ditambahkan kepadanya tujuh laut setelah ia kering, niscaya kalimat Allah tidak
akan habis ditulis. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa Maha Bijaksana”.
(QS. Luqman : 27)
i
Kata Pengantar
Teknologi dalam pembangunan infrastruktur adalah hal mendasar yang membedakan pemban-
gunan infrastruktur di masa yang lampau dan pembangunan modern sekarang ini. Teknologi
sangat membantu dunia konstruksi untuk dapat membangun dengan tingkat koordinasi, akur-
asi, dan efisiensi, dan akurasi yang tinggi. AutoCAD Civil 3D adalah software terkini dari Au-
toDesk yang sangat bermanfaat, dan telah digunakan secara luas oleh professional professional
AutoCAD Civil 3D, sebagai produk mutakhir dari AutoDesk, membawa proses desain infras-
truktur ke level yang terbaik dan tingkat intuitif yang tertinggi. Berbeda dengan software desain
“tradisional” yang memanfaatkan gambar dalam bentuk 2D, metode desain dengan menggu-
nakan teknologi 3D canggih yang diusung oleh AutoCAD Civil 3D sangat mutakhir, mudah
dimengerti, dan kompatibilitas nya dengan teknologi terkini Building Information Modeling
Buku ini telah dirancang dan sangat bermanfaat untuk membantu rekan rekan di bidang desain
dan konstruksi infrastruktur untuk secara mudah memahami dan menguasai teknologi terkini
yang dimiliki oleh AutoCAD Civil 3D. Penjelasan penjelasan yang dimuat ringkas namun to the
point sehingga kami yakin Anda pasti akan menyukai dan menikmati pembelajaran dan peng-
Selamat menikmati isi buku ini dan mari maju ke teknologi terkini konstruksi dengan meng-
Jeremy (jr@encsoftware.com)
ii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar………………………………………………..………………………. ii
iii
Bab 10 Edit Surface Style ……..……………………....................................………….. 50
iv
24.1 Apa Itu Corridor ..................................................................................................... 167
v
BAB 1
Indonesia saat ini sedang terus memacu pembangunan infrastruktur. Salah satunya ada-
lah pembangunan sumber daya air yang tujuan utamanya adalah untuk memenuhi kebutuhan
daya air dilakukan antara lain : program pengembangan, pengelolaan, dan konservasi sungai,
waduk dan danau; program pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi, rawa, dan jarin-
gan pengairan lainnya; program penyediaan dan pengelolaan air baku; program pengendalian
hingga saat ini. Hal ini dikarenakan masih banyak daerah yang belum terpenuhi seluruh ke-
butuhannya. Misalnya saja untuk program irigasi dari 7.2 ha luas lahan irigasi di Indonesia,
ternyata baru sekitar 799.000 ha lahan yang bisa di aliri irigasi atau sekitar 10% saja. Sisanya
mendapatkan air dari sumber mata air atau sungai. Padahal mengairi lahan pertanian meng-
Contoh lain adalah masih banyak daerah di Indonesia yang kesulitan dalam pasokan
kebutuhan air baku bagi kebutuhan hidup masyarakat terutama pada saat musim kemarau. Se-
hingga masih perlu untuk dibangun bangunan-bangunan penampung air seperti waduk/bend-
ung, embung dan lain sebagainya yang dapat meningkatkan ketersediaan air dan menambah
ga kerja tenaga kerja yang handal, yang mampu secara penuh memikul tanggung jawab atas
hasil karya infrastruktur yang nantinya akan dihasilkan. Insinyur Indonesia harus memiliki
daya saing yang mumpuni, handal dan mampu memanfaatkan ketersediaan teknologi guna per-
cepatan pembangunan nasional secara keseluruhan. Sehingga tujuan dari pembangunan yaitu
memenuhi kebutuhan rakyat dan meningkatkan kesejahteraanya bisa untuk segera terpenuhi
secara merata.
1
1.2 Autocad Civil 3D
macam produk varian. Software ini merupakan software lanjutan dari Land Desktop Compan-
Maka bagi pengguna Land Desktop Companion diharuskan untuk segera bermigrasi ke Auto-
cad Civil 3D. Software Autocad Civil 3D mempunyai kemampuan yang lengkap dan terintegrasi
sehingga software ini mampu memenuhi kebutuhan penggunanya dan bisa dipergunakan se-
cara team work misal insinyur sipil, teknisi, surveyor dan drafter.
• Desain pekerjaan sipil : mendesain koridor jalan, jaringan pipa bertekanan, jaringan
pipa gravitasi, grading, modeling jembatan, modeling geoteknik, lay out jalan rel
• Sipil drafting : drafting standard, dokumentasi konstruksi, produksi peta, laporan dan
tabel (volume)
• GPS survey & koleksi data: pemodelan surface, pembuatan peta dasar, reality capture
• Analisis & visualisasi: analisa geospasial, analisa storm & sanitari, model analisis, visual
• Kolaborasi data : 3ds Max, Vault professional, infraworks 360, Naviswork, Revit struc-
ture
2
Gambar 1.1 Splash Screen Autocad Civil 3D
3
1.3 Kebutuhan Sistem Komputer
Untuk bisa mempergunakan Autocad Civil 3D maka kebutuhan system computer hen-
daknya diperhatikan. Pada buku ini yang dipakai adalah Autocad Civil 3D versi 2017 dengan
tion, Microsoft® Windows Vista® Enterprise, Business, or Ultimate edition (SP2 atau lebih baru),
• Untuk Windows 7 atau Windows Vista: Intel® Pentium® 4 processor or AMD Athlon™
• Untuk Windows XP: Intel Pentium 4 or AMD Athlon dual-core processor, 1.6 GHz atau
• 1,280 x 1,024 true color video display adapter (1,600 x 1,200 dengan true color direko-
• DVD drive
4
Gambar 1.2 User Interface Autocad Civil 3D
5
Untuk Autocad Civil 3D 2017 64-Bit :
Enterprise, Business, or Ultimate edition (SP2 or later), atau Windows XP Professional edition
• AMD Athlon™ 64 processor with SSE2 technology, AMD Opteron™ processor with SSE2
technology, Intel® Xeon processor with Intel EM64T support and SSE2, or Intel Pentium 4 with
• 1,280 x 1,024 true color video display adapter (1,600 x 1,200 dengan true color direko-
• DVD drive
• Intel Pentium 4 processor or AMD Athlon, 3.0 GHz atau lebih besar, atau Intel or AMD
• 1,280 x 1,024 true color video display adapter 178 MB atau lebih besar, Pixel Shader 3.0
6
1.4 Hydraflow Express Extension
Hydroflow Express extentions adalah extensi tambahan untuk software Autocad Civil
3D dimana aplikasi ini sangat membantu kita dalam menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan yang
terkait dengan perhitungan Hidrology dan Hydrolika. Seperti merancang gorong-gorong, salu-
Berikut diperlihatkan tampilan splash screen dari software Hydroflow Express Exten-
7
Dan berikut ditampilkan pula user interface dari software Hydraflow Express Extension, seba-
8
BAB 2
SURVEY PENDAHULUAN
Setiap tahapan perencanaan maka akan selalu didahului oleh tahapan survey lapangan
untuk menentukan kondisi sesungguhnya dilapangan. Sehingga dari data lapangan seperti
tersebut bisa dilakukan proses design yang akurat. Desain yang tidak didahului dengan survey
Pekerjaan survey telah jauh dikenal oleh bangsa Mesir pada 1400 SM, yang pada mu-
lanya hanya untuk kepentingan pengukuran batas tanah guna penarikan pajak. Dan selanjutnya
bangsa Yunani mulai menemukan dan mengembangkan ilmu geometri untuk kepentingan sur-
vey di lapangan, menggambar perencanaan dan membuat perhitungan. Bangsa-bangsa lain pun
tidak ketinggalan untuk terus mengembangkan tatacara survey menjadi lebih baik dan lebih
akurat.
9
2.2 Survey Modern
Saat ini teknologi survey berkembang dengan sangat cepat. Peralatan modern banyak bermun-
culan dengan kecepatan dan akurasi yang semakin mengagumkan. Alat-alat modern saat ini
telah menggunakan system digital dan dilakukan secara elektronis. Alat-alat tersebut dianta-
ranya adalah total station, lasser scan yang dioperasikan di darat (ground survey) dan lain seba-
Sedangkan untuk luasan yang besar bisa dilakukan dengan LIDAR yang dioperasikan di udara.
deepreef.org
Gambar 2.2 Point Cloud LIDAR
Dengan adanya teknologi baru tersebut memberikan alternative bagi optimasi pelaksanaan
Untuk pengolahan data survey baik yang diambil dari alat total station maupun laser scan atau-
pun LIDAR (berupa point cloud) kedalam software Autocad Civil 3D bisa dibaca buku pertama
dengan judul “Autocad Civil 3D To The Point” yang ditulis oleh penulis yang sama.
10
BAB 3
PERSIAPAN DATA POINT DAN IMPORT POINT
Data point adalah sekumpulan data yang menunjukkan informasi koordinat dari sebuah titik
misalnya easting, northing, elevasi, dan deskripsi. Untuk membentuk satu buah bidang datar
Semakin banyak data point/titik yang bisa kita kumpulkan maka akan semakin baik dan se-
berat dan semakin lama waktu yang diperlukan oleh program komputer untuk mengolahnya.
Saat ini pengambilan data dilapangan sangat terbantu dengan banyak bermunculannya per-
Untuk sample data, maka kali ini langsung diberikan data jadi yang telah sebelumnya dilakukan
survey lapangan oleh surveyor berupa toposurvey data seperti terlihat pada Gambar 3.1
Pada bab ini akan diberikan latihan bagaimana cara mengimport data point yang sudah di da-
patkan dari hasil survey lapangan. Dari hasil survey lapangan, akan diperoleh data point baik
yang langsung bisa di download dari alat maupun di catat secara manual.
Untuk bisa melakukan import data point, maka data yang telah diperoleh kemudian di simpan
dengan formas csv (comma ceparated values), karena format ini adalah salah satu format yang
Pada Gambar 3.1 di bawah ini diberikan contoh tampilan data point hasil survey lapangan
dengan format csv. Data selengkapnya bisa diakses pada halaman Lampiran-1: (Data Point:
Existing Ground).
11
Gambar 3.1 Data Point Lapangan
https://drive.google.com/file/d/0B_qlweCdBEN0MzhydXRBX1ExR0E/view?usp=sharing
• Pilih/klik “Insert” dan selanjutnya pilih “from file” sebagaimana dalam Gambar 3.2
berikut:
12
Gambar 3.2 Points dari File
• Selanjutnya klik tanda “+” untuk melakukan pemilihan (browse) file yang akan kita im-
port dan pada spesifikasi point dipilih format dengan spesifikasi ENZ (Easting Northing Eleva-
13
• Selanjutnya pilih file yang akan kita import (dalam hal ini diberikan contoh file: Topo-
survey.txt) dan pada type filenya kita pilih format *txt, sebagaimana dalam Gambar 3.4 beri-
kut:
• Selanjutnya setelah kita tekan tombol “Open” maka secara otomatis data point survey
akan dibaca oleh software Civil 3D, sebagaimana ditampilkan pada Gambar 3.5
14
• Selanjutnya kita akan membuat Point Group dari data yang sudah kita input dengan
cara kita berikan centang pada Add Points to Point Group, sebagaimana ditampilkan pada
Gambar 3.5
• Berikan nama group, dalam hal ini dimisalkan namanya adalah “Toposurvey”.
15
• Sesaat setelah kita menekan tombol “OK”, pada halaman layar terlihat tidak menunjuk-
kan perubahan/blank.
• Dan untuk menampilkan data point group yang telah kita buat, maka kita menuju tool-
space pada sebelah kiri layar dan kita lakukan klik kanan dan kita pilih “Zoom To” sebagimana
16
• Dan untuk menampilkan tampilan yang terbaik, tinggal kita atur skala gambar nya se-
bagimana terlihat dalam gambar panah di sisi kanan bawah sehingga kurang lebih tampilannya
17
BAB 4
Pada bab kali ini akan disampaikan cara pembuatan surface dari point group. Surface itu sendiri
adalah sebuah bentuk “permukaan” tiga dimensi layaknya kertas yang berlipat-lipat ataupun
• Asumsi bahwa kita sudah membuat point group sebagimana dijelaskan pada bab 3 sebe-
lumnya.
• Untuk membuat surface, langkah pertama adalah kita menuju ke “Toolspace” sebelah
kirim layar, dan kemudian pada “Surface” kita lakukan klik kanan dan kemudian kita pilih
• Pada bagian “Style” kita atur misalnya dengan mayor kontur setiap interval 5 meter dan
minor kontur setiap interval 5 meter sebagaimana terlihat pada Gambar 4.2
• Interval kontur bisa kita ubah sesuai dengan kebutuhan kita dan akan dijelaskan pada
bab-bab berikutnya.
18
Gambar 4.2 Setting Interval Contour
• Setelah semua informasi telah didefinisikan, maka selanjutnya tekan tombol “OK”, seba-
• Maka langkah berikutnya adalah menambahkan point group yang sudah kita buat pada
sebelumnya. Dengan melakukan klik kanan pada “Point Group” sebagimana diperlihatkan
19
Gambar 4.4 Menambahkan Point Group
• Selanjutnya kita pilih point group yang telah kita buat sebelumnya yaitu “Toposurvey”
hasil kita buat dengan ditandai adanya garis hijau yang merupakan border dari surface, seba-
20
Gambar 4.6 Tampilan Surface
21
BAB 5
Seiring dengan kepopuleran Google Earth, maka software Autocad Civil 3D juga mengeluarkan
fitur terbaru untuk melakukan koneksi data dengan Google Earth secara online.
Untuk mengakses atau melakukan import image dan surface dari Google Earth, maka kita harus
menginstall program Google Earth terlebih dahulu sebelumnya. Dan untuk contoh kali ini kita
akan mengeksplore kemampuan Autocad Civil 3D di dalam konektifitas data dengan Google
Earth berupa import Image, import surface, import surface dan image, mesh yang mengambil
daerah aliran sungai Lukulo yang berada di kabupaten Kebumen Jawa Tengah.
Untuk memasukkan sebuah image ke dalam drawing langkah yang perlu kita tempuh adalah
sebagai berikut:
• Patikan kita sudah membuka program Google Earth dan melakukan zoom pada area
yang akan kita masukkan kedalam drawing dengan mengambil area Sungai Lukulo, sebagaima-
22
• Kita buka program Autocad Civil 3D kita dan lakukan klik pada menu Insert > Google
Earth > Google Earth Image, sebagaimana diperlihatkan pada Gambar 5.2
• Selanjutnya kita tentukan titik awalnya dengan melakukan klik pada layar atau menekan
enter jika menghendaki 0,0 sebagai titik awal sebagaimana diperlihtkan pada Gambar 5.3
23
• Selanjutnya kita tentukan sudut rotasinya dengan menekan angka tertentu yang menun-
jukkan sudut atau langsung menekan enter untuk menerima sudut 0 debagai defaultnya, seba-
• Maka selanjutnya kita telah berhasil kita masukkan image ke dalam drawing, seba-
24
• Apabila image yang kita import hendak kita bandingkan dengan hasil survey yang
sesungguhnya dilapangan dan image bertumpuk dan menutupi point survey, maka kita cukup
menempatkan image menjadi dibelakang dengan cara pilih image lalu lakukan klik kanan >
display order > send to back, sebagaimana diperlihtkan pada Gambar 5.6 dan Gambar 5.7
25
5.2 Google Earth Surface
Selain insert image kita juga bisa memasukkan surface yang datanya diambil dari Google earth.
Hal ini sangat membantu kita untuk membuat preliminary desain sebelum dilakukannya sur-
vey lapangan yang sesungguhnya karena survey lapangan membutuhkan waktu dan biaya yang
tidak sedikit.
Untuk memasukkan sebuah Google Earth surface ke dalam drawing langkah yang perlu kita
• Patikan kita sudah membuka program Google Earth dan melakukan zoom pada area
yang akan kita masukkan kedalam drawing. Kali ini akan kita coba untuk memasukkan surface
daerah aliran sungai Lukulo di Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah sebagai contoh, sebagaimana
• Selanjutnya kita buka program Autocad Civil 3D kita dan lakukan klik pada menu In-
sert > Google Earth > Google Earth Surface, sebagaimana diperlihatkan pada Gambar 5.9
26
Gambar 5.9 Akses Menu Insert Google Earth Surface
• Selanjutnya kita tentukan titik awalnya dengan melakukan klik pada layar atau menekan
enter jika menghendaki 0,0 sebagai titik awal sebagaimana diperlihtkan pada Gambar 5.10
27
• Selanjutnya kita tentukan sudut rotasinya dengan menekan angka tertentu yang menun-
jukkan sudut atau langsung menkan enter untuk menerima sudut 0 debagai defaultnya, seba-
• Selanjutnya akan muncul jendela baru pembuatan surface, dan kita berikan nama sur-
face nya, kita lakukan setting juga interval contour yang kita kehendaki dan terakhir kita klik
28
• Selanjutnya surface Google Earth sudah berhasil kita import dan selanjutnya bisa kita
olah data surface tersebut sesuai dengan kebutuhan, sebagaimana diperlihatkan pada Gambar
5.13 .
Dan perlu untuk dicatat bahwa data surface yang kita peroleh dari Google Earth akur-
asinya masih sangat rendah (perlu dilakukan survey lapangan yang sesungguhnya), dan hanya
bisa kita jadikan sebagai referensi awal saja atau hanya untuk sekedar preliminary design saja.
29
5.3 Google Earth Image and Surface
Selain insert image dan insert google earth surface kita juga bisa memasukkan image sekaligus
surface yang datanya diambil dari Google earth sekaligus. Untuk memasukkan sebuah Image
dan Google Earth surface sekalgus ke dalam drawing langkah yang perlu kita tempuh adalah
sebagai berikut:
• Patikan kita sudah membuka program Google Earth dan melakukan zoom pada area
yang akan kita masukkan kedalam drawing, sebagaimana diperlihatkan pada Gambar 5.15
• Selanjutnya kita buka program Autocad Civil 3D kita dan lakukan klik pada menu In-
sert > Google Earth > Google Earth Image and Surface, sebagaimana diperlihatkan pada
Gambar 5.16
30
Gambar 5.16 Akses Menu Insert Google Earth Image dan Surface
• Selanjutnya kita tentukan titik awalnya dengan melakukan klik pada layar atau menekan
enter jika menghendaki 0,0 sebagai titik awal sebagaimana diperlihtkan pada Gambar 5.17
31
• Selanjutnya kita tentukan sudut rotasinya dengan menekan angka tertentu yang men-
unjukkan sudut atau langsung menkan enter untuk menerima sudut 0 sebagai defaultnya, seba-
• Selanjutnya akan muncul jendela baru pembuatan surface, dan kita berikan nama sur-
face nya, kita lakukan setting juga interval contour yang kita kehendaki dan terakhir kita klik
32
• Selanjutnya surface dan image berhasil kita import dan dimunculkan di dalam layar,
33
5.4 Google Earth Mesh
Selain insert image dan insert google earth surface, insert google earth image and surface, kita
juga bisa memasukkan Google Earth mesh. Untuk memasukkan Google Earth mesh ke dalam
• Patikan kita sudah membuka program Google Earth dan melakukan zoom pada area
yang akan kita masukkan kedalam drawing, sebagaimana diperlihatkan pada Gambar 5.21
• Selanjutnya kita buka program Autocad Civil 3D kita dan lakukan klik pada menu In-
sert > Google Earth > Google Earth Mesh, sebagaimana diperlihatkan pada Gambar 5.22
34
Gambar 5.22 Akses Menu Insert Google Earth Mesh
• Selanjutnya kita tentukan titik awalnya dengan melakukan klik pada layar atau menekan
enter jika menghendaki 0,0 sebagai titik awal sebagaimana diperlihtkan pada Gambar 5.23
35
• Selanjutnya kita tentukan sudut rotasinya dengan menekan angka tertentu yang menun-
jukkan sudut atau langsung menkan enter untuk menerima sudut 0 debagai defaultnya, seba-
• Selanjutnya akan muncul jendela baru pembuatan surface, dan kita berikan nama sur-
face nya, kita lakukan setting juga interval contour yang kita kehendaki dan terakhir kita klik
36
• Selanjutnya Google Earth Mesh berhasil kita import dimunculkan di dalam layar, seba-
37
BAB 6
LABEL CONTOUR
Kontur adalah garis khayal untuk menggambarkan semua titik yang mempunyai ketinggian
yang sama. Dan label kontur merupakan salah satu tool dalam software Civil 3D yang mampu
Pada bab sebelumnya, kita telah mempelajari bagaimana cara untuk membuat “surface”. Dari
tampilan surface yang telah berhasil kita buat, ternyata baru sebatas garis-garis kontur saja dan
belum menampilkan informasi yang lengkap berapa elevasi masing-masing garis tersebut.
• Klik pada tab Annotate > Add Labels > Surface dan kita diberikan tiga pilihan untuk
label kontur yaitu single, multiple dan multiple at interval sebagaimana terlihat pada Gambar
6.1
38
• Apabila kita memilih “Single”, maka kita cukup melakukan klik pada garis-garis kon-
tur dan program akan secara otomatis menambahkan angka yang merupakan representasi dari
• Selanjutnya kita akan mencoba melakukan pemilihan lain yaitu “Multiple”, sebagaima-
39
• Selanjutnya kita akan membuat garis yang melintang dan melewati garis-garis kontur
dengan sebelumnya kita tentukan titik pertama terlebih dahulu, sebagaimana terlihat pada
Gambar 6.4
• Selanjutnya kita tentukan titik kedua, sebagaimana terlihat pada Gambar 6.5
40
• Maka setiap pertemua antara garis kontur dan garis yang kita buat maka program secara
41
BAB 7
SLOPE LABEL
Slope merupakan suatu ukuran kemiringan dari suatu bidang. Untuk mengetahui besaran
kemiringan pada sebuah bidang pada seluruh area software Civil 3D memiliki tools yang sangat
• Pilih Annotate > Add Labels > Surface > Slope, sebagai mana diperlihatkan pada Gam-
bar 7.1
• Selanjutnya akan muncul pilihan “One Point” dan “Two Points”, sebagai mana diperli-
• Pilihan “One Point” akan memberikan informasi kemiringan pada suatu titik tertentu,
• Pilihan “Two Point” akan memberikan informasi kemiringan pada titik pertama yang
kita tentukan dan titik kedua, sebagai mana diperlihatkan pada Gambar 7.4
42
Gambar 7.2 Pilihan Metode One Point
43
Apabila kita pilih “Two Point” maka kita harus tentukan titik pertama dan titik kedua dan se-
lanjutnya software akan memberikan informasi label perbandingan kemiringan pada titik per-
tama dengan titik kedua, sebagaimana diperlihatkan pada Gambar 7.4 dan Gambar 7.5
44
BAB 8
SPOT ELEVATION
Spot elevation dipergunakan untuk memberikan label level pada suatu titik pada sembarang
• Klik tab Anotate > Add labels > Surface > Spot Elevation, sebagaimana diperlihatkan
45
• Selanjutnya lakukan klik di lokasi mana saja yang ingin kita ketahui elevasinya, seba-
46
BAB 9
Waterdrop analysis para Civil 3D adalah tool yang sangat bermanfaat untuk melacak jalur air
yang melintas pada sebuah permukaan atau surface. Software akan secara otomatis melakukan
penggambaran secara 2D atau 3D berupa polyline yang mewakili aliran air pada sebuah permu-
kaan yang berkontur. Dan ilustrasi water drop diperlihatkan pada Gambar. 9.1
Kita bisa memilih polyline 2D atau 3D untuk menggambarkan garis aliran air. Pemilihan terse-
but tergantung pada kebutuhan analisa yang akan kita pergunakan. Misalnya apabila kita me-
milih polyline 2D kita bisa memanfaatkan polyline tersebut untuk luasan daerah darinase (
dengan sedikit editing dengan perintah autocad untuk membuat polyline tertutup).
Sedangkan pemilihanh polyline 3D apabila kita menghendaki tampilan secara visual garis al-
47
Berikut akan diberikan latihan mengenai pemanfaatan tool waterdrop untuk menganalisa aliran
air pada sebuah permukaan yang akan bergerak dari elevasi tinggi ke elevasi yag lebih rendah.
• Pilih “Analyze” selanjutnya pilih “Flow Paths” dan selanjutnya pilih “Water Drop” se-
• Selanjutnya akan muncul jendela Water Drop Property, dimana kita bisa melakukan
beberapa perubahan setting. Misalnya pada “Path Object Type” kita bisa tentukan 2D Polyline
atau 3D Polyline. Begitu pula dengan “Marker” nya bisa juga kita ubah.
• Apabila kita telah selesai, maka bisa kita lanjutkan dengan menekan tombol “OK” se-
48
Gambar 9.3 Water Drop Property
• Selanjutnya klik di sembarang lokasi dan secara otomatis software akan memberikan
informasi jalur air yang akan diambil oleh air untuk bergerak dalam suatu surface. Titik awal
49
BAB 10
Surface style adalah suatu setting gambar bagaimana gambar akan ditampilkan atau disajikan.
Software Civil 3D mempunyai kemampuan yang cukup lengkap, sehingga sangat membantu
Pada bab ini akan dibahas beberapa kemampuan software Civil 3D antara lain:
• Setting interval kontur menyesuaikan dengan kebutuhan kita. Misal mayor kontur den-
gan interval 1 meter dan minor kontur dengan interval 0.5 meter.
• Pengaturan display pada drawing seperti: Points, Triangle, Border, Mayor Kontur, Minor
Sebagai contoh ilustrasi surface diambil dari import data Google Earth sebagaimana diperlihat-
50
• Selanjutnya untuk mengakses menu pengeditan surface style maka kita pilih surface
yang hendak kita atur dan lakukan klik kanan selanjutnya kita pilih Edit Surface Style, seba-
51
• Selanjutnya akan muncul jendela Properties seperti ditunjukkan pada Gambar 10.3.
Dimana kita bisa melakukan pengeditan seperti interval contour baik untuk mayor maupun
52
• Selanjutnya apabila kita aktifkan tab “Border” maka akan kita dapatkan Border Prop-
erty yang bisa kita berikan perubahan diantaranya 3D Geometry, Border Type dan Datum,
53
• Selanjutnya apabila kita aktifkan tab “Contours” maka akan kita dapatkan Property
yang bisa kita berikan perubahan diantaranya Contour Ranges, 3D Geometry, Legend, Con-
tour Intervals, Contour Depressions dan lain sebagainya, sebagaimana diperlihatkan pada
Gambar 10.5
54
• Selanjutnya apabila kita aktifkan tab “Grid” maka akan kita dapatkan Grid Property
yang bisa kita berikan perubahan diantaranya 3D Geometry, Primary Grid, dan Secondary
55
• Selanjutnya apabila kita aktifkan tab “Points” maka akan kita dapatkan Points Property
yang bisa kita berikan perubahan diantaranya 3D Geometry, Point Size, dan Point Display,
56
• Apabila kita aktifkan tab Triangles, maka akan muncul Triangle Properties yang mana
kita bisa melakukan beberapa perubahan seperti 3D Geometry nya, sebagaimana diperlihatkan
57
• Apabila kita aktifkan tab Watershed, maka akan muncul Watershed Properties yang
mana kita bisa melakukan beberapa perubahan seperti 3D Geometry, Point Size, Surface, Leg-
end, Boundary Point Watershed, Boundary Segment Watershed, Depression Watershed dan
58
• Dan selanjutnya apabila kita aktifkan Watershed pada tab Analysis, maka akan tergam-
bar sesuai dengan setting yang telah kita berikan, sebagaimana diperlihatkan pada Gambar
10.10
nculkannya pada layar maka cukup dengan melakukan perubahan skala gambar, sebagaimana
59
• Apabila setting skala gambar tidak ada yang mencocoki, maka kita bisa mendefinisikan
sendiri skala gambar sesuai dengan kebutuhan kita, sebagaimana diperlihatkan pada Gambar
10.12
• Setelah kita aktifkan skala gambar yang baru maka selanjutnya seluruh keterangan beru-
60
Dalam software Civil 3D, terdapat 6 type dari watersheds yaitu :
• Multi Drain Notch Ilustrasi Multi Drain Notch diperlihatkan pada Gambar 10.19
61
Gambar 10.16 Depression
62
Gambar 10.19 Multi Drain Notch
63
Apabila kita aktifkan tab Analysis, maka akan muncul Analysis Properties yang mana kita
bisa melakukan beberapa perubahan seperti Directions, Elevation, Slopes, dan Slope Arrows,
64
• Berikut akan diberikan contoh setting Directions > Scheme > (Blues, Greens, Hydro,
Land, Pastels, Rainbow dan Reds), sebagaimana diperlihatkan pada Gambar 10.21 sampai
65
Gambar 10.23 Direction - Green Scheme
66
Gambar 10.25 Direction - Pastel Scheme
67
Gambar 10.27 Direction - Red Scheme
68
• Berikut akan diberikan contoh setting Elevations > Range Color Scheme > (Blues,
Greens, Hydro, Land, Pastels, Rainbow dan Reds), sebagaimana diperlihatkan pada Gambar
69
Gambar 10.30 Elevation Range Color Scheme Greens
70
Gambar 10.32 Elevation Range Color Scheme Land
71
Gambar 10.34 Elevation Range Color Scheme Rainbow
72
• Berikut akan diberikan contoh setting Slopes > Scheme > (Blues, Greens, Hydro, Land,
Pastels, Rainbow dan Reds), sebagaimana diperlihatkan pada Gambar 10.36 sampai dengan
Gambar 10.43
73
Gambar 10.38 Slope Scheme Greens
74
Gambar 10.40 Slope Scheme Land
75
Gambar 10.42 Slope Scheme Blue Rainbow
76
• Berikut akan diberikan contoh setting Slope Arrows > Scheme > (Blues, Greens, Hy-
dro, Land, Pastels, Rainbow dan Reds) dan kali ini cukup ditampilkan scsheme Rainbow,
77
• Setting Display drawing dilakukan dengan melakukan klik pada tab “Display” seba-
cukup dengan mengaktifkannya dengan cara meng klik icon lampu hingga terlihat menyala.
Apabila icon lampu menyala berarti akan dimunculkan komponen tersebut, yang meliputi:
Points, Triangles, Border, Major Contour, Minor Contours, Directions, Elevations, Slopes,
78
• Tab Summary, adalah rangkuman dari seluruh setting yang telah kita berikan sebel-
umnya. Pada tab ini pula bisa kita berikan perubahan property dengan melakukan klik pada
item yang akan kita berikan perubahan, sebagaimana diperlihatkan pada Gambar 10.47
79
BAB 11
SURFACE PROPERTIES
Perubahan setting surface properties bisa dilakukan dengan cara melakukan klik kanan pada
surface dan selanjutnya kita pilih surface properties, sebagaimana diperlihatkan pada Gambar
11.1
Selanjutnya akan muncul jendela surface properties dimana terdapat beberapa tab yaitu Infor-
mation, Definition, Analysis, dan Statistic, sebagaimana diperlihatkan pada Gambar 11.2
Apabila kita aktifkan tab Information, maka kita bisa melakukan perubahan nama surface dan
80
Gambar 11.2 Surface Properties - Information
81
Apabila kita aktifkan tab Definition maka akan diberikan tampilan sebagaimana diperlihatkan
82
Apabila kita aktifkan tab Analysis maka kita bisa memberikan beberapa tampilan perubahan
apabila dikehendaki. Antara lain Elevation kita bisa berikan color range sebagaimana diperli-
83
Gambar 11.6 Setting Color Range
84
BAB 12
PEMBUATAN ALIGNMENT
Alignment merupakan sekumpulan dari koordinat, garis, kurva atau spiral sebagai satu kesatu-
an yang dipergunakan sebagai representasi fitur linear dari garis tengah sungai, saluran irigasi,
saluran drainase, jalan, tepi perkerasan, trotoar, jaringan pipa maupun yang lainnya.
Alignment merupakan hal yang paling pokok dan utama dalam melakukan proses desain Align-
ment bisa merupakan kombinasi garis, kurva maupun spiral yang dipandang sebagai satu kes-
atuan object. Contoh alignment bisa dilihat sebagaimana terlihat pada Gambar 12.1
85
12.2 Pembuatan Alignment
Software Autocad Civil 3d memiliki fitur yang canggih dan lengkap dalam pembuatan align-
ment, pengguna diberikan kebebasan untuk mempergunakan tool yang sudah di sediakan anta-
ra lain:
• Alignment Creation Tool : dengan tool ini kita dengan mudah membuat alignment den-
gan melakukan penggambaran secara free hand baik dengan garis, kurva atau spiral.
• Create Best Fit Alignment : dengan tool ini kita bias membuat alignment dengan mengi-
kuti logika jalur dari seri features line, COGO point, autocad line, arcs, point atau blok.
• Create Alignment From Object : tool ini memudahkan kita dalam pembuatan alignment
dari garis, kurva atau polyline yang sudah kita buat sebelumnya
Untuk contoh kali ini hanya akan diberikan dua contoh pembuatan alignment horizontal den-
gan bantuan tool “Alignment Creation Tools” dan “Create Alignment from Object” saja.
Pembuatan alignment horizontal kali ini masih pada layar yang kosong, artinya belum memper-
86
• Adapun langkah awal adalah dengan memilih “Alignment Creation Tools” sebagaima-
• Selanjutnya akan muncul jendela baru dan pada bagian name isikan namanya, pada
bagian type kita biarkan saja sesuai dengan default program (centerline), pada bagian deskripsi
kita isikan keterangannya, pada bagian starting station kita isikan sesuai dengan keinginan kita
(atau kita biarkan dengan nilai default program), pada tab “Design Criteria” kita biarkan saja ka-
rena setting ini adalah khusus diperuntukkan pembuatan alignment jalan, sebagimana terlihat
87
Gambar 12.4 Alignment Layout
• Apabila kita telah selesai didalam melakaukan setting criteria alignment, tinggal kita
tekan tombol OK. Selanjutnya akan muncul seperangkat tool untuk melakukan penggambaran
88
Gambar 12.5 Alignment Layout Tools
Tool “Tangent-Tangent (No Curves), tools ini akan membentuk alignment jalan yang patah-
Tool “Tangent-Tangent (With Curves), tools ini akan membentuk alignment jalan yang mem-
89
Dan selanjutnya tingal melakukan pengambaran alignment pada layar dengan mengikuti alur
yang sudah ada baik itu dari hasil survey langsung dilapangan maupun dari pengambilan data
Apabila kita sudah selesai melakukan penggambaran alignment, maka pada sisi kiri layar pada
bagian alignment akan muncul nama alignment yang sudah kita buat, sebagaimana terlihat
90
Gambar 12.9 Alignment Baru
91
BAB 13
Pembuatan alignment bisa juga dilakukan dari obyek yang sudah kita buat. Obyek-obyect terse-
but bisa berupa line, polyline atau arc (lengkung). Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai
berikut:
Sebelumnya kita buat obyek dulu, kali ini obyek akan dibuat dari polyline. Dengan mengetikkan
Selanjutnya pada layar kita buat obyek yang kali ini kita mengikuti bentuk alur sungai yang sur-
face di import dari Google Earth, sebagaimana terlihat pada Gambar 13.2
92
Gambar 13.2 Perintah Polyline
Selanjutnya kita pilih menu “Alignment > Create Alignment From Objects”, sebagaimana ter-
Selanjutnya kita pilih obyek polyline yang sudah kita buat sebelumnya, sebagaimana terlihat
93
Gambar 13.4 Seleksi Obyek Polyline
Selanjutnya akan muncul pilihan arah dari alignment dengan ditandai muculnya arah panah
pada polyline. Klik enter untuk mengkonfirmasi arah dari anak panah atau ketik “R” (Reverse)
untuk membalik arah anak panah, sebagaimana terlihat pada Gambar 13.5
94
Selanjutnya akan muncul jendela baru dan kita lengkapi seluruh isian tersebut. Kita berikan
nama Alignment misal “Alignment-River”, isikan nilai radius yang kita inginkan misal “50”,
pada Alignment label set kita pilih “Major Minor and Geometry Points” dan selanjutnya tekan
OK untuk mengkonfirmasi isian yang sudah kita buat, sebagaimana terlihat pada Gambar 13.6
Dan selanjutnya kita telah berhasil membuat alignment dengan radius yang sama sesuai dengan
setting yang sudah kita lakukan sebelumnya, sebagaimana terlihat pada Gambar 13.7
95
Gambar 13.7 Alignment Sungai Terbentuk
96
BAB 14
Pada sebelumnya telah dibahas mengenai pembuatan alignment dengan beberapa metode.
Maka kali ini akan dibahas bagaimana melakukan editing alignment yang sudah kita buat se-
belumnya.
Misal kita sudah memiliki alignment yang kita buat dari Line atau Polyline sebagaimana bentuk
Selanjutnya kita pilih object tersebut dan kita klik pada tab “Geometry Editor”, sebagaimana
97
Gambar 14.2 Geometry Editor
• Selanjutnya akan muncul “Alignment Layout Tools” yang sangat lengkap dan bisa kita
manfaatkan untuk melakukan editing alignment, sebagaimana terlihat pada Gambar 14.3
• Kali ini akan diberikan satu contoh pengeditan dengan tool “Free Curve Fillet (Between
98
Gambar 14.4 Free Curve Fillet
• Selanjutnya kita pilih garis pertama dan garis kedua sebagaimana terlihat pada Gam-
bar 14.5
99
• Selanjutnya pada baris perintah, kita bisa langsung ketikkan radius yang kita kehenda-
Selanjutnya akan muncul “Alignment Layout Tools” yang sangat lengkap dan bisa kita manfaat-
kan untuk melakukan editing alignment, sebagaimana terlihat pada Gambar 14.7
100
• Selanjutnya pada baris perintah, kita bisa langsung ketikkan radius yang kita kehendaki,
• Selanjutnya kita akan mendapatkan belokan Alignment yang memiliki lengkung dengan
101
Untuk tikungan alignment yang lain bisa dilakukan dengan cara yang sama, sehingga akan
102
14.2 Editing Geometri Dengan Grips
Pengeditan geometri selain dengan layout tools, juga bisa dilakukan dengan “Grips”. Apabila
kita memilih alignment maka akan muncul 3 buah bentuk grip berwarna biru yaitu lingkaran
Grip-grip tersebut memegang peranan penting terhadap geometri dari alignment. Seperti grip
dengan bentuk lingkaran memegang peranan untuk mengubah parameter radius kurva. Jika
menghendaki kita tinggal melakukan drag and drop grip tersebut untuk mengubah radius dari
103
Gambar 14.12 Editing Dengan Grip
104
14.3 Editing Geometri Alignment Dengan Tabel
Pengeditan geometri alignment bisa juga dilakukan dengan mempergunakan tabel. Adapun
Lakukan klik pada icon tabel pada layout tool, sebagaimana diperlihatkan pada Gambar 14.13
Selanjutnya akan muncul tabel yang berisikan informasi daftar object pembentuk dari align-
ment. Dari tabel tersebut bisa kita lakuan pengeditan, misal radius kurva dan lain sebagainya,
105
Gambar 14.14 Editing Alignment Dengan Tabel
106
BAB 15
Alignment jalan yang kita buat dari sebuah object terkadang belum memunculkan label dan
keterangan apapun. Untuk memudahkan pembacaan maka perlu adanya penambahan label un-
Asumsi bahwa kita sudah membuat sebuah alignment jalan sebagaimana terlihat pada Gambar
15.1
Selanjutnya kita pilih alignment jalan tersebut dan lakukan klik kanan untuk kemudian kita
107
Gambar 15.2 Pengeditan Alignment Label
• Selanjutnya akan muncul jendela baru, dan disini kita bisa menambahkan beberapa la-
bel diantaranya Major Stations, Minor Stations, Geometry Points, Station Equations, Design
Speeds, Profile Geometry Points, Superelevation Critical Points, sebagaimana terlihat pada
Gambar 15.3
108
• Selanjutnya kita akan mencoba menambahkan “Major Stations” dengan cara melaku-
kan klik pada drop down menu lalu kita pilih “Major Stations” lalu kita klik tombol “Add” dan
kita isikan 20 atau angka berapapun pada Increment (kelipatan), sebagaimana terlihat pada
Gambar 15.4
109
• Dan kini Major Stations telah berhasil ditambahkan pada alignment jalan yang kita buat,
110
Selanjutnya kita akan coba menambahkan kembali Minor Stations yaitu dengan cara memil-
ihnya pada drop down menu dan melakukan klik pada tombol Add, lalu kita isikan angka 15
atau angka berapapun pada increment (kelipatan), sebagaimana terlihat pada Gambar 15.8
• Dan kini Minor Stations telah berhasil ditambahkan pada alignment jalan yang kita
111
Selanjutnya kita akan coba menambahkan kembali Geometry Points yaitu dengan cara memil-
ihnya pada drop down menu dan melakukan klik pada tombol Add, sebagaimana terlihat pada
Gambar 15.10
Dan kita pilih point apa saja yang akan kita berikan label seperti Alignment Beginning, Align-
112
Dan kini Geometry Point telah berhasil ditambahkan pada alignment sungai yang kita buat,
113
BAB 16
ALIGNMENT STYLE
Dalam Autocad Civil 3D juga diberikan kebebasan untuk melakukan pengeditan alignment
Asumsi bahwa kita sudah membuat sebuah alignment sebagaimana terlihat pada Gambar 16.1
• Selanjutnya kita pilih alignment jalan tersebut dan lakukan klik kanan untuk kemudian
kita pilih “Edit Alignment Style”, sebagaimana terlihat pada Gambar 16.2
114
Gambar 16.2 Pengeditan Alignment Label
• Selanjutnya akan muncul jendela baru yang berisikan beberapa tab, misal kita aktifkan
tab “Display” maka pada tab ini kita bisa melakukan pengaturan tampilan dari pada alignment.
Diantaranya warna dari alignment, jenis garis, skala, ketebalan dan lain sebagainya, sebagaima-
115
• Selanjutnya pada tab “Markers” kita bisa melakukan setting Marker Style, bentuk dari
tanda panah dan lain sebagainya, sebagaimana terlihat pada Gambar 16.4
Selanjutnya pada tab “Summary” merupakan rangkuman dari seluruh tab yang ada. Kita juga
bisa melakukan pengeditan langsung langsung pada tab ini, sebagaimana terlihat pada Gambar
16.5
116
BAB 17
ALIGNMENT PROPERTIES
Alignment properties berisikan rangkuman property dari sebuah alignment yang sudah dibuat.
Dari tool alignment property, kita juga mempunyai kebebasan untuk melakukan modifikasi
• Asumsi bahwa kita sudah membuat sebuah alignment, selanjutnya kita pilih alignment
tersebut dan kita lakukan klik kanan dan kita pilih Alignment Properties, sebagaimana terlihat
Selanjutnya akan muncul jendela baru yang berisikan beberapa tab diantaranya Information,
Station Controll, Masking, Point Of Intersection, Constrain Editing, Design Criteria, seba-
Sebagai contoh misal kita aktifkan tab Information, maka dari tab ini bisa kita dapatkan infor-
masi nama alignment yang sedang aktif, Object style nya beserta tipe garisnya, sebagaimana
117
Gambar 17.2 Tab Informasi Alignment
• Selanjutnya kita aktifkan kembali tab yang lain yaitu tab “Station Controll”, dari sini
kita bisa menambahkan station untuk kepentingan control, sebagaimana terlihat pada Gam-
118
Gambar 17.4 Station Controll Alignment
119
Gambar 17.6 Station Controll Alignment
• Selanjutnya kita aktifkan kembali tab yang lain yaitu tab Masking, dari sini kita bisa
menutup atau tidak menampilkan region tertentu, adapun langkahnya adalah melakukan klik
pada tombol add masking region, selanjutnya pilih station pertama kemudian dilanjutkan den-
gan memilih stationing kedua kemudian terakhir melakukan konfirmasi dengan menekan tom-
bol OK, sebagaimana terlihat pada Gambar 17.7, Gambar 17.8, Gambar 17.9, Gambar 17.10,
Gambar 17.17
120
Gambar 17.7 Masking Region
121
Gambar 17.9 Masking Region
122
Gambar 17.11 Masking Region
Selanjutnya kita aktifkan kembali tab yang lain yaitu tab Point Of Intersection, dari tab ini kita
123
BAB 18
Assembly sering juga disebut sebagai cross section typical dari saluran irigasi misalnya. As-
sembly terdiri juga atas bagian-bagian sub-assembly seperti channel, ditch, jalur/lanes, curbs,
trotoar/sidewalk, bahu jalan/shoulders dan lereng/side slopes. Ilustrasi cross section sebuah
Sub assembly merupakan objek yang bersifat individu yang satu dengan lainnya disatukan ber-
sama sebagai assembly yang merupakan potongan melintang saluran terbuka (cross section).
Assembly bersama dengan alignment horizontal dan alignment vertical dipergunakan untuk
membangun sebuah model corridor. Model corridor bisa berupa saluran irigasi, sungai, jalan,
jalan raya, jalan rel kereta api, tanggul, atau bangunan lainnya.
fao.org
Gambar 18.1 Ilustrasi Potongan Saluran Terbuka
Dalam Autocad Civil 3D ilustrasi assembly dan sub assembly diperlihatkan pada Gambar 13.2
124
Gambar 18.2 Assembly dan Subassembly Dalam Civil 3D
Untuk membuat assembly dan sub assembly, maka langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
• Klik icon assembly pada toolbar Assembly > Create Assembly sebagaimana diperlihat-
125
• Selanjutnya akan muncul windows baru dan kita isikan nama assembly yang kita ke-
hendaki, Assembly style, Assembly layer, kita pilih default dulu untuk mengawali dan terakhir
• Selanjutnya kita lakukan klik pada layar untuk menempatkan assembly, sebagaimana
126
Dan sejauh ini kita telah berhasil membuat sebuah assembly baru tanpa adanya sub assembly.
Untuk menambahkan sub assembly, maka langkah-langkah yang perlu dilakukan adalah seba-
gai berikut:
• Hal pertama adalah kita munculkan tool pallete sub assembly dengan memilih assembly
yang sudah kita buat sebelumnya dan selanjutya kita pilih icon tool pallete, sebagaimana terlihat
• Selanjutnya akan muncul seperangkat tool pallete, yang bisa kita pergunakan untuk
127
Gambar 18.7 Memunculkan Tool Pallete
dan yang pertama adalah Basiclane, sebagaimana terlihat pada Gambar 18.9
128
Gambar 18.9 Tool Pallete
• Selanjutnya pada assembly properties kita isikan beberapa parameter yang kita in-
ginkan,. Misal Side kita isikan kanan (right), lebar (width) = 13 meter, kedalaman (depth)= ,
129
• Selanjutnya kita lakukan klik pada marker point assembly, sebagaimana diperlihatkan
Maka secara otomatis Sub Assembly Channel sudah kita tambahkan, sebagaimana terlihat pada
Gambar 13.12
130
BAB 19
Profile bisa disamakan dengan potongan yang arahnya memanjang maupun menyilang yang
memotong sebuah existing surface (permukaan). Ilustrasi dari sebuah profile diperlihatkan
carleton.edu
138
19.2 Pembuatan Profile Dengan Quick Profile
Software Autocad Civil 3D memiliki tool yang sangat memudahkan penggunanya dalam pem-
buatan profile. Pada bab ini akan diberikan contoh yang paling singkat dengan memperguna-
• Buatlah sebuah garis dengan command line “L” yang melintasi area yang akan kita buat
• Selanjutnya kita tentukan titik pertama dan titik kedua dalam pembuatan garis tersebut.
Grais tersebut nantinya adalah representasi dari lintasan yang akan kita jadikan untuk memo-
139
Gambar 19.3 Membuat Garis Profile
• Selanjutnya kembali kita pilih menu “Profile > Quick Profile”, sebagaimana terlihat
140
• Selanjutnya Pilihlah object line yang sudah kita buat sebelumnya, sebagaimana terlihat
• Selanjutnya akan muncul jendela profile style baru dan pada profile view style kita
lakukan klik pada drop down menu dengan memilih “Edit Current Selection”, sebagaimana
141
Gambar 20.6 Profile Style
Selanjutnya akan muncul jendela profile style baru yang mana kita bisa melakukan beberapa set-
ting dimana setting tersebut dikelompokkan kedalam beberapa tab diantaranya: Information,
Graph, Grid, Tittle Annotation, Horizontal Axes, Vertical Axes, Display, dan Summary.
Untuk kali ini akan diberikan satu contoh untuk perubahan pada Graph, yaitu dengan mengak-
tifkan tab Graph dan pada Vertical Scale kita pilih skala yang sama dengan drawing yang sedang
aktif saat ini (kanan bawah) dan selanjutnya kita tekan OK, untuk melakukan konfirmasi setting
142
Gambar 19.7 Vertical Scale Setting
143
Gambar 19.9 Konfirmasi Setting Profile
• Selanjutnya kita klik pada bidang kosong pada layar dan secara otomatis Civil 3D
144
Apabila kita menginginkan perubahan pada lokasi profile, cukup dengan memindah posisi dari
line atau dengan cara drag and drop line maka secara otomatis section melakukan perubahan
dengan mengikuti posisi line yang terbaru, sebagaimana terlihat pada Gambar 19.11 sampai
145
Gambar 20.13 Editing Posisi Profile
• Untuk membuat profile yang lain cukup mengulang perintah diatas. Arah dan jumlah
disesuaikan dengan kebutuhan kita. Berikut contoh tiga buah profile yang dibuat, sebagaimana
146
Pada editing profile setting yang lain bisa di coba untuk menampilakn drawing yang profession-
al. Setting profile meliputi graph, grid, title annotation, horizontal axes, vertical axes, display
dan lain-lain sebagaimana terlihat pada Gambar 19.15, sampai dengan Gambar 19.19
147
Gambar 19.17 Profile Setting Horizontal Axes
148
Gambar 19.19 Profile Setting Display
149
BAB 20
Pembuatan profile bisa mengikuti asebuah alignment yang kita buat sebelumnya, sehingga kita
bisa mengetahui kondisi kemiringan sebuah permukaan sepanjang alignment. Adapun lang-
• Sebagai contoh kali ini kita akan membuat profile dari alignment saluran induk Waduk
Wadaslintang yang berada di Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah. Surface kita import
dari Google Earth yang selanjutnya kita buat alignment pada posisi center saluran in
duk. Selanjutnya kita akses menu Profile > Create Surface Profile, sebagaimana diper
pilih surfacenya, selanjutnya klik tombol Add untuk menambahkan surface, lalu klik
150
Gambar 20.2 Setting Profile
• Selanjutnya akan muncul jendela wizard dan kita tinggal mengisikan form-form yang
yang disediakan dan menekan tombol next, sebagaimana diperlihatkan pada Gambar
151
Gambar 20.4 Station Range
152
Gambar 20.6 Pilihan Tampilan Profile
153
Gambar 20.8 Pilihan Arsiran
• Apabila kita telah menyelesaikan seluruh tahapan maka selanjutnya kita tekan tombol
“Create Profile View” sehingga program akan secara otomatis membuatkan kita sebuah profile
154
BAB 21
Profile design atau profile rencana dibuat lebih halus serta tidak mengikuti existing surface
yang cenderung alami dan tidak beraturan. Maka akan dibuat sebuah profile baru yang lang-
sung kita superimposed kedalam alignment profile yang sudah kita buat sebelumnya. Ilustrasi
profile rencana diperlihatkan pada Gambar 21.1 dengan garis hitam adalah profile existing
• Kita lakukan klik pada Profile > Profile Creation Tools dan kita pilih profile view yang
sudah kita buat sebelumnya, sebagaimana diperlihatkan pada Gambar 21.2 dan Gambar 21.3
155
Gambar 21.3 Seleksi Profile View
• Selanjutnya akan muncul jendela baru untuk pembuatan profile dan kita pilih align-
ment yang menjadi target, kita isikan pula nama profilenya beserta deskripsi singkatnya dan
buatan profile baru (Draw Tangents, Draw Tangents With Curves), sebagaimana diperlihat-
156
Gambar 21.5 Layout Tools
cukup dengan garis lurus saja atau dengan mempergunakan tool Draw Tangents. Dan selan-
jutnya kita klik pada titik awal dan titik akhir profile view, sebagaimana diperlihatkan pada
157
Gambar 21.7 Klik Ujung Akhir Profile View
158
• Apabila selesai kita lakukan makan pada Tab Prospector bagian Profile kita sudah me-
miliki 2 profile yaitu Surface yang merupakan Profile Existing dan Design Profile yang meru-
pakan profile rencana dari saluran, sebagaimana diperlihatkan pada Gambar 21.10
159
BAB 22
SAMPLE LINES
Sample line dibuat untuk kepentingan pembuatan multiple profile sepanjang alignment, yang
mengontrol interval dan lebar section view. Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai beri-
kut:
• Sebagai contoh kali ini, kita akan membuat Sample Lines pada saluran induk Waduk
Wadaslintang yang berada di Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah. Asumsi kita sudah memiliki
sebuah alignment pada sebuah surface yang mengikuti alur dari saluran induk rencana, maka
selanjutnya kita akses Sample Lines, sebagaimana diperlihatkan pada Gambar 22.1
• Selanjutnya pada command lines kita diberikan pilihan untuk memilih alignment pada
layar atau menekan tombol enter untuk membuka jendela pilihan alignment yang akan dijadi-
kan referensi , sebagaimana diperlihatkan pada Gambar 22.2 dan Gambar 22.3
160
• Atau kita bisa melakukan seleksi langsung pada layar untuk memilih alignment yang
• Selanjutnya setelah kita memilih alignment maka akan muncul jendela baru dan kita
tinggal mengisikan nama dari sample line, sample line style, label style dan lain sebagainya lalu
tekan tombol OK untuk melakukan konfirmasi, sebagaimana diperlihatkan pada Gambar 22.4
161
• Selanjutnya akan muncul sample line tools dimana kita kita pilih “by Range” dan kita
isikan lebarnya pada bagian right swath width, increment along tangents, curves, spirals nya
dan kita bisa aktifkan semua additional sample controlnya dengan memilih true, sebagaimana
162
Gambar 22.7 Setting Station By Range
• Selanjutnya Sample Lines sudah berhasil kita buat, sebagaimana diperlihatkan pada
163
Gambar 22.9 Sample Line
164
BAB 23
Setelah Sample Line dibuat selanjutnya adalah membuat Multiple Section View. Untuk mem-
buat section multiple view langkah-langkah yang ditempuh adalah sebagai berikut:
• Lakukan klik Section View > Create Multiple View, sebagaimana diperlihatkan pada
Gambar 23.1
• Selanjutnya akan muncul wizard dan pada tahapan General, pada bagian alignment kita
pilih alignment yang akan kita pergunakan, pada bagian sample line group kita pilih sample line
yang kita buat sebelumnya, pada bagian section view name kita berikan nama sesuai dengan
keinginan kita, dan lain sebagainya lalu kita tekan tombol next, sebagaimana diperlihatkan pada
Gambar 23.2
165
Gambar 23.2 Setting Multiple View Section
• Selanjutnya pada tahapan Section Placement, kita bisa memilih template cross section
layout dan kembali kita tekan tombol Next, sebagaimana diperlihatkan pada Gambar 23.3
166
• Selanjutnya pada tahapan Offset Range, kita bisa memilih pilihan default dari program
atau bisa juga kita berikan spesifikasi sendiri dengan menekan radio button “User Specified”
dan kembali kita tekan tombol Next, sebagaimana diperlihatkan pada Gambar 23.4
• Selanjutnya pada tahapan Elevation Range, kita bisa memilih pilihan default dari pro-
gram atau bisa juga kita berikan spesifikasi sendiri dengan menekan radio button “User Speci-
fied” dan kembali kita tekan tombol Next, sebagaimana diperlihatkan pada Gambar 23.5
167
Gambar 23.5 Setting Elevation Range
• Selanjutnya pada tahapan Section Display Option, kita pilih check box section apa saja
yang akan digambarkan dan kembali kita tekan tombol Next, sebagaimana diperlihatkan pada
Gambar 23.6
168
• Selanjutnya pada tahapan Data Band, kita bisa memilih apa saja yang akan kita tampil-
kan dengan menekan tombol drop down menu, beserta posisinya pada dop down menu loca-
tion, dan terakhir kita klik tombol Create Section Views lalu klik pada layar untuk menempat-
kan posisi dari section view, sebagaimana diperlihatkan pada Gambar 23.7 dan Gambar 23.8
169
BAB 24
PEMBUATAN CORRIDOR
Sebuah model corridor terbentuk dari sebuah baseline (alignment) dengan menempatkan sec-
tion 2 dimensi (assembly & sub assembly) pada lokasi dengan interval tertentu, profile dan
surface. Kita bisa membuat corridor yang rumit dengan multiple baseline (alignment) seperti
persimpangan (intersection). Sebagai catatan tambahan, tidak ada batasan jumlah alignment
Corridor merupakan representasi tiga dimensi dari sebuah desain baik untuk jalan raya, ja-
lan rel atau fasilitas transportasi lainnya. Coridor bisa juga dipergunakan untuk model saluran,
tanggul, ataupun pekerjaan teknik sipil lainnya. Contoh model corridor bisa dilihat pada Gam-
bar 24.1
Civilfastforward.com
170
Berikut merupakan bagian-bagian dari corridor beserta fungisi-fungsinya:
• Alignments (horizontal) adalah sebagai centre line (garis pusat) dari sebuah corridor
• Profile (alignment vertikal) adalah untuk menentukan elevasi tinggi rendah permu-
• Asumsi bahwa kita sudah memiliki sebuah surface yang sudah kita berikan alignment
di dalamnya, sebuah profile dari alignment, serta assembly yang didalamnya terdapat pula
subassembly.
• Selanjutnya kita lakukan klik pada menu Corridor > Create Corridor, sebagaimana
171
• Selanjutnya kita pilih alignment secara langsung pada layar, atau dengan melakukan
klik enter untuk menampilkan daftar alignment yang akan kita pergunakan, sebagaimana
enter untuk memilih dari daftar profile yang akan kita pergunakan, sebagaimana diperlihatkan
172
• Selanjutnya kita pilih assembly secara langsung pada layar, atau dengan melakukan klik
enter untuk memilih dari daftar assembly yang akan kita pergunakan, sebagaimana diperlihat-
• Selanjutnya akan muncul jendela baru dan kita tinggal mengisikan nama koridor, desk-
ripsi singkat dari koridor, penempatan layer, corridor style. Pada tombol set all target kita laku-
kan klik dan kita atur target surfacenya sesuai dengan surface yang kita buat dan terakhir kita
tekan tombol OK untuk melakukan konfirmasi, sebagaimana diperlihatkan pada Gambar 24.6
173
Gambar 24.6 Setting Corridor
• Maka selanjutya model koridor telah berhasil kita buat, sebagaimana diperlihatkan pada
174
Gambar 24.8 Corridor Baru
Untuk topik seputar pengeditan corridor, corridor properties, perhitungan volume, plan pro-
duction dan lain sebagainya secara lebih lengkap bisa dibaca pada buku “Civil 3D Untuk Sur-
vey dan Perencanaan Jalan Raya” yang juga ditulis oleh penulis yang sama.
175
BAB 25
Mitigasi adalah proses atau upaya pencegahan atau pengurangan dampak bahaya dari suatu
bencana seperti jatuhnya korban jiwa, kerugian harta benda, rusaknya lingkungan dan tergang-
Indonesia adalah negeri yang rawan bencana erupsi gunung berapi, banjir lahar dingin dan
lain sebagainya sehingga diperlukan langkah-langkah yang tepat untuk mengurangi risiko dan
meminimalkan dampak bencana. Salah satu upaya yang sangat penting adalah penyediaan peta
Software Autocad Civil 3D sebagaimana dijelaskan pada bab sebelumnya memiliki tool yang
sangat bermanfaat yaitu waterdrop analysis dimana tool tersebut mampu memberikan prediksi
yang akurat untuk melacak pergerakkan benda cair pada sebuah permukaan atau surface.
176
Adapun langkah-langkah yang ditempuh untuk memperkirakan pergerakkan dari lava maupun
• Asumsi kita sudah memiliki kontur drawing dari hasil survey ataupun yang kita ambil
• Selanjutnya kita pilih tab Analyze > Flow Paths > Water Drop, sebagaimana diperlihat-
gambarannya yaitu Path dan Markernya, sebagaimana diperlihatkan pada Gambar 25.3
177
Gambar 25.3 Water Drop Property
Apabila kita lakukan klik pada “Path Layer“maka akan memunculkan jendela layer yang secara
default diberi nama “C-TOPO-WDRP”. Disini kita bisa memodifikasi warna garis (color), jenis
garis (linetype), ketebalan garis (lineweight), dain lain sebagainya sebagaimana diperlihatkan
178
Gambar 25.5 Setting Layer
179
Selanjutnya kita lakukan klik pada posisi puncak gunung dimana diperkirakan munculnya
erupsi, sehingga secara otomatis software memberikan prediksi aliran lahar dari posisi puncak
Dan dari output drawing terlihat pola pergerakan aliran lahar hampir sama persis dengan apa
yang tergambar pada bekas aliran lahar pada Google Earth, sebagainya sebagaimana diperlihat-
Dengan adanya simulasi software Civil 3D seperti ini maka akan sangat membantu dalam hal
memperkirakan arah aliran lahar, memetakan daerah-daerah yang berpotensi terisolasi, peren-
canaan pembuatan aliran sungai baru, penentuan lokasi jembatan, penentuan lokasi shelter atau
Dan perlu untuk di catat bahwa untuk data surface harus dilakukan survey yang sesung-
guhnya (bukan mengambil dari Google surafce). Sehingga data yang diperoleh bisa lebih akurat
180
Gambar 25.8 Tampilan Object Viewer
181
BAB 26
Kebakaran hutan merupakan salah satu jenis bencana yang penyebabnya bisa dilakukan dengan
sengaja maupun tidak di sengaja. Kebakaran hutan seringkali diakibatkan oleh aktifitas manusia
yang diantaranya adalah aktifitas pembukaan lahan baru yang kemudian menjadi tradisi karena
pertimbangan biaya yang murah dan waktu yang relatif lebih singkat.
Pada mulanya praktek pembakaran hutan dilakukan oleh peladang tradisional yang
kemudian diadopsi oleh perusahaan kehutanan dan perkebuman. Ilustrasi kebakaran hutan
Liputan6.com
Gambar 26.1 Bencana Kebakaran Hutan
Kebakaran hutan berdampak besar bagi kehidupan manusia dan sebagian besar dampak terse-
but adalah merugikan. Bencana kebakaran hutan terjadi hampir setiap tahun khususnya pada
saat musim kemarau yang bisa melanda pada jutaan hektar lahan di Indonesia. Peta kondisi
kebakaran hutan pada tahun 2015 bisa dilihat pada Gambar 26.2
182
Gambar 26.2 Peta Kondisi Kebakaran Hutan
Mitigasi bencana kebakaran hutan berperan untuk mengurangi kerugian akibat kemungkinan
bencana kebakaran hutan, baik itu korban jiwa, kerusakan lingkungan, harta benda, dan lain
sebagainya.
Saat ini metode yang telah dianggap tepat dan sudah dapat dilihat tingkat keberhasilannya ada-
lah dengan cara pembuatan embung-embung yang disebar pada banyak lokasi dan pembuatan
kanal-kanal bersekat. Kedua metode ini merupakan langkah preventif untuk menanggulangi
Embung atau cekungan penampung (retention basin) adalah cekungan yang digunakan untuk
mengatur dan menampung suplai aliran air pada musim hujan. Sedangkan pada musim kema-
rau air yang ditampung bisa dipergunakan untuk berbagai keperluan misalnya untuk pengairan
dan penyiraman apabila terjadi kebakaran hutan. Ilustrasi embung diperlihatkan pada Gambar
26.3
183
detakriaunews.com
Gambar 26.3 Embung Buatan
Sedangkan Kanal bersekat atau blocking adalah salah satu teknik untuk menahan air
pada suatu wilayah yang dengan desain tertentu kanal bersekat mempunyai fungsi yang hampir
sama dengan embung (retention basin) yang mampu untuk menyimpan cadangan air untuk
dipergunakan pada saat musim kemarau. Jika embung bentuknya seperti kolam, maka kanal
bersekat mempunyai bentuk yang memanjang. Kanal blocking dibuat dengan pola-pola atau
Kanal blocking tidak difungsikan untuk mendrainase atau mengalirkan air hujan ke
sungai-sungai karena hal ini justru akan mengeringkan lahan, akan tetapi lebih difungsikan
untuk memperluas jangkaun distribusi dan penyimpanan air sehingg pada musim kering, air
yang ditampung diharapkan bisa merembes ke kanan dan kekiri pada area yang dilalui sehingga
Sekat-sekat pada kanal mutlak diperlukan dan diatur sedemikian rupa pada jarak atau interval
tertentu untuk menjaga muka air tanah tetap tinggi atau dengan kata lain untuk mencegah ter-
184
Fungsi lain dari pembuatan kanal-kanal ini adalah dengan adanya kanal-kanal dihara-
pkan mampu untuk mengisolasi suatu daerah apabila terjadi kebakaran hutan sehingga tidak
semakin meluas.
Pembuatan kanal-kanal bersekat ini pada beberapa daerah telah secara nyata mampu
memberikan solusi yang efektif dengan tingkat keberhasilan yang cukup tinggi. Sehingga per-
salah satu usaha preventif untuk menanggulangi bahaya kebakaran hutan yang selama ini lebih
mongabay.co.id
Gambar 26.4 Ilustrasi Kanal
185
26.3 Autocad Civil 3D Untuk Perencanaan Embung
Untuk menentukan lokasi embung pada suatu daerah maka kita perlu untuk mengetahui lim-
pasan air permukaan mengarah kemana pada daerah tersebut yang sering di istilahkan dengan
kata watersheed.
Software Civil 3D memiliki kemampuan untuk melakukan analisa watersheed pada suatu
wilayah atau lahan. Maka dengan bantuan software Civil 3D kita bisa menentukan lokasi dan
jumlah embung yang sebaiknya kita buat pada suatu wilayah. Berikut akan diberikan contoh
Untuk kepentingan praktis kali ini, kita akan mengambil data suatu wilayah yang sering terkena
dampak bahaya kebakaran hutan dengan cara mnegambil data dari Google Earth berupa sur-
Selanjutnya kita buka program Civil 3D dan langsung kita akses menu Insert > Google Earth
186
Gambar 26.6 Akses Menu Insert Google Earth
Selanjutnya kita tentukan Insert Point nya atau kita biarkan saja secara default pada titik 0,0,
Selanjutnya kita tentukan sudut rotasinya atau kita biarkan saja secara default dengan sudut 0,
187
Gambar 26.8 Menentukan Sudut Rotasi
Selanjutnya surface dan image dari Google Earth sudah berhasil kita tampilkan pada layar, se-
188
26.3.2 Analisis Watersheds
Untuk menampilkan watersheed, maka selanjutnya kita menuju ke Toolspace dan kita lakukan
klik kanan pada “Surface1” yang sudah kita import sebelumnya dari Google Earth dan kita pilih
Selanjutnya akan muncul jendela “Surface Style”, yang berisikan tab-tab antara lain Informa-
tion, Borders, Contours, Grid, Points, Triangles, Watersheds, Analysis, Display dan Sum-
Untuk mengatur tampilan drawing watersheds, cukup dengan mengaktifkan tab “Watersheds”
dimana kita bisa mengatur warna (color), jenis garis (line type), arsiran (hatching), dan seba-
Dimana di dalam Civil 3D ada beberapa macam type dari watersheds antara lain : Boundary
Point Watersheds, Boundary Segment Watersheds, Depression Watersheds, Flat Area wa-
189
Gambar 26.11 Watersheds Properties
190
Selanjutnya untuk memunculkan drawing “Watersheds” maka kita aktifkan tab Display dan
kita “ON” kan komponen “Watersheds”, sebagaimana diperlihatkan pada Gambar 26.12
memberikan nomor ID, type Watersheds dan luasannya sekaligus, sebagaimana diperlihatkan
191
Gambar 26.13 Drawing Watersheds
klik pada bagian watersheds pada Toolspace dan melakukan zoom satu persatu pada area-area
192
Gambar 26.15 Tabel Watersheds
193
Lokasi embung sebaiknya ditempatkan pada area watersheds dengan type depression, sedang-
kan dimensi embung bisa menyesuaikan dengan luasan area depression watersheds.
Untuk menentukan lokasi embung didalam satu area depression watersheds bisa dengan ban-
tuan tool Waterdrop. Kali ini mengambil contoh pada depression area dengan nomor ID=92,
selanjutnya kita lakukan klik Analyze > Waterdrop sebagaimana diperlihatkan pada Gambar
26.17
Selanjutnya akan muncul jendela Water Drop Property dimana kita bisa memilih 2D Polyline
atau 3D Polyline pada “Path Object Type”,b egitu pula dengan “Marker” nya bisa juga kita ubah.
Dan apabila kita telah selesai, maka bisa kita lanjutkan dengan menekan tombol “OK” se- bagi-
194
Gambar 26.18 Water Drop Property
Selanjutnya klik di sembarang lokasi di dalam area ID = 92 dan secara otomatis software akan
memberikan informasi jalur air pada permukaan yang akan diambil oleh air untuk bergerak.
+
Titik awal sebuah jalur air di tandai dengan tanda “ ” dan lokasi penempatan embung bisa
ditempatkan pada lokasi dengan elevasi terendah, sebagaimana diperlihatkan pada Gambar
26.19
195
26.4 Civil 3D Untuk Perencanaan Kanal Bersekat
Untuk meningkatkan kemampuan menyimpan air suatu lahan pada saat musim hu-
jan dan sekaligus memperluas jangkauan distribusi air pada saat musim kemarau maka dibuat
kanal-kanal bersekat yang diatur sedemikian rupa sehingga mampu menjangkau area yang luas.
terhubung. Untuk contoh kali ini akan dibuat jalur kanal bersekat sepanjang 2.3 kilometer yang
melewati area dengan nomor ID-98, ID-104 dan ID-115. Sekat-sekat kanal akan dibuat dengan
interval 100 meter dengan kedalaman kanal 1 meter pada daerah sekat dan kedalaman 5 meter
pada sisi tengah dengan maksud pada saat air berlimpah atau pada saat musim hujan, kanal bisa
sekaligus bisa difungsikan sebagai jalur transportasi air, sedangkan pada saat musim kemarau
mampu mempertahankan ketinggian muka airnya. Ilustrasi kedalaman kanal dan posisi-posisi
Untuk maksud tersebut kita akan mempergunakan software Civil 3D dengan tahapan sebagai
berikut: pembuatan alignment, pembuatan section profile, pembuatan profile design, pembua-
196
26.4.1 Pembuatan Alignment Kanal
Pada tahap awal kita akan membuat jalur kanal dengan bantuan line atau polyline mengikuti
jalur waterdrop. Selanjutnya object line atau polyline kita buat menjadi alignment dengan cara
melakukan klik pada Alignment > Create Alignment From Object, sebagaimana diperlihat-
Selanjutnya kita pilih object yang hendak kita jadikan alignment bisa berupa line, polyline, arc
197
Gambar 26.22 Seleksi Object Line, Polyline, Arc atau Xreff
Selanjutnya pada command line kita diberikan pilihan untuk menentukan arah dari alignment.
Apabila kita menerima arah default sesuai dengan penunjuk arah anak panah cukup dengan
menekan enter untuk konfirmasi atau jika kita akan membalik cukup dengan menekan tombol
“R” atau reverse dan selanjutnya menekan tobol enter, sebagaimana diperlihatkan pada Gam-
bar 26.23
198
Selanjutnya akan muncul jendela baru dan kita lengkapi seluruh isian tersebut. Kita berikan
nama Alignment misal “Alignment - Kanal”, isikan nilai radius lengkung yang kita inginkan
misal “200”, pada Alignment label set kita bisa pilih apa saja yang akan kita tampilkan dan selan-
Dan selanjutnya kita telah berhasil membuat alignment dengan radius yang sama sesuai den-
gan setting yang sudah kita lakukan sebelumnya, sebagaimana terlihat pada Gambar 26.25
199
Gambar 26.25 Alignment Kanal Terbentuk
200
26.4.2 Pembuatan Profile Dari Alignment Kanal
Tahap selanjutnya adalah pembuatan profile dari alignment yang sudah kita buat sebelumnya.
Profile ini menggambarkan kondisi permukaan eksisting sepanjang alignment. Adapun lang-
• Pertama kita lakukan klik pada menu Profile > Create Surface Profile, sebagaimana
Selanjutnya akan muncul jendela baru dan kita tinggal mengisikan nama alignment, pilih sur-
facenya, selanjutnya klik tombol Add untuk menambahkan surface, lalu klik Draw in Profile
201
Gambar 26.27 Setting Profile
• Selanjutnya akan muncul jendela wizard dan kita tinggal mengisikan form-form yang
yang disediakan dan menekan tombol next, sebagaimana diperlihatkan pada Gambar 26.28
202
Gambar 26.29 Station Range
203
Gambar 26.31 Profile Display Option
204
Gambar 26.33 Profile Hatch Options
205
27.4.3 Pembuatan Profile Design
Profile design adalah profile rencana yang kita tentukan relatif terhadap surface profile. Untuk
membuat profile design, maka tahapan yang kita lakukan adalah sebagai berikut :
• Pertama kita lakukan klik pada menu Profile > Profile Creation Tools dan kita pilih
surface profile yang sudah kita buat sebelumnya, sebagaimana diperlihatkan pada Gambar
206
• Selanjutnya akan muncul jendela baru untuk pembuatan profile dan kita pilih alignment
yang menjadi target, kita isikan pula nama profilenya beserta deskripsi singkatnya dan lain se-
• Selanjutnya akan muncul profile layout tools yang bisa kita pergunakan untuk pem-
buatan profile baru (Draw Tangents, Draw Tangents With Curves), sebagaimana diperlihat-
207
Gambar 26.38 Layout Tools
• Jika biasanya untuk alinyemen bangunan air berupa open channel tidak memerlukan
lengkungan-lengkungan maka kali ini akan kita buat lengkungan karena akan kita fungsikan
sebagai penahan air pada saat musim kemarau dengan jarak interval 100 meter, sebagaimana
208
Gambar 26.40 Sekat Kanal Pada Profile Design
Berikutnya adalah pembuatan assembly saluran terbuka (open channel) adapun langkah-lang-
• Klik icon assembly pada toolbar Assembly > Create Assembly sebagaimana diperlihat-
209
• Selanjutnya akan muncul windows baru dan kita isikan nama assembly yang kita ke-
hendaki, Assembly style, Assembly layer, kita pilih default dulu untuk mengawali dan terakhir
• Selanjutnya kita lakukan klik pada layar untuk menempatkan assembly, sebagaimana
210
Gambar 26.43 Assembly Terbentuk
• Selanjutnya kita akan membuat sub assembly dengan kita lakukan klik tool pallete untuk
memunculkan beberapa sub assembly standard, sebagaimana terlihat pada Gambar 26.44
211
• Selanjutnya kita diberikan kebebasan untuk memilih sub assembly standard. Penam-
pang pada kanal biasanya berupa saluran terbuka atau open channel. Dan untuk kemudahan
kita aktifkan tab Trench Pipe dan kita pilih Channel, sebagaimana terlihat pada Gambar 26.45
• Selanjutnya akan muncul assembly properties dan kita tinggal isikan beberapa param-
eter yang kita inginkan. Misal lebar (width) = 6 meter, kedalaman (depth)=5 , dan lain seba-
212
Gambar 26.46 Sub Assembly Channel
• Selanjutnya kita pilih atau tempatkan sub assembly ke dalam assembly, sebagaimana
213
26.4.5 Pembuatan Corridor
Selanjutnya kita akan membuat corridor dari kanal dan adapun langkah-langkahnya adalah
sebagai berikut :
• Klik pada menu Corridor > Create Corridor, sebagaimana diperlihatkan pada Gambar
26.48
• Selanjutnya kita pilih alignment secara langsung pada layar, atau dengan melakukan klik
enter untuk menampilkan daftar alignment yang akan kita pergunakan, sebagaimana diperli-
214
Gambar 26.49 Seleksi Alignment
• Selanjutnya kita pilih profile secara langsung pada layar, atau dengan melakukan klik
enter untuk memilih dari daftar profile yang akan kita pergunakan, sebagaimana diperlihatkan
215
• Selanjutnya kita pilih assembly secara langsung pada layar, atau dengan melakukan klik
enter untuk memilih dari daftar assembly yang akan kita pergunakan, sebagaimana diperlihat-
• Selanjutnya akan muncul jendela baru dan kita tinggal mengisikan nama koridor, desk-
ripsi singkat dari koridor, penempatan layer, corridor style. Pada tombol set all target kita laku-
kan klik dan kita atur target surfacenya sesuai dengan surface yang kita buat dan terakhir kita te-
kan tombol OK untuk melakukan konfirmasi, sebagaimana diperlihatkan pada Gambar 26.51
216
Gambar 26.51 Setting Corridor
217
26.4.6 Pembuatan Sample Lines
Sample line dibuat untuk kepentingan pembuatan multiple profile sepanjang alignment, yang
mengontrol interval dan lebar section view. Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai beri-
kut:
Selanjutnya kita akan membuat corridor dari kanal dan adapun langkah-langkahnya adalah
sebagai berikut :
• Klik pada menu Sample Lines, sebagaimana diperlihatkan pada Gambar 26.53
• Selanjutnya pada command lines kita diberikan pilihan untuk memilih alignment pada
layar atau menekan tombol enter untuk membuka jendela pilihan alignment. Kali ini kita akan
langsung memilih alignment pada layar, sebagaimana diperlihatkan pada Gambar 26.54
218
Gambar 26.54 Pemilihan Alignment
• Selanjutnya setelah kita memilih alignment maka akan muncul jendela baru dan kita
tinggal mengisikan nama dari sample line, sample line style, label style dan lain sebagainya lalu
tekan tombol OK untuk melakukan konfirmasi, sebagaimana diperlihatkan pada Gambar 26.55
219
• Selanjutnya akan muncul sample line tools dimana kita kita pilih “by Range” dan kita
isikan lebarnya pada bagian right swath width, increment along tangents, curves, spirals nya
dan kita bisa aktifkan semua additional sample controlnya dengan memilih true, sebagaimana
220
Gambar 26.58 Setting Station By Range
• Selanjutnya kita tentukan Swath Width (Left & Right) dan selanjutnya Sample Lines
sudah berhasil kita buat, sebagaimana diperlihatkan pada Gambar 26.59 dan Gambar 26.61
221
Gambar 26.60 Setting Right Swath Width
222
• Setelah Sample Line dibuat selanjutnya adalah membuat Multiple Section View. Dan
untuk membuat section multiple view langkah-langkah yang ditempuh adalah sebagai berikut:
lakukan klik Section View > Create Multiple View, sebagaimana diperlihatkan pada Gambar
26.62
• Selanjutnya akan muncul wizard dan pada tahapan General, pada bagian alignment kita
pilih alignment yang akan kita pergunakan, pada bagian sample line group kita pilih sample
line yang kita buat sebelumnya, pada bagian section view name kita berikan nama, dan lain
sebagainya. Lalu kita tekan tombol next untuk melanjutkan ke tahap berikutnya, sebagaimana
223
Gambar 26.63 Setting Multiple View Section
• Selanjutnya pada tahapan Section Placement, kita bisa memilih template cross section
layout dan kembali kita tekan tombol Next, sebagaimana diperlihatkan pada Gambar 26.64
224
• Selanjutnya pada tahapan Offset Range, kita bisa memilih pilihan default dari program
atau bisa juga kita berikan spesifikasi sendiri dengan menekan radio button “User Specified”
dan kembali kita tekan tombol Next, sebagaimana diperlihatkan pada Gambar 27.65
• Selanjutnya pada tahapan Elevation Range, kita bisa memilih pilihan default dari pro-
gram atau bisa juga kita berikan spesifikasi sendiri dengan menekan radio button “User Speci-
fied” dan kembali kita tekan tombol Next, sebagaimana diperlihatkan pada Gambar 26.66
225
Gambar 26.66 Setting Elevation Range
• Selanjutnya pada tahapan Section Display Option, kita pilih check box section apa saja
yang akan digambarkan dan kembali kita tekan tombol Next, sebagaimana diperlihatkan pada
Gambar 26.67
226
• Selanjutnya pada tahapan Data Band, kita bisa memilih apa saja yang akan kita tampil-
kan dengan menekan tombol drop down menu, beserta posisinya pada dop down menu loca-
tion, dan terakhir kita klik tombol Create Section Views lalu klik pada layar untuk menempat-
kan posisi dari section view, sebagaimana diperlihatkan pada Gambar 26.68 hingga Gambar
26.71
227
Gambar 26.70 Multiple View Section
di dalam merencanakan pembuatan kanal bersekat, mulai dari tahapan input data survey lapa-
ngan hingga pembuatan gambar kerja, perhitungan cut and fill dan lain sebagainya.
228
BAB 27
Hydraflow Express Extension adalah software ekstensi dari Autodesk Civil 3D yang berguna
untuk melakukan tugas perhitungan sehari-hari seperti desain gorong-gorong, saluran terbuka,
inlets dan bendung. Dengan hydra flow Express Extension memungkinkan kita untuk memper-
Secara default software Hydraflow Express Extension terinstall bersamaan dengan Auto-
cad Civil 3D. Berikut beberapa aplikasi yang ter install secara default pada Autocad Civil 3D :
Dan untuk mengisntall Hydraflow Extension pastikan beberapa opsi berikut terpilih pada saat
229
27.2 Memulai Program Hydraflow Express
Selanjutnya untuk mempergunakan software Hydraflow Express maka kita lakukan klik pada
tab Analyze > Design Panel > Launch Express, sebagaimana diperlihatkan pada Gambar 28.2
Sesaat akan muncul splash screen windows dan diikuti dengan tampilan awal program seba-
230
Gambar 28.4 Tampilan Awal Hydraflow Express
Adapun keterangan untuk masing-masing tampilan awal dari Hydraflow Expres diatas adalah
sebagai berikut :
2 - Graphic Toolbar
6 - Results Grid : Grid ini berisikan numerik data output hasil perhitungan.
8 - Input Grid : Area kerja ini mirip data entry pada program spreadsheet pada
231
27.3 Bekerja Dengan Unit
Autocad Civil 3D Hydraflow Express Extension telah di desain untuk bisa bekerja dengan sat-
uan unit United States maupun Sistem Internasional (SI). Seluruh input data yang dimasukkan
berdasarkan unit sistem yang sedang aktif, namun demikian kita bisa setiap saat berpindah ke
satuan unit yang lain dan secara otomatis program akan melakukan konversi angka kedalam
Untuk berpindah dari satu sitem unit ke sistem unit yang lainnya cukup dengan mengakses
tombol “Units” pada toolbar dengan pilihan U.S atau SI sebagaimana diperlihatkan pada Gam-
bar 28.5
232
27.4 Culvert
Culvert atau gorong-gorong bisa dengan mudah dimodelkan oleh software Hydraflow
Express Extension. Berbagai macam variasi culvert bisa di modelkan seperti kemiringan, pan-
Dengan beberapa parameter input, software akan secara cepat melakukan perhitungan yang
bisa kita manfaatkan hasil perhitungannya atau outputnya. Untuk penjelasan masing-masing
input dan output data bisa diakses melalui menu “help” pada jendela sisi kiri atas.
233
Selanjutnya kita tekan tombol “RUN” untuk memerintahkan software melakukan perhi-
Untuk menampilkan Performance Curve dan Diagram, kita tinggal melakukan klik
pada tombol-tombol tersebut, sebagaimana diperlihatkan pada Gambar 28.8 dan Gambar 28.9
234
Gambar 28.9 Performance Curve
27.4.1 Menyimpan File
Apabila telah selesai di dalam pembuatan dan perhitungan, file bisa kita simpan file tersebut
yang nantinya bisa kita buka kembali. Adapun cara menyimpan file tinggal kita pilih tombol
“Save” dengan format *hxp dan selanjutnya kita berikan nama file dan folder penempatan yang
235
Gambar 28.11 Penempatan File
27.4.1 Mencetak Laporan
Apabila menghendaki laporan hasil perhitungan maka kita bisa melakukan pencetakkan
hasil ke dalam plotter dengan melakukan klik pada icon plotter dan secara bergantian kita bisa
memilih “Report” dan “Result Grid”, sebagaimana diperlihatkan pada Gambar 28.12 hingga
Gambar 28.15
236
Gambar 28.13 Pilih Plotter
237
Gambar 28.15 Hasil Grid
238
Latihan #2
Berikut diberikan contoh lain untuk perhitungan culvert dengan beberapa modifikasi parame-
ter dari culvert sebelumnya, sebagaimana diperlihatkan pada Gambar 28.16 dan Gambar 28.17
239
Latihan #3
Berikut diberikan contoh lain untuk perhitungan culvert dengan beberapa modifikasi param-
eter dari culvert sebelumnya, sebagaimana diperlihatkan pada Gambar 28.18 hingga Gambar
28.19
240
Gambar 28.20 Output Perhitungan
241
Latihan #4
Berikut diberikan contoh lain untuk perhitungan Culvert, sebagaimana diperlihatkan pada
242
Gambar 28.23 Diagram Culvert
243
Latihan #4
Berikut diberikan contoh lain untuk perhitungan culvert, sebagaimana diperlihatkan pada
244
27.5 Channels
Channels adalah saluran dimana air mengalir melalui ruang yang terbuka atau langsung terkena
atmosphere. Contoh dari channel adalah bangunan irigasi, saluran air di pinggir jalan, selokan
Untuk memodelkan channel ada 6 template yang sudah disediakan oleh Autocad Civil 3D se-
bagai berikut :
• Rectangular
• Triangular
• Trapezoidal
• Gutter
• Circular (Pipe)
• User-defined
Masing-masing menu template memiliki data input dan output, dan untuk penjelasan masing-
masing bisa diakses melalui menu “help” pada jendela sisi kiri atas.
245
Gambar 28.27 Triangular Section
246
Gambar 28.29 Gutter Section
247
Gambar 28.31 User Defined Section
248
Latihan #1
Berikut diberikan contoh lain untuk perhitungan section type Gutter, sebagaimana diperlihat-
249
Selanjutnya akan diberikan contoh lain untuk perhitungan section type Gutter yaitu dengan
mengubah “Flow Rate” nya menjadi 5 cfs sebagaimana diperlihatkan pada Gambar 28.34 dan
Gambar 28.35
250
Masih dari file yang sama kali ini kita naikkan “Flow Rate” nya menjadi 7 cfs sebagaimana
251
Latihan #2
Berikut diberikan contoh lain untuk perhitungan type Triangular, sebagaimana diperlihatkan
252
Latihan #3
Berikut diberikan contoh lain untuk perhitungan type Trapezoidal, sebagaimana diperlihatkan
253
Latihan #4
Berikut diberikan contoh lain untuk perhitungan type Trapezoidal, sebagaimana diperlihatkan
254
27.6 Inlets
Pada praktek sehari-hari, akan banyak ditemukan berbagai bentuk type dan konfigurasi dari
inlet. Dan software Hydraflow Express pada Civil 3D 2012 ini telah menyediakan 6 templates
• Grate Inlete
• Drop Curb
• Combination Inlet
• Slotted Inlet
Untuk memilih template tersebut bisa langsung mengakses icon sebagaimana diperlihatkan
Dan berikut akan di tampilkan untuk masing-masing bentuk tersebut, sebagaimana diperlihat-
255
Gambar 28.46 Grate Inlet
256
Gambar 28.48 Drop Curb
257
Latihan #1
Berikut diberikan contoh untuk perhitungan inlet type Curb, sebagaimana diperlihatkan pada
258
Selanjutnya diberikan contoh lain untuk perhitungan inlet type Curb dengan modifikasi pa-
rameter panjang (Length), sebagaimana diperlihatkan pada Gambar 28.52 dan Gambar 28.53
259
Selanjutnya diberikan contoh lain untuk perhitungan inlet type Curb dengan modifikasi pa-
rameter panjang (Length), tinggi bukaan (Throath Height) dan aliran rerata (Flow Rate), se-
260
27.7 Weirs
Weir (bendung) adalah bangunan penghalang yang melintang pada sebuah aliran. Se-
cara umum biasanya weir berbentuk persegi panjang (rectangular), namun saat ini ada banyak
type dari weir atau bendung ini. Pengguna Hydraflow Express Extension diberikan kemudahan
untuk memodelkan beberapa type weir tersebut diantaranya adalah sebagai berikut:
• Rectangular
• Compound
• Circular
• V-notch
• Trapezoidal
• Proportional
Untuk memilih dan berganti-ganti template tersebut bisa langsung mengakses icon sebagaimana
diperlihatkan pada Gambar 28.56. Sedangkan ilustrasi weirs diperlihatkan pada Gambar 28.57
261
Dan berikut akan di tampilkan untuk masing-masing bentuk tersebut, sebagaimana diperlihat-
262
Gambar 28.60 Circular
263
Gambar 28.62 Trapezoidal
264
Latihan #1
Berikut diberikan satu buah contoh untuk perhitungan weir type Proportional, sebagaimana
265
27.8 Hydrology
Hidrology memegang peranan penting dalam seluruh study hydrolika. Secara seder-
hana study hidrology adalah mempelajari hubungn aliran vs waktu. Dalam software Hydraflow
Express Extension, beberapa metode perhitungan hydrology telah tersedia, antara lain :
• Rational Method
• Modified Rational
• SCS Method atau yang sekarang dikenal sebagai National Resources Conservation Ser-
vices (NRCS)
Untuk penjelasan masing-masing input dan out put masing-masing metode, bisa dibaca pada
manual program dengan mengakses menu “help” pada sisi kiri atas layar.
266
Gambar 28.67 Modified Rational
267
Latihan #1
Berikut akan diberikan contoh untuk perhitungan hydrology dengan mempergunakan Metode
268
Latihan #2
Berikut akan diberikan contoh untuk perhitungan hydrology dengan mempergunakan Metode
Modified Rational, sebagaimana diperlihatkan pada Gambar 28.71 dan Gambar 28.72
269
Untuk tool yang lain bisa di pelajari dari manual program dengan mengakses menu “help”
pada sisi kiri atas layar. Dan program Hydraflow Express Extension juga bisa dikolaborasikan
dengan program yang lain seperti Hydraflow Storm Sewers Extension dan Hydraflow Hy-
drograph Extension yang merupakan satu paket program yang terintegrasi di dalam software
270
271
275
TENTANG PENULIS
Edi Supriyanto
Lahir di Kebumen, Jawa Tengah dan selanjutnya menyelesaikan studinya pada Program Studi
Teknik Sipil Universitas Udayana Bali. Semenjak itu penulis telah banyak berkecimpung di
dalam dunia konstruksi baik untuk pembangunan gedung maupun pembangunan infrastruk-
Mempunyai minat yang besar terhadap dunia survey serta penguasaan software-software pop-
Kecintaannya untuk berbagi dituangkan dalam bentuk penulisan beberapa buku teknik, train-
Email : edi@supriyanto.web.id
Mobile : +6281338718071
Whatsapp : +6281338718071
276