Anda di halaman 1dari 12

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI ULTRA SOUND DAN

TERAPI LATIHAN PADA KASUS CARPAL TUNNEL


SYNDROME SINISTRA DI RSUD PROF. Dr. MARGONO
SOEKARJO PURWOKERTO
Vega Indra Utama1 Nur Susanti2
(1) Program Studi D III Fisiotrapi Fakultas Imu Kesehatan
(2) Universitas Pekalongan

Abstract

Carpal tunnel syndrome is a symptom that occurs due to the emphasis on N. The median is the
cause of repetitive motion or trauma. The objectives to be achieved, namely, reduce pain, increase
range of motion, increase muscle strength, and enhance the functional activity of the patient. The
objectives are: increase muscle strength in the left wrist area, increase range of motion left wrist,
and restore functional activity with respect to the functional activity of the left hand.
In helping to overcome these problems can be used modalities of ultrasound physiotherapy and
exercise therapy. And the results obtained at the end of therapy include: increased muscle strength,
increase range of motion, and the enhancement of functional activity. Based therapy is carried out
for 6 times to get the following results: (1) an increase in muscle strength of dorsal flexion of T1 to
T6 = 4 = 5, Palmar flexion T1 to T6 = 3 = 4, (2) an increased range of motion Active dorso palmar
flexion T1 = 50 º -0 º -55 º to T6 = 50 º -0 º -60 º.

Keywords: Carpal Tunnel Syndrome Sinistra with U.S. modalities (ultra sound) and exercise
therapy.

PENDAHULUAN Fisioterapi adalah ilmu yang


mempelajari upaya - upaya manusia
Pembangunan kesehatan pada
dalam mencapai derajat kesehatan
hakekatnya merupakan bagian dari
yang dibutuhkan melalui
pembangunan nasional yang antara
penanggulangan masalah gerak
lain mempunyai tujuan untuk
fungsional individu dan masyarakat
mewujudkan bangsa yang maju dan
dengan penerapan sumber fisis dan
mandiri serta sejahtera lahir dan
mekanis (Deklarasi IFI, 2000).
batin. Salah satu ciri bangsa yang
mempunyai derajat kesehatan yang Fisioterapi sebagai salah satu
tinggi dengan mutu kehidupan yang pelaksanaan pelayanan kesehatan
baik, dan mempunyai sikap kejiwaan ikut berperan dan bertanggung jawab
yang menopang dan mendorong dalam peningkatan derajat kesehatan,
kreativitas. meliputi masalah gerak dan fungsi

35
dengan kajian menyangkut aspek X : Keadaan pasien belum
peningkatan (promotif), aspek diberikan program fisioterapi
pencegahan (preventif), aspek Y : Keadaan pasien setelah
penyembuhan (kuratif), aspek diberikan program fisioterapi
pemulihan dan pemeliharaan Z : Program fisioterapi
(rehabilitatif) untuk mewujudkan Permasalahan yang timbul sebelum
program pemerintah yaitu Indonesia pasien menjalani program terapi
Sehat 2010 (DepKes RI, 1999). adalah pasien mengalami rasa nyeri,
ba’al, dan kesemutan pada
METODE PENELITIAN pergelangan tangan kirinya, terutama
1. Pendekatan dari ibu jari sampai ½ jari ke 3,
Dalam penelitian ini penulis pasien belum mampu untuk
menggunakan metode deskriptif melakukan aktivitas sehari-hari
Analitik untuk mengetahui dirumah sehubungan dengan
assessment dan perubahan yang aktivitas tangan kirinya. Kemudian
dapat diketahui. Rancangan pasien menjalani pemeriksaan
penelitian yang digunakan adalah fisioterapi yang berupa nyeri dengan
studi kasus. skala VDS, pemeriksaan kekuatan
2. Desain Penelitian otot dengan MMT, pemeriksaan
Penelitian ini dilakukan dengan cara lingkup gerak sendi dengan
melakukan interview dan Goneometer, dan dilakukan test
observasional pada seseorang pasien spesifik berupa : phalen test, tinnel
dengan kondisi Carpal Tunnel test, phrayer test. Setelah melakukan
Syndrome Sinistra. Desain penelitian pemeriksaan didapatkan
digambarkan sebagai berikut: permasalahan kapasitas fisik dan
kemampuan fungsional, oleh
X Y fisioterapis pasien diberi modalitas
Ultra Sound (US) dan terapi latihan.
Dengan pemberian tersebut
Z
diharapkan adanya peningkatan pada
Keterangan: kapasitas fisik dan kemampuan

36
fungsional pada pergelangan tangan 0 : tidak dapat berkontraksi
kiri pasien. 1 : ada kontraksi tetapi tidak ada
pergerakan sendi
Instrumen Penelitian 2 : ada gerakan, tidak
dapat melawan gravitasi, gerakan full
1. Nyeri dengan skala VDS ROM
VDS (Value Descriptive Skale), 3 : gerakan full ROM,
Dengan definisi merupakan cara dapat melawan gravitasi
pengukuran derajat nyeri yang tanpa adanya tahanan
terdiri dari angka 1-7. Untuk 4 : mampu melawan gravitasi
skala penilaian yaitu : 1 : Tidak gerakan full ROM dengan tahanan
nyeri, 2 : Nyeri sangat ringan, 3 : minimal,
Nyeri ringan, 4 : Nyeri tidak 5 : mampu melawan gravitasi
begitu berat, 5 : Nyeri cukup gerakan full ROM dengan tahanan
berat, 6 : Nyeri berat, 7 : Nyeri maksimal.
tidak tertahankan.
2. Kekuatan otot dengan MMT 3. Lingkup Gerak Sendi (LGS)
Yaitu suatu cara yang Yaitu cara yang dilakukan oleh
dilakuakan oleh fisioterapi untuk fisioterapi untuk mengetahui
mengetahui besarnya nilai kekuatan besarnya lingkup gerak yang bisa
otot yang dilakuakn dengan cara dilakukan pada suatu sendi. disini
menggerakkan anggota gerak baik itu penulis menggunakan alat yaitu
dari pasien sendiri ataupun dari goneometer untuk mengukur LGS
fisioterapis. Pemeriksaan kekuatan dengan kriteria derajat normal pada
otot biasanya dilakukan dengan pergelangan tangan sebagai berikut:
MMT (Manual Muscle Testing) yang Sagital : 50° - 0° - 60°
berfungsi untuk menentukan derajat Frontal : 20° - 0° - 30°
kelemahan otot atau mengetahui 4. Spasme otot dengan palpasi
kemampuan pasien dalam Spasme otot dilakukan dengan
mengkontraksikan otot atau group cara palpasi yaitu: dengan jalan
otot secara voluntary. menekan dan memegang organ atau

37
bagian tubuh pasien untuk 2. Data sekunder
mengetahui kelenturan otot bahu, a. Studi Dokumentasi
misal terasa kaku, tegang atau lunak. Pada dokumentasi penulis
Untuk kriteria penilaiannya sebagai mengamati dan mempelajari data
berikut: status pasien di RSUD Prof. Dr.
Nilai 0 : tidak spasme Margono Soekarjo Purwokerto.
Nilai 1 : spasme ringan b. Studi Pustaka
Nilai 2 : spasme sedang Dari buku-buku, kumpulan
Nilai 3 : spasme berat artikel, dan bahan kuliah yang
Prosedur Pengambilan Data berkaitan dengan kasus carpal tunnel
1. Data primer sydrome sinistra.
a. Pemeriksaan fisik Anatomi dan Fisiologi
Bertujuan mengetahui
Pergelangan tangan
keadaan fisik pasien yang
dibentuk oleh beberapa jaringan
pemeriksaannya meliputi: tanda vital,
antara lain : tulang, tendon, otot,
inspeksi, palpasi, perkusi, auskultasi,
ligament, kapsul sendi dan
pemeriksaan gerak dasar, dan
beberapa saraf yang
kemampuan fungsional.
menginervasi daerah tangan.
b. Interview
Carpal Tunnel di bentuk oleh
Metode ini dengan cara tanya
fleksor retinakulum yaitu
jawab antara terapis dengan pasien
transvers carpal ligament dan
atau anamnesis langsung dengan
palmar carpal ligament yang
pasien, tetapi anamnesis ini bisa juga
kuat sebagai atapnya sedangkan
dilakukan pada orang lain atau
bagian bawah dibentuk oleh
keluarga yang mengetahui keadaan
tulang carpal yang terdiri dari 8
pasien atau kondisi pasien.
tulang : Scapoideum, Lunatum,
c. Observasi Triquetrum, Pisiforme untuk
Dilakukan untuk mengetahui bagian proksimal, sedangkan
perkembangan pasien selama untuk bagian distal adalah tulang
diberikan terapi. Trapezium, Trapezoideum,

38
Capitatum, Hamatum. Carpal hamatum disebelah medial kira-
Tunnel dilalui nervus medianus kira 3 cm kedalam palmar. Otot-
yang kearah distal, Fleksor otot lengan bawah yang disarafi
Digitorum Superficialis (FDS), oleh nervus medianus antara lain:
Fleksor Digitorum Profunda m. pronator teres, m. flexor
(FDP), Fleksor Poliscis Longus carpi radialis, m. palmaris
(FPL). longus, m. flexor digitorum
Nervus medianus provundus, m.flexor pollicis
dipercabangkan dari pleksus longus dan pronator quadratus.
brachialis dengan dua buah Nervus medianus
kaput. Kedua kaput tersebut mensarafi otot-otot fleksor
berasal dari fasikulus lateral dan lengan bawah dan otot-otot
fasikulus medial. Kedua kaput fleksor pergelangan tangan
tersebut bersatu pada bawah otot sehingga apabila ada lesi yang
pektoralis minor, jadi serabut- mengenai nervus medianus akan
serabut dari dalam trunkus menyebabkan terjadinya
berasal dari tiga segmen servical penurunan sensoris pada bagian
yang bawah dan dari segmen volar lengan bawah, daerah
thorakal pertama medulla spinalis palmar tangan jari 1, 2, 3 dan
didalam lengan atas bagian setengah jari ke-4.
bawah n. brakialis ini bercabang
Biomekanik
menjadi 3. Nervus medianus ini
berjalan sepanjang arteri Ditinjau dari morfologinya
brachialis dan lewat sisi palmar termasuk artikulasio ellipsoidea,
lengan bawah dimana serabut ini tetapi fungsinya sebagai
menuju telapak tangan dengan artikulatio gluboidea. Gerakan
melewati terowongan carpal yang terjadi pada persendian itu
berbentuk silinder yang ditutupi yaitu fleksi dengan lingkup gerak
oleh ligamen carpi trasversum sendi 60º, ekstensi 50º, ulnar
dan membentang dari tulang deviasi 30º, dan untuk radial
skapoideum sampai tulang deviasi 20º. Derajat fleksi dan

39
dan ulnar deviasi lebih besar dalam Carpal Tunnel pada
dibandingkan dengan gerakan pergelangan tepatnya di
ekstensi dan radial deviasi, hal ini bawah fleksor retinakulum.
disebabkan karena bentuk Sindrom ini terjadi akibat
permukaan sendi radius dari kenaikan tekanan dalam
ligamen bagian dorsal lebih terowongan yang sempit
kendor dari pada bagian palmar. yang dibatasi oleh tulang-
tulang carpal serta ligament
Pada gerakan radial
carpi tranversum yang kaku
deviasi terjadi gerakan rolling
sehingga menjebak nervus
tulang karpal dan sliding kearah
medianus (Rambe, 2004).
ulnar. Sedangkan pada gerakan
palmar fleksi tulang karpal Ada beberapa
rolling ke ventral dan sliding ke penyebab mengenai patologi
dorsal. dari Carpal Tunnel Syndrome
(CTS). Pada umumnya
Patologi
karena faktor mekanik, faktor
1. Definisi
non mekanik dan faktor
Carpal Tunnel Syndrome
vaskuler, ketiga faktor ini
(CTS) merupakan gangguan
memegang faktor penting
umum yang berhubungan
dalam terjadinya CTS. Pada
dengan pekerjaan yang
umumnya CTS terjadi secara
disebabkan gerakan
kronis dimana terjadi
berulang-ulang dan posisi
penebalan fleksor
yang menetap pada jangka
retinakulum yang
waktu yang lama yang dapat
menyebabkan tekanan
mempengaruhi saraf, suplay
terhadap nervus medianus.
darah ke tangan dan
a. Gerakan berulang dengan
pergelangan tangan. Carpal
kontraksi yang kuat
Tunnel Syndrome
menimbulkan
merupakan neuropati
pembengkakan sarung
terhadap nervus medianus di

40
tendon kemudian iskemik saraf. Keadaan iskemik
menimbulkan tekanan
ini kemudian diperberat oleh
pada sarung tendon.
peninggian tekanan intravaskuler
b. Tekanan yang berulang-
yang menyebabkan berlanjutnya
ulang, kuat dan lama akan
gangguan aliran darah.
menyebabkan peninggian
Selanjutnya terjadi vasodilatasi
tekanan intravaskuler.
yang menyebabkan odema
Akibatnya aliran darah
sehingga kerja saraf dan darah
intravaskuler melambat,
terganggu, akibatnya terjadi
kongesti yang terjadi ini
kerusakan saraf tersebut.
akan menggangu nutrisi
2. Etiologi
intravaskuler lalu diikuti

hipoksia kemudian Terowongan karpal


yang sempit selain dilalui
anoksia yang akan
oleh nervus medianus juga
merusak endotel dan dilalui oleh beberapa tendon

menimbulkan nyeri lokal. fleksor (fleksor carpi ulnaris,


fleksor carpi radialis, fleksor
Kerusakan endotel akan
digitorum sublimes dan
menyebabkan kebocoran palmaris longus). Setiap

protein sehingga terjadi kondisi yang mengakibatkan


semakin padatnya
edema epineural.
terowongan ini dapat
Pada keadaan akut CTS terjadi mengakibatkan penekanan
pada nervus medianus
karena penekanan yang melebihi
sehingga timbul CTS. Pada
tekanan perfusi kapiler sehingga
sebagian kasus etiologinya
terjadi mikrosirkulasi dan timbul tidak diketahui, terutama

41
pada pasien lanjut usia. lupus eritematosus
Beberapa pakar sistemik.
menghubungkan gerakan f. Degeneratif;
yang berulang-ulang pada osteoarthritis.
pergelangan tangan dengan Obyek Yang Dibahas
bertambahnya resiko
a. Nyeri
penderita serta gangguan
pada kasus ini: Nyeri ini disebabkan
a. Adanya rasa sakit di oleh penekanan pada
pergelangan tangan atau retinakulum dan penjepitan
tangan yang menjalar ke nervus medianus yang
arah proximal. mengakibatkan peninggian

b. Trauma; dislokasi, tekanan intravesikuler.

fraktur, atau hematom Akibatnya aliran darah vena

pada lengan bawah, intravesikuler melambat dan

pergelangan tangan dan terjadi peregangan pada

tangan, sprain ligamen.

pergelangan tangan, b. Parestesia


trauma langsung pada
Terjadi karena
pergelangan tangan.
penjepitan pada nervus
c. Parestesia dan gangguan medianus yang
sensibilitas yang lain. mengakibatkan aliran darah
d. Adanya perpindahan ke otot-otot yang disarafi oleh
salah satu atau lebih nervus medianus berkurang
carpalia, trauma, arthritis (Rambe, 2004).
pergelangan tangan.
c. Penurunan kekuatan otot
e. Penyakit kolagen
Penurunan kekuatan
vaskuler; artritis
otot pada kondisi carpal
rematoid, polimialgia
tunnel syndrome ini
reumatika, slerodema,
disebabkan oleh adanya

42
nyeri, jika nyeri terjadi dalam Karena immobilisasi
jangka waktu yang panjang yang terlalu lama pada
maka akan mengakibatkan penderita Carpal Tunnel
otot dalam keadaan inaktif Syndrome tahap lanjut dapat
atau digunakan tidak dijumpai atrofi pada otot
maksimal sehingga yang di sarafi nervus
elastisitasnya berkurang dan medianus yaitu otot-otot
terjadi penurunan kekuatan tenar.
otot.
d. Keterbatasan LGS HASIL DAN PEMBAHASAN

Adanya nyeri yang 1. Nyeri

timbul saat digerakkan, maka Jenis Nyeri T1 T2 T3 T4 T5 T6


Nyeri diam 1 1 1 1 1 1
pasien pada kasus ini akan
Nyeri tekan 3 3 3 3 3 3
merasa takut untuk
Nyeri gerak 4 4 4 3 3 3
menggerakkan tangannya

terutama gerakan fleksi-


Dari tabel di atas didapat
ekstensi. Jika hal itu terjadi hasil data sebagai berikut: nyeri diam
dalam waktu yang lama maka T1 = 1 masih tetap T6 = 1, nyeri
tekan T1 = 3 masih tetap T6 = 3,
akan terjadi penurunan
nyeri gerak T1 = 4 menjadi T6 = 3.
stabilitas dari jaringan sekitar
2. Kekuatan otot
pergelangan tangan yang
Grup otot T1 T2 T3 T4 T5 T6
dapat menghambat gerakan
Dorsal Fleksi 4 4 4 5 5 5
sendi pergelangan tangan itu Palmar Fleksi 3 3 3 4 4 4

sendiri. Ulnar Deviasi 5 5 5 5 5 5


Radial Deviasi 5 5 5 5 5 5
e. Atropi

43
Dari tabel dilihat bahwa pada sendi terjadi

setelah melakukan latihan selama 6 penambahan nutrisi

kali terjadi peningkatan kekuatan makanan dan zat atau

otot, untuk Dorsal fleksi wirst dari enzim, yang berakibat

T1= 4 menjadi T6=5 untuk Palmar mencegah timbulnya

fleksi wrist T1 3 menjadi T6 4 untuk perlengketan jaringan

ulnar deviasi wrist T1 5 tetap T6 5 pada daerah sekitar sendi,

untuk radial deviasi wrist T1 5 tetap maka LGS akan

T6 5. bertambah.

3. Lingkup gerak sendi Kesimpulan


Carpal Tunnel Syndrome
LGS T1 T2 T3 T4 T5 T6
adalah suatu sindroma akibat
Aktif dorso 50º-0º-55º 50º-0º-55º 50º-0º-55º 50º-0º-55º 50º-0º-60º 50º-0º-60º
palmar fleksi adanya penekanan nervus
Aktif ulnar 30º-0º-20º 30º-0º-20º 30º-0º-20º 30º-0º-20º 30º-0º-20º 30º-0º-20º
radial deviasi medianus pada terowongan
Pasif dorso 50º-0º-60º 50º-0º-60º 50º-0º-60º 50º-0º-60º 50º-0º-60º 50º-0º-60º
palmar fleksi carpal dengan derajat penekanan
Pasif ulnar 30º-0º-20º 30º-0º-20º 30º-0º-20º 30º-0º-20º 30º-0º-20º 30º-0º-20º
radial deviasi yang bervariasi dari ringan
sampai berat. Munculnya
Dengan gerakan aktif
keadaan tersebut disebabkan
maupun pasif akan oleh adanya berbagai kondisi

merangsang proprioseptif komplek, artinya syndroma ini


jarang muncul sendiri tanpa
dengan perubahan
adanya kondisi lain sebagai
panjang otot pada saat pencetus carpal tunnel syndrome

terjadi kontraksi otot, sendiri mempunyai gejala dan


tanda klinis yang beragam
darah akan mengalir ke
tergantung derajat kerusakan
jaringan tubuh. Sehingga nervus medianus yang tertekan.

44
Fisioterapi merupakan Sujatno.com/2002/01/Carpal Tunnel
salah satu pilihan terapi dari Syndrome.html
berbagai macam terapi yang bisa
Akses 30 April 2012;
diberikan pada kondisi ini.
http://medicastore.com/penyakit/333/
Prinsip dasar dari pemberian
Carpal Tunnel Syndrome.html,
fisioterapi adalah untuk
Rambe, 2004.
menyelesaikan masalah yang
muncul dari titik terendah Akses 6 Mei 2012;
bahkan sampai menghilang http://alatterapi.wordpress.com/categ
permasalahan. ory/jenis massage/

Modalitas fisioterapi Akses 6 Mei 2012;


yang dapat diberikan pada http://drsyahidamd.blogspot.com/201
kondisi ini adalah : ultra sonic, 0/09/parese-nervus-medianus.html
dan Terapi Latihan. Dalam
Anonim; Susunan Saraf dan Gejala
pelaksanaan terapi, selain
Umum Gangguannya; Fakultas
kondisi modalitas yang
Fisioterapi Universitas Esa Unggul,
digunakan pengetahuan dan
Jakarta, 2003.
ketrampilan fisioterapis
memegang peranan penting Appley. A. Graham dan Louis
terhadap keberhasilan program Salomon; (1993), Buku Ajar
terapi. Orthopedi dan Fraktur System
Appley, edisi ke Tujuh, Widya
Medika, Jakarta, hal 1-23.
DAFTAR PUSTAKA
Akses 23 Mei 2012; Chucid, J.G.; Neuroanatomi

http://en.wikipedia.org/wiki/Venous_ Korelatif dan Neuro Fungsional;

statis cetakkan kedua, Gajah Mada


Universitas Press, Yogyakarta, 1999.
Akses 3 Mei 2012;
http://200265069fisio.blogspot Exercise Foundation and Technique.
Third Edition, F.A David

45
Company, Cameron; 1999, hal 47- Parjoto; Segi Praktis Fisioterapi;
49, 273-350. edisi kedua, Binarupa Aksara, 2002.

Lumbantobing, S.M; Neurologi Rambe, MS, PT dan Miclhovizt, MS


Klinis Pemeriksaan Fisik dan PT; (2004), Therapeutic
Mental; Fakultas Kedokteran
Sujatno dkk; Segi Praktis Fisioterapi;
Universitas Indonesia, Jakarta, 1999.
edisi kedua, Binarupa Aksara, 2002.
Lumbantobing, S.M; Neurologi
Klinis Pemeriksaan Fisik dan
Mental; David Ovedoff, 2002.

46

Anda mungkin juga menyukai