Anda di halaman 1dari 33

PENDIDIKAN

PANCASILA
Modul ke:

03
PANCASILA ERA PRA
Fakultas

Program Studi KEMERDEKAAN


RANI PURWANTI KEMALASARI SH.,MH
Pembuka Daftar Pustaka Akhiri Presentasi
Pendahuluan

• Pancasila sebagai dasar filsafat serta


ideologi bangsa dan negara Indonesia,
tidak semata-mata terbentuk begitu saja,
akan tetapi mengalami proses yang sangat
panjang dalam sejarah bangsa Indonesia.
Implementasi Nilai Nilai Pancasila
di Era Kejayaan Nasional
( Era Kejayaan Kerajaan Kuno )

KERAJAAN
DEMAK
KERAJAAN
MAJAPAHIT

KERAJAAN
SRIWIJAYA
MESKIPUN PADA MASA KERAJAAN KUNO, PANCASILA BELUM
DIRUMUSKAN, NAMUN NILAI NILAI YANG ADA DALAM PANCASILA SUDAH
DI PRAKTEKKAN DALAM KEHIDUPAN BAIK BERMASYARAKAT, BERNEGARA
DAN BERAGAMA

Nilai Nilai Pancasila :


Nilai ketuhanan
Kerajaan
Nilai Kemanusiaan
Nilai Persatuan Majapahit
Nilai Kedaulatan
Kerajaan
Nilai Perwakilan
Nilai Musyawarah Sriwijaya
dsb
Nilai Nilai Pancasila Masa
Kerajaan Sriwijaya.

• Nilai - nilai tersebut adalah sebagai berikut :


• Nilai sila pertama, nilai ketuhanan.
Agama dikembangkan dengan mendirikan Universitas
Agama Budha. Sriwijaya menjadi rumah bagi Sarjana
Buddha sehingga menjadi pusat pembelajaran
Agama Buddha.
• Selain itu, pada masa Kerajaan Sriwijaya, Umat
Buddha dan Hindu dapat hidup berdampingan secara
damai. Hal ini menunjukkan bahwa toleransi antar
umat beragama sangat tinggi pada masa tersebut.
• Nilai sila ke dua : nilai kemanusiaan yang beradab.
Terjalinnya hubungan antara Sriwijaya dengan India, dimana
pemuda pemuda Sriwijaya banyak yang dikirim untuk belajar di
India.
Sriwijaya juga menjalin hubungan diplomasi dengan kekaisaran
China dan secara teratur mengantarkan utusan beserta upeti.
Disini terlihat bahwa telah tumbuh nilai nilai politik yang bebas
dan aktif.
• Nilai sila ke tiga : Nilai Persatuan
Sriwijaya telah menerapkan konsep Negara Kepulauan sesuai
dengan konsep Wawasan Nusantara.
• Nilai sila ke empat : kedaulatan.
Sriwijaya telah memiliki kedaulatan yang luas.
• Nilai sila ke lima : nilai keadilan sosial.
pemerintah membentuk suatu badan yang mengumpulkan hasil
kerajinan rakyat sehingga rakyat mengalami kemudahan dalam
pemasaran.
Nilai Nilai Pancasila Masa Kerajaan Majapahit.
1.Kitab • Kitab Sutasoma digubah oleh Mpu Tantular   terdapat sebaris kalimat
Sutasom yang kemudian di sunting oleh para ‘founding fathers’ Republik ini untuk
dijadikan motto dalam Garuda Pancasila, lambang Negara RI.
a • Kalimat tersebut adalah Bhinekka Tunggal Ika Tan Hana Dharma
Mangrwa artinya dalam hidup ini tidak boleh ada pengabdian
Dan mendua, selain pengabdian makhluk kepada Penciptanya.
• Walaupun kita hidup penuh dengan pluralisme dengan latar belakang
Negara suku, ras, budaya dan sebagainya namun kebenaran hanya milik Tuhan
Yang Maha Esa.
Kerta • Meskipun Pancasila saat itu belum dirumuskan namun, hal ini
mencerminkan nilai nilai Sila Pertama Pancasila yakni : Ketuhanan
Gama Yang Maha Esa.

• Sumpah Palapa adalah suatu pernyataan/sumpah yang dikemukakan


oleh Patih Gajah Mada Sumpah ini berisi cita cita mempersatukan
2.Sumpa seluruh nusantara raya.
h • Isi sumpah tersebut adalah sebagai berikut : “Saya baru akan berhenti
berpuasa makan buah Palapa, jikalau seluruh nusantara bertakluk
Palapa dibawah kekuasaan Negara”.
• Meskipun Pancasila saat itu belum dirumuskan namun, hal ini
mencerminkan nilai nilai Sila Ketiga Pancasila yakni nilai nilai persatuan
• Pada masa Kerajaan Majapahit ada dua agama yang dianut mayoritas penduduknya,
3. Toleransi yaitu agama Hindu dan Budha. Namun demikian, mereka tetap hidup dengan rukun
dan damai. Hal ini menunjukkan adanya toleransi positif dalam realitas kehidupan
Umat beragama yang cukup tinggi pada masa tersebut.
• Meskipun Pancasila saat itu belum dirumuskan namun, hal ini mencerminkan
beragama nilai nilai Sila Pertama Pancasila yakni : Ketuhanan Yang Maha Esa.

4.
Bersahabat • Raja Hayam Wuruk senantiasa mengadakan hubungan baik dengan
kerajaan Tiongkok, Ayodya, Champa dan Kamboja.
Baik Dengan • Meskipun Pancasila saat itu belum dirumuskan namun, hal ini
Dunia mencerminkan nilai nilai Sila kedua Pancasila yakni nilai nilai
Internasiona kemanusiaan
l
• Dalam menjalankan roda pemerintahannya, Raja Hayam Wuruk
5. Keadilan senantiasa mengutamakan musyarawah untuk mufakat dalam
pengambilan keputusan.
Untuk • Meskipun Pancasila saat itu belum dirumuskan namun, hal ini
Rakyat mencerminkan nilai nilai Sila keempat Pancasila yakni nilai nilai
musyawarah untuk mufakat.
Masa Penjajahan Belanda

Datangnya Belanda Dan Portugis


Bangsa Portugis dan Belanda masuk ke kemudian mereka mendirikan suatu perkumpulan dagang
yang bernama Kongsi Dagang atau Perusahaan Hindia Timur Belanda (Vereenigde Oostindische
Compagnie atau VOC),

Praktek Yang Dijalankan VOC sangat Kejam,


Mataram dibawah sehingga muncul
Perlawanan dari rakyat perlawanan
Perlawanan SultandariPerlawanan
rakyat pribumi
Trunojoyo, Semuanya dapat
pemerintahan Sultan Makasar di bawah Ageng Tirtoyoso di Untung Suropati di ditundukkan pula oleh
Agung Hasanudin. Banten Jawa Timur. Kompeni Belanda

Perlawanan fisik terhadap penjajah telah timbul dimana mana. Tetapi perlawanan
itu dilakukan oleh pahlawan-pahlawan kita secara sendiri-sendiri.

Karena belum adanya koordinasi inilah,


maka perlawanan itu belum berhasil mengenyahkan penjajah.
Perjuangan Bangsa Indonesia yang bersifat fisik ( Bersifat Kedaerahan )
melawan penjajah ternyata belum berhasil.

perlawanan Bangsa Indonesia mengalami perubahan, yang tadinya bersifat


perlawanan fisik kemudian dirubah dengan cara
berorganisasi

Masuklah Era Kebangkitan Nasional Ditandai Dengan Munculnya


Organisasi : BOEDI OETOMO, SERIKAT ISLAM, INDISCHE PARTIJ
DAN PUNCAKNYA ADALAH SUMPAH PEMUDA
Era Kebangkitan Nasional.

• Era kebangkitan nasional ditandai dengan


bermunculan beberapa organisasi sosial,
politik, dan keagamaan antara lain sebagai
berikut :
• Boedi Oetomo.
Kebangkitan Nasional diawali dengan
berdirinya Budi Oetomo pada tanggal 20
Mei 1908.
• Pendirinya adalah Dokter Wahidin
Sudirahusodo yang digerakkan oleh para
pelajar STOVIA ( School Tot Opleiding Van
Inlandsche Artsen/Sekolah Calon Dokter
Pribumi ).
Perkumpulan Boedi Oetomo
• Sarekat Islam.
Sarekat Islam pada awalnya adalah perkumpulan pedagang-
pedagang Islam tujuan utama SI pada awal berdirinya adalah
menghidupkan kegiatan ekonomi pedagang Islam Jawa.

• Indische Partij.
Indische Partij (IP) didirikan di Bandung pada tanggal 25
Desember 1912 oleh
- Dr. Ernest Francois Eugene Douwes Dekker ( Dr. Danu Dirdjo
Setia Budhi)
- Dr. Cipto Mangoenkoesoemo
- Soewardi Soerjaningrat yang kemudian terkenal dengan
nama Ki Hadjar Dewantara.
Indische Partij bermaksud membangun rasa cinta dalam
setiap hati orang terhadap bangsa dan tanah airnya
Indische Partij
Sumpah Pemuda

• Sumpah Pemuda merupakan suatu gagasan yang berasal dari


Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia (PPPI )

• Pada Kongres Pemuda yang yang ke II


Adapun maksud dan tujuan Kongres Pemuda II adalah hendak
melahirkan cita-cita semua perkumpulan pemuda Indonesia; serta
memperkuat perasaan kebangsaan Indonesia dan memperteguh
persatuan Indonesia.

• Keputusan yang terpenting yang diambil dalam kongres ini adalah


pengakuan dan janji setia seluruh organisasi pemuda untuk:
• “Berbangsa satu, Bertanah Air Satu dan Berbahasa Persatuan Satu, yakni
Indonesia”.
• Keputusan ini dicetuskan pada 28 Oktober 1928, kemudian dikenal dengan
nama Sumpah Pemuda.
Implementasi Nilai Nilai Pancasila di Era
Kebangkitan Nasional

• Meskipun Pancasila saat itu belum


dirumuskan, namun munculnya organisasi
organisasi di era kebangkitan nasional yaitu
Boedi Oetomo, Sarekat Islam, Indische Partij
dan puncaknya adanya Sumpah Pemuda,
secara garis besar mencerminkan nilai nilai
Sila Ketiga Pancasila yakni nilai nilai sila ke 3,
persatuan untuk mencapai kemerdekaan.
ERA PRA
KEMERDEKAAN
LATAR BELAKANG
Jepang pertama kali mendarat di Indonesia tahun 1942.
Belanda Menyerah kalah kepada Jepang tanggal 9 Maret 1942

Propaganda Jepang kepada Indonesia :


• Jepang mengaku sebagai saudara Tua;
• Jepang akan membebaskan bangsa Asia dari penjajahan barat ;
• Jepang berjanji akan membebaskan bangsa Indonesia dari penjajahan.
-

• Namun, Hal tersebut adalah propaganda jepang agar bangsa Indonesia bersedia
membantu perangnya melawan sekutu.

Sebagai tindak lanjut Janji Jepang yang akan memberikan kemerdekaan kepada
Indonesia, maka pada tanggal 29 April 1945 , Jepang membentuk :
BADAN PENYELIDIK USAHA PERSIAPAN KEMERDEKAAN INDONESIA
atau disebut Dokuritsu Jumbi Choosakai.
Sidang Pertama BPUPKI dilaksanakan tanggal 29 Mei 1945.
A. Badan Penyelidik Usaha Usaha Persiapan Kemerdekaan
Indonesia ( BPUPKI ).
1. Masa Sidang Pertama BPUPKI Tanggal 29 Mei 1945.
• Diketuai oleh Dr.Rajiman Wediodiningrat.
• pasa sidang pertama ini, BPUPKI mencoba membahas tentang “apakah
dasar negara yang dipergunakan apabila kita memiliki negara?’.
• Tiga Tokoh Penting yang mencoba mencoba memberikan gagasanya
mengenai Dasar negara adalah : Mr. Moch Yamin, Prof Soepomo dan
Ir.Soekarno.
Gagasan Dasar Negara Yang Diungkapkan oleh
Tiga Tokoh Pada Sidang BPUPKI

Ir.Soekarno

Dr.Soepomo

Moch.
Yamin
Gagasan Mr.Moch.Yamin
A. Penyampaian secara Lisan :
Pidato Muhamad Yamin yang disampaikan pada sidang
BPUPKI tanggal 29 Mei 1945 mengemukakan gagasan
mengenai rumusan lima asas dasar untuk Indonesia,
yaitu:
1. Peri Kebangsaan;
2. Peri Kemanusiaan;
3. Peri Ketuhanan;
4. Peri Kerakyatan; dan
5. Kesejahteraan Rakyat”.
B. Penyampaian secara tertulis :
Mr.Moch.Yamin juga menyampaikan usul tertulis naskah Rancangan Undang-
Undang Dasar. Di dalam Pembukaan Rancangan UUD itu tercantum rumusan
lima asas dasar negara yang berbunyi sebagai berikut:
1. Ketuhanan Yang Maha Esa.
2. Kebangsaan Persatuan Indonesia.
3. Rasa Kemanusiaan yang Adil dan Beradab.
4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmah Kebijaksanaan dalam
Perumusyawaratan Perwakilan.
5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
Gagasan Prof.Dr.Soepomo
Pidato Prof.Dr.Soepomo yang disampaikan pada sidang
BPUPKI tanggal 31 Mei 1945 mengemukakan gagasan
mengenai rumusan lima asas dasar untuk Indonesia,
yaitu:

1.Persatuan/Nasionalisme,
2.Kekeluargaan,
3.Takluk kepada tuhan,
4.Musyawarah,
5.Keadilan rakyat.
Gagasan Ir. Soekarno
• Pada sidang hari ke 3 yaitu tanggal 1 Juni 1945, Ir Soekarno
Mengucapkan Pidatonya di hadapan sidang BPUPKI.

• Dalam Pidatonya itu Soekarno menawarkan Rumusan tentang


lima prinsip dasar yang menurutnya merupakan titik persetujuan
Segenap Elemen Bangsa. Rumusan kelima prinsip dasar itu adalah :
1. Kebangsaan Indonesia;
2. Internasionalisme atas Peri Kemanusiaan;
3. Mufakat Atau Demokrasi;
4. Kesejahteraan Sosial;
5. Ketuhanan Yang Maha Esa.
Beliau Mengusukan lima Prinsip dasar tersebut diberi nama PANCASILA

•Panca Sila oleh Soekarno yang dikemukakan pada tanggal 1 Juni 1945 dalam
pidato spontannya, kemudian dikenal dengan “hari Lahir Pancasila.“
•Jika kita bandingkan sistematika Pancasila yang dikemukaan oleh soekarno
dengan Pancasila dalam pembukaan UUD 1945, nampak sekali perbedaan
dari segi urutan dan susunan kalimat, namun sama sekali tidak mengurangi
substansi dari rumusan Pancasila yang diusukan oleh Soekarno itu sendiri.
PIAGAM JAKARTA
Setelah BPUPKI kemudian mendengarkan Gagasan Gagasan tentang dasar negara yang
dikemukakan pada masa sidang Pertama, maka BPUPKI kemudian membentuk sebuah Panitia
kecil yang terdiri dari 9 orang yang selanjutnya disebut dengan PANITIA SEMBILAN.

Setelah mengadakan Pembahasan, maka oleh PANITIA SEMBILAN itu disusunlah sebuah naskah
“Rancangan Mukadimah Hukum Dasar” yang kemudian oleh Mr.Mohammad Yamin Piagam
tersebut dinamakan PIAGAM JAKARTA.

Didalam Rancangan Mukadimah Hukum Dasar tercantum rumusan pancasila


pada paragraf IV yang tata Urutannya sebagai berikut :
1. Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk
pemeluknya.
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab.
3. Persatuan Indonesia.
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dam
permusyawaran perwakilan.
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia
PANITIA PERSIAPAN
KEMERDEKAAN INDONESIA (PPKI )

LATAR BELAKANG
• Pada awal bulan Agustus 1945, BPUPKI dibubarkan dan diganti dengan Panitia
Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI)
• Pada Tanggal 7 Agustus 1945 terbentuklah Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia
( PPKI ). Ir Soekarno diangkat sebagai ketua dan Mohammad Hatta sebagai wakil
ketuanya.

Badan ini mempunyai peran dan fungsi yang sangat penting yaitu:

 Mewakili seluruh bangsa Indonesia;


 Sebagai Pembentuk negara, ( yang menyusun Negara Republik Indonesia
setelah Proklamasi Kemerdekaan tanggal 17 Agustus 1945 );
 Mempunyai wewenang untuk meletakkan dasar negara ( pokok kaidah
negara yang fundamental ).
Pengesahan Pembukaan dan Batang Tubuh UUD 1945 OLEH PPKI
• Proklamasi Kemerdekaan tanggal 17 Agustus 1945 telah melahirkan negara Republik
Indonesia.
• Untuk melengkapi alat alat perlengkapan negara, maka PPKI kemudian segera
bersidang.
• Dalam sidangnya pada tanggal 18 Agustus 1945, kesepakatan rumusan Hukum Dasar
negara yang terdapat pada MUKADIMAH PIAGAM JAKARTA diubah pada bagian
Akhirnya oleh PPKI.
• kata yang semula berbunyi “Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam
bagi pemeluk pemeluknya” diubah menjadi “Ketuhanan Yang Maha Esa.”

• Pada sidang tanggal 18 Agustus 1945 PPKI mengesahkan :


• Mukadimah Piagam Jakarta/Mukadimah Hukum Dasar ( yang telah mengalami
perubahan ) disahkan menjadi Pembukaan UUD 1945.
• Rancangan Hukum Dasar ( yang disusun semasa BPUPKI ) disahkan menjadi Undang
Undang Dasar Negara RI 1945 dengan mengalami perubahan seperlunya.
• Memilih Ir Soekarno sebagai Presiden RI dan Drs Moh.Hatta sebagai Wakil Presiden
RUMUSAN PANCASILA DIRUMUSKAN DALAM
PEMBUKAAN UUD 1945 ALINEA KE IV DAN DI
SAHKAN DALAM SIDANG PPKI TANGGAL 18
AGUSTUS 1945

“.......... Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu Pemerintahan


Negara Indonesia yang melindungi segenap Bangsa Indonesia dan seluruh
tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum,
mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia
yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka
disusunlah kemerdekaan Kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-
undang Dasar Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan
berdasar kepada : Ketuhanan yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan
beradab, Persatuan Indonesia, dan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan /perwakilan, serta dengan
mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
• Dengan demikian, menurut Mukadimah UUD 1945, Alinea IV,
Pancasila berbunyi :
1.Ketuhanan yang maha esa.
2.Kemanusiaan yang adil dan beradab.
3.Persatuan Indonesia.
4.Kerakyatan yang dipimpin oleh
Hikmah Kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan.
5.Keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia.
Beberapa Catatan Penting

1. Tanggal 1 Juni 1945 untuk pertama kalinya bung karno


menyampaikan pidato monumentalnya tentang Pancasila sebagai
dasar negara di depan sidang BPUPKI. Atas dasar hal tersebut pada
tanggal 1 Juni diperingati sebagai hari lahir Pancasila.
2. Meski demikian, untuk diterima sebagai dasar negara, Pancasila
kemudian mendapatkan persetujuan kolektif melalui perumusan
Piagam Jakarta.
3. Pancasila pada akhirnya disahkan melalui pengesahan Mukadimah
UUD 1945 oleh PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945.
4. Pancasila merupakan karya bersama yang dihasilkan melalui
konsensus bersama, Pancasila itu merupakan titik temu ( common
Denominator ) yang menyatukan keindonesiaan.
5. Dengan demikian jelas bahwa penetapan rumusan Pancasila
merupakan hasil yang final, yang harus dijunjung tinggi oleh setiap
Warga negara Indonesia dalam mengembangkan kehidupan
kebangsaan dan ketatanegaraan.
Daftar Pustaka
C.S.T. Kansil Sejarah Perjuangan Pergerakan Kebangsaan Indonesia, dkk
 
Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi,
2013, Materi Ajar Mata Kuliah Pendidikan Pancasila, Departemen Pendidikan Nasional
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
 
Hamid Darmadi, 2014, Urgensi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan di perguruan
Tinggi.
 
Kaelan, 1999, Pendidikan Pancasila Yuridis Kenegaraan, Paradigma, Yogyakarta.
 
Risalah Sidang BPUPKI dan PPKI (28 Mei-22 Agustus 1945, Sekretariat Negara)
Syahrial Syarbaini, 2014, Pancasila di perguruan tinggi, Jakarta, Ghalia Indonesia.
 
Taniredja,Tukiran,dkk, Paradigma Baru Pendidikan Pancasila Untuk Mahasiswa, Bandung,
Alfabeta,2012.
 

<
← MENU AKHIRI
Terima Kasih
RANI PURWANTI KEMASARI SH.,MH

Anda mungkin juga menyukai