Anda di halaman 1dari 10

Nama Anggota Kelompok : Aima Nurul Hikmah (C1986201078)

Depa Darusman (C1986201062)

Salma Rachmawati (C1986201102)

Sofia Rahma Munawwaroh (C1986201036)

Kelas : BK-4A

Mata Kuliah : Teori Konseling dan Psikoterapi

Dosen Pengampu : Agung Nugraha, M.Pd

KEPEMIMPINAN DALAM KELOMPOK

Subjek Pemahaman
1. What a. Apa pengertian kepemimpinan?
a. Apa pengertian Winston dan Patterson (2006 : 7)
kepemimpinan? menyatakan bahwa seorang pemimpin
b. Apa saja jenis-jenis adalah satu atau lebih orang yang
kepemimpinan? memilih, melengkapi, melatih, dan
mempengaruhi satu atau lebih pengikut
yang memiliki beragam karunia,
kemampuan, dan keterampilan dan
memfokuskan pengikut pada misi dan
tujuan organisasi yang menyebabkan
pengikutnya dengan rela dan antusias
mengeluarkan energi spiritual,
emosional, dan fisik dalam upaya
terkoordinasi bersama untuk mencapai
misi dan tujuan organisasi.
Menurutnya Carter V.Good,
kepemimpinan tidak lain daripada kesiapan
mental yang terwujudkan dalam bentuk
kemampuan seseorang untuk memberikan
bimbingan, mengarahkan dan mengatur
serta menguasai orang lain agar mereka
berbuat sesuatu, kesiapan dan kemampuan
kepada pemimpin tersebut untuk
memainkan peranan sebagai juru tafsir atau
pembagi penjelasan tentang kepentingan,
minat, kemauan cita-cita atau tujuan-tujuan
yang diinginkan untuk dicapai oleh
sekelompok individu (Tafsir, 2011: 78).
Dari pemaparan tersebut dapat
ditarik kesimpulan bahwa kepemimpinan
merupakan suatu usaha dari seorang
pemimpin untuk dapat merealisasikan
tujuan individu atau pun tujuan kelompok.
Oleh karena itu, pemimpin diharapkan
dapat memengaruhi, mendukung, dan
memberikan motivasi agar para
pengikutnya tersebut mau
melaksanakannya secara antusias dalam
mencapai tujuan yang diinginkan baik
secara individu maupun kelompok.
b. Apa saja jenis-jenis kepemimpinan?
Hubungan antara pemimpin dengan yang
dipimpin akan nempak dalam suatu pola
yang menggambarkan tipe kepemimpinan
seseorang. Proses hubungan antara
seseorang yang memimpin dengan
seseorang yang dipimpin juga akan
nampak dalam pribadi seorang pemimpin.
Berdasarkan teori aliran Behaviorisme,
titik perhatian kepemimpinan adalah pada
kegiatan kelompok, interaksi dan kepuasan
anggota. Teori ini sebenarnya mengarah
pada bentuk organisasi yang formal, atas
dasar inilah maka timbul beberapa tipe
kepemimpinan, sebagai berikut :
1. Otoriter (Dominator)
2. Persuatif (Crowd Crouser)
3. Demokratis (Group Developer)
4. Intelektual (Eminent Man)
5. Eksekutif (Administrator)
6. Representatif (Spokesman)
Dari ke 6 tipe kepemimpinan tersebut, bisa
disimpulkan bahwa setiap tipe
kepemimpinan memiliki cara dan gaya
tersendiri untuk bisa memposisikan diri
sebagai pemimpin. Namun menurut
pendapat saya, dari ke 6 tipe
kepemimpinan yang lebih menonjol adalah
tipe kepemimpinan demokratis dan
persuasive, yang dimana gaya
kepemimpinan tersebut dilakukan dengan
kadar egoism yang minim didalam diri
pemimpin, justru pemimpin memiliki sifat
yang lembut dan mengayomi pada
anggota, ketika akan diadakannya sebuah
tujuan, pemimpin mengajak para anggota
dengan cara yang halus untuk bisa
mendengar dan membuat para anggotanya
yakin terkait dengan kepemimpinan yang
ia jalankan.
2. Why Disebutkan dalam buku Melahirkan
Mengapa kelompok butuh Pemimpin Masa Depan mengenai urgensi
pemimpin? dan pentingnya pemimpin yang efektif
melalui delapan poin yaitu: (1)
kepemimpinan harus ada dalam kehidupan
sehingga kehidupan bisa teratur dengan
rapi, keadilan bisa ditegakkan dan
kesewenang-wenangan pihak yang kuat
terhadap yang lemah bisa dihalangi, (2)
urgensinya tersembunyi bahwa
kepemimpinan merupakan mata rantai
yang terwujud dalam kekuatan yang
mengalir deras untuk mengarahkan
potensi-potensi dengan cara yang harmonis
dan menjamin kerja para keryawan antara
rancangan kerja institusi dan gambaran-
gambaran masa depan mereka, (3)
mendukung tingkah laku yang positif dan
mengeliminasi hal-hal yang negative.
Dalam dal ini, pemimpin bertindak seperti
kapten kapal, (4) menangani semua
permasalahan kerja dan membuat rencana
yang diperlukan untuk mengatasinya, (5)
menyesuaikan diri dengan perubahan yang
ada disekitarnya dan memanfaatkan
perubahan untuk kepentingan organisasi,
(6) membuat strategi yang terpadu dalam
proses penggerakkan yang dinamis menuju
tujuan yang mulia, (7) mengembangkan,
melatih, dan menjaga anggota, (8)
mengembalikan keseimbangan dalam
kehidupan (Thariq dan Faishal, 2005: 12).
Al-Afwah al-Audi’, penyair jahili (dalam
Thariq dan Faishal, 2005: 12) mengatakan
kekacauan tidak akan menyelamatkan
manusia selama tidak ada pemimpin,
pemimpin tidak akan ada apabila orang-
orang bodoh berkuasa. Rumah tidak akan
berdiri kecuali di atas tiang, tiang tidak
akan ada apabila tidak dibangun fondasi.
Apabila fondasi, tiang, dan penghuni
berkumpul, maka mereka akan sampai
pada tujuan yang dikehendaki.
Seorang pemimpin yang efektif diperlukan
dalam sebuah kelompok untuk memimpin
keberlangsungan segala kegiatan yang ada
dalam kelompok agar tertata dengan baik
dan rapih. Pemimpin selayaknya kapten
kapal bertindak dalam mengarahkan
anggota kelompok untuk mencapai tujuan
bersama. Agar kelompok menjadi teratur,
terarah, dan paham akan tujuan yang akan
dicapai maka diperlukan kehadiran seorang
pemimpin yang dapat mengarahkan dan
membantu anggota kelompoknya
membangun strategi yang benar. Sebuah
kelompok tidak akan berdiri dengan baik
apabila tidak ada seorang pemimpin, sebab
anggotanya akan kehilangan arah,
kebingungan menentukan jalan mana yang
akan diambil untuk mencapai tujuan
bersama. Pemimpin akan memberi
pengaruh kepada anggotanya dan
menggerakan anggotanya menuju tujuan-
tujuan yang sudah ditetapkan. Maka dari
itu anggota kelompok dan pemimpin harus
bersatu dalam membangun kelompok
untuk mencapai tujuan bersama.
3. When Reena dan Rowan (2020) menyatakan
Kapan seorang pemimpin dapat bahwa perilaku kepemimpinan yang
dikatakan gagal dalam memimpin mengganggu didefinisikan sebagai perilaku
kelompok? tidak pantas atau berpotensi mengganggu.
Seorang pemimpin dikatakan tidak pantas
atau mengganggu, yaitu ketika :
1. Memiliki perilaku dominan, arogan,
agresif, egosentris, impersonal dan
otokratis.
2. Menghambat pembelajaran dan
pengembangan anggota lainnya.
3. Mengabaikan berbagi informasi
penting.
4. Berperilaku tanpa kesopanan atau
menghormati.
5. Gangguan pasif seperti ketidakhadiran
yang terus-menerus, penolakan untuk
mematuhi keputusan yang disepakati
oleh kelompok.
6. Mengkritik anggota di depan anggota
lainnya.
Jadi, seorang pemimpin dikatakan gagal
dalam memimpin kelompok ketika ia
menganggu berbagai hal dalam kelompok
yang berdampak kelompok tersebut
terhambat dalam mencapai tujuan. Sikap
seorang pemimpin yang buruk bisa
mempengaruhi kinerja anggota kelompok
karena dikatakan bahwa pemimpin dapat
membawa pengaruh kepada anggotanya.
4. Who Menurut Reena dan Rowan (2020),
Siapa yang berhak memimpin seseorang yang dapat menjadi pemimpin
sebuah kelompok? yaitu telah terbukti kecerdasannya,
memiliki kemampuan, mempunyai
kepercayaan terhadap anggota, memiliki
sifat yang hangat dan ramah, bisa
mengendalikan rasa emosional yang
dimiliki, mempunyai kemampuan untuk
berkomunikasi, dan dapat menunjukkan
konsistensi antara ucapan dan keyakinan
yang tercermin dalam perbuatan sehari-
hari.
Jadi, orang yang dapat memimpin
kelompok yaitu seseorang mempunyai
kemampuan untuk mengembangkan diri
seseorang dan memiliki banyak
pengetahuan untuk mengembangkan atau
memberikan arahan kepada anggotanya
agar mau bekerja sama sebagai tim untuk
membuat strategi yang efektif dan efisien
dalam mencapai tujuan kelompok itu
sendiri. Seseorang bisa menjadi pemimpin
ketika ia mampu mengayomi anggotanya,
bersikap bijaksana, dan cakap dalam
berbagai hal. Tidak semua orang mampu
menjadi pemimpin, apabila seseorang
menjadi pemimpin kemudian masih kurang
dalam beberapa hal akan menimbulkan
kegagalan.
5. How a. Bagaimana faktor positif yang
a. Bagaimana faktor positif yang berdampak pada kepemimpinan?
berdampak pada Menurut Bob WawoRuntu (2003 :
kepemimpinan? 75-79 Vol. 7 No. 2) faktor yang
b. Bagimana faktor negatif yang berdampak positif atau berjalan searah
berdampak pada dan berakumulasi dengan
kepemimpinan? kepemimpinan memandu kelompok
dan orang lain, yaitu :
1. Pembawa Perubahan
2. Komunikasi
3. Kepemimpinan dalam Pekerjaan
4. Jejaring
5. Pengembang Orang Lain
6. Pengaruh
7. Kerja Kelompok
8. Keragaman
9. Pemakaian Bahasa Daerah
10. Komitmen
11. Kedisiplinan
12. Keteladanan
13. Kepamrihan Kerja
14. Keoptimisan
15. Tindakan Saling Mengasihi
16. Kekonsistenan
b. Bagaimana faktor negatif yang
berdampak pada kepemimpinan?
Menurut Bob WawoRuntu (2003 :
79-80 Vol. 7 No. 2) ada 5 elemen
kerja yang cenderung memberi
dampak negatif pada kepemimpinan
memandu kelompok dan orang lain,
yaitu :
1. Kebahagiaan
2. Ketekunan
3. Keefisienan
4. Kesopansantunan dalam
Melayani
5. Norma yang Berlaku
Berdasarkan pernyataan menurut
Bob WawoRuntu tersebut, dapat
disimpulkan bahwa faktor-faktor penguat
yang menunjang kepemimpinan itu sendiri
adalah pembawa perubahan, komunikasi,
kepemimpinan dalam pekerjaan, jejaring,
pengembang orang lain, pengaruh, kerja
kelompok, keragaman, pemakaian bahasa
daerah, komitmen, kedisiplinan,
keteladanan, kepamrihan kerja,
keoptimisan, tindakan saling mengasihi,
dan kekonsistenan. Sedangkan faktor-
faktor yang belum menunjang tetapi masih
melemahkan kepemimpinan adalah
kebahagiaan, ketekunan, keefisienan,
kesopansantunan dalam melayani, dan
bekerja menurut norma yang berlaku. Juga
faktor-faktor tersebut sama sekali belum
memberi pengaruh atau arti pada
kepemimpinan itu sendiri.

DAFTAR PUSTAKA
As-Suwaidan, T. M., & Basyarahil, F. U. (2005). Melahirkan Pemimpin Masa
Depan. Jakarta: Gema Insani.

Gandolfi, F., & Stone, S. (2018). Leadership, Leadership Styles, and Servant
Leadership. Journal of Management Research, 261.

Marlina, L. (2013). Tipe-Tipe Kepemimpinan Dalam Manajemen Pendidikan.


Jurnal Pendidikan Islam, 215.

Ravikumar, R., & Parks, R. W. (2020). Leadership and Working in Teams.


Surgery (Oxford), 664.

Sirodjudin, M. K. Tipe dan Fungsi Kepemimpinan. Jurnal Pendidikan Luar


Sekolah.

WawoRuntu, B. (2003). Determinan Kepemimpinan. Makara, Sosial Humaniora,


71.

Anda mungkin juga menyukai