datang
Contoh:
- Pengusaha kelapa sawit memberikan sejumlah uang kepada salah satu calon pejabat
agar memang dalam sebuah pilkada. Apabila calon pejabat tersebut naik dan terpilih
maka kepentingan usaha perusahaan kelapa sawit miliknya akan terjamin dapat
berjalan lancar dan bahkan dapat memperluas usahanya.

d. Korupsi perkerabatan (nepotistic corruption ) adalah penunjukan yang tidak sah


terhadap teman atau sanak saudara untuk memegang jabatan dalam pemerintahan, atau
tindakan yang memberikan perlakuan yang mengutamakan dalam bentuk uang atau
bentuk-bentuk lain, kepada mereka, secara bertentangan dengan norma dan peraturan
yang berlaku
Contoh:
- Seorang manajer dalam perekrutan karyawan baru memilih saudara dan kerabat
dekatnya yang tidak memiliki pengalaman kerja dan potensi kerja dibandingkan
dengan calon karyawan yang mendaftar lainnya dengan potensi dan pengalaman
yang tinggi.

e. Korupsi defensif (defensive corruption ) adalah perilaku korban korupsi dengan


pemerasan, korupsinya adalah dalam rangka mempertahankan diri
Contoh:
- Memberikan sejumlah uang, barang maupun jasa kepada pelaku pemerasan untuk
menutupi hal ilegal yang dilakukan oleh si tersangka seperti untuk menutupi
kebenaran bahwa penebangan dan penjualan kayu secara ilegal.

f. Korupsi otogenik (autogenic corruption ) yaitu korupsi yang dilaksanakan oleh


seseorang seorang diri
Contoh:
- Seorang anggota dari suatu organisasi memberikan informasi yang merupakan
rahasia dari organisasi tersebut kepada pihak luar karena disuap atau dijanjikan
sebuah keuntungan.

g. Korupsi dukungan (supportive corruption) yaitu korupsi tidak secara langsung


menyangkut uang atau imbalan langsung dalam bentuk lain
Contoh:
- Calon pejabat yang melakukan serangan fajar(bentuk politik uang dalam rangka
membeli suara yang di lakukan oleh satu atau beberapa orang untuk memenangkan
calon yang bakal menduduki posisi sebagai pemimpin politik).
3. Modus Korupsi
a. Modus korupsi yang melibatkan keluarga
Contoh:
- Kronologi kasus suap proyek pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)
berkapasitas 35.000 Megawatt di Riau. Pada kasus tersebut, Anggota Komisi VII
DPR RI, (EMS) menyuruh keponakan sekaligus sebagai staf ahlinya untuk
menerima uang haram tersebut.

b. Modus korupsi sektor kesehatan


Contoh:
- Dokter, manipulasi tindakan medis
- Administrasi RS, sengaja membuat kesalahan dalam memasukkan kode klaim
berdasarkan Ina-CBGs
- Bidan, menagih klaim kelahiran berkali-kali untuk pasien yang sama
- FKTP(Fasilitas Kesehatan Tingkat Pratama), menambah jumlah hari perawatan
pasien
- Pasien/Peserta JKN, memberikan kartunya kepada orang lain untuk berobat.

4. Pola Umum Korupsi


a. Penyuapan
Contoh:
- Kasus suap yang terjadi disuatu daerah oleh seorang bupati yaitu dengan menerima
uang terkait perizinan dan proyek-proyek dilingkungan pemkab daerah tersebut. Dan
menugaskan orang suruhan untuk menyampaikan kepada para kepala dinas agar
meminta uang kepada para pemohon perizinan.

b. Penggelapan
Contoh:
- Kasus penggelapan mobil. Pelaku MLA awalnya menyewa mobil selama dua
minggu dengan harga sewa Rp 7.500.000. Kemudian pelaku MLA memperpanjang
dengan sewa harian sebesar Rp 800.000 per hari. Kepada korban, MLA mengaku
mobil itu untuk dipakai oleh kantornya. Setelah itu ketiganya melarikan diri. Pelaku
MLA dengan bantuan temannya kemudian menggadaikan mobil korban kedaerah
lain.

c. Komisi
Contoh:
- Komisi resmi yang diberikan oleh perusahaan untuk perusahaan adalah 20 persen.
Ternyata di samping itu masih ada “komisi khusus” 2,5-5 persen yang “diselipkan”
ke kantung si petugas pembelian.
d. Pemerasan
Contoh:
- Pelaku Z diduga menyalahgunakan wewenangnya sebagai kepala daerah untuk
memeras pengusaha dari suatu PT Group yang meminta perizinan dalam
pengembangan kawasan wisata disuatu daerah dan menerima aliran dana sekitar Rp
2 miliar.

e. Pilih kasih
Contoh:
- Seorang guru atau dosen yang memberi perhatian atau keistimewaan lebih kesalah
satu siswa atau mahasiswa pilihannya dibanding siswa atau mahasiwa lainnya.

f. Penyalahgunaan wewenang
Contoh:
- Seorang komandan dalam menapak karirnya memiliki jaringan untuk merekrut
perwira agar diproyeksikan bisa menduduki posisi menjadi komandan KRI. Dalam
perekrutan itu, ia memberikan syarat agar bagi yang tekah duduk sebagai komandan
KRI untuk memberikan uang terima kasih dan dikumpulkan melalui komandan KRI
yang paling junior Rp 1 juta hingga Rp 5 juta untuk pimpinan yang membantu
memuluskan jabatan tersebut.

g. Bisnis orang dalam


Contoh:
- Seorang pegawai perusahaan memperjualbelikan barang milik perusahaan kepada
orang lain tanpa sepengetahuan pimpinan maupun pegawai lainnya dengan cara
sembunyi.

h. Nepotisme
Contoh:
- Seorang calon mahasiswa perguruan tinggi yang masuk tanpa tes dan aturan lainnya
karena merupakan anak dari seorang pejabat.

i. Sumbangan ilegal
Contoh:
- Terdapat banyak kasus pungli yang terkait dana penanganan pandemi covid-19,
terutama terjadi ketika ada pendistribusian bantuan sosial (bansos) baik pemotongan
secara langsung maupun tidak.
j. Pemalsuan
Contoh:
- Hakim ketua pengadiln negeri Jakarta Timur menjatuhkan pidana terhada tersangka
DST yang memalsukan surat jalan, surat bebas Covid-19, dan surat rekomendasi
kesehatan yang digunakan untuk dapat keluar masuk Indonesia (Jakarta-Pontianak).

5. Perspektif Korupsi
a. Korupsi dari perspektif budaya
Contoh:
- Dalam lingkungan sekolah, sudah menjadi budaya bagi teman yang meminjam
barang teman lainnya tetapi tidak dikembalikan sehingga menjadi hak milik.

b. Korupsi dalam perspektif agama


Contoh:
- Kasus penyalahgunaan dana ibadah haji yang terjadi pada periode 2001-2005. Ada
keuangan tahun 1993-2001 yang seharusnya masuk ke Dana Abadi Umat tapi
dikelola dalam tiga rekening yaitu dana abadi umat, dana kesejahteraan karyawan,
dan dana korpri.

c. Korupsi dalam perspektif hukum


Contoh:
- Seorang pejabat yang melakukan tindak korupsi membayar aparat hukum agar
hukumannya diberi keringanan.

Anda mungkin juga menyukai