B. Triwahyu Adiwibowo, ST
2015
MastercamX5
MastercamX5 merupakan salah satu software CAM (Computer Aided Manufacture)
Manufacture) yang
didistribusikan oleh PT.UNICAM Yogyakarta
Yogyakarta d/a Jl. Dhuri, Tirtomartani,
Tirtomartani, Kalasan, Sleman,
Daerah Istimewa Yogyakarta, Phone:(0274) 498282
Terima kasih
Penulis
Kata Pengantar
Terima kasih
Penulis
Daftar Isi
BAB 5. Latihan………………………………………………………………………….
Latihan…………………………………………………………………………. 101
5.1 Soal Latihan (2D) ………………………………………………………
……………………………………………………… 101
Glosarium ……………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………….. 109
BAB 1
Pendahuluan
Mastercam X5 adalah salah satu jenis program (software) Computer Aided Manufacture
(CAM) baik untuk aplikasi gambar 2 dimensi (2D) maupun 3 dimensi (3D) yang cukup relatif
populer (familiar) di dunia industri sekarang ini. Fungsi utama dari mastercam X5 adalah
menghasilkan program NC kode / G kode kemudian dikirim ke mesin CNC sehingga dapat
dijalankan untuk aplikasi pembuatan suatu produk dengan mesin CNC . Buku ini dikhususkan
untuk membahas cara penggunaan mastercam X5 untuk mesin mill / frais saja. Urutan proses
dalam pembuatan program sampai dengan dikirim ke mesin untuk membuat suatu produk
harus melalui tahapan sebagai berikut : drawing , toolpaths, dan post procesor . Drawing
adalah proses pembuatan gambar baik 2D maupun 3D. Toolpaths adalah proses pembuatan
lintasan program. Post procesor adalah proses pembuatan toolpaths menjadi NC kode / G
kode sehingga siap dikirim ke mesin untuk menjalankan mesin sesuai program yang telah
dibuat.
Gbr 1.1
Memanggil mastercam X5 melalui startup menu
1.1.2 Melalui Shortcut Menu
Atau melalui icon shortcut pada desktop
> Double klik pada icon shortcut pada mastercam X5
Sehingga tampilan mastercam X5 akan muncul sebagai berikut
Gbr 1.2
Tampilan mastercam design X5
1.2 Penjelasan Perintah Pada Menu Bar Yang Sering Digunakan :
1.2.1 File
1.2.2 Edit
Undo : untuk membatalkan perintah terakhir
Trim / Break
/ Extend : untuk memotong garis atau kontur (lingkaran, garis
lengkung / arc)
untuk membagi garis atau kontur menjadi beberapa
bagian
untuk memperpanjang garis atau kontur
Break two pieces : untuk membagi garis atau kontur menjadi dua bagian
yang sama panjang
untuk membagi garis atau kontur menjadi dua bagian
yang tidak sama panjang
1.2.4 Analyze
Entity : menganalisa suatu benda (object)
properties (misalnya jenis benda, dimensi, dll)
Line
Line :
untuk membuat garis pada akhiran kontur
suatu benda baik garis vertical ,
horizontal maupun sembarang (multiline)
Perpendicular :
untuk membuat garis tegak lurus (siku)
terhadap garis yang telah dipilih
Paralel :
untuk membuat garis sejajar terhadap
garis yang telah dipilih
Arc
Circle center point :
untuk membuat lingkaran pada titik
pusat tertentu
Arc endpoint :
untuk membuat radius tertentu yang ber
singgungan terhadap dua buah titik
(point) yang telah ditentukan
Arc 3 point :
untuk membuat radius tertentu yang ber
singgungan terhadap tiga buah titik
(point) yang telah ditentukan
Arc tangent :
untuk membuat radius tertentu yang ber
singgungan terhadap beberapa garis
Fillet
Fillet entities :
untuk membuat radius
Champer
Champer entities :
untuk membuat champer
Spline
Manual spline :
untuk membuat sembarang garis
lengkung ( kurva = curve)
Curve
Curve on one edge :
untuk membuat kurva pada kulit
(surface) secara bertahap
Dimension
Horizontal :
untuk memberikan ukuran secara
mendatar (horizontal)
Vertical :
untuk memberikan ukuran secara
tegak lurus (vertikal)
Paralel :
untuk memberikan ukuran secara
miring (paralel)
Angular :
untuk memberikan ukuran sudut
Circular :
untuk memberikan ukuran untuk
diameter suatu lingkaran
Delete : untuk menghapus garis atau kontur dari suatu benda (object)
Undelete Entity:
untuk menampilkan kembali garis atau kontur dari suatu benda (object) yang
telah dihapus (per step undelete)
1.2.9 Graphic View (Gview)
Gbr 1.3
Posisi memandang object (Gview)
1.2.10 Planes / Construction Plane (Cplane)
Adalah dari sudut manakah suatu benda (object) digambar (posisi penggambaran / drawing )
Isometric (WCS)
Pada plane isometric (WCS) tidak menutup kemungkinan penggambaran dengan pergerakan
3 axis (XYZ) secara bersamaan , contohnya misal diagonal melintang suatu kubus maupun
balok
Keterangan :
Gview : Isometric
Planes : Front
Gambar pada Plane A, Z = 0
Gambar pada Plane B, Z = -100
(pada gambar tertulis 100.00
maksudnya ketelitian 2 angka
Gbr 1.6
Ilustrasi planes yang berhubungan dengan nilai Z
esimal dibelakang koma)
Gbr 1.7
Macam - macam point entry (object snap)
yang sering digunakan dalam mastercamX5
BAB 2
Menggambar 2 Dimensi (2D)
Gbr 2.1
Soal latihan menggambar 2D
2.1 Drawing
Langkah proses Drawing :
2.1.1 Setting Parameter Mastercam X5
Sebelum proses drawing dimulai (gambar soal 2.1), setting parameter mastercam X5 sebagai
berikut
2.1.1.1 Mengubah Tampilan Warna Background
Sebelumnya ubah tampilan warna background dari warna biru tua (type 252)
menjadi warna yang lebih gelap, misalnya warna hitam (type 0)
Akan tetapi dalam kesempatan ini , tampilan warna background akan diatur dengan
kombinasi atau gradient dua warna (misanya type 0 dan type 1
)
Cara mengubah tampilan warna background adalah sebagai berikut :
> Setting
> Configuration
Gbr 2.2
Langkah setting > configuration
Gbr 2.3
Muncul kotak dialog system configuration
> Pilih color
Gbr 2.4
Langkah memilih color
Gbr 2.5
Langkah memilih gradient background end color
Gbr 2.7
Langkah memilih gradient background start color
Gbr 2.8
Langkah memilih warna type 1
Gbr 2.9
Pilih horizontal pada gradient background direction
> Ok
Sehingga tampilan warna background sudah berubah sesuai dengan settingan tersebut
Gbr 2.10
Tampilan warna background setelah disetting
Gbr 2.11
Satuan yang telah disetting ke metric
Gbr 2.12
Langkah setting > configuration
Sehingga muncul system configuration
Gbr 2.13
Muncul kotak dialog system configuration
Gbr 2.14
Langkah mensetting ke metric
> Ok
Gbr 2.15
Langkah setting > configuration
> Toolpaths
> Non aktifkan repaint toolpath & draw toolpath
> Ok
Gbr 2.16
Langkah menonaktifkan repaint toolpath & draw toolpath
Gbr 2.19
Langkah mensetting Gview = top
Gbr 2.20
Langkah mensetting Z = 0
Gbr 2.21
Tampilan setelah Gview =top
Plane = top & Z = 0
Gbr 2.22
Pengaktifan origin (tekan F9)
Tambahan :
2.1.2.2 Cara Menghapus (Delete)
> Pilih garis atau kontur yang akan dihapus (hingga warna berubah menjadi kuning)
> Delete atau tekan delete (
pada keyboard)
Gbr 2.23
Urutan cara men ha us benda atau ob ect (delete)
Gbr 2.25
Menjatuhkan klik pada origin diikuti tanda bintang
yang menandakan sudah tepat jatuh pada origin
Gbr 2.26
Fit
Gbr 2.27
Perse i an an (rectan le) sudah terbentuk
Untuk mempertegas gambar yang telah dibuat
> Pilih clear color
sehingga warna berubah menjadi warna semula Gbr 2.28
Clear color
Gbr 2.30
Pemilihan zoom window dengan klik kanan
pada sembarang posisi
> Pilih bagian yang akan diperbesar (zoom)
> Klik kiri (tahan) & geser kursor sesuai bagian yang akan di zoom
> Setelah memilih bagian yang akan dizoom lepaskan klik kiri
> Klik kiri
Gbr 2.33
Horizontal dimension
Gbr 2.34
Kedua ujung persegi panjang yang akan ditarik
ukuran secara horizontal
Gbr 2.35
Hasil pengukuran secara horizontal
> Ulangi langkah yang sama untuk setiap macam jenis metode pengukuran
vertikal, miring, sudut, radius, dll
2.1.4 Xform Offset
Mengoffset dengan jarak 15mm (sesuai gambar soal 2.1)
> Xform offset > isikan 15
> Kemudian pilih garis yang akan dioffset ,
kemudian jatuhkan klik ke arah tujuan pengoffsetan
Pilih copy (menggandakan)
# : jumlah pengoffsetan
: jarak pengoffsetan
Gbr 2.36
Pengisian nilai parameter offset
Gbr 2.37
Urutan pengeklikan arah offset
Gbr 2.40
Gbr 2.39 Urutan pengeklikan klik (no.1)kemudian klik (no.2)
Beberapa garis yang akan dibreak tepat di tengah (midpoint) garis tersebut
Kemudian
> Jatuhkan klik tepat di tengah (midpoint) garis tersebut
(perhatikan tanda point entry / object snap midpoint yang muncul, kemudian jatuhkan klik ).
Sehingga apabila kursor disentuhkan garis tersebut, maka sudah terbagi 2 sama panjang (garis
akan berubah warna menjadi putih, pada saat disentuhkan)
Ulangi break untuk ketiga garis yang lain
Gbr 2.42
Hasilgambar setelah proses trim (2 entity) selesai
: Radius
: Diameter
> Tentukan letak titik pusat lingkaran (center point) pd ujung (endpoint)
pada salah satu dari kedua ujung garis tersebut
Sehingga
Gbr 2.43
Posisikan lingkaran tepat pada ujung (endpoint) salah satu
dari kedua garis tersebut
Gbr 2.44
Pilih lingkaran yang akan dimirror
> Mirror
Gbr 2.45
> Enter (keyboard) Tampilan pengisian nilai parameter mirror
Gbr 2.46
Hasil gambar lingkaran setelah dimirror
Gbr 2.47
Urutan pengeklikan trim (3 entity)
Gbr 2.48
Hasil gambar setelah proses trim (3 entity) selesai
2.1.10 Arc Tangent (2 Entities)
Membuat sebuah radius tertentu yang saling bersinggungan
dengan 2 radius lainnya
> Arc tangent
> Arc tangent 2 entities
> Isikan R200
Gbr 2.49
Urutan pengeklikan arc tangent (2 entities)
Gbr 2.50
Pemilihan radius yang diperlukan (R75)
Gbr 2.51
Lakukan trim 3 entities, kemudian
delete garis yg tidak diperlukan
Gbr 2.52
Hasil tangent 2 entities
setelah selesai
2.1.11 Create Circle Center Point (With Coordinate Point)
Membuat lingkaran R90 dengan titik pusat lingkaran pada koordinat tertentu.Untuk kasus ini,
saat proses drawing karena letak titik referensi (origin) ditetapkan di tengah, maka koordinat
titik pusat lingkaran (center point) R90 menjadi X-165,Y0 (jika melihat gambar soal 2.1
,dikarenakan origin di tengah benda maka diperoleh point X-165,Y0 )
> Create circle center point
> Tuliskan koordinat center point R90
Gbr 2.53
> Isikan R90 Pengisian posisi koordinat letak titik pusat lingkaran
Gbr 2.54
Pemilihan lingkaran R90 yang dimaksud
Gbr 2.55
Hasil gambar setelah proses pembuatan lingakaran R90 selesai
> Kemudian ulangi langkah break & trim (2 Entity)
Sehingga
Gbr 2.56
Hasil gambar setelah proses break & trim selesai
Gbr 2.58
Letak penempatan posisi awalan untuk membuat garis miring
Gbr 2.59
Urutan pengeklikan trim (1 entity)
Gbr 2.60
Hasil gambar setelah trim (1 entity)
Gbr 2.61
Hasil gambar setelah trim (1 entity) & delete
Gbr 2.63
Hasil gambar setelah proses mirror & triming selesai
Gbr 2.64
Urutan pengeklikan chamfer
Gbr 2.65
2.1.15 Fillet Entities
Untuk membuat radius / fillet
> Fillet entities
> Isikan R10
> Pilih garis atau kontur yang akan diradius
Gbr 2.66
Urutan pengeklikan fillet entities
Gbr 2.67
Hasil pembuatan radius R10
Gbr 2.68
Hasil gambar setelah pembuatan radius selesai
> Ulangi langkah offset, trim dan radius (sesuai gambar soal latihan 2.1)
Sehingga dihasilkan gambar sebagai berikut
Gbr 2.69
Hasil gambar setelah offset, trim dan radius selesai
Gbr 2.70
Pembuatan PCD 50mm dengan titik pusat lingkaran yang telah ditentukan
> Kemudian buatlah lingkaran berdiameter 6mm pada titik pusat lingkaran
PCD 50mm dan perpotongan kontur lingkaran disampingnya.
Gbr 2.71
Pembuatan lingkaran diameter 6mm pada titik pusat lingkaran
yang telah ditentukan
Gbr 2.72
Hasil lingkaran diameter 6mm sebelum diputar
Gbr 2.73
Pembuatan titik pusat kedua lingkaran tersebut
> Xform rotate
kemudian muncul kotak dialog
> Pilih copy : Menggandakan benda (object)
: Sumbu putar
2.1.16.1 Membuat Lingkaran Dengan Titik Pusat Lingkaran (Center Point) Tertentu
> Circle center point
> Isikan besar radius 15mm
> Objectsnap – intersection
> Pilih kedua garis yang berpotongan
Gbr 2.81
Pemilihan point entry (object snap)
untuk perpotongan (intersection)
Gbr 2.82
Pemilihan titik pusat lingkaran R15mm pada
perpotongan kedua garis tersebut
Gbr 2.83
Hasil gambar setelah lingkaran R18mm
tepat pada perpotongan kedua garis tersebut
Gbr 2.86
Hasil gambar setelah proses offset selesai
> Enter (keyboard)
Gbr 2.90
Berikut hasil gambar tersebut telah selesai
BAB 3
Toolpaths
Gbr 3.3
Kotak dialog system configuration
> Ok
Gbr 3.5
Langkah mengganti
Gview=top
Gbr 3.6
Tampilan setelah setting plane &Gview selesai
Gbr 3.4
Langkah mengganti plene=top
3.2.2 Xform Translate
3.2.2.1 Merubah Letak Titik Referensi Benda Kerja
Untuk proses drawing , posisi letak titik referensi (referensi point) sebelumnya adalah di
tengah (lihat gbr3.7)
Gbr 3.7
Posisi letak titik referensi (origin) pada proses drawing
sebelumnya adalah di tengah
Untuk proses toolpath, dimisalkan merubah posisi letak titik referensi (referensi point)
dipindah ke pinggir kiri bawah (lihat gbr 3.8)
Gbr 3.8
Posisi letak titik referensi (origin) pada proses toolpath
Gbr 3.9
Warna berubah menjadi kuning setelah proses pemilihan benda (object) selesai
> Pilih metode : move (memindah)
> # : isikan 1 (jumlah translate)
> Pilih from / to
> Tentukan titik awal pemindahan (base point )
Gbr 3.10
Menentukan posisi letak titik awal pemindahan (base point )
Gbr 3.11
Kotak dialog translate
Gbr 3.12
Proses pengeklikan saat pemindahan titik referensi benda kerja
dari tengah menuju ke pinggir (kiri bawah)
> Ok
Sehingga titik referensi benda
referensi benda kerja pada gambar sudah berubah (pojok kiri bawah)
Gbr 3.13
Letak titik referensi yang
yang telah selesai dirubah
(di pinggir kiri bawah)
Gbr 3.14
Menentukan urutan proses pembuatan toolpath
3.2.4 Pemilihan Type Mesin
Sebelum memulai proses pembuatan toolpaths,
toolpaths, pilih tipe mesin terlebih dahulu
> Machine type > mill > manage list
Gbr 3.15
Langkah machine type > mill > manage list
Gbr 3.16
Kotak dialog machine definition menu management
Gbr 3.17
Langkah mengaktifkan
mengaktifkan mill3 - axis VMC
VMC MM.MMD 5
Sehingga pada operation manager muncul
muncul machine group 1
Gbr 3.18
Pada kotak dialog
dialog operation manager
manager muncul
muncul machine group
group 1
Gbr 3.19
3.2.5 Drilling
NC Drill + Drill
NC drill : untuk awalan membuat lubang
Drill : untuk membuat lubang
Gbr 3.20
Toolpath drill
Gbr 3.21
Pada enter new NC misal diisikan LAT1
> Ok
Gbr 3.25
Kotak dialog 2d toolpath – drill / circles simple drill – no peck
> Pilih tool
> Select library tool
Gbr 3.26
> Ok Pemilihan alat potong ( tool ) yaitu NC drill d5mm
Gbr 3.27
Double click pada center drill diameter 5mm
Gbr 3.28
Kotak dialog define tool-machine group 1
> Ok
Sehingga parameter sudah terseting sebagai berikut
Gbr 3.29
Tampilan parameter alat potong (tool) setelah disetting
Gbr 3.30
Pengisian parameter untuk feeding & spindle speed
> Pilih holder
Gbr 3.32
Counter bore (drill tanpa peck)
> Pilih linking parameter
Gbr 3.33
Pengisian parameter clearence, retract, top of stock & depth
> Ok
3.2.5.2 Langkah Membuat Lubang Diameter 6mm Tembus
Ulangi langkah toolpath drilling dengan titik pusat lingkaran (centerpoint) lubang yang sama
> Toolpath
> Drill
Pada drill point selection
> Pilih window point
> Pilih setiap titik pusat lingkaran (centerpoint) dengan diblok dengan pointer persegi
(drag and drop hingga semua point terpilih ) pilih point yang masih sama
Gbr 3.34
Sehingga setelah pemilihan titik pusat lingkaran selesai
maka akan muncul lintasan drillingnya
> Ok
Gbr 3.35
Pemilihan alat potong (tool ) drill d6mm
> Ok
> Ok
Gbr 3.37
Pemilihan peck drill serta pengisian parameter besar pecknya
> Pilih linking parameter
Clearance (batas titik kembali ke atas) : isikan 50 (Absolute)
Retract (batas titik pengangkatan pembuangan chip) : isikan 2 (Absolute)
Top of stock (batas titik saat penggunaan feeding ) : isikan 0 (Absolute)
Depth (batas kedalaman akhir) : isikan -45 (Absolute)
Tambahkan kedalaman untuk menembuskan benda kerja sekali gus -45mm,
karena tebalnya benda kerja 40mm
> Ok
Gbr 3.38
Pemilihan toolpath yang akan disimulasikan
> Toolpaths
> Backplot selected operation
Untuk mensimulasikan gerakan lintasan program (toolpath) yang telah dibuat
Gbr 3.39
Pemilihan backplot untuk mensimulasikan toolpatht
Gbr 3.40
Kotak dialog backplot
Gbr 3.41
Pengaktifan display rapid moves & quick verify
Gbr 3.38
Tombol pada backplot
Play (R) : untuk menjalankan simulasi toolpath
> Tekan play
Gbr 3.43
> Extend > Extension length (+/-)
: besar perpanjangan, misal 10mm
disesuaikan lebih besar dari 0.5 diameter cutter ( > d cutter)
> Pilih garis yang akan diextend,
usahakan posisi pengeklikan lebih condong ke arah extend yang dituju
Gbr 3.44
Posisi letak pengeklikan lebih condong ke arah Gbr 3.45
extend yang dituju Hasil gambar setelah proses extend selesai
Gbr 3.46
Hasil gambar setelah proses extend bagian
lainnya selesai
3.2.8 New Toolpath Group
Membuat toolpaths group baru, biasa digunakan untuk mengelompokan jenis pembuatan
toolpath ( misalnya memisahkan antara drill , kontur atau pocket )
> Posisikan kursor pada machine group
Pastikan anak panah merah berada pada posisi paling
bawah (atur dengan cara drag n drop, posisikan ke bawah )
Anak panah merah tersebut mengindikasikan urutan pembuatan toolpaths program
selanjutnya
> Group
> New toolpath group
Gbr 3.48
Langkah menentukan new toolpath group
Sehingga toolpath group baru sudah dibuat
Gbr 3.49
Hasil toolpath group baru
Gbr 3.51b
Apabila diklik pada posisi berikut
maka arah chain cenderung ke kiri
Gbr 3.51a
Apabila diklik pada posisi berikut
maka arah chain cenderung ke kanan
> End
> Klik 4 > klik 5 > klik 6
> Ok
Gbr 3.53
Dilanjut pengechainan garis lainnya
Kemudian muncul parameter 2D toolpath countur
Gbr 3.54
Kotak dialog pada 2D toolpath contour
Gbr 3.55
Pemilihan alat potong ( tool )
endmill flat d12mm
> Ok
> Double klik pada tool no. 3 (pastikan tepat pada icon tool, lihat gbr 3.54 )
Gbr 3.56
Klik kanan pada icon tool,
Untuk mengisi parameter tool tersebut
> Ok
Gbr 3.57
Kotak dialog define tool machine group1
untuk mengisi parameter tool
Gbr 3.60
Pemilihan jenis holder pada type BT40
Disamping itu parameter pada holder dapat diedit sesuai ukuran arbor yang digunakan
Gbr 3.61
Segment properties untuk holder
> Pilih cut parameter
> Contour type : pilih 2D
Gbr 3.62
Pengisian parameter pada cutt paarameter
Gbr 3.64
Non aktifkan lead in / out
> Pilih link parameters
Gbr 3.66
Pemilihan backplot untuk mensimulasikan toolpath
Gbr 3.67
Pemilihan toolpath yang akan dibackplot
Gbr 3.68
Kotak dialog pada backplot
Gbr 3.69
Pengaktifan display rapid moves & quick verify
Gbr 3.70
Tombol pada backplot
> Tekan play
> Untuk mengatur kecepatan simulasi toolpath, drag n drop ke kiri atau ke kanan
pada run speed
Gbr 3.72
Hasil simulasi toolpath dengan backplot
Gbr 3.71
Apabila menghendaki melihat jalannya simulasi toolpath dari atas (Top)
> Tekan previous stop
Sehingga simulasi toolpath kembali ke awal seperti semula
> Setting Gview pada top
Gbr 3.73
Tampilan cheking backplot secara per langkah gerakan
Program, dengan menekan beberapa kali tombol S (step) pada keyboard
Gbr 3.74
Apabila menghendaki checking backplot dijalankan secara
langsung, cukup menekan tombol R (run) pada keyboard
3.2.10 Menghilangkan Backplot
> Tekan close (X) / tombol esc pada keyboard
Gbr 3.75
Langkah menutup backplot
Gbr 3.76
Langkah estimasi waktu pada toolpath
Gbr 3.77
Pilih info
Gbr 3.78
Catatan total estimasi waktu yang ditempuh
Kembali pada Backplot (Gview Top)
Pada tampilan simulasi toolpath berikut terdapat bagian yang masih sisa sehingga
membutuhkan revisi parameter toolpath program dikarenakan hasil penyayatan tidak
maksimal atau masih terdapat sisa (lihat gbr 3.79)
Gbr 3.79
Hasil backplot yang masih sisa (belum tersayat habis)
Langkah mengubah parameter
toolpath program Gbr 3.80
Metode penyayatan dengan multi passes
> Pada operation manager
> Toolpath
> Klik tanda plus ( + ) ( lihat tanda anak panah merah pada gbr 3.81)
Gbr 3.81
> Kemudian klik pada parameters
Gbr 3.82
Klik pada tanda parameter
Gbr 3.83
Pengaktifan multi passes & keep tool down
> Ok
Apabila sudah mengalami revisi parameter , maka akan terdapat tanda silang merah (X)
sebagai berikut
Gbr 3.84
Tanda silang merah mengindikasikan terdapat revisi parameter t oolpath program
(merubah pengisian parameter, feed, rpm, chain, dll)
Tanda silang muncul karena antara lain :
a. garis atau kontur yang sudah digunakan untuk membuat toolpath diedit atau bahkan
dihapus
b. merubah parameter pada toolpath ( feedrate, spindlerate, plungerate, clearance,
depth, dll )
c. merubah arah chain pada parameter chain,dll
Sehingga mutlak tanda silang tersebut pada toolpath program yang telah dibuat
harus dihilangkan, dengan cara membenarkan parameter atau chain pemilihan garis
supaya toolpath program dapat disimulasikan
Setelah merevisi toolpath program, untuk menghilangkan tanda silang tersebut dengan cara
merefresh parameter toolpath program (karena telah direvisi)
Gbr 3.85
Tampilan tanda silang sudah hilang karena telah diregenerate
all selected operation
Gbr 3.86
Hasil tampilan backplot dengan menggunakan multi passes
Sehingga akan diperoleh tampilan sebagai berikut
Gbr 3.87
Tampilan setelah proses multipasses diaktifkan
Gbr 3.88
Pemilihan chain kembali untuk membuat toolpath selanjutnya
Lead in /out adalah
lintasan awalan masuk & akhiran keluar cutter terhadap kontur benda biasa digunakan
untuk menghindarkan alat potong / cutter masuk langsung mengenai benda kerja.
Gbr 3.90
Penyettingan parameter multi passes
> Ok
> Regenerate all selected operation, kemudian
> Tempatkan kursor sembarang pada display
> Klik kanan
Gbr 3.91
Penempatan kursor sembarang posisi pada display, kemudian klik kanan
Atur posisi gambar dengan cara
Dynamic Rotation
Untuk memutar benda secara 3D sesuai keinginan
dengan cara
> Klik dynamic rotation
> Posisikan kursor pada sembarang tempat
> Klik kiri
> Geser posisi kursor sesuai keinginan terhadap ta mpilan 3D yang dikehendaki
Setelah tampilan 3D gambar sudah sesuai keinginan
> Klik kiri
Gbr 3.92
Tampilan gambar secara Gview isometric
Gbr 3.93
Tampilan gambar setelah dibackplot
3.2.14 Pocketing
Pocketing digunakan untuk membuat lubang berprofil
(misal berbentuk persegi, lingkaran, custom, dll)
Berikut gambar hasil pocket standard persegi (rectangle) dan lingkaran (circle)
Gbr 3.94
Pocket standard ( persegi & lingkaran )
Gbr 3.96
Pengoffsetan garis terluar sebagai garis bantu untuk poketing kontur / profil luar
Keterangan :
Garis luar yang berwarna pink adalah garis bantu untuk pocket profil luar
Karena untuk aplikasi pocket luar, maka pada permasalahan ini terjadi pemilihan
2 buah kontur garis kontur secara bertahap
Perhatian syarat untuk pocketing
a. Garis kontur atau profil harus tertutup (close contour) dan harus saling terhubung
atau tersambung (berpotongan / intersection)
b. Jangan sampai terjadi penumpukan garis yang sama (double line),
akan menyulitkan proses pemilihan garis (chaining )
> Toolpaths
> Pocket
> Pilih garis / kontur yang akan dipocket
> Pilih partial
> Aktifkan wait
menunggu satu lintasan kontur profil secara utuh
(kontur tertutup / close contour )
> Pilih kontur 1
Gbr 3.97
Pemilihan garis / kontur 1 untuk proses pocket profil luar
Gbr 3.98
Pemilihan garis / kontur 2 untuk proses pocket profil luar
Kemudian munculah kotak dialog pocket
Gbr 3.99
Kotak dialog pocket
Gbr 3.100
Penyettingan parameter alat potong (tool)
Gbr 3.102
Penyettingan parameter stock to leave ( allowence )
Penyisaan ukuran per bidangnya (biasa untuk keperluan pengerjaan kasar / roughing )
> Isikan
Stock to leave on wall (Allowence X & Y) : 0 (Zero)
Stock to leave on floor (Allowence Z) : 0 (Zero)
> Pilih finishing
Gbr 3.104
Penyettingan parameter pada finish ( pocket )
> Lead in/out
Gbr 3.106
Penyettingan parameter pada depth cuts
> Ok
> Setting Gview pada Isometric
> Ulangi langkah backplot
> Non aktifkan quick verify
> Play
Sehingga diperoleh tampilan sebagai berikut
Gbr 3.108
Tampilan backplot pocket untuk kontur / profil luar
Analisa
Pembuatan kontur luar dengan metode pocket luar dengan garis bantu telah selesai,
kemudian pergunakanlah salah satu cara tersebut dengan mempertimbangkan manakah
yang lebih efisien dari kedua metode cutting di atas (dengan countur 2D atau dengan
pocket luar)
Sehingga dalam kasus ini toolpath nomor 4 & 5 tersebut sebenarnya mengerjakan bagian
benda yang sama, akan tetapi dalam hal ini ditawarkan mana yang lebih efisien yang
dipakai dengan mempertimbangkan berbagai faktor seperti waktu dan metode cutting
yang lebih baik sehingga hasilnya lebih maksimal
pergunakanlah salah satu cara tersebut dengan mempertimbangkan manakah yang lebih
efisien dari kedua metode cutting di atas.
Gbr 3.109
Pemilihan toolpath yang tidak diperlukan untuk dihapus (delete)
> Pilih partial
> Aktifkan wait
Menunggu satu lintasan kontur utuh
Kemudian pilih garis / kontur yang akan dipocket
> Pilih garis / kontur yang akan ditoolpath
Gbr 3.110
Pemilihan garis / kontur yang akan dipocket selanjutnya
Gbr 3.113
Menentukan mpoint entry dengan metode helix
(gerakan turun memasukan depth dengan gerakan spiral)
> Pilih finishing
> Aktifkan finishing
> Isikan spacing : 0.5
Spacing : 0.5 (maksudnya allowence per side 0.5mm kemudian dicutting terakhir
sebagai finish pocket )
> Aktifkan keep tool down : cutter selalu tetap turun
> Pilih lead in/out
> Non aktifkan lead in/out
awalan dan akhiran cutter pd saat melakukan proses cutting
> Pilih depth cut
> Aktifkan depth cut
> Isikan besarnya pemakanan (max. rough step) : per 2 mm
> Aktifkan tool selalu tetap turun (keep tool down)
Gbr 3.114
Tampilan backplot untuk pocket dalam
Gbr 3.116
Jatuhkan klik tepat pada tanda plus (+) kursor warna merah
Gbr 3.117
Pilih stock setu
Gbr 3.118
Penyettingan parameter pada stock setup
> Ok
Gbr 3.120
Stock setup telah siap Tampilan stock setup yang sudah disetting pada Gview Isometric
Gbr 3.121
Pengechekan kembali urutan toolpath dengan benar
Untuk mensimulasikan hasil toolpath program
secara visual 3D
> Verify selected operations
> Ok
Material untuk simulasi toolpath
program secara 3D sudah siap
Gbr 3.122
Tampilan material untuk simulasi toolpath program secara 3D
Gbr 3.123
Tampilan kotak dialog pada verify
Gbr 3.124
Tombol pada kotak dialog verify
Gbr 3.125
Tampilan material setelah semua toolpath program selesai di verify
Gbr 4.1
Tampilan material setelah semua toolpath program selesai di verify
Gbr 4.2
Tampilan material setelah semua toolpath
> Post selected operations
Gbr 4.3
Tampilan material setelah semua toolpath program selesai di verify
Gbr 4.4
Tampilan kotak dialog “apakah akan mengepost emua program ? “
Gbr 4.5
Penempatan file pada folder yang telah ditentukan
> Ok
Gbr 4.6
Hasil NC code program yang belum diedit
Gbr 4.7
Jatuhkan klik kanan pada PRG1
Gbr 4.8
Langkah membuka PRG1 dengan notepad
> Pilih notepad
> Ok
Gbr 4.9
Buka PRG1 dengan notepad
Gbr 4.10
Tampilan PRG1 setelah dibuka dengan notepad
Supaya program (G kode) dapat ditransfer ke mesin CNC sesuai dengan jenis bahasa
pemrograman atau sistem kontrol mesin CNC tersebut, maka biasanya terjadi pengeditan
sedikit pada kepala program (G kode) menyesuaikan jenis bahasa pemrograman atau sistem
kontrol mesin CNC tersebut.
Gbr 4.11
Tampilan PRG1 setelah diedit kepala programnya
Keterangan :
1. Nomor program O0000 diubah menjadi O0001
2. T3 M6 diubah menjadi T1 M6 , diasumsikan menggunakan satu alat potong
Dengan catatan diasumsikan turret tool nomor 1 berisi endmill flat d 12 mm
3. G43 H1 diasumsikan menggunakan satu alat potong sehingga diganti menjadi
G0 Z50
Jika NC code sudah diedit
> File > save
Program siap ditransfer ke mesin CNC mitsubishi atau fanuc dengan bantuan perangkat lunak
lainnya ( software untuk transfer program dari komputer ke mesin CNC)
BAB 5
Latihan
5.1 Soal Latihan ( 2D )
Berikut ini adalah soal soal latihan ( 2D )
Latihan 1
Alat potong (tools)
Endmill flat Ǿ12mm
Titik referensi benda
Bebas (sembarang posisi)
Gbr 5.1
Gambar soal latihan 1
Latihan 2
Alat potong (tools)
Endmill flat Ǿ12mm
Titik referensi benda
Bebas (sembarang posisi)
Latihan 3
Alat potong (tools)
E ndmill flat Ǿ12mm
Titik Referensi benda
Bebas (sembarang posisi)
Gbr 5.3
Gambar soal latihan 3
Latihan 4
Alat potong (tools)
Endmill flat Ǿ12mm
Titik referensi benda
Bebas (sembarang posisi)
Gbr 5.4
Gambar soal latihan 4
Latihan 5
Alat potong (tools)
Endmill flat Ǿ12mm
Titik referensi benda
Bebas (sembarang posisi)
Gbr 5.5
Gambar soal latihan 5
Latihan 6
Alat potong (tools)
Endmill flat Ǿ8mm
Titik referensi benda
Bebas (sembarang posisi)
Gbr 5.6
Gambar soal latihan 6
Latihan 7
Alat potong (tools)
Endmill flat Ǿ12mm
Titik referensi benda
Bebas (sembarang posisi)
Gbr 5.7
Gambar soal latihan 7
Latihan 8
Alat potong (tools)
Endmill flat Ǿ8mm
Titik referensi benda
Bebas (sembarang posisi)
Gbr 5.8
Gambar soal latihan 8
Latihan 9
Alat potong (tools)
Endmill flat Ǿ12mm
Titik referensi benda
Pojok kiri bawah
Gbr 5.9
Gambar soal latihan 9
Latihan 10
Alat potong (tools)
Endmill flat Ǿ12mm
Titik referensi benda
Pojok kiri bawah
Gbr 5.10
Gambar soal latihan 10
Latihan 11
Alat potong (tools)
Tool 1 = Endmill flat Ǿ16mm
Tool 2 = Endmill flat Ǿ8mm
Titik referensi benda
Bebas (sembarang posisi)
Gbr 5.11
Gambar soal latihan 11
Latihan 12
Alat potong (tools)
Tool 1 = Center drill Ǿ5mm Tool 3 = End mill flat Ǿ12mm
Tool 2 = Twist dril l Ǿ8mm Tool 4 = Endmill flat Ǿ8mm
Titik Referensi benda
Bebas (sembarang posisi)
Glosarium
A
Arbor : alat bantu untuk memegang alat potong
Arc : bagian dari lingkaran atau kurva lainnya
B
Background : bagian belakang layar dari tampilan bidang penggambaran
Backplot : simulasi hasil lintasan program
Base point : titik awal, titik acuan dasar
Break : membagi komponen menjadi beberapa bagian
C
Chamfer : dipingul untuk menghilangkan bagian tepi benda yang masih
tajam dengan ukuran tertentu
Center drill : titik pusat untuk mengawali pembuatan suatu lubang pada
pengerjaan pembubutan
Center point : titik pusat suatu lingkaran
Contour 2D : metode penyayatan dengan profil 2 dimensi
Collision : terbentur, bertabrakan
Curve : garis lengkung, kurva
Cutter : alat potong yang digunakan untuk mesin mill / frais
D
Delete : menghapus
Diagonal : garis penjuru
Drag and
Drop : metode pengeklikan pada mouse komputer dgn cara klik kiri, tahan
kemudian menyeretnya dan jatuhkan klik ke tempat tertentu
Drawing : proses penggambaran
Draw
Toolpaths : penggambaran lintasan program
109
Drill : membuat suatu lubang
E
Endmill flat : pisau rata untuk alat potong pada mesin mill / frais
F
G
G Code : karakter umum yang dikenali dalam kontrol numerik yang
sering digunakan yang diimplementasikan untuk bahasa
pemrograman suatu mesin dengan komputerisasi
G View : dari sudut pandang manakah suatu benda dipandang dalam
mastercam
H
Holder : alat bantu yang digunakan untuk mencekam alat potong untuk
mesin mill / frais
Horizontal : garis mendatar
I
Intersection : berpotongan
J
K
Keyboard : komponen komputer yang digunakan untuk mengetik secara
manual
L
Loft : bidang yang terbetuk oleh dua atau lebih rangka yang berbeda
M
Marking : menarik garis sebagai penanda pada benda kerja
Midpoint : titik tengah dari suatu komponen gambar (garis, arc, dsb)
Mirror : pencerminan
Mill / frais : mesin perkakas yang menggunakan suatu cutter yang berputar
sebagai alat potongnya, hasil produknya biasanya persegi
Multiline : garis sembarang
110
N
NC Code : karakter umum yang dikenali dalam kontrol numerik yang
sering digunakan yang diimplementasikan untuk bahasa
pemrograman suatu mesin dengan komputerisasi
NC Drill : alat potong untuk membuat suatu awalan sebelum membuat
lubang
O
Object : benda, bagian benda
Object snap : suatu penepat suatu titik yang digunakan dalam menggambar
Offset : menggandakan suatu garis atau kurva dengan jarak tertentu
kearah yang diinginkan dalam menggambar
Origin : titik nol , X0, Y0, Z0 pada benda kerja
P
Paralel : kesejajaran
Parameter : suatu nilai nominal yg digunakan sebagai suatu batasan dalam
pembuatan program
Partial : beberapa bagian suatu kontur profil benda
Plane : bidang penggambaran (Top, Front, Right)
Pocketing : membuat alur dengan bentuk profil tertentu di dalam benda kerja
Point : suatu titik pusat
Pointer : penepat suatu titik
Point entry
Tools : Titik awal masuknya alat potong (cutter) untuk mengawali proses
penyayatan
Post
Processor : Proses mencetak program pada toolpath menjadi kode G atau NC
code
Q
111