Juklak Kerjasama Desa Ams
Juklak Kerjasama Desa Ams
KATA PENGANTAR
Kedudukan Desa yang semakin diakui keberadaannya setelah terbit Undang-Undang desa
Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, terutama dengan dua asas utama "rekognisl' dan
"subsidiaritas" memberikan kesempatan yang seluas-luasnya bagi desa untuk membangun dan
menentukan prioritas pembangunannya sendiri sesuai dengan potensi yang ada di desa. Dari
sini kemudian muncul semangat baru yang sering kita ungkapkan dengan filosofi "Desa
Membangun".
Dalam membangun desanya, Pemerintah Desa dapat menjalin kerja sama dengan desa lainnya
ataupun dengan pihak ketiga dengan prinsip saling menguntungkan dan berorientasi kepada
peningkatan pelayanan dan peningkatan kesejahteraan bagi masyarakat Desa. Selanjutnya,
Pasal 149 Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2015 tentang Perubahan atas Peraturan
Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 lenlang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6
Tahun 2014 tentang Desa, memberikan amanat kepada Menteri Dalam Negeri untuk mengatur
tentang tata cara kerja sama desa di bidang Pemerintahan Desa. Maka telah diterbitkan
Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik lndonesia Nomor 96 Tahun 2017 lentang Tata Cara
Kerja Sama Desa di Bidang Pemerintahan Desa.
Untuk keberlanjutan pelayanan kebutuhan air minum dan sanitasi di desa, Pemerintah Desa
dapat melakukannya melalui pendekatan/strategi kerja sama desa, karena itu disusunlah Buku
Petunjuk Pelaksanaan Kerja Sama Desa untuk Kegiatan Air Minum dan Sanitasi dengan
mengacu pada ketentuan yang diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik lndonesia
Nomor 96 Tahun 2017 tenlang Tata Cara Kerja Sama Desa di Bidang Pemerintahan Desa.
Petunjuk Pelaksanaan ini diperuntukkan bagi Pemerintah Desa, Badan Permusyawaratan Desa,
Kelompok Kerja Masyarakat/Kelompok Pengelola Sarana Prasarana Air Minum dan Sanitasi dan
Pembina Kerja Sama Desa baik di Kabupaten/Kota, Provinsi maupun Nasional, dengan harapan
dapat digunakan sebagai acuan dalam penyelenggaraan kerja sama Desa untuk Kegiatan Air
Minum dan Sanitasi.
ffi
na Pemerintahan Desa,
w#
2020 PAMSIMAS
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
2.2. Prinsip dan Dasar Kerja-sama Desa Untuk Kegiatan Air Minum dan
Sanitasi ..................................................................................................... 5
2.3. Kegiatan Kerja-sama Desa Untuk Air Minum Dan Sanitasi ..................... 5
2.4. Jenis Kerja-sama Desa Untuk Kegiatan Air Minum Dan Sanitasi ............ 5
2.7. Persyaratan Umum Kerja-sama Desa Untuk Kegiatan Air Minum dan
Sanitasi ....................................................................................................... 7
PETUNJUK PELAKSANAAN
ii KERJA-SAMA DESA UNTUK KEGIATAN AIR MINUM DAN SANITASI
PAMSIMAS 2020
2.8. Status Kepemilikan Sarana Air Minum dan Sanitasi di Desa serta Strategi
Keberlanjutannya ...................................................................................... 8
2.8.1. Sarana Air Minum dan Sanitasi Yang Merupakan Aset Desa ......... 8
2.8.2. Sarana Air Minum dan Sanitasi Yang Bukan Merupakan Aset Desa 9
BAB III TATACARA KERJA-SAMA DESA UNTUK KEGIATAN AIR MINUM DAN
SANITASI
3.1. Tatacara Kerja-sama Antar Desa Untuk Kegiatan Air Minum dan
Sanitasi .................................................................................................... 12
PETUNJUK PELAKSANAAN
KERJA-SAMA DESA UNTUK KEGIATAN AIR MINUM DAN SANITASI
iii
2020 PAMSIMAS
DAFTAR TABEL
DAFTAR BAGAN/GAMBAR
Gambar 2.1. Jenis Kerja-sama Desa Untuk Kegiatan Air Minum dan Sanitasi …... 6
Gambar 3.1. Tahapan Kerja-sama Antar-Desa Untuk Kegiatan Air Minum dan
Sanitasi ……………………………………………………………………… 13
Gambar 3.2. Tahapan Kerja-sama dengan Pihak Ketiga …………………………….. 23
PETUNJUK PELAKSANAAN
iv KERJA-SAMA DESA UNTUK KEGIATAN AIR MINUM DAN SANITASI
PAMSIMAS 2020
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Contoh Surat Pernyataan Hibah Sarana Air Minum dan Sanitasi
kepada Pemerintah Desa …………………………………………….. 37
Lampiran 2 : Contoh Peraturan Desa tentang Pembentukan Kelompok
Pengelola Sistem Penyediaan Air Minum dan Sanitasi …………….. 39
Lampiran 3 : Contoh Surat Keputusan Kepala Desa Tentang Pengangkatan dan
Penetapan Kepengurusan Kelompok Pengelola Sistem Penyediaan
Air Minum dan Sanitasi …………………………………. 46
Lampiran 4 : Contoh Peraturan Bersama Kepala Desa ……………………………. 49
Lampiran 5 : Contoh Perjanjian Bersama dengan Pihak Ketiga ………………….. 56
Lampiran 6 : Lembar/Format Skala Prioritas Pembangunan Desa ……………….. 59
Lampiran 7 : Format Kerangka Acuan Kerja ………………………………………… 61
Lampiran 8 : Lembar Penilaian Kualifikasi Pihak Ketiga Dalam Rangka
Kerjasama Desa Untuk Kegiatan Air Minum dan Sanitasi………….. 62
Lampiran 9 : Lembar Penilaian Proposal Pihak Ketiga …………………………….. 63
Lampiran 10 : Contoh Berita Acara Musyawarah Desa ……………………………… 64
Lampiran 11 : Format Kerangka Acuan Kerja ………………………………………… 66
PETUNJUK PELAKSANAAN
KERJA-SAMA DESA UNTUK KEGIATAN AIR MINUM DAN SANITASI
v
2020 PAMSIMAS
DAFTAR SINGKATAN
AMPL : Air Minum dan Penyehatan Lingkungan
AMS : Air Minum dan Sanitasi
APB Desa : Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa
BPD : Badan Permusyawaratan Desa
BKAD : Badan Kerja-sama Antar Desa
BUM Desa : Badan Usaha Milik Desa
BUM Desma : Badan Usaha Milik Desa Bersama
CPIU : Central Project Implementation Unit
CPMU : Central Project Management Unit
DC : District Coordinator
DPMU : District Project Management Unit
DU RKP Desa : Daftar Usulan Rencana Kerja Pemerintah Desa
KKM : Kelompok Keswadayaan Masyarakat
KPSPAMS : Kelompok Pengelola Sistem Penyediaan Air Minum dan Sanitasi
NMC : National Management Consultant
PAMSIMAS : Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat
Perber : Peraturan Bersama
Perdes : Peraturan Desa
PJM ProAKSi : Perencanaan Jangka Menengan Program Air Minum, Kesehatan dan Sanitasi
Pokja : Kelompok Kerja
PPMU : Province Project Management Unit
RKM : Rencana Kerja Masyaraka
RKP Desa : Rencana Kerja Pemerintah Desa
RPJM Desa : Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa
RPJMN : Rencana Pembangunan Jangka Menegah Nasional
ROMS : Regional Oversight Management Services
SAM : Sarana Air Minum
SDGs : Sustainable Development Goal
SIM : Sistem Informasi Manajemen
SPAMS : Sarana Penyediaan Air Minum dan Sanitasi
SPM : Standar Pelayanan Minimum
TPK : Tim Pelaksana kegiatan
PETUNJUK PELAKSANAAN
vi KERJA-SAMA DESA UNTUK KEGIATAN AIR MINUM DAN SANITASI
PAMSIMAS 2020
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Pentingnya ketersediaan air minum dan sanitasi untuk kehidupan yang layak menjadi
agenda pembangunan nasional maupun internasional dalam mewujudkan akses
universal air minum dan sanitasi. Untuk itu penyediaan air minum dan sanitasi
merupakan tanggungjawab semua pihak serta menjadi urusan pemerintahan wajib
terkait pelayanan dasar sebagai pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal (SPM).
Pelaksanaan penyediaan air minum dan sanitasi menjadi agenda nasional yang
tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menegah Nasional (RPJMN) 2020-
2024 yaitu: [a] Mendukung target Sustainable Development Goal (SDGs) Akses
Universal Air Minum Layak dan Aman serta SPM Air Minum, [b] Meningkatkan
kesehatan masyarakat, [c] Meningkatkan kesejahteraan masyarakat untuk bisa
memiliki akses terhadap layanan dasar, dan [d] Menurunkan angka stunting.
Hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional 2018 oleh Badan Pusat Statistik mencatat
capaian akses air minum layak secara nasional baru mencapai 61,29%, masih terdapat
38,71% yang belum mempunyai akses terhadap air minum layak terutama untuk
masyarakat di perdesaan. 100% akses terhadap air minum dan sanitasi yang
ditargetkan pada tahun 2019 tidak tercapai, dengan kenyataan tersebut, pemerintah
akhirnya menggeser target untuk mewujudkan 100% akses terhadap air minum dan
sanitasi layak pada tahun 2030.
Penyediaan Air minum dan sanitasi perdesaan yang dilakukan oleh pemerintah salah
satunya melalui Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat
(Pamsimas). Program Pamsimas dimulai sejak tahun 2008 dan sampai dengan akhir
tahun 2019, Program Pamsimas telah melayani 17.438.829 jiwa, yang berada di 25.023
desa pada 396 kabupaten/kota di 33 provinsi. (Laporan Data SIM Keberlanjutan,
Desember, 2019)..
Sejak terbitnya Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, peran Pemerintah
Desa dalam berbagai aspek pembangunan terus ditingkatkan beriringan dengan
kewenangan dan dukungan penganggaran yang dilekatkan pada Pemerintah Desa,
demikian pula halnya pada program Pamsimas, sejak Pamsimas III yang dimulai tahun
2016 Pemerintah Desa diwajibkan untuk menganggarkan pada APB Desa untuk
kegiatan air minum, kesehatan dan sanitasi sebesar minimal 10% dari total nilai
Rencana Kerja Masyarakat (RKM).
Terkait dengan kewenangan lokal berskala Desa, maka desa mempunyai kewenangan
penuh untuk mengatur dan mengurus desanya sesuai kebutuhan yang mendasar dan
prioritas yang diputuskan dalam Musyawarah Desa, salah satunya adalah menyangkut
kebutuhan dasar terhadap ketersediaan air minum dan sanitasi bagi masyarakat di
desa, dengan dasar ini diharapkan Pemerintah Desa dapat berperan dalam
mempercepat perwujudan 100% akses air minum dan sanitasi bagi masyarakatnya
yang dilakukan melalui mekanisme perencanaan dan penganggaran desa.
PETUNJUK PELAKSANAAN
KERJA-SAMA DESA UNTUK KEGIATAN AIR MINUM DAN SANITASI 1
2020 PAMSIMAS
Dari tahun ke tahun jumlah sarana air minum (SAM) yang dibangun melalui Program
Pamsimas terus bertambah dan pengelolaannya diserahkan kepada KPSPAMS
(Kelompok Pengelola Sistem Penyediaan Air Minum dan Sanitasi). Kondisi KPSPAMS
di setiap desa tentunya beragam, ada yang baru tumbuh, mulai berkembang, sudah
maju dan bahkan ada yang telah mandiri, namun demikian juga tentunya ada yang tidak
aktif.
Untuk menjawab tantangan di atas, perlu dicarikan strategi agar Pemerintah Desa
dapat berperan lebih optimal guna kesinambungan program peyediaan air minum dan
sanitasi di desa, apalagi jika dikaitkan dengan kegiatan Pamsimas III yang tentunya
juga akan berakhir, maka Pemerintah Desa diharapkan dapat melanjutkan kegiatan ini
menggunakan platform Pamsimas dengan cara mengintegrasikan PJM ProAKSi dan
RKM ke dalam RPJM Desa dan RKP Desa.
Starategi untuk mensiasati hambatan yang dialami oleh Pemerintah Desa dalam
melakukan dukungan terhadap pemanfaatan, pemeliharaan dan pengembangan
terhadap SAM yang telah dibangun masyarakat pada program Pamsimas dapat
mengunakan Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 96 Tahun
2017 Tentang Tata Cara Kerja-sama Desa di Bidang Pemerintahan Desa.
Petunjuk Pelaksanaan Kerja-sama Desa Untuk Kegiatan Air Minum dan Sanitasi ini
daharapkan dapat memberi arahan teknis kepada semua pihak yang terkait agar
pelaksanaan Kerja-sama Desa yang dilakukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Penyusunan Petunjuk Pelaksanaan Kerja-sama Desa Untuk Kegiatan Air Minum dan
Sanitasi dibuat sesuai dengan ketentuan yang berlaku dalam Peraturan Menteri
Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 96 Tahun 2017 Tentang Tata Cara Kerja-
sama Desa di Bidang Pemerintahan Desa, dengan memperhatikan ketentuan hukum
yang terdapat dalam:
PETUNJUK PELAKSANAAN
2 KERJA-SAMA DESA UNTUK KEGIATAN AIR MINUM DAN SANITASI
PAMSIMAS 2020
1.3. Tujuan
PETUNJUK PELAKSANAAN
KERJA-SAMA DESA UNTUK KEGIATAN AIR MINUM DAN SANITASI 3
2020 PAMSIMAS
Petunjuk Pelaksanaan ini memberikan arahan kepada Pemerintah Desa dan pihak
lainnya yang terkait dalam pelaksanaan kerja-sama desa untuk kegiatan air minum dan
sanitasi dengan ruang lingkup yang meliputi:
1) Kerja-sama Desa sebagai strategi keberlanjutan Penyediaan Air Minum dan
sanitasi di desa;
2) Jenis Kerja-sama Desa untuk kegiatan air minum dan sanitasi;
3) Tata Cara Kerja-sama Desa untuk kegiatan air minum dan sanitasi;
4) Pembinaan dan Pengawasan Kerja-sama Desa untuk kegiatan air minum dan
sanitasi.
Petunjuk Pelaksanaan ini juga dilengkapi dengan lampiran yang berisi contoh maupun
format yang dapat mempermudah Pemerintah Desa dan para pihak dalam
mengadministrasikan kerja-sama desa untuk kegiatan air minum dan sanitasi.
Adapun pengguna dan manfaat Petunjuk Pelaksanaan ini dapat dilihat pada Tabel 1.1.
PETUNJUK PELAKSANAAN
4 KERJA-SAMA DESA UNTUK KEGIATAN AIR MINUM DAN SANITASI
PAMSIMAS 2020
BAB 2
KERJA-SAMA DESA UNTUK KEGIATAN AIR MINUM
DAN SANITASI
2.1. Pengertian
“Kerja-sama desa untuk kegiatan air minum dan sanitasi” adalah kesepakatan
bersama antar-Desa dan/atau dengan pihak ketiga yang dibuat secara tertulis untuk
kegiatan pembangunan dan/atau pengembangan dan/atau pemeliharaan sarana
penyediaan air minum dan sanitasi yang merupakan kewenangan desa yang
bertujuan untuk memberikan pelayanan dasar masyarakat desa serta menimbulkan
hak dan kewajiban para pihak.
2.2. Prinsip dan Dasar Kerja-sama Desa Untuk Kegiatan Air Minum dan Sanitasi
2.2.1. Prinsip:
Saling membutuhkan
Saling mendukung dan menguatkan
Saling menguntungkan
2.2.2. Dasar:
Kegiatan kerja-sama Desa yang dapat dilakukan untuk penyediaan sarana air minum
dan sanitasi adalah:
1) pembangunan sarana air minum dan/atau sanitasi;
2) pengembangan sarana air minum dan/atau sanitasi;
3) pemeliharaan sarana air minum dan/atau sanitasi.
Ketiga bentuk kegiatan di atas dilakukan dalam rangka melayani kebutuhan dasar
masyarakat desa terkait kebutuhan air minum layak dan sanitasi yang sehat.
2.4. Jenis Kerja-sama Desa Untuk Kegiatan Air Minum Dan Sanitasi
a. Kerja-sama Desa untuk kegiatan air minum dan sanitasi terdiri dari 2 (dua) jenis,
yaitu:
PETUNJUK PELAKSANAAN
KERJA-SAMA DESA UNTUK KEGIATAN AIR MINUM DAN SANITASI 5
2020 PAMSIMAS
Gambar 2.1. Jenis Kerja-sama Desa Untuk Kegiatan Air Minum dan Sanitasi
Jenis Kerja-sama Desa Untuk Kegiatan
Air Minum dan Sanitasi
Kerja-sama Antar-Desa
Kerja-sama Dengan Pihak
Ketiga Atas Prakarsa Desa
Kerja-sama Dengan Pihak
Ketiga
Kerja-sama Dengan Pihak
Ketiga Atas Prakarsa Pihak
Ketiga
Peraturan Bersama Kepala Desa dan Perjanjian Bersama untuk kegiatan air minum
dan sanitasi paling sedikit memuat:
a. ruang lingkup kerja-sama;
b. bidang kerja-sama;
c. tata cara dan ketentuan pelaksanaan kerja-sama;
d. jangka waktu;
e. hak dan kewajiban;
f. pendanaan;
g. tata cara perubahan, penundaan, dan pembatalan; dan
h. penyelesaian perselisihan.
1
Nama kegiatan disesuaikan dengan Lampiran Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 20 Tahun 2018
Tentang Pengelolaan Keuangan Desa. Nama Kegiatan tersebut sesuai dengan kode rekening pada
APB Desa.
PETUNJUK PELAKSANAAN
6 KERJA-SAMA DESA UNTUK KEGIATAN AIR MINUM DAN SANITASI
PAMSIMAS 2020
Kode
BIDANG, SUB BIDANG dan KEGIATAN
Rekening
2 BIDANG PELAKSANAAN PEMBANGUNAN
2 2 Sub Bidang Kesehatan
2 2 03 Penyuluhan dan Pelatihan Bidang Kesehatan (untuk masyarakat,
Tenaga Kesehatan, Kader Kesehatan, dll)
2 4 Sub Bidang Kawasan Permukiman
2 4 03 Pemeliharaan Sumber Air Bersih Milik Desa (Mata Air/Tandon
Penampungan Air Hujan/Sumur Bor, dll)
2 4 04 Pemeliharaan Sambungan Air Bersih ke Rumah Tangga
(Pipanisasi dll)
2 4 06 Pemeliharaan Fasilitas Jamban Umum/MCK Umum, dll)
2 4 10 Pembangunan/Rehabilitasi/Peningkatan Sumur Resapan **
2 4 11 Pembangunan/Rehabilitasi/Peningkatan Sumber Air Bersih Milik
Desa (Mata Air/Tandon Penampungan Air Hujan/Sumur Bor, dll) **
2 4 12 Pembangunan/Rehabilitasi/Peningkatan Sumber Air Bersih ke
Rumah Tangga (Pipanisasi, dll) **
2 4 14 Pembangunan/Rehabilitasi/Peningkatan Fasilitas Jamban
Umum/MCK umum, dll **
2.7. Persyaratan Umum Kerja-sama Desa Untuk Kegiatan Air Minum dan Sanitasi
PETUNJUK PELAKSANAAN
KERJA-SAMA DESA UNTUK KEGIATAN AIR MINUM DAN SANITASI 7
2020 PAMSIMAS
2.8. Status Kepemilikan Sarana Air Minum dan Sanitasi di Desa serta Strategi
Keberlanjutannya
Sarana air minum dan sanitasi yang ada di desa, jika dilihat dari sisi Pemerintahan
Desa, maka status kepemilikan asetnya dapat dikelompokkan menjadi 2 (dua), yaitu:
1) sarana air minum dan sanitasi yang merupakan aset desa, dan
2) sarana air minum dan sanitasi yang bukan merupakan aset desa.
Untuk keberlanjutan pelayanan dan pemenuhan kebutuhan air minum dan sanitasi
bagi masyarakat desa, Pemerintah Desa bertanggungjawab penuh terhadap
opersional, pemeliharaan dan pengembangan sarana air minum dan sanitasi yang
merupakan aset desa, sedangkan untuk sarana air minum dan sanitasi yang bukan
merupakan aset desa tetapi melayani kebutuhan air minum dan sanitasi bagi
masayarakat di desa, maka Pemerintah Desa dapat menjalin kerja sama dengan
pemilik/pengelola sarana tersebut.
2.8.1. Sarana Air Minum Dan Sanitasi Yang Merupakan Aset Desa
a. Sarana air minum dan sanitasi yang merupakan aset desa dapat berasal
dari:
1) Sarana yang dibangun oleh Pemerintah Desa dengan menggunakan
sumber pendanaan dari APB Desa;
2) Sarana yang diperoleh dari hibah pihak lain kepada desa, dalam hal
ini termasuk sarana air minum dan sanitasi yang telah
diserahkan/dihibahkan oleh KKM/KPSPAMS kepada Pemerintah
Desa dan sudah dicatatkan dalam buku aset desa ( Contoh Surat
Pernyataan Hibah Sarana Air Minum dan Sanitasi kepada
Pemerintah Desa terlampir);
3) Sarana yang diperoleh karena hak asal usul dan tercatat dalam buku
aset desa;
4) Sarana yang diperoleh dengan cara lain yang sah dan tercatat dalam
buku aset desa.
Untuk keberlanjutan sarana air minum dan sanitasi milik desa sesuai
uraian di atas, maka Pemerintah Desa berkewajiban untuk melakukan
pemeliharaan dan dianggarkan dalam pengeluaran pemerintah desa
yang bersumber dari APB Desa.
b. Pengelolaan sarana air minum dan sanitasi yang merupakan aset desa
dapat diserahkan oleh Pemerintah Desa kepada BUM Desa atau kepada
Kelompok Pengelola Sistem Penyediaan Air Minum dan Sanitasi yang
dibentuk berdasarkan ‘Peraturan Desa’ dan Kepengurusannya
PETUNJUK PELAKSANAAN
8 KERJA-SAMA DESA UNTUK KEGIATAN AIR MINUM DAN SANITASI
PAMSIMAS 2020
2.8.2. Sarana Air Minum Dan Sanitasi Yang Bukan Merupakan Aset Desa
Sarana air minum dan sanitasi yang bukan merupakan aset desa yang
dimaksudkan dalam Buku Petunjuk Pelaksanaan ini adalah sarana yang ada
di desa namun tidak dibangun, tidak dimiliki serta tidak dikelola oleh
pemerintah desa.
“Sarana air minum dan sanitasi yang dibangun melalui Program Pamsimas
bukan merupakan aset desa”, karena sarana tersebut diserahkan, dimiliki
dan dikelola oleh masyarakat melalui organisasi yang disebut Kelompok
Pengelola Sistem Air Minum dan Sanitasi (KPSPAMS) atau nama lainnya.
Namun dalam perkembangannya sarana tersebut ada juga yang sudah
diserahkan/dihibahkan oleh KKM/KPSPAMS kepada Pemerintah Desa.
Untuk sarana air minum dan sanitasi yang masih dimiliki dan dikelola oleh
KKM/KPSPAMS dengan mempertimbangkan tujuan pelayanan terhadap
masyarakat desa terhadap pemenuhan dan keberlanjutan ketersediaan air
minum bagi masyarakat desa, maka Pemerintah Desa dapat melakukan
kerja-sama dengan KKM/KPSPAMS atau pengelola air minum berskala
desa lainnya yang berada dalam wilayah kewenangan desa.
PETUNJUK PELAKSANAAN
KERJA-SAMA DESA UNTUK KEGIATAN AIR MINUM DAN SANITASI 9
2020 PAMSIMAS
PETUNJUK PELAKSANAAN
10 KERJA-SAMA DESA UNTUK KEGIATAN AIR MINUM DAN SANITASI
PAMSIMAS 2020
PETUNJUK PELAKSANAAN
KERJA-SAMA DESA UNTUK KEGIATAN AIR MINUM DAN SANITASI 11
2020 PAMSIMAS
BAB 3
TATACARA KERJA-SAMA DESA UNTUK KEGIATAN
AIR MINUM DAN SANITASI
Tatacara Kerja-sama Desa untuk Kegitan Air Minum dan sanitasi dibagi menjadi 2 yaitu:
3.1. Tatacara Kerja-sama Antar Desa Untuk Kegiatan Air Minum dan Sanitasi
PETUNJUK PELAKSANAAN
12 KERJA-SAMA DESA UNTUK KEGIATAN AIR MINUM DAN SANITASI
PAMSIMAS 2020
Kerja-sama antar-Desa untuk kegiatan air minum dan sanitasi dilakukan melalui
tahapan meliputi:
1) persiapan;
2) penawaran;
3) penyusunan rancangan Peraturan Bersama Kepala Desa;
4) penandatanganan;
5) pelaksanaan; dan
6) pelaporan
Gambar 3.1. Tahapan Kerja-sama Antar-Desa Untuk Kegiatan Air Minum dan
Sanitasi
Penyusunan
Rancangan
Persiapan Penawaran
Peraturan Bersama
Kepala Desa
PETUNJUK PELAKSANAAN
KERJA-SAMA DESA UNTUK KEGIATAN AIR MINUM DAN SANITASI 13
2020 PAMSIMAS
Tabel 3.1. : Matriks Tahapan Kerja-sama Antar-Desa Untuk Kegiatan Air Minum dan Sanitasi
PENYUSUNAN
RANCANGAN PENANDA-
PERSIAPAN PENAWARAN PERATURAN PELAKSANAAN PELAPORAN
TANGANAN
BERSAMA KEPALA
DESA
1. Kepala Desa melakukan 1. Kepala Desa mena- 1. Kepala Desa 1. Kades yang 1. Melaksanakan 1. BKAD/BUM
kajian thd permasalahan warkan rencana menyusun melakukan kerja- kegiatan- Desa/BUM Desa
dan potensi AMS yang akan kerja-sama untuk rancangan sama kegiatan yang Bersama wajib
dikerjasamakan kegiatan AMS Peraturan menandatangani tertuang dalam melaporkan
2. Permasalahan dan potensi kepada Kepala Bersama setelah Rancangan Peraturan kegiatan Kerja-
AMS yang akan dikerja- Desa lain dengan ada kesepakatan Peraturan Bersama Kepala sama Desa
samakan disusun dalam surat penawaran terhadap Bersama Desa oleh: kepada Kepala
skala prioritas dan dibahas kerja-sama penawaran maksimal 7 hari a.BKAD, atau Desa dengan
dalam Musyawarah Desa 2. BPD desa lain 2. Rancangan setelah b.BUM Desa, tembusan BPD
3. BPD menyelenggarakan menyelenggarakan Peraturan disepakati atau dan Bupati/Wali
Musyawarah Desa, setelah Musdes setelah Bersama yang 2. Penadatanganan c. BUM Desa Kota melalui
Kepala Desa menyusun Kepala Desanya telah disusun Peraturan Bersama Camat; dan
skala prioritas kerja-sama menerima dikonsultasikan Bersama 2. Laporan tersebut
Desa. penawaran kerja- kepada: disaksikan 2. BKAD/BUM dilengkapi
4. Permasalahan/potensi AMS sama untuk Masyarakat Camat atas Desa/BUM Desa dokumen terkait
yang telah disepakati untuk kegiatan AMS Melalui Musdes nama Bupati/ Bersama kerja-sama antar-
dikerja-samakan dalam 3. Kades Desa lain Bupati/Wali Kota Wali Kota. menatausahakan Desa
Musyawarah Desa, menjawab Surat melalui Camat pelaksanaan
dicantumkan dalam RPJM Penawaran Kerja- 3. Perbaikan kerja-sama
Desa dan RKP Desa sama untuk Rancangan Perber
5. Menyiapkan informasi dan kegiatan AMS sesuai masukan
data yang lengkap sesuai hasil dari Musdes dan
mengenai Musyawarah Desa Bupati/Wali Kota.
permasalahan/potensi AMS
yang akan dikerja-samakan
PETUNJUK PELAKSANAAN
14 KERJA-SAMA DESA UNTUK KEGIATAN AIR MINUM DAN SANITASI
PAMSIMAS 2020
Lebih rinci langkah langkah Kerja-sama Antar Desa untuk kegiatan air minum dan sanitasi dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 3.2. Langkah-langkah Kerja-sama Desa Untuk Kegiatan Air Minum dan Sanitasi
I Tahap Persiapan
1. Kepala Desa Mengetahui Mereviu data cakupan Lembar Kepala Desa Saat pengkajian
melakukan kajian permasalahan dan air minum dan sanitasi solusi/rekomendasi Tim Penyusun keadaan desa
terhadap permasalahan potensi AMS yang akan di desa untuk penanganan RPJM Desa untuk keperluan
dan potensi AMS yang dikerja-samakan Mereviu dokumen RKM permasalahan dan perencanaan
Tim Penyusun
akan dikerja-samakan 100%2 potensi air minum dan RKP Desa pembangunan
Menemukan sanitasi di desa desa
permasalahan dan
potensi AMS yang bisa (Contoh Format pada
dikerja-samakan Lampiran….)
2. Permasalahan dan Menyusun skala prioritas Menyusun skala Lembar skala prioritas Kepala Desa Saat pengkajian
potensi AMS yang akan penanganan prioritas bidang air pembangunan desa Tim Penyusun keadaan desa
dikerja-samakan permasalahan dan minum dan sanitasi yang sudah RPJM Desa untuk keperluan
disusun dalam skala potensi air minum dan yang akan dikerja- mengakomodir Tim Penyusun perencanaan
prioritas sanitasi di desa yang samakan kegiatan kerja-sama pembangunan
RKP Desa
akan dikerja-samakan Penggabungan skala desa untuk kegiatan air desa
sebagai bahan prioritas AMS tersebut minum dan sanitasi
pembahasan dalam ke dalam skala
Musyawarah Desa prioritas pembangunan (Contoh Format pada
desa Lampiran….)
2
Dokumen RKM 100% adalah dokumen Rencana Kerja Masyarakat yang dibuat oleh KKM pada program Pamsimas, dokumen tersebut memuat rencana kerja
masyarakat untuk memmenuhi 100% akses air minum dan sanitasi.
PETUNJUK PELAKSANAAN
KERJA-SAMA DESA UNTUK KEGIATAN AIR MINUM DAN SANITASI
15
2020 PAMSIMAS
PETUNJUK PELAKSANAAN
16 KERJA-SAMA DESA UNTUK KEGIATAN AIR MINUM DAN SANITASI
PAMSIMAS 2020
PETUNJUK PELAKSANAAN
KERJA-SAMA DESA UNTUK KEGIATAN AIR MINUM DAN SANITASI
17
2020 PAMSIMAS
3. Kades Desa lain Memberikan jawaban Kepala Desa lain Surat jawaban Kepala Kepala Desa Setelah Kepala
menjawab Surat secara resmi kepada menjawab surat Desa lain Sekretaris Desa Desa menerima
Penawaran Kerja-sama Kepala Desa yang penawaran kerja-sama tersampaikan secara Berita Acara
untuk kegiatan AMS menawarkan kegiatan antar-Desa sesuai resmi kepada Kepala Hasil
sesuai hasil kerja-sama antar-Desa dengan Berita Acara Desa yang Musyawarah
Musyawarah Desa untuk kegiatan air minum Hasil Musyawarah Desa. menawarkan kerja- Desa dari BPD.
dan sanitasi. sama antar-Desa
1. Kepala Desa menyusun Tersusunnya Rancangan Camat memfasilitasi Teselenggaranya Kepala Desa Setelah ada
rancangan Peraturan Peraturan Bersama Desa yang akan MAD kesepakatan
Bersama setelah ada Kepala Desa tentang Sekretaris Desa untuk
melakukan kerja-sama
kesepakatan terhadap Kerja-sama antar-Desa Terbentuknya BKAD melakukan
antar-Desa melalui BKAD/BUM Desa
penawaran untuk kegiatan air minum atau BUM Desa Kerja-sama
mekanisme Bersama/BUM
dan sanitasi Bersama antar-Desa
Musyawarah Antar Desa
untuk kegiatan
Desa (MAD) Rancangan
Peraturan Bersama air minum dan
Pembentukan BKAD sanitasi
Kepala Desa (Penyusunan
atau BUM Desa
tentang Kerja-sama rancangan Peraturan
Bersama sesuai
antar-Desa untuk Bersama Kepala
kebutuhan Kerja-sama
Kegiatan Air Minum Desa dilakukan oleh
antar-Desa yang akan
dan Sanitasi Kepala Desa
dilakukan.
pemrakarsa)
Melibatkan BUM Desa
dalam MAD, jika kerja- (Contoh Peraturan
sama tersebut akan Bersama Kepala Desa
dikelola oleh BUM terlampir)
Desa.
PETUNJUK PELAKSANAAN
18 KERJA-SAMA DESA UNTUK KEGIATAN AIR MINUM DAN SANITASI
PAMSIMAS 2020
PETUNJUK PELAKSANAAN
KERJA-SAMA DESA UNTUK KEGIATAN AIR MINUM DAN SANITASI
19
2020 PAMSIMAS
PETUNJUK PELAKSANAAN
20 KERJA-SAMA DESA UNTUK KEGIATAN AIR MINUM DAN SANITASI
PAMSIMAS 2020
PETUNJUK PELAKSANAAN
KERJA-SAMA DESA UNTUK KEGIATAN AIR MINUM DAN SANITASI
21
2020 PAMSIMAS
PETUNJUK PELAKSANAAN
22 KERJA-SAMA DESA UNTUK KEGIATAN AIR MINUM DAN SANITASI
PAMSIMAS 2020
1) Persiapan;
2) Penawaran;
3) Penyusunan Perjanjian Bersama;
4) Penandatanganan;
5) Pelaksanaan; dan
6) Pelaporan
Penyusunan
Persiapan Penawaran Perjanjian
Bersama
PETUNJUK PELAKSANAAN
KERJA-SAMA DESA UNTUK KEGIATAN AIR MINUM DAN SANITASI
23
2020 PAMSIMAS
PENYUSUNAN
PERSIAPAN PENAWARAN PERJANJIAN PENANDATANGANAN PELAKSANAAN PELAPORAN
BERSAMA
1. Inventarisasi 1. Pemdes 1. Pemdes 1. Kades dan Pihak 1. Pemerintah Desa 1. Kepala Desa
Bidang/Potensi mengmumkan menyiapkan Ketiga dan Pihak Ketiga wajib melaporkan
yang akan dikerja- penawaran Rancangan menandatangani melaksanakan hasil pelaksanaan
samakan Kerja-sama Perjanjian Rancangan kegiatan sesuai Perjanjian
2. Penyusunan Skala kepada Pihak Bersama dengan Perjanjian Bersama ruang lingkup Bersama
Prioritas Ketiga Pihak Ketiga maksimal 7 hari dalam Perjanjian pemerintah Desa
Bidang/Potensi 2. Pihak Ketiga 2. Rancangan setelah disepakati Bersama yang dengan pihak
3. Pencantuman mengajukan Perjanjian 2. Penadatanganan telah ditanda- ketiga kepada
Bidang/Potensi penawaran Bersama yang Perjanjian Bersama tangani; dan BPD dengan
yang akan dikerja- kepada telah disusun disaksikan Camat 2. Pemerintah Desa tembusan
samakan ke dalam Pemdes dikonsultasikan atas nama Bupati/ dan Pihak Ketiga Bupati/Wali Kota
RPJM Desa dan 3. Musdes untuk kepada: Wali Kota menata- melalui camat;
RKP Desa pembahasan Masyarakat usahakan dan
4. Menyiapkan dan Melalui Musdes pelaksanaan 2. Laporan
Informasi Tentang persetujuan Bupati/Wakot kerja-sama dilengkapi
Bidang/Potensi penawaran melalui Camat dokumen terkait
Yang akan Dikerja- Pihak Ketiga 3. Perbaikan kerja-sama
samakan Rancangan dengan pihak
5. Menganalisis Perjanjian ketiga
manfaat dan biaya Bersama sesuai
Kerja-sama masukan dari
6. Membuat Kerangka Musdes dan
Acuan Kerja Bupati/Wakot.
7. Sinkronisasi aturan
tentang lingkungan
hidup dan Tata
Ruang Daerah
Kabupaten/Kota
PETUNJUK PELAKSANAAN
24 KERJA-SAMA DESA UNTUK KEGIATAN AIR MINUM DAN SANITASI
PAMSIMAS 2020
Lebih rinci langkah langkah Kerja-sama Dengan Pihak Ketiga untuk kegiatan air minum dan sanitasi dapat dilihat pada table berikut ini:
Tabel 3.5. Langkah-langkah Kerja-sama Dengan Pihak Ketiga Untuk Kegiatan Air Minum dan Sanitasi
PETUNJUK PELAKSANAAN
KERJA-SAMA DESA UNTUK KEGIATAN AIR MINUM DAN SANITASI
25
2020 PAMSIMAS
6. Menganalisis manfaat Mengetahui manfaat Menelusuri, menganalisis, dan Matrik Manfaat Kepala Desa Tentatif sesuai
dan biaya Kerja-sama yang akan didapatkan menginterpretasikan informasi Kerja-sama Desa Sekretaris Desa kebutuhan
jika melakukan kerja- yang relevan untuk Rencana Ketua LPM Desa sebelum
sama desa dan meramalkan hasil dari Anggaran Biaya Kepala Desa
mengetahui perkiraan alternatif kerja-sama desa. Kerja-sama Desa menetapkan
biaya yang dibutuhkan Membuat perkiraan biaya kerja-sama
untuk melakukan kerja- yang dibutuhkan untuk kepada pihak
sama desa melakukan kerja-sama desa ketiga
7. Menyiapkan Kerangka Kerangka kerja ini memuat: Kerangka Acuan Kepala Desa Tentatif sesuai
Jika prakarsa Acuan bagi Pemerintah Latar belakang (alasan) Kerja-sama Desa. Sekretaris Desa kebutuhan
berasal dari Desa dalam perlunya kerja-sama desa Ketua LPM Desa sebelum
Pemerintah Desa melaksanakan kerja- dengan pihak ketiga; Kepala Desa
sama desa dengan pihak Maksud/tujuan menetapkan
Membuat Kerangka ketiga kerja-sama
Sasaran dan lokasi
Acuan Kerja3 kepada pihak
Hasil yang diharapkan ketiga
Pelaksana
Kegiatan
Rencana Anggaran Biaya
Jadwal/waktu pelaksanaan
3
Format Kerangka Acuan Kerja pada Lampiran 7
PETUNJUK PELAKSANAAN
26 KERJA-SAMA DESA UNTUK KEGIATAN AIR MINUM DAN SANITASI
PAMSIMAS 2020
PETUNJUK PELAKSANAAN
KERJA-SAMA DESA UNTUK KEGIATAN AIR MINUM DAN SANITASI
27
2020 PAMSIMAS
4
Lembar Penilaian Pihak Ketiga pada Lampiran 8
PETUNJUK PELAKSANAAN
28 KERJA-SAMA DESA UNTUK KEGIATAN AIR MINUM DAN SANITASI
PAMSIMAS 2020
2. Rancangan Rancangan Perjanjian Rancangan Perjnjian Bersama Berita Acara Kepala Desa Setelah
Perjanjian Bersama Bersama mendapat yang telah disusun, wajib Musdes tentang Sekretaris Desa Rancangan
yang telah disusun persetujuan dari: dikonsultasikan kepada Rancangan Ketua LPM Desa Perjanjian
dikonsultasikan Masyarakat melalui masyarakat desa dan wajib Peraturan Bersama
Direktur BUM Desa
kepada: Musdes dikonsultasikan kepada camat Bersama (Jika pemerintah tersusun
5
Lembar Penilaian Proposal Pihak Ketiga pada Lampiran 9
PETUNJUK PELAKSANAAN
KERJA-SAMA DESA UNTUK KEGIATAN AIR MINUM DAN SANITASI
29
2020 PAMSIMAS
3. Perbaikan Perjanjian Melakukan perbaikan Perbaikan terhadap Rancangan Peraturan Perjanjian Kepala Desa Setelah
Bersama sesuai Rancangan Perjanjian Perjanjian Bersama dengan Bersama dengan Sekretaris Desa mendapat
masukan dari Bersama sesuai masukan Pihak Ketiga diperbaiki dengan: Pihak Ketiga siap Ketua LPM Desa masukan dari
Musdes dan Musdes dan Camat. mengakomodir masukan untuk Direktur BUM Desa Musdes dan
Bupati/Wali Kota Musdes ditandatangani Camat
(Jika pemerintah
mengakomodir masukan desa melibatkan
Camat BUM Desa dalam
kerja-sama tersebut)
KPSPAMS
Pihak Ketiga lainnya
IV Tahap Penandatanganan
1. Kepala Desa dan Penetapan dan Kepala Desa dan Pihak Ketiga Perjanjian Bersama Camat Setelah
Pihak Ketiga pengesahan Kerja-sama menetapkan Perjanjian ditandatangani oleh Kepala Desa Rancangan
menandatangani dengan Pihak Ketiga Bersama dengan Pihak Ketiga Kepala Desa dan Pihak Ketiga Peraturan
Rancangan untuk kegiatan air minum dengan membubuhkan tanda Pihak Ketiga (KKM/KPSPAMS Bersama
Perjanjian Bersama dan sanitasi tangan paling lambat 7 (tujuh) atau lainnya) diperbaiki
maksimal 7 hari hari terhitung sejak tanggal Sekretaris Desa
setelah disepakati disepakati.
Pihak Ketiga mencatatkan
Perjanjian Bersama dengan
Pihak Ketiga pada Notaris
Kepala Desa menyerahkan
salinan Perjanjian Bersama
dengan Pihak Ketiga kepada
Camat.
PETUNJUK PELAKSANAAN
30 KERJA-SAMA DESA UNTUK KEGIATAN AIR MINUM DAN SANITASI
PAMSIMAS 2020
PETUNJUK PELAKSANAAN
KERJA-SAMA DESA UNTUK KEGIATAN AIR MINUM DAN SANITASI
31
2020 PAMSIMAS
PETUNJUK PELAKSANAAN
32 KERJA-SAMA DESA UNTUK KEGIATAN AIR MINUM DAN SANITASI
PAMSIMAS 2020
BAB 4
Pembinaan dan pengawasan Kerja-sama Desa untuk Kegiatan Air Minum dan Sanitasi
dilakukan secara berjenjang sebagai berikut:
4.1.1. Pusat
Pembinaan dan pengawasan Kerja-sama Desa untuk Kegiatan Air Minum dan
Sanitasi secara nasional menjadi tanggungjawab Menteri Dalam Negeri, yang
dalam pelaksanaannya dilakukan oleh Direktur Jenderal Bina Pemerintahan
Desa, dengan mengadakan koordinasi dengan Kementerian/Lembaga,
Pemerintah Provinsi dan Pemerintah kabupaten/Kota.
4.1.2. Provinsi
Pembinaan dan pengawasan Kerja-sama Desa untuk Kegiatan Air Minum dan
Sanitasi skala provinsi menjadi tanggungjawab Gubernur, yang dalam
pelaksanaannya dilakukan oleh Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan
Desa Provinsi melalui Kepala Bidang yang menangani Pemerintahan Desa
atau kerja-sama desa.
4.1.3. Kabupaten/Kota
Pembinaan dan pengawasan Kerja-sama Desa untuk Kegiatan Air Minum dan
Sanitasi skala kabupaten/kota menjadi tanggung jawab Bupati/Wali Kota, yang
pelaksanaannya dilakukan oleh Kepala Dinas Pembangunan Masyarakat dan
Desa Kabupaten/Kota melalui Kepala Bidang yang menangani Pemerintahan
Desa atau kerja-sama desa..
4.1.4. Kecamatan
Pembinaan dan pengawasan Kerja-sama Desa untuk Kegiatan Air Minum dan
Sanitasi di kecamatan menjadi tanggungjawab Camat sesuai dengan
pelimpahan yang diberikan oleh Bupati/ Walikota. Pelaksanaan pembinaan
dilakukan oleh Kepala Seksi Pembangunan Masyarakat dan Desa Kecamatan
atau sebutan lain.
PETUNJUK PELAKSANAAN
KERJA-SAMA DESA UNTUK KEGIATAN AIR MINUM DAN SANITASI 33
2020 PAMSIMAS
4.2.1. Pusat
Pembinaan dan pengawasan Kerja-sama Desa untuk Kegiatan Air Minum dan
Sanitasi dilaksanakan secara nasional melalui kegiatan sebagai berikut:
4.2.2. Provinsi
Pembinaan dan pengawasan Kerja-sama Desa untuk Kegiatan Air Minum dan
Sanitasi dilaksanakan dalam skala provinsi melalui kegiatan sebagai berikut:
4.2.3. Kabupaten/Kota
Pembinaan dan pengawasan Kerja-sama Desa untuk Kegiatan Air Minum dan
Sanitasi dilaksanakan dalam skala kabupaten/kota melalui kegiatan sebagai
berikut:
PETUNJUK PELAKSANAAN
34 KERJA-SAMA DESA UNTUK KEGIATAN AIR MINUM DAN SANITASI
PAMSIMAS 2020
4.2.4. Kecamatan
PETUNJUK PELAKSANAAN
KERJA-SAMA DESA UNTUK KEGIATAN AIR MINUM DAN SANITASI 35
2020 PAMSIMAS
PETUNJUK PELAKSANAAN
36 KERJA-SAMA DESA UNTUK KEGIATAN AIR MINUM DAN SANITASI
PAMSIMAS 2020
Lampiran 1: Contoh Surat Pernyataan Hibah Sarana Air Minum dan Sanitasi
kepada Pemerintah Desa
1. Dengan ini Pihak Pertama menghibahkan sarana air minum dan sanitasi kepada Pihak
Kedua yang terdiri dari:
a. (diisi sesuai daftar aset yang dihibahkan)
b. (diisi sesuai daftar aset yang dihibahkan)
c. (diisi sesuai daftar aset yang dihibahkan)
2. Bahwa Pihak Pertama telah menyerahkan sarana air minum dan sanitasi sesuai aset
tertulis di atas sebagai obyek hibah dan Pihak Kedua mengaku telah menerima aset
tersebut.
3. Bahwa sarana yang menjadi obyek hibah tersebut, selanjutnya menjadi milik desa dan
Pihak Kedua akan mencatatkan dalam Buku Aset Desa.
5. Ketentuan lainnya………………………………………………………………………………..
5. Bahwa hibah ini dilakukan dengan akal sehat tanpa ada paksaan, penipuan dan
kekhilapan dari para Pihak.
PETUNJUK PELAKSANAAN
KERJA-SAMA DESA UNTUK KEGIATAN AIR MINUM DAN SANITASI 37
2020 PAMSIMAS
Demikian Surat Pernyataan Hibah dibuat untuk dapat dipegunakan sebagaimana mestinya
(Nama dan Tanda Tangan) (Nama dan Tanda Tangan) (Nama dan Tanda Tangan)
PETUNJUK PELAKSANAAN
38 KERJA-SAMA DESA UNTUK KEGIATAN AIR MINUM DAN SANITASI
PAMSIMAS 2020
TENTANG
PETUNJUK PELAKSANAAN
KERJA-SAMA DESA UNTUK KEGIATAN AIR MINUM DAN SANITASI 39
2020 PAMSIMAS
dan
MEMUTUSKAN :
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Desa ini yang dimaksud dengan :
1. Desa adalah Desa ……………. Kecamatan ……………….
Kabupaten ……………..
2. Pemerintahan Desa adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan
dan kepentingan masyarakat setempat dalam sistem pemerintahan
Negara Kesatuan Republik Indonesia.
3. Pemerintah Desa adalah kepala Desa dibantu perangkat Desa
sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Desa.
4. Kepala Desa adalah Kepala Desa …………… yang mempunyai
wewenang, tugas dan kewajiban untuk menyelenggarakan rumah
tangga Desanya dan melaksanakan tugas dari Pemerintah dan
Pemerintah Daerah.
5. Badan Permusyawaratan Desa yang selanjutnya disingkat BPD
adalah lembaga yang melaksanakan fungsi pemerintahan yang
anggotanya merupakan wakil dari penduduk Desa berdasarkan
keterwakilan wilayah dan ditetapkan secara demokratis.
6. Dusun adalah bagian wilayah dalam desa yang merupakan
lingkungan kerja pelaksanaan pemerintahan Desa.
7. Lembaga Kemasyarakatan Desa adalah lembaga yang dibentuk
oleh masyarakat sesuai dengan kebutuhan dan merupakan mitra
pemerintah Desa dalam memberdayakan masyarakat.
8. Kelompok Pengelola Sistem Penyediaan Air Minum dan Sanitasi
yang selanjutnya disingkat KPSPAMS adalah kelompok yang
dibentuk oleh Pemerintah Desa untuk mengelola sarana air minum
dan sanitasi milik desa.
9. Dan seterusnya………
PETUNJUK PELAKSANAAN
40 KERJA-SAMA DESA UNTUK KEGIATAN AIR MINUM DAN SANITASI
PAMSIMAS 2020
BAB II
Pasal 2
Lembaga Kemasyarakatan Desa - Kelompok Pengelola Sistem
Penyediaan Air Minum dan Sanitasi dibentuk dengan maksud:
a. Sebagai upaya untuk memberikan pelayanan kebutuhan dasar
masyarakat desa terhadap kebutuhan air minum dan sanitasi;
b. sebagai upaya untuk meningkatkan kelancaran pelaksanaan tugas
pemerintahan, pembangunan, dan kemasyarakatan;
c. sebagai upaya untuk menggalakkan partisipasi seluruh potensi
swadaya masyarakat yang dapat melibatkan seluruh komponen
yang ada dalam mensejahterakan masyarakat; dan
d. sebagai upaya dalam rangka perencanaan, pelaksanaan, dan
pengendalian pembangunan yang bertumpu pada masyarakat.
Pasal 3
Lembaga Kemasyarakatan Desa - Kelompok Pengelola Sistem
Penyediaan Air Minum dan Sanitasi dibentuk dengan untuk
mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui:
a. peningkatan pelayanan masyarakat terkait air minum dan sanitasi;
b. peningkatan peran serta masyarakat dalam pembangunan;
c. pengembangan kemitraan;
d. pemberdayaan masyarakat; dan
e. pengembangan kegiatan lain sesuai dengan kebutuhan dan kondisi
masyarakat setempat.
(Silahkan disesuaiakan lagi menurut kondisi desa setempat)
BAB III
Pasal 4
(1) Kelompok Pengelola Sistem Penyediaan Air Minum dan Sanitasi
untuk selanjutnya disebut KPSPAMS merupakan salah satu
Lembaga Kemasyarakatan Desa;
(2) KPSPAMS sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibentuk atas
prakarsa Pemerintah Desa dan/atau masyarakat melalui
musyawarah dan mufakat.
Pasal 5
(1) KPSPAMS mempunyai tugas membantu Pemerintah Desa dalam
pelaksanaan pembangunan, pembinaan kemasyarakatan dan
pemberdayaan masyarakat terkait air minum dan sanitasi.
(2) Uraian Tugas KPSPAMS mempunyai tugas membantu dalam
membantu Pemerintah Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (3)
antara lain :
a. membantu memberikan pelayanan penyediaan air minum dan
sanitasi dasar kepada masyarakat;
b. mengelola, memelihara dan mengembangkan sarana air minum
dan sanitasi milik desa
c. dan seterusnya …………………..
PETUNJUK PELAKSANAAN
KERJA-SAMA DESA UNTUK KEGIATAN AIR MINUM DAN SANITASI 41
2020 PAMSIMAS
Pasal 6
KPSPAMS dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 5 mempunyai fungsi:
a. pendataan pemanfaat/pelanggan dan pelayanan administrasi;
b. mengelola sarana air minum dan sanitasi milik desa
c. memelihara sarana air minum dan sanitasi milik desa;
d. mengembangkan sarana air minum dan sanitasi milik desa;
e. penggerak swadaya gotong royong dan partisipasi masyarakat
dalam bentuk iuran atas pemakaian air minum sesuai kesepakatan
yang ditetapkan dalam Musyawarah Desa.
f. Dan seterusnya ………………
Pasal 7
(1) Pengurus KPSPAMS dipilih secara musyawarah mufakat dari dan
oleh anggota masyarakat melalui Musyawarah Desa.
(2) Dalam hal musyawarah mufakat sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) tidak menghasilkan kesepakatan, maka pemilihan pengurus
KPSPAMS dapat dilakukan pemilihan langsung melalui pemungutan
suara.
(3) Pemilihan pengurus KPSPAMS sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) dapat difasilitasi oleh Pemerintah Desa.
(4) Susunan pengurus RT terdiri dari :
a. ketua;
b. sekretaris;
c. bendahara; dan
d. seksi-seksi.
(5) Seksi-seksi sebagaimana dimaksud pada ayat (4) huruf d, dibentuk
sesuai dengan kebutuhan.
(6) Hasil pemilihan pengurus KPSPAMS sebagaimana dimaksud pada
ayat (4) dituangkan dalam Berita Acara.
(7) Pengurus KPSPAMS terpilih sebagaimana dimaksud pada ayat (4)
ditetapkan oleh Kepala Desa.
Pasal 8
Syarat untuk dapat dipilih sebagai pengurus KPSPAMS sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 7 ayat (4) antara lain:
a. beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;
b. setia dan taat terhadap Pancasila dan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 serta Negara Kesatuan
Republik Indonesia;
c. penduduk desa setempat, minimal telah berdomisili 6 (enam) bulan
berturut-turut di Desa;
d. warga negara Republik Indonesia berusia paling rendah 20 (dua
puluh) tahun atau telah/pernah menikah;
e. berpendidikan minimal lulus Sekolah Dasar (SD) dan/atau sederajat;
f. bukan perangkat Desa;
g. berkelakuan baik, jujur, adil, cakap dan berwibawa;
h. bebas narkoba;
i. sehat jasmani dan rohani; dan
j. tidak pernah dihukum penjara karena melakukan tindak pidana
kejahatan dengan hukuman penjara paling singkat 5 (lima) tahun.
PETUNJUK PELAKSANAAN
42 KERJA-SAMA DESA UNTUK KEGIATAN AIR MINUM DAN SANITASI
PAMSIMAS 2020
Pasal 9
(1) Setiap pengurus KPSPAMS mempunyai hak:
a. ……………
b. ……………
c. ……………..
(2) Setiap pengurus KPSPAMS mempunyai kewajiban:
a. …………..
b. ………………
c. …………….
(3) Setiap pengurus KPSPAMS dilarang:
a. ………….
b. …………….
c. ……………….
Pasal 10
Masa Bhakti Pengurus KPSPAMS adalah selama 3 (tiga) tahun
terhitung sejak pengangkatan dan dapat dipilih kembali untuk periode
berikutnya.
BAB IV
PEMBERHENTIAN
Pasal 11
(1) Pengurus KPSPAMS berhenti karena :
a. meninggal dunia;
b. permintaan sendiri; dan
c. diberhentikan.
(2) Pengurus KPSPAMS diberhentikan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) huruf c, karena :
a. berakhir masa kepengurusannya;
b. tidak dapat melaksanakan tugas secara berkelanjutan atau
berhalangan tetap secara berturut-turut selama 6 (enam) bulan;
c. tidak lagi memenuhi syarat sebagai pengurus KPSPAMS;
dan/atau
d. melanggar larangan dan/atau kewajiban.
(3) Pemberhentian pengurus KPSPAMS sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) ditetapkan dengan Keputusan Kepala Desa.
BAB V
TATA KERJA
Pasal 12
(1) Tata kerja KPSPAMS mengacu dan berpedoman pada aturan-
aturan internal yang telah ditetapkan melalui Musyawarah Desa.
(2) Di samping aturan atau kaidah internal sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), dalam melaksanakan tugas, fungsi dan kewajibannya,
KPSPAMS berpedoman pada peraturan perundang-undangan yang
mengaturnya.
(3) KPSPAMS dalam menjalankan tata kerjanya di samping
mendasarkan pada ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dan ayat (2), juga harus merujuk pada peraturan perundang-
PETUNJUK PELAKSANAAN
KERJA-SAMA DESA UNTUK KEGIATAN AIR MINUM DAN SANITASI 43
2020 PAMSIMAS
BAB VI
HUBUNGAN KERJA
Pasal 13
(1) Hubungan kerja KPSPAMS dengan Pemerintahan Desa bersifat
kemitraan, konsultatif dan koordinatif.
(2) Hubungan kerja KPSPAMS dengan Lembaga Kemasyarakatan
lainnya di desa bersifat koordinatif dan konsultatif.
(3) Hubungan kerja KPSPAMS dengan pihak ketiga di desa bersifat
kemitraan.
BAB VII
Pasal 14
Pemerintah Desa wajib membina dan mengawasi Lembaga
Kemasyarakatan Desa.
BAB VIII
PENDANAAN
Pasal 15
Pendanaan KPSPAMS dapat bersumber dari :
a. iuran anggota/pemanfaat air minum;
b. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa;
c. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah;
d. bantuan Pemerintah;
e. bantuan Pemerintah Provinsi …………………; dan
f. bantuan lain yang sah menurut hukum dan tidak mengikat.
BAB IX
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 16
Pada saat Peraturan Desa ini mulai berlaku, pengurus KPSPAMS yang
ada sebelumnya dinyatakan demisioner.
BAB X
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 17
Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Desa ini sepanjang
mengenai teknis pelaksanaannya diatur lebih lanjut dalam Peraturan
Kepala Desa.
PETUNJUK PELAKSANAAN
44 KERJA-SAMA DESA UNTUK KEGIATAN AIR MINUM DAN SANITASI
PAMSIMAS 2020
Pasal 18
Peraturan Desa ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan
Peraturan Desa ini dengan penempatannya dalam Lembaran Desa
………………...
Ditetapkan di …………………………….
pada tanggal …………………………….
KEPALA DESA ………………………….
(……………………………………………)
Diundangkan di ……………………………..
pada tanggal ………………………………..
SEKRETARIS DESA ……………………….,
(……………………………………………….)
PETUNJUK PELAKSANAAN
KERJA-SAMA DESA UNTUK KEGIATAN AIR MINUM DAN SANITASI 45
2020 PAMSIMAS
KEPUTUSAN
KEPALA DESA ………………………………
NOMOR : ……………………………………
TENTANG
PETUNJUK PELAKSANAAN
46 KERJA-SAMA DESA UNTUK KEGIATAN AIR MINUM DAN SANITASI
PAMSIMAS 2020
MEMUTUSKAN :
Menetapkan :
Pertama : Mengangkat dan Menetapkan Pengurus Kelompok Pengelola Sistem
Penyediaan Air Minum dan Sanitasi (KPSPAMS) dengan susunan
anggota sebagaimana tercantum dalam Lampiran surat keputusan ini.
Kedua : Pengurus mempunyai tugas pokok dan fungsi serta hak dan kewajiban
adalah sebagaimana tertuang dalam Anggaran Dasar dan Anggaran
Rumah Tangga (AD/ART).
Ketiga : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan, dengan ketentuan
apabila terdapat kekeliruan didalamnya akan dilakukan perbaikan
sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di …………………………….
pada tanggal …………………………….
KEPALA DESA ………………………….
(……………………………………………)
Tembusan disampaikan kepada Yth.:
1. Kepala Dinas PMD Kabupaten ……………………..
2. Camat ………………………………………………….
3. Ketua BPD Desa ………………………………………
4. Yang bersangkutan
5. Arsip
PETUNJUK PELAKSANAAN
KERJA-SAMA DESA UNTUK KEGIATAN AIR MINUM DAN SANITASI 47
2020 PAMSIMAS
Lampiran :
( ......................................................)
PETUNJUK PELAKSANAAN
48 KERJA-SAMA DESA UNTUK KEGIATAN AIR MINUM DAN SANITASI
PAMSIMAS 2020
KABUPATEN PESAWARAN
PERATURAN BERSAMA
KEPALA DESA HANURA DAN KEPALA DESA CILIMUS
NOMOR 4 TAHUN 2015
NOMOR 4 TAHUN 2015
TENTANG
PELESTARIAN SUMBER MATA AIR
SERTA PENGELOLAAN DAN PEMANFAATAN AIR BERSIH
PETUNJUK PELAKSANAAN
KERJA-SAMA DESA UNTUK KEGIATAN AIR MINUM DAN SANITASI 49
2020 PAMSIMAS
PETUNJUK PELAKSANAAN
50 KERJA-SAMA DESA UNTUK KEGIATAN AIR MINUM DAN SANITASI
PAMSIMAS 2020
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Bersama ini yang dimaksud dengan:
1. Kecamatan adalah kesatuan wilayah kerja Camat dalam susunan tata kerja perangkat
daerah kabupaten;
2. Camat adalah fasilitator pelaksanaan kerja sama antar Desa ataupun kerja sama
Desa dengan pihak ketiga;
3. Desa adalah desa dan desa adat atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya disebut
Desa, adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang
berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan
masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak
tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan
Republik Indonesia;
4. Pemerintahan Desa adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan dan kepentingan
masyarakat setempat dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia;
5. Pemerintah Desa adalah kepala Desa atau yang disebut dengan nama lain dibantu
perangkat Desa sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Desa;
6. Badan Permusyawaratan Desa atau yang disebut dengan nama lain, yang
selanjutnya disebut BPD adalah lembaga yang melaksanakan fungsi pemerintahan
yang anggotanya merupakan wakil dari penduduk Desa berdasarkan keterwakilan
wilayah dan ditetapkan secara demokratis;
7. Musyawarah Desa atau yang disebut dengan nama lain adalah musyawarah antara
Badan Permusyawaratan Desa, Pemerintah Desa, dan unsur masyarakat yang
diselenggarakan oleh Badan Permusyawaratan Desa untuk menyepakati hal yang bersifat
strategis;
8. 8. Musyawarah Antar Desa untuk selanjutnya disingkat MAD adalah Forum
Musyawarah para wakil desa yang ditetapkan sebagai anggota BKAD Kecamatan Teluk
Pandan berkedudukan di tingkat kecamatan dan atau antar-Desa, berperan sebagai
lembaga tertinggi dalam setiap pengambilan keputusan sekaligus pemegang
kekuasaan tertinggi dalam menetapkan arah kebijakan pengelolaan kegiatan kerjasama
antar Desa;
9. Pemberdayaan Masyarakat Desa adalah upaya mengembangkan kemandirian dan
kesejahteraan masyarakat dengan meningkatkan pengetahuan, sikap, keterampilan,
perilaku, kemampuan, kesadaran, serta memanfaatkan sumber daya melalui
penetapan kebijakan, program, kegiatan, dan pendampingan yang sesuai dengan
esensi masalah dan prioritas kebutuhan masyarakat Desa;
PETUNJUK PELAKSANAAN
KERJA-SAMA DESA UNTUK KEGIATAN AIR MINUM DAN SANITASI 51
2020 PAMSIMAS
BAB II
PENJAGAAN DAN PELESTARIAN
Bagian Kesatu Penjagaan
Pasal 2
(1) Sumber – sumber Mata air yang terdapat di wilayah Desa Cilimus harus di jaga kelestarian
dari kerusakan, pencemaran yang diakibatkan oleh manusia ataupun yang lainnya.
(2) Sumber – sumber Mata air tersebut tidak dapat dimiliki secara pribadi/ individu melainkan
menjadi milik masyarakat bersama untuk di manfaatkan bersama pula.
(3) Sumber-sumber Mata air ataupun saluran perpipaan yang sudah rusak diperbaiki secara
gotong-royong.
Bagian Kedua
Pelestarian
Pasal 3
(1) Melestarikan sumber mata air menjadi tanggung-jawab seluruh komponen masyarakat
Desa Hanura dan masyarakat Desa Cilimus.
(2) Melestarikan sebagaimana dimaksud pada pasal 3 ayat 1 diatas adalah mengawasi dari
pembakaran, penebangan hutan di sekitar mata air serta menanami kembali pohon-pohon
pelindung.
Pasal 4
Pelayanan
(1) Setiap warga Desa Hanura dan Desa Cilimus mempunyai hak yang sama untuk dilayani
kebutuhan air minumnya sesuai dengan Debit air yang terdapat di wilayah Dusun masing-
masing.
(2) Kelompok Pemakai Air / Badan pengelola dan Pemerintah Desa harus memberikan
pelayanan yang sama bagi segenap lapisan masyarakat terutama yang masuk anggota
Pokmair.
(3) Apabila ada kelompok, perorangan yang punya hajat keluarga / kematian dan ingin
menggunakan air minum yang butuh banyak, maka terlebih dahulu harus disampaikan ke
Pemerintah Desa untuk mengatur sistem pembagian.
Pasal 5
(1) Pemakai sarana air minum tidak boleh mengadakan pengembangan jaringan tanpa
adanya persetujuan dari pengurus yang ditugaskan/ ditetapkan oleh Pemerintah Desa.
(2) Pengembangan dilaksanakan jika memenuhi persyaratan seperti:
a. kemampuan / debit air memungkinkan untuk di kembangkan;
b. anggota masyarakat yang betul-betul kesulitan tentang kebutuhan air minum dan tidak
memungkinkan membuat sumur gali;
c. ada kesanggupan / kesiapan dana swadaya masyarakat.
PETUNJUK PELAKSANAAN
52 KERJA-SAMA DESA UNTUK KEGIATAN AIR MINUM DAN SANITASI
PAMSIMAS 2020
(3) Pemakai sarana air bersih baik orang / lembaga / kelompok tidak boleh melubangi pipa/
merusak pipa jaringan tersier.
BAB III
SISTEM PENGELOLAAN
Pasal 6
(1) Sistem pengelolaan sarana dan prasarana air bersih dilaksanakan oleh Lembaga Desa
yaitu:
a. Kelompok Pemakai Air ( Pokmair )
b. Lembaga ( Pokmair ) bernaung di bawah Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM
(2) Segala bentuk Administrasi dan bentuk keuangan dan lainnya langsung di kelola oleh
Pengurus.
(3) Pertanggungjawaban kaitannya dengan Pokmair akan dilaksanakan oleh Pengurus
Kapada Musyawarah Anggota pada setiap tahunnya.
BAB IV
KEPENGURUSAN
Pasal 7
(1) Kepengurusan Pokmair Desa Hanura dan Desa Cilimus di bentuk berdasarkan / melalui
Musyawarah Antar Desa ( MAD ).
(2) Masa jabatan Pengurus Pokmair berakhir selama 2 ( dua ) tahun dan dapat di pilih kembali
selama masih memenuhi persyaratan dan yang bersangkutan masih bersedia.
BAB V
SANKSI
Bagian Kesatu Masyarakat
Pasal 8
(1) Setiap orang / anggota masyarakat yang di lihat/ di jumpai berikut barang bukti melangggar
pasal 5 ayat 1 maka di kenakan denda sebesar Rp. 150.000 ( Seratus lima puluh ribu
rupiah ).
(2) Setiap orang / anggota masyarakat yang di lihat / di jumpai melakukan pelanggaran pasal
5 ayat 3 maka di kenakan denda sebesar Rp. 250.000 (Dua Ratus lima Puluh ribu rupiah).
(3) Bagi orang / anggota Kelompok yang tidak ikut bergotong-royong dalam perbaikan
jaringan perpipaan akan di kenakan denda sebesar Rp. 25.000 ( Dua puluh lima ribu
rupiah ).
PETUNJUK PELAKSANAAN
KERJA-SAMA DESA UNTUK KEGIATAN AIR MINUM DAN SANITASI 53
2020 PAMSIMAS
Bagian Kedua
Pengurus
Pasal 9
(1) Bagi orang / oknum yang termasuk di dalam Pemerintah Desa atau pengurus Badan
pengelola / Pokmair yang di dapati berikut barang bukti dan saksi-saksi menyalahgunakan
wewenangnya untuk melakukan pungutan, diskriminatif / membeda-bedakan di luar aturan
maka akan di berhentikan dari jabatannya.
(2) Bagi orang / oknum yang di maksud pasal 9 ayat 1 diatas, tidak mentaati sanksi / denda
maka akan di proses melalui aturan yang berlaku.
BAB VI
IURAN AIR MINUM
Pasal 10
(1) Setiap anggota pokmair wajib membayar iuran air bersih sebesar Rp. 4000/bulan
(2) Iuran yang dimaksud pasal 10 ayat 1 diserahkan kepada pekasih Dusun paling lambat
tanggl 30 pada bulan yang bersangkutan.
(3) Bagi yang tidak membayar sampai lewat 15 ( Lima belas ) hari maka akan dilakukan
pemutusan sementara jaringan ke rumah yang bersangkutan sampai pembayaran di
lunasi.
(4) Bagi Pekasih Dusun yang tidak menyetor iuran air minum dari masing-masing anggota
berturut turut selama 3 ( tiga ) bulan maka akan dilaksanakan pemutusan jaringan/
penutupan jaringan ke Dusun tersebut.
BAB VII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 11
Dengan berlakunya Peraturan Desa ini, maka semua ketentuan / peraturan mengenai
pengelolahan dan pemanfaatan Sumber Air Bersih yang bertentangan dengan Peraturan
Bersama Kepala Desa ini di nyatakan tidak berlaku.
Pasal 12
Hal - hal yang belum di atur dalam perdes ini sepanjang mengenai pelaksanaannya di
tetapkan oleh Peraturan Kepala Desa Hanura dan Peraturan kepala Desa Cilimus.
Pasal 13
Peraturan Desa ini mulai berlaku pada tanggal di tetapkan, agar setiap orang dapat
mengetahui, memerintahkan pengundangan Peraturan Desa ini dalam Lembaran Desa
dan Berita Desa oleh Sekretaris Desa.
PETUNJUK PELAKSANAAN
54 KERJA-SAMA DESA UNTUK KEGIATAN AIR MINUM DAN SANITASI
PAMSIMAS 2020
Ditetapkan di : HANURA
Pada Tanggal : 29 SEPTEMBER 2015
1. Kepala Desa Hanura 2. Kepala Desa Cilimus
dtt
dtt
AHMAD YANI
CHODRI CAHYADI
Dtt Dtt
PETUNJUK PELAKSANAAN
KERJA-SAMA DESA UNTUK KEGIATAN AIR MINUM DAN SANITASI 55
2020 PAMSIMAS
Pada hari ini ……………. Tanggal ………………. bulan ……….. tahun ……… yang bertanda
tangan di bawah ini:
1. Nama : ………………………………….
Jabatan : Kepala Desa …………Kecamatan ………………… Kabupaten …………
Alamat : ……………………………………………………………………………
Selanjutnya disebut sebagai PIHAK KESATU
2. Nama : …………………………………………………………………………..
Jabatan : Ketua KPSPAMS Desa…….. (atas nama penyedia barang/jasa)
Alamat : …………………………………………………………………………..
Selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA
PASAL 1
RUANG LINGKUP KERJASAMA
PIHAK KEDUA harus melaksanakan dan menyelesaikan pengadaan barang (bahan/alat)/ dan
jasa sesuai dengan spesifikasi dan volume yang disyaratkan, berupa:
Penyediaan dan pengangkutan bahan sampai d lokasi kegiatan;
Penyediaan peralatan, mobilisasi/demobilisasi peralatan, penyediaan tenaga operator
peralatan di lapangan.
Pengerjaan pemasangan pipa/sumur/sanitasI
..................................................................
untuk pelaksanaan pekerjaan :
a. Nama kegiatan : ........................................................
b. Lokasi : ........................................................
PASAL 2
DOKUMEN PERJANJIAN KERJA SAMA
Dokumen perjanjian kerja sebagaimana ditentukan dibawah ini harus dibaca serta merupakan
bagian dari perjanjian kerja ini, yaitu:
(1) Surat perjanjian kerjasama pengadaan barang (bahan/jasa)
(2) Syarat-syarat umum perjanjian kerjasama
(3) Spesifikasi teknik
(4) Dokumen penawaran dan lampiran-lampirannya, khususnya :
(i) Jadwal pelaksanaan pekerjaan;
(ii) Kuantitas dan penawaran biaya;
(iii) Spesifikasi pekerjaan;
(iv) Gambar-gambar dan Adendum, (bila ada).
PETUNJUK PELAKSANAAN
56 KERJA-SAMA DESA UNTUK KEGIATAN AIR MINUM DAN SANITASI
PAMSIMAS 2020
PASAL 3
MASA PERJANJIAN KERJA
PASAL 4
JUMLAH NILAI PERJANJIAN KERJA
Nilai perjanjian kerja untuk pekerjaan yang tertuang didalam pasal (1) surat perjanjian ini,
bersifat lumpsum untuk seluruh pekerjaan sebagaimana dicantumkan dalam dokumen
penawaran pekerjaan dari penyedia barang/jasa bersangkutan, sebesar: Rp....................(........
............................. Rupiah)
PASAL 5
CARA PEMBAYARAN dan PENYERAHAN PEKERJAAN
1. Seluruh pelaksanaan pembayaran pekerjaan tersebut dalam pasal (1) surat perjanjian ini
bisa dilaksanakan melalui Rekening Bank Penyedia Barang/jasa oleh pihak Pertama dan
dinyatakan dengan Berita Acara Pembayaran;
2. Pembayaran berikutnya akan dilaksanakan setelah bahan/alat/pekerjaan*) diterima atau
dilaksanakan oleh pihak pertama dilokasi proyek;
3. Apabila pihak Pertama menghendaki penyerahan bahan/alat*) atau pelaksanaan pekerjaan
tidak dilaksanakan secara sekaligus tetapi secara bertahap sesuai kebutuhan pekerjaan
pihak pertama maka cara pembayaran akan dilaksanakan secara bertahap sesuai nilai
tahapan penyerahan pekerjaan.
4. Rincian volume dan waktu penyerahan pekerjaan sebagaimana dimaksud dalam tahap
penyerahan pekerjaan pada pasal 5.3 diatas, akan diberitahukan kemudian oleh pihak
Pertama kepada pihak Kedua secara tertulis, selambat-lambatnya 5 (lima) hari kalender
sebelum batas waktu penyerahan bahan/alat*) yang dikehendaki oleh pihak Pertama.
PASAL 6
SANKSI
1. Apabila terjadi keterlambatan pekerjaan akibat dari kelalaian penyedia barang/jasa, maka
yang bersangkutan dikenakan denda keterlambatan sekurang-kurangnya 1/1000 (satu
perseribu) per hari dari nilai kontrak, dan akan diperhitungkan pada saat pembayaran
kepada Pemasok;
2. Keterlambatan yang diakibatkan karena adanya force majeure/kahar maka pihak penyedia
barang/jasa tidak dikenakan denda selama ada pembuktian secara tertulis dan syah oleh
pihak penyedia barang/jasa. Kejadian tersebut harus dilaporkan kepada Pelaksana
Kegiatan selambat-lambatnya 3 (tiga) hari setelah adanya kejadian dimaksud.
3. Keadaan kahar/force majeure adalah suatu keadaan yang terjadi diluar kehendak para
pihak seperti : kerusuhan, bencana alam (banjir, gempa bumi, badai, gunung meletus, tanah
longsor, dan angin topan), kebakaran, sehingga kewajiban yang ditentukan dalam kontrak
tidak dapat dipenuhi.
4. Pihak Pertama berhak memutuskan/membatalkan kontrak kerja dengan Pihak Kedua dan
mengalihkan kepada Pihak lain tanpa terlebih dahulu memberitahukan kepada Pihak
PETUNJUK PELAKSANAAN
KERJA-SAMA DESA UNTUK KEGIATAN AIR MINUM DAN SANITASI 57
2020 PAMSIMAS
Kedua, apabila Pihak Kedua tidak melaksanakan pekerjaan dalam waktu 16 (enam belas)
hari kalender sejak ditandatanganinya perjanjian ini dan atau sejak disampaikannya
pemberitahuan tertulis sebagaimana dimaksud pada pasal 5.4 diatas
(………………………………) (………………………………..)
Mengetahui
Camat ………………..
(…………………………………)
PETUNJUK PELAKSANAAN
58 KERJA-SAMA DESA UNTUK KEGIATAN AIR MINUM DAN SANITASI
PAMSIMAS 2018
Tersedia
Dirasakan Sangat Menghambat Potensi
Sering
No Bidang Masalah oleh Banyak Parah dan Peningkatan untuk Jumlah Nilai Peringkat
Terjadi
Orang Mendesak Pendapat Memecahka
n
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
PETUNJUK PELAKSANAAN
KERJA-SAMA DESA UNTUK KEGIATAN AIR MINUM DAN SANITASI
59
2018 PAMSIMAS
Untuk mengetahui besarnya nilai yang diberikan pada masing-masing kriteria. Maka perlu dilakukan
pembobotan. Hal ini dimaksutkan untuk mempermudah masyarakat dalam menilai masing-masing
kriteria. Untuk memberikan nilai, terlebih dahulu harus disepakati rentang nilai yang akan diberikan.
Dalam hal ini telah disepakati bahwa nilainya adalah antara 1-5. Nilai tersebut berarti bahwa nilai
terendah adalah 1 dan nilai tertinggi adalah 5 dengan interval sebagai berikut.
PETUNJUK PELAKSANAAN
60 KERJA-SAMA DESA UNTUK KEGIATAN AIR MINUM DAN SANITASI
PAMSIMAS 2018
Bidang : ………………………………………………...
Sub Bidang : ………………………………………………...
Nama Kegitan : ………………………………………………...
Sasaran Kegitanan (Outcome) : ………………………………………………...
Volume dan Satuan Output : ………………………………………………...
A. Latar Belakang :
1. Dasar Hukum : ………………………………………………...
2. Gambaran Umum Kegitan : ………………………………………………...
(………………………………………..)
PETUNJUK PELAKSANAAN
KERJA-SAMA DESA UNTUK KEGIATAN AIR MINUM DAN SANITASI 61
2018 PAMSIMAS
TIDAK
NO. URAIAN ADA KETERANGAN
ADA
I ORGANISASI
1. Memiliki Surat Pendaftaran Organisasi dari
Institusi/Pejabat yang berwenang dan masih
berlaku*)
2. Memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak atas
nama organisasi*)
4. Memiliki AD/ART
5. Memiliki pengurus yang aktif sekurang
kurangnya 5 (lima) orang
6. Memiliki Daftar Anggota/Pemanfaat
II ADMINISTRASI
7. Memiliki Buku Kas
8. Memiliki Rekening Bank atas nama
organisasi
9. Memiliki Daftar Aset
10. Memiliki administrasi surat menyurat
III KEGIATAN
11. Memiliki Rencana Kerja
12. Memiliki pengalaman minimal 1 (satu) tahun
mengelola sistem penyediaan air minum dan
sanitasi
13. Memiliki Daftar Hadir pertemuan pengurus
minimal 3 (tiga) kali dalam 1 tahun terakhir
14. Memiliki Daftar Hadir pertemuan anggota
minimal 1 (satu) kali dalam 1 tahun terakhir
IV PERMODALAN
15. SPAMS yang dikelola masih berfungsi baik
16. Memiliki sumber permodalan yang rutin
(iuran anggota atau lainnya)
V JEJARING / KEMITRAAN
17. Memiliki pengalaman bermitra untuk
kegiatan air minum dan sanitasi dengan
lembaga lainnya (CSR/Perbankan/NGO/
Pemda)
Jumlah
Keterangan:
1. *) Jika persyaratan ini tidak ada, maka secara otomatis gugur (tidak bisa menjadi Pihak
Ketiga)
2. Jika jumlah “YA/ADA” kurang dari 10, maka organisasi tersebut dinyatakan TIDAK
LAYAK menjadi Pihak Ketiga
PETUNJUK PELAKSANAAN
62 KERJA-SAMA DESA UNTUK KEGIATAN AIR MINUM DAN SANITASI
PAMSIMAS 2018
TIDAK/
NO. URAIAN YA/ADA TIDAK KETERANGAN
ADAK
I TANGGAPAN KAK/PROPOSAL
1. Memahami permasalahan yang akan
dikerjakan
2. Memiliki solusi untuk menyelesaikan
permasalahan yang akan dikerjakan
II PERSONIL/FASILITAS PENDUKUNG
3. Memiliki personal pendukung sesuai
kebutuhan pekerjaan
4. Memiliki fasilitas pendukung untuk
melaksanakan pekerjaan
IV JADWAL
8. Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan
9. Jadwal Penugasan Personal
Keterangan:
3. *) Jika persyaratan ini tidak, maka dapat dilakukan negosiasi
4. Jika jumlah “YA/ADA” kurang dari 7, maka proposal tersebut dinyatakan TIDAK LAYAK
PETUNJUK PELAKSANAAN
KERJA-SAMA DESA UNTUK KEGIATAN AIR MINUM DAN SANITASI 63
2020 PAMSIMAS
BERITA ACARA
MUSYAWARAH DESA
Berkaitan dengan Rencana Kegiatan Kerja sama antar-Desa antara desa “Hanura” dengan
desa “Cilimus” untuk memanfaatkan mata air yang berlokasi di ……………. Untuk
pembagunan Sarana Air Minum Pedesaan dengan sistem perpipaan, maka telah dilakukan
persetujuan oleh masyarakat melalui musyawarah desa yang telah diadakan di Desa
…………… Kecamatan ……………… Kabupaten ………………... Provinsi ...……………
dalam rangka pembahasan dan persetujuan masyarakat desa, maka pada hari ini:
Jam : ………………………………………..
Tempat : ………………………………………..
yang dihadiri oleh Kepala Desa, unsur perangkat Desa, BPD, wakil-wakil kelompok
masyarakat, sebagaimana daftar hadir terlampir.
Materi yang dibahas, narasumber, notulen dan yang bertindak selaku unsur pimpinan dalam
musyawarah desa ini adalah :
A. Materi
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
B. Pimpinan Musyawarah dan Narasumber
Pemimpin Musyawarah: ………………………………….dari …………………………………
2.…………….………………….dari …………………………………
3. ……………………………….dari …………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
PETUNJUK PELAKSANAAN
64 KERJA-SAMA DESA UNTUK KEGIATAN AIR MINUM DAN SANITASI
PAMSIMAS 2020
Demikian Berita Acara ini dibuat dan disahkan dengan penuh tanggungjawab agar dapat
dipergunakan sebagaimana mestinya.
…………….Tgl,…………………….
Mengetahui: Ketua BPD
Kepala Desa
(………………………) (………………………)
Mengetahui dan Menyetujui,
Catatan: ……………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………..
2020 PAMSIMAS
I. PENDAHULUAN
[Menguraikan maksud dan tujuan pelaksanaan kegiatan kerjasama desa secara umum]
[Mnguraikan rincian hasil yang diharapkan dari setiap tahapan pekerjaan yang akan
dilakukan]
[Menguraikan dan merinci semua jenis pekerjaan dan tahapanya yang akan
dilaksanakan dalam kegiatan kerja sama desa
V. PELAKSANAAN KEGIATAN
Waktu pelaksanaan
Jenis kegiatan
Kualifikasi personil/lembaga yang dibutuhkan untuk melaksanakan kegiatan
Lainnya
VII. ANGGARAN
PETUNJUK PELAKSANAAN
66 KERJA-SAMA DESA UNTUK KEGIATAN AIR MINUM DAN SANITASI
DIREKTOTAT JENDERAL BINA PEMERINTAHAN DESA
KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA
TAHUN 2020