Anda di halaman 1dari 46

LABORATORIUM MEKANIKA TANAH

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL Q

MODUL PRAKTIKUM

MEKANIKA TANAH I

LABORATORIUM FAKULTAS TEKNIK

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA

2019
Q
MODUL PRAKTIKUM
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

No.Dokumen 052.731.412.00 Distribusi


Tgl. Efektif 01 Januari 2019 Prodi Teknik Sipil

KATA PENGANTAR

Buku petunjuk praktikum Mekanika Tanah I diterbitkan Oktober 2001 adalah edisi ke Lima, dan
masih perlu dikembangkan lebih lanjut. Namun dalam hal ini Laboratorium Mekanika Tanah Jurusan
Teknik Sipil Universitas Mercu Buana telah dapat digunakan kegiatan praktikum dan pengujian
terkait mata kuliah Mekanika Tanah I, Tugas Akhir dan penelitian.

Buku petunjuk praktikum ini didasarkan kepada Standart Nasional Insdonesia (SNI) dan, American
Society for Testing and Material (ASTM).

Buku petunjuk praktikum ini akan tetap selalu diperbaharui dan di tingkatkan. Agar lebih
sempurnanya buku petunjuk praktikum ini, saran – saran dan sumbangan pemikiran diharapkan. Hal
ini dapat disampaikan langsung melalui Teknisi Laboratorium Asisten, Dosen dan Kepala
Laboratorium.

Semoga buku petunjuk praktikum ini dapat bermanfaat sebagaimana mestinnya.

Jakarta, 01 Januari 2019


Laboratorium Mekanika Tanah
Jurusan Teknik Sipil
Universitas Mercu Buana
Jakarta

i
Q
MODUL PRAKTIKUM
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

No.Dokumen 052.731.412.00 Distribusi


Tgl. Efektif 01 Januari 2019 Prodi Teknik Sipil

1. Praktikum dilaksanakan secara berkelompok dan setiap praktikum (peserta praktikum) terdaftar pada mata
kuliah terkait (tercantum di KRS) dan WAJIB menandatangai surat pernyataan Tata Tertib Laboratorium.
2. Praktikum harus hadir 10 menit sebelum praktikum dimulai dan mengisi daftar hadir yang sudah tersedia.
KETIDAKHADIRAN MAKSIMUM 3 KALI. Hanya IZIN SAKIT dengan melampirkan keterangan dokter
yang diperbolehkan, selain hal tersebut dinyatakan tidak hadir. Jika tidak hadir lebih dari 3 kali, praktikan
dinyatakan gagal mengikuti praktikum.
3. Praktikan harus mengikuti seluruh acara praktikum, mulai dari penjelasan teori, pelaksanaan praktikum
sampai dengan pengembalian alat.
4. Sebelum praktikum dimulai praktikan/ wakil kelompok WAJIB mengisi formulir peminjaman alat yang akan
digunakan
5. Petugas laboran (laboran/asisten) menyerahkan alat-alat praktikum sesuai dengan yang tertera pada
formulir peminjaman pada butir 4 di atas.
6. Penggunaan alat harus sesuai dengan prosedur standar yang ada pada modul praktikum dan dalam
pengawasan assisten penanggung jawab
7. Praktikan wajib membaca kapasitas masing-masing alat. Penggunaan/Pemberian beban pada alat HARUS
DIBAWAH KAPASITAS yang tertera pada masing-masing alat.
8. Dialarang menyentuh/ menggunakan alat yang tidak tercantum pada daftar alat yang dipinjam pada butir 4
di atas.
9. Praktikan WAJIB menjaga dengan sebaik-baiknya semua alat yang digunakan, bekerja dengan hati-hati.
Kerusakan akibat kecerobohan dari praktikan, menjadi tanggung jawab seluruh praktikan.
10. Praktikan HARUS menyerahkan/ melaporkan kembali alat yang telah digunakan dan menerima dalam
kondisi sesuai dengan keadaan semula (baik), bersih dan rapih kepada Laboran/ Asisten
11. Petugas laboratorium memeriksa kembali alat yang telah digunakan dan menerima jika sesuai dengan
kondisi semula, dan menolak apabila tidak sesuai dengan kondisi semula.
12. Jika terjadi kerusakan, kehilangan akibat kecerobohan praktikan atau kelompok, harus segera diselesaikan
dengan berkoordinasi dengan petugas laboratorium. Petugas laboratorium akan membuat berita acara
permasalahan. Tindak lanjut ke tingkat Fakultas dan Universitas akan dilakukan apabila permasalahan
tidak dapat diselesaikan sampai dengan pertemuan praktikum berikutnya.

Kepala Koordinator Laboratorium Mekanika Tanah


Prodi Teknik Sipil, Fakultas Teknik UMB

Retna Kristiana, S.T.,M.M.,M.T.

SURAT PENYATAAN TATA TERTIB LABORATORIUM

Saya yang bertanda tangan dibawah ini, menyatakan bertanggung jawab dan bersedia mematuhi peraturan
yang berlaku di Laboratorium Mekanika Tanah.

Nama/NIM : ……………………………………………………….. Kelompok : ……………………………..

Praktikum : MEKANIKA TANAH I

Jakarta,……………….. 20……

(…………………………………)
Q
MODUL PRAKTIKUM
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

No.Dokumen 052.731.412.00 Distribusi


Tgl. Efektif 01 Januari 2019 Prodi Teknik Sipil

Times New Roman (10)


2,5cm
MEKANIKA TANAH I KELOMPOK …

Times New
Roman (16)
JUDUL PERCOBAAN
2cm
1.1. TUJUAN PENELITIAN

Berisikan tujuan percobaan praktikum yang akan dilaksanakan dilengkapi


dengan parameter akhir yang akan didapat dari pengujian tsb.
1.2. WAKTU PELAKSANAAN

Hari : Kamis
Tanggal : 8 Noveber 20..
Waktu : 13:00 – 15.30
Tempat : Laboratorium Mekanika Tanah L-104/5,
Universitas Mercu Buana
Asisten Praktikum : Abdul Latif & Kurnia Sari
1.3. PERALATAN DAN BAHAN
1.3.1. (Nama Alat)
2cm

Foto Alat
Ebrima (12)
Gambar 1.3.1 (Nama Alat)
1.4. PELAKSANAAN PENGUJIAN
1. Berisikan tahapan – tahapan pengujian yang disertai dengan foto, dimana foto
harus ada praktikan didalamnya bukan hanya benda uji maupun alat uji saja.

Foto
Pelaksanaan

Gambar 1.4.1 (Foto Pelaksanaan)


1.5. PEMBAHASAN
Berisikan contoh perhitungan dari hasil pengujujian beserta table dan grafik
hasil pengujian

1.6. KESIMPULAN
Berisikan kesimpulan dar ipercobaan yang dilakukan.

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCU BUANA | No. Hamalan


2cm

Times New Roman (10)


Q
MODUL PRAKTIKUM
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

No.Dokumen 052.731.412.00 Distribusi


Tgl. Efektif 01 Januari 2019 Prodi Teknik Sipil

DAFTAR ISI

K A T A P E N G A N T A R .................................................................................................................................... i
T A T A T E R T I B P R A K T I K U M ....................................................................................................................ii
F O R M A T P E N U L I S A N L A P O R A N .....................................................................................................iIi
D A F T A R I S I ................................................................................................................................................... iv
MATERI

B A B I K A D A R A I R ( W A T E R C O N T E N T ) ......................................................................................... 1
B A B I I B E R A T I S I ( U N I T W E I G H T ) .................................................................................................. 3
B A B I I I B E R A T J E N I S (S P E C I F I C G R A F I T Y) ................................................................................. 5
B A B I V B A T A S C A I R (L I Q U I D L I M I T) .............................................................................................. 8
B A B V B A T A S P L A S T I S & I N D E K S P L A S T I S ( P L A S T I S L I M I T & P L A S T I S I N D E K S ) 11
B A B V I B A T A S S U S U T ( S H R I N K A G E L I M I T ) ........................................................................... 14
B A B V I I H Y D R O M E T E R A N A L Y S I S ................................................................................................. 17
B A B V I I I A N A L I S A S A R I N G A N ( S I E V E A N A L Y S I S ) ............................................................... 21
B A B I X P E R M E A B I L T A S (M E T O D E F E A L L I N G H E A D T E S T) ............................................... 23
B A B X S A N D C O N E T E S T ..................................................................................................................... 29
B A B X I P E M A D A T A N (C O M P A C T I O N) ......................................................................................... 32
B A B X I I C B R L A B O R A T O R I U M (C A L I F O R N I A B E A R I N G R A T I O).................................... 36
S T A N D A R T P E N G U J I A N L A B O R A T O R I U M ................................................................................ 40
B A R C O D E F O R M E X C E L P E N G U J I A N L A B O R A T O R I U M ..................................................... 41

iv
Q
MODUL PRAKTIKUM
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

No.Dokumen 052.731.412.00 Distribusi


Tgl. Efektif 01 Januari 2019 Prodi Teknik Sipil

K A D A R A I R
( W A T E R C O N T E N T )
1. MAKSUD DAN TUJUAN PERCOBAAN
a. Mahasiswa dapat melaksanakan percobaan Kadar Air dengan prosedur standar secara benar
b. Mahasiswa mengetahui perbandingan antara berat air tanah yang terkandung dalam tanah
dengan berat kering tanah yang dinyatakan dalam persentase

2. ALAT – ALAT
a. Saringan No.200
b. Cawan Kedap Air
c. Ring
d. Timbangan (ketelitian 0,01)
e. Oven
f. Sampel Tanah + air
g. Jangka Sorong
h. Alat untuk mengeluarkan tanah (Extruder)
i. Spatula
j. Oli

3. PROSEDUR PELAKSANAAN
a. Siapkan semua alat yang dibutuhkan untuk praktikum, pastikan semua alat dalam keadaan
baik dan bersih sebelum di pakai.
b. Timbang cawan dan tutupnya kemudian berikan tanda / tanda dan beratnya dicatat.
c. Ukur tinggi dan diameter ring.
d. Campurkan air dan tanah di dalam cawan. Aduk hingga tanah tidak terlalu kering maupun
basah, agar tanah bisa dicetak.
e. Oleskan ring dengan oli agar tanah yang akan di cetak tidak lengket ke cetakan ring,
kemudian isi ring dengan tanah basah yang sudah dibuat dan pastikan tanah yang dicetak
memiliki permukaan yang rata.
f. Keluarkan tanah menggunakan extruder, lalu timbang tanah yang sudah tercetak.
g. Setelah ditimbang, masukan tanah ke dalam oven selama 12-16 jam dengan suhu 105˚-
110˚C. Lalu keluarkan tanah dari oven dan timbang massa tanah tersebut.
h. Kemudian cari kadar air dari sampel tersebut.

1
Q
MODUL PRAKTIKUM
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

No.Dokumen 052.731.412.00 Distribusi


Tgl. Efektif 01 Januari 2019 Prodi Teknik Sipil

i. Untuk medapatkan hasil yang lebih teliti, lakukan percobaan ini dengan beberapa kali
dengan kata lain contoh tanah dimasukan dalam beberapa cawan dan dilakukan dengan
langkah seperti diatas.
j. Bersihkan semua peralatan setelah selesai melakukan percobaan
k. Jemur silica gel yang ada dalam desicator secara berkala untuk menghilangkan air yang
diserapnya
l. Simpan semua alat yang digunakan pada tempatnya

4. PERHITUNGAN

....................................................................... (1.1)
Dimana:

W1 = berat tanah basah

W2 = berat tanah kering

Perhatian :
Semua alat praktikum setelah selesai harus dibersihkan dan disimpan pada tempat semula.

2
Q
MODUL PRAKTIKUM
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

No.Dokumen 052.731.412.00 Distribusi


Tgl. Efektif 01 Januari 2019 Prodi Teknik Sipil

B E R A T I S I
( U N I T W E I G H T )
1. MAKSUD DAN TUJUAN PERCOBAAN
a. Mahasiswa dapat melaksanakan percobaan Berat Isi dengan prosedur standar secara benar
b. Mahasiswa mengetahui perbandingan antara berat isi tanah merupakan perbandingan masa
tanah dengan volume partikel dan ruang pori diantaranya

2. ALAT – ALAT
a. Saringan No.200
b. Cawan Kedap Air
c. Timbangan (ketelitian 0,01)
d. Oven
e. Sampel Tanah + air
f. Jangka Sorong
g. Alat untuk mengeluarkan tanah (Extruder)
h. Spatula
i. Oli
j. Desicator.

3. PROSEDUR PELAKSANAAN
a. Siapkan semua alat yang dibutuhkan untuk praktikum, pastikan semua alat dalam keadaan
baik dan bersih sebelum di pakai.
b. Bersihkan ring (cincin uji) yang digunakan.
c. Ukur tinggi dan diameter ring dengan verinier califers dan timbang beratnya (W1).
d. Campurkan air dan tanah di dalam cawan. Aduk hingga tanah tidak terlalu kering maupun
basah, agar tanah bisa dicetak.
e. Oleskan ring dengan oli agar tanah yang akan di cetak tidak lengket ke cetakan ring,
kemudian isi ring dengan tanah basah yang sudah dibuat dan pastikan tanah yang dicetak
memiliki permukaan yang rata.
f. Bersihkan bagian luar ring, kemudain timbang beratnya (W2)
g. Masukan ring yang berisi tanah ke dalam oven selama 24 jam dengan suhu 105˚ - 110˚C.
h. Dengan menggunakan capit, ambil ring yang berisi contoh tanah dari oven lalu dinginkan
didalam desicator.

3
Q
MODUL PRAKTIKUM
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

No.Dokumen 052.731.412.00 Distribusi


Tgl. Efektif 01 Januari 2019 Prodi Teknik Sipil

i. Setelah diambildari desicator (setelah dingin) lalu timbang beratnya (W3)

4. PERHITUNGAN
Rumus :

Berat isi ( )= .......................................................... (2.1)

Berat isi Kering ( )= ....................................................... (2.2)

Dimana :
W1= Berat Tanah Basah + Cawan (gr)

W2= Berat Cawan (gr)

W = kadar air (%), dihitung sesuai dengan metode pengujian kadar air SNI-1965-2008

V = Volume (cm3)

5. PELAPORAN
Laporan pengujian disusun dengan minimum mencantumkan :
a. Keterangan tempat, tanggal, waktu dan Asisten penguji
b. Identitas contoh (asli, buatan atau dipadatkan)
c. Hasil pengujian
d. Kelalaian dan kegagalan selama pengujian

Perhatian :
Semua alat praktikum setelah selesai harus dibersihkan dan disimpan pada tempat semula.

4
Q
MODUL PRAKTIKUM
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

No.Dokumen 052.731.412.00 Distribusi


Tgl. Efektif 01 Januari 2019 Prodi Teknik Sipil

B E R A T J E N I S
(S P E C I F I C G R A F I T Y)
1. MAKSUD DAN TUJUAN PERCOBAAN
a. Mahasiswa dapat melaksanakan percobaan Berat Jenis dengan prosedur standar secara
benar
b. Mahasiswa mengetahui berat jenis suatu tanah yang lolos saringan No. 4. Berat jenis adalah
harga perbandingan antara berat butir tanah dengan berat air destilasi di udara dengan
volume yang sama dan temperatur tertentu

2. ALAT – ALAT
a. Saringan No.4
b. Piknometer
c. Timbangan (ketelitian 0,01)
d. Oven
e. Sampel Tanah + air
f. Thermometer
g. Air Destilasi bebas udara
h. Desicator.
i. Cawan porselen dnegan pengaduk / penumbuk berkepala (pastel) alat ini digunakan untuk
menghancurkan gumpalan tanah menjadi butir – butir tanah tanpa merusak butir – butirnya
sendiri. Alat ini dianamakan alat penumbuk (missing dish).
j. Kompor listrik dan alat perebus.

3. PROSEDUR PELAKSANAAN
a. Siapkan semua alat yang dibutuhkan untuk praktikum, pastikan semua alat dalam keadaan
baik dan bersih sebelum di pakai.
b. Bersihkan picnometer pada bagian luar dan dalam karena picnometer yang ingin digunakan
harus dalam keadaan steril.
c. Timbang berat picno dengan timbangan (W1).
d. Tanah yang sudah dikeringkan di hancurkan dalam cawan dengan menggunakan pastel,
kemudian tanah yang sudah ditumbuk dimasukkan kedalam picnometer kira-kira 1/3 dari sisi
picnometer lalu timbang berat tanah+picnometer (W2).

5
Q
MODUL PRAKTIKUM
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

No.Dokumen 052.731.412.00 Distribusi


Tgl. Efektif 01 Januari 2019 Prodi Teknik Sipil

e. Kemudian tambahkan air destilasi ke dalam picnometer sampai tanah dalam piknometer
terendam semua dan dibiarkan selama 2 sampai 10 jam.
f. Udara yang terperangkap didalam butir-butir tanah dikeluarkan dengan cara menutup
bagian ujung picnometer dan putar picnometer secara terus menerus dan perlahan udara
yang ada didalamnya naik ke atas.
g. Kemudian isi piknometer sampai penuh dan ditutup bagian luar nya dibersihkan sampai
kering dan timbang berat tanah + picno + air desilasi (W3).

h. Ukur suhu air didalam picnometer dengan menggunakan thermometer


i. Piknometer di kosongkan dan dibersihkan, lalu picnometer tersebut diisi air destilasi sampai
penuh dan timbang berat air + piknometer tersebut (Wa).
j. Catat hasil berat setiap perlakuan tanah dan hitung berat jenis tanah tersebut dalam keadaan
jenuh

4. PERHITUNGAN

W 4 = W a x K ....................................................................... (3.1)

Tabel 3.1 Faktor Koreksi Temperatur Air

Temperature
Relative Density Of Water Correction Factor Of K

18 0.9986244 1.0004
19 0.9984347 1.0002
20 0.9982343 1
21 0.9980233 0.9998
22 0.9978019 0.9996
23 0.9975702 0.9993
24 0.9973286 0.9991
25 0.997077 0.9989
26 0.9968156 0.9986
27 0.9965451 0.9983
28 0.9962652 0.998
29 0.9959761 0.9977
30 0.995678 0.9974

6
Q
MODUL PRAKTIKUM
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

No.Dokumen 052.731.412.00 Distribusi


Tgl. Efektif 01 Januari 2019 Prodi Teknik Sipil

Gs = .......................................................... (3.2)
Dimana :
Wt= Berat contoh tanah kering oven (gram)

W4= Berat piknometer + air + tanah (gram)

W3 = Berat piknometer + air (gram)

V = Volume (cm3)

Sebagian besar mineral yang menjadi penyusun tanah berkisar antara 2,6 dan 2,9

Gs = ........................................................................ (3.3)
Dimana :
ϒt= Berat isi / satuan (unit wight) tanah

ϒw= Berat isi / satuan (unit wight) air

5. PELAPORAN
Laporan pengujian disusun dengan minimum mencantumkan :
a. Keterangan tempat, tanggal, waktu dan Asisten penguji
b. Identitas contoh (asli, buatan atau dipadatkan)
c. Hasil pengujian
d. Kelalaian dan kegagalan selama pengujian

Perhatian :
Semua alat praktikum setelah selesai harus dibersihkan dan disimpan pada tempat semula.

7
Q
MODUL PRAKTIKUM
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

No.Dokumen 052.731.412.00 Distribusi


Tgl. Efektif 01 Januari 2019 Prodi Teknik Sipil

B A T A S C A I R
(L I Q U I D L I M I T)
1. MAKSUD DAN TUJUAN PERCOBAAN
a. Mahasiswa dapat melaksanakan percobaan Batas Cair dengan prosedur standar secara benar
b. Mahasiswa mengetahui kadar air tanah pada saat tanah tersebut tepat berubah fase dari
plastis ke cair

2. ALAT – ALAT
a. Saringan No.40
b. Cassagrande
c. Graving Tool
d. Plat kaca
e. Cawan porselen dnegan pengaduk / penumbuk berkepala (pastel) alat ini digunakan untuk
menghancurkan gumpalan tanah menjadi butir – butir tanah tanpa merusak butir – butirnya
sendiri. Alat ini dianamakan alat penumbuk (missing dish).
f. Timbangan (ketelitian 0,01)
g. Oven
h. Sampel Tanah + air
i. Spatula (Flexible Spatulas)
j. Air Destilasi
k. Talam
l. Cawan kecil kedap air

3. PROSEDUR PELAKSANAAN
Adapun pengujian batas cair mengunakan metode A pada SNI 1967:2008
a. Siapkan dan periksa alat yang akan digunakan. Terutama pastikan cassagrande dapat
dipergunakan dengan baik.
b. Atur tinggi jatuhnya mangkok cassagrande
c. Ambil sampel tanah kemudian saring tanah dengan menggunakan saringan No. 40 kira-kira
berat tanah yang lolos sebanyak 100 - 200 gram. Lalu tempatkan tanah pada talam.
d. Campurkan sedikit demi sedikit air dan aduk hingga merata sampai kira-kira tanah itu
bersifat homogen dengan air. Usahakan saat mengaduk tanah tidak berhenti.

8
Q
MODUL PRAKTIKUM
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

No.Dokumen 052.731.412.00 Distribusi


Tgl. Efektif 01 Januari 2019 Prodi Teknik Sipil

e. Kemudian, ambil tanah secukupnya dengan menggunakan spatula lalu dimasukkan kedalam
mangkuk kuning (mangkuk cassagrande). Ratakan tanah sehingga permukaannya sejajar
dengan alas. Lapisan tanah paling tebal kira kira 1 cm.
f. Dengan menggunakan graffing tool buatlah alur di bagian tengah tengah mangkuk searah
dengan sumbu alat, sehingga tanah terbagi menjadi dua bagian.
g. Putar tuas pemutar pada alat dengan kecepatan konstan sampai kedua sisi berimpit kira –
kira 1.27 cm (0.5) dihitung jumlah putaran, jika sampai 40 kali putaran permukaan tanah
belum terhimpit maka percobaan diulang.
h. Cara (f) diulang tetapi alurnya dibuat tegak lurus dengan sumbu alat.
i. Cara (d – h) diulang 3 kali yaitu 2 kali dengan jumlah putaran (pukulan antara 15 – 25) kali
dan dua kali dengan jumlah putaran (pukulan) antara 25 – 40 kali. (Cassagrande manual)
j. Karena alat yang digunakan untuk menentukan ketukan dapat bekerja secara manual maka
perhatikan muka bawah tanah apakah sudah rapat atau belum.
k. Jika bagian tanah yang sudah dipisahkan tadi sudah rapat maka tekan tombol off pada alat
lalu baca berapa banyak ketukannya. Kemudian catat hasil ketukannya.
l. Olesi cawan kedap air dengan oli agar Tanah tidak lengket di cawan.
m. Setelah itu masukkan tanah kedalam cawan kedap air lalu masukkan ke dalam oven dengan
panas 100°c selama 24 jam. Dan sebelumnya ukur berat dari tanah basah tersebut.
n. Setelah 24 jam keluarkan tanah dari oven kemudian ukur berat dari tanah yang sudah
dikeringkan tersebut.
o. Lakukan perhitungan dari data yang sudah didapatkan untuk mengetahui kadar air dari
tanah tersebut dan batas cair tanahnya.

4. PERHITUNGAN

Kadar air ..................................................................... (4.1)


Dimana :
W1= Berat Tanah Basah + Cawan (gr)

W2= Berat Tanah Kering + Cawan (gr)

W3= Berat cawan (gr)

Persiapan kurva alir mengambarkan hubungan antara kadar air dengan jumlah pukulan
yang sesuai dan harus diplotkan pada grafik semilogaritmik, dengan kadar air berada pada

9
Q
MODUL PRAKTIKUM
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

No.Dokumen 052.731.412.00 Distribusi


Tgl. Efektif 01 Januari 2019 Prodi Teknik Sipil

sumbu y dan jumlah pukulan pada sumbu x. kurva harus dibuat berupa garis lurus yang
mewakili sedekat mungkin melaui tiga titik atau lebih

5. PELAPORAN
Laporan pengujian disusun dengan minimum mencantumkan :
a. Keterangan tempat, tanggal, waktu dan Asisten penguji
b. Identitas contoh (asli, buatan atau dipadatkan)
c. Grafik kurva alir tumbukan 25
d. Kelalaian dan kegagalan selama pengujian

Perhatian :
Semua alat praktikum setelah selesai harus dibersihkan dan disimpan pada tempat semula

10
Q
MODUL PRAKTIKUM
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

No.Dokumen 052.731.412.00 Distribusi


Tgl. Efektif 01 Januari 2019 Prodi Teknik Sipil

B A T A S P L A S T I S & I N D E K S P L A S T I S
( P L A S T I S L I M I T & P L A S T I S I N D E K S )
1. MAKSUD DAN TUJUAN PERCOBAAN
a. Mahasiswa dapat melaksanakan percobaan Batas Plastis dan Indeks Plastis dengan prosedur
standar secara benar
b. Mahasiswa mengetahui besarnya batas plastis yang dimiliki oleh suatu sampel tanah tertentu

2. ALAT – ALAT
a. Saringan No.40
b. Plat kaca
c. Cawan porselen dnegan pengaduk / penumbuk berkepala (pastel) alat ini digunakan untuk
menghancurkan gumpalan tanah menjadi butir – butir tanah tanpa merusak butir – butirnya
sendiri. Alat ini dianamakan alat penumbuk (missing dish).
d. Timbangan (ketelitian 0,01)
e. Oven
f. Sampel Tanah + air
g. Spatula (Flexible Spatulas)
h. Air Destilasi
i. Talam
j. Cawan kedap air

3. PROSEDUR PELAKSANAAN
a. Siapkan alat dan bahan yang akan di gunakan untuk praktikum dan pastikan semua alat
dalam keadaan baik untuk digunakan.
b. Ayak tanah dengan menggunakan saringan no.40 kemudian, ambil tanahnya kira-kira 20
gram.
c. Aduk tanah pada cawan dan tambahkan air secukupnya, sampai didapat tanah yang
homogen.
d. Ambil tanah tersebut kira-kira 8 gram dan buatlah bola bola kecil dan giling-giling tanah
tersebut sampai berdiameter 3 mm dengan menggunakan telapak tangan. Untuk
memastikan diameter tanah tersebut sudah 3 mm kita bisa membandingkannya dengan
menggunakan isi pulpen.

11
Q
MODUL PRAKTIKUM
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

No.Dokumen 052.731.412.00 Distribusi


Tgl. Efektif 01 Januari 2019 Prodi Teknik Sipil

e. Apabila diameter tanah sudah mencapai 3 mm tetapi tidak menunjukan adanya retak retak
pada tanah berarti tanah itu masih terlalu basah, tetapi jika diameter tanah belum mencapai
3 mm maka tanah tersebut terlalu kering.
f. Ulangilah langkah kerja ke 3-5 sehingga didapat beberapa sampel tanah yang memiliki
diameter 3 mm mulai menunjukkan retak-retak pada permukaannya. Hal itu menunjukkan
tanah tersebut sudah mencapai batas plastis.
g. Setelah tanah tersebut sudah benar, maka masukkan tanah ke dalam cawan untuk ditimbang
beratnya. Sebelum mengukur berat yang maka ukur terlebih dahulu berat dari cawan
tersebut.
h. Kemudian masukkan tanah ke dalam oven dan panaskan sampai 100 derajat celcius selama
24 jam.
i. Setelah 24 jam keluarkan tanah dari oven kemudian ukur berat yang kering tersebut.
j. Catat semua hasil berat tanah basah dah berat tanah kering dari tanah tersebut, lalu carilah
nilai dari kadar air dan batas plastis tanah tersebut

4. PERHITUNGAN

.............................................................................................. (5.1)

PI = LL-PL .......................................................................................................... (5.2)

Dimana:
PL = Batas Plastis
LL = Batas Cair
PI = Indeks Plastisitas
W1= Berat Cawan (gr)
W2= Berat Tanah Basah + Cawan (gr)
W3= Berat Tanah Kering + Cawan (gr)

5. PELAPORAN
Laporan pengujian disusun dengan minimum mencantumkan :
a. Keterangan tempat, tanggal, waktu dan Asisten penguji
b. Identitas contoh (asli, buatan atau dipadatkan)
c. Hasil pengujian, dan kategori sifat tanah tsb
d. Kelalaian dan kegagalan selama pengujian

12
Q
MODUL PRAKTIKUM
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

No.Dokumen 052.731.412.00 Distribusi


Tgl. Efektif 01 Januari 2019 Prodi Teknik Sipil

6. GRAFIK
INDEKS PLASTIS ( (PI)

BATAS CAIR (LL)

Perhatian :
Semua alat praktikum setelah selesai harus dibersihkan dan disimpan pada tempat semula.

13
Q
MODUL PRAKTIKUM
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

No.Dokumen 052.731.412.00 Distribusi


Tgl. Efektif 01 Januari 2019 Prodi Teknik Sipil

B A T A S S U S U T
( S H R I N K A G E L I M I T )
1. MAKSUD DAN TUJUAN PERCOBAAN
a. Mahasiswa dapat melaksanakan percobaan Batas Susut dengan prosedur standar secara
benar
b. Mahasiswa tahu suatu tanah akan menyusut apabila air yang dikandungnya secara perlahan-
lahan hilang dari dalam tanah. Dengan hilangnya air secara terus menerus, air akan mencapai
tingkat keseimbangan dimana penambahan kehilangan air tidak akan menyebabkan
perubahan volume. Kadar air dinyatakan dalam persen dimana perubahan suatu masa tanah
berhenti dinamakan batas susut.

2. ALAT – ALAT
a. Cawan Pencampur
b. Cawan Susut
c. Cawan Timbang
d. Pisau Perata
e. Alat pengukur volume tanah yang terdiri dari:
- Air raksa
- Pelat kaca
- Gelas Ukur
f. Timbangan dengan ketelitian 0,01 gram
g. Oven
h. Saringan No. 40
i. Air Destilasi
j. Vaselin

3. PROSEDUR PELAKSANAAN
a. Periksa semua alat yang akan digunakan dan pastikan alat dalam keadaan baik.
b. Siapkan sampel tanah kering yang lolos saringan no. 40 atau hasil praktikum batas cair (liquid
limit) dan air raksa.
c. Timbang berat cawan susut dan cawan pencampur (W1). Berat dari sampel tanah dapat
diambil dari data hasil praktikum batas cair.

14
Q
MODUL PRAKTIKUM
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

No.Dokumen 052.731.412.00 Distribusi


Tgl. Efektif 01 Januari 2019 Prodi Teknik Sipil

d. Contoh tanah dimasukan ke dalam cawan pencampur dan diaduk secara merata dengan air
destilasi secukupnya. Pemberian air ini dilakukan sedikit demi sedikit sampai tanah tersebut
berupa tanah yang plastis.
e. Olesi bagian dalam cawan susut dengan vaselin kemudian isikan contoh tanah yang telah
diaduk tadi secara 3 tahap yaitu : 1/3 bagian. Setiap pengisian ini cawan susut dipukul –
pukulan ke permukaan yang rata agar tidak ada udara yang terperngkap, sehingga cawan
susut penuh dan padat. Ratakan permukaan tanah dengan pisau perata dan timbang
beratnya (W2)
f. Cawan susut + tanah dimasukan ke dalam oven dan dibiarkan didalam oven selama 24 jam
(105˚C - 110˚C). kemudian didinginkan di dalam desikator (setelah dibiarkan 24 jam di dalam
oven) lalu timbang (W3).
g. Untuk mengetahui volume kering
- Gelas ukur kaca ditempatkan dalam cawan pencampur kemudian isi dengan air raksa
sampai penuh, bersihkan bagian luar dari mangkok gelas.
- Timbang cawan pencampur (W4)
- Tanah kering dari cawan susut diambil dengan hati – hati kemudian dimasukan ke dalam
gelas ukur kaca yang berisi air raksa, kemudian ditekan dengan plat kaca sehingga air
raksa akan melimpah dari gelas ukur kaca. Aur raksa limpahan ini ditampung dan di
timbang beratnya (W5)
h. Volume tanah kering = berat air raksa limpahan : berat jenis

4. PERHITUNGAN
Note : Bila berat jenis diketahui

Shrinkage Limit (SL) = ............................................................... (6.1)


Dimana:

Vo = Volume tanah kering =


Wo = Tanah basah + cawan Kecil (W3 – W1)
G = Berat jenis tanah =

Note : Bila berat jenis diketahui

Shrinkage Limit (SL) = ........................................................... (6.2)

15
Q
MODUL PRAKTIKUM
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

No.Dokumen 052.731.412.00 Distribusi


Tgl. Efektif 01 Januari 2019 Prodi Teknik Sipil

Dimana:
Vo = Volume tanah kering =
V = Volume tanah basah = volume cawan susut
Wo = Tanah basah + cawan Kecil (W3 – W1)
W = Kadar air =
Dengan menggunakan rumus – rumus ini sehingga diketahui:
a. SL dimana berat jenis diketahui
b. SL dimana jika berat jenis tidak diketahui
c. SR
d. Susut volumatrik Vs = (W – SL) x SR
e. Susut linier Ls =

5. PELAPORAN
Laporan pengujian disusun dengan minimum mencantumkan :
a. Keterangan tempat, tanggal, waktu dan Asisten penguji
b. Identitas contoh (asli, buatan atau dipadatkan)
c. Catat kadar air, berat jenis, dan volume benda uji mula-mula
d. Hasil pengujian batas susut
e. Kelalaian dan kegagalan selama pengujian

Perhatian :
Semua alat praktikum setelah selesai harus dibersihkan dan disimpan pada tempat semula.

16
Q
MODUL PRAKTIKUM
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

No.Dokumen 052.731.412.00 Distribusi


Tgl. Efektif 01 Januari 2019 Prodi Teknik Sipil

H Y D R O M E T E R A N A L Y S I S
1. MAKSUD DAN TUJUAN PERCOBAAN
a. Mahasiswa dapat melaksanakan percobaan Hidrometer Analisis dengan prosedur standar
secara benar
b. Mahasiswa mengetahui penyebaran Tanah yang lolos saringan No. 200 ASTM (0,074 mm)
yang terbagi menjadi tanah silt dan clay

2. ALAT – ALAT
a. Hydrometer
b. Hydrometer jar (silinder gelas ukuran 1000cc)
c. Saringan No.200
d. Timbangan (ketelitian 0,01)
e. Pan
f. Ember
g. Oven
h. Sampel Tanah
i. Air
j. Bahan dispersi (waterglass kadar 4%)
k. Stopwatch
l. Gelas Pengaduk
m. Thermometer
n. Pengaduk mekanis (malt mixer)

3. PROSEDUR PELAKSANAAN
a. Persiapan Percobaan
a) Siapkan sampel tanah yang telah lolos saringan No. 200 ASTM
b) Campurkan tanah dengan campuran cairan dan waterglass. Aduk campuran sampai
menjadi cairan homogen.
c) Diamkan selama ± 18 jam.
b. Pelaksanaan Percobaan
a) Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan untuk praktikum dan pastikan semua alat
yang digunakan dalam keadaan baik.

17
Q
MODUL PRAKTIKUM
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

No.Dokumen 052.731.412.00 Distribusi


Tgl. Efektif 01 Januari 2019 Prodi Teknik Sipil

b) Campurkan tanah dan bahan dispersi yang sudah dibuat sebelumnya kedalam gelas
pengaduk, kemudian tambahkan air distilata sebanyak duapertiga dari tinggi gelas
pengaduk`
c) Lalu aduk campuran tanah, bahan dispersi, dan air distilasi tersebut dengan
menggunakan mesin pengaduk (mixer) selama 10 menit.
d) Setelah 10 menit, campuran bahan tersebut dituangkan kedalam tabung silinder 1000 cc
(hydrometer jar) dan tambahkan air destilasi lagi sampai 1000 cc.
e) Siapkan juga hydrometer jar control dengan campuran 125cc bahan dispersi kadar 4%
dan air destilasi sampai 1000cc juga dan siapkan thermometer sebagai pengpntrol suhu
hydrometer jar control
f) Cek koreksi nol dan koreksi minikus Hydrometer jar control tersebut.
g) Hydrometer jar tersebut di kocok sebanyak 60x dalam 1 menit sampai campuran menjadi
homogen.
h) Kemudian masukkan hydrometer kedalam campuran homogen tersebut dan tunggu
sampai 10 menit lalu lakukan pembacaan pada hydrometer tersebut.
i) Pembacaan hydrometer dimulai dengan interval waktu 1.2 menit, kemudian alat
hydrometer tersebut diambil dandimasukkan lagi, Lalu pembacaan dilakukan lagi pada
menit ke 2.5 dan dibaca pada menit ke 3, hal serupa dilakukan pada menit ke 3.5 dan
dibaca pada menit ke 4.
j) Kemudian hydrometer dikocok lagi dan prosedur tersebut diulang untuk ke dua kalinya.
k) Jika hasil pembacaan prosedur yang ke-2 kalinya ini tidak berbeda banyak dengan yang
pertama, maka praktikum dapat dimulai.
l) Pembacaan hydrometer dan temperatur dicatat terus pada menit menit yang sudah
ditentukan`.
m) Setelah selesai pembacaan unit ke 2880 hidrometer jar di bongkar dan tanahnya disaring
untuk selanjutnya dilakukan prosedur sieve analysis

4. PERHITUNGAN
Rumus – rumus yang dipakai :

a. Hukum Stoke :
- Berlaku untuk butiran 0.0002 mm s/d 0.2 mm, karena ukuran terlalu kecil maka
cenderung untuk melakukan “Brownian-movement” (gerak yang arahnya tak tertentu)
bila ukuran terlalu besar dari batasan yang ditetapkan, dapat menyebabkan turbulensi
dari pada cairan.

18
Q
MODUL PRAKTIKUM
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

No.Dokumen 052.731.412.00 Distribusi


Tgl. Efektif 01 Januari 2019 Prodi Teknik Sipil

- Jumlah tanah yang dipakai harus lebih kecil beratnya daripada cairan yang dipakai,
supaya tidak terjadi gerakan antar butir – butir tanah.
- Butir – butir tanah dianggap bundar. Kadang – kadang anggapan ini tidak terpenuhi,
karena ada partikel – partikel clay yang berbentuk seperti tongkat/plat.
- Tanah – tanah yang dipakai harus diuraikan dengan bahan kimia :
a) Untuk tanah bersifat basa diberi kimia sodium hexa phosphate (NaPO3).
b) Untuk tanah bersifat asam diberi bahan kimia sodium silikat (NaSiO3) atau
“Waterglass”.
b. Rumus Stoke :

V= (D/2)2 ............................................................................ (8.1)

9nV = (D)2 .............................................................................. (8.2)

18NV = (ϒs – ϒw) D2 .................................................................................. (8.3)

D =√ ...................................................................................... (8.4)

Dimana:
V = Kecepatan jatuh cairan
ϒs = Berat jenis butiran
ϒw = Beras jenis cairan
n = Viskometer butiran
D = Diameter butiran

Sedangkan :

V = ..................................................................................... (8.5)
Dimana:
L = Jarak jatuhnya partikel tanah dalam interval waktu T detik
= L1 + ½ (L2 – Vb)
Vb = Volume bulb hydrometer
Pembacaan hydrometer yang sudah dikoreksi adalah:

Rc = Ra – koreksi nol + Ct ................................................................ (8.6)


Ct = Koreksi temperature

19
Q
MODUL PRAKTIKUM
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

No.Dokumen 052.731.412.00 Distribusi


Tgl. Efektif 01 Januari 2019 Prodi Teknik Sipil

Sehingga di dapatkan %finger =

Dimana:

a = ........................................................................................ (8.7)
Harga a dapat dilihat dari table 6-2 pada buku bowles

Jika satuan L = cm
T = Menit
D = mm
Maka didapat:

D = ...................................................................................... (8.8)
Dengan nilai grafitasi = 980 cm/dt2

1 dyne = 1 gr x gravitasi (dalam satuan CGS) dan menggunakan Gs sebagai ganti ϒs, Maka
didapatkan :

D = ..................................................................................... (8.9)
Disederhanakan : D = K.L/T

Dimana K = fungsi dari n, Gs dan t dapat dilihat pada table 6

Catatan : Grafik untuk percobaan hydrometer digabung dengan grafik percobaan sieve
analysis sehingga didapatkan grafik hydrometer – sieve analysis.

5. PELAPORAN
Laporan pengujian disusun dengan minimum mencantumkan :
a. Keterangan tempat, tanggal, waktu dan Asisten penguji
b. Identitas contoh (asli, buatan atau dipadatkan)
c. Grafik Hasil lengkap analisis mekanis gabungan analisa butiran dan hydrometer
d. Kelalaian dan kegagalan selama pengujian

Perhatian :
Semua alat praktikum setelah selesai harus dibersihkan dan disimpan pada tempat semula.

20
Q
MODUL PRAKTIKUM
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

No.Dokumen 052.731.412.00 Distribusi


Tgl. Efektif 01 Januari 2019 Prodi Teknik Sipil

A N A L I S A S A R I N G A N
( S I E V E A N A L Y S I S )
1. MAKSUD DAN TUJUAN PERCOBAAN
a. Mahasiswa dapat melaksanakan percobaan Sieve Analysis dengan prosedur standar secara
benar
b. Mahasiswa mengetahui mengetahui sifat gradasi dari tanah yang akan diuji
c. Mahasiswa mengetahui suatu tanah yang akan diuji, apakah tanah tersebut bergradasi buruk,
bergradasi seragam ataupun bergadasi baik serta jumlah sebaran gravel, sand, dan butiran
halus.

2. ALAT – ALAT
a. Mesin pengguncang
b. Saringan (satu set)
c. Saringan No.200
d. Timbangan (ketelitian 0,01)
e. Pan
f. Ember
g. Oven
h. Sampel Tanah
i. Air

3. PROSEDUR PELAKSANAAN
a. Siapkan alat dan bahan yang akan di gunakan untuk praktikum, pastikan alat yang akan di
gunakan dalam keadaan baik
b. Timbang berat cawan dan pan yang akan digunakan.
c. Kemudian timbang pula sampel tanah sebanyak 500 gr di atas pan.
d. Cuci tanah yang sudah ditimbang dengan air bersih sampai tanah benar-benar bersih dari
sisa lumpur yang ada/ sampai air berwarna bening.
e. Timbang kembali tanah yang sudah dicuci di atas cawan.
f. Masukan tanah basah ke dalam oven dan panaskan dengan suhu antara 100 ºC-110 ºC
selama 24 jam.
g. Setelah 24 jam, keluarkan tanah basah tersebut dari oven dan timbang kembali.

21
Q
MODUL PRAKTIKUM
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

No.Dokumen 052.731.412.00 Distribusi


Tgl. Efektif 01 Januari 2019 Prodi Teknik Sipil

h. Susun saringan satu set di atas mesin pengguncang, dengan urutan diameter terkecil paling
bawah dan masukan tanah yang sudah di oven tadi ke dalam saringan.
i. Guncangkan alat sieve shaker selama 10 menit. Setelah itu diamkan selama 5 menit agar
debu-debu bisa mengendap.
j. Timbang berat tanah yang tertahan di setiap nomor saringan.
k. Siapkan 9 kertas dan timbang kertas tersebut satu persatu. Kemudian letakan masing-masing
tanah yang tertahan disetiap nomor saringan ke atas kertas yang sudah ditimbang dan diberi
nomor saringan.

4. PERHITUNGAN

[ ] [ ]

% Tnh. yang lolos saringan

5. PELAPORAN
Laporan pengujian disusun dengan minimum mencantumkan :
a. Keterangan tempat, tanggal, waktu dan Asisten penguji
b. Identitas contoh (asli, buatan atau dipadatkan)
c. Grafik Hasil lengkap analisis mekanis gabungan analisa butiran dan hydrometer
d. Kelalaian dan kegagalan selama pengujian

Perhatian :
Semua alat praktikum setelah selesai harus dibersihkan dan disimpan pada tempat semula.

22
Q
MODUL PRAKTIKUM
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

No.Dokumen 052.731.412.00 Distribusi


Tgl. Efektif 01 Januari 2019 Prodi Teknik Sipil

P E R M E A B I L T A S
( M E T O D E F E A L L I N G H E A D T E S T )

Rembesan air dalam tanah dimungkinkan karena semua macam tanah terdiri atas butir-butir dan
di antara butir-buti tesebut tedapat ruang-ruang kosong yang dinamakan pori (voids). Poi-pori
ini berhubungan satu sama lain sehingga air dapat mengalir melalui pori-pori tesebut. Proses ini
disebut rembesan( seepage) dan kemampuan tanah untuk air dapat merembes disebut daya
rembesan atau permeabilitas.

1. MAKSUD DAN TUJUAN PERCOBAAN


a. Mahasiswa dapat melaksanakan percobaan permeabilitas dengan prosedur standar secara
benar
b. Mahasiswa dapat menetukan besarnya koefisien rembesan air (k) dalam tanah (koefisien
permeabilitas) dengan metode fealling head test

2. ALAT – ALAT
Alat permeabilitas yang terdiri dari:
a. Silinder untuk sampel tanah dan penutupnya
- 2 buah batu pori
- 1 buah peags (per)
- Corong
- Selang air
- Cincin karet
b. Ring
c. Gelas ukur
d. Timbangan
e. Thermometer
f. Penumbuk
g. Bak tempat silinder
h. Pipa dengan skala
i. Pencatat waktu

3. PROSEDUR PELAKSANAAN
Cara pengujian permeabilitas tergantung dari jenis tanah, terdapat 2 cara:

23
Q
MODUL PRAKTIKUM
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

No.Dokumen 052.731.412.00 Distribusi


Tgl. Efektif 01 Januari 2019 Prodi Teknik Sipil

a. Uji Energi Tetap (Constant Head), khusus untuk tanah terbutir kasar.
b. Uji Tinggi Jatuh (Fealling head) (ASTM D 2434 – 68) khusus untuk tanah berbutir halus atau
tanah yang mempunyai kerembesan realitif rendah.

CONSTANT HEAD

a. Ukuran diameter (d) dan tinggi (t) tabung silinder contoh tanah.
b. Ukur tebal kedua batu pori, dan letakkan batu pori bawah didasar silinder.
c. Timbangan contoh tanah dalam keadaan kering udara sesuai dengan kepadatan yang
direncanakan.
d. Masukan contoh tanah sedikit demi sedikit (lapis perlapis) dan padatkan.
e. Pasang batu pori diatasnya, dan ukur sisa jaraknya ke tepi atas tabung silinder untuk
mengetahui panjang contoh tanah (L).
f. Pasang pegas diatas batu pori dan penutup atas tabung silinder serta kencangkan baut
pengunci.
g. Hubungan selang pada corong dan isilah corong dengan aquades, usahakan agar pada
selang tidak ada udara terperangkap (pada keadaan ini, hubungan antara selang dan tabung
silinder tertutup).
h. Buka lipatan selang sehingga air dapat mengalir dari corong ke tabung silinder dan keluar
dari saluran tabung silinder, tunggu beberapa waktu hingga didapat kondisi aliran konstan.
i. Atur tinggi corong untuk mendapatkan energi tetap yang dinginkan (dapat dilihat pada
mistar pengukur).
j. Dengan keadaan air tetap mengalir dari corong ke silinder dan dengan mempertahankan
permukaan air pada corong senantiasa tetap, letakkan gelas pengukur di bawah saluran
keluar (pada sisi atas tabung silinder), dan bersamaan dengan ini jalankan pencatatan waktu.
k. Catat waktu yang diperlakukan untuk mendapat volume air sebesar Q cc, juga catat
temperaturnya.
l. Ulangi langkah 10-11 untuk tinggi energi yang berbeda.

Catatan : Pencatatan waktu untuk masing-masing tinggi energi dilakukan sebanyak 3 kali
guna mendapatkan waktu rata-rata.
(FEALLING HEAD)

a. Lakukan langkah 1 – 6 seperti pada cara energi tetap (Constant Head).


b. Pasangan buret Fealling head pada penyangga dengan menggunakan klem.

24
Q
MODUL PRAKTIKUM
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

No.Dokumen 052.731.412.00 Distribusi


Tgl. Efektif 01 Januari 2019 Prodi Teknik Sipil

c. Lipatlah selang penghubung, dan isi buret dengan air, usahakan tidak ada udara yang
terperangkap di dalam selang.
d. Buka lipatan selang sehingga air dapat mengalir ke dalam tabung silinder dan keluar daris
aluran atas tabung silinder, tunggu beberapa aktu hingga didapat kondisi aliran yang
konstan.
e. Catat waktu yang diperlkan untuk penurunan air dalam buret dari ketinggian h1 sampai
ketinggian h2.

Catatan : antara h1 dan h2 terdapat ketinggian h3 dimana h3 = √ ; aktu yang


diperlukan air untuk mengalir dari ketinggian h1 ke h3 adalah t’, sedangkan waktu yang
diperlukan air untuk mengalir dari ketinggian h3 ke h2 adalah t’‘.

Perbedaan maksimum yang diijinkan adalah 2% - 3%, jika lebih besar dari 3% atau kurang dari
2% maka percobaan harus diulang.

4. PERHITUNGAN
Rembesan air di dalam tanag hampir selalu linier. Menurut Hukum Darcy, keceptan air dalam
tanah sebanding dengan gradien hidaulik, yaitu:

v = k x l ..................................................................................... (8.1)
Dimana:
v = kecepatan aliran air.
k = konstanta permeabilitas.
l = gadien hidaulik.
Yang dimaksud dengan gradien hidraulik ialah :

i = h / l ......................................................................................... (8.2)
Dimana:
h = beda tinggi (hidraulik head) pada kedua titik dalam sampel tanah yang diukur tegangan
airnya.
l = tinggi sampel tanah.

Dengan demikian :

q = v x a ...................................................................................... (8.3)
= k x i x a ................................................................................. (8.4)
= k x (h/l) x a (cm 3/ detik) ........................................................ (8.5)

25
Q
MODUL PRAKTIKUM
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

No.Dokumen 052.731.412.00 Distribusi


Tgl. Efektif 01 Januari 2019 Prodi Teknik Sipil

Dimana:
q = debit air yang mengalir
a = luas penampang yang dilalui air

Pengukuran koefisien permeabilitas k dapat dilakukan dengan sebagai berikut:


a. Constant head, cara ini dapat dipakai asalkan cukup banyak air yang dapat mengalir/
merembes dalam sampel dalam waktu yang singkat.
b. Fealling head, cara ini dapat dipakai apabila air yang merembes dalam sampel sangat
sedikit.
Percobaan ini dipakai cara Fealling head
Nilai k untuk suatu macam tanah relatif konstan, asalkan temperaturnya konstan pula.
Perubahan temperatur akan menyebabkan perubahan kekentalan air sehingga nilai k
berubah pula. Berikut terlampir beberapa macam nilai k tergantung dari macam tanahnya
secara empirik.

Tabel. 8.1. Koefisien Konstanta Nilai k


Karakteristik Tanah Koefisien Permeabilitas (k) cm/detik

Pasir yang mengandung lampung atau


10-2 s/d 5 x 10-3
lanau
Pasir halus 5 x 10-2 s/d 10-3
Pasir kelanauan 2 x 10-2 s/d 10-4
Lanau 6 x 10-3 s/d 10-5
Lempung 10-6 s/d 10-9

Atau dapat pula dilihat pada tabel :


Tabel. 8.2. Koefisien Konstanta Nilai k
Koefisien Permeabilitas (k)
Peneliti Karakteristik Tanah
cm/detik
Boles (1991) Lanau Kelempungan 10-4 s/d 10-9
0.001 – 0.00001 kurang dari
Das (1995) Lanau Lempung
0.000001
Perlof & Baron (1976) Drainase Buruk 10-3 s/d 10-7
Casagrande (1938) Drainase Buruk 10-3 s/d 10-7

26
Q
MODUL PRAKTIKUM
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

No.Dokumen 052.731.412.00 Distribusi


Tgl. Efektif 01 Januari 2019 Prodi Teknik Sipil

Atau nilai k pada cara Fealling head dapat dicari dengan rumus:

k = 2.303 x x Log ........................................................................... (8.6)


Dimana:
h = h1 – h2 (Beda tinggi sembarang waktu t (m)
A = luas potongan melintang benda uji (m2)
a = luas pipa pengukur (m2)
L = panjang sampel (m)

Penurunan rumus Darcy untuk cara Fealling head:

d Qpipa = d Qsampel ................................................................................................................... (8.7)

a.dh = -k x (h/l) x A x dt .............................................................. (8.8)

dh/h = (-k/l) x (A/a) x dt ............................................................... (8.9)

∫ dh/h = ∫ [ (k x A) / (l x A) ] dt ............................................. (8.10)

Contoh Data dan Cara Perhitungan


Diketahui data-data sebagai berikut:
Luas permukaan buret (a) = 0.316 cm2
Panjang contoh tanah yang dilalui air = 11.43 cm
Luas contoh tanah (A) = 81.03 cm2
Tinggi muka air awal (h0) = 97.40 cm
Tinggi muka air akhir (h1) = 43.60 cm
Waktu pengawetan (t) = 84360 detik
k = (0.316 x 11.43) / (81.03 x 84360) x In (97.40 / 43.60)
= 3.796 x 10-7
Berikut tabel perhitungan:
Tanggal Jam Tinggi Air Perhitungan
5-11-2017 11.23 97.4
6-11-2017 10.47 43.6 3.796 x 10-7

27
Q
MODUL PRAKTIKUM
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

No.Dokumen 052.731.412.00 Distribusi


Tgl. Efektif 01 Januari 2019 Prodi Teknik Sipil

Kesimpulan
Tanah terdiri dari butiran dengan ruang-ruang yang disebut pori antara butir-butir tersebut.
Pori ini sering berhubungan satu dengan yang lainnya sehingga tanah mempunyai
kemampuan mengalirkan air yang dinyatakan dengan koefisien permeabilitas.
Dengan hasil percobaan diketahui bahwa besarnya koefisien permeabilitas tanah adalah
3.796 x 10-7 cm/detik. Berarti sampel tanah yang diperiksa termasuk ke dalam tanah lempung
karena koefisiean permeabilitas antara 10-6 sampai10-9.

5. PELAPORAN
Laporan pengujian disusun dengan minimum mencantumkan :
a. Keterangan tempat, tanggal, waktu dan Asisten penguji
b. Identitas contoh (asli, buatan atau dipadatkan)
c. Tabel hasi pengujian permeabilitas dan karakteristik tanah
d. Kelalaian dan kegagalan selama pengujian

Perhatian :
Semua alat praktikum setelah selesai harus dibersihkan dan disimpan pada tempat semula.

28
Q
MODUL PRAKTIKUM
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

No.Dokumen 052.731.412.00 Distribusi


Tgl. Efektif 01 Januari 2019 Prodi Teknik Sipil

S A N D C O N E T E S T

1. MAKSUD DAN TUJUAN PERCOBAAN


a. Mahasiswa dapat melaksanakan percobaan sand cone test dengan prosedur standar secara
benar
b. Mahasiswa dapat menentukan kepadatan ditempat dari lapisan tanah atau perkerasan di
lapangan

2. ALAT – ALAT
a. Botol atau plastik transparan untuk tempat pasir dengan isi lebih kurang 4 liter.
b. Corong kalibrasi pasir berdiameter 16.51 cm.
c. Plat untuk corong pasir ukuran 30.48 cm x 30.48 cm dengan lubang bergaris tengah 16.51
cm.
d. Peralatan kecil pendukung, yaitu:
- Palu
- Sendok
- Kas
- Pahat
- Dan peralatan untuk mencari kadar air
e. Satu buah timbangan dengan kapasitas 10 kg ketelitian sampai 0.1 gram.
f. Satu buah timbangan kapasitas 500 gram ketelitian sampai 0.1 gram.
g. Pasir : pasir bersih keras, kering dan bisa mengalir bebas tidak mengandung bahan pengikat
dan bergradasi leat saringan No. 10 (2mm) dan tertahan pada saringan No. 200 (0.075).

3. PROSEDUR PELAKSANAAN
a. Menentukan isi botol pasir
1) Timbanglah alat (botol + corong) = (W1 gram).
2) Letakkan alat dengan botol dibawah, bukalah kran dan isi dengan air jernih sampai penuh
di atas kran. Tutuplah kran dan bersihkan kelebihan air.
3) Timbanglah alat yang terisi air (W2 gram). Berat air = isi botol pasir.
4) Lakukan langkah b dan c tiga kali dan ambil nilai rata-rata dari ketiga hasil. Perbedaan
masing-masing pengukuran tidak boleh lebih dari 3 cm3.
b. Menentukan berat isi pasir

29
Q
MODUL PRAKTIKUM
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

No.Dokumen 052.731.412.00 Distribusi


Tgl. Efektif 01 Januari 2019 Prodi Teknik Sipil

1) Letakkan alat dengan botol dibaah pada dasar yang rata, tutup kran dan isi corong pelan-
pelan dengan air.
2) Bukalah kran, isi botol sampai penuh dan dijaga agar selama pengisian corong selalu
terisi paling sedikit setengahnya.
3) Tutup kran, bersihkan kelebihan pasir diatas kran dan timbanglah (W gram).
c. Menentukan berat pasir dalam corong
1) Isi botol pelan-pelan dengan air secukupnya dan timbang (W4 gram).
2) Letakan alat dengan corong dibawah pada plat corong, pada dasar yang rata dan bersih.
3) Buka kran pelan-pelan sampai pasir berhenti mengalir.
4) Tutup kran, dan timbanglah alat berisi sisa pasir (W5 gram).
5) Hitung berat pasir dalam corong (W4 – W5).
d. Menentukan berat isi tanah
1) Isi botol dengan pasir secukupnya.
2) Ratakan permukaan tanah yang akan diperiksa. Letakkan plat crong pada permukaan
yang telah rata tersebut dan kokohkan dengan paku di keempat sisinya.
3) Galilah lubang sedalam minimal 10 cm (tidak melampai tebal hamparan padat).
4) Seluruh tanah hasil galian dimasukkan kedalam kaleng yang tertutup yang telah
diketahui beratnya (W9 gram) dan timbang kaleng + tanah (W8 gram).
5) Timbang alat dengan pasir didalamnya (W6 gram).
6) Letakkan alat pada tempat (poin b), corong menghadap ke bawah diatas plat corong dan
buka kran pelan-pelan sehingga pasir masuk kedalam lubang. Setelah pasir berhenti
mengalir kran kembali dan timbang alat dengan sisa pasir (W7 gram).
7) Ambil tanah sedikit dari kaleng untuk penentuan kadar air W%.

4. PERHITUNGAN

Isi Botol = Berat Isi = (W2 – W1) cm3


Berat isi pasir (Ƴp) = W3 – W1 gram
W2 – W1
Berat pasir dalam corong = (W4 – W5) gram
Berat pasir dalam lubang = (W6 – W7) – (W4 – W5) = W10 gram
Isi lubang = W10 / Ƴp = Ve cm3
Berat tanah = W8 – W9 gram
Berat isi tanah = (W8 – W9) gram/cm3
Ve
Berat isi kering tanah (Ƴd lap) = [Ƴ / (100 + W)] x 100% gram/cm3

30
Q
MODUL PRAKTIKUM
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

No.Dokumen 052.731.412.00 Distribusi


Tgl. Efektif 01 Januari 2019 Prodi Teknik Sipil

Derajat kepadatan dilapangan (D) = Ƴd Lap x 100 %


Ƴd Lab

5. PELAPORAN
Nilai D dicatat dengan bilangan bulat dalam persen.

Catatan:
a. Dalam menentukan pemeriksaan ini jangansampai ada getaran – getaran
b. Untuk menentukan kadar air lihat pemeriksaan kadar air tanah (PB – 0117 – 76)
c. Dalam pengisian pasir baik kedalam wadah pasir maupun kedalam lubang, harus dilakukan
secara perlahan agar pasir tidak memadat setempat.
d. Penentuan berat isi pasir pada cara pelaksanaan dilakukan pada setiap pergantian jenis pasir
yang baru atau apabila pasir tersebut telah lama digunakan (kotor)
e. Kepadatan maksimum laboratrium harus dikreksi dengan PB – 0209 – 76

Perhatian :
Semua alat praktikum setelah selesai harus dibersihkan dan disimpan pada tempat semula.

31
Q
MODUL PRAKTIKUM
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

No.Dokumen 052.731.412.00 Distribusi


Tgl. Efektif 01 Januari 2019 Prodi Teknik Sipil

P E M A D A T A N
(C O M P A C T I O N)

1. MAKSUD DAN TUJUAN PERCOBAAN


a. Mahasiswa dapat melaksanakan percobaan pemadatan dengan prosedur standar secara
benar
b. Mahasiswa dapat menentukan hubungan kadar air dan kepadatan kering optimum (berat
volume kering) suatu tanah apabila dipadatkan dengan alat pemadat tertentu

2. ALAT – ALAT
a. Hammer standard dengan tinggi jatuh 30,35 cm dan berat 2,5 kg.
b. Hammer berat dengan tinggi jatuh 18” dan berat 5kg
c. Mold standard dan mold berat lengkap dengan collar dan base plate
d. Timbangan denga ketelitian 1 gram
e. Saringan No 4 ASTM
f. Jangka sorong
g. Dial pengukur swelling
h. Extruder atau alat pengeluar sampel
i. Plat baja perata dan pemotong sampel
j. Talam semprotan air dan gelas ukur
k. Oven pengering dengan temperature 100 – 105 ˚C
l. Kuas, pelumas dan kertas filter

3. PROSEDUR PELAKSANAAN
a. Ambil tanahkering alami kurang lebih 50kg
b. Tumbuk dan haluskan tanah tersebut dengan palu karet, lalu diayak dengan saringan No. 4
c. Ambil tanah yang lolos saringan No 4 sebanyak minimal 5 kantong plastic masing-masing
2,5 kg dengan ukuran yang sama untuk standart. Dan minimal kantong plastic masing-
masing 5 kg perkantong untuk modified (pemadatan berat)
d. Campurkan tanah dengan air sedikit demi sedikit demi sedikit sampai merata dengan
menggunakan talam besar. Dengan campuran air ditambah berkelipatan yang sama, missal :
100,200,300,400 dan 500 dan seterusnya.
e. Peramlah tanah yang telah dicampur air didalam kantong plastic selama 24 jam supaya air
terserap merata oleh tanah.

32
Q
MODUL PRAKTIKUM
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

No.Dokumen 052.731.412.00 Distribusi


Tgl. Efektif 01 Januari 2019 Prodi Teknik Sipil

f. Timbang mold + base plate kemudian berikan sedikit pelumas = W1


g. Masukan tanah yang telah diperam kurang lebih 2/3 tinggi mold, lalu padatkan
menggunakan hammer padat.
- Untuk standar dengan hammer tinggi jatuh 30,5 cm dan berat 2,5 kg sebanyak 25
tumbukan per lapisan terdiri dari tiga lapisan
- Dan untuk pemadatan berat menggunakan hammer tinggi jath 18” dan berat 5 kg.
dengan jumlah tumbukan 56 perlapis, terdiri dari lima lapis.
Ada dua jenis untuk pemadatan berat, yaitu:
- Shocked (melalui proses perendaman) setelah dipadatkan selama 4 hari berturut – turut
untuk diketahui swellingnya
- Unsoacked (kepadatan tanah asli dari kepadatan tanah lapangan)
h. Ulangi langkah (g) sampai dengan lapisan trakhir, lalu ambillah plat penyambung, dan
ratakan permukaan tanah dengan plat perata sesuai permukaan mold, kemudian timbang =
W2
i. Keluarkan contoh tanah yang telah dipadatkan menggunakan extruder lalu ambil sedikit
tanah dari masing-masing lapisan untuk dicari kadar airnya minimal 3 cawan untuk dicari
nilai rata-rata.
j. Jika hanya menggunakan 1 mold lakukan langkah (g – k) sampai dengan contoh tanah
dengan campuran berakhir.
k. Gambarkan grafik kepadatan dankadar air optimum serta garis ZERO AIR VALID (ZAV) dari
percobaan tersebut.

4. PERHITUNGAN
a. Menentukan kadar air campuran :

W = Ww x 100% ................................................................... (10.1)


Wk

Wb = Wk (1 + w) ................................................................... (10.2)
Wk = Wb ................................................................................ (10.3)
(1+w)

Dimana;
Wk = berat tanah kering (gr)
Wb = berat tanah basah (gr)
Ww = berat air (gr)

33
Q
MODUL PRAKTIKUM
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

No.Dokumen 052.731.412.00 Distribusi


Tgl. Efektif 01 Januari 2019 Prodi Teknik Sipil

w = kadar air (%)


b. Menentukan penambahan volume air :

V = Wx – Wk x W ..................................................................... (10.4)
1 + Wk

Dimana;
V = volume tambahan air (ml)
Wx = kadar air akhir (%)
Wk = kadar air awal (%)
w = kadar air (%)
c. Mencari harga ɣwet dan ɣdry :

ɣwet = W ................................................................................. (10.5)


V

ɣdry = Wk = W = ɣwet ................................................ (10.6)


V (1+W)V (1+W)

Dimana;
W = berat tanah (gr)
Wk = berat tanah kering (gr)
w = kadar air (%)
V = volume (cm3)
ɣwet = kerapatan basah (gr/cm3)
ɣdry = kerapatan kering (gr/cm3)

d. Mencari ZERO AIR VOID (ZAV)


ZAV adalah garis yang menggambarkan hubungan antara berat isi kering dengan kadar air
dalam kondisi derajat kejenuhan (Sr) 100%

ZAV = Gs x ɣw ..................................................................... (10.7)


1 + (W x Gs) / Sr

Dimana;
Gs = specific grafity

34
Q
MODUL PRAKTIKUM
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

No.Dokumen 052.731.412.00 Distribusi


Tgl. Efektif 01 Januari 2019 Prodi Teknik Sipil

w = kadar air (%)


ɣw = berat jenis tanah
e. Mencari harga Compaction Effort (CE)
ZAV adalah garis yang menggambarkan hubungan antara berat isi kering dengan kadar air
dalam kondisi derajat kejenuhan (Sr) 100%

CE = W x H x L x B ................................................................... (10.8)
V

Dimana;
CE = energy yang dilakukan pada massa tanh (cm gr/cm3)
W = berat hammer = 5 kg
H = tinggi jatuh = 45 kg
L = jumlah lapisan = 5
B = jumlah tumbukan perlapis
V = Volume tanah = 100cm3

5. PELAPORAN
Laporan pengujian disusun dengan minimum mencantumkan :
a. Keterangan tempat, tanggal, waktu dan Asisten penguji
b. Identitas contoh (asli, buatan atau dipadatkan)
c. Cara yang digunakan (cara A, cara B, cara C)
d. Grafik dan Nilai Kadar air optimum yang dinyatakan dalam persen bilangan bulat
e. Kepadatan kering maksimum
f. Kelalaian dan kegagalan selama pengujian

Perhatian :
Semua alat praktikum setelah selesai harus dibersihkan dan disimpan pada tempat semula.

35
Q
MODUL PRAKTIKUM
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

No.Dokumen 052.731.412.00 Distribusi


Tgl. Efektif 01 Januari 2019 Prodi Teknik Sipil

C B R L A B O R A T O R I U M
(C A L I F O R N I A B E A R I N G R A T I O)

1. MAKSUD DAN TUJUAN PERCOBAAN


a. Mahasiswa dapat melaksanakan percobaan CBR Laboratorium dengan prosedur standar
secara benar
b. Mahasiswa dapat menentukan CBR (California Bearing Ratio) tanah asli maupun modifikasi
yang dipadatkan di laboratorium dengan kadar air tanah tertentu
c. Mahasiswa dapat membuat grafik hubungan antara nilai kadar air optimum dengan nilai CBR
Laboratorium dengan kadar air optimum 95%
d. Mahasiswa dapat menentukan CBR design dengan kadar air optimum 95%

2. ALAT – ALAT
a. Mesin penetrasi (loading machine) berkapasitas sekurang-kurangnya 4,45 ton (10.000 lb)
dengan kecepatan penetrasi sebesar 1,27 mm (0,05") per menit.
b. Cetakan logam berbentuk silinder dengan diameter dalam 152,4 ± 0,6609 mm (6" ± 0,0026")
dengan tinggi 177,8 ± 0,13 mm (7" ± 0,005"). Cetakan harus dilengkapi dengan leher
sambung dengan tinggi 50,8 (2,0") dan keping alas logam yang berlubang-lubang dengan
tebal 9,53 mm (3/8") dan diameter lubang tidak lebih dari 1,59 mm (1/16").
c. Piringan pemisah dari logam (spacer disk) dengan diameter 150,8 mm (5 15/16") dan tebal
61,4 mm (2,416").
d. Alat penumbuk sesuai dengan Cara Pemeriksaan Pemadatan standart atau modified
e. Alat pengukur pengembangan (swell) yang terdiri dari keping pengembangan yang
berlubang-lubang dengan batang pengatur, tripod logam, dan arloji penunjuk.
f. Keping beban dengan berat 2,27 kg (5 pound), diameter 194,2 mm (5 7/8"), dengan lubang
tengah diameter 54,0 mm (2 1/8).
g. Torak penetrasi dari logam berdiameter 49,5 mm (1,95"), luas 1935 mm2 (3) dan panjang
tidak kurang dari 101,6 mm (4").
h. Satu buah arloji beban dan satu buah arloji pengukur penetrasi. Peralatan lain seperti talam,
alat perata, tempat untuk merendam.
i. Alat timbang sesuai pemadatan standart atau modified.
j. Semprotan air
k. Gelas ukur
l. Stopwatch

36
Q
MODUL PRAKTIKUM
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

No.Dokumen 052.731.412.00 Distribusi


Tgl. Efektif 01 Januari 2019 Prodi Teknik Sipil

m. Talam besar untuk mencampur tanah dengan air


n. Oven

3. PROSEDUR PELAKSANAAN
a. Siapkan tanah lolos saringan No. 4 ASTM sebanyak 3 kantong dimana perkantong = 5 kg
atau lebih untuk tanah dan 5,5 kg untuk campuran tanah agregat.
b. Masing – masing kantong dibuat kadar air sama dengan W optimum hasil compaction
c. Untuk membuat kadar air yang diinginkan, harus diketahui kadar air awal pada contoh yang
akan digunakan.
d. Tambahkan sejumlah air tertentu (w) untuk mecapai kadar air yang diinginkan.
e. Tanah yang akan di CBR haruslah di compaction terlebih dahulu, dengan langkah yang
sama pada prosedur compaction test
f. Pemadatan contoh uji pertama dari 3 contoh uji didalam cetakan besar, dengan pola
pemadatan sesuai SNI 1742:2008 (untuk pemadatan ringan) dan SNI 1743:2008 (untuk
pemadatan berat) sebagai berikut:
1) Jika densitas kering maksimum ditentukan sesuai SNI 1742:2008, pemadatan dilakukan
dalam 3 lapis yang sama dengan jumlah tumbukan lapisan tiap sample (15x,30x,65x)
mengunakan alat penumbuk yang sesuai untuk mendapatan ketebalan pada total sekitar
125mm
2) Jika densitas kering maksimum ditentukan sesuai SNI 1743:2008, pemadatan dilakukan
dalam 5 lapis yang sama dengan jumlah tumbukan lapisan tiap sample (15x,30x,65x)
mengunakan alat penumbuk yang sesuai untuk mendapatan ketebalan pada total sekitar
125mm
3) Jika hanya ingin mendapatkan 1 nilai CBR standart dengan densitas kering yang standart
maka jumlah lapisan pemadatan dilakukan dalam 3 lapisan yang sama dengan jumlah
tumbukan tiap lapis 25x
g. Pasang mold berisi tanah yang telah dipadatkan diantara proving ring dan diatas dudukan
CBR penetrasi.
h. Pasang dial penetrasi penurunan pada piston penetrasi, kemudian ujung jarum penetrasi
ditempelkan pada permukaan tanah yang akan di tes.
i. Setelah angka perlawanan pada proving ring menunjukan angka nol dan angka penurunan
juga nol
j. Putar mesin CBR dengan konstan kurang lebih penurunan 0,05”/menit. Kemudian catatlah
angka perlawanan pada proofing ring pada setiap waktu yang telah ditentukan.
k. Ketetapan pembacaan CBR biasanya adalah dilakukan setiap penurunan:

37
Q
MODUL PRAKTIKUM
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

No.Dokumen 052.731.412.00 Distribusi


Tgl. Efektif 01 Januari 2019 Prodi Teknik Sipil

0,312 mm (0,0125"), 0,62 mm (0,025"), 1,25 mm (0,05"), 0,187 mm (0,075"), 2,5 mm (0,10"),
3,75 mm (0,15"), 5 mm (0.20"), 7,5 mm (0,30"), 10 mm (0,40") dan 12,5 mm (0,50")
Setelah di tes ambilah tanah dari masing – masing lapisan untuk dicari kadar airnya.
l. Gambarlah grafik tegangan yang didapat dari proving ring berdasarkan skala penurunan
yang telah ditentukan (lihat table grafik CBR)
m. Lakukan pemadatan untuk contoh uji kedua dan ketiga sesuai langkah f – i untuk contoh uji
30 tumbukan dan 65 tumbukan per lapis

4. PERHITUNGAN
a. Pengembangan (swell) ialah perbandingan antara perubahan tinggi selama perendaman
terhadap tinggi benda uji semula dinyatakan dalam prosen.
b. Hitung pembebanan dalam kg (lb), dan gambarkan grafik beban terhadap penetrasi. Pada
beberapa keadaan permulaan dari kurva beban cekung akibat dari ketidak teraturan
permukaan atau sebab-sebab lain. Dalam keadaan ini titik nol-nya harus dikoreksi seperti
Gambar No. 1.
c. Dengan menggunakan harga-harga beban yang sudah dikoreksi pada penetrasi 2,54 mm
(0,1") dan 5,08 mm (0,2") hitung harga CBR dengan cara membagi beban standar masing-
masing 70,31 kg/cm2 (1000 psi) dan 105,47 kg/cm2 (1500 psi) dan kalikan dengan 100 harga
CBR diambil pada penetrasi 0,1". Bila harga yang didapat pada penetrasi 5,08 mm (0,2")
ternyata lebih besar percobaan tersebut diulangi.
d. Apabila percobaan ulangan ini masih tetap menghasilkan nilai CBR pada penetrasi 5,08 mm
lebih besar dari nilai CBR pada penetrasi 2,54 mm (0,1") maka harga CBR diambil harga pada
penetrasi 5,08 mm (0,2"). Bila beban maksimum dicapai pada penetrasi sebelum 5,08 mm
(0,2") maka harga CBR diambil dari beban maksimum dengan standar yang sesuai.

5. PELAPORAN
Laporan pengujian disusun dengan minimum mencantumkan :
a. Keterangan tempat, tanggal, waktu dan Asisten penguji
b. Identitas contoh (asli, buatan atau dipadatkan)
c. Energi pemadatan (jumlah tumbukan perlapis)
d. Kadar air pemadatan (%)\
e. Densitas kering (g/cm3)
f. Pengembangan (%)
g. CBR (%)
h. Kurva CBR koreksi

38
Q
MODUL PRAKTIKUM
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

No.Dokumen 052.731.412.00 Distribusi


Tgl. Efektif 01 Januari 2019 Prodi Teknik Sipil

i. Grafik hubungan Compaction dan CBR, hingga CBR Design dari 95% kadar air optimum

Perhatian :
Semua alat praktikum setelah selesai harus dibersihkan dan disimpan pada tempat semula.

39
Q
MODUL PRAKTIKUM
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

No.Dokumen 052.731.412.00 Distribusi


Tgl. Efektif 01 Januari 2019 Prodi Teknik Sipil

STANDART PENGUJIAN LABORATORIUM

No Materi Judul Standart


Cara uji penentuan kadar air tanah dan
1 Kadar Air SNI-1965-2008
batuan di laboratorium
Metode pengujian berat isi tanah
2 Berat Isi berbutir halusdengan cetakan benda SNI 03-3637-1994
uji
3 Berat Jenis Cara uji berat jenis tanah SNI 1964-2008
4 Berat Cair Cara uji penentuan batas cair tanah SNI 1967-2008
Berat Plastis & Cara uji penentuan batas plastis dan
5 SNI 1966-2008
Indeks Plastis indeks plastisitas tanah
6 Batas Susut Cara uji penentuan batas susut tanah SNI 3422-2008
7 Analisa Butiran Cara uji analisis ukuran butir tanah SNI 3423-2008
Standard Test Methods for
Measurement of Hydraulic Conductivity
8 Permeabilitas ASTM D-5084-03
of Saturated Porous Materials Using a
Flexible Wall Permeameter
Metode uji densitas tanah di tempat
9 Sand Cone SNI-2828-2011
(lapangan) dengan alat konus pasir
Cara uji kepadatan ringan untuk tanah SNI 1742-2008
10 Compaction
Cara uji kepadatan berat untuk tanah SNI 1743-2008
11 CBR Laboratorium Cara uji analisis ukuran butir tanah SNI 1744-2012

Barcode SNI :

40
Q
MODUL PRAKTIKUM
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

No.Dokumen 052.731.412.00 Distribusi


Tgl. Efektif 01 Januari 2019 Prodi Teknik Sipil

FORM EXCEL PENGUJIAN LABORATORIUM

41

Anda mungkin juga menyukai