Anda di halaman 1dari 10

A.

DEFINISI
Kista adalah kantong berisi cairan, kista seperti balon berisi air, dapat tumbuh di
mana saja dan jenisnya bermacam-macam (Jacoeb, 2007). Kista adalah suatu bentukan
yang kurang lebih bulat dengan dinding tipis, berisi cairan atau bahan setengah cair
(Soemadi, 2006). Kista ovarium merupakan suatu pengumpulan cairan yang
terjadi pada indung telur atau ovarium. Cairan yang terkumpul ini dibungkus
oleh semacam selaput yang terbentuk dari lapisan terluar dari ovarium
(Agusfarly, 2008).
Kista ovarium adalah pertumbuhan sel yang berlebihan/abnormal pada ovarium yang
membentuk seperti kantong. Kista ovarium secara fungsional adalah kista yang dapat
bertahan dari pengaruh hormonal dengan siklus mentsruasi. (Lowdermilk, dkk. 2005)

B. ANATOMI FISIOLOGI
Sebuah ovarium terletak disetiap sisi uterus, di bawah dan di belakang tuba falopii.
Dua ligamen mengikat ovarium pada tempatnya, yakni bagian messovarium ligamen
lebar uterus, yang memisahkan ovarium dari sisi dinding pelvis lateral kira-kira setinggi
spina illiaka anterior superior, dan ligamentum ovarii propium, yang mengikat ovarium
ke uterus. Pada palpasi,ovarium dapat digerakkan.Ovarium memiliki asal yang sama
(homolog) dengan testis pada pria. Ukuran dan bentuk ovarium menyerupai sebuah
almond berukuran besar. Saat ovulasi, ukuran ovarium dapat berubah menjadi dua kali
lipat untuk sementara. Ovarium yang berbentuk oval ini memiliki konsistensi yang padat
dan sedikit kenyal. Sebelum menarche, permukaan ovarium licin. Setelah maturasi
seksual, luka parut akibat ovulasi dan ruptur folikel yang berulang membuat permukaan
nodular menjadi kasar. Ovarium terdiri dari dua bagian:
1. Korteks Ovarii
a. Mengandung folikel primordial
b. Berbagai fase pertumbuhan folikel menuju folikel degraf
c. Terdapat korpus luteum dan albicantes
2. Medula Ovarii         
a. Terdapat pembuluh darah dan limfe
b. Terdapat serat saraf 
Dua fungsi ovarium ialah menyelenggarakan ovulasi dan memproduksi hormon. Saat
lahir, ovarium wanita normal mengandung sangat banyak ovum primordial (primitive).
Di antara interval selama masa suburnya (umumnya setiap bulan), satu atau lebih ovum
matur dan mengalami ovulasi. Ovarium juga merupakan tempatutama produksi hormone
seks steroid (estrogen, progesterone, dan androgen) dalam jumlah banyak yang
dibutuhkan untuk pertumbuhan, perkembangan dan fungsi wanita normal.
C. ETIOLOGI
Kista ovarium terbentuk oleh bermacam sebab. Penyebab inilah
yang nantinya akan menentukan tipe dari kista. Diantara beberapa tipe kista ovarium,
tipe folikuler merupakan tipe kista yang paling banyak ditemukan. Kista jenis ini terbentuk
oleh karena pertumbuhan folikel ovarium yang tidak terkontrol. Folikel adalah suatu rongga
cairan yang normal terdapat dalam ovarium. Pada  keadaan normal, folikel yang
berisi sel telur ini akan terbuka saat siklus menstruasi untuk melepaskan sel telur. Namun
pada beberapa kasus, folikel ini tidak terbukasehingga menimbulkan bendungan carian yang
nantinya akan menjadi kista. Cairan yang mengisi kista sebagian besar berupa darah yang
keluar akibat dari perlukaan yang terjadi pada pembuluh darah kecil ovarium. Pada
beberapa kasus, kista dapat pula diisi oleh jaringan abnormal tubuh seperti rambut dan
gigi. Kista jenis ini disebut dengan Kista Dermoid. Penyebab dari kista belum diketahui secara
pasti tapi ada beberapa factor pemicu yaitu :
1 Gaya hidup tidak sehat.
Konsumsi makanan yang tinggi lemak dan kurang serat
Zat tambahan pada makanan
Kurang olah raga
Merokok dan konsumsi alcohol
Terpapar dengan polusi dan agen infeksius
Sering stress
Zat polutan
2 Faktor genetic
Dalam tubuh kita terdapat gen gen yang berpotensi memicu kanker, yaitu yang
disebut protoonkogen, karena suatu sebab tertentu, misalnya karena makanan yang
bersifat karsinogen , polusi, atau terpapar zat kimia tertentu atau karena radiasi,
protoonkogen ini dapat berubah menjadi onkogen, yaitu gen pemicu kanker.

D. KLASIFIKASI
1) Kista folikel
Kista folikel berkembang pada wanita muda wanita muda sebagian akibat folikel de
graft yang matang karena tidak dapat meyerap cairan setelah ovulsi.kista ini bisanya
asimptomotik keculi jika robek.dimana kasus ini paraf jika tedapat nyeri pada
panggul.jika kista tidak robek,bisanya meyusut setelah 2-3 siklus menstrusi.
2) Kista corpus luteum
Terjadi setelah ovulasi dan karena peningkatan sekresi dari progesterone akibat dari
peningkatan cairan di korpus luteum ditandai dengan nyeri, tendenderness pada
ovari, keterlambatan mens dan siklus mens yang tidak teratur atau terlalu
panjang. Rupture dapat mengakibatkan haemoraghe intraperitoneal. Biasanya kista
corpus luteum hilang dengan selama 1-2 siklus menstruasi.
3) Syndroma rolycystik ovarium
Terjadi ketika endocrine tidak seimbang sebagai akibat dari estrogen yang terlalu
tinggi, testosoron dan luteinizing hormone dan penurunan sekresi fsh. Tanda dan
gejala terdiri dari obesitas, hirsurism (kelebihan rambut di badan) mens tidak teratur,
infertelitas. 
4) Kista Theca- lutein
Biasanya bersama dangan mola hydatidosa. Kista ini berkembang akibat lamanya
stimulasi ovarium dari human chorionik gonadotropine ( HCG ).( Lowdermik,dkk.
2005:273 ).

E. PATOFISIOLOGI
Setiap hari, ovarium normal akan membentuk beberapa kista kecil yang disebut
Folikel de Graff. Pada pertengahan siklus, folikel dominan dengan diameter lebih dari 2.8
cm akan melepaskan oosit mature. Folikel yang rupture akan menjadi korpus luteum,
yang pada saat matang memiliki struktur 1,5 – 2 cm dengan kista ditengah-tengah. Bila
tidak terjadi fertilisasi pada oosit, korpus luteum akan mengalami fibrosis dan pengerutan
secara progresif. Namun bila terjadi fertilisasi, korpus luteum mula-mula akan membesar
kemudian secara gradual akan mengecil selama kehamilan.
Kista ovari yang berasal dari proses ovulasi normal disebut kista fungsional dan
selalu jinak. Kista dapat berupa folikular dan luteal yang kadang-kadang disebut kista
theca-lutein. Kista tersebut dapat distimulasi oleh gonadotropin, termasuk FSH dan HCG.
Kista fungsional multiple dapat terbentuk karena stimulasi gonadotropin atau sensitivitas
terhadap gonadotropin yang berlebih. Pada neoplasia tropoblastik gestasional
(hydatidiform mole dan choriocarcinoma) dan kadang-kadang pada kehamilan multiple
dengan diabetes, HCg menyebabkan kondisi yang disebut hiperreaktif lutein. Pasien
dalam terapi infertilitas, induksi ovulasi dengan menggunakan gonadotropin (FSH dan
LH) atau terkadang clomiphene citrate, dapat menyebabkan sindrom hiperstimulasi ovari,
terutama bila disertai dengan pemberian HCG.
Kista neoplasia dapat tumbuh dari proliferasi sel yang berlebih dan tidak terkontrol
dalam ovarium serta dapat bersifat ganas atau jinak. Neoplasia yang ganas dapat berasal
dari semua jenis sel dan jaringan ovarium. Sejauh ini, keganasan paling sering berasal
dari epitel permukaan (mesotelium) dan sebagian besar lesi kistik parsial. Jenis kista
jinak yang serupa dengan keganasan ini adalah kistadenoma serosa dan mucinous.
F. PATHWAY
G. TANDA DAN GEJALA
Seperti pada penyakit ganas, tumor ovarium dapat tumbuh dengan tenang dan jarang
penyebab gejala sampai setelah mencapai ukuran besar. Ketika tumor berkembang akan
terjadi distensi abdominal. Pengaruh berat tekanan terhadap usus dan kandung kemih.
Pertumbuhan tumor ovarium dapat memberikan gejala karena besarnya, terdapat
perubahan hormonal atau penyulit yang terjadi. Tumor jinak ovarium diameternya kecil
sering ditemukan secara kebetulan dan tidak memberikan gejala klinik yang berarti.
Sebagian besar tanda dan gejala adalah akibat dari :
1 Gejala akibat pertumbuhan
Menimbulkan rasa berat di abdomen bagian bawah
Mengganggu miksi atau defekasi
Tekanan tumor dapat menimbulkan konstipasi atau edema pada tungkai bawah
2 Gejala akibat perubahan hormonal
Ovarium merupakan sumber hormon utama wanita, sehingga bila berhubungan
dengan tumor menimbulkan gangguan menstruasi, tumor sel granulase
3 Gejala klinik akibat komplikasi yang terjadi pada tumor

Keganasan kista ovarium sering dijumpai :


a. Kista pada usia sebelum menarche
b. Kista pada usia diatas 48 tahun

Sebagian besar kista ovarium tidak menimbulkan gejala, atau hanya sedikit nyeri yang
tidak berbahaya. Tetapi ada pula kista yang berkembang menjadi besar dan
menimpulkan nyeri yang tajam. Pemastian penyakit tidak bisa dilihat dari gejala-gejala
saja karena mungkin gejalanya mirip dengan keadaan lain seperti endometriosis, radang
panggul, kehamilan ektopik (di luar rahim) atau kanker ovarium. Meski demikian,
penting untuk memperhatikan setiap gejala atau perubahan ditubuh

H. KOMPLIKASI
Menurut manuaba ( 1998:417 ) komplikasi dari kista ovarium yaitu :
1 Perdarahan intra tumor
Perdarahan menimbulkan gejala klinik nyeri abdomen mendadak dan
memerlukan  tindakan yang cepat.
2 Perputaran tangkai
Tumor bertangkai mendadak menimbulkan nyeri abdomen.
3 Infeksi pada tumor
Menimbulkan gejala: badan panas, nyeri pada abdomen, mengganggu aktifitas
sehari-hari.
4 Robekan dinding kista
Pada torsi tangkai ada kemungkinan terjadi robekan sehingga isi kista tumpah
kedalam rungan abdomen.
5 Keganasan kista ovarium
Terjadi pada kista pada usia sebelum menarche dan pada usia diatas 45 tahun.

I. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemastian diagnosis untuk kista ovarium dapat dilakukan dengan pemeriksaan:
1 Ultrasonografi (USG)
Tindakan ini tidak menyakitkan, alat peraba (transducer) digunakan untuk mengirim
dan menerima gelombang suara frekuensi tinggi (ultrasound) yang menembus bagian
panggul, dan menampilkan gambaran rahim dan ovarium di layar monitor. Gambaran
ini dapat dicetak dan dianalisis oleh dokter untuk memastikan keberadaan kista,
membantu mengenali lokasinya dan menentukan apakah isi kista cairan atau padat.
Kista berisi cairan cenderung lebih jinak, kista berisi material padat memerlukan
pemeriksaan lebih lanjut.
2 Laparoskopi 
Dengan laparoskopi (alat teropong ringan dan tipis dimasukkan
melalui    pembedahan kecil di bawah pusar) dokter dapat melihat ovarium,
menghisap cairan dari kista atau mengambil bahan percontoh untuk biopsi.
3 Hitung darah lengkap
Penurunan Hb dapat menunjukkan anemia kronis.
4 Foto Rongent
Berguna untuk menentukan adanya hidrothoraks, selanjutnya pada kista  dermoid
kadang-kadang dapat dilihat adanya gigi pada kista.

J. PENATALAKSANAAN MEDIS
1 Pengangkatan kista ovarium yang besar biasanya adalah melalui tindakan bedah,
misal laparatomi, kistektomi atau laparatomi salpingooforektomi.
2 Kontrasepsi oral dapat digunakan untuk menekan aktivitas ovarium dan
menghilangkan  kista.
3 Perawatan pasca operasi setelah pembedahan untuk mengangkat kista ovarium
adalah serupa dengan perawatan setelah pembedahan abdomen dengan satu
pengecualian penurunan tekanan intra abdomen yang diakibatkan oleh pengangkatan
kista yang besar biasanya mengarah pada distensi abdomen yang berat. Hal ini dapat
dicegah dengan memberikan gurita abdomen sebagai penyangga.
4 Tindakan keperawatan berikut pada pendidikan kepada klien tentang pilihan
pengobatan dan manajemen nyeri dengan analgetik / tindakan kenyamanan seperti
kompres hangat pada abdomen atau teknik relaksasi napas dalam, informasikan
tentang perubahan yang akan terjadi seperti tanda – tanda infeksi, perawatan insisi
luka operasi. ( Lowdermilk.dkk. 2005:273 ).
K. ANALISA DATA
N DATA FOKUS ETIOLOGI MASAL
O AH
DS : - Kistoma ovarium Gangguan
  Rasa
DO :
Aman
- Klien tampak meringis Merangsang :
hipotalamus Nyeri
kesakitan
- Klien tampak
Stimulus korteks
memegangi daerah
serebri
abdomen
- Skala nyeri 4
Nyeri
dipersepsikan
DS : 2- Tumbuhnya kista Ansietas
ovarium
DO :
 
- Klien tampak cemas
Aktivitas
- Klien tampak bingung
terganggu

Ansietas

DS : 3- Terbentukya kista Ganggu


  an
DO :
elimina
- Klien tampak lesu Penekanan pada si urin
jaringan sekitar
- Klien tampak gelisah
kista

Gangguan
eliminasi urin

L. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1 Gangguan rasa aman : nyeri berhubungan dengan insisi pada abdomen
2 Ansietas berhubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang penyakitnya
3 Gangguan eliminasi urin berhubungan dengan adanya penekanan massa jaringan

M. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN


NO DIAG TUJUAN INTER RASION
NOSA VENSI AL
Ganggu
Setelah dilakukan tindakan - Berikan - Meningkatkan r
an rasa keperawatan tindakan elaksasi dan
aman : selama 1x24 jam, kenyamanan membantu
nyeri nyeri berkurang dasar (mis., memfokuskan
berhub dan tidak ada lagi reposisi, kembali
ungan dengan KH : gosokan perhatian
dengan - Ekspresi wajah punggung) dan
insisi tenang aktifitas
pada - TTV normal hiburan (mis.,

abdome musik,
televisi).
n

- Dorong - Memungkinkan
penggunaan pasien untuk
keterampilan berpartisipasi
manajemen secara aktif dan

nyeri meningkatkan
rasa kontrol.

- Kembangkan
- Rencana
rencana
terorganisasi
manajemen
mengembangka
nyeri
n kesempatan
untuk kontrol
nyeri
Setelah dilakukan tindakan -
Ansieta Adakan - Untuk
s keperawatan pendekatan membantu klien
berhub
selama 1x24 jam, dengan klien mengenal
ungan
dengan ansietas tidak ada dan beri masalahnya dan
kurang lagi dengan KH: kesempatan lingkungannya
nya
- Klien tampak klien untuk
pengeta
huan tenang mengungkap
tentang - Klien kan
penyaki mengetahui masalahnya
tnya penyakitnya - Ciptakan - Suasana yang
suasana yang menyenangkan
menyenangk akan
an mengurangi rasa
kecemasan.
Setelah dilakukan tindakan
Ganggua - Kaji TTV - Dengan kaji
n keperawatan klien TTV dapat
eliminasi
selama 1x24 jam, mengetahui
urin
berhubu gangguan eliminasi seberapa jauh
ngan urin teratasi dengan perkembangan
dengan
KH: pasien
adanya
penekan - Klien tampak - Konsultasika - Dengan konsul
an massa tenang n kepada maka dapat
jaringan
dokter mengetahui
mengenai tindakan
tindakan selanjutnya
selanjutnya
- Lakukan - Menentukan
palpasi pada tingkat nyeri
kandung yang dirasakan
kemih, oleh klien
observasi
adanya
ketidaknyam
anan dan rasa
nyeri
- Anjurkan
- Mencegah
klien untuk
terjadinya
merangsang
retensi
miksi dengan
pemberian
air hangat.

Anda mungkin juga menyukai