Anda di halaman 1dari 19

KLIPING

SET PEMASANGN IUD ( Intrauterine Devide )

Disusun oleh :

1. Adzkia Adilah ( P1337424220088 )


2. Diana Febriani ( P1337424220073 )
3. Kharisma Yoga Febrianti ( P1337424220055 )
4. Khoirunnisa Hayunina (P1337424220090)
5. Naila Isyatir Rodhiyah (P1337424220033)
6. Wahyu Nada Yanuarisa (P1337424220026)

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN SEMARANG


PRODI D3 KEBIDANAN MAGELANG
TAHUN AJARAN 2020/2021

Set Pemasangan IUD ( Intrauterine Devide )

A. Pengertian IUD

IUD (Intrauterine Devide ) adalah salah satu alat kontrasepsi modern yang telah dirancang
sedemikian rupa , diletakkan dalam kavum uteri sebagai usaha kontrasepsi, menghalangi fertilisasi, dan
menyulitkan telur berimplementasi dalam uterus. Pengertian AKDR atau IUD atau Spiral adalah suatu
benda kecil yang terbuat dari plastic yang lentur, mempunyai lilitan tembaga atau juga mengandung
hormone dan di masukkan ke dalam rahim melalui vagina dan mempunyai benang . IUD adalah suatu
alat kontrasepsi yang dimasukkan ke dalam rahim yang bentuknya bermacam-macam, terdiri dari
plastik , ada yang dililit tembaga ada pula yang tidak, tetapi ada pula yang dililit dengan tembaga
bercampur perak . Selain itu ada pula yang batangnya berisi hormon progesterone.

Menurut Imbarwati,. IUD berbentuk T, terbuat dari bahan polyethelen dimana pada bagian
vertikalnya diberi lilitan kawat tembaga halus. Lilitan tembaga halus ini mempunyai efek anti fertilitas
yang cukup baik. Menurut ILUNI FKUI . Spiral jenis copper T mencegah kehamilan dengan cara
menganggu pergerakan sperma untuk mencapai rongga rahim dan dapat dipakai selama progesteron.
Progestasert IUD hanya efektif untuk 1 tahun dan dapat digunakan untuk kontrasepsi darurat Copper-7.
Menurut Imbarwati . IUD ini berbentuk angka 7 dengan maksud untuk memudahkan pemasangan.
Jenis ini mempunyai ukuran diameter batang vertikal 32 mm dan ditambahkan gulungan kawat
tembaga luas permukaan 200 mm2, fungsinya sama dengan lilitan tembaga halus pada IUD Copper-T.
B. Peralatan Pemasangan IUD

Siapkan peralatan instrument yang diperlukan sebelum melakukan tindakan, agar dapat menghemat
waktu. Bila alat-alat berada dalam paket yang telah disterilisasi maupun di DTT, jangan membuka
paket sebelum pemeriksaan panggul selesai dan keputusan akhir untuk pemasangan dilakukan.

Peralatan dan instrument yang di anjurkan untuk pemasangan yaitu:

No Nama Alat Gambar Fungsi

1. Korentang Untuk mengambil alat – alat


yang steril

2. Bengkok Untuk meletakkan barang –


barang bekas pakai

3. Tensimeter Tensi mercurial spigmomanometer alat yang digunakan untuk


mengukur tekanan darah.
Tensianaeroid

4. 2 Untuk melindungi tangan


Sarungtangan sipemakai dari pengaruh
lingkungan sekelilingnya

5. Stetoskop Untuk mendengarkan detak


jantung, suara usus, pernapasan
dan lain sebagainya
6. Bak instrument untuk menaruh instrument-
instrument atau alat-alat
kesehatan seperti gunting
anatomis, pinset, jarum suntik
dll agar alat-alat kesehatan
tersebut tetap dalam kondisi
yang steril.

7. Tempat tidur Untuk tempat tidur pasien


ginekologi dengan posisi yang nyaman
yang dapat diubah sesuai
kebutuhan.

8. Speculum - Untuk membuka vagina dan


serviks uteri (leherrahim).

- Untuk memudahkan
pengambilan lender pada
pemeriksaan kanker serviks.

- Sebagai alat bantu untuk


mengetahui perobekan pada
serviks uteri

9. KassaSteril Untuk menutup luka agar tidak


terkontaminasi dengan kotoran
ataupun kuman dan mencegah
terjadinya infeksi

Sonde Uterus Untuk penuntun pisau saat


melakukan ekplorasi, dan
10
mengetahui kedalaman luka.
.

11 Tenakulum Untuk menjepit serviks


.

12 Tampon Tang Untuk memasukan ke dalam


. vagina
13 AKDR/IUD Alat kontrasepsi untuk
. CUT 360 A mencegah kehamilan

14 2 Kom Untuk tempat cairan betadine


. dan kapas DTT
(Steril 1 dan 1
tidak steril)

15 Gunting Untuk menggunting benang


. Panjang

16 Kapas DTT Untuk membersihkan


.
17 Cairan Untuk antiseptik.
. betadine

18 Larutan klorin Sebagai cairan untuk


. 0,5% pembersihan alat-alat yang
sudah terkontaminasi.

19 Lampu Sorot Untuk menerangi disaat


. pemeriksaan.

20 Sabun Untuk kebersihan tangan.


.
21 Handuk tangan Untuk kebersihan tangan.
.

 Pemasangan IUD
Untuk pemasangan IUD, pasien diposisikan tidur terlentang dalam posisi litotomi ( kedua kaki
mengangkang ). Langkah-langkah pemasangan IUD :
1. Pakai sarung tangan steril
2. Masukkan speculum
3. Usap vagina dan serviks dengan menggunakan antiseptic
- Usap seluruh vagina dengan larutan antiseptic (betadine) 2 kali atau lebih.
- Berikan anesthesia local hanya jika diperlukan.
4. Jepit serviks dengan menggunakan tenakulum
- Pasangan tenakulum secara hati-hati pada posisi verftikal (jam 10 atau jam 2)
- Lakukan hanya satu tempat untuk mengurangi sakit

5. Masukkan sonde uterus dengan tidak disentuh


- Masukkan sonde secara hati-hati kedalam rongga uterus dan sekali masuk tanpa
menyentuh dinding vagina atau pun bibir speculum
6. Tentukan posisi uterus dan dalam rongga uterus atau kavum uteri
7. Keluarkan sonde dan ukur kedalam rongga uterus pada tabung inserter yang masih berada din di
dalam kemasan sterilnya dengan menggesek leher biru pada tabung inserter.
8. Buka seluruh pelastik penutup kemasan.
9. Keluarkan inserter dari tabung kemasan. Jangan sampai pendorongnya terdorong.
10. Masukkan tabung inserter secara hati-hati kedalam kavum uteri.
- Pegang leher biru dalam posisi horizontal (sejajar dengan IUD)
- Masukkan kedalam kavum uteri sampai leher biru tersebut menyentuh ke serviks sampai
terasa ada tahanan.
11. Setelah lengan IUD terlepas, dorong secara perlahan-lahan tabung insenter kedalam kavum
uteri sampai leher biru menyentuh serviks.
- Pastikan IUD telah terpasang sampai fundus.
12. Tarik keluar sebagian tabung inserter.
13. Potong benang IUD kira-kira 3-4cm panjangnya.
14. Pastikan sisa benang IUD telah terpotong masih berada dalam tabung inserter, untuk
memudahkan pembuangan.
15. Keluar kantabung inserter.
16. Lepaskan dan keluarkan (dengan hati-hati).
17. Periksa serviks.
18. Bila ada perdarahan dari bekas jepitan tenakulum tekan dengan kassa selama 30-60 detik
19. Keluarkan speculum dengan hati-hati.

C. Pencabutan IUD

Siapkan perlatan dan instrument yang diperlukan untuk pencabutan AKDR.Instrumen dan bahan yang
diperlukan adalah:

No Nama Alat Gambar Fungsi


1. Korentang Untuk mengambil alat – alat
yang steril

2. Bengkok Untuk meletakkan barang –


barang bekas pakai

3. Tensimeter Tensi mercurial spigmomanometer alat yang digunakan untuk


mengukur tekanan darah.

Tensianaeroid

4. 2 Sarungtangan Untuk melindungi tangan


sipemakai dari pengaruh
lingkungan sekelilingnya
5. Stetoskop Untuk mendengarkan detak
jantung, suara usus,
pernapasan dan lain
sebagainya

6. Bak instrument untuk menaruh instrument-


instrument atau alat-alat
kesehatan seperti gunting
anatomis, pinset, jarum suntik
dll agar alat-alat kesehatan
tersebut tetap dalam kondisi
yang steril.

7. Tempat tidur Untuk tempat tidur pasien


ginekologi dengan posisi yang nyaman
yang dapat diubah sesuai
kebutuhan.

8. Speculum - Untuk membuka vagina dan


serviks uteri (leher rahim).

- Untuk memudahkan
pengambilan lender pada
pemeriksaan kanker serviks.
- Sebagai alat bantu untuk
mengetahui perobekan pada
serviks uteri

9. Kassa Steril Untuk menutup luka agar


tidak terkontaminasi dengan
kotoran ataupun kuman dan
mencegah terjadinya infeksi.

Sonde Uterus Untuk penuntun pisau saat


melakukan ekplorasi, dan
10.
mengetahui kedalaman luka.

11. Tenakulum Untuk menjepit serviks

12. Tampon Tang Untuk memasukkan ke dalam


vagina
13. AKDR/IUD Alat kontrasepsi untuk
CUT 360 A mencegah kehamilan

14. 2 Kom Untuk Tempat betadin dan


kapas DTT
(Steril 1 dan 1
tidaksteril)

15. Gunting Panjang Untuk menggunting benang

16. Kapas DTT Untuk membersihkan


17. Cairan betadine Untuk antiseptik

18. Larutan klorin Sebagai cairan untuk


0,5% pembersihan alat-alat yang
sudah terkontaminasi

19. Lampu Sorot Untuk menerangi saat


pemeriksaan

20. Sabun Untuk kebersihan tangan


21. Handuk tangan Untuk kebersihan tangan

22. Klem lurus atau untuk menjepit AKDR


panjang

 Pencabutan IUD
1. Posisi klien dalam posisi litotomi
2. Kenakan kain penutup padaklien
3. Atur lampu sorot untuk melihat serviks
4. Pakai sarung tangan
5. Lakukan vulva hygiene
6. Masukkan speculum
7. Usap vagina dan serviks dengan menggunakan antiseptik
8. Usap seluruh vagina dengan larutan betadin dua kali atau lebih
9. Berikan anestesi local hanya bila diperlukan
10. Mengatakan pada klien bahwa sekarang akan dilakukan pencabutan
11. Minta klien untuk tenang dan menarik nafas panjang
12. Beritahu akan timbul rasa sakit tapi itu normal
13. Jepit benang di dekat serviks dengan menggunakan klem lurus atau lengkung
14. Lakukan penarikan benang dengan perlahan
15. Tidak boleh menarik dengan kuat
16. Untuk mencegah benang putus tarik dengan kekuatan tetap.
17. Bila benang putus saat ditarik cepit ujung IUD dan tarik keluar
18. Lakukan gerakan memutar untuk mempermudah keluarnya IUD
19. Tunjukan IUD yang telah tercabut pada klien
20. Keluarkan speculum dengan hati-hati
D. Cara Perawatan IUD
 Setelah Buang Air, Selalu Bersihkan Area Luar Vagina
 Setelah buang air kecil atau buang air besar, selalu bersihkan area luar vagina dengan
menggunakan air. Dengan membasuh area tersebut hingga bersih maka kuman yang berasal
dari kotoran atau air seni tidak masuk ke area reproduksi.
 Rajin Ganti Celana Dalam

Gantilah celana dalam minimal 2 kali sehari untuk menjaga kebersihan kelamin. Khusus saat
mengalami keputihan, gunakan panty liner agar cairan keputihan tidak menempel langsung di
celana dalam dan gantilah panty liner dalam kurun waktu tidak terlalu lama. Jika tentang
mengganti celana dalam, bisa dikaitkan jika celana dalam tersebut lembab harus segera diganti,
bahan yang baik untuk celana dalam. Dan tips lainnya tentang penggantian celana dalam.
(karena panty liner masih ada pro dan kontra untuk pemakaiannya, lebih disarankan untuk tidak
digunakan)

 Rajin Ganti Pembalut

Saat menstruasi, pastikan Anda mengganti pembalut minimal 4 jam sekali. Jika Anda rajin
melakukannya, kuman yang terbawa dari darah haid tidak akan berkembang dan tidak masuk ke
area reproduksi.

 Jaga Kebersihan Alat Cukur

Bagi Anda yang biasa mencukur rambut kemaluan, pastikan alat cukur dalam kondisi bersih
dan higienis. Jika tidak, bisa terjadi infeksi bahkan tak jarang menimbulkan bisul pada alat
kelamin.

 Hindari Mencuci Alat Kelamin dengan Sabun


Bagi Anda yang terbiasa mencuci atau membersihkan alat kelamin dengan sabun, sebaiknya
segeralah berhenti karena dapat menyebabkan kulit kelamin kering, iritasi dan gatal.
Kandungan bahan kimia pada sabun bahkan dapat mengganggu sistem reproduksi.

 Sebelum dan Sesudah Berhubungan Intim, Bersihkan Kelamin

Baik Anda dan pasangan pastikan untuk membiasakan diri membersihkan alat kelamin sebelum
dan sesudah berhubungan intim. Setidaknya 30 menit sebelum berhubungan intim, buanglah air
kecil dan bersihkan kelamin demi mengurangi risiko infeksi kandung kemih.

 Stop Merokok Saat Menggunakan Spiral KB

Bukan hanya jantung, kebiasaan merokok juga dapat merusak ovarium. Itulah sebabnya ada
wanita yang terganggu kesuburannya karena terbiasa merokok. Ovarium yang rusak akan
mengakibatkan kegagalan dalam proses pembuahan.

 Lakukan Hubungan Seksual Secara Aman

Hubungan seksual yang aman bukan hanya memuaskan Anda, tapi juga menjamin Anda
terhindar dari penyakit seksual yang menular. Gejala awal memang tidak langsung terlihat
sehingga memungkinkan bakteri dan virus bisa merusak alat reproduksi Anda.

Merawat kesehatan alat reproduksi juga memenuhi fungsi reproduksi yang masuk dalam salah
satu 8 fungsi keluarga. Dengan menjaganya tetap sehat dan bersih, dapat melancarkan proses
regenerasi. Ingatlah pula untuk tetap mengatur jarak kehamilan dengan menggunakan alat kontrasepsi
jangka panjang IUD.

IUD Andalan atau spiral KB menjadi pilihan tepat karena mudah dipasang di dalam rahim dan
bisa dilepas kapan saja. Selain tidak mengganggu kesuburan, pemasangan IUD Andalan juga aman
untuk Ibu menyusui karena tidak memengaruhi ASI. Pastikan Anda berkonsultasi dan meminta bantuan
dokter atau bidan untuk memasangkan IUD Andalan.

E. Penyimpanan IUD

Copper-T disimpan dalam temperatur di bawah 30-35⁰ C dan dapat digunakan sampai maksimal 5
tahun seperti tertera dalam label Latest Insertion Date (LID).

Anda mungkin juga menyukai