Anda di halaman 1dari 17

RINGKASAN MATA KULIAH

PEREKONOMIAN INDONESIA

Oleh:

Ni Luh Gede Liya Wiraantari (1902612011130)


Ni Putu Lilis Fitriyani (1902612011135)
Ni Ketut Parta Widyawati (1902612011136)
I Nengah Dodi Hari wirawan (1902612011142)

MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI & BISNIS
UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR

2021
Peta Perekonomian Indonesia

I. Keadaan Geografis Indonesia

Letak geografis suatu wilayah adalah keberadaan posisi wilayah tersebut sesuai
dengan bentuk dan letaknya di bumi. Indonesia merupakan negara kepulauan yang
berbentuk republik, terletak di kawasan Asia Tenggara. Indonesia memiliki lebih
kurang 17.000 buah pulau dengan luas daratan 1.922.570 km2 dan luas perairan
3.257.483 km2. Wilayah Indonesia terletak pada posisi yang strategis dan
menguntungkan karena beberapa alasan sebagai berikut :

a. Letak Indonesia di antara Benua Asia dan Benua Australia.

b. Letak Indonesia di antara Samudra Pasifik dan Samudra Hindia.

Beberapa keuntungan yang diperoleh berdasarkan letak geografis Indonesia, antara lain
sebagai berikut.

1. Indonesia yang terletak di antara dua benua dan dua samudra memungkinkan
menjadi persimpangan lalu lintas dunia, baik lalu lintas udara maupun laut.
2. Indonesia sebagai titik persilangan kegiatan perekonomian dunia, antara
perdagangan negara-negara industri dan negara-negara yang sedang
berkembang. Misalnya antara Jepang, Korea, dan RRC dengan negara-negara
di Asia, Afrika, dan Eropa.

❖ Geografis Republik Indonesia

Indonesia memiliki bentang alam atau bentuk permukaan bumi yang ada di daratan
berbeda-beda. Ada yang disebut dataran tinggi, dataran rendah dan pantai. Daerah-
daerah tersebut tentunya dapat diketahui dari letak suatu wilayah, antara lain sebagai
berikut:

1. Posisi daerah tersebut terhadap tempat atau daerah lain.


2. Kehidupan penduduk yang ada di daerah tersebut.
3. Latar belakang sejarah dan pengaruh yang pernah ada atau akan ada terhadap
daerah tersebut.

Untuk lebih memahami kondisi geografis Indonesia tentunya kita akan mempelajari
juga hal-hal yang mempengaruhinya, yaitu: letak fisiografis dan letak sosiografis.

• Letak Fisiografis

Letak fisiografis adalah letak suatu tempat berdasarkan segi fisiknya, seperti dari segi
garis lintang dan garis bujur, posisi dengan daerah lain, batuan yang ada dalam bumi,
relief permukaan bumi, serta kaitannya dengan laut. Letak fisiografis ini meliputi:

a. Letak astronomis

Letak astronomis, yaitu letak suatu tempat berdasarkan koordinat garis lintang dan
garis bujurnya. Letak astronomis Indonesia: 6°.08′LU – 11°.15′LS dan 95°.45′BT –
141°.05‘BT. Letak astronomis ini mengakibatkan Indonesia mengalami iklim tropis
yang sangat membawa keuntungan bagi negara Indonesia. Keuntungan yang didapat
oleh Indonesia dengan posisi / letak astronomis tersebut adalah memiliki curah hujan
yang tinggi dan penyinaran matahari sepanjang tahun. Lahan -lahan pertanian sangat
tergantung dengan curah hujan yang tinggi dan penyinaran matahari, sehingga dapat
memberikan kesuburan pada lahan pertanian. Dengan demikian memiliki nilai
ekonomis yang tinggi. Selain itu, wilayah Indonesia juga banyak terjadi penguapan
sehingga kelembapan udara cukup tinggi. Hal ini sangat menguntungkan bangsa
Indonesia untuk bercocok tanam ataupun beraktivitas dalam segala bidang untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya.

Batas wilayah Indonesia berdasarkan letak astronomis:

1. Wilayah Indonesia paling utara adalah Pulau We, yang terletak pada 6°.08′LU.
2. Wilayah Indonesia paling selatan adalah Pulau Rote di Nusa Tenggara Timur
terletak pada 11°.15′LS.
3. WIlayah Indonesia yang paling barat yaitu pulau We di ujung utara Pulau
Sumatera pada 95°.45′BT
4. Wilayah Indonesia paling timur adalah Kota Merauke terletak pada
141°.05′BT.

Wilayah Indonesia terbagi atas tiga wilayah waktu, yaitu Waktu Indonesia Barat (WIB)
GMT +7, Waktu Indonesia Tengah (WITA) GMT +8, dan Waktu Indonesia Bagian
Timur (WIT) GMT +9.

b. Letak geografis

Letak geografis, yaitu letak suatu tempat dilihat dari kenyataannya di muka bumi atau
letak suatu tempat dalam kaitannya dengan daerah lain disekitarnya. Letak geografis
disebut juga letak relatif, disebut relatif karena posisinya ditentukan oleh fenomena-
fenomena geografis yang membatasinya, misalnya gunung, sungai, lautan, benua dan
samudra.

Secara geografis wilayah Indonesia terletak di antara dua benua dan dua samudra, yaitu
Benua Asia dengan Benua Australia. Sedangkan samudra yang membatasi adalah
Samudra Hindia dan Samudra Pasifik.

Letak geografis ini sangat berpengaruh terhadap keberadaan wilayah Indonesia, baik
dilihat dari keadaan fisik dan sosial maupun ekonomi dan politik.

c. Letak geologis

Letak geologis ialah letak suatu daerah atau negara berdasarkan struktur batu-batuan
yang ada pada kulit buminya. Letak geologis Indonesia dapat terlihat dari beberapa
sudut, yaitu dari sudut formasi geologinya, keadaan batuannya, dan jalur-jalur
pegunungannya. Dilihat dari jalur-jalur pegunungannya, Indonesia terletak pada
pertemuan dua rangkaian pegunungan muda, yakni rangkaian Sirkum Pasifik dan
rangkaian Sirkum Mediterania. Oleh karena itu, di Indonesia:
1. Terdapat banyak gunung berapi yang dapat menyuburkan tanah.
2. Sering terjadi gempa bumi.
3. Terdapat bukit-bukit tersier yang kaya akan barang tambang, seperti minyak
bumi, batu bara dan bauksit.

d. Letak geomorfologis

Letak geomorfologis, yaitu letak suatu tempat berdasarkan tinggi rendahnya tempat
tersebut terhadap permukaan air laut atau dilihat dari bentuk permukaan bumi. Letak
geomorfologis.

Indonesia sangat bervariasi. Perbedaan letak geomorfologis mempunyai pengaruh yang


bermacam-macam, misalnya:

1. Adanya suhu yang berbeda-beda sangat berpengaruh terhadap jenis tanaman


2. Menentukan ada tidaknya mineral-mineral yang dikandung oleh batuan
tersebut
3. Menentukan kepadatan penduduk, misalnya tempat-tempat yang morfologi
daratannya berbukit atau terjal kepadatan penduduknya kecil
4. Perlu memperhitungkan morfologi daerah sebelum membangun bangunan-
bangunan, jembatan-jembatan, gedung-gedung, dan jalan-jalan raya.

e. Letak maritim

Letak maritim, yaitu letak suatu tempat ditinjau dari keadaan kelautan di sekitarnya,
yakni apakah tempat itu dekat atau jauh dari laut serta apakah sebagian atau seluruhnya
dilingkungi oleh laut, dan sebagainya.

Letak maritim atau letak kelautan Indonesia sangat baik sebab wilayahnya yang
berbentuk kepulauan dikelilingi oleh tiga lautan besar, yakni: bagian timur Indonesia
berhadapan dengan Samudera Pasifik, bagian selatan Indonesia berhadapan dengan
Samudera Hindia, dan bagian utara Indonesia berhadapan dengan Laut Cina Selatan
Letak maritim yang demikian tentu saja membawa akibat yang baik bagi Indonesia,
misalnya, adanya usaha atau kegiatan di bidang pelayaran, perikanan serta pelabuhan
di wilayah Indonesia, menyebabkan Indonesia mempunyai potensi ekonomi besar
untuk dikembangkan, dan Indonesia mempunyai posisi penting dalam percaturan
politik dunia.

II Mata Pencarian Warga Indonesia

Pekerjaan yang rutin dilakukan dan mendatangkan nafkah dinamakan mata


pencaharian. Hal ini bisa dilihat dari corak kehidupan penduduk setempat. Berdasarkan
ciri yang dimilikinya, kehidupan penduduk dapat dibedakan menjadi dua corak, yakni
corak kehidupan tradisional (sederhana) dan corak kehidupan modern (kompleks).
Masing-masing corak kehidupan memiliki ciri tersendiri.

Mata pencaharian penduduk yang memiliki corak sederhana biasanya sangat


berhubungan dengan pemanfaatan lahan dan sumber daya alam.

Contohnya pertanian, perkebunan, dan peternakan. Sementara, mata pencaharian


penduduk yang memiliki corak modern biasanya lebih mendekati sektor-sektor yang
tidak terlalu berhubungan dengan pemanfaatan lahan dan sumber daya alam seperti
jasa, transportasi, dan pariwisata.Selanjutnya kita akan mempelajari beberapa pola
kegiatan ekonomi penduduk di Indonesia yang berkaitan dengan pemanfaatan lahan.

• Pertanian

Pertanian merupakan usaha pengolahan tanah untuk pembudidayaan tanaman pangan.


Masyarakat agraris mengandalkan sektor pertanian sebagai mata pencaharian
utamanya. Berdasarkan bentuknya, pertanian dapat dibedakan sebagai berikut.
• Persawahan

Persawahan merupakan pertanian tetap (tidak berpindah) yang menggunakan lahan


basah yang diairi secara teratur. Tanaman yang biasanya ditanam pada persawahan
adalah padi.

• Tagalan

Selain persawahan, usaha pengolahan tanah untuk pembudidayaan tanaman pangan


dapat juga dilakukan dengan menggunakan lahan kering yang disebut dengan tegalan.
Tegalan berlokasi pada lahan yang tetap, tidak berpindah -pindah. Tanaman-tanaman
yang ditanam pada tegalan biasanya lebih beragam dibandingkan ladang.

• Perladangan

Selain dilakukan secara menetap, pertanian juga bisa dilakukan secara berpindah-
pindah yang disebut dengan perladangan. Perladangan merupakan usaha pengolahan
tanah untuk pembudidayaan tanaman pangan dengan cara berpindah-pindah
(nomaden) untuk mencari lahan-lahan kosong yang bertanah subur. Lahan yang
digunakan dalam perladangan biasanya merupakan lahan kering. Selain berpindah-
pindah, pertanian ladang juga belum mengenal sistem irigasi, pengolahan tanah, dan
pemupukan. Perladangan biasanya dilakukan penduduk dengan cara membabat
pepohonan pada lahan yang ada di hutan dan kemudian ditanami dengan tanaman-
tanaman tertentu.Tanaman yang biasa ditanam di ladang antara lain tanaman-tanaman
palawija, padi huma, umbi-umbian, dan lainnya.Perladangan kurang baik bagi
kelestarian hutan, bila berlangsung secara terus-menerus dapat membuat hutan menjadi
gundul sehingga tanah mudah terkena erosi. Sistem pertanian ladang atau petani
nomaden banyak dijumpai di daerah-daerah yang masih mempunyai kawasan hutan
yang luas seperti Kalimantan, Sumatra, dan Papua.
• Perkebunan

Tanaman yang ditanam pada perkebunan tidak terbatas pada tanaman pangan utama,
namun juga berbagai jenis tanaman pangan tambahan semacam buah-buahan dan
sayur-sayuran. Beberapa jenis tanaman yang diperlukan dalam industri juga biasanya
ditanam di perkebunan, misalnya kapas, kelapa sawit, tembakau, dan
sebagainya.Perkebunan dapat dijalankan pada lahan yang sempit seperti pekarangan
rumah maupun luas yang memerlukan modal besar.

• Peternakan

Usaha pembudidayaan hewan-hewan darat yang diperlukan oleh manusia, baik untuk
dikonsumsi, maupun untuk tujuan lainnya dinamakan peternakan.

Faktor-faktor yang mendorong usaha peternakan di Indonesia antara lain sebagai


berikut.

1. Mempunyai padang rumput yang luas


2. Iklimnya cocok untuk persyaratan hidup ternak.
3. Memperluas lapangan kerja di bidang peternakan.
4. Dapat diambil bermacam-macam manfaat, seperti dimanfaatkan tenaganya,
daging, kulit, susu, dan kotorannya untuk pupuk pertanian.

• Perikanan

Negara kita kaya akan potensi perikanan. Selain memiliki laut yang luas dan garis
pantai yang panjang, Indonesia juga memiliki sumber air darat yang melimpah. Semua
potensi tersebut dapat digunakan untuk mendukung sektor perikanan.

• Perhutanan

Lebih dari 50% kawasan darat di Indonesia adalah hutan. Hutan merupakan kawasan
yang ditumbuhi beragam jenis pohon. Di kawasan hutan, biasanya tinggal berbagai
jenis binatang yang menggantungkan kehidupannya pada hasil-hasil hutan. Sebagai
negara yang berada di lintang khatulistiwa, Indonesia memiliki banyak hutan karena
curah hujan yang tinggi.

• Pertambangan

Pertambangan dilakukan manusia dengan menggali, mengambil, dan mengolah sumber


daya alam yang terdapat di perut bumi untuk memenuhi sebagian kebutuhan manusia.
Kegiatan pertambangan tidak terbatas pada upaya penggalian dan pengambilan saja,
namun juga meliputi upaya-upaya pengolahan sumber daya tersebut untuk dijadikan
barang setengah jadi sebagai bahan dasar industri.

• Perindustrian

Perindustrian merupakan usaha manusia untuk mengubah bahan mentah atau barang
setengah jadi menjadi barang jadi. Bidang perindustrian merupakan bidang
pencaharian yang terus meningkat. Pemerintah Indonesia berupaya untuk terus
mendorong bidang perindustrian agar lebih maju, sehingga dapat menampung banyak
tenaga kerja.

Berdasarkan besaran proses produksinya, industri dapat digolongkan menjadi industri


kecil, industri menengah, dan industri besar.

1. Industri Kecil

Industri kecil merupakan kegiatan industri dalam skala terbatas. Jenis industri ini
biasanya berbasis pada rumah tangga. Jumlah tenaga kerjanya pun terbatas dan
teknologi yang digunakan dalam industri ini tidak terlalu kompleks. Contohnya : rumah
batik, pembuatan makanan ringan, pembuatan anyam-anyaman, dan sebagainya.

2. Industri Menengah.
Industri menengah merupakan kegiatan industri yang tidak berbasis pada rumah
tangga. Jumlah tenaga kerjanya lebih banyak dari industri kecil dan teknologi yang
digunakan dalam industri ini sudah mulai melibatkan mesin-mesin dalam jumlah
terbatas. Contohnya : industri percetakan, konfeksi, dan penggergajian kayu.

3. Industri Besar

Industri besar kegiatannya dalam skala besar. Jenis industri ini memerlukan modal
besar, dengan jumlah tenaga kerja sangat banyak, dan teknologi yang digunakan sangat
kompleks yaitu melibatkan mesin-mesin berukuran besar dalam jumlah banyak.
Contohnya : pembuatan mobil, pesawat terbang, dan pengolahan besi.

• Pariwisata

Pariwisata dapat diartikan sebagai perjalanan dengan tujuan rekreasi. Mata pencaharian
di sektor pariwisata beragam jenisnya, antara lain berupa penjualan jasa sebagai
pemandu (guide), penyedia penginapan (akomodasi), hingga agen perjalanan.
Indonesia merupakan negara yang memiliki banyak kawasan dan potensi pariwisata.
Keindahan alam Indonesia sangat terkenal hingga ke berbagai negara. Namun, masih
sedikit penduduk Indonesia yang bekerja di bidang pariwisata.

• Transportasi dan Jasa

Jasa merupakan usaha manusia untuk membantu manusia lainnya dalam mencapai atau
melaksanakan sesuatu. Sementara itu, transportasi merupakan kegiatan pemindahan
barang atau manusia dari suatu tempat ke tempat lainnya. Pencaharian penduduk dalam
bidang ini pun sangat beragam. Bidang jasa dan transportasi terutama menjadi pilihan
pencaharian masyarakat perkotaan. Contohnya : pekerjaan sebagai penerjemah,
penyewaan barang, pengemudi, pilot, masinis, dan sebagainya.
• Perdagangan

Perdagangan dilakukan untuk menyalurkan dan memasarkan barang jadi dari produsen
pada konsumen. Perdagangan diperlukan karena adanya perbedaan jumlah barang atau
komoditi tertentu antara suatu kawasan dengan kawasan lain. Berdasarkan besaran dan
jenis barang, perdagangan dapat dikelompokkan menjadi perdagangan kecil,
perdagangan menengah, dan perdagangan besar. Perdagangan kecil, kegiatannya
berupa penyaluran barang langsung kepada pembeli (eceran). Perdagangan menengah
kegiatannya berupa penyaluran barang dari pedagang besar pada pedagang kecil
sehingga tidak melibatkan konsumen. Perdagangan besar kegiatan melibatkan
produsen barang atau pemilik barang dalam jumlah besar dengan para pedagang
menengah.

III Sumber Daya Manusia Indonesia

Sebagai salah satu negara yang masih berkembang, Indonesia memang menghadapi
masalah sumber daya manusia, di antaranya :

1. Pertumbuhan penduduk yang masih tinggi


2. Penyebaran yang kurang merata

Kurang seimbangnya struktur dan komposisi umur penduduk, yang di tandai dengan
besarnya jumlah penduduk yang berusia muda serta mutu penduduk yang masih relatif
rendah. Pertumbuhan penduduk yang akan menimbulkan banyak masalah bagi negara,
jika tidak di ikuti dengan peningkatan produksi dan efisiensi di bidang lainnya.

Tidak seimbangnya beban penduduk antara daerah itu akan berdampak terpusatnya
modal di daerah tertentu saja. Dampak lainnya adalah mengumpulnya tenaga kerja di
Pulau Jawa sehingga persaingan tenaga kerja (Penawaran) menjadi sangat tinggi.
Rendahnya tingkat upah akan berakibat timbulnya kesengsaraan dan pengangguran dan
tentu saja masalah kriminalitas akan semakin menggejala. Maka secara tidak langsung
kondisi ini akan menyebabkan turunnya pertumbuhan industri dan secara otomatis
akan menghambat pertumbuhan ekonomi secara nasional. Tindakan yang dapat dan
telah dilakukan pemerintah adalah :

• Penyelenggaraan program transmigrasi, sehingga akan terjadi pemerataan


sumber daya ke daerah-daerah yang masih membutuhkan. Dengan program ini
diharapkan para peserta transmigran dapat meninggalkan ketidakproduktifan
mereka, justru mereka mempunyai kesempatan memperbaiki ekonomi mereka
dengan mengembangkan daerah baru yang mereka tempati.
• Memperbaiki dan menciptakan lapangan-lapangan kerja baru di daerah-daerah
tertinggi sehingga penduduk sekitar tidak perlu ke kota atau ke Pulau Jawa
untuk bisa bekerja. Dengan demikian arus urbanisasi dari desa ke kota, dari luar
ke pulau Jawa dapat di kurangi.

Komposisi pendudukan yang tidak seimbang dapat menimbulkan proses regenerasi


kegiatan produksi menjadi tidak lancar. Dengan demikian perlu dilakukan tindakan
secepatnya untuk membekali dan mempersiapkan tenaga-tenaga kerja muda di
Indonesia dengan pendidikan formal maupun informal, dengan ketrampilan dan
pengetahuan yang sifatnya mendesak. Langkah-langkah yang akan dan telah di tempuh
pemerintah untuk mengatasi hal ini adalah :

• Meninjau kembali sitem pendidikan di Indonesia yang masih bersifat umum


(general), untuk dapat lebih disesuaikan dengan disiplin ilmu khusus yang lebih
sesuai dengan tuntutan pembangunan.
• Menciptakan sarana dan prasarananya pendidikan yang lebih mendukung
langkah pertama.

Adapun sasaran kebijaksanaan tenaga kerja di Indonesia meliputi hal-hal berikut :

• Memperluas lapangan kerja untuk dapat menyerap pertambahan angkatan kerja


baru dan mengurangi tingkat pengangguran.
• Membina angkatan kerja baru yang memasuki pasar melalui latihan
ketrampilan untuk berusaha sendiri maupun untuk mengisi lapangan kerja yang
tersedia.
• Membina dan melindungi para pekerja melalui mekanisme hubungan kerja
yang di jiwai oleh Pancasila dan UUD 1945 (Hubungan Industrial Pancasila),
memperbaiki kondisi-kondisi dan lingkungan kerja agar sehat dan aman serta
meningkatkan kesejahteraan pekerja.
• Meningkatkan peranan pasar kerja, agar penyaluran, penyebaran dan
pemanfaatan tenaga kerja dapat menunjang kegiatan pembangunan.
• Memperlambat lajunya pertumbuhan penduduk dan meningkatkan mutu tenaga
kerja melalui usaha pembinaan dan pengembangan sumber daya manusia
sebagai bagian dari perencanaan tenaga kerja terpadu.

IV Investasi

Berdasarkan teori ekonomi, investasi berarti pembelian (dan berarti juga produksi) dari
kapital/modal barang-barang yang tidak dikonsumsi tetapi digunakan untuk produksi
yang akan datang (barang produksi). Contoh termasuk membangun rel kereta api, atau
suatu pabrik, pembukaan lahan, atau seseorang sekolah di universitas. Untuk lebih
jelasnya, investasi juga adalah suatu komponen dari PDB dengan rumus :

• PDB = C + I + G + (X-M)

Fungsi investasi pada aspek tersebut dibagi pada investasi non-residential (seperti
pabrik, mesin, dll) dan investasi residential (rumah baru). Investasi adalah suatu fungsi
pendapatan dan tingkat bunga, dilihat dengan kaitannya I= (Y,i). Suatu pertambahan
pada pendapatan akan mendorong investasi yang lebih besar, di mana tingkat bunga
yang lebih tinggi akan menurunkan minat untuk investasi sebagaimana hal tersebut
akan lebih mahal dibandingkan dengan meminjam uang. Walaupun jika suatu
perusahaan lain memilih untuk menggunakan dananya sendiri untuk investasi, tingkat
bunga menunjukkan suatu biaya kesempatan dari investasi dana tersebut daripada
meminjamkan untuk mendapatkan bunga.

Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat investasi :

a) Sebagai sebuah keputusan yng rasional, investasi sangat ditentukan oleh dua
faktor utama, yaitu tingkat pengembalian yang diharapkan dan biaya investasi.
b) Tingkat Pengembalian yang diharapkan (Expected Rate of Return).
c) Kemampuan perusahaan menentukan tingkat investasi yang diharapkan, sangat
dipengaruhi oleh kondisi internal dan eksternal perusahaan.

1. Kondisi internal perusahaan

Kondisi internal adalah faktor-faktor yang berada di bawah control perusahaan,


misalnya tingkat efisiensi, kualitas SDM dan teknologi yang digunakan. Ketiga aspek
tersebut berhubungan positif dengan tingkat pengembalian yang diharapkan. Artinya,
makin tinggi tinggi tingkat efisiensi, kualitas SDM dan teknologi, maka tingkat
pengembalian yang diharapkan makin tinggi.

Selain ketiga aspek teknis tersebut di atas, tingkat pengembalian yang dih arapkan juga
dipengaruhi oleh factor-faktor nonteknis, terutama di Negara sedang berkembang.
Misalnya, apakah perusahaan memiliki hak dan atau kekuatan monopoli, kedekatan
dengan pusat perusahaan, dan penguasaan jalur informasi.

2. Kondisi Eksternal Perusahaan

Kondisi eksternal yang perlu dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan akan


investasi terutama adalah perkiraan tentang tingkat produksi dan pertumbuhan
ekonomi domestic maupun internasional. Jikan perkiraan tentang masa depan ekonomi
nasional maupun dunia bernada optimis, biasanya tingkat investasi meningkat, karena
tingkat pengembalian investasi dapat dinaikkan.

Selain perkiraan kondisi ekonomi, kebijakan yang ditempuh pemerintah juga dapat
menentukan tingkat investasi. Kebijakan menaikkan pajak misalnya, diperkirakan akan
menurunkan tingkat permintaan akan agregat. Akibatnya, tingkat investasi akan
menurun. Factor sosial politik juga menentikan gairah investasi. Jika sosial polotik
makin stabil, investasi umumnya juga meningkat. Demikian pula faktor keamanan
(kondisi keamanan Negara)

Biaya Investasi

Yang paling menentukan tingkat biaya investasi adalah tingkat bunga pinjaman; Makin
tinggi tingkat bunganya, maka biaya investasi makin mahal. Akibatnya minat
berinvestasi makin menurun.

Namun, tidak jarang, walaupun tingkat bunga pinjaman rendah, minat akan investasi
tetap rendah. Hal ini disebabkan biaya total investasi masih tinggi. Faktor yang
mempengaruhi terutama adalah masalah kelembagaan. Misalnya, prosedur izin
investasi yang berbelit-belit dan lama (> 3 tahun), menyebabkan biaya ekonomi dengan
memperhitungkaan nilai waktu uang dari investasi makin mahal. Demikian halnya
dengan keberadaan dan efisiensi lembaga keuangan, tingkat kepastian hukum,
stabilitas politik, dan keadaan keamanan.

Upaya-upaya yang dapat digunakan untuk membantu memenuhi kebutuhan dana


investasi pembangunan adalah :
a) Lebih mengembangan ekspor komoditi non-migas, sehingga secara absolut
dapat meningkatkan penerimaan pemerintah dari sektor luar negeri. Untuk
menunjang langkah ini perlu diusahaan peningkatan nilai tambah dan
kemampuan bersaing dari komoditi-komoditi yang akan diekspor tersebut.
b) Mengusahakan adanya pinjaman luar negeri yang memiliki syarat lunak, serta
menggunakannya untuk kegiatan investasi yang menganut prinsip prioritas.
c) Menciptakan iklim investasi yang menarik dan aman bagi para penanaman
modal asing, sehingga makin banyak PMA yang masuk ke Indonesia.
d) Lebih menggiatkan dan menyempurnakan sistem perpajakan dan perkreditan,
terutama kredit untuk golongan ekonomi lemah, agar mereka secepatnya dapat
berjalan bersama dengan para pengusaha besar dalam rangka peningkatan
produktifitas.
Daftar Pustaka

http://noviantoromuhammad.blogspot.co.id/2013/06/makalah-perekonomian-
indonesia.html

http://amrujieo10.blogspot.co.id/2013/04/peta-perekonomian-indonesia.html

http://dahlia-lya.blogspot.co.id/2012/03/bab-vi-peta-perekonomian-indonesia.html

http://karinadevianta.blogspot.com/2012/03/6-peta-perekonomian-indonesia.html

http://kre4tif.wordpress.com/2011/03/14/mata-pencaharian-masyarakat-indonesia/

Suprihartoyo dkk, 2009, Ilmu Pengetahuan Sosial 1 : untuk SMP dan MTs Kelas VII,
Jakarta : Pusat perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, h. 263 – 271.

http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/perekonomian_indonesia/bab3 -
peta_perekonomian_indonesia.pdf

http://restigirlzz.blogspot.com/2011/12/tingkat-kepadatan-penduduk-indonesia.html

http://kepadatan2000av.blogspot.com/

http://sumberilmu.info/2008/02/15/sumber-daya-manusia-indonesia/

http://moshimoshi.netne.net/materi/ilmu_pendidikan/bab_8.htm

http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/perekonomian_indonesia/bab3 -
peta_perekonomian_indonesia.pdf

http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/perekonomian_indonesia/bab3-
peta_perekonomian_indonesia.pdf

http://id.wikipedia.org/wiki/Geografi_Indonesia

Anda mungkin juga menyukai