Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN HASIL PRAKTIK PROFESI

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. A DENGAN DENGAN HALUSINASI


DAN WAHAM DI RUANG SADEWA
RUMAH SAKIT GRHASIA
YOGYAKARTA

DISUSUN OLEH :
HERI IRWANTORO
0402R00101

PROGRAM PENDIDIKAN NERS


PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ‘AISYIYAH YOGYAKARTA
2009
A. PENGKAJIAN ASUHAN KEPERAWATAN JIWA

I. IDENTITAS KLIEN
RM : 03-57-67
Nama : Tn.A
Umur : 30 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pendidikan : SLB
Pekerjaan : Tidak ada
Suku bangsa : Jawa-Indonesia
Alamat : Ngunut Lor RT 20/01 Gunung Kidul DIY.
Ruang Rawat : Sadewa
Tgl dirawat : 13 Juli 2009
Tgl pengkajian : 5 Agustus 2009

II. ALASAN MASUK


Klien dirumah ngamuk, merusak barang-barang, dan mudah tersinggung.

III. FAKTOR PREDISPOSISI


Klien pernah masuk RS Sarjito Yogyakarta dan pernah sekolahnya di SLB sampai SMA.

IV. PERJALANAN PENYAKIT/ KRONOLOGIS PENYAKIT


Klien diwaktu kecil pernah panas sampai kejang, klien juga mengalami retradasi mental, setelah
dewasa klien mengatakan pernah mengosumsi morpin dan sering minum-minuman keras hal itu
yang menyebabkan klien sering mengalami halusinasi penglihatan dan pendengaran, selain itu
klien sering mengaku sebagai pembalap dan juga mengaku bisa menyembuhkan orang yang
kesurupan, serta bisa menghidupkan orang yang sudah mati. Perilaku klien yang lain klien
sering marah-marah dan merusak barang-barang.

V. FISIK
1. Keadaan umum : Pasien tampak mengalami gangguan jiwa
2. Tingkat kesadaran : Compos Mentis
3. TD : 120/70 mmHg
4. Riwayat penyakit Fisik: klen mengatakan pernah jatuh dan kepalanya luka.
VI. PSIKOSOSIAL
1. Genogram

Keterangan:
: laki-laki : Klien Gg. Jiwa : Mempunyai
anak
: Perempuan : Meninggal

: Menikah : tinggal 1 rumah

a. Pengambilan keputusan tidak terkaji


b. Pola komunikasi antar keluarga tidak terkaji
c. Pola asuh yang diterapkan di keluarga demokratis dan terbuka
d. Sumber pembiayaan atau ekonomi keluarga tidak terkaji
e. Posisi kamar tidur pasien yaitu di kamar kecil, dekat dengan ruang perawat.
2. Konsep diri
- Gambaran diri
Klien mengatakan bentuk tubuh dan fungsi tubuhnya normal –normal saja, tidak ada
masalah, klien mengatakan istrinya adalah polwan dia sanang dengan kondisinya
sekarang.
- Identitas diri
Klien mengatakan kalau dia seorang laki-laki yang kuat,saya puas mas dengan jenis kelamin
saya sekarang.Perilaku klien sesuai dengan jenis kelaminnya. saya dulu pernah sekolak SMA
dan saya juga seorang pembalap.
- Peran
Selama klien di rumah sakit, klien tidak dapat menjalankan perannya sebagai laki-laki
dewasa. Klien tidak mampu berinteraksi dengan keluarga dan masyarakat serta klien
tidak mampu mengatasi stress dalam kehidupannya.
- Ideal diri
Harapan klien terhadap statusnya adalah klien ingin menjadi pembalap lagi.
- Harga diri
Saya merasa diterima baik dalam keluarga maupun lingkungan masyarakat.

3. Hubungan sosial
a. Di rumah
Orang yang berarti dalam keluarga adalah ibu dan bapak saya mas.Tetapi sekarang yang paling
dekat ibu mas, karena jarang marahin saya dan sering memberi uang, sedangkan ayah saya
sudah meninggal. Saya sering marah-marah mas, karena tidak sesuai dengan orang sekitar.
b. Di Rumah Sakit
Orang yang paling berarti adalah petugas disini mas,karena mau mendengarkan saya. Dan
temen temen disini baik-baik semua tidak ada yang mengganggu saya. Peran serta dalam
kelompok baik. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain tidak ada.
c. Perilaku tampak gangguan jiwa dan berbeda dengan orang normal biasanya. Klien mengatakan
dirinya pembalap pernah juara dunia, bisa menghidupkan orang yang sudah meninggal dan bisa
menyembuhkan orang kesurupan karena dibantu jin dan simbahnya yang sudah meninggal.
d. Dirumah saya mengikuti kegiatan gotong royong mas.
e. Kalau dirumah sakit saya sering ikut rehab mas (saya membersihkan perkarangan dan kerja
bakti sama teman-teman, ikut senam), kalau di ruang sadewa sering ikut bersih-bersih kamar,
menyapu, mengepel.

4. Spiritual
Pasien beragama khatolik, kalau di rumah hari minggu ke Gereja.

VII. STATUS MENTAL

1. Penampilan fisik
Pakaian rapi dan seragam antara baju dan celana, kuku bersih, tetapi rambutnya panjang dan
tidak terawat, namun secara kesuluruhan penampilan fisik baik dan bersih. Klien mengatakan
mandi 2 kali sehari, saya juga sikat gigi dan keramas mas.
2. Pembicaraan
Pasien sedikit bicara, berbicara kalau dimulai oleh lawan bicara, bicaranya kadang tidak
realistis, bicara tampak ragu-ragu. Kalau ditanya mampu menjawab sesuai dengan pertanyaan
3. Aktivitas motorik
Pasien mengatakan aktivitas sehari-hari dilakukan sendiri seperti mandi, makan dan merawat
diri. Sering membantu resik-resik mas. Klien tampak tenang dan normoaktif.
4. Alam perasaan
Pasien mengatakan merasa senang dengan teman-teman dan petugas disini mas, karena mau
mendengarkan saya.Tetapi saya pengen pulang mas, saya kangen pada keluarga saya.
5. Afek
Klien mampu merespon dengan setiap komunikasi baik oleh perawat maupun dengan
klien lainnya.
6. Interaksi selama wawancara
Klien sangat kooperatif terhadap pembicaraan dan kontak mata tetap terjaga namun
klien susah mengulang kata yang sudah di sebutkan.
7. Persepsi
Pada saat wawancara pasien mengatakan “ saya kadang mendengar ada bisikan dan melihat jin
romlah namanya mas, dia sering mengikuti saya mas selain itu juga ada eyang saya yang
sudah meninggal sering mengikuti saya kalau malam jumat kliwon mereka pasti datang.
8. Proses pikir
Selama pembicaraan/wawancara klien menjawab pertanyaan dengan baik, tidak
terdapat gangguan proses pikir seperti blocking atau reeming pada klien
9. Isi pikir
Klie mengalami gangguan isi pikir saat wawancara klien mengatakan bawa dirinya
seorang pembalab dan bisa menghidupkan orang yang sudah mati. Klien mengatakan
dirinya dibawa RS karena bayak minum-minuman keras.
10. Tingkat kesadaran
Kesadaran klien compos mentis. Klien mengataka sekarang berada di RS, sekarang jam
10.00, sekarang di ruang sadewa, dan sekarang saya berbicara dengan mas heri.
11. Daya tilik diri
Klien mengatakan sekarang sedang dirawat di RS karena sedang sakit tapi klien tidak
menyadari kalau skit klien gangguan jiwa.
12.Tingkat konsentrasi dan berhitung
Klien mampu berhitung dari 1-10 dan konsentrasinya bagus.

VIII. MEKANISME KOPING

Klien mengatakan saya disini sering berolahraga dengan temen-temen mas, disini temen-temen
baik semua mas

IX. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN

Klien mengatakan dulunya pernah bekerja membantu orang tua tetapi tetapi sekarang jarang
saya sering main PS mas.

X. PENGETAHUAN KURANG TENTANG

Klien mengatakan kalau dirumah sering merokok, tidur tidak teratur dan saya juga tidak pernah
olahraga mas.
XI. ASPEK MEDIK

Diagnosa medik / diagnosa multiaksial :


- Aksis I : RM F 70
- Aksis II : Tidak ada
- Aksis III: Tidak ditemukan
- Aksis IV: Masalah Keluarga
- Aksis V : Kurang

Terapi medik:
- Haloperidol 1,5 : 1-0-1
- Diazepam 25 : 0-0-1
- PHT 2 : 1-0-1
B. ANALISA DATA

Tanggal Data Fokus Masalah


05-08-2009 DS : Klien mengatakan kalau dia sering Gangguan persepsi sensori :
mendengar suara/bisikan dari jin romlah Halusinasi auditory dan visual
dan eyangnya yang sudah meninggal dan
saya juga sering di ikuti mas kalau malem
jumat kliwon romlah di kiri saya eyang di
kanan saya.

DO : Klien tampak sedang berinteraksi


dengan seseorang dan terlihat seperti
bingung.

05-08-2009 DS :Klien mengatakan kalau dirinya Gangguan proses piker: Waham


seorang pembalap dan bias menghidupkan Kebesaran
orang mati, klien juga mengatakan
dirumahnya bayak barang-barang sakti
seperti cincin, keris dll jumlahnya ada 200
mas.

DO : Klien terlihat memakai cincin.

05-08-2009 DS :Klien mengatakan kalau di rumah Resiko perilaku kekerasan terhadap


sering marah-marah. orang lain

DO :Di status klien tercatat bahwa klien


sering marah-marah, mengamuk dan
memukul.

C. PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Gangguan persepsi sensori : pendengaran dan penglihatanditandai dengan munculnya
halusinasi
2. Gangguan proses piker: waham Kebesaran
3. Resiko perilaku kekerasan terhadap orang lain
POHON MASALAH

Resiko
perilaku
kekerasan

Gangguan
proses
pikir : waham

Gangguan
persepsi
sensori:
Halusinasi

NURSING CARE PLAN


TGL Diagnosa Perencanaan Ttd
Keperawatan Tujuan Tindakan
05-08- Gangguan Tujuan Jangka Panjang : 1. Mengenal halusinasi
2009 Persepsi Pasien mampu menetapkan a. Observasi tingkah laku yang
Sensori dan menguji realita atau berhubungan dengan halusinasi
Pendengaran kenyataan serta b. Identifikasi waktu, isi, frekuensi,
menyingkirkan kesalahan dan situasi pencetus munculnya
persepsi sensori. halusinasi
Tujuan Jangka Pendek : c. Identifikasi apa yang dirasakan
1. Setelah dilakukan jika halusinasi muncul
interaksi selama 2x pasien d. Identifikasi dan diskusikan dengan
mampu mengenal pasien perilaku yang dilakukan
halusinasi dan saat halusinasi muncul
menghardik halusinasi e. Diskusikan manfaat dan akibat
dengan indikator : dari cara atau perilaku yang
a. Pasien mampu dilakukan pasien
menyebutkan waktu, f. Ajarkan tehnik menghardik
isi, frekuensi g. Anjurkan memasukkan cara
munculnya halusinasi menghardik kedalam jadwal
b. Pasien mampu kegiatan
menyebutkan perilaku
yang biasa dilakukan 2. Managemen Halusinasi Dengan
saat halusinasi muncul cara bercakap-cakap dengan orang
lain.
2. Setelah dilakukan a. evaluasi jadwal kegiatan harian
interaksi selama 4x pasien klien.
mampu mengendalikan b. Latih klien mengendalikan
halusinasi dengan cara halusinasi dengan dengan cara
bercakap-cakap dengan bercakap-cakap dengan orang lain.
orang lain. dengan c. Anjurkan memasukkan kedalam
indikator : jadwal harian.
a. Pasien dapat 3. Mengontrol halusinasi dengan
menyebutkan cara melakukan kegiatan
mengendalikan a. Evaluasi jadwal kegiatan harian
halusinasi. b. Latih klien mengontrol halusinasi
b. Pasien dapat dengan cara melakukan kegiatan
mempraktikkan cara c. Anjurkan memilih cara
mengontrol halusinasi mengendalikan halusinasi yang
dengan cara bercakap- disenangi
cakap dengan orang d. Anjurkan memasukkan kedalam
lain. jadwal harian.
3. Setelah dilakukan 4. Pendidikan tentang minum obat
interaksi selama 6x klien dengan teratur
mampu mengontrol a. Evaluasi jadwal harian klien
halusinasi dengan cara b. Berikan pendidikan kesehatan
melakukan kegiatan. tentang minum obat teratur.
4. Setelah dilakukan c. Anjurkan untuk minum obat secara
interaksi selama 8x klien teratur
mengerti tentang minum Heri
obat teratur.
05-08- Gangguan Tujuan jangka panjang : 1. Orientasi realita
2009 proses pikir: Pasien tidak mengalami a. Beri kesempatan pasien untuk
Waham ganguan proses pikir dan mendiskusikan wahamnya dengan
berfungsi optimal di petugas atau perawat
lingkungan sosialnya. b. Hindari mendebat atau
Tujuan jangka pendek : mendukung waham
1. Setelah dilakukan c. Fokuskan diskusi pada perasaan
interaksi selama 3x, pasien (takut, marah, terganggu)
pasien mampu mngenal d. Dorong pasien untuk
wahamnya dengan mengungkapkan perasaan terkait
indicator : dengan wahamnya
a. Pasien mampu e. Hindarkan stimulasi yang
mengenal terjadinya berlebihan
waham 2. Managemen delusi
b. Pasien mampu a. Observasi isi waham yang
mngungkapkan isi membahayakan
waham b. Bantu pasien untuk mengeliminasi
c. Pasien atau menurunkan stressor yang
mengungkapkan menciptakan delusi
frekuensi waham c. dukung pasien untuk menvalidasi
d. Pasien mampu keyakinan terhadap wahamnya dengan
mengungkapkan orang yang dipercaya atau perawat
perasaannya terkait d. dukung pasien untuk melaksanakan
dengan waham jadwal kegiatan harian secara
2. Setelah dilakukan konsisten
interaksi selama 5x pasien e. berikan aktivitas rekreasi atau
mampu mengontrol aktivitas yang membutuhkan perhatian
wahamnya dengan dan ketrampilan diwaktu luang pasien
indicator : f. kelola pemberian obat-obat
a. Pasien tidak antipsikotik dan antidepresan sesuai
menanggapi order
wahamnya g. monitor efek samping obat
b. Pasien melaporkan h. jelaskan pada pasien pentingnya
penurunan frekuensi kepatuhan pasien terhadap aturan
munculnya waham pengelolaan obat
c. Pasien meminta
validasi terhadap
kebenaran atau realita
d. Pasien
mendemonstrasikan
penolakan hadirnya
waham
e. Pasien menunjukkan
pola piker yang logis
f. Pasien memanfaatkan
obatdengan baik
Heri
05-08- Resiko Tu-pan 1. Mengenal marah dan control marah
2009 perilaku Klien tidak melakukan fisik 1
kekerasan perilaku kekerasan a. Identifikasi penyebab marah
b. Identifikasi tanda dan gejala
Tu-pen marah
1. Setelah dilakukan c. Identifikasi PK yang dilakukan
pertemuan selama 2x d. Identifikasi akibat PK
klien dapat mengenal e. Sebutkan cara mengontrol
penyebab marah, gejala, marah
akibat, dan cara f. Latih cara mempraktekkan
mengontrol pk dengan control marah cara fisik 1
cara fisik 1 2. Kontrol marah dengan cara fisik 2
2. Setelah dilakukan a. Ajarkan cara mengontrol marah
pertemuan selama 4x dengan cara fisik 2 yaitu
klien mampu mengontrol memukul benda yang lunak
marah dengan cara fisik b. Latih cara mempraktikkan
2 control marah dengan cara fisik
3. Setelah dilakukan 2
pertemuan selama 6x c. Anjurkan memasukkan kedalam
klien mampu mengontrol jadwal harian
marah dengan cara 3. Kontrol marah dengan cara verbal
verbal a. Ajarkan cara control marah
4. Setelah dilakukan dengan cara verbal/asertif
pertemuan selama 8 kali b. Latih cara mempraktikkan
klien mampu mengontrol control marah dengan cara
marah dengan spiritual verbal/asertif
5. Setelah dilakukan 4. Kontrol marah dengan cara spiritual
tindakan keperawatan a. Ajarkan cara control marah
selama 10x klien mampu dengan cara spiritual
mengontrol marah b. Anjurkan untuk selalu
dengan cara minum obat. mempraktikkannya
5. Kontrol marah dengan minum obat
a. Anjurkan untuk selalu minum
obat yang teratur Heri
CATATAN PERKEMBANGAN

TGL DIAGNOSA IMPLEMENTASI EVALUASI


12 Juli Gangguan Persepsi Jam 08.00 Jam 13.30 WIB
2011 Sensori : halusinasi 1. Melakukan BHSP
Pendengaran 2. Mengidentifikasi jenis halusinasi S : Klien mengatakan tidak
3. Mengidentifikasi isi halusinasi mendengar suara apa-apa
4. Mengidentifikasi frekuensi halusinasi (menyangkal halusinasi)
5. Mengidentifikasi respon klien O : Tampak seperti sedang
terhadap halusinasi berinteraksi, klien bicara sendiri,
6. Mengobservasi tingkah laku klien tertawa sendiri
7. Mengajarkan cara menghardik A : Masalah Mengenal dan
halusinasi menghardik halusinasi tidak
8. Menganjurkan menerapkan cara teratasi
menghardik halusinasi P : Identifikasi kembali masalah
halusinasi

Jam.11.10
1. Menanyakan perasaan klien
2. Menanyakan tentang halusinasi
3. Melatih dan mempraktikkan cara
menghardik halusinasi

13 Juli Gangguan Persepsi Jam 08.05 Jam 13.30 WIB


2011 Sensori : halusinasi 1. Memvalidasi perasaan klien
Pendengaran 2. Menanyakan tentang halusinasi S : Klien mengatakan perasaannya
3. Menanyakan apakah sudah baik hari ini.
mempraktikkan cara menghardik O : Klien masih menyangkal
halusinasi halusinasinya, klien lebih banyak
4. Mengulang kembali SP 1 diam ketika berinteraksi, klien
berbicara sendiri, klien sering
Jam 11.00 mengulang-ulang kata.
1. Menanyakan perasaan klien saat ini A : Masalah mengidentifikasil
halusinasi belum teratasi.

P : Lakukan kembali SP 1

14 juli Perubahan Persepsi 08.10 Jam 13.30 WIB


2011 Sensori : halusinasi 1. Memvalidasi perasaan klien
Pendengaran 2. BHSP S: Klien mangatakan lagi tak enak
badan, klien tidak mau
10.30 WIB berbincang-bincang.
1. Mengobservasi perilaku klien saat di Klien mengatakan tidak mau
jenguk keluarganya bertemu dengan keluarganya.
O : Klien tampak tidak
bersemangat
Klien diam di kamar saat
keluarganya datang
Setelah bertemu keluarganya klien
tidak mau makan, tidak mau
bicara, klien berdiam diri dikamar.
A : Masalah belum teratasi
P : lanjutkan BHSP

15 juli Perubahan Persepsi 08.00 WIB 13.30 WIB


2011 Sensori : halusinasi 1. Melakukan bina hubungan saling S : Klien mengatakan masih tidak
Pendengaran percaya enak badan
2. Memvalidasi perasaan klien O : Klien tampak murung,
menyendiri, berdiam diri.
A : Masalah BHSP teratasi
sebagian
P : Lanjutkan BHSP

16 juli Perubahan Persepsi 08.05 WIB 13.35 WIB


2011 Sensori : halusinasi 1. Memvalidasi perasaan klien S : klien mengatakan bersedia ikut
Pendengaran 2. melanjutkan BHSP TAKS
O : klien tampak tidak
11.00 WIB bersemangat, klien mengulang-
3. Mengikutsertakan klien dalam ulang kata, klien tidak mau
kegiatan TAKS memakan makanan yang diberikan
4. mengkaji kemampuan klien setelah TAKS, klien mau
membina hubungan dengan orang memperkenalkan diri kepada
lain. teman sekelompok TAKS
A : Masalah pelaksanaan
hubungan sosial teratasi
P : Lanjutkan intervensi SP1
CATATAN PERKEMBANGAN
TGL DIAGNOSA IMPLEMENTASI EVALUASI
12 Juli Gangguan Proses Pikir : jam 08.10 Jam 13.30 WIB
2011 waham curiga 1. Mengidentifikasi jenis waham
2. Menganjurkan klien menceritakan S : Klien mengatakan tidak mau
perasaannya memakan makanan yang diberikan
3. Membantu orientasi realita karena takut diracuni
O : Klien mengambil makanan
yang diberikan tetapi tidak
dimakan
A : Masalah orintasi realita belum
teratasi.
P : Ulangi kembali tentang
orientasi realita yang ada.

13 Juli Gangguan Proses Pikir : jam 10.45 Jam 13.30 WIB


2011 waham curiga 1. Memvalidasi perasaan klien
2. Menanyakan tentang waham yang S : klien masih menganggap
dialami makanan yang diberikan
3. Menjelaskan kalau dirinya sedang mengandung racun atau basi
dirawat di RS dan makanan yang O : Klien hanya mau makan
diberikan tidak mengandung racun makanan yang berasal dari RS,
klien selalu menolak makanan
pemberian mahasiswa praktek atau
temannya.
A : Masalah belum teratasi

P : Lakukan kembali orientasi


realita.

14 Juli Gangguan Proses Pikir : jam 08.05 Jam 13.30 WIB


2011 Waham curiga 1. Memvalidasi perasaan klien
2. Menjelaskan tentang realita. S: Klien mengatakan tidak ingin
3. Membantu orientasi realita berbincang-bincang
O : Klien tampak berdiam diri
dikamar setelah mendapat
kunjungan dari keluarga
A : Masalah belum teratasi
P : lanjutkan BHSP

15 Juli Gangguan Proses Pikir : Jam 08.10 Jam 13.40 WIB


2011 Waham curiga 1. Memvalidasi perasaan klien S : Klien mengatakan perasaannya
2. Melakukan BHSP sudah lebih baik dari kemarin.
O : Klien tampak tenang, tampak
melamun.
A : masalah teratasi sebagian
P : lanjutkan BHSP dan lakukan
kembali orientasi realita

16 Juli Gangguan Proses Pikir : Jam 08.10 Jam 13.20 WIB


2011 Waham curiga 1. Memvalidasi perasaan klien S : Klien mengatakan senang
2. Membuat kontrak dengan klien untuk mengikuti kegiatan TAK
ikut serta kegiatan TAK O : Klien mau meminum
minuman yang di berikan saat
Jam 10.50 TAK
1. Mengikutsertakan klien dalam A : masalah teratasi sebagian
kegiatatan TAK P : lanjutkan orientasi realita
2. Menjelaskan tentang realita
3. Memotivasi klien membina hubungan
sosial.
4. beri reinforcement positif

CATATAN PERKAEMBANGAN

TGL DIAGNOSA IMPLEMENTASI EVALUASI


12 Juli Defisit perawatan diri jam 08.15 Jam 13.30 WIB
2011 1. Mengobservasi tingkah laku S : klien merasa badan lebih
sebelumnya. segar, klien mengatakan
2. Menanyakan apakah klien sudah mengerti arti bersih, penyebab
mandi hari ini tidak mau mandi, dan nanti sore
3. Mendiskusikan bersama klien tentang mau mandi
pengertian bersih dan tanda-tanda bersih
O : klien terlihat bersih
4. Membicarakan penyebab klien tidak
mau menjaga kebersihan diri A :Masalah mengenal
5. mendiskusikan akibat dari tidak mau kebersihan teratasi
menjaga kebersihan diri P :Lanjutkan intervensi
6. memotivasi klien mandi dan Monitor pelaksanaan ADL
menungguinya
7. memberikan pujian klien mau mandi

13 Juli Defisit perawatan diri jam 10.15 Jam 13.40 WIB


2011 1. Mengobservasi penampilan S : klien mengatakan mengerti
klien tentang manfaat kebersihan diri
2. Menanyakan apakah sudah O: klien terlihat kotor, adl dengan
dilakukan yang diajarkan dorongan dari perawat
kemarin A: masalah manfaat kebersihan
3. Menanyakan apakah sudah diri teratasi
mandi sore P: lanjutkan intervensi
4. Melakukan diskusi bersama Awasi ADL klien dengan
klien tentang manfaat bimbingan
hygiene
5. Membantu klien untuk
identifikasi kemampuan
menjaga kebersihan diri
6. Berikan reinforcement apa
yang telah dilakukan klien
14 Juli Defisit perawatan diri jam 09.45 Jam 13.30 WIB
2011 1. Menanyakan perasaan klien
2. Melakukan diskusi dengan klien S: klien mengatakan sudah
cara menjaga kebersihan diri: mandi dan gosok gigi dengan
mandi 2x sehari (pagi&sore) dorongan dari perawat, klien
dengan memakai sabun mandi, mengerti mandi dan gosok gigi
gosok gigi minimal 2x sehari 2 x sehari, keramas 2 x
dengan pasta gigi, mencuci rambut seminggu
minimal 2x seminggu dengan O: klien tampak lebih bersih,
sampo, memotong kuku minimal pakaian rapi, kuku tidak
1x seminggu. panjang dan bersih
3. Memberikan reinforcement positif A: masalah teratasi
bila klien berhasil P : lanjutkan intervensi
Monitor ADL dengan dorongan
Daftar Pustaka

Stuart, Gail Wiscarzt. Buku Saku Keperawatan Jiwa edisi 3. 2002. Jakarta: EGC.

Sheila L, Videbeck. Buku Ajar Keperawatan Jiwa. 2008. Jakarta. EGC.

Tomb, David A. Buku Saku Psikiatri Edisi 6. 2003. Jakarta: EGC.

NN. 29 Oktober 2007. halusinasi. http//www.Id.wikipedia.org/wiki/.halusinasi

Anda mungkin juga menyukai