BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Karisma berasal dari bahasa Yunani yang berarti “anugrah”. Kekuatan yang tidak bisa
dijelaskan secara logika disebut kekuatan karismatik. Karisma dianggap sebagai kombinasi dari pesona
dan daya tarik pribadi yang berkontribusi terhadap kemampuan luar biasa untuk membuat orang lain
pemimpin yang mewujudkan atmosfir motivasi atas dasar komitmen dan identitas emosional pada
visi, filosofi, dan gaya mereka dalam diri bawahannya. Pemimpin karismatik mampu memainkan peran
moralyang kreatif yang mampu mempengaruhi para anggota untuk mengubah sikap, sehingga mereka
menjadi konform dengan keinginan pemimpin. Untuk itu, maka gaya seseorang didalam memimpin
akan amat berpengaruh terhadap organisasi yang dipimpinnya, baik pengaruh itu bersifat positif
Lembaga pendidikan Islam pada khususnya. Hal ini sangat menarik, terutama apabila meliha
t bahwa Islam merupakan agama yang sejak awal sejarahnya tidak pernah lepas dari tipe
sebelum berdirinya suatu lembaga pendidikan Islam tersebut. Tokoh agama biasanya adalah
seorang tokoh yangmemiliki kharisma yang sangat besar di mata pengikut agama tersebut. Tokoh
agama yang mempunyai kharisma tersebut dapat menjadi pemimpin yang formal di lembaga
pendidikan Islam, maupun menjadi pemimpin informal. Akan tetapi pengaruh pemimpin
berkharismatersebut amat sangat besar, walaupun pada kenyataan di lapangan ia hanyalah
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memberikan pengetahuan kepada para
pembaca tentang kepemimpinan baik itu pengertian kepemimpinan, teori-teori kepemimpinan, tipe
dan gaya kepemimpinan, syarat-syarat kepemimpinan dan ciri-ciri kepemimpinan yang baik itu
seperti apa. Di samping itu makalah ini juga bertujuan untuk memenuhi tugas.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kepemimpinan
Kepemimpinan adalah proses memengaruhi atau memberi contoh oleh pemimpin kepada
pengikutnya dalam upaya mencapai tujuan organisasi. Cara alamiah mempelajari kepemimpinan
adalah “melakukanya dalam kerja” dengan praktik seperti pemagangan pada seorang senima ahli,
pengrajin, atau praktisi. Dalam hubungan ini sang ahli diharapkan sebagai bagian dari peranya
memberikan pengajaran/instruksi.[2]
Barangkali pandangan pesimistis tentang keahlian-keahlian kepemimpinan ini telah
menyebabkan munculnya ratusan buku yang membahas kepemimpinan. Terdapat nasihat tentang
siapa yang harus ditiru (Attila the Hun), apa yang harus diraih (kedamaian jiwa), apa yang harus
dipelajari (kegagalan), apa yang harus diperjuangkan (karisma), perlu tidaknya pendelegasian (kadang-
dipercaya), bagaimana menjadi pemimipin yang otentik (temukan pemimpin dalam diri anda), dan
sembilan hukum alam kepemimpinan (jangan tanya). Terdapat lebih dari 3000 buku yang judulnya
mengandung kata pemimipin (leader). Bagaimana menjadi pemimpin yang efektif tidak perlu diulas
oleh sebuah buku. Guru manajeman terkenal, Peter Drucker, menjawabnya hanya dengan beberapa
kalimat: “pondasi dari kepemimpinan yang efektif adalah berpikir berdasar misi organisasi,
B. Indikator Karisma
pemimpin yang memiliki karisma memiliki pengaruh yang dalam dan tidak biasa pada pengikut. Para
pengikut merasa mereka bahwa keyakinan pemimpin adalah benar, mereka bersedia mematuhi
pemimpin, mereka merasakan kasih sayang terhadap pemimpin, secara emosional mereka terlibat
dalam misi kelompok atau organisasi, mereka memiliki sasaran kinerja yang tinggi, dan mereka yakin
Ciri dan perilaku merupakan penentu penting dari kepemimpinan karismatik. Para pemimpin
karismatik akan lebih besar kemungkinannya memiliki kebutuhan yang kuat akan kekuasaan,
keyakinan diri yang tinnggi dan pendirian yang kuat dalam keyakinan dan idealisme mereka sendiri.
2. Menggunakan bentuk komunikasi yang kuat dan ekspresif saat mencapai visi itu
3. Mengambil resiko pribadi dan membuat pengorbanan diri untuk mencapai visi itu
6. Pembuatan model peran dari perilaku yang konsisten dari visi tersebut
Pemimpin karismatik dikelompokkan menjadi dua tipe yaitu karismatik visioner dan
karismatik di masa krisis. Pemimpin karismatik visioner mengekpresikan visi bersama mengenai masa
depan. Melalui kemampuan komunikasi, pemimpin karismatik visioner mengaitkan kebutuhan dan
target dari pengikutnya dengan targaet atau tugas dari organisasi. Mengaitkan para pengikut dengan
target dari pengikut dengan visi, misi, dan tujuan organisasi akan lebih mudah jika mereka merasa
tidak puas atau tidak tertantang dengan keadaan pada saat ini. Pemimpin karismatik visioner memiliki
kemampuan untuk melihat sebuah gambar besar dan peluang yang ada para gambar besar
tersebut.[5]
Sementa tipe pemimpin karismatik di masa krisis akan menunjukkan pengaruhnya ketika
system harus menghadapi situasi dimana pengetahuan, informasi, dan prosedur yang ada tidak
mencukupi. Pemimpin jenis ini mengkomunikasikan dengan jelas tindakan apa yang harus dilakukan
2. Mereka lebih menanamkan kesetiaan kepada diri mereka sendiri daripada idealisme.
3. Mereka dapat menggunakan daya tarik ideologis, tetapi hanya sebagai cara untuk memperoleh
kekuasaan, kemudiandiabaikan atau diubah secara sembarangan sesuai dengan sasaran pribadi
pemimpin itu.
4. Mereka berusaha untuk mendominasi dan menaklukkan pengikut dengan membuat mereka
5. Otoritas untuk membuat keputusan penting dipusatkan pada pemimpin, penghargaan dan
hukuman digunakan untuk memelihara sebuah citra pemimpin yang tidak dapat berbuat kesalahan
6. Keputuasan dari para pemimpin ini mencermnkan perhatian yang lebih besar akan pemujaan
1. Para pemimpin ini menekankan internalisasi dari nilai-nilai bukannya identifikasi pribadi.
tetapilebihpadaideologi.
3. Otoritas didelegasikan hingga batas yang cukup besar, informasi dibagikan secara terbuka,
4. Penghargaan digunakan untuk menguatkan perilaku yang konsisten dengan misi dan sasaran dari
organisasi.
eh. Sosok kharismatik Aceh yang pernah membuat pemerintah Jakarta panik dan kalang kabut
khususnya di awal-awal kemerdekaan Indonesia. Biasanya, ketika menyebut nama Daud Beure-eh,
memori orang-orang tua kita di Aceh langsung tertuju kepada peristiwa berdarah yang dikenal dengan
Pemberontakan DI TII. Jika kalangan tua di Aceh kenal baik dengan Daud Beureu-eh, lantas bagaimana
tanggapan kalangan muda di Aceh hari ini tentang sosok Daud Beure-eh? Tentunya kalangan muda
memiliki pandangan yang berbeda disebabkan kalangan pemuda hari ini tidak hidup di zamannya
Daud Beureu-eh. Tgk. Daud Beureu-eh hidup di zaman ayah dan kakek kita dulu – jauh sebelum kita
lahir.[6]
Bagi kalangan muda yang peduli tentang sejarah Aceh tentu sedikit banyaknya telah mengenal
siapa Daud Beureu-eh, baik melalui buku-buku sejarah ataupun lewat cerita lisan. Berbeda halnya
dengan pemuda-pemuda kita yang kurang respek terhadap sejarah, mungkin mendengar nama Daud
Beureu-eh saja mereka tidak pernah. Sepanjang pengetahuan penulis, Daud Beureu-eh adalah sosok
pejuang sejati yang memiliki kontribusi besar terhadap kemerdekaan Republik ini. Di samping itu,
Daud Beureu-eh juga merupakan sosok yang sangat mencintai tanah kelahirannya Aceh. Kepedulian
Daud Beureu-eh terhadap Aceh tidak perlu diragukan lagi oleh orang-orang yang mengaku dirinya
sebagai bangsa Aceh. Selain sebagai pejuang, Daud Beureu-eh juga terkenal sebagai sosok ulama
kharismatik di Aceh yang dikagumi oleh pengikutnya dan disegani oleh segenap musuh-
musuhnya. Namun demikian, amat disayangkan ada sebagian pihak di Aceh yang justru menganggap
Daud Beure-eh sebagai pengkhianat terkait dengan kembalinya beliau ke pangkuan ibu pertiwi setelah
sekian lama beliau naik turun gunung. Menurut penulis anggapan bahwa beliau seorang pengkhianat
adalah pendapat yang sangat naif dan absurd serta bertentangan dengan fakta sejarah.
Untuk menepis segala tudingan miring terhadap sang Revolusioner, sangat penting rasanya
bagi penulis untuk membuka kembali lembar-lembar sejarah guna memperkenalkan kembali sosok
Daud Beureu-eh kepada anak negeri ini. Daud Beureu-eh adalah pahlawan yang terzalimi dan sudah
mulai dilupakan oleh para pemuda Tanah Rencong. Sebagai putra Aceh asli, perkenankanlah penulis
untuk mencoba mengulas kembali sisi yang terlupakan dari sosok Tokoh Revolusioner dan Ulama
KESIMPULAN
Karisma berasal dari bahasa Yunani yang berarti “anugrah”. Kekuatan yang tidak bisa
dijelaskan secara logika disebut kekuatan karismatik, karismatik itu sendiri tidak dimiliki oleh setiap
pemimpin namun hanya sebahagian kecil yang mendapatkan karisma. Pemimpin karismatik
dikelompokkan menjadi dua tipe yaitu karismatik visioner dan karismatik di masa krisis.
pemimpin karismatik visioner mengaitkan kebutuhan dan target dari pengikutnya dengan
targaet atau tugas dari organisasi Sementa tipe pemimpin karismatik di masa krisis akan menunjukkan
pengaruhnya ketika system harus menghadapi situasi dimana pengetahuan, informasi, dan prosedur
yang ada tidak mencukupi. Pemimpin karismatik juga memiliki nilai positif dan negatif sehingga untuk
mempertahankan karisma itu sangat berat apalagi ditengah era globalisasi ini. Pemimpin karismatik
mampu memainkan peran penting dalam menciptakan perubahan sehingga pemimpin karisma itu
lahir pada saat sebuah daerah/negara itu memiliki krisis yang luar biasa dan muncullah sosok
pemimpin yang memilik karisma yang tinggi. Pemimpin ini biasanya lahir dari golongan Agamis yang
mendapatkan pendidikan agama yang tinggi dan juga mempunyai moralitas yang tinggi sehingga
mempunyai kemampuan yang luar biasa untuk manarik simpatik masyarakat. Daya tarik yang luar
biasa ini hanya dimiliki oleh pemimpin yang mempunyai karisma yang tinggi.
DAFTAR PUSTAKA
(2013).
Saleh, Mahmud. "Pesan-Pesan Edukatif Tgk. Muhammad daud beureueh." Jurnal Ilmiah
[1] Ivancevich, dkk. Perilaku dan Manajemen Organisasi. Jakarta : Erlangga. (2007): 23
[4] WawoRuntu, Bob. "Determinan Kepemimpinan." Makara, Sosial Humaniora 7.2 (2003): 71-81.
[5] Ibid.
[6] Saleh, Mahmud. "Pesan-Pesan Edukatif Tgk. Muhammad daud beureueh." Jurnal Ilmiah
Didaktika 16.2 (2016): 242-