MAHASISWA :
1490120094
TA 2020/2021
Analisa Data
- T : klien mengatakan
nyerinya hilang timbul
Data Objektif :
- Klien tampak meringis
- Klien tampak gelisah
- TTV :
TD : 150/100mmHg
N : 78x/m
RR : 16x/m
S : 36,60C
2 Data Subjektif : Perdarahan Hambatan
- Klien mengatakan archnoid/ventrikel Mobilitas Fisik
tangan kanannya sulit
untuk mengenggam
- Klien mengatakan Hematoma serebral
kebutuhannya dibantu
oleh petugas Kesehatan
panti Penurunan suplai darah
Data Objektif : ke otak
- K/U : cukup,
composmentis
- Kekuatan otot Perfusi jaringan sereberal
2 5 tidak adekuat
5 5
- Indeks Katz kategori E : Iskemik jaringan otak
kemandirian dalam
semua hal kecuali
mandi, berpakaian, ke disfungsi NXII (Asesorius)
kamar kecil, dan satu
fungsi tambahan
- TTV : Penurunan fungsi gerak
TD : 150/100mmHg
N : 78x/m
RR : 16x/m Kelemahan ¼ anggota
S : 36,60C gerak
Kelemahan ¼ anggota
gerak
5 5 Penurunan kesadaran
- Klien menggunakan alat
bantu untuk berjalan
yaitu tongkat Risiko jatuh
- Indeks Katz kategori E :
kemandirian dalam
semua hal kecuali
mandi, berpakaian, ke
kamar kecil, dan satu
fungsi tambahan
- Skala jatuh Morse : skor
55 (risiko tinggi jatuh)
- Time up and go test : 18
detik
Intervensi Keperawatan
A. Latar Belakang
Penderita stroke biasanya mengalami kelemahan pada salah satu sisi anggota tubuh
akibat penurunan tonus otot, sehingga tidak dapat menggerakkan tubuhnya
(imobilisasi). mobilisasi yang tidak mendapat penanganan yang tepat akan
menimbulkan komplikasi berupa tonus abnormal, hipotensi ortostatik, trombosis vena
dalam dan kontraktur. Atrofi otot akibat ketidakaktifan dapat terjadi dalam waktu
kurang dari satu bulan setelah stroke terjadi. sehingga dibutuhkan sebuah terapi
(Anggriani, 2018) .
Terapi aktivitas kelompok merupakan salah satu terapi modalitas yang dilakukan
perawat kepada klien yang mengalami masalah keperawatan yang sama. Aktivitas
digunakan sebagai terapi dan kelompok digunakan sebagai target asuhan. Di dalam
kelompok terjadi dinamika interaksi saling bergantung, saling membutuhkan, dan
menjadi laboratorium tempat klien berlatih perilaku baru yang adaptif untuk
memperbaiki perilaku lama yang maladaptif (Budi Anna, 2014).
Terapi range of motion (ROM) adalah latihan gerakan sendi yang memungkinkan
terjadinya kontraksi dan pergerakan otot, di mana klien menggerakan masing-masing
persendiannya sesuai gerakan normal baik secara aktif ataupun pasif. Tujuan ROM
adalah : (1). Mempertahankan atau memelihara kekuatan otot, (2). Memelihara
mobilitas persendian, (3) Merangsang sirkulasi darah, (4). Mencegah kelainan bentuk
(Potter & Perry, 2010).
B. Tujuan
1. Tujuan umum
Klien dapat menyebutkan manfaat dan cara melaksanakan latihan rentang gerak
sendi (ROM).
2. Tujuan Khusus
a. Klien mampu menyebutkan pengertian Latihan rentang gerak sendi (ROM).
b. Klien mampu menyebutkan manfaat Latihan rentang gerak sendi (ROM)
c. Klien mampu melaksanakan contoh Latihan rentang gerak sendi (ROM).
C. Media dan Alat
Tape record
D. Metode
1. Dinamika kelompok
E. Setting Tempat
Keterangan:
: Leader : observer
: co-leader : klien
: fasilitator
F. Susunan Kegiatan
No Tahap Kegiatan
Tahap persiapan
1 1. Memilih pasien sesuai indikasi
1. Evaluasi
a. Sharing perception
b. Penutup
Observer membaca hasil observasi.
2. Dokumentasi
Dokumentasikan pada cacatan proses keperawatan tiap klien contohnya: klien
mengikuti TAK ROM klien mampu mempraktekkan satu contoh Latihan rentang
Gerak Sendi (ROM) yang telah dilaksanakannya dan manfaatnya.
Daftar Pustaka
Anggraini, Dwi, Gina. (2018) ´Range Of Motion Spherical Grip Dapat Meningkatkan
Kekuatan Otot Ekstermtas Atas Pasien Stroke.
Keliat, Budu Anna. 2014. Keperawatan Kesehatan Jiwa Komunitas. EGC, Jakarta.
Potter, Perry. (2010). Fundamental Of Nursing: Consep, Proses and Practice. Edisi 7. Vol. 3.
Jakarta : EGC