“Maka apabila kamu telah selesai dari satu urusan maka ker-
jakanlah dengan sungguh-sungguh urusan yang lain” (QS. Al
Insyirah : 7)
2
Kata Pengantar
Selamat menikmati isi buku ini dan mari maju ke teknologi terkini
konstruksi dengan menggunakan AutoCAD Civil 3D!
Jeremy (jr@encsoftware.com)
ENC Software - Solusi untuk customisasi BIM, CAD & 3D.
Member of AutoDesk Developer Network.
4
DAFTAR ISI
Kata Pengantar………………………………………….................... 4
6
2.6 Point Dari Allignment .............................................................. 56
3.3 Selisih Pengukuran Antara Data ETS dan Data GPS .......... 90
7
Bab 5 Point Group Properties ............................................................ 120
8
8.4 Surface Dari Data Kontur ......................................................... 180
9
10.9 Display ........................................................................................ 225
10
Bab 13 Konektifitas Dengan Google Earth .......................................... 297
16.7.1 Stake Out Titik Soil Investigasi (Sondir dan Boring) ............ 327
11
16.8 Pengukuran Dengan GPS Geodetik ......................................... 335
12
BAB 1
posisi titik dengan mengukur besar vektor terhadap satu posisi acuan yang
telah di definisikan.
nat tersebut bersifat lokal, namun apabila titik acuan ditetapkan berdasarkan
verse Mercator).
(latitude) dan garis bujur (longitude). Ilustrasi sistem koordinat geografis se-
14
Arcgis.com
Gambar 1.1 Sistem Koordinat Geografis
dinat proyeksi yang mengacu pada bentuk bumi yang datar/planar melalui
15
Trsar.org
Gambar 1.2 Universal Transverse Mercator
Untuk Indonesia yang berada pada posisi kurang lebih 900 BT - 1440
BT dan 110 LS - 60 LU terbagi kedalam 9 zona UTM yaitu 46 - 54. Dan ilus-
16
Dokumen.tips
• Kita lakukan klik pada logo Civil 3D pada sisi kiri layar > Draw-
Gambar 1.4
17
Gambar 1.4 Drawing Settings
ing setting kita bisa juga melakukannya dengan cara kita aktifkan
18
Gambar 1.5 Drawing Settings
bar 1.6
19
Gambar 1.6 Jendela Drawing Settings
• Selanjutnya kita aktifkan tab “Units and Zone” dimana kita bisa
an standar di Indonesia.
• Pada zone categories kita set menjadi Indonesia dengan cara me-
nekan tombol drop down menu dan selanjutnya kita set juga sis-
Gambar 1.1
bar 1.7
20
Gambar 1.7 Pemilihan Sistem Koordinat
bar 1.8
22
Gambar 2.1 Drawing Settings - Ambient Settings
23
BAB 2
Point atau titik menunjukkan informasi posisi atau lokasi yang dalam
ruang Euclidean dua dimensi titik dinyatakan oleh pasangan berurut (x,y)
-2 -1 1 2
-1
-2
Wikimedia.org
surface.
25
2.2 Pembuatan Point Dalam Civil 3D
• Import Points
• Miscellaneous
• Intersection
• Alignments
• Surface
• Interpolate
• Slope
point. Import point ini adalah hasil dari survey lapangan yang langsung di
26
Dan kali ini akan di berikan contoh import point dengan cara yang
sedikit berbeda sebagaimana telah dibahas pada 4 seri buku sebelumnya se-
bagai berikut :
• Langkah pertama kita klik Points > Point Creation Tools untuk memun-
2.2
• Selanjutnya akan muncul seperangkat tool dan kita klik pada bagian
27
Gambar 2.3 Import Points
• Selanjutnya akan muncul jendela Import Point dan kita tekan tombol
+ untuk melakukan browse file dan memilih file yang sudah kita per-
28
Gambar 2.4 Menambahkan Data Point
ngan dalam hal ini akan di pilih PNEZD dan sekaligus kita langsung
• Selanjutnya kita aktifkan check box “Add Points to Point Group untuk
menjadikan seluruh point menjadi satu group dan yang terakhir kita te-
30
Gambar 2.7 Menambahkan Point Group
• Dan untuk menampilkan point hasil import kita pilih point group yang
barus aja kita buat dan lakukan klik kanan dan kembali kita pilih “Zoom
32
2.4 Create Point Miscellaneous
Ada beberapa cara pembuatan dari metode ini antara lain Manual,
Northing/Easting, Bearing, Azimuth, Angle, Deflection, Geodetic Direct,
Resection, Station, Offset Object, Automatic, Along Line/Curve, On Line/
Curve, Divide Object, Measure Object, Polyline Vertices-Manual, Polyline
Vertices - Automatic.
Sebagai contoh pembuatan point hanya akan diberikan beberapa
contoh saja dari cara-cara diatas.
• Selajutnya akan muncul Creation Tool dan pada drop down menu kita
34
• Selajutnya kita tentukan lokasi point pada layar, sebagaimana diperlihat-
36
2.4.1.1 Pemanfaatan Pembuatan Point Dengan Cara Manual
Kali ini akan dibuat contoh pemanfaatan tool pembuatan point den-
gan cara manual. Misal dalam sebuah pekerjaan konstruksi telah diketahui
dua buah patok Bench Mark yang telah diketahui nilai koordinatnya. Sur-
veyor diminta untuk melakukan stake out untuk seluruh posisi centre point
pile dengan cara membuat point-point secara manual pada seluruh cen-
tre bored pile dalam drawing dengan cara mengakses menu “Points >
37
Gambar 2.18 Akses Menu Point Manual
• Atau kita juga bisa mengkases “Points > Point Creation Tools” untuk
38
• Selajutnya akan muncul Creation Tool dan pada drop down menu kita
• Selajutnya kita lakukan klik pada centre dari bored pile pada layar, seba-
40
• Dan untuk point-point yang lain bisa dilanjutkan sehingga seluruh koor-
maka bisa dilihat pada bagian “point” pada tab “Prospector”, sebagaima-
41
Gambar 2.25 Tabel Seluruh Koordinat Point
42
2.4.2 Point Dengan Easting Northing
• Lakukan klik pada ikon “Points > Create Points > Miscellaneous >
2.26
• Selajutnya kita berikan nilai Northing nya dalam hal ini dengan nilai
43
Gambar 2.27 Input Northing
• Selajutnya kita berikan nilai Easting nya dalam hal ini dengan nilai misal
44
• Selajutnya kita berikan keterangan pointnya yang kali ini akan kita beri-
bar 2.29
• Selajutnya kita berikan elevasi pointnya yang kali ini akan kita berikan
46
2.4.3 Point Dengan Divide Object
gai berikut :
• Sebuah contoh misal kita memiliki sebuah object segi empat yang kita
• Lakukan klik pada ikon “Points > Create Points - Miscelleneous > Di-
47
Gambar 2.33 Menu Akses Divide Object
bagi dari object yang kali ini kita misalkan 10 yang berarti kita mem-
Gambar 2.34
48
• Selanjutnya kita ketikkan angka yang merupakan jumlah segmen pem-
bagi dari object yang kali ini kita misalkan 10 yang berarti kita mem-
Gambar 2.35
atau kita klik enter untuk membiarkan keterangan sesuai dengan default
49
Gambar 2.37 Menentukan Jumlah Segmen
• Dan terakhir pada layar akan muncul sejumlah point yang membagi ob-
2.38
50
2.5 Point Dari Autocad Point
• Selanjutnya kita bisa langsung buka file dengan format *dwg tersebut
• Selanjutnya kita file akan terbuka dengan tampilan kurang lebih seba-
51
Gambar 2.40 Browse File
• Selanjutnya file kita akan membuat point baru dalam Civil 3D dengan
2.41
52
• Selanjutnya akan muncul jendela baru berupa seperangkat tool yang bisa
kita pakai untuk pembuatan point. Kita lakukaan klik pada drop down
• Selanjutnya kita pilih satu persatu point-point yang ada dalam layar atau
53
Gambar 2.43 Seleksi Seluruh Point
point tersebut, dalam hal ini kita berikan keterangan “Boundary”, seba-
54
• Sejauh ini kita telah behasil melakukan isert point dari Autocad ke dalam
dalam Civil 3D dengan di tandai munculnya point list pada sisi kir layar,
kita abaikan dulu karena fokus topik ini adalah pembuatan point yang
55
2.6 Point Dari Allignment
pada buku seri sebelumnya “Autocad Civil 3D Untuk Survey dan perenca-
naan Jalan Raya” dan “Autocad Civil 3D & Hydraflow Express” dari penulis
yang sama.
Dengan metode ini ada banyak cara yang bisa dilakukan antara lain
Dan untuk contoh tidak semua akan diberikan hanya beberapa contoh dari
metode tersebut. Dan sebagai asumsi kita telah memiliki satu buah align-
56
2.6.1 At Allignment Geometry
pada buku seri sebelumnya “Autocad Civil 3D Untuk Survey dan perenca-
naan Jalan Raya” dan “Autocad Civil 3D & Hydraflow Express” dari penulis
• Selanjutnya kita akses menu Points > Create Point - Allignments > At Al-
2.47
57
• Selanjutnya kita bisa melakukan beberapa perubahan parameter sesuai
2.48
• Selanjutnya kita pilih alignment yang kita maksud dengan cara melaku-
Gambar 2.48
• Selanjutnya kita pilih starting pointnya dari mana kali ini kita biarkan
58
Gambar 2.49 Point Berhasil Dibuat
• Selanjutnya kita pilih ending pointnya dari mana kali ini kita ketikkan
• Dan kini kita telah berhasil membuat point yang dibuat dari sebuah al-
60
Gambar 2.52 Point Berhasil Dibuat
61
2.6.2 Divide Allignment
• Kita akses menu Point > Create Points - Alignment > Divide Align-
62
Gambar 2.54 Seleksi Alignment
• Selanjutnya kita tentukan jumlah segment dari alignment yang dalam hal
ini kita berikan 100 yang berarti akan ada 100 segment yang dibatasi oleh
64
• Dan kini kita telah berhasil membuat point-point yaitu dengan membagi
65
2.6.3 Measure Alignment
point pada sebuah alignment dengan menentukan starting station, end sta-
kut :
• Kita akses menu Points > Create Points Alignment > Measure Align-
66
Gambar 2.60 Point Berhasil Dibuat
• Selanjutnya kita tentukan starting station dalam hal ini kita biarkan den-
• Selanjutnya untuk offset kita biarkan dengan nilai default yaitu 0.000 ,
68
• Selanjutnya kita tentukan interval dalam hal ini kita ketikkan angka 10,
bar 2.66
70
BAB 3
Point yang sudah kita buat bisa kita lakukan pengeditan koordi-
natnya. Kali ini akan dicoba untuk mengedit point langsung pada tabel point.
• Hal pertama yang perlu kita lakukan adalah melakukan klik atau me-
milih point atau point group pada pada tab Prospector , sebagaimana
72
• Selanjutnya pada Tabel Point bisa kita lakukan double klik pada mas-
point tersebut juga akan bergeser pada layar sesai dengan perubahan
Gambar 3.3
73
Gambar 3.3 Editing Point
• Untuk memperbesar tampilan salah satu point maka kita cukup memilih
point, lakukan klik kanan dan pilih “zoom to”, sebagaimana diperlihat-
74
• Untuk melanjutkan pengeditan point yang lain, maka cukup dengan
76
3.2 Editing Pada Layar
Pengeditan point juga bisa kita lakukan langsung pada layar dengan
Memindah point bisa dilakukan satu persatu dan bisa juga dilakukan seren-
tak berdasarkan point group. Dan untuk contoh kali ini diberikan dua buah
• GPS Data : Sejumlah point yang didapat dari pengamatan GPS, seba-
77
Gambar 3.9 Data GPS
• Dan apabila kedua data ditampilkan ke dalam satu layar, maka akan ter-
lihat bahwa kedua point group memiliki perbedaan lokasi yang sangat
jauh (koordinat lokal vs koordinat UTM), sebagaimana diperlihatkan
pada Gambar 3.10
78
• Selanjutnya kita akan menjadikan titik 10002 BM2 - GPS, sebagai titik
acuan pertama dan titik 2 BM02 dari Total tation akan mengikuti, seba-
pilih point group tersebut dengan melakukan klik kanan kemudian kita
3.14
80
Gambar 3.14 Perintah Move
• Dan kini seluruh point dalam point group “Data TS” telah berpindah
82
Gambar 3.17 Perpindahan Point BM 02
83
• Selanjutnya kita akan meakukan rotasi BM 03 dari data TS menuju BM
group “Data TS”. Untuk memudahkan proses rotasi, maka diberikan dua
buah garis bantu yaitu BM02 - BM03 GPS dan BM02 - BM03 TS, seba-
84
Gambar 3.20 Seleksi Point Group TS Data
• Kita tentukan base point dari rotasi yaitu pada BM 02, sebagaimana
86
Gambar 3.23 Rotate - Reference
87
Gambar 3.25 Rotate - Reference
88
• Dan kini kita telah berhasil menyelesaikan seluruh tahapan rotasi. Dan
89
3.3 Selisih Pengukuran Antara Data ETS dan Data GPS
akan kita bandingkan antara TS Data dan GPS Data dengan dengan hasil
sebagai berikut :
• Selisih jarak antara GPS Data dan TS Data untuk BM 03 adalah sebesar
• Selisih jarak antara GPS Data dan TS Data untuk BM 04 adalah sebesar
90
Gambar 3.29 Selisih Jarak BM 04
• Selisih jarak antara GPS Data dan TS Data untuk BM 01 adalah sebesar
Statiion memberikan nilai yang sangat kecil yaitu antara 2.19 cm - 2.85
92
3.4 Lock / Unlock Point Group
dahkan point atau mendelete point, kita juga bisa melakukan lock / un lock
point. Point yang sudah kita lock secara otomatis tidak akan bisa dilakukan
• Pilih point group yang akan kita lock dan lakukan klik kanan, selanjutny
• Dan kini seluruh point telah terkunci dan tidak bisa dilakukan peruba-
Gambar 3.11
93
Gambar 3.10 Akses Menu Lock Point
94
Gambar 3.11 Point Ter Lock
95
BAB 4
POINT GROUP
Point group adalah sekumpulan data point yang dibuat untuk kemu-
luan lain. Pada Civil 3D daftar atau kumpulan point group akan terlihat dan
mengelola data point. Pada versi 2011 - 2012 maximum point yang bisa di
tangani adalah 1.5 juta. Versi 2013-2014 maximum point 10 juta (64 byte)
dan 1.5 juta (32 byte). Versi 2015 maximum point 20 juta (RCS format) dan
97
4.3 Pembuatan Point Group (Point Group Creation)
Ada banyak cara untuk membuat point group dan berikut beberapa
cara yang bisa kita pergunakan untuk membuat point group. Dan berikut
Untuk contoh pertama kita akan melakukan import point dan seka-
ligus menjadikannya sebagai point group. Langkah pertama kita tekan tab
Insert > Points From File, sebagaimana diperlihatkan pada Gambar 4.1
98
• Selanjutnya kita tambahkan file dan menentukan format file yang sesuai
• Selanjutnya kita pilih file yang akan kita lakukan insert, sebagaimana
Gambar 4.4
• Selanjutnya kita berikan check box pada “Add Points to Point Group”
dan memberikan nama group dan terakhir kita tekan tombol OK, seba-
100
Gambar 4.5 Aktifkan Check Box Points to Group
102
4.3.2 Point Group With Number Matching
pembuatannya :
• Selanjutnya kita lakukan klik kanan pada All Points > New untuk mem-
Gambar 4.9
103
Gambar 4.9 Pembuatan Grup Baru
• Selanjutnya pada bagian name kita berikan nama group misalnya “Muka
104
• Selanjutnya kita klik pada tab “Include” dan kita berikan check box pada
“With numbers matching” dan kita klik pula tombol “Selection Set in
• Selanjutnya kita pilih satu persatu poit yang ada di dalam layar yang
nantinya akan kita jadikan satu group tersendiri yaitu “Muka Air Laut”,
105
Gambar 4.12 Menyeleksi Object Point
106
• Selanjutnya untuk memeriksa apakah point-point yang kita pilih sudah
sesuai, maka kita bisa melakukan klik pada tab “Point List” sehingga
4.14
• Dan terakhir kita sudah mendapati point yang sudah kita pilih menjadi
107
Gambar 4.15 Point Grup Terbentuk
Contoh lain pembuatan point group dengan metode numbers matching ada-
lah untuk pembuatan point group baru yaitu sebuah pad building, seba-
108
Gambar 4.17 Pemilihan Point
109
Gambar 4.19 Setting Point Label Style
110
4.3.3 Point Group With Elevations Matching
tions Matching” yaitu dengan memanfaatkan data elevasi yang sama. Dan
klik kanan pada All Points > New untuk membuka jendela Point Group
• Kembali kita berikan nama untuk point group yang baru dan kali ini
111
Gambar 4.22 Information Setting Tab
• Selanjutnya kita aktifkan check box point “With Elevation Matching” dan
112
• Untuk keperluan pengecheckan kita bisa mengaktifkan tab “Point List”
untuk menampilkan point apa saja yang akan kita masukkan atau kita
Gambar 4.24
Gambar 4.25
113
Gambar 4.25 Point Group “Retaining Wall” Terbentuk
114
4.3.4 Point Group With Raw Description Matching
deskrpsi yang sama maka kita bisa membuat point group berdasarkan desk-
kut :
• Kembali kita berikan nama untuk point group yang baru dan kali ini
115
Gambar 4.27 Information Setting Tab
• Selanjutnya kita aktifkan check box point “With Raw Description Match-
116
• Untuk keperluan pengecheckan kita bisa mengaktifkan tab “Point List”
untuk menampilkan point apa saja yang akan kita masukkan atau kita
Gambar 4.29
jadi satu group yaitu group “Sea Wall”, sebagaimana diperlihatkan pada
Gambar 4.30
117
Gambar 4.30 Point Group “Sea Wall” Terbentuk
118
BAB 5
style yang bisa kita pergunakan yaitu “Point Style” dan “Point Label Style”.
Point Style mengatur parameter point sedangkan Point Label style mengatur
• Kita pilih nama groupnya dan lakukan klik kanan > Properties, seba-
120
• Dan selanjutnya akan muncul jendela Point Group Properties, seba-
Point group properties memiliki beberapa tab yang antara lain ada-
121
5.1 Information
Pada tab Information ini kita bisa memberikan nama dan deskripsi
dari pada point group untuk lebih mudah mengidentifikasi. Selanjutnya pada
tab ini pula kita bisa memberikan pengaturan Point Style dan Point Label
Style.
point. Dan untuk mengubah atau mengganti bentuk point maka langkah-
• Pada Point Style kita klik drop down menu dan kita pilih style yang pal-
• Dan berikut point-point default atau bawaan dari Civil 3D sebagai beri-
kut: Catch Basin, Drill Hole, Gas Valve, Guy Pole, Horizontal Curve
Storm Sewer Manhole, Test Pit, Tree, Utility Pole, Vertical Curve
122
Gambar 5.3 Konfirmasi Akhir
123
5.1.1.1 Edit Point Style
sebagai berikut :
• Misal pada point style kita telah memilih “Gas Valve”, selanjutnya kita
klik drop down menu dan kita pilih “Edit Current Selection”, sebagaima-
• Selanjutnya akan muncul jendela baru yang berisikan beberapa tab anta-
124
• Pada tab Information kita bisa memberikan nama dan keterangan dari
• Pada tab Marker kita bisa mengganti Marker style dengan memilih radio
button yang salah satu pilihannya adalah autocad block symbol, seba-
• Ukuran dari marker juga bisa kita pilih settingannya yaitu : Use drawing
scale, Use fixed scale, Use size in absolute units dan Use size reative to
• Pada tab 3D Geometry kita bisa memberikan elevasi point dan faktor
• Pada tab Display kita bisa memberikan setting visibility markernya akan
Gambar 5.11
125
Gambar 5.5 Point Style - Information
126
Gambar 5.7 Point Style - Marker
127
Gambar 5.9 Point Style - Display
128
Gambar 5.11 Point Style - Summary
129
Gambar 5.12 Label Style Composer - LayOut - Border
130
5.1.2 Point Label Style
atau keterangan dari pada point. Dan untuk mengubah atau mengganti ben-
• Pada Point Style kita klik drop down menu dan kita pilih style yang sesuai
• Dan berikut point label default dari Civil 3D sebagai berikut: Descrition
and Description.
131
• Selanjutnya akan kita coba membuat setting point group dengan point
style “Drill Hole” dan Point Label Style “Northing and Easting”, seba-
• Sesaat setelah kita tekan tombol OK untuk konfirmasi akhir maka point
akan berubah sesuai dengan style yang telah kita berikan, sebagaimana
132
Gambar 5.16 Perubahan Style
133
• Selanjutnya akan kita coba membuat setting point group dengan point
style “Test Pit” dan Point Label Style “Point # Elevation-Description”, se-
• Sesaat setelah kita tekan tombol OK untuk konfirmasi akhir maka point
akan berubah sesuai dengan style yang telah kita berikan, sebagaimana
134
Gambar 5.18 Perubahan Style
135
• Selanjutnya akan kita coba membuat setting point group dengan point
• Sesaat setelah kita tekan tombol OK untuk konfirmasi akhir maka point
akan berubah sesuai dengan style yang telah kita berikan, sebagaimana
136
Gambar 5.20 Perubahan Style
137
5.1.2.1 Edit Point Label Style
Selain mempergunakan point label style standard, kita bisa juga mel-
• Misal pada point label style kita telah memilih “Gas Valve”, selanjutnya
kita klik drop down menu dan kita pilih “Edit Current Selection”, seba-
• Selanjutnya akan muncul jendela baru yang berisikan beberapa tab anta-
138
• Pada tab Information kita bisa memberikan nama dan keterangan dari
• Pada tab General kita bisa mengganti Text Style, Label Visibility, Lay-
er dan lain sebagaianya. Hasil akhir tampilan bisa dilihat pada tampi-
Gambar 5.13
• Pada tab Lay Out kita bisa banyak melakukan perubahan seperti men-
gubah ketinggian text, sudut rotasi, warna layer, border visibility dengan
Gambar 5.14
140
5.2 Setting Tab Lainnya
Untuk setting tab lainnya yaitu Include Tab, Point List Tab, Summary
Tab dan lainnya bisa dibaca bersama-sama dengan topik pada Bab 4 terda-
142
Gambar 5.29 Overrides
143
Gambar 5.31 Summary
144
BAB 6
POINT TABLE
Point table adalah informasi point yang disajikan dalam format tabel-
Cgsplus.com
Gambar 6.1 Ilustrasi Point Tabel
146
6.2 Menambahkan Point Table
kan seluruh point menjadi sebuah tabel pada layar sehingga lebih mudah
• Asumsi kita telah memiliki beberapa point hasil survey atau point yang
• Lakukan klik pada tab Annotate > Add Table > Add Point Table, seba-
147
• Selanjutnya akan muncul jendela baru dimana kita bisa memberikan
tabel PNEZD, Latitude dan Longitude atau bisa juga kita mendefinisikan
sendiri; pada Selection kita bisa mengaktifkan beberapa check box hal
apa saja ayang akan ditampilkan; memilih Point Group; pada Split Table
bisa kita atur jumlah baris, judul table dan lain sebagainya; pada bagian
Behavior bisa kita set statis atau dinamis; dan selanjutnya kita pilih point
148
Gambar 6.4 Memilih Point Group
tik yang kita tentukan nantinya merupakan sudut kiri atas daripada ta-
• Sesaat setelah kita menekan tombol OK maka tabel point list akan ter-
150
Gambar 6.7 Point List Table Dibuat
EXPORT POINTS
export point. Ada banyak metode untuk melakukan export point. Dan beri-
7.1 Metode 1
• Pertama kita pilih point group yang akan kita export dan selanjutnya
lakukan klik kanan dan kita pilih “Export Points”, sebagaimana diperli-
• Selain cara diatas kita juga bisa melakukan klik pada tombol “Export
153
Gambar 7.2 Akses Menu Export Points
• Selanjutnya akan muncul jendela baru dimana kita bisa menentukan for-
7.4
154
Gambar 7.4 Pemilihan Format File
• Selanjutnya kita tekan tombol folder dimana bisa kita tentukan lokasi
155
Gambar 7.6 Konfirmasi Akhir
• Sesaat setelah kita menekan tombol OK, maka software akan membuat
sebuah file csv yang bisa kita buka dengan program spreadsheet semacam
156
Gambar 7.7 File CSV Dalam Excell
7.2 Metode 2
• Pertama kita pilih point group yang akan kita export dan selanjutnya
lakukan klik kanan dan kita pilih “Export Points”, sebagaimana diperli-
158
Gambar 7.10 Seleksi Point Group
7.3 Metode 3
• Pertama kita pilih point group yang akan kita export dan selanjutnya
pada sisi bawah Toolspace kita pilih se;uruh point, lakukan klik kanan
7.4
• Selanjutnya kita tekan tombol folder dimana bisa kita tentukan lokasi
160
Gambar 7.14 Menentukan Lokasi Penyimpanan File
161
• Sesaat setelah kita menekan tombol OK, maka software akan mem-
buat sebuah file *txt yang bisa kita buka dengan program spreadsheet
162
Gambar 7.17 File CSV Dalam Excell
163
7.4 Metode 4
• Pertama kita pilih point group yang akan kita export dan selanjutnya
pada sisi bawah Toolspace kita pilih seluruh point, lakukan klik kanan
• Selanjutnya akan muncul point list dan kita seleksi seluruhnya dengan
164
Gambar 7.19 Copy to Clipboard
melakukan paste. Dan kini kita telah berhasil mengcopy seluruh data se-
165
Gambar 7.20 Paste Point List
166
BAB 8
sep ini bisa di baca pada seri buku sebelumnya yaitu “Earthwork Volumes”
yang ditulis oleh penulis yang sama. Dan ilustrasi TIN surface bisa di lihat
Autodesk.com
168
Pembuatan surface pada Civil 3D bisa dilakukan dengan banyak me-
Point file hasil survey mempunyai banyak ekstensi, dan berikut ek-
pada buku seri sebelumnya yaitu “Civil 3D To The Point” yang ditulis oleh
169
Apabila kita sudah memiliki point file, maka berikut langkah-lang-
• Pada toolsapace tab prospector kita pilih “Surface” dan lakukan klik
• Selanjutnya akan muncul jendela baru dimana bisa kita berikan nama
surface dalam hal ini sebagai contoh kita berikan nama “Existing Ground”
170
Gambar 8.3 TIN Surface Dengan Garis Contour
• Surface “Existing Ground” kini sudah kita buat dan kita tinggal menam-
bahkan data. Untuk menambahkan data point makan kita pilih “Point
File” dan lakukan klik kanan selanjutnya kita pilih kembali “Add”, seba-
Gambar 8.6
172
• Selanjutnya kita lakukan konfirmasi akhir dengan menakan tombol OK,
• Dan sampai dengan tahapan ini surface belum muncul pada layar. Un-
tuk memunculkan surface pada layar maka kita ketikkan perintah pada
command line yaitu “Z” yang berarti kita akan melakukan zoom, dan
173
Gambar 8.8 Baris Perintah Z (Zoom)
174
Gambar 8.10 Surface Terbentuk
Dan kali ini akan dicoba pembuatan surface dengan metode lain
bagai berikut :
• Asumsi kita telah mempunyai sebuah point group dengan nama “Data
import point menjadi point group telah dibahas pada bab sebelumnya,
175
Gambar 8.11 Point Group
• Selanjutnya kita lakukan klik kanan pada point group dan kita pilih “Cre-
176
• Selanjutnya pada bagian “name” kita berikan nama surface, dalam hal ini
kita misalkan “Existing Ground”. Pada bagian “Style” kita bisa menga-
tur interval kontur dan terakhir kita tekan tombol OK untuk konfirmasi
• Sampai dengan tahapan ini kita baru mendefiniskan surface saja, maka
• Pada “point group” kita lakukaan klik kanan dan pilih “Add”, sebagaima-
177
Gambar 8.14 Menambahkan Point Group
• Selanjutnya kita pilih point group yang telah kita buat sebelumnya yaitu
“Data Electronic Total Station (ETS)” dan terakhir kita tekan tombol OK
178
• Dan kini kita telah berhasil membuat surface dari sebuah point group
dengan ditandai adanya garis hijau yang merupakan border dari surface
179
8.4 Surface Dari Data Contour
Pada dua sub bab sebelumnya kita telah berhasil membuat surface
yang pertama dari “point file” dan yang kedua dari “point group”. Dan kali ini
akan dicoba pembuatan surface dengan metode lain yaitu dari data contour.
• Asumsi kita telah mempunyai sebuah data contour (polyline 2D) dalam
lah klik icon Civil 3D pada pojok kiri atas, pilih menu “Open” dan selan-
180
Gambar 8.17 Open File
• Selanjutnya pilih file dan lokasinya yang akan kita buka dan
sama persis dengan tampilan pada program Autocad yaitu masih berupa pol-
8.19
face” lalu klik kanan dan pilih “Create Surface”, sebagaimana terlihat pada
Gambar 8.20
182
Gambar 8.20 Akses Menu Pembuatan Surface
• Dan selanjutnya akan muncul jendela baru dan pada bagian Name
isikan namanya lalu klik tombol “OK” untuk melakukan konfirmasi, seba-
dalam list surface pada jendela prospector. Selanjutnya kita akan menam-
bahkan kontur dengan cara lakukan klik kanan pada “Contour” dan selan-
• Pada bagian description data kontur kita ketikkan penjelasan apa saja
mengenai surface yang kita buat, kemudian kita tekan tombol “OK” den-
184
Gambar 8.23 Menambahkan Data Kontur
• Setelah itu kita pilih satu persatu polyline yang ada di layar uta-
bar 8.24
polyline telah dipilih, maka selanjutya kita tekan tombol enter untuk
• Maka kini kita telah berhasil membuat surface dari data kontur, se-
bagaimana diperlihatkan pada Gambar 8.26 hingga Gambar 8.28 pada ber-
186
Gambar 8.26 Tampilan XRay
187
Gambar 8.28 Tampilan Realistic
188
BAB 9
SURFACE PROPERTIES
Pada Autocad Civil 3D, surface property mengontrol data apa saja
yang termasuk (included) kedalam surface. Pada surface dialog box terdapat
4 tab yaitu Information Tab, Definition Tab, Analysis Tab dan Statistics
Tab. Dan berikut akan di bahas mengenai tab-tab tersebut (tidak seluruhnya)
sebagai berikut :
pilih surface dan lakukan klik kanan, kemudian kita pilih “Surface Prop-
190
• Selanjutnya akan muncul jendela surface properties dimana terdapat be-
9.2 Information
mengganti (change) informasi umum dari sebuah surface dan secara default
tab inilah yang akan muncul pertama kali. Di sini kita bisa memberikan nama
9.4
191
Gambar 9.3 Surface Style
192
9.3 Analysis
• Apabila kita aktifkan tab Analysis, maka kita diberikan beberapa pili-
mana kita pilih Elevations pada drop down menu dan selanjutnya kita
isikan “number of range” dan terakhir kita tekan tanda panah ke bawah
Gambar 9.6
193
Gambar 9.6 Elevations Color Scheme
• Dan terakhir kita tekan tombol OK untuk konfirmasi akhir. Maka kini
194
Gambar 9.7 Elevations Analysis
• Apabila kita menghendaki color scheme yang berbeda kita bisa meng-
ganti tampilannya dengan melakukan klik pada kotak warna dan meng-
195
Gambar 9.8 Memilih Warna Lain
196
Gambar 9.10 Perubahan Color Scheme
197
9.3.1 Menambahkan Surface Legend Table
dipahami, maka sebaiknya kita menapilkan juga “Legend Table” yang lang-
• Kita akses tab menu Annotate > Add Surface Legend Table, sebagaimana
Gambar 9.12
198
Gambar 9.12 Pilih Elevations
• Selanjutnya kita pilih “Dynamic” agar table legend yang akan bersifat
Gambar 9.14
• Maka sesaat setelah kita menekan atau menentukan posisi tabel pada
200
Gambar 9.15 Elevations Legend Table
201
9.3.1.2 Slope Arrows Legend Table
• Kita akses tab menu Annotate > Add Surface Legend Table, sebagaimana
Gambar 9.18
202
• Selanjutnya kita pilih “Dynamic” agar table legend yang akan bersifat
• Selanjutnya kita tentukan posisi table legend pada layar dengan cara mel-
Gambar 9.20
203
Gambar 9.20 Penempatan Legend Tabel
• Maka sesaat setelah kita menekan atau menentukan posisi tabel pada
204
Gambar 9.21 Slope Arrows Legend Table
205
9.3.1.3 Directions Legend Table
• Kita akses tab menu Annotate > Add Surface Legend Table, sebagaimana
Gambar 9.23
206
• Selanjutnya kita pilih “Dynamic” agar table legend yang akan bersifat
• Selanjutnya kita tentukan posisi table legend pada layar dengan cara mel-
Gambar 9.25
207
Gambar 9.25 Penempatan Legend Tabel
• Maka sesaat setelah kita menekan atau menentukan posisi tabel pada
208
Gambar 9.26 Directions Legend Table
209
9.3.1.4 Slopes Legend Table
• Kita akses tab menu Annotate > Add Surface Legend Table, sebagaimana
9.28
210
• Selanjutnya kita pilih “Dynamic” agar table legend yang akan bersifat
• Selanjutnya kita tentukan posisi table legend pada layar dengan cara mel-
Gambar 9.30
211
Gambar 9.30 Penempatan Legend Tabel
• Maka sesaat setelah kita menekan atau menentukan posisi tabel pada
212
Gambar 9.31 Slopes Legend Table
• Dan apabila kita aktifkan tab Statistics maka akan menampilkan tampi-
Surface style adalah suatu setting gambar bagaimana gambar dari se-
• Pertama kita pilis surface yang akan kita edit lalu kita lakukan klik kanan
dan kita pilih “Edit Surface Style”, sebagaimana diperlihatkan pada Gam-
bar 10.1
tion”. Dimana kita bsa memberikan nama dan keterangan sebagaimana, se-
bagaimana diperlihatkan pada Gambar 10. Dan berikut beberap tab yang
10.2 Border
• Selanjutnya apabila kita aktifkan tab “Border” maka akan kita dapatkan
bar 10.3
216
Gambar 10.3 Surface Style - Borders
10.3 Contours
• Selanjutnya apabila kita aktifkan tab “Contours” maka akan kita dapat-
• Selanjutnya apabila kita aktifkan tab “Grid” maka akan kita dapat-
kan Grid Property yang bisa kita berikan perubahan diantaranya 3D Ge-
10.5 Points
• Selanjutnya apabila kita aktifkan tab “Points” maka akan kita dapatkan
Gambar 10.6
218
Gambar 10.6 Surface Style - Points
• Sebagai contoh, pada tab ini kita bisa melakukan beberapa perubahan
data point color (warna point), dan lain sebagainya sebagaimana diperli-
219
Gambar 10.7 Point Display
220
Gambar 10.9 Perubahan Pada Layar
221
10.6 Triangles
222
10.7 Watersheds
223
10.8 Analysis
Arrows bisa dibaca pada buku seri sebelumnya yaitu “Autocad Civil 3D
224
10.9 Display
gan cara meng klik icon lampu hingga terlihat menyala. Apabila icon
bagainya.
225
• Selanjutnya akan kita coba untuk mengaktifan komponen Triangles
226
• Selanjutnya akan kita coba untuk mengaktifan komponen Major dan Mi-
Gambar 10.17
Gambar 10.19
228
• Selanjutnya akan kita coba untuk mengaktifan komponen Directions
230
• Selanjutnya akan kita coba untuk mengaktifan komponen Slopes maka
232
• Selanjutnya akan kita coba untuk mengaktifan komponen Watersheeds
234
10.10 Summary
kita berikan sebel- umnya. Pada tab ini pula bisa kita berikan perubahan
property dengan melakukan klik pada item yang akan kita berikan peru-
235
BAB 11
EDIT SURFACE
banyak surface dalam suatu file drawing. Sebagai contoh misal : surface exist-
Line, Swap Edge, Add Point, Delete Point, Modify Point, Move Point,
Minimize Flat Areas, Raise/Lower Surface, Paste Surface, dan Simply Sur-
Berikut ini akan diberikan beberapa contoh penggunaan tool tersebut untuk
pengeditan surface
237
11.1 Delete Line
• Sebelumnya kita pilih terlebih dahulu surface yang akan kita lakukan
• Selanjutnya kita pilih drop down menu “Edit Surface” dan kita pilih “De-
238
Gambar 11.2 Akses Menu Delete Line
• Maka selanjutnya untuk bisa melakukan editing “Delete Line”, maka kita
lakukan perubahan pada surface style nya terlebih dahulu. Kita lakukan
klik kanan pada “Existing Ground” > Edit Surface Style, sebagaimana
239
• Dan selanjutnya pada tab “Display” kita aktifkan komponen “Triangles”,
• Maka sesaat setelah kita tekan tombol OK, maka komponen Triangle
240
Selanjutnya kita ulangi langkah sebelumnya sebagai berikut :
• Sebelumnya kita pilih terlebih dahulu surface yang akan kita lakukan
• Selanjutnya kita pilih salah satu garis atau edge pada sebuah surface yang
241
Gambar 11.7 Select Edge
• Sesaat setelah kita menekan tombol “Enter” maka TIN surface berubah
dan bisa kita lanjutkan ke garis berikutnya apabila kita masih akan me-
242
• Selain dengan memilih satu persatu garis, pemilihan juga bisa dilakukan
244
11.2 Delete Point
• Sebelumnya kita pilih terlebih dahulu surface yang akan kita lakukan
• Selanjutnya kita pilih drop down menu “Edit Surface” dan kita pilih “De-
• Selanjutnya kita pilih point atau titik yang akan kita hapus, sebagaimana
245
Gambar 11.13 Seleksi Point Pertama
246
• Selanjutnya sesaat setelah kita tekan tombol “Enter” maka surface aka di
edit dengan mengabaikan data point yang sebelumnya kita hapus, seba-
247
11.3 Add Point
• Sebelumnya kita pilih terlebih dahulu surface yang akan kita lakukan
• Selanjutnya kita pilih drop down menu “Edit Surface” dan kita pilih “Add
• Selanjutnya kita point atau titik yang akan kita tambahkan, sebagaimana
diperlihatan pada Gambar 11.17
248
Gambar 11.17 Menambahkan Point
perintah dan secara otomatis point yang kita pilih sudah ditambahkan
pada surface. Penambahan point atau titik bisa dilanjutkan dengan men-
11.19
250
11.4 Modify Point
• Sebelumnya kita pilih terlebih dahulu surface yang akan kita lakukan
• Selanjutnya kita pilih drop down menu “Edit Surface” dan kita pilih “Add
• Selanjutnya kita pilih point yang akan kita lakukan modifikasi, seba-
gaimana diperlihatan pada Gambar 11.21
251
Gambar 11.21 Seleksi Point
252
• Sesaat setelah menekan tombol “Enter” maka surface telah teredit mengi-
kuti perubahan elevasi point yang baru. Dan untuk melanjutkan point
253
11.4 Move Point
buah surface dengan cara memindah point atau titik yang membentuk se-
• Sebelumnya kita pilih terlebih dahulu surface yang akan kita lakukan
• Selanjutnya kita pilih drop down menu “Edit Surface” dan kita pilih “Add
• Selanjutnya kita tentukan point atau titik yang akan di pindah, seba-
gaimana diperlihatan pada Gambar 11.25
254
Gambar 11.25 Menentukan Titik
han titik atau point tersebut. Dan apabila ingin melanjuutkan dengan
titik yang lain maka kita tinggal mengulang perintah sebelumnya, seba-
256
11.5 Raise / Lower Surface
rubahan elevasi pada sebuah surface. Apabila kita memberikan nilai positif
maka akan menaikkan elevasi surface dan sebaliknya apabila kita memberi-
kan nilai negatif maka akan menurunkan elevasi daripada surface. Adapun
• Sebelumnya kita pilih terlebih dahulu surface yang akan kita lakukan
• Selanjutnya kita pilih drop down menu “Edit Surface” dan kita pilih “Add
257
• Sesaat setelah kita menentukan lokasi perpindahan, maka secara otoma-
han titik atau point tersebut. Dan apabila ingin melanjuutkan dengan
titik yang lain maka kita tinggal mengulang perintah sebelumnya, seba-
nilainya bisa positif maupun negatif yang nantinya akan mengubah selu-
258
Gambar 11.30 Memberikan Elevasi Baru
Gambar 11.31
259
Gambar 11.31 Pemeriksaan Elevasi
260
11.6 Smooth Surface
dari sebuah surface. Adapun langkah-langkah yang bisa ditempuh adalah se-
bagai berikut:
• Sebelumnya kita pilih terlebih dahulu surface yang akan kita lakukan
• Selanjutnya kita pilih drop down menu “Edit Surface” dan kita pilih
Gambar 11.33
261
• Ada beberapa metode untuk memperhalus kontur surface antara lain
juga ada beberapa pilihan antara lain : Grid Based, Centroids, Random
11.35
262
Gambar 11.34 Setting Semivariogram Model
• Dan kali ini akan diberikan contoh smooth surface dengan mempergu-
263
Gambar 11.36 Metode Natural Neighbour Interpolation
• Selanjutnya kita pilih select output region dan kita pilih surface nya, se-
• Selanjutnya kita isikan grid spasinya untuk arah X dan arah Y, seba-
264
Gambar 11.37 Surface Region
• Selanjutnya kita pilih select output region dan kita pilih surface nya dan
265
Gambar 11.39 Hasil Final Smoothing Surface
266
11.6.2 Natural Neighbour Interpoation - Random Points
Gambar 11.40
• Selanjutnya kita pilih select output region dan kita pilih surface nya, se-
11.43
268
• Dan terakhir kita tekan tombol OK untuk konfirmasi akhir, sebagaima-
269
11.6.2 Natural Neighbour Interpoation - Edge Mid Points
• Selanjutnya kita seleksi edge dengan cara menjaring TIN surface, seba-
point yang sudah terseleksi, dalam hal ini berjumlah 195, sebagaimana
270
Gambar 11.47 Seleksi Edge Points
272
11.7 Simpifly Surface
kan atau untuk mengurangi sejumlah surface point atau triangle pada sebuah
• Sebelumnya kita pilih terlebih dahulu surface yang akan kita lakukan
• Selanjutnya kita pilih drop down menu “Edit Surface” dan kita pilih
273
Gambar 11.51 Simpifly Method
• Pada tahapan “Simpifly Method” ada beberapa metode yang bisa dipilih
yaitu “Edge Contraction” dan “Point Removal” dan apabila kita telah
pada salah satu radio button dan terakhir menekan tombol “Next” untuk
274
• Tahap berikutnya adalah “Region Options” dimana ada tiga pilihan ra-
dio button yang bisa kita pilih untuk menentukan region, sebagaimana
geser slide untuk menentukan berapa persen point yang akan di hilang-
276
• Dan sesaat seteah kita tekan tombol “Apply” maka software akan mel-
face” namun mengingat pentingnya topik ini maka ditambahkan pada bagi-
retaining wall, curbs, dan lain sebagainya. Dengan adanya breakline maka
akan memaksa triangulasi surface untuk tidak melewati breakline. Dan beri-
• Sebagai contoh kita asumsikan kita telah memiliki sebuah kotak garis
11.58
277
Gambar 11.57 Add Breakline
278
• Sesaat setelah kita tekan tombol “OK”, maka surface akan berubah yang
apabila kita berikan section pada lokasi tersebut akan memberikan hasil
279
BAB 12
PROFILE VIEW
12.1 Apa Itu Profile?
Carleton.edu
Gambar 12.1 Ilustrasi Profile
Pada software Civil 3D banyak tool yang telah disediakn untuk pem-
buatan profile ini. Dan kali ini akan diberikan contoh yang paling sederhana
Profile”. Untuk tool yang lain bisa dibaca pada buku seri sebelumnya yaitu
281
yaitu “Autocad Civil 3D Untuk Survey dan Perencanaan Jalan Raya”. Adapun
• Kali ini sebagai contoh kita akan membuat sebuah profile memanjang
282
Gambar 12.3 Akses Menu Quick Profile
sung menekan tombol OK untuk konfirmasi setting atau meng klik drop
down menu pada profile view style untuk melakukan pengeditan default
• Selanjutnya akan muncul jendela profile view style dimana terdapat ban-
yak tab yang antara lain : Information Graph, Grid, Tittle Annotation,
• Apabila kita klik tab Information, kita bisa memberikan nama profile
284
Gambar 12.5 Profile View Style
• Apabila kita klik tab Graph, kita bisa memberikan pengaturan terha-
dap skala vertikal dengan cara menekan tombol drop down menu atau
menuliskan nilai pada custom scale. Hal yang sama bisa dilakukan untuk
tapilan profile view yang professional dan mudah untuk dibaca dan di-
Gambar 12.11
286
Gambar 12.8 Profile View Style - Horizontal Axes
287
Gambar 12.10 Profile View Style - Display
288
• Setelah selesai memberikan setting tampilan seluruhnya maka terakhir
cukup melakukan klik satu kali pada layar yang kosong untuk penempa-
289
Gambar 12.13 Penempatan Profile View
290
• Untuk profile view yang lain bisa di coba ke arah memendek yang taha-
pannya adalah kurang lebih sama dengan profile view memanjang, se-
12.15
292
Gambar 12.19 Konfirmasi Akhir
293
Gambar 12.21 Profile View Terbentuk
294
Gambar 12.20 Profile View Gabungan
295
BAB 13
juga disebut juga sebagai Earth Viewer. Program ini memetakan bumi dari
khsusunya Civil 3D versi 2012 menambahkan satu fitur khusus dimana kita
bisa melakukan import image dan surface kedalam program Civil 3D untuk
pada buku Civil 3D seri-seri sebelumnya yang ditulis oleh penulis yang sama.
• Ketikkan lokasi yang kita cari pada kotak search dan kita tekan
tombol “search” dan kali ini sebagai contoh kita ketikkan “Lapa-
297
Gambar 13.1 Tampilan Google Earth
298
13.3 Setting Sistem Koordinat Pada Google Earth
Google Earth juga mempunyai sistem koordinat yang bisa kita ubah-
Minutes and Second”. Dan kali ini akan dicoba untuk mengubahnya
300
Gambar 13.5 Universal Transverse Mercator Pada Google Earth
301
BAB 14
Perencanaan Jalan Raya” dan “Autocad Civil 3D & Hydraflow Express” yang
di tulis oleh penulis yang sama telah di bahas mengenai Google Earth Insert
Image, Google Earth Surface, Google Earth Image and Surface, dan Google
• Selanjutnya kita akses menu “Google Earth > Google Earth Image and
303
Gambar 14.1 Akses Menu Insert Google Earth
“Identify” yang mana akan kita pilih adalah “Coordinate Systeme”, seba-
Earth dan melakukan import data Image dan Surface dari Google
304
Gambar 14.2 Pemilihan Coordinate System
305
Selanjutnya kita akan melakukan pengechekkan koordinat sebuah titikpada
kedua file yaitu Civil 3D dan Google Earth dan membandingkan hasilnya.
• Pada file Civil 3D kita buat satu buah titik yang posisinya pada puncak
museum “Bajra Sandi” yang ditandai dengan point berwarna merah yang
• Dan pada Google Earth kita tambahkan sebuah place mark yang pen-
Northing sebesar 2.321 m dan pada arah Easting sebesar 0.16 m. Ke-
point antara Civil 3D dan Google Earth. Namun secara prinsip kita su-
306
Gambar 14.4 Koordinat Pada Civil 3D
307
BAB 15
Google Earth. File yang terbentuk adalah berupa file dengan format *kmz.
310
Gambar 15.3 Wizard Publish Google Earth
311
• Tahapan selanjutnya kita biarkan saja nilai defaultnya dan kita
312
• Selanjutnya kita berikan nama file beserta folder penempatan-
313
• Terakhir kita tekan tombol “Publish” dan kita biarkan software
314
• Selanjutnya kita periksa folder dimana kita menempatkan file
315
Gambar 15.12 Tampilan Google Earth
316
BAB 16
SURVEY BIOGAS
sia dan hewan, limbah domestik (rumah tangga), sampah biodegradable atau
pedia).
untuk menghasilkan energi listrik. Dan salah satu sumber bahan baku biogas
Listrik Tenaga Bio Gas (PLTBG) mengolah limbah cair sawit Palm Oil Mill
Effluent (POME) menjadi energi listrik. Listrik dari biogas ini dapat menaik-
dari limbah sawit dengan biaya produksi listrik lebih murah ketimbang pem-
318
Itn.rs
Maka sebaiknya kita telah disiapkan draft drawing untuk lebih memudahkan
Dari informasi awal diketahui bahwa area untuk Bio Gas Plant ada-
lah berukuran 100m x 100 m dan dengan jalur kabel untuk distribusi listrik
gan standard ukuran kertas 0.59 x 0.48 meter maka setidaknya kita harus
menyiapkan 3 buah draft drawing dengan berbagai skala gambar antara lain
sebagai berikut :
319
- Bio Gas Plant Area 1 : 300
320
16.2 Orientasi Lapangan
kondisi site. Beberapa hal yang biasa dilakukan adalah sebagai berikut :
building, road existing, pond, jalur trench dan lain yang lainnya.
- Jumlah titik soil investigasi berupa uji sondir atau uji boring.
yang didistribusikan secara gratis melalui Google Play Store. Dan salah sa-
tunya adalah aplikasi yang cukup populer adalah aplikasi GPS yang berbasis
sistem Android.
artinya GPS akan baru akan menentukan sebuah posisi apabila sudah men-
Wrongfulconvictionsblog.org
Gambar 16.4 Cell Tower Triangulation
322
Aplikasi GPS android di pilih karena bisa dengan cepat mendapat-
kan data koordinat dengan akurasi yang cukup teliti yaitu sekitar 3 meter.
pada saat orientasi lapangan untuk memberikan gambaran awal situasi lapa-
drawing yang nantinya bisa dijadikan referensi awal dan bisa sekaligus seba-
gai data pembanding dari alat Electronic Total Station (ETS) maupun GPS
maka tim dengan peralatan Electronic Total Station (ETS) bisa langsung bek-
GPS. Sehingga nantinya kita akan memperoleh dua buah data dengan sistem
koordinat yang berbeda, yaitu koordinat lokal dan sistem koordinat UTM.
324
Selanjutnya apabila telah diselesaikan seluruh pengumpulan data
koordinat dari peralatan alat Electronic Total Station (ETS) dan peralatan
masikan koordinat lokal menjadi UTM, sebagai mana telah di bahas pada
bab sebelumnya.
Apabila dari hasil observasi awal diketahui bahwa lay out design
atau menggeser bangunan atau melakukan rotasi sehingga bisa sesuai dengan
325
ESP Project Doc
Gambar 16.7 Plan Design Drawing Awal
326
16.6 Stake Out Point
sebuah titik atau point di lapangan. Stake out point mempergunakan prinsip
terbalik dari pengambilan data lapangan. Dimana stake out adalah kita me-
nentukan koordinat titik atau point dilapangan dari suatu desain atau draw-
ing.
bih dahulu oleh Geotek Engineer. Untuk di Indonesia biasanya populer den-
gan pengujian sondir dan boring. Pengujian sondir merupakan salah satu
kan jenis dan sifat-sifat tanah (soil properties) dan biasanya dilakukan pula
sondir dan boring yang telah ditentukan oleh seorang Geotech Engineer di
lapangan.
327
Untuk keperluan stake out ini sebaiknya kita buatkan satu point
tersebut kita buatkan point table untuk bisa kita print out untuk pegangan
di lapangan. Dan cara pembuatan point table telah kita bahas sebelumnya.
16.9 dan Gambar 16.10 Selain itu , point group bisa juga kita lakukan export
menjadi format csv atau txt untuk keperluan pemasukkan data kedalam alat
ETS.
328
Gambar 16.10 Ilustrasi Pengujian Hand Boring
330
16.6.2 Stake Out Power House
pekerja dalam membuat setting out grid-grid bangunan serta sebagai acuan
kita bisa juga membuatkan table untuk seluruh koordinatnya. Ilustrasi stake
Youtube.com
Gambar 16.15 Ilustrasi Stake Out Power House
332
16.6.3 Stake Out Electrical Poles
Stake Out electrical poles atau bisa juga disebut sebagi survey jalur
tiang-tiang listrik. Jarak antar tiang listrik adalah 20 meter dengan panjang
poin table untuk pekerjaan ini. Ilustrasi stake out Electrical Poles sebagaima-
morelia.anunciosya.com
Gambar 16.18 Ilustrasi Stake Out Power House
334
16.7 Pengamatan Dengan GPS Geodetik
kat memeperoleh data lokasi dengan bantuan satelit. GPS geodetik mempu-
nyai kemampuan untuk merekam Raw data yang secara umum mempunyai
format RINEX.
nat ke sistem koordinat yang lain. Untuk kasus transformasi dari koordinat
Seluruh data yang kita peroleh dari Electronic Total Station (ETS)
akan kita sesuaikan dengan data yang kita peroleh dari pengamatan GPS
dengan cara memindah, selanjutnya memutar seluruh data point dan yang
Station (ETS) dan GPS seharusnya tidak terlalu jauh. Dan dalam contoh kali
ini selisihnya mempunyai rentang antara 2.19 cm - 2.85 cm yang berarti nilai
336
BAB 17
EXPORT DRAWING
Format Autocad DWG saat ini hampir telah menjadi standard dalam
• Klik icon Civil 3D pada pojok kiri atas, selanjutnya pilih “Export” dan
Gambar 17.1
338
• Selanjutnya akan muncul jendela dialog box dimana kita bisa tentukan
folder tujuan, prefix name filenya, file yang akan diexport (dengan men-
centang check box file), type file yang akan di export (Autocad DWG
• Apabila kita memilih Autocad DWG untuk type filenya kita juga bisa
Gambar 17.3
339
Gambar 17.3 Export Autocad DWG Settings
• Setelah progress bar mencapai 100 persen, maka kita bisa mendapati file
Autocad DWG telah berhasil kita buat, sebagaimana terlihat pada Gam-
340
Gambar 17.4 Progress Bar (Export Status)
17.9
342
Gambar 17.8 Seleksi File Autocad DWG
343
Selain kita bisa melakukan export kedalam Autocad DWG format,
kita juga bisa melakukan export ke format yang lain seperti Autocad DXF
344
Edi Supriyanto
pada Program Studi Teknik Sipil Universitas Udayana Bali. Semenjak itu
Mempunyai minat yang besar terhadap dunia survey serta penguasaan soft-
Email : edi@supriyanto.web.id
Mobile : +6281338718071
Whatsapp : +6281338718071
346
Catata Penulis
Alhamdulillah penulis ucapkan rasa syukur kepada Alloh SWT yang
telah memudahkan penulis untuk kembali menghadirkan buku seri 5 dar
Autocad Civil 3D. Setelah terbit 4 seri pendahulunya yang telah tersebar
secara luas dalam berbagai format digital dan buku. Dari Aceh ke Papua,
hingga menyeberang ke Timorleste.
Buku ini kami susun dari catatan catatan-catatan kecil yang berserak
dalam bentuk lembaran kertas, file dalam komputer dan dari Internet. Soft-
ware Civil 3D yang kami pergunakan adalah versi 2012 dan 2017 dengan
memanfaatkan sumber daya yang ada pada saat lembaran demi lembaran di
tulis. Jadi bagi pembaca dipersilahkan untuk menyesuaikan.
Edi Supriyanto
edi@supriyanto.web.id
Denpasar Bali Indonesia
348
Lampiran 1 : Point Survey Data Electronic Total Station (ETS)
350
351
352
353
354
355
356
357
358
359
360
361
362
363
364
365
366
367
368
369
370
371
372
373
Lampiran 2 : Point Survey Data GPS
375
376
377
378
Lampiran 3 : Sample Drawing
380
381
382
383
384
385
386
387
388
389
390
391
392
393
394
395
396
397
398
Lampiran 4 : Dokumentasi Lapangan
400
Foto 3 : Site Meeting
401