Anda di halaman 1dari 48

PENUGASAN INDIVIDU

LAPORAN KASUS : POST STROKE HEMORAGIK

MAHASISWA :

VALENCIA DIANA PATTIPEILOHY

1490120094

PROGRAM PROFESI NERS ANGKATAN XXV

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN IMMANUEL BANDUNG

TA 2020/2021
Analisa Data

No Data Etiologi Masalah


1 Data Subjektif : Perdarahan intraserebral Nyeri Akut
- P : Klien mengatakan
sakit kepala dan pusing,
hal ini terjadi jika klien Darah masuk di jaringan

tidak meminum obat otak

secara teratur dan


kelelahan
- Q : Klien mengatakan Hematoma serebral

nyeri yang dirasakan


seperti tertusuk
- R : Klien mengatakan Peningkatan TIK

nyeri yang dirasakan di


kepala dan leher
- S : Skala nyeri 4 Nyeri Akut

- T : klien mengatakan
nyerinya hilang timbul
Data Objektif :
- Klien tampak meringis
- Klien tampak gelisah
- TTV :
TD : 150/100mmHg
N : 78x/m
RR : 16x/m
S : 36,60C
2 Data Subjektif : Perdarahan Hambatan
- Klien mengatakan archnoid/ventrikel Mobilitas Fisik
tangan kanannya sulit
untuk mengenggam
- Klien mengatakan Hematoma serebral
kebutuhannya dibantu
oleh petugas Kesehatan
panti Penurunan suplai darah
Data Objektif : ke otak
- K/U : cukup,
composmentis
- Kekuatan otot Perfusi jaringan sereberal
2 5 tidak adekuat

5 5
- Indeks Katz kategori E : Iskemik jaringan otak
kemandirian dalam
semua hal kecuali
mandi, berpakaian, ke disfungsi NXII (Asesorius)
kamar kecil, dan satu
fungsi tambahan
- TTV : Penurunan fungsi gerak
TD : 150/100mmHg
N : 78x/m
RR : 16x/m Kelemahan ¼ anggota
S : 36,60C gerak

Hambatan mobilitas fisik


3 Data Subjektif : Perdarahan Defisit Perawatan
- Klien mengatakan archnoid/ventrikel Diri
hanya mandi 1x sehari
- Klien mengatakan
hanya menggosok gigi Hematoma serebral
1x sehari
Data objektif :
- Rambut klien tampak Penurunan suplai darah
kotor dan berketombe ke otak
- Gigi klien tampak
kuning
- Lidah klien tampak Perfusi jaringan sereberal
kotor tidak adekuat

Iskemik jaringan otak

disfungsi NXII (Asesorius)

Penurunan fungsi gerak

Kelemahan ¼ anggota
gerak

Defisit perawatan diri


4 Data Subjektif : Perdarahan Risiko Jatuh
- Klien mengatakan archnoid/ventrikel
mempunyai Riwayat
jatuh 1 tahun lalu
karena hipertensi Pecahnya aneurisme
- Klien mengatakan
tangan kanannya sulit
untuk mengenggam Peningkatan TIK
- Klien mengatakan
kebutuhannya dibantu
oleh petugas Kesehatan
panti vasospasme pembuluh
Data Objektif : darah serebral
- K/U cukup,
composmentis
- Kekuatan otot Disfungsi otak global
2 5

5 5 Penurunan kesadaran
- Klien menggunakan alat
bantu untuk berjalan
yaitu tongkat Risiko jatuh
- Indeks Katz kategori E :
kemandirian dalam
semua hal kecuali
mandi, berpakaian, ke
kamar kecil, dan satu
fungsi tambahan
- Skala jatuh Morse : skor
55 (risiko tinggi jatuh)
- Time up and go test : 18
detik
Intervensi Keperawatan

No Dx Keperawatan Tujuan Intervensi Rasional


1 Nyeri Akut - Tujuan Jangka Panjang : Mandiri : Mandiri :
setelah dilakukan tindakan 1. Identifikasi lokasi, karakteristik, 1. Membantu
keperawatan selama 2 x durasi, frekuensi, kualitas membedakan
24 diharapkan nyeri klien intensitas nyeri penyebab nyeri dan
dapat teratasi 2. Identifikasi respon nyeri non memberikan respon
- Tujuan Jangka pendek verbal tentang penyakit,
(SMART) : setelah 3. kontrol lingkungan yang terjadinya komplikasi
dilakukan Tindakan memperberat rasa nyeri (mis, dan keefektifan
keperawatan selama 1 x 6 suhu ruangan, pencahayaan, intervensi
jam diharapan nyeri klien kebisingan). 2. Untuk menentukan
dapat berkurang 4. Ajarkan teknik nonfarmakologis intervensi
- kriteria hasil : untuk mengurangi rasa nyeri selanjutknya dalam
1. Melaporkan nyeri Kolaborasi : penanganan
terkontrol 1. Kolaborasi pemberian analgetic, manajaemen nyeri
2. Kemampuan bila perlu 3. Lingkungan yang
mengenali onset nyeri 2. Pertimbangkan rujukan untuk tenang dan aman
pasien, keluarga, dan orang akan membuat rasa
terdekat pasien ke kelompok
3. Kemampuan pendukung atau sumber lain, bila nyeri yang dirasakan
mengenali penyebab perlu. berkurang
nyeri 4. Meningkatkan
4. Kemampuan istirahat, memusatkan
menggunakan Teknik Kembali perhatian,
non-farmakologis dapat meningkatkan
5. Keluhan nyeri : koping
penggunaan analgesik Kolaborasi :
1. Memutuskan reseptor
nyeri seperti
prostaglandin
agarnyeri dapat
berkurang
2. Mendapatkan
penanganan yang
lebih pada
manajemen nyeri
2 Hambatan - Tujuan Jangka Panjang : Mandiri : Mandiri :
Mobilitas Fisik
setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama 2 x 1. Kaji kebutuhan pasien terhadap 1. Mengidentifikasi
24 diharapkan hambatan bantuan pelayanan ksesehatan di kebutuhan/tingkat
mobiltas fisik klien dapat rumah dan kebutuhan terhadap intervensi yang
teratasi peralatan pengobatan yang tahan dibutuhkan
- Tujuan Jangka pendek lama 2. Memudahkan bagi
(SMART) : setelah 2. Instruksikan pasien untuk klien untuk bangun
dilakukan Tindakan menyangga berat badan dari posisi duduk atau
keperawatan selama 1 x 6 3. Ajarkan pasien tentang dan berbaring
jam diharapan hambatan pantau penggunaan alat bantu 3. Mencegah terjadinya
mobilitas fisik klien dapat mobilitas (mis : tongkat, walker, kecelakan seperti
berkurang kruk, atau kursi roda) jatuh/cedera
- kriteria hasil : 4. Ajarkan dan dukung dalam 4. Meningkatkan
1. Memperlihatkan latihan ROM aktif dan pasif untuk kekuatan dan
penggunaan alat mempertahankan atau ketahanan otot klien
bantu secara benar meningkatkan kekuatan dan Kolaborasi :
dengan pengawasan ketahanan otot 1. Untuk mengurangi
2. Meminta bantuan Kolaborasi : rasa nyeri saat
untuk aktivitas 1. Kolaborasi pemberian analgetic, melakukan Latihan
sebelum latihan fisik
mobilisasi, jika 2. Rujuk ke ahli terapi fisik untuk 2. Membantu dalam
diperlukan program latihan membuat program
3. Melakukan aktivitas Latihan aktivitas
kehidupan sehari-hari individu menentukan
secara mandiri alat bantu yang sesuai
dengan alat bantu
4. Menyangga berat
badan

3 Defisit - Tujuan Jangka Panjang : Mandiri : Mandiri :


Perawatan Diri
setelah dilakukan tindakan 1. Monitor kemampuan klien untuk 1. Meningkatkan
keperawatan selama 2 x perawatan diri yang mandiri kemandirian klien
24 diharapkan deficit 2. Monitor kebutuhan klien untuk dalam perawatan diri
perawatan diri klien dapat alat-alat bantu untuk kebersihan 2. Bermanfaat untuk
teratasi diri, berpakaian, berhias, mengidentifikasi
- Tujuan Jangka pendek toileting, dan makan peralatan, cara-cara
(SMART) : setelah 3. Sediakan bantuan sampai klien untuk mengubah
dilakukan Tindakan mampu secara utuh untuk tugas-tugas untuk
keperawatan selama 1 x 6 melakukan self-care mempertahankan
jam diharapkan kemandirian
perawatan diri klien dapat 4. Ajarkan klien/keluarga untuk 3. Membantu dalam
terpenuhi dengan mendorong kemandirian, untuk pemenuhan
- kriteria hasil : memberikan bantuan hanya jika kebutuhan klien
1. Menunjukkan klien tidak mampu melakukannya 4. Bermanfaat untuk
perawatan diri: Kolaborasi : klien dapat mandiri
berpakaian, makan, 1. Lakukan pengobatan nyeri melakukan perawatan
eliminasi dibuktikan sebelum mandi diri
oleh indicator berikut 2. Rujuk klien dan keluarga ke Kolaborasi :
(mengenakan pakaian layanan sosial untuk perawatan 1. Untuk mengurangi
di bagian atas dan di rumah rasa nyeri saat
atau bawah tubuh, melakukan aktivitas
meletakan makanan 2. Membantu dalam
ke priring, penanganan
memposisikan diri di perawatan diri yang
toilet atau kursi buang lebih baik
air, bangun di toilet
atau kursi buang air,
mengganti pakaian
setelah eliminasi.
2. Menerima perawatan
dari pemberi asuhan
3. Mengungkapkan
kepuasaan dalam
berpakaian
4. Menggunakan alat
bantu dalam
menggunakan
pakaian
4 Risiko jatuh - Tujuan Jangka Panjang Mandiri : Mandiri :
: setelah dilakukan 1. Identifikasi factor lingkungan 1. Menghindari risiko
tindakan keperawatan yang memungkinkan risiko jatuh karena gesekan
selama 2 x 24 terjatuh (mis : lantai licin,karpet atau tersandung
diharapkan risiko sobek, anak tangga tanpa pagar 2. Membantu klien
jatuh klien dapat pengaman, jendela dan kolam dalam menghindari
teratasi renang) risiko jatuh
- Tujuan Jangka pendek 2. Sediakan alat bantu berjalan (mis 3. Ambulansi membantu
(SMART) : setelah : tongkat, walker) klien terhindar dari
dilakukan Tindakan 3. Bantu ambulansi klien, bila perlu risiko jatuh
keperawatan selama 1 4. Berikan materi edukasi yang 4. Untuk pemahaman
x 6 jam diharapkan berhubungan dengan strategi dan klien dalam
risiko jatuh dapat Tindakan untuk mencegah cedera meningkatkan
berkurang Kolaborasi : keamanan diri agar
- kriteria hasil : 1. Rujuk ke kelas Pendidikan dalam terhindar dari resiko
1. Risiko cedera akan komunitas jatuh
menurun yang 2. Rujuk klien dan keluarga ke Kolaborasi :
dibuktikan oleh layanan perawatan di rumah 1. Penatalaksanaan
perilaku keamanan lingkungan mrupakan
personal, prioritas utama jika
pengenalian risiko, klien berada di
lingkungan yang lingkungan komunitas
aman dalam waktu yang
2. Memantau factor lama
risiko perilaku 2. Agar medapatkan
individu dan pemahaman yang baik
lingkungan dan menimalkan
3. Mengidentifikasi resiko jatuh
risiko yang
meningkatkan
kerentanan
terhadap cedera
4. Menghindari
cedera fisik
Impelementasi dan Evaluasi Keperawatan ( 22 Maret dan 25 Maret 2021)

Tgl/Jam Dx.Kep Implementasi Evaluasi Paraf


22/03/2021 Nyeri Akut Mandiri : S:
(09 : 30 1. Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, - P :tidak meminum obat secara
WIB) durasi, frekuensi, kualitas intensitas teratur dan kelelahan
nyeri - Q : Nyeri yang dirasakan seperti
R/ P : Tidak meminum obat secara ditusuk-tusuk
teratur dan kelelahan - R : Nyeri yang dirasakan di kepala
Q : Nyeri yang dirasakan seperti dan leher
ditusuk-tusuk - S : Skala nyeri 3
R : Nyeri yang dirasakan di kepala dan - T : Nyeri hilang timbul
leher O:
S : Skala nyeri 4 - Klien tampak sedikit merasa
T : Nyeri hilang timbul nyaman
TTV : - TTV :
- TD : 150/100mmHg TD : 140/90 mmHg
- N : 78x/m N : 78x/m
- RR : 16x/m RR : 16x/m
- S : 36,60C S : 36,60C
- Amlodipin 5mg 1x1
2. Mengidentifikasi respon nyeri non A : Masalah nyeri akut belum teratasi
verbal P : intervensi dilanjutkan
R/ klien tampak gelisah
3. Mengontrol lingkungan yang
memperberat rasa nyeri (mis, suhu
ruangan, pencahayaan, kebisingan).
R/ klien tampak meringis
4. Mengajarkan teknik nonfarmakologis
untuk mengurangi rasa nyeri
R/ klien kooperatif
Kolaborasi :
1. Kolaborasikan pemberian analgetic, bila
perlu
R/ Amlodipin 5mg 1x1
2. Pertimbangkan rujukan untuk pasien,
keluarga, dan orang terdekat pasien ke
kelompok pendukung atau sumber lain,
bila perlu.
R/ klien dan keluarga klien kooperatif
(10 : 25 Hambatan Mobilitas Mandiri : S:
WIB) Fisik 1. Mengkaji kebutuhan klien terhadap - Klien mengatakan aktivitasnya
bantuan pelayanan kesehatan di rumah masih dibantu oleh petugas
dan kebutuhan terhadap peralatan Kesehatan panti
pengobatan yang tahan lama - Klien mengatakan tangan kanannya
R/ klien dalam aktivitasnya dibantu oleh sulit untuk menggengam
petugas Kesehatan di panti O:
2. Instruksikan klien untuk menyangga - K/U : cukup, composmentis
berat badan - Kekuatan otot
R/ klien memahami yang diinstrusikan 2 5
3. Ajarkan pasien tentang dan pantau
penggunaan alat bantu mobilitas (mis : 5 5
tongkat, walker, kruk, atau kursi roda) - Indeks Katz kategori E :
R/ klien menggunakan alat bantu : kemandirian dalam semua hal
tongkat kecuali mandi, berpakaian, ke
4. Ajarkan dan dukung dalam latihan ROM kamar kecil, dan satu fungsi
aktif dan pasif untuk mempertahankan tambahan
- TTV :
atau meningkatkan kekuatan dan TD : 150/100mmHg
ketahanan otot N : 78x/m
R/ kekuatan otot RR : 16x/m
2 5 S : 36,60C
5 5 A : Masalah mobilitas fisik belum teratasi
Kolaborasi : P : intervensi dilanjutkan
1. Kolaborasikan pemberian analgetic,
sebelum latihan fisik
R/ klien meminum obat
2. Rujukan ke ahli terapi fisik untuk
program latihan
R/ klien kooperatif
(11 : 15 Defisit Perawatan Mandiri : S:
WIB) Diri 1. Memonitor kemampuan klien untuk - Klien mengatakan mandi 1x sehari
perawatan diri yang mandiri - Gosok gigi 1x sehari
R/ klien dibantu dalam melakukan O :
aktivitas perawatan diri - Rambut klien tampak kotor dan
2. Memonitor kebutuhan klien untuk alat- berketombe
alat bantu untuk kebersihan diri, - Gigi klien tampak kuning
berpakaian, berhias, toileting, dan - Lidah klien tampak kotor
makan A : Masalah deficit perawatan diri belum
R/ klien mandi dan gosok gigi 1x sehari teratasi
3. Menyediakan bantuan sampai klien P : Intervensi dilanjutkan
mampu secara utuh untuk melakukan
self-care
R/ klien dibantu dalam melakukan
aktivitas perawatan diri
4. Mengajarkan klien/keluarga untuk
mendorong kemandirian, untuk
memberikan bantuan hanya jika klien
tidak mampu melakukannya
R/ klien mandiri hanya Ketika berpindah
Kolaborasi :
2. Melakukan pengobatan nyeri sebelum
mandi
R/ klien meminum obat
3. Rujukan klien dan keluarga ke layanan
sosial untuk perawatan di rumah
R/ klien dan keluarga kooperatif

(12 : 00 Resiko Jatuh Mandiri : S:


WIB) 1. Mengidentifikasi faktor lingkungan - Klien mengatakan merasa berhati-
yang memungkinkan risiko terjatuh (mis hati karena Riwayat jatuh 1 yahun
: lantai licin,karpet sobek, anak tangga lalu
tanpa pagar pengaman, jendela dan - Klien melakukan aktivitas dibantu
kolam renang) petugas Kesehatan panti
R/ klien merasa berhati-hati O:
2. Menyediakan alat bantu berjalan (mis : - K/U cukup, composmentis
tongkat, walker) - Klien menggunakan alat bantu
R/ klien menggunakan alat bantu : untuk berjalan yaitu tongkat
tongkat - Indeks Katz kategori E :
3. Bantu ambulansi klien, bila perlu kemandirian dalam semua hal
R/ klien melakukan aktivitas dibantu kecuali mandi, berpakaian, ke
petugas kesehatan di panti kamar kecil, dan satu fungsi
4. Berikan materi edukasi yang tambahan
berhubungan dengan strategi dan - Skala jatuh Morse : skor 55 (risiko
Tindakan untuk mencegah cedera tinggi jatuh)
R/ klien kooperatif - Time up and go test : 18 detik
Kolaborasi : A : Masalah Resiko jatuh belum teratasi
1. Rujukan ke kelas Pendidikan dalam P : Lanjutkan intervensi
komunitas
R/ klien kooperatif
2. Rujukan klien dan keluarga ke layanan
perawatan di rumah
R/ klien dan keluarga klien kooperatif
Tgl/Jam Dx.Kep Implementasi Evaluasi Paraf
25/03/2021 Nyeri Akut Mandiri : S:
(12 : 30 1. Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, - P :tidak meminum obat secara
WIB) durasi, frekuensi, kualitas intensitas teratur dan kelelahan
nyeri - Q : Nyeri yang dirasakan seperti
R/ P : Tidak meminum obat secara ditusuk-tusuk
teratur dan kelelahan - R : Nyeri yang dirasakan di kepala
Q : Nyeri yang dirasakan seperti dan leher
ditusuk-tusuk - S : Skala nyeri 2
R : Nyeri yang dirasakan di kepala dan - T : Nyeri hilang timbul
leher O:
S : Skala nyeri 2 - Klien tampak sedikit merasa
T : Nyeri hilang timbul nyaman
TTV : - TTV :
- TD : 140/90mmHg TD : 140/90 mmHg
- N : 76x/m N : 76x/m
- RR : 16x/m RR : 16x/m
- S : 36,30C S : 36,30C
- Amlodipin 5mg 1x1
2. Mengidentifikasi respon nyeri non A : Masalah nyeri akut sebagian teratasi
verbal P : intervensi dilanjutkan oleh petugas
R/ klien tampak sdikit nyaman kesehatan panti
3. Mengontrol lingkungan yang
memperberat rasa nyeri (mis, suhu
ruangan, pencahayaan, kebisingan).
R/ klien tampak sedikit merasa nyaman
4. Mengajarkan teknik nonfarmakologis
untuk mengurangi rasa nyeri
R/ klien kooperatif
Kolaborasi :
1. Kolaborasikan pemberian analgetic, bila
perlu
R/ Amlodipin 5mg 1x1
2. Pertimbangkan rujukan untuk pasien,
keluarga, dan orang terdekat pasien ke
kelompok pendukung atau sumber lain,
bila perlu.
R/ klien dan keluarga klien kooperatif
(13 : 05 Hambatan Mobilitas Mandiri : S:
WIB) Fisik 1. Mengkaji kebutuhan klien terhadap - Klien mengatakan aktivitasnya
bantuan pelayanan kesehatan di rumah masih dibantu oleh petugas
dan kebutuhan terhadap peralatan Kesehatan panti
pengobatan yang tahan lama - Klien mengatakan tangan kanannya
R/ klien dalam aktivitasnya dibantu oleh sulit untuk menggengam
petugas Kesehatan di panti O:
2. Instruksikan klien untuk menyangga - K/U : cukup, composmentis
berat badan - Kekuatan otot
R/ klien memahami yang diinstrusikan 2 5
3. Ajarkan pasien tentang dan pantau
penggunaan alat bantu mobilitas (mis : 5 5
tongkat, walker, kruk, atau kursi roda) - Indeks Katz kategori E :
R/ klien menggunakan alat bantu : kemandirian dalam semua hal
tongkat kecuali mandi, berpakaian, ke
4. Ajarkan dan dukung dalam latihan ROM kamar kecil, dan satu fungsi
aktif dan pasif untuk mempertahankan tambahan
atau meningkatkan kekuatan dan - TTV :
ketahanan otot TD : 150/100mmHg
R/ kekuatan otot N : 78x/m
2 5 RR : 16x/m
5 5 S : 36,60C
Kolaborasi : A : Hambatan Mobilitas Fisik klien belum
1. Kolaborasikan pemberian analgetic, teratasi
sebelum latihan fisik P : Lanjutkan intervensi oleh petugas
R/ klien meminum obat kesehatan panti
2. Rujukan ke ahli terapi fisik untuk
program latihan
R/ klien kooperatif
(13 : 50 Defisit Perawatan Mandiri : S:
WIB) Diri 1. Memonitor kemampuan klien untuk - Klien mengatakan mandi 2x sehari
perawatan diri yang mandiri - Gosok gigi 2x sehari
R/ klien dibantu dalam melakukan O :
aktivitas perawatan diri - Rambut klien tampak bersih dan
2. Memonitor kebutuhan klien untuk alat- tidak berketombe
alat bantu untuk kebersihan diri, - Gigi klien tampak bersih
berpakaian, berhias, toileting, dan - Lidah klien tampak bersih
makan
R/ klien mau mandi dan gosok gigi 2x A : Masalah deficit perawatan diri teratasi
sehari sebagian
3. Menyediakan bantuan sampai klien P : Intervensi dilanjutkan oleh petugas
mampu secara utuh untuk melakukan panti
self-care
R/ klien dibantu dalam melakukan
aktivitas perawatan diri
4. Mengajarkan klien/keluarga untuk
mendorong kemandirian, untuk
memberikan bantuan hanya jika klien
tidak mampu melakukannya
R/ klien mandiri hanya Ketika berpindah
Kolaborasi :
1. Melakukan pengobatan nyeri sebelum
mandi
R/ klien meminum obat
2. Rujukan klien dan keluarga ke layanan
sosial untuk perawatan di rumah
R/ klien dan keluarga kooperatif
(14 : 10 Risiko Jatuh Mandiri : S:
WIB) 1. Mengidentifikasi faktor lingkungan - Klien mengatakan merasa berhati-
yang memungkinkan risiko terjatuh (mis hati karena Riwayat jatuh 1 yahun
: lantai licin,karpet sobek, anak tangga lalu
tanpa pagar pengaman, jendela dan - Klien melakukan aktivitas dibantu
kolam renang) petugas Kesehatan panti
R/ klien merasa berhati-hati O:
2. Menyediakan alat bantu berjalan (mis : - K/U cukup, composmentis
tongkat, walker) - Klien menggunakan alat bantu
R/ klien menggunakan alat bantu : untuk berjalan yaitu tongkat
tongkat - Indeks Katz kategori E :
3. Bantu ambulansi klien, bila perlu kemandirian dalam semua hal
R/ klien melakukan aktivitas dibantu kecuali mandi, berpakaian, ke
petugas kesehatan di panti kamar kecil, dan satu fungsi
4. Berikan materi edukasi yang tambahan
berhubungan dengan strategi dan - Skala jatuh Morse : skor 55 (risiko
Tindakan untuk mencegah cedera tinggi jatuh)
R/ klien kooperatif - Time up and go test : 18 detik
Kolaborasi : A : Masalah Resiko jatuh belum teratasi
1. Rujukan ke kelas Pendidikan dalam P : Lanjutkan intervensi oleh petugas panti
komunitas
R/ klien kooperatif
2. Rujukan klien dan keluarga ke layanan
perawatan di rumah
R/ klien dan keluarga klien kooperatif
TERAPI AKTIVITAS INDIVIDU

Topik : Range of motion (ROM)


Sasaran : Pasien Stroke
Hari/Tanggal : Kamis, 25 – 03 – 2021
Tempat : Aula STIK Immanuel Bandung
Pelaksana : Mahasiswa PPN 25 (Valencia Diana Pattipeilohy)

A. Latar Belakang
Penderita stroke biasanya mengalami kelemahan pada salah satu sisi anggota tubuh
akibat penurunan tonus otot, sehingga tidak dapat menggerakkan tubuhnya
(imobilisasi). mobilisasi yang tidak mendapat penanganan yang tepat akan
menimbulkan komplikasi berupa tonus abnormal, hipotensi ortostatik, trombosis vena
dalam dan kontraktur. Atrofi otot akibat ketidakaktifan dapat terjadi dalam waktu
kurang dari satu bulan setelah stroke terjadi. sehingga dibutuhkan sebuah terapi
(Anggriani, 2018) .
Terapi aktivitas kelompok merupakan salah satu terapi modalitas yang dilakukan
perawat kepada klien yang mengalami masalah keperawatan yang sama. Aktivitas
digunakan sebagai terapi dan kelompok digunakan sebagai target asuhan. Di dalam
kelompok terjadi dinamika interaksi saling bergantung, saling membutuhkan, dan
menjadi laboratorium tempat klien berlatih perilaku baru yang adaptif untuk
memperbaiki perilaku lama yang maladaptif (Budi Anna, 2014).
Terapi range of motion (ROM) adalah latihan gerakan sendi yang memungkinkan
terjadinya kontraksi dan pergerakan otot, di mana klien menggerakan masing-masing
persendiannya sesuai gerakan normal baik secara aktif ataupun pasif. Tujuan ROM
adalah : (1). Mempertahankan atau memelihara kekuatan otot, (2). Memelihara
mobilitas persendian, (3) Merangsang sirkulasi darah, (4). Mencegah kelainan bentuk
(Potter & Perry, 2010).
B. Tujuan
1. Tujuan umum
Klien dapat menyebutkan manfaat dan cara melaksanakan latihan rentang gerak
sendi (ROM).
2. Tujuan Khusus
a. Klien mampu menyebutkan pengertian Latihan rentang gerak sendi (ROM).
b. Klien mampu menyebutkan manfaat Latihan rentang gerak sendi (ROM)
c. Klien mampu melaksanakan contoh Latihan rentang gerak sendi (ROM).
C. Media dan Alat

Tape record

D. Metode

1. Dinamika kelompok

2. Diskusi & Tanya Jawab

E. Setting Tempat

Keterangan:
: Leader : observer
: co-leader : klien
: fasilitator

F. Susunan Kegiatan
No Tahap Kegiatan
Tahap persiapan
1 1. Memilih pasien sesuai indikasi

2. Membuat kontrak dengan klien sesuai


indikasi

3. Mempersiapkan alat dan tempat (peserta


duduk melingkar)
Tahap Orientasi
2 1. Mengucapkan salam teraupetik

2. Menanyakan perasaan klien hari ini

3. Menjelaskan tujuan kegiatan

4. Menjelaskan aturan main

5. Masing–masing pasien duduk dikursinya


masing–masing sampai terapi selesai, Bila
ingin keluar dari kelompok harus meminta
izin dari terapis,Lama kegiatan 30 menit
Tahap Kerja 1. Memberikan penjelasan awal tentang
3
pengertian latihan rentang gerak sendi
2. Memberikan penjelasan tentang manfaat
melakukan latihan rentang gerak sendi
3. Memberikan kesempatan pada lansia
untuk mempersiapkan diri untuk
melaksanakan latihan rentang Gerak
Sendi (ROM).
4. Pada saat tape dinyalakan, lansia mulai
melaksanakan Latihan rentang Gerak
Sendi (ROM).
5. Beri pujian untuk tiap keberhasilan lansia
dengan memberi tepuk tangan.
Tahap terminasi
4 1. Menanyakan perasaan pasien setelah
mengikuti TAK

2. Memberi pujian atas pencapaian


kelompok

3. Menganjurkan agar pasien untuk kontak


dan interaksi dengan orang lain

4. Membuat kontrak kembali untuk TAK


berikutnya untuk mengenal tempat

G. Evaluasi dan Dokumentasi

1. Evaluasi

a. Sharing perception

1) Leader mengeksplorasi perasaan lansia setelah mengikuti Terapi


Aktifitas Kelompok.

2) Leader memberi umpan balik positif kepada lansia.

3) Leader meminta lansia mempraktekkan satu contoh Latihan rentang


Gerak Sendi (ROM) yang telah dilaksanakannya dan manfaatnya.
Hasil yang diharapkan :

± 75% anggota kelompok mampu melaksanakan Latihan rentang gerak sendi


(ROM).

b. Penutup
Observer membaca hasil observasi.
2. Dokumentasi
Dokumentasikan pada cacatan proses keperawatan tiap klien contohnya: klien
mengikuti TAK ROM klien mampu mempraktekkan satu contoh Latihan rentang
Gerak Sendi (ROM) yang telah dilaksanakannya dan manfaatnya.
Daftar Pustaka

Anggraini, Dwi, Gina. (2018) ´Range Of Motion Spherical Grip Dapat Meningkatkan
Kekuatan Otot Ekstermtas Atas Pasien Stroke.

Keliat, Budu Anna. 2014. Keperawatan Kesehatan Jiwa Komunitas. EGC, Jakarta.

Potter, Perry. (2010). Fundamental Of Nursing: Consep, Proses and Practice. Edisi 7. Vol. 3.
Jakarta : EGC

Anda mungkin juga menyukai