Anda di halaman 1dari 7

A.

Jenis-Jenis Kepemimpinan dalam Dunia Pendidikan


Jenis atau tipe kepemimpinan adalah suatu pola atau bentuk
kepemimpinan dari seorang pemimpin, dimana didalamnya
diimplementasikan beberapa gaya atau perilaku kepemimpinan sebagai
pendukungnya. Sedangkan gaya kepemimpinan yaitu cara atau perilaku yang
digunakan oleh seorang pemimpin untuk mempengaruhi sikap, perilaku, dan
juga fikiran anggotanya.
Jenis ataupun tipe kepemimpinan bisa kita lihat melalui berbagai
macam sudut pandang ketika seorang pemimpin tersebut berada didalam
organisasi dan sedang bertugas.1 Kartono menyatakan bahwa gaya
kepemimpinan ialah kebiasaan, sifat, tempramen, karakter, dan kepribadian
yang membuat seorang pemimpin berbeda saat berinteraksi dengan orang
lain.2 Thoha juga berpendapat bahwa gaya atau jenis kepemimpinan itu
merupakan tingkah laku yang digunakan seoseorang ketika orang tersebut
mencoba mempengaruhi anggota maupun bawahannya.3
Jenis maupun gaya seorang pemimpin itu sangat dipengaruhi oleh
factor-faktor eksternal. Menurut Paul Hersey dan Kenneth Blanchard factor
yang mempengaruhi gaya kepemimpinan itu ada empat, diantaranya:
perasaan yakin kepada anggota atau bawahan, inklinasi kepemimpinan,
perasaan aman saat situasi tertentu, dan sistem nilai.4 Terdapat tiga jenis atau
gaya kepemimpinan yang mendasar yang medasar dalam ruang lingkup
kajian kepemimpinan, diantaranya: kepemimpinan otoriter (authoritarian
leadership), kepemimpinan demokratis (democratic leadership), dan
kepemimpinan bebas (laissez faire leadership). Selain yang sudah disebutkan
tadi masih ada beberapa jenis dan gaya kepemimpinan, seperti:
kepemimpinan kharismatik (charismatic leadership), kepemimpinan
paternalistik (paternalistic leadership), kepemimpinan ahli (expert
leadership), dan lainnya.
1. Kepemimpinan kharismatik (charismatic leadership)
Tipe atau jenis kepemimpinan kharismatik ini lebih memfokuskan
pada karakteristik dari kualitas seorang pemimpin yang lumayan
istimewa, sehingga anggota atau pengikutnya patuh akan perintahnya.
Kepemimpinan kharismatik bisa diartikan sebagai pemimpin yang
mempunyai kekuasaan yang kuat dan juga bisa dipercayai oleh anggota
maupun pengikutnya berdasarkan daya Tarik serta wibawa yang dimiliki
oleh seorang pemimpin.

1
Puji Khamdani, “Kepemimpinan dan Pendidikan Islam,” Jurnal Madaniyah, VII, no. 2 (2014):
259–276
2
Kartono, Kartini. Pemimpin dan Kepemimpinan. Jakarta: PT. Raja.Grafindo Persada, 2008.
3
Thoha, Miftah. 2010. Kepemimpinan Dalam Manajemen, Devisi Buku Perguruan Tinggi:
Jakarta. PT. Raja Grafindo Persada.
4
Paul Hersey dan Ken Blanchard, Manajemen Perilaku Manusia, Jakarta: Erlangga, tth, hlm. 99
Kepemimpinan kharismatik merupakan gaya kepemimpinan yang
menonjolkan karismanya untuk menginspirasi serta menarik orang lain,
pemimpin karismatik lebih sering berkomunikasi dengan anggota atau
para pengikutnya. Gaya kepemimpinan ini mempunyai kemampuan yang
dapat mempengaruhi bawahannya menggunakan kelebihan dan
keistimewaan melalui sifat pribadi pemimpin.perilaku kepemimpinan
kharismatik menimbulkan rasa segan, patuh, dan hormat yang begitu
besar dari anggota maupun pengikutnya. Pemimpin diterima sebagai
orang yang patut diikuti untuk mewujudkan tujuan dari sebuah organisasi
karena pengaruh dari pengaruh kepribadiannya.
Para pemimpin kharismatik sangat peduli akan citra mereka, oleh
sebab itu mereka akan menggunakan banyak cara untuk menarik
perhatian dan menginspirasi pengikutnya. Adapun ciri-ciri pemimpin
kharismatik, sebagai berikut:
a. Visioner
Seorang pemimpin yang merencanakan dan memikirkan masa
depan bijaksana.5
b. Keterampilan menjalin koneksi
Semua orang mungkin bisa menjalin hubungan antar sesama.
Akan tetapi, tidak semua hubungannya bisa memiliki makna.
seseorang yang memiliki gaya kepemimpinan karismatik mempunyai
kemampuan unik untuk mengenali kebutuhan emosional orang-orang
disekitarnya serta mampu berkomunikasi secara efektif.
c. Kemampuan dalam me-menage situasi
Seorang pemimpin karismatik tahu untuk memanfaatkan bahasa
tubuh (body language) serta membaca suasana lingkungan sekitar
untuk membuat orang-orang merasa nyaman.
d. Mampu mengintropeksi diri
Pemimpin karismatik ahli dalam mengintropeksi diri mereka
sendiri dengan jujur. Mereka selalu berusaha untuk memperbaiki diri
agar bisa menjadi sosok yang memang patut dijadikan panutan. Sosok
pemimpin ini biasanya mengkritik bagaimana mereka berinteraksi
serta berperilaku, dengan harapan bisa melihatkan dampak yang lebih
sesuai atau relevan di masyarakat.
e. Tekad dan ulet
Seorang pemimpin karismatik tidak akan mudah menyerah
meskipun hidupnya penuh cobaan dan perjuangan, karena mereka
percaya terhadap kemampuan mereka sendiri untuk menghadapi
tantangan secara langsung.

5
Nanus, Kepemimpinan Visioner, (Jakarta, Prenhallindo, 2001)
Jika ada seseorang dari kelompok atau oragnisasi tersebut
memiliki pandangan berbeda, maka mereka bersedia melawan orang-
orang tersebut. Karena pemimpin ini yakin terhadap visi dan misi
yang sudah dipegang teguh sejak awal.
f. Rendah hati
Para pemimpin karismatik bersungguh-sungguh mendengarkan
gagasan serta kesedihan anggotanya. Para pemimpin ini juga
menghargai kemampuan, bakat, keterampilan da nilai yang diliki oleh
setiap anggotanya.
Terdapat beberapa kelebihan dan kekurangan pada gaya
kepemimpinan karismatik, yaitu:
a. Kelebihan
1) Merangkul inovasi
Pemimpin karismatik mendorong dan mengajak anggotanya
menuju pada inovasi dan perubahan yang masuk akal.
Maksudnya, mereka selalu mengikuti tren terkini sebagai
peluang untuk memeperbaiki oraganisasi serta untuk
meningkatkan proses kerjanya.
2) Menjadi katalisator
Seorang pemimpin menjadi katalisator untuk menuju pada arah
yang lebih baik lagi. Mereka selalu mencari peluang yang
tujuannya untuk memperbaiki keadaan.
3) Membangun energi yang poisitif
Pemimpin membangun energi positif sehingga membuat
anggota atau pengikutnya percaya diri bahwa mereka ada pada
jalur yang benar. Mereka juga mmbangun sikap optimis dan
kebersamaan diantara para anggotanya.
4) Membangun komitmen yang kuat antar anggota
Dengan membangun komitmen yang kuat antar anggota
membuat tim tersebut kompak untuk melaksanakan serta
mewujudkan tujuan Bersama.
b. Kekurangan
1) Self centered
Seorang pemimpin terlalu percaya diri dengan karismanya.
Mereka memandang tujuan mereka adalah yang terbaik,
meskipin tidak untuk beberapa orang.
2) Tidak ada regenerasi
Seorang pemimpin ini tidak bisa mewariskan gaya
kepemiminan mereka kepada orang lain, karena itu sudah
melekat pada diri masing-masing setiap individu.
2. Kepemimpinan paternalistic (paternalistic leadership)
Paternalistic memiliki arti kebapkan, oleh sebab itu gaya
kepemimpinan ini merupakan gaya kepemimpinan yang perannya penuh
dengan sikap kebapakan yaitu; melindungi, menolong dan mengayomi
anggota ataupun kelompok yang sedang dipimpinnya. Dia selalu
menganggap anggota kelompoknya masih muda atau masih belom
dewasa, dan pada gaya ini cenderung pemimpin lebih sering mengambil
keputusannya sendiri.
Selain memberikan perlindungan kepada bawahannya, menolong,
serta mengayomi anggotanya, kepemimpinan ini juga cenderung
memberikan efek yang kurang baik kepada bawahannya yaitu dimana
bawahannya itu kurang bisa mengembangkan kreatifitas mereka. Karena
mereka kurang diberikan kesempatan oleh sang pemimpin untuk
menyampaikan aspirasinya. Pemimpin paternalistic juga cenderung
mengambil keputusan tidak berdasarakan musyawarah, karena ada
beberapa kelemahan pada jenis kepemimpinan ini, yaitu; pertama,
bawahannya tidak bisa mengungkapkan inisiatifnya; kedua, keputusan
diambil tidak berdasarkan musyawarah karena seorang pemimpin
paternalistic memiliki sifat yang maha tahu dan maha benar, jadi mereka
fikir anggotanya itu tidak memiliki kemampuan yang cukup mempuni
untuk memberikan aspirasi terhadap organisasi tersebut; ketiga, imajinasi
dan kreatifitas bawahannya tidak berkembang atau mungkin banhkan
bisa dibilang berkurang.
Seorang pemimpin gaya ini akan selalu berusa meningkatkan
kesejahteraan serta melindungi kesejahteraan anggotanya. Seorang
pemimpin patenalistik cenderung lebih mengutamakan kepentingan
Bersama dari pada kepentingan pribadi. Akan tetapi gaya kepemimpinan
ini hanya dapat digunakan dalam organisasi tertentu dan dengan kondisi
tertentu pula, karena gaya kepemimpinan ini memiliki kelemahan, yaitu
akan menghambat kepercayaan diri sendiri dari pemimpin serta
anggotanya tersebut. Adapun ciri-ciri gaya kepemimpinan paternalistic,
yaitu:
a. Memandang anggotanya sebagai anak asuh yang akan selalu
ditumbuh kembangkan.
b. Pemimpin terlalu bersifat melindungi
c. Pemimpin akan selalu melindungi anggotanya.
d. Pada gaya ini pemimpin lebih sering diputuskan oleh pimpinan.
e. Ke-kreativitasan peserta tidak terlalu dibebaskan.
f. Pada gaya kepemimpinan ini merasa hanya pemimpin yang paling
tahu tentang segalanya.
g. Menuntut alur atau proses pekerjaan sesuai denga napa yang telah
ada dan dijalankan.
Terdapat beberapa kelebihan dan kekurangan pada gaya kepemimpinan
ini, yaitu:
a. Kelebihan
1) Anggota bekerja keras untuk mandiri
Anggotabekerja keras untuk mandiri, memiliki kesempatan untuk
tumbuh serta mengembangkan diri mereka. Pemimpin
memberikan anggotanya ruang serta sumber daya yang memadai.
2) Anggota termotivasi
Karena perhatian dari pemimpin membuat mereka bersemangat
untuk menyelesaikan tugas mereka. Mereka juga berusaha
membuat pemimpin menaruh kepercayaanya kepada mereka.
3) Anggota patuh terhadap pemimpin
Anggota mematuhi semua peraturan karena mereka kira itu semua
untuk kebaikan mereka
b. Kekurangan
1) Pemimpin kurang adil
2) Pemimpin pilih kasih
3) Anggota terlalu tergantung pada pemimpin
3. Kepemimpinan Ahli (expert leadership)
Seorang expert leader adalah seseorang yang memiliki keahlian yang
mendalam pada bidan yang mereka pimpin. Apabila mereka memimpin
sebuah tim, mereka harus mempunyai pengetahuan yang begitu
mendalam tentang peerjaan yang dikerjakan tim ini dan para anggotanya.
Pada jenis kepemimpinan ini yaitu kepemimpinan didasarkan pada
keterampilan dan juga keahlian tertentu yang dimiliki oleh seorang
pemimpin sesuai dengan bidang dan tugas yang dijalankan. Dalam
kondisi ini, tipe kepemimpinan harus mempunyai profesionalisme yang
diperoleh baik dari tingkatan Pendidikan tertentu maupun pribadi seorang
pemimpin tersebut. Keahlian tersebut dapat mengarahkan serta
membimbing orang-orang dalam melaksanakan pekerjaannya serta
memecahkan masalah-masalah.
Gaya kepemimpinan ini berdasarkan pada keahlian dan kepemilikan
tertentu yang dimiliki oleh pemimpinnya sesuai dengan bidang yang
sudah menjadi tugas utama/pekerjaan pokok disebuah organisasi tertentu.
Misalnya yaitu, pemimpin sebuah rumah sakit haruslah seorang dokter,
yang mempunyai pengalaman serta pengetahuan yang dapat
memungkinkan membuat sebuah keputusan yang baik dan tepat
berdasarkan keahliannya. Begitu pula manager sebagai seorang
pemimpin atau pimpinan dilingkungan sebuah perusahaan harus
memiliki keahlian pada bidang ekonomi dan jenis bisnisnya.

Kesimpulan
Dari pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa Jenis atau tipe
kepemimpinan adalah suatu pola atau bentuk kepemimpinan dari seorang
pemimpin, dimana didalamnya diimplementasikan beberapa gaya atau perilaku
kepemimpinan sebagai pendukungnya. Terdapat tiga jenis kepemimpinan yang
sudah dipaparkan diatas, yaitu; kepemimpinan karismatik (charismatic
leadership), kepemimpinan paterenalistik (paternalistic leadership), dan
kepemimpinan ahli (expert leadership). Ada beberapa ciri-ciri dan juga
kelebihan dan kekurangan dari masing masing gaya atau jenis kepemimpinan.

DAFTAR PUSTAKA
Hersey Paul dan Ken Blanchard, Manajemen Perilaku Manusia, Jakarta: Erlangga,
tth
Kartono, Kartini. Pemimpin dan Kepemimpinan. Jakarta: PT. Raja.Grafindo
Persada, 2008.
Khamdani Puju, “Kepemimpinan dan Pendidikan Islam,” Jurnal Madaniyah, VII,
no. 2 (2014
Miftah, Thoha. 2010. Kepemimpinan Dalam Manajemen, Devisi Buku Perguruan
Tinggi: Jakarta. PT. Raja Grafindo Persada.
Nanus, Kepemimpinan Visioner, (Jakarta, Prenhallindo, 2001).

Anda mungkin juga menyukai