pemerintah dalam menangani covid-19 ini, mendapat pertolongan Takbir, Tahlil, Tahmid dan Tasbih sebagai pernyataan atau ikrar
dari Allah Rabbul Jalil. kita bahwa hanya Allah yang Maha Besar, tidak ada Tuhan yang
berhak disembah dan diibadati kecuali Allah, segala puji hanya Idul Qurban adalah hari raya untuk memperingati dan
milik Allah, dan Dia-lah yang Maha Sempurna dari segala sifat yang menapaktilasi pengorbanan Nabiyullah Ibrahim dan puteranya
tercela. Ismail dalam menlaksanakan perintah Allah. Allah menurunkan
Idul Adha dapat diartikan kembali berkurban atau hari raya ujian yang sangat berat kepada Nabi Ibrahim untuk menyembelih
penyembelihan hewan kurban. Di Indonesia, orang menyebut idul puteranya Ismail. Ujian Allah yang sangat berat itu mampu dilalui
qurban, hari raya kurban, atau lebaran haji. Jatuh pada tangghal Nabi Ibrahim dengan baik. Dia lulus dengan sangat memuaskan
10 bulan Dzulhijjah, Idul Adha menandai dua selebrasi besar bagi meski godaan iblis silih berganti terhadap dirinya, melalui istrinya
umat islam; pertama, penyelenggraan ibadah haji dan kedua, Siti Hajar dan anaknya Ismail. Dalam prosesi pelaksanaan ibadah
ibadah qurban. Bagi muslim yang mampu menunaikan ibadah haji perlawanan terhadap godaan syaitan ini diabadikan dalam
haji, Namun dampak dari Pandemi Virus Corona Ibadah haji di bentuk melempar jumrah.
Tanah Suci Mekkah Al Mukaromah dalam dua tahun terakhir ini Pengorbanan yang besar dari Ibrahim, Ismail dan Hajar ini,
oleh Pemerintah Arab Saudi belum dibuka secara umum seperti membuahkan happy ending ( akhir yang menyenangkan),
biasa, Kita berdoa dan berharap Pandemi ini segera berakhir agar kebahagian besar bagi keluarga teladan ini. Ismail selamat karena
pelaksanaan haji terbuka kembali. Kurban merupakan salah satu yang di sembelih Ibrahim adalah seekor kibasy yang dikirim Allah
rukun haji. Namun bagi kita di tanah air, 10 Dzulhijjah kita setelah nyata keikhlasan mereka melaksanakan perintah Allah.
peringati dengan melaksanakan shalat Id berjamaah dan Ketiga pribadi ini, diabadikan dengan catatan “ tinta emas” sejarah
menyembelih hewan kurban. kehidupan umat manusia, dan Allah abadikan dalam kitab Sucinya,
Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar Walillahilhamd.
Kaum Muslimin dan muslimat Rahimakumullah
sebagaimana tercantum dalam Al-Quran Surat As-Shaffat : 102- Di antara ketentuan penyembelihan yang harus dipenuhi
107. adalah dengan menyebut Asma Allah. Dalam Surat Al-An’am ayat
Agama Islam yang merupakan penerus sekaligus 121 Allah berfirman :
penyempurna ajaran yang dibawa Nabi Ibrahim, mengajarkan ن
َ ط
ِ َيLالش
َّ َّق َواِن ْ ه َواِنَّ ُه لَ ِف
ٌ Lس Lِ Lم ا هللاِ َءلَ ْي
ُ Lاس
ْ رL ْ َا لLLم
ِ Lذْ َكLLم ُي ُ Lََوآلت
ً أ ُك ُل ْو ا ِمL
kepada kita pada momentum ‘Idul Adha, tanggal 10 Dzulhijjah, َش ِر ُك ْون ُ َُم ل
ْ م ْ م اِنَّك
ْ ه ُ ُم َواِنْ آطَ ْء ُت
ُ م ْو ْ جا ِد ُل ْو ك
َ م لِ ُي ِ ى اَ ْولِيَآ ِء
ْ ح ُ لَ ُي ْو
َ ح ْونَ اِل
dan selama tiga hari berikutnya, yakni tanggal 11, 12 dan 13 Wa laa ta-kuluu mimma lam yuzkarismullahi ‘alaiha
wa innahu lafisq, wa innasy-syayaathiina layuuhuuna ilaa
Dzulhijjah, yang di sebut hari-hari Tasyarik dianjurkan untuk
auliyaaa-ihim liyujaadiluukum, wa in atho’tumuhum
menyembelih hewan qurban untuk dibagikan kepada para innakum lamusyrikuun
“Dan janganlah kamu memakan dari apa (daging hewan)
mustahiq.
yang ketika di sembelih tidak disebut nama Allah. Sesungguhanya
Penyembelihan hewan qurban dalam ajaran Islam bukanlah perbuatan yang semacam itu adalah suatu kefasikan.
Sesungguhnya syaitan itu membisikkan kepada kawan-kawannya
merupakan bentuk persembahan atau sesajen kepada Allah.
agar mereka membantah kamu; dan jika kamu menuruti mereka,
Karena Allah tidak memerlukan darah dan daging hewan qurban sesungguhnya kamu tentulah menjadi orang-orang yang musyrik”.
(QS. Al- A’An’am: 121 ).
tersebut, namun yang sampai kepada Allah adalah nilai ketaqwaan
yang diwujudkan dalam bentuk kerelaan memenuhi perintah-Nya
Selanjutnya Allah berfirman
(QS, Al-Hajj:37). Oleh karena itu diatur tatacara penyembelihan
yang sesaui syarat Islam, agar daging yang dikonsumsi halal dan
baik.
“Sesungguhnya Kami telah memberikan Kepadamu nikmat yang
banyak. Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu, dan
berkurbanlah, sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu Kuluu ming thoyyibaati maa rozaqnaakum wa laa
dialah yang terputus”. ( QS: Al Kautsar:1-3 ) tathghou fiihi fa yahilla ‘alaikum ghodhobii, wa may yahlil
Rasulullah SAW bersabda ‘alaihi ghodhobii fa qod hawaa.
“Makanlah dari rezeki yang baik-baik yang telah kami
AN’IBIY HURAYRAT: INNARASUWLU ALLAHI SHOLLA ALLAHU
berikan kepadamu, dan janganlah melampaui batas, yang
ALAYHI WASSALAM QAALA :MANKANA LAHU SA’TA WALAM menyebabkan kemurkahan-ku menimpamu. Barang siapa di
timpa kemurkahan-mu maka sungguh, binasalah dia, “ (QS.
YADHAH FALAA YAQRABBANA MUSHALLAANAA
Thaha/:81 ).
“Dari Abi Hurairah sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda:
Barang siapa yang mempunyai Kemampuan tetapi tidak Rasulullah SAW bersabda :
berkurban, maka janganlah ia menghampiri temapat shalat kami”.
MAN NABATA LAHMUHU MINASSUHTI FANNARU ‘AWLA BIHI
( HR. Ahmad dan Ibn Majah )
Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar Walillahilhamd. “ Siapa yang dagingnya tumbuh dari pekerjaan yang
Kaum Muslimin dan muslimat Rahimakumullah tidak halal, maka neraka pantas untuknya. ” ( HR. Ibnu
Kata halal ( ) حاللberasal dari kata ل
ً Lح
َ yang di antara Hibban 11: 315, al hakim dalam mustadroknya 4: 141 Hadis
ini shahih kata Syirkh Al Albani dalam Shahihul Jaamil’ No.
artinya adalah boleh dan membebaskan. Istilah halal diartikan
4519 )
sebagai segala sesuatu yang apabila dilakukan tidak mendapat
Allahu Akbar, Allhu Akbar, Allahu Akbar Walillahilhamd.
hukuman atau dosa. Dari sini tersirat bahwa dalam hidup ini ada
Kaum muslimin dan muslimat yang berbahagia.
aturan. Mematuhinya akan mendatangkan kenikmatan sedang Aturan syariat berkenaan dengan tata cara penyembelian
melanggarnya akan mendatangkan murka dan derita. hewan kurban ini begitu detil. Menyangkut persyaratan siapa yang
Allah berfirman: boleh menyembelih kurban, tata cara menyembelihnya, syarat
hewan yang akan dijadikan kurban, bagaimana memperlakukan
hewan kurban, apa yang boleh dan dilarang selama (baik). Dan sesungguhnya Allah telah memerintahkan kepada
penyembelihan berlangsung, hingga siapa yang berhak menerima orang-orang mukmin seperti yang diperintahkan-Nya kepada para
daging kurban. Aturan-aturan fiqhiyah demikian, kini mendapat Rasul. Firman-Nya : “Wahai para Rasul! Makanlah makanan yang
justifikasi saintifik ( ilmiah ) bahwa penyembelihan hewan kurban baik-baik (halal) dan kerjakanlah amal shalih. Sesungguhnya Aku
yang disyariatkan Islam itu sesuia dengan kaidah keilmuan dan Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. ‘Dan Allah juga
hokum perdagangan hewan secara internasional. berfirman : “Wahai orang-orang yang beriman! Makanlah rezeki
Salah satu hikmah kurban adalah penyediaan daging hewan yang baik-baik yang telah Kami rezekikan kepadamu. “Kemudian
yang halal bagi masyarakat. Selain tata cara penyembelihan Nabi SAW menceritakan tentang seorang laki-laki yang telah
kurban yang harus memenuhi unsure kehalalan, daging bagi menempuh perjalanan jauh, sehingga rambutnya kusut, masai dan
kebanyakan masyarakat adalah kebutuhan utama untuk konsumsi. berdebu. Orang itu mengangkat tangannya ke langit seraya
Melanggar aturan halal mengakibatkan terhalangnya doa. berdo’a : “Wahai tuhanku, wahai Tuhanku.” Padahal, makanannya
Dari Abu Hurairah, Nabi SAW bersabda: dari barang yang haram, minumannya dari yang haram,
pakaiannya dari yang haram dan diberi makan dari yang haram,
maka bagaimanakah Allah akan memperkenankan do’anya?”(HR.
Muslim No.1015).
Mematuhi aturan halal berarti menghindar dari kekotoran dan
“Wahai sekalian manusia, sesungguhnya Allah itu thoyyib (baik), penyakit.
Allah tidak akan menerima sesuatu melainkan dari yang thoyyib
Allah berfirman Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar Walillahilhamd.
Kaum muslimin dan muslimat yang berbahagia.
Wa yuhillu lahumuth thoyyibaati wayuharrimu ‘alaihimul khobaaa-
Semoga kita diberikan hidayah untuk senantiasa mentaati
isa.
ketentuan Allah dan RasulNya.
“Dia menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan
mengharamkan bagi mereka segala yang buruk” [Al-A’raf/7:157].