Anda di halaman 1dari 12

PANCASILA DALAM SEJARAH

PERJUANGAN BANGSA
INDONESIA SEBELUM
KEMERDEKAAN
Di susun oleh :
1. Alvein Gilang Saputra (37190298)
2. El Linda Sari (32190369)
3. Gracy Anddrea ()
4. Helen Leonora (32190268)
5. Patricia Albettine Antouw ()

Dosen pembimbing: Redemtus Kono, S.Fil, M.Fil.


Pengertian PANCASILA

Secara kronologis, baik menyangkut rumusannya maupun


peristilahannya, pengertian pancasila meliputi:

A.Pengertian pancasila secara etimologis


B.Pengertian pancasila secara historis
C.Pengertian pancasila secara terminologis
Pengertian PANCASILA secara
etimologis
A. Menurut Muh. Yamin, dalam bahasa sansekerta:
1. Panca artinya Lima;
2. Syila artinya batu sendi, alas, dasar;
3. Syiila artinya peraturan tingkah laku yang baik.
B. Menurut ajaran Buddha:
1. Larangan Membunuh;
2. Larangan Mencuri;
3. Larangan Berzina;
4. Larangan Berdusta;
5. Larangan Minum-minuman Keras.
Pengertian PANCASILA secara
Historis
A. Menurut Muh. Yamin : C. Menurut Ir. Soekarno :
1. Peri Kebangsaan; 1. Nasionalisme;
2. Peri Kemanusiaan; 2. Internasionalisme;
3. Peri Ketuhanan; 3. Demokrasi;
4. Peri Kerakyatan; 4. Kesejahteraan Sosial;
5. Kesejahteraan Rakyat. 5. Ketuhanan Berkebudayaan.

B. Menurut Mr. Soepomo :


1. Persatuan;
2. Kekeluargaan;
3. Keseimbangan Lahir & Batin;
4. Musyawarah;
5. Keadilan rakyat.
Pengertian PANCASILA secara
Terminologis
A. Dalam Pembukaan UUD45 :
1. Ketuhanan yang Maha Esa;
2. Kemanusiaan yang adil dan Beradab;
3. Persatuan Indonesia;
4. Kerakyatan yang Dipimpin Oleh Hikmat
Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan / perwakilan;
5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat
Indonesia.
Pancasila dalam Kajian Sejarah
A. Zaman Pra Sejarah
Ahli geologi menyatakan bahwa kepulauan Indonesia terjadi dalam pertengahan zaman tersier, kira-kira 60 juta tahun silam,
sebenarnya inti dari kehidupan mereka adalah nilai-nilai Pancasila itu sendiri. Yaitu;
Nilai Religious
aktivitas religi seperti upacara mendatangkan hujan, dll.
Nilai Perikemanusiaan
menggambarkan perilaku berbuat baik terhadap sesama manusia, yang pada hakekatnya merupakan wujud kesadaran akan
nilai kemanusiaan.
Nilai Kesatuan
Oleh karena itu tidak mengherankan jika lautan juga merupakan tempat tinggal selain daratan. Itulah sebabnya mereka
menyebut negerinya dengan istilah Tanah Air.
Nilai Musyawarah
Kehidupan mereka berkelompok dalam desa-desa, klan, marga atau suku yang dipimpin oleh seorang kepala suku yang dipilih
secara musyawarah
Nilai Keadilan Sosial
Menunjukkan bahwa pada saat itu upaya kearah perwujudan kesejahteraan dan kemakmuran bersama sudah ada.
Pancasila di india
Pancasila dalam kitab tri-pitaka adalah ajaran moral yang
berisi tentang 5 aturan atau 5 tekat umat buddha, adapun
pancasila yang dimaksud dalam kitab tri-pitaka tersebut
bunyinya sebagai berikut :
 Aku bertekad melatih diri untuk menghindari
pembunuhan;
 Aku bertekad melatih diri untuk tidak mengambil barang
yang tidak diberikan;
 Aku bertekad melatih diri untuk tidak melakukan
perbuatan asusila;
 Aku bertekad melatih diri menghindari ucapan yang
tidak benar, berbohong, berdusta, fitnah, omong-kosong;
 Aku bertekad melatih diri menghindari segala minuman
dan makanan yang dapat menyebabkan lemahnya
kewaspadaan.
Pancasila Pada masa Kerajaan
A. Kutai C. Majapahit
 Nilai Ketuhanan: Memeluk agama Hindu;  Nilai ketuhanan : Agama Hindu dan Buddha hidup
 Nilai Kerakyatan: Rakyat Kutai hidup sejahtera dan berdampingan secara damai;
Makmur;  Nilai kemanusiaan: Terwujud pada hubungan baik Raja
 Nilai Persatuan: Wilayah kekuasaannya meliputi hampir Hayam Wuruk dengan Kerajaan Tiongkok, Ayoda,Champa,
seluruh kawasan Kalimantan Timur. dan Kamboja. Disamping itu juga menjalin persahabatan
dengan Negara-negara tetangga;
B. Sriwijaya
 Nilai Persatuan : Terwujud dengan keutuhan kerajaan;
 Nilai Kerakyatan : Terdapat semacam penasehat dalam tata
 Nilai Ketuhanan : Pusat agama Buddha di Asia Tenggara;
 Nilai Manusiaan: Bersifat terbuka terhadap budaya asing pemerintahan Majapahit yang menunjukan nilai-nilai
musyawarah mufakat;
yang masuk;
 Nilai Keadilan: Terwujud dengan berdirinya kerajaan selama
 Nilai Persatuan : Wilayahnya tersebar di daerah Asia
beberapa abad yang ditopang dengan kesejahteraan dan
Tenggara;
 Nilai Kerakyatan : Rakyat makmur; kemakmuran rakyatnya.
 Nilai Keadilan : Tidak membedakan latar belakang.
PANCASILA pada masa
Penjajahan
A. Penjajahan Portugis
Ekspedisi Portugis dipimpin oleh Alfonse de Albuquerque, dengan rute :
1. Malaka (1509 dan dikuasai 10 Agusutus 1511);
2. Madura;
3. Ternate (Spice Islands).
Peralawanan yang terkenal di pimpin oleh Fatahillah (dari Demak) di Sunda Kelapa (Jakarta) dan berhasil
merebutnya dan berganti nama menjadi Jayakarta.

B. Penjajahan Spanyol
Spanyol bersekutu dengan Tidore untuk mengalahkan pengaruh Portugis di Ternate, hingga puncaknya pada
1527, terjadi perang antara Ternate dan Tidore, yang berakhir dengan perjanjian Zaragoza:
1. Maluku menjadi daerah pengaruh dan kegiatan portugis;
2. Spanyol harus meninggalkan Maluku dan memusatkan diri di Filipina.
PANCASILA pada masa
Penjajahan
C. Penjajahan Belanda
Ekspedisi Belanda dipimpin oleh Cornelius de Houtman, sekaligus mengakhiri
penjajahan Portugis (1602) dan masuk melalui Banten. Vereenigde Oostindische Compagnie
(VOC) didirikan pada tahun yang sama untuk memonopoli pasar rempah-rempah Indonesia.
Persaingan dengan pedagang Inggris & Tionghoa serta perlawanan pribumi membuat kantor
VOC berpindah-pindah hingga berakhir di Yogyakarta. VOC dibubarkan pada 1 Januari 1800
karena Belanda kalah dengan Perancis pada Perang Napoleon.
D. Penjajahan Jepang
Diawali dengan perjanjian Kalijati (8 Maret 1942), pada awalnya Jepang disambut ramah
karena dianggap saudara asia yang mengusir bangsa barat, namun pada praktiknya tidak jauh
berbeda dengan Belanda, terkenal dengan peristiwa Nanjing dimana warga sipil ditembaki
yang merupakan tindakan kriminal dalam perang. Organisasi yang dibentuk Jepang:
1. Putera
2. Heiho
3. PETA
4. Jawa Hokokai
Politik Etis
A. Pengertian
Sebuah pemikiran yang menjelaskan bahwa pemerintah kolonial memegang tanggung jawab moral untuk kesejahteraan
bumiputera. Pemikiran tersebut adalah kritik terhadap politik tanam paksa.
Dalam pidato negara, di tahun 1901, Ratu Belanda Wihelmina berkata “Negeri Belanda mempunyai kewajiban untuk
mengusahakan kemakmuran dari penduduk Hindia Belanda”. Pada pidato tersebut merupakan suatu tanda awal kebijakan
memakmurkan Hindia Belanda yang dikenal dengan Politik Etis atau Politik Balas Budi.
Politik etis mulai berjalan di tahun 1901 yang berisi tiga perlakuan, yakni edukasi (pendidikan), irigasi (Pengairan), dan
transmigrasi (perpindahan penduduk).

B. Tujuan
Untuk memajukan tiga bidang yakni edukasi dengan mengadakan pendidikan, irigasi dengan membuat sarana dan jaringan
pengairan, dan transmigrasi dengan mengorganisasi perpindahan penduduk.

C. Latar Belakang
 Sistem tanam paksan memunculkan penderitaan rakyat Indonesia
 Sistem ekonomi liberal tidak dapat memperbaiki kesejahteraan rakyat
 Belanda memberi penekanan dan penindasan kepada rakyat
 Rakyat kehilangan tanahnya
 Terdapat kritik dari kaum intelektual Belanda sendiri

Anda mungkin juga menyukai