Jamur Udara
Jamur Udara
itu, jamur kontaminan ini sering menjadi masalah tersendiri dalam pekerjaan laboratorium. Makhluk
ini disebut jasad renik atau mikroorganisme, terdapat dimana-mana. Diantaranya ada yang
bermanfaat bagi kehidupan manusia, tetapi tetap banyakpula yang merugikan hingga dapat
menyebabkan penyakit. Jamur memiliki kemampuan untuk menginfeksi hospes yang rentan, banyak
jamur seringkali menjadi penyebab infeksi nosokomial dan infeksi pada laboratorium.
Jamur udara dapat menyebabkan penyakit pada manusia melalui salah satu cara dari 4 cara berikut :
2. keracunan
Akibat racun yang diproduksi fungidimonal aflatoksin dapat mengakibatkan kanker hati.
3. mycoses, yaitu infeksi jamur dalam tubuh seperti histoplasmosis, candidiasis, superfisial
mycoses (rambut, kulit, kuku), intermediate mycoses (saluran nafas, jaringan bawah kulit),
systemic mycoses (jaringan organ dalam); atau fungi merusak persediaan makanan sehingga
menyebabkan kelaparan.
Kontaminasi udara terjadi secara fisik, kimia dan biologi. Polutan kasat mata seperti
mikroorganisme (bakteri, jamur dan virus) yang mengkontaminasi udara dapat menjadi
sumber infeksi bagi semua orang terutama yang beraktivitas di ruangan tersebut. Sumber
polutan yang mempengaruhi kualitas udara ruangan diantaranya :
a. Penggunaan Air Conditioner
(AC) sebagai alternatif untuk
mengganti ventilasi alami
namun AC yang jarang
dibersihkan akan menjadi tempat
nyaman bagi mikroorganisme
untuk berbiak,
b. Metoda dan frekuensi
pembersihan ruangan
c. Jumlah orang di dalam ruangan
juga berkontribusi untuk
menambah jumlah dan jenis
mikroba di udara.
d. Suhu
e. Kelembaban
Faktor-faktor yang berhubungan dengan tumbuhnya jamur udara di suatu ruangan adalah
suhu dan kelembaban. Menurut Penelitian Amelia (2014) jamur umumnya tumbuh pada
suhu 20-35oC. Menurut PERMENKES, kelembaban yang tepat untuk suatu ruangan adalah
40-60%
2 bentuk ventelasi :
Ventilasi alamiah adalah merupakan ventilasi yang terjadi secara alamiah, dimana udara
masuk kedalam ruangan melalui jendela, pintu, atau lubang angin yang sengaja dibuat.
Merupakan suatu bentuk pertukaran udara secara alamiah tanpa bantuan alat-alat
mekanik seperti kipas. Ventilasi alami masih dapat dimungkinkan membersihkan udara
selama pada saat ventilasi terbuka terjadi pergantian dengan udara yang segar dan
bercampur dengan udara yang kotor yang ada dalam ruangan.
B. PENGENDALIAN EMISI
Adanya pengaruh buruk akibat terjadinya pencemaran udara, maka berbagai tuntutan
untuk memperbaiki kualitas udara sekarang mulai timbul dikarenakan adanya bahaya di
bidang kesehatan, lingkungan hidup dan di bidang ekonomi. Tuntutan dan tekanan dari
masyarakat
yang mulai sadar dengan udara yang bersih juga mempengaruhi diterbitkannya
perundangan
dan teknik-teknik pengendalian udara. Semuanya itu akan bermuara pada tingkatan udara
yang bersih. Untuk menentukan tingkat pengendalian emisi yang dapat memenuhi
persyaratan perundangan yang berlaku diperlukan pengendalian secara teknis. Apakah
suatu design pengendalian pencemaran emisi dianggap efisiensi sangat tergantung dari
emisi yang dapat dikendalikan.
C. Menggunakan Charcoal
Charcoal atau disebut juga sebagai zat karbon aktif dapat membantu menetralisir
dan mengurangi polusi udara di dalam ruangan.
Apabila ingin mengurangi polusi di dalam rumah, penggunaan HEPA filter sangat
direkomendasikan. HEPA filter juga bermanfaat digunakan jika di dalam rumah
terdapat anggota keluarga yang memiliki riwayat alergi debu atau asma.
Daftar pustaka