Fungsi : Penggunanya adalah untuk menjepit kasa sewaktu menekan luka, menjepit jaringan yang tipis
dan lunak
4. Prinset Chirugis
Fungsi :
Menjepit dan menahan secara lebih kuat pada waktu diseksi dan penjahitan luka dan memberi tanda
pada kulit sebelum memulai insisi
Menjepit luka
Menjepit otot
Menjepit Kassa sewaktu menekan luka, menjepit jaringan yang tipis dan lunak
5. Kom
Fungsi : tempat untuk menaruh kasa, betadine, sputum/dahak, kasa yang steril
6. Kom keci
7. Kom besar
8. Korentang
Fungsi : untuk memegang atau mengambil alat dan bahan medis steril spaya tetap terjaga dalam kondisi
steril, jika diambil dengan tangan kemungkinan alat tersebut menjadi tidak steril.
9. Gunting
Gunting jaringan
Fungsi : alat untuk memotong jaringan yang sudah mati pada saaat operasi bedah(surgery)
Fungsi : Gunting perban merupakan gunting berujung sudut dengan ujung yang tumpul. Gunting ini
memiliki kepala kecil pada ujungnya yang bermanfaat untuk memudahkan dalam memotong perban.
Jenis gunting ini terdiri atas knowles dan lister. Bagian dasar gunting ini lebih panjang dan digunakan
sangat mudah dalam pemotongan perban. Ujung tumpulnya didesain untuk mencegah kecelakaan saat
remove perban dilakukan. Selain untuk membentuk dan memotong perban sesaat sebelum menutup
luka, gunting ini juga aman digunakan untuk memotong perban saat perban telah ditempatkan di atas
luka.
11. Autoclave
Fungsi
Autoclave digunakan untuk mensterilkan suatu benda atau suatu media. Autoclave memiliki
kemampuan memanaskan suatu benda hingga mencapai suhu 130 C sehingga dengan pencapaian suhu
tersebut memungkinkan untuk membunuh endospora yaitu sel resisten yang diproduksi oleh bakteri, sel
ini tahan terhadap pemanasan, kekeringan dan antibiotik.
Waktu sterilisasi dengan menggunakan autoclavepun sangat bergantung dengan benda atau media yang
akan disterilisasi. Apabila objek yang disterilisasi sangat tebal dan banyak maka akan memperlambat
penyerapan suhu panas ke objek yang disterilisasi tersebut. Untuk penambahan waktu sendiri berkisar
antara 10 – 15 menit.
12. Speculum
13. Tromol
14. Kocher/koker
Fungsi untuk mendengarkan detak jantung, suara usus, pernapasan dan lain sebagainya. Dengan
kemampuannya ini, Stetoskopdapat digunakan pula untuk mengetahui kerja paru-paru dan juga untuk
mengukur tekanan darah dengan mendengarkan denyut nadi.
17. Thermometer
Fungsi dapat merekam temperatur dari mulut,ketiak, atau dubur dalam satu menit atau kurang.
Termometer digitalcocok untuk bayi baru lahir, bayi, anak-anak dan orang dewasa
21. Spygmomonometer
Fungsi Alat ini biasa yang digunakan untuk mengukur tekanan darah yang bekerja secara manual saat
memompa maupun mengurangi tekanan pada manset
22. Gudel
Fungsi alat untuk menopang mulut pada pasien yang Koma perangkat medis yang disebut suatu saluran
udara tambahan yang digunakan untuk menjaga paten (terbuka) saluran napas. Hal ini dilakukan dengan
mencegah lidah dari (baik sebagian atau seluruhnya) atas katup nafas, yang bisa mencegah pasien dari
bernapas. Ketika seseorang menjadi sadar, otot-otot di rahang mereka rileks dan memungkinkan lidah
untuk menghalangi jalan napas, bahkan lidah adalah penyebab paling umum dari blokir napas.
23. Handscoon
Handscoon steril
Fungsi : Gunakan sarung tangan steril atau disinfeksi tingkat tinggi untuk prosedur apapun yang akan
mengakibatkan kontak dengan jaringan di bawah kulit seperti persalinan, penjahitan vagina atau
pengambilan darah Sarung tangan steril dipakai bila prosedur steril (misal, mengganti balutan dan
memasang kateter)
28. Waskom
29. Waslap
Fungsi : Adalah suatu tindakan membersihkan seluruh bagian tubuh pasien dengan posisi berbaring di
tempat tidur dengan menggunakan air bersih, sabun, dan atau larutan antiseptik.
31. Klem
Fungsi suatu selang yang dimasukkan melalui hidung sampai ke lambung. Sering digunakan untuk
memberikan nutrisi dan obat-obatan kepada seseorang yang tidak mampu untuk mengkonsumsi
makanan, cairan, dan obat-obatan secara oral. Juga dapat digunakan untuk mengeluarkan isi dari
lambung dengan cara disedot.
Fungsi Untuk mengukur volume larutan tidak memerlukan tingkat ketelitian yang tinggi dalam jumlah
tertentu
36. Spuit
37. Pispot
Fungsi sebuah bejana yang diberi pegangan dan biasanya diletakkan di bawah tempat tidur di dalam
kamar dan digunakan untuk buang air kecil di malam hari. Di zaman Victoria, kadang-kadang di dalam
kamar dibuat khusus sebuah lemari dengan pintu tertutup dan di dalamnya diletakkan pispot untuk
dipergunakan di malam hari.
38. Urinal
Fungsi : untuk menampung urine pada pasien yang tidak boleh/bisa ke WC.
41. Tourniquet
Fungsi untuk pembendung pembuluh darah pada organ yang akan dilakukan penusukan plebotomy
untuk memudahkan pengambilan darah
42. Abocath
Fungsi Jarum infus atau abocath atau kateter intravena, secara umum diberi warna yang berbeda-beda
dengan alasan untuk mempermudah petugas mengenali ukuran abbocath yang diperlukan Semakin
rendah ukuran abochat maka semakin besar jarum abochat.
Bermanfaat untuk mengatasi masalah dengan saluran pernapasan seperti batuk, pilek atau asma.
· Pengobatan lewat alat ini lebih efektif dari obat-obatan minum, karena langsung dihirup masuk ke
paru-paru, sehingga dosis yang dibutuhkan lebih kecil, otomatis juga lebih aman.
46. Garputala
Untuk memancing reaksi dan refleks, karena pengujian reflek bagian penting dari pemeriksaan fisik
53. Disposable tuberculin syringe: alat suntik tuberculine sekali pakai (1 cc)
54. Disposable syringe and injection needle: alat suntik lengkap sekali pakai (3cc, 5cc, dll)
61. rectal clinical thermometer: untuk mengukur suhu tubuh melalui rectal/dubur
62. oral clinical thermometer: untuk mengukur suhu tubuh melalui oral
63. Plester
Plester adalah bahan yang digunakan untuk pemakaian luar terbuat dari bahan yang dapat melekat pada
kulit dan menempel pada pembalut. Plester berguna melindungi luka dari terbentur, rusak, atau kotor.
Plester biasanya ditutupi oleh tenunan, plastik, atau karet lateks yang memiliki kemampuan rekat.
Meskipun terdapat banyak vatiasi plester dengan fungsi perlindungan, terdapat pula jenis yang khusus
untuk kesempatan tertentu, seperti untuk kedokteran olahraga, pemegang makanan, dan rehabilitasi.
Misalnya Band-Aid, Curad, Nexcare, Kinesio Tape, McConell Tape, Micropore, Vetrap, dll. Plester yang
berfungsi menyebarkan pengobatan ke kulit alih-alih melindungi luka disebut plester transdermal.
Golongan Plester
Plester ini untuk mengontrol keadaan mesin sterilisasi, untuk membedakan kemasan atau alat mana
yang telah mengalami proses sterilisasi mana yang belum (sebagai indikator).
Medical ape adalah plester obat, yaitu plester yang mengandung obat seperti: Salonpas, Tokuhon,
Capsicum Plaster (koyok cap cabe).
Surgical tape adalah plester yang digunakan dalam pembedahan , yang tidak meninggalkan residu dan
tidak menimbulkan rasa sakit apabila dilepaskan setelah menempel dan tidak menyebabkan gatal- gatal
serta alergi, seperti: MICROPORE, Durapore, Transpore, Blenderm.
Pada dasarnya penggunaan plester hamper semua sama yaitu dengan menempelkan plester tersebut
pada tempat yang sakit. Contohnya pada plester yang berfungsi sebagai pembalut luka, cara yang
digunakan hanya melepas bagian yang menutupi pusat obat
GAAS ( KASA )
GAAS atau kain GAAS berasal dari bahasa Belanda yang kini diterjemahkan dalam bahasa Indonesia
menjadi Kasa atau kain Kasa. GAAS berbentuk kain seperti kawat ram, yaitu berlobang-lobang kecil
dengan ukuran beragam, yang termasuk dalam golongan GAAS ini adalah :
Gaas steril atau kasa hydrofil steril yang paling banyak digunakan adalah dari ukuran 18 x 22 cm.
Biasanya dijual dalam kemasan dus berisi 16 lembar. Kegunaannya adalah untuk menutupi luka-luka
untuk menghindarkan kontaminasi. Cara penggunaannya dengan menggunakan plester dilekatkan pada
tubuh.
Istilah nama dressing sebenarnya berarti verband atau perban, hanya saja yang digolongkan dalam GAAS
ini yang mempunyai ukuran pendek, sedangkan pada masyarakat umumnya dengan perban adalah yang
panjang.
1) Supra-tulle (Heochst) adalah gaas yang berisi antibiotika Soframycin. Digunakan untuk luka-luka
yang baru
5) Jelonet, yaitu gaas dressing steril yang mengandung paraffin jelly, disebut juga Paraffin GAUZE
3. Perban
Perban adalah kain pembalut grass dalam bentuk rol-rolan yang panjang, dan digunakan untuk
membalut luka. Warnanya putih. Golongan perban dibagi menjadi 4 :
Kasa hidrofil dalam bahasa Inggrisnya disebut : Bandage Gauze. Bentuknya berupa gulungan kain kasa
yang panjang yang panjang dan ukuran lebarnya 75 cm dan panjangnya 42 yard. Adapula yang berupa
gulungan kecil dengan ukuran 4x3, 4x4, 4x5, dst, yang berarti panjangnya 4 yard dan lebarnya masing-
masing 3 cm, 4 cm, 5 cm, dst. Gulungan atau rol yang kecil ini dikenal orang dengan nama sehari-hari :
Perban.
Pabrik Seton memproduksi pembalut yang mengandung obat (medicated paste bandage), diantaranya :
d. Pembalut leher
Pembalut leher digunkan untuk menopang kepala dan membatasi gerak dari cervical vertebre (tulang
leher).
Pembalut gips digunakan untuk penderita patah tulang. Pembalut ini disebut juga plaster of paris.
Sebelum si pasien diberi pembalut gips, maka bagian tubuh tersebut diberi lapisan kapas gips yang
terbuat dari bahan nonwoven.