Sejarah Konseling Di Sekolah
Sejarah Konseling Di Sekolah
Muhammad C1986201075
Ramdani Alfain
Shinta Alvionita C1986201007
Sophia Rahma C1986201072
Kamila
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
“Sejarah Konseling Sekolah” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata
kuliah Bimbingan dan Konseling Sekolah. Selain itu, makalah ini juga bertujuan
untuk menambah wawasan tentang Sejarah Konseling Sekolah bagi para pembaca
dan juga bagi penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Feida Noorlaila Isti’adah, M.Pd,
selaku dosen pengampu yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami
tekuni.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membagi sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
ini.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun kami nantikan demi perbaikan
makalah yang akan kami buat di masa yang akan datang, menginat tidak ada
sesuatu yang semourna tanpa adanya saran yang membangun.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang
Tujuan Penulisan
BAB II PEMBAHASAN
Simpulan
Saran
Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah merupakan usaha membantu
peserta didik dalam pengembangan kehidupan pribadi, kehidupan sosial
kegiatan belajar, serta perencanaan dan pengembangan karir. Pelayanan
bimbingan dan konseling memfasilitasi pengembangan peserta didik secara
individual, kelompok, dan atau klasikal, sesuai dengan kebutuhan, potensi,
bakat, minat, perkembangan, kondisi, serta peluang-peluang yang dimiliki.
Pelayanan ini juga membantu mengatasi kelemahan dan hamba tan serta
masalah yang dihadapi peserta didik.
Dasar pemikiran penyelenggaraan bimbingan dan konseling di sekolah bukan
semata-mata terletak pada ada atau tidak adanya landasan hukum (perundang-
undangan) atau ketentuan dari atas, namun yang lebih penting adalah
menyangkut upaya memfasilitasi peserta didik yang selanjutnya disebut
konseli, agar mampu mengembangkan petensi dirinya atau mencapai tugas-
tugas perkembangannya (menyangkut aspek fisik, emosi, intelektual, sosial
dan moral spiritual).
Konseling sebagai seorang individu yang sedang berada dalam proses
berkembang atau menjadi (on becoming), yaitu berkembang ke arah
kematangan atau kemandirian. Untuk mencapai kematangan tersebut, konseli
memerlukan bimbingan karena mereka masih kurang memiliki pemahaman
atau wawasan tentang dirinya dan lingkungannya, juga pengalaman yang
menentukan arah kehidupannya. Di samping itu, terdapat suatu keniscayaan
bahwa proses perkembangan konseli tidak selalu berlangsung secara mulus,
atau bebas dari masalah. Dengan kata lain, proses perkembangan itu tidak
selalu berjalan dalam alur linier, lurus, atau searah dengan potensi, harapan,
dan nilai-nilai yang dianut.
Tujuan Penulisan
Untuk Mengetahui
Untuk Mengetahui
BAB II
PEMBAHASAN
1. Bimbingan Kejuruan
Pada periode yang sama, Frank Parsons bekerja di Boston. Seperti Davis,
Parsons berfokus pada anak-anak yang berisiko, terutama mereka yang telah
meninggalkan sekolah dan tampak tersesat dalam pergolakan yang disebabkan
oleh Revolusi industri. Pada tahun 1908, Parsons mendirikan Biro Kejuruan,
lembaga bimbingan pertama di Amerika Serikat (Ginzberg, 1971). Parsons (1909)
percaya bahwa pertimbangan yang cermat. dari bakat, kemampuan, ambisi,
sumber daya, dan keterbatasan masing-masing individu, dan hubungannya dengan
kesuksesan di industri yang berbeda, adalah dasar dari bimbingan kejuruan itu
masih penting bagi banyak program bimbingan karir kontemporer. Melalui
Parsons, pengaruh, sekolah umum Boston meminta bantuan Biro Kejuruan dalam
- mengembangkan dan melaksanakan program bimbingan kejuruan (Gysbers &
Henderson, 2000), Sementara Parsons bekerja di Boston, E. W Weaver berperan
penting dalam mendirikan program kejuruan di sekolah-sekolah New York City.
Pada tahun 1910, sekitar 35 kota di Amerika Serikat memiliki beberapa bentuk
bimbingan kejuruan dan - pendidikan di sekolah mereka (Aubrey, 1977).
Henry Borrow (1964, dalam Ahmad & Rohani, 1991) dalam bukunya Man in
a World of Work, mengemukakan beberapa rangkaian peristiwa tertentu dari
sejarah secara kronologis, diantaranya;
a. Periode Formatif
Dalam kurun waktu ini, konseling mulai muncul ketika Jesse B Davis tahun
1989 mulai bertugas sebagai konselor pada Central High School di Datrioit,
Michigan. Selama 10 tahun bekerja di sekolah menengah atas itu, Davis telah
memberikan bantuan kepada para siswa yang menghadapi masalah pendidikan
dan pekerjaan. Willian R. Harper, menyebut konseling itu sebagai Scientific
Study of the Student (kajian ilimiah peserta didik0, dalam bentuk pengajaran
individual yang kemudian menelorkan tenaga spesialis di perguruan tinggi.
Ely Weaver pada tahun 1906, mempublikasikan “booklet” Choo-sing a Career
(pemilihan karir). Tahun 1908, Parsons mendirikan The Vactional Bareau di
Boston, dan tahun berikutnya 1909 Wiliiam Healy membuka Juvenile
Physicocpathic Institute di Chicago. Dinamika konseling kemudian maju pesat
di Amerika, hal ini ditandai dengan diadakannya konferensi bimbingan
nasional pertama pada tahun 1910 di Boston. Kemudian, pada tahun 1911,
Harvard University memberikan kuliah bimbingan vokasional di perguruan
tinggi ternama itu, dengan Meyer Bloom Field. (Amin, 2014, hlm. 10).
b. Periode Kemudian
PENUTUP
Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
PeNA.
PUSTAKA PELAJAR.