Anda di halaman 1dari 20

RESUME TINDAKAN

“ALAT KONTRASEPSI IUD”

DI PUSKESMAS JANTI, KOTA MALANG

Dosen Pembimbing:
Didien Ika Setyarini, S.Si.T ,M.Keb

Disusun Oleh:
Sabrina Maharani Artamevia
P17310214055

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG

JURUSAN KEBIDANAN

PROGRAM STUDI D-III KEBIDANAN

2023
LEMBAR PENGESAHAN
RESUME TINDAKAN KONTRASEPSI IUD

DI PUSKESMAS KENDALSARI, KOTA MALANG


Malang, 15 Mei 2023
Mahasiswa

Sabrina Maharani A

P17310214077

Mengetahui,

Preseptor Klinik Preseptor Akademik

Agustin Mushari S., A.Md.Keb Didien Ika Setyarini, S.Si.T ,M.Keb


NIP.198108082009032006 NIP. 197212102002122001
Pemasangan AKDR/IUD

Siapkan peralatan instrument yang diperlukan sebelum melakukan tindakan, agar dapat
menghemat waktu. Bila alat-alat berada dalam paket yang telah disterilisasi maupun di DTT,
jangan membuka paket sebelum pemeriksaan panggul selesai dan keputusan akhir untuk
pemasangan dilakukan.
Peralatan dan instrument yang di anjurkan untuk pemasangan yaitu:

N Nama Alat Gambar Fungsi


o

1. Korentang Untuk
mengambil
alat – alat
yang steril

2. Bengkok Untuk
meletakkan
barang –
barang bekas
pakai

3. Tensimeter Tensi mercurial spigmomanometer alat yang


digunakan
untuk
mengukur
tekanan
darah.

Tensianaeroid
4. 2 Sarungtangan Untuk
melindungi
tangan
sipemakai
dari pengaruh
lingkungan
sekelilingnya

5. Stetoskop Untuk
mendengarka
n detak
jantung, suara
usus,
pernapasan
dan lain
sebagainya

6. Bak instrument untuk


menaruh
instrument-
instrument
atau alat-alat
kesehatan
seperti
gunting
anatomis,
pinset, jarum
suntik dll agar
alat-alat
kesehatan
tersebut tetap
dalam kondisi
yang steril.

7. Tempattidurginekologi Untuk tempat


tidur pasien
dengan posisi
yang nyaman
yang dapat
diubah sesuai
kebutuhan.

8. Speculum - Untuk
membuka
vagina dan
serviks uteri
(leherrahim).

- Untuk
memudahkan
pengambilan
lender pada
pemeriksaan
kanker
serviks.

- Sebagai alat
bantu untuk
mengetahui
perobekan
pada serviks
uteri

9. KassaSteril Untuk
menutup luka
agar tidak
terkontaminas
i dengan
kotoran
ataupun
kuman dan
mencegah
terjadinya
infeksi

Sonde Uterus Untuk


penuntun
10
pisau saat
.
melakukan
ekplorasi, dan
mengetahui
kedalaman
luka.

11 Tenakulum Untuk
. menjepit
serviks
12 Tampon Tang Untuk
. memasukan
ke dalam
vagina

13 AKDR/IUD CUT 360 Alat


. A kontrasepsi
untuk
mencegah
kehamilan

14 2 Kom Untuk tempat


. cairan
(Steril 1 dan 1 tidak
betadine dan
steril)
kapas DTT

15 Gunting Panjang Untuk


. menggunting
benang
16 Kapas DTT Untuk
. membersihka
n

17 Cairan betadine Untuk


. antiseptik.

18 Larutan klorin 0,5% Sebagai


. cairan untuk
pembersihan
alat-alat yang
sudah
terkontaminas
i.

19 Lampu Sorot Untuk


. menerangi
disaat
pemeriksaan.
20 Sabun Untuk
. kebersihan
tangan.

21 Handuk tangan Untuk


. kebersihan
tangan.

Pemasangan AKDR

1. Pakai sarung tangan steril


2. Masukkan speculum
3. Usap vagina dan serviks dengan menggunakan antiseptic
- Usap seluruh vagina dengan larutan antiseptic (betadine) 2 kali atau lebih.
- Berikan anesthesia local hanya jika diperlukan.

4. jepit serviks dengan menggunakan tenakulum

- Pasangan tenakulum secara hati-hati pada posisi verftikal (jam 10 atau jam 2)
- Lakukan hanya satu tempat untuk mengurangi sakit.

5. masukkan sonde uterus dengan tidak disentuh


- Masukkan sonde secara hati-hati kedalam rongga uterus dan sekali masuk
tanpa menyentuh dinding vagina atau pun bibir speculum

6. Tentukan posisi uterus dan dalam rongga uterus atau kavum uteri

7. keluarkan sonde dan ukur kedalam rongga uterus pada tabung inserter yang masih
berada din di dalam kemasan sterilnya dengan menggesek leher biru pada tabung inserter.

8. buka seluruh pelastik penutup kemasan.

9. keluarkan inserter dari tabung kemasan. Jangan sampai pendorongnya terdorong.

10.masukkan tabung inserter secara hati-hati kedalam kavum uteri.

- Pegang leher biru dalam posisi horizontal (sejajar dengan IUD)

- Masukkan kedalam kavum uteri sampai leher biru tersebut menyentuh ke serviks
sampai terasa ada tahanan.

11. Setelah lengan IUD terlepas, dorong secara perlahan-lahan tabung insenter kedalam
kavum uteri sampai leher biru menyentuh serviks.

- Pastikan IUD telah terpasang sampai fundus.

12. Tarik keluar sebagian tabung inserter.

13. Potong benang IUD kira-kira 3-4cm panjangnya.

14. Pastikan sisa benang IUD telah terpotong masih berada dalam tabung inserter, untuk
memudahkan pembuangan.

15. keluar kantabung inserter.

16. Lepaskan dan keluarkan (dengan hati-hati).

17. Periksa serviks.

18. Bila ada perdarahan dari bekas jepitan tenakulum tekan dengan kassa selama 30-60
detik

19. Keluarkan speculum dengan hati-hati.

Pencabutan AKDR
Siapkan perlatan dan instrument yang diperlukan untuk pencabutan AKDR.Instrumen dan
bahan yang diperlukan adalah:

No NamaAlat Gambar Fungsi

1. Korentang Untuk
mengambil alat
– alat yang steril

2. Bengkok Untuk
meletakkan
barang – barang
bekas pakai

3. Tensimeter Tensi mercurial spigmomanometer alat yang


digunakan untuk
mengukur
tekanan darah.

Tensianaeroid
4. 2 Sarungtangan Untuk
melindungi
tangan
sipemakai dari
pengaruh
lingkungan
sekelilingnya

5. Stetoskop Untuk
mendengarkan
detak jantung,
suara usus,
pernapasan dan
lain sebagainya

6. Bak instrument untuk menaruh


instrument-
instrument atau
alat-alat
kesehatan
seperti gunting
anatomis, pinset,
jarum suntik dll
agar alat-alat
kesehatan
tersebut tetap
dalam kondisi
yang steril.
7. Tempat tidur Untuk tempat
ginekologi tidur pasien
dengan posisi
yang nyaman
yang dapat
diubah sesuai
kebutuhan.

8. Speculum - Untuk
membuka
vagina dan
serviks uteri
(leher rahim).

- Untuk
memudahkan
pengambilan
lender pada
pemeriksaan
kanker serviks.

- Sebagai alat
bantu untuk
mengetahui
perobekan pada
serviks uteri

9. Kassa Steril Untuk menutup


luka agar tidak
terkontaminasi
dengan kotoran
ataupun kuman
dan mencegah
terjadinya
infeksi.

Sonde Uterus Untuk penuntun


pisau saat
10.
melakukan
ekplorasi, dan
mengetahui
kedalaman luka.

11. Tenakulum Untuk menjepit


serviks

12. Tampon Tang Untuk


memasukkan ke
dalam vagina

13. AKDR/IUD CUT Alat kontrasepsi


360 A untuk mencegah
kehamilan
14. 2 Kom Untuk Tempat
betadin dan
(Steril 1 dan 1
kapas DTT
tidaksteril)

15. Gunting Panjang Untuk


menggunting
benang

16. Kapas DTT Untuk


membersihkan

17. Cairan betadine Untuk antiseptik


18. Larutan klorin 0,5% Sebagai cairan
untuk
pembersihan
alat-alat yang
sudah
terkontaminasi

19. Lampu Sorot Untuk


menerangi saat
pemeriksaan

20. Sabun Untuk


kebersihan
tangan

21. Handuk tangan Untuk


kebersihan
tangan
22. Klem lurus atau untuk menjepit
panjang AKDR

Pencabutan IUD

1. Posisi klien dalam posisi litotomi


2. Kenakan kain penutup padaklien
3. Atur lampu sorot untuk melihat serviks
4. Pakai sarung tangan
5. Lakukan vulva hygiene
6. Masukkan speculum
7. Usap vagina dan serviks dengan menggunakan antiseptik
8. Usap seluruh vagina dengan larutan betadin dua kali atau lebih
9. Berikan anestesi local hanya bila diperlukan
10. Mengatakan pada klien bahwa sekarang akan dilakukan pencabutan
11. Minta klien untuk tenang dan menarik nafas panjang
12. Beritahu akan timbul rasa sakit tapi itu normal
13. Jepit benang di dekat serviks dengan menggunakan klem lurus atau lengkung
14. Lakukan penarikan benang dengan perlahan
15. Tidak boleh menarik dengan kuat
16. Untuk mencegah benang putus tarik dengan kekuatan tetap.
17. Bila benang putus saat ditarik cepit ujung IUD dan tarik keluar
18. Lakukan gerakan memutar untuk mempermudah keluarnya IUD
19. Tunjukan IUD yang telah tercabut pada klien
20. Keluarkan speculum dengan hati-hati
DAFTAR PUSTAKA

Anna, Dkk. 2006. Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi. Jakarta : Buku
Kedokteran, EGC.

BKKBN. 2007. Kebijakan Keluarga Berencana Nasional. Jakarta


Hidayati, Ratna. 2009. Metode dan Teknik Penggunaan Alat Kontrasepsi. Jakarta :
Salemba Medika.

Notoatmodjo, Soekidjo. 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta:


Rineka Cipta.

Notoatmodjo, Soekidjo. 2003. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta : Rineka Cipta.


Saroha, Dkk. 2009. Pelayanan Keluarga Berencana. Jakarta : Trans Info Media.
Suratun, Dkk. 2008. Pelayanan Keluarga Berencana dan Pelayanan Kontrasepsi.

Jakarta : Trans Info Media.


Prawirohardjo, Sarwono. 2006. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi.
Jakarta : Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo
Winkjosastro, Hanifa. 2005. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo.
Humaniraya. 2009. Penduduk Indonesia, http://jurnalnet.com. Diakses oleh fitria
ulfah, 20 Mei, 14.15 wib.

Moehqadri. 2009. Repitulasi Laporan Bulanan Pengendalian


Lapangan, http://www.waspada.com. Diakses oleh Fitria Ulfah. 23 Mei,

Anda mungkin juga menyukai