Anda di halaman 1dari 8

TUGAS RESUM

MEKANISME PERTANIAN
Dosen Pengampu: M. Imam Aminuddin, S.P, M.P

Disusun Oleh:
1. Sya’adah (19021007)
2. Ela Nur Fadhillah (19021005)
3. M. Nuri (190210)

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS ISLAM DARUL ULUM LAMONGAN


2021
1. Alat dan mesin Penyemprot Tanaman (Sprayer)
Sprayer merupakan alat/mesin untuk memecah suatu cairan atau larutan
merupakan alat/mesin untuk memecah suatu cairanatau larutan suspensi menjadi
tetesan (butiran tetesan/droplest) yang besar ukurannya tertentu.
Berdasarkan tenaga penggeraknya, penyemprot dibagi 2:
1. Penyemprot manual
Penyemprot yang umum digunakan di kalangan petani adalah penyemprot tipe
gendong. Besarnya ukuran butiran yang dihasilkan antara 100-400 x 10-6 cm.
Penyemprot tipe gendong terdiri atas 3 (tiga) bagian utama, yaitu: tangki cairan,
pompa, bagian penyemprot (selang/pipa cairan, laras penyemprot, kepala
penyemprot/nosel).
Ada dua tipe penyemprot berdasarkan jenis pompa yang digunakan, yaitu
(a) Penyemprot Gendong Otomatis
Penyemprot gendong otomatis menggunakan pompa angin,sedengkan
penyemprot semi-otomatis menggunakan pompa isap.
Cara kerja penyemprot gendong otomatis:
Setelah cairan (pestisida) dimasukkan ke dalam tabung, selanjutnya diisi
udara menggunakan kompresor sampai dengan tekanan tertentu. Setelah
terisi udara, cairan dikeluarkan dengan memutar tuas yang ada di laras
penyemprot. Cairan yang keluar dari tabung akan bertekanan tinggi karena
adanya tekanan udara. Apabila tekanan udara dalam tabung sama dengan
tekanan udara luar, maka airtidak dapat keluar lagi (dalam praktek dikatakan
tekanannya “habis”).
(b) Penyemprot Gendong Semi-Otomatis
Cara kerja penyemprot gendong semi-otomatis:
Setelah cairan (pestisida) dimasukkan ke dalam tabung, selanjutnya udara
dipompakan ke dalam tabung dengan menaik-turunkan tuas pompa secara
manual (3-5 kali pompa). Cairan dikeluarkan dengan memutar tuas yang ada
di laras penyemprot. Berikutnya untuk setiap kali penyemprotan, udara
dipompakan dengan menaik-turunkan tuas pompa.
2. Penyemprotan Bermotor (Power Sprayer)
Pengabut bermotor tipe gendong (knapsack power mist sprayer ) merupakan
salah satu alat pemberantas serangga, penyakit tanaman, gulma, dll dengan
menggunakan pestisida cair. Pengabut dipasangkan pada rangka “knapsack ”
yang digendong operator dan memiliki motor yang menghasilkan udara
kecepatan tinggi untuk menyemprotkan dan mengabutkan cairan pestisida.
Ukuran butiran yang dihasilkan antara 0.1 –30 x 10-6 cm. Pengabut tipe gendong
pada dasarnya terdiri atas blower, tangkicairan, tangki bahan bakar, pengatur
pengumpanan cairan, kepala pengabut, saluran penghembus, dan rangka gendong.
2. Alat Mekanis Pemupukan
 Konstruksi dari alat/mesin penyebar pupuk tersebut tergantung dari macam pupuk
yang diberikan.
 Beberapa faktor yang mempengaruhi jenis dan jumlah pupuk yang diberikan
antara lain tanaman yang diusahakan, sifat fisik dan kimia tanah.
 Pada prinsipnua, antara jenis alat penanam dan alat pemupuk terhadap beberapa
persamaan dalam prinsip kerja. Persamaannya antara lain adanya pembuka alur,
mekanisme penjatuhan pupuk atau benih, penutup alur dan tempat pupuk atau
benih.
Alat pemupukan dengan sumber tenaga manusia:
a. Tradisional
 Pupuk sampai ke permukaan tanah dengan cara disebar menggunakan tangan
(pupuk dalam bentuk butiran kering).
 Pupuk diangkut ke lapangan menggunakan keranjang atau karung. Sedangkan
pembenaman pupuk kandang dengan menggunakan cangkul.
 Kapasitas kerja penyebar pupuk pada tanaman padi adalah 1orang pria dalam
6 jam per hektar, pada tanaman jagung atau singkong sekitar 5 orang pria
selama 6 jam per hektar.
b. Semi Mekanis
 Alat ini biasanya digunakan untuk menyebarkan pupuk butiran.
 Sumber tenaganya adalah manusia, dengan mendorong alatmelalui tangkai
pengendali.
 Pergerakan peralatan pengeluaran pupuk diatur oleh perputaranroda melalui
rantai transmisi dan gigi atau belt.
 Dalam operasinya alat ini dikaitkan dengan alat tanam.
 Alat ini dapat menyebar pupuk sebanyak 100 kg sampai 1.400 kgsetiap hektar
dengan jarak alur 30 cm. Kapasitas dari corongpemasukan (Hopper ) antara 14
kg -30 kg.
 Hasil pengujian yang dilakukan di beberapa daerah transmigrasi didapatkan
kapasitas pemupukan antara 12 sampai 13 jam setiap hektar pada lahan kering.
 Dan 15 jam sampai 16 jam setiap hektar pada lahan sawah
 Dibandingkan dengan cara tradisional, cara ini memperoleh hasil yang lebih
baik
Bagian-bagian penting dari alat dan kegunaannya:
a. Tangkai kendali: untuk mengendalikan alat supaya jalannya lurus
b. Corong pemasukan: untuk menyalurkan pupuk
c. Roda penggerak: untuk memudahkan jalannya alat dan sebagai sumber tenaga
pemutar bagian “pengatur” jatuhnya pupuk
d. Pengatur penjatuhan pupuk: untuk menentukan jumlah pupuk yang
dikeluarkan/dijatuhkan ke atas tanah
e. Pembuka alur: untuk membuka tanah yang ditempati pupuk
f. Saluran pupuk: luntuk menyalurkan pupuk agar diperoleh ketepatan
penjatuhan pupuk diatas tanah
c. Alat Pemupukan Dengan Sumber Tenaga Hewan
 Pupuk padatan banyak dipergunakan pada peralatan yang ditarik oleh
hewan
 Pada alat penyebar pupuk butiran biasanya dilengkapi roda 2 buah,
penyebaran pupuk kandang beroda 4. Pergerakan alat penyebar pupuk
berasal dari perputaran roda
 Dalam operasinya, alat dikaitkan dengan alat penanam benih. Alat dapat
dikendalikan oleh 2 atau 1 orang
 Alat yang memerlukan 2 orang, masing-masing orang mengawasi
pengeluaran jalannya pupuk dan jalannya ternak atau alat
Bagian-bagian penting dari alat dan kegunaannya:
a. Corong pemasukkan: berguna menyalurkan pupuk kedalam tanah
b. Tangkai kendali: berguna untuk mengendalikan jalannya alat
c. Roda: berguna untuk memperlancar jalannya alat
d. Pengatur penjatuhan pupuk: berguna menentukan jumlah pupuk yang
diperlukan
e. Belt/rantai: berguna untuk menyalurkan tenaga yang berhubungan dengan
alat penyaluran pupuk
f. Pembuka alur: berguna untuk membongkar tanah yang akan diisi pupuk
g. Penutup alur: berguna untuk menutup tanah yang diisi pupuk
h. Saluran pupuk: berguna untuk memperoleh ketetapan penjatuhan pupuk
d. Alat Pemupukan Dengan Sumber Tenaga Traktor
Atas dasar pupuk yang dipergunakan, maka mesin dapat digolongkan menjadi
3 yaitu:
1. Alat penyebar rabuk (pupuk kandang)
 Fungsi alat ini membawa pupuk kandang ke lapangan,
menghancurkan dan menyebarkannya diatas tanah secara seragam
 Penyebaran biasanya dilakukan sebelum pengolahan tanah pertama
 Dalam operasinya alat berada dibelakang traktor. Biasanya alat
beroda 2, tetapi ada juga beroda 4 sehingga dapat ditarik oleh
traktor dan hewan
 Tenaga untuk operasiona alat berasal dari putaran roda bagian
belakang melalui transmisi rantai atau “Power Take Off” (POT)
traktor
Bagian-bagian penting dari alat dan kegunaannya:
a. Kerangka: berguna untuk menahan beban, pada umumnya rabut sangat
berat sehingga diperlukan suatu kerangka yang kuat, tetapi bahannya
sangat ringan sehingga tidak memberikan tambahan beban
b. Konveyor: berguna untuk mengangkut rabuk ke bagian kotak. Gerakan
konveyor antara 2,54 sampai 7,62 cm untuk setiap menit. Kecepatan
konveyor dapat diatur melalui pengungkit
c. Beater: berfungsi menghancurkan bongkahan-bongkahan rabuk
menjadi bagian-bagian yang lebih halus, dan selanjutnya
menyalurkannya ke “Widespread device”
d. Widespread device: berfungsi menyebarkan rabuk yang sudah halus
kepermukaan tanah secara seragam. Alat terletak dibelakang bagian
bawah pada kotak
2. Alat penyebar pupuk butiran
 Untuk mengurangi biaya operasi, alat permukaan dapat
digandengkan dengan alat penanaman dan penyiangan
 Banyak alat penyebar benih dan pupuk menggunakan alat yang
sama, dan ini akan menyebabkan kontak antara benih dan pupuk
 Kontak antara benih dan pupuk sedapat mungkin dihindarkan,
terutama yang berkonsentrasi tinggi, karena dapat terjadi kerusakan
akibat garam
Agar didapatkan pemupukan yang baik, karakteristik yang dipunyai
pupuk butiran kering adalah:
a. Mudah dibersihkan
b. Memberikan tingkat pemakaian yang luas
c. Peka terhadap daya egitasi mekanis
d. Mempunyai tingkat korosi yang kecil
Peralatan penggunaan pupuk kering dapat digolongkan menjadi 2,
yaitu:
a. Band Aplicator
b. Broadcast Aplicator
Peeralatan dari “ Band Aplicator” terdiri dari bagian-bagian:
a. Corong pemasukan (hopper)
b. Pengatur (matering device)
c. Tabung pengeluaran (drop tubes)
d. Saluran pupuk
Fungsi dari masing-masing bagian adalah:
a. Corong pemasukkan: untuk menyalurkan dari alat ke tanah
b. Pengatur: untuk mengatur jumlah pupuk yang
dikeluarkan/diperlukan
c. Tabung pengeluaran: membawa pupuk yang keluar dari corong
pemasukan kedalam tanah
d. Pembuka alur: membuka tanah yang akan ditempati oleh pupuk.
Alat pembuka ini dapat berupa pahat (chisel), pisau ataupun piring
e. Saluran pupuk: untuk menyalurkan pupuk dan untuk memperoleh
ketepatan penjatuhan pupuk diatas tanah
Mekanisme pengaturan pengeluaran pupuk dapat dilakukan dengan
menggunakan 3 cara:
1. Star Wheel: mekanisme pengeluaran pupuk disebabkan putaran
roda bintang. Kecepatan pengeluaran tergantung dari kecepatan
putaran dan lebar pembukaan. Corong pemasukan biasanya
berkapasitas 45,4 kg
2. Auger: untuk mengatur pupuk pada corong horizontal. Tipe auger
sangat menentukan kecepatan pengeluaran pupuk
3. Feed Wheel: digunakan pada corong pemasukan yang panjang
Alat penyebar pupuk dapat dibedakan menjadi:
1. Drop Tipe Distributor: alat ini biasanya digunakan dengan traktor
secara mounted, corong pemasukannya mempunyai satu set lubang
pengeluaran pada bagian bawah. Lubang-lubang tersebut dikontrol
melalui lubang penggerak. Kapasitas pengeluaran pupuk biasnya
antara 454 sampai 908 kg dengan lebar pengeluaran antara 2,44
sampai 3,66 m. Sumbu pemasukan dikendalikan oleh roda, dan
kecepatan sumbu dipengaruhi pengeluaran pupuk.
2. Spin Spreader: alat ini mempunyai piringan untuk penyebaran
pupuk. Pupuk diatur diatas piringan oleh rantai penahan melalui
dasar corong pemasukan. Kecepatan pengeluaran pupuk tergantung
dari kecepatan pemasukan pupuk, lebar penyebaran dan kecepatan
alat. Pola penyebaran dipengaruhi oleh perputaran piringan.
Kapasitas corong pemasukan dapat mencapai 10 ton, dengan
sebaran dapat mencapai 18,29 m.
3. Alat penyebar pupuk cair dan gas
Penempatan pupuk cair dilakukan dengan 3 cara yaitu:
1. Penempatan di dalam permukaan tanah
2. Penempatan pada permukaan tanah
3. Penempatan dalam air irigrasi: pupuk cair juga dapat disebarkan
melalui air irigrasi. Pemberian bersamaan dengan air irigrasi sehingga
dapat menghemat tenaga kerja dan alat. Kekurangan cara ini antara
lain, hanya mungkin dilakukan bila tanaman memerlukan air dan
kemungkinan penguapan pupuk melalui air
Bagaian-bagian penting dan kegunaan bagian adalah:
a. Tangki: untuk membawa pupuk
b. Pipa: untuk menyalurkan pupuk dari tangki ke tanah
c. Pisau: berguna untuk membuka tanah
d. Pengatur: untuk mengatur tekanan sesui keperluan
Ada 3 macam cara sistem pengaliran pupuk cair tangki ke bagian
distribusi, yaitu:
1. Gravitasi (gaya berat)
2. Pompa
3. Tekanan udara.
Beberapa cara pengaliran air
3. Pemeliharaan Tanaman Secara Mekanis
Alat pendangir/penyiang (cultivator)
Penyiangan dengan peralatan mekanis bertujuan:
 Memberantas tanaman pengganggu
 Memperbaiki aerasi tanah mempertahankan kadar lengas tanah
 Memacu kerja mikroorganisme lebih aktif
 Mengembangkan penyediaan unsur hara dalam tanah
 Menggemburkan tanah agar penetrasi akar tanaman pokok lebih mudah
Bagian-bagian utama alat penyiang mekanis terdiri atas:
a. Mata pendangir (shovel/sweeper), merupakan bagian yang aktif untuk penyiangan
b. Tangkai pendangir (shank), berfungsi sebagai tempat pemasangan mata pendangir
c. Batang penempatan, berfungsi sebagai tempat pemasangan tangkai pendangir
d. Kerangka
Mata cultivator bentuknya sama seperti mata bajak chisel, tetapi tujuannya
berbeda. Mata cultivator bekerja di daerah dekat permukaan tanah untuk memberantas
gulma (rumput), sedangkan piasau bajak chisel bekerja sampai ke dalam tanah untuk
memecah lapisan tanah keras. Oleh karena itu, penyiangan dengan cultivator
memerlukan tenaga yang lebih kecil dibandingkan dengan pembajakan dengan chisel.

Anda mungkin juga menyukai