DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................................ii
DAFTAR TABEL............................................................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR.......................................................................................................................iv
DAFTAR LAMPIRAN.....................................................................................................................v
DAFTAR SINGKATAN..................................................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN
1.3. Tujuan.......................................................................................................................3
2.1. Pengertian..................................................................................................................5
2.2. Prinsip dan Dasar Kerja-sama Desa Untuk Kegiatan Air Minum dan
Sanitasi......................................................................................................................5
2.2.1. Prinsip.............................................................................................................5
2.2.2. Dasar...............................................................................................................5
2.4. Jenis Kerja-sama Desa Untuk Kegiatan Air Minum Dan Sanitasi.............................5
2.7. Persyaratan Umum Kerja-sama Desa Untuk Kegiatan Air Minum dan Sanitasi.......7
PETUNJUK PELAKSANAAN
i KERJA-SAMA DESA UNTUK KEGIATAN AIR MINUM DAN
PAMSIMAS
2.8. Status Kepemilikan Sarana Air Minum dan Sanitasi di Desa serta Strategi
Keberlanjutannya ...................................................................................... 8
2.8.1. Sarana Air Minum dan Sanitasi Yang Merupakan Aset Desa ......... 8
2.8.2. Sarana Air Minum dan Sanitasi Yang Bukan Merupakan Aset Desa 9
BAB III TATACARA KERJA-SAMA DESA UNTUK KEGIATAN AIR MINUM DAN
SANITASI
3.1. Tatacara Kerja-sama Antar Desa Untuk Kegiatan Air Minum dan Sanitasi
.................................................................................................... 12
PETUNJUK
PELAKSANAAN KERJA-SAMA DESA UNTUK KEGIATAN AIR i
2020 PAMSIMAS
DAFTAR TABEL
DAFTAR BAGAN/GAMBAR
Gambar 2.1. Jenis Kerja-sama Desa Untuk Kegiatan Air Minum dan Sanitasi …... 6
Gambar 3.1. Tahapan Kerja-sama Antar-Desa Untuk Kegiatan Air Minum dan
Sanitasi ……………………………………………………………………… 13
Gambar 3.2. Tahapan Kerja-sama dengan Pihak Ketiga …………………………….. 23
PETUNJUK PELAKSANAAN
i KERJA-SAMA DESA UNTUK KEGIATAN AIR MINUM DAN
PAMSIMAS
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Contoh Surat Pernyataan Hibah Sarana Air Minum dan Sanitasi
kepada Pemerintah Desa …………………………………………….. 37
Lampiran 2 : Contoh Peraturan Desa tentang Pembentukan Kelompok
Pengelola Sistem Penyediaan Air Minum dan Sanitasi …………….. 39
Lampiran 3 : Contoh Surat Keputusan Kepala Desa Tentang Pengangkatan dan Penetapan
Kepengurusan Kelompok Pengelola Sistem Penyediaan
Air Minum dan Sanitasi …………………………………. 46
Lampiran 4 : Contoh Peraturan Bersama Kepala Desa ……………………………. 49
Lampiran 5 : Contoh Perjanjian Bersama dengan Pihak Ketiga ………………….. 56
Lampiran 6 : Lembar/Format Skala Prioritas Pembangunan Desa ……………….. 59
Lampiran 7 : Format Kerangka Acuan Kerja ………………………………………… 61
Lampiran 8 : Lembar Penilaian Kualifikasi Pihak Ketiga Dalam Rangka
Kerjasama Desa Untuk Kegiatan Air Minum dan Sanitasi………….. 62
Lampiran 9 : Lembar Penilaian Proposal Pihak Ketiga …………………………….. 63
Lampiran 10 : Contoh Berita Acara Musyawarah Desa ……………………………… 64
Lampiran 11 : Format Kerangka Acuan Kerja ………………………………………… 66
PETUNJUK
PELAKSANAAN KERJA-SAMA DESA UNTUK KEGIATAN AIR v
2020 PAMSIMAS
DAFTAR SINGKATAN
AMPL : Air Minum dan Penyehatan Lingkungan
AMS : Air Minum dan Sanitasi
APB Desa : Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa
BPD : Badan Permusyawaratan Desa
BKAD : Badan Kerja-sama Antar Desa
BUM Desa : Badan Usaha Milik Desa
BUM Desma : Badan Usaha Milik Desa Bersama
CPIU : Central Project Implementation Unit
CPMU : Central Project Management Unit
DC : District Coordinator
DPMU : District Project Management Unit
DU RKP Desa : Daftar Usulan Rencana Kerja Pemerintah Desa
KKM : Kelompok Keswadayaan Masyarakat
KPSPAMS : Kelompok Pengelola Sistem Penyediaan Air Minum dan Sanitasi
NMC : National Management Consultant
PAMSIMAS : Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat
Perber : Peraturan Bersama
Perdes : Peraturan Desa
PJM ProAKSi : Perencanaan Jangka Menengan Program Air Minum, Kesehatan dan Sanitasi
Pokja : Kelompok Kerja
PPMU : Province Project Management Unit
RKM : Rencana Kerja Masyaraka
RKP Desa : Rencana Kerja Pemerintah Desa
RPJM Desa : Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa
RPJMN : Rencana Pembangunan Jangka Menegah Nasional
ROMS : Regional Oversight Management Services
SAM : Sarana Air Minum
SDGs : Sustainable Development Goal
SIM : Sistem Informasi Manajemen
SPAMS : Sarana Penyediaan Air Minum dan Sanitasi
SPM : Standar Pelayanan Minimum
TPK : Tim Pelaksana kegiatan
PETUNJUK PELAKSANAAN
v KERJA-SAMA DESA UNTUK KEGIATAN AIR MINUM DAN
PAMSIMAS
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Pentingnya ketersediaan air minum dan sanitasi untuk kehidupan yang layak menjadi agenda
pembangunan nasional maupun internasional dalam mewujudkan akses universal air minum
dan sanitasi. Untuk itu penyediaan air minum dan sanitasi merupakan tanggungjawab semua
pihak serta menjadi urusan pemerintahan wajib terkait pelayanan dasar sebagai pelaksanaan
Standar Pelayanan Minimal (SPM). Pelaksanaan penyediaan air minum dan sanitasi menjadi
agenda nasional yang tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menegah Nasional
(RPJMN) 2020- 2024 yaitu: [a] Mendukung target Sustainable Development Goal (SDGs)
Akses Universal Air Minum Layak dan Aman serta SPM Air Minum, [b] Meningkatkan
kesehatan masyarakat, [c] Meningkatkan kesejahteraan masyarakat untuk bisa memiliki akses
terhadap layanan dasar, dan [d] Menurunkan angka stunting.
Hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional 2018 oleh Badan Pusat Statistik mencatat capaian akses
air minum layak secara nasional baru mencapai 61,29%, masih terdapat 38,71% yang belum
mempunyai akses terhadap air minum layak terutama untuk masyarakat di perdesaan. 100%
akses terhadap air minum dan sanitasi yang ditargetkan pada tahun 2019 tidak tercapai, dengan
kenyataan tersebut, pemerintah akhirnya menggeser target untuk mewujudkan 100% akses
terhadap air minum dan sanitasi layak pada tahun 2030.
Penyediaan Air minum dan sanitasi perdesaan yang dilakukan oleh pemerintah salah satunya
melalui Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas).
Program Pamsimas dimulai sejak tahun 2008 dan sampai dengan akhir tahun 2019, Program
Pamsimas telah melayani 17.438.829 jiwa, yang berada di 25.023 desa pada 396
kabupaten/kota di 33 provinsi. (Laporan Data SIM Keberlanjutan, Desember, 2019)..
Sejak terbitnya Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, peran Pemerintah Desa
dalam berbagai aspek pembangunan terus ditingkatkan beriringan dengan kewenangan dan
dukungan penganggaran yang dilekatkan pada Pemerintah Desa, demikian pula halnya pada
program Pamsimas, sejak Pamsimas III yang dimulai tahun 2016 Pemerintah Desa diwajibkan
untuk menganggarkan pada APB Desa untuk kegiatan air minum, kesehatan dan sanitasi
sebesar minimal 10% dari total nilai Rencana Kerja Masyarakat (RKM).
Terkait dengan kewenangan lokal berskala Desa, maka desa mempunyai kewenangan penuh
untuk mengatur dan mengurus desanya sesuai kebutuhan yang mendasar dan prioritas yang
diputuskan dalam Musyawarah Desa, salah satunya adalah menyangkut kebutuhan dasar
terhadap ketersediaan air minum dan sanitasi bagi masyarakat di desa, dengan dasar ini
diharapkan Pemerintah Desa dapat berperan dalam mempercepat perwujudan 100% akses air
minum dan sanitasi bagi masyarakatnya yang dilakukan melalui mekanisme perencanaan dan
penganggaran desa.
PETUNJUK
PELAKSANAAN KERJA-SAMA DESA UNTUK KEGIATAN AIR 1
2020
Dari tahun ke tahun jumlah sarana air minum (SAM) yang dibangun melalui Program
Pamsimas terus bertambah dan pengelolaannya diserahkan kepada KPSPAMS (Kelompok
Pengelola Sistem Penyediaan Air Minum dan Sanitasi). Kondisi KPSPAMS di setiap desa
tentunya beragam, ada yang baru tumbuh, mulai berkembang, sudah maju dan bahkan ada yang
telah mandiri, namun demikian juga tentunya ada yang tidak aktif.
KPSPAMS terus didorong untuk mandiri sehingga bisa melakukan pengelolaan, pemeliharaan
dan pengembangan SAM agar terus berkesinambungan, namun demikian peran Pemerintah
Desa yang secara formal mempunyai kewenangan terhadap pemenuhan kebutuhan air minum
berskala desa dan bertanggungjawab terhadap pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat di desa,
juga perlu didorong untuk memberikan perhatian yang lebih besar agar dapat membina
KPSPAMS, dan melanjutkan kegiatan penyediaan air minum dan sanitasi di desa melalui
pendanaan yang bersumber dari APB Desa maupun sumber lainnya yang dapat diakses oleh
Pemerintah Desa.
Untuk menjawab tantangan di atas, perlu dicarikan strategi agar Pemerintah Desa dapat
berperan lebih optimal guna kesinambungan program peyediaan air minum dan sanitasi di
desa, apalagi jika dikaitkan dengan kegiatan Pamsimas III yang tentunya juga akan berakhir,
maka Pemerintah Desa diharapkan dapat melanjutkan kegiatan ini menggunakan platform
Pamsimas dengan cara mengintegrasikan PJM ProAKSi dan RKM ke dalam RPJM Desa dan
RKP Desa.
Starategi untuk mensiasati hambatan yang dialami oleh Pemerintah Desa dalam melakukan
dukungan terhadap pemanfaatan, pemeliharaan dan pengembangan terhadap SAM yang telah
dibangun masyarakat pada program Pamsimas dapat mengunakan Peraturan Menteri Dalam
Negeri Republik Indonesia Nomor 96 Tahun 2017 Tentang Tata Cara Kerja-sama Desa di
Bidang Pemerintahan Desa.
Petunjuk Pelaksanaan Kerja-sama Desa Untuk Kegiatan Air Minum dan Sanitasi ini
daharapkan dapat memberi arahan teknis kepada semua pihak yang terkait agar pelaksanaan
Kerja-sama Desa yang dilakukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Penyusunan Petunjuk Pelaksanaan Kerja-sama Desa Untuk Kegiatan Air Minum dan Sanitasi
dibuat sesuai dengan ketentuan yang berlaku dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri
Republik Indonesia Nomor 96 Tahun 2017 Tentang Tata Cara Kerja- sama Desa di Bidang
Pemerintahan Desa, dengan memperhatikan ketentuan hukum yang terdapat dalam:
PETUNJUK PELAKSANAAN
2 KERJA-SAMA DESA UNTUK KEGIATAN AIR MINUM DAN
PAMSIMAS
3) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244), sebagaimana telah beberapa kali diubah
terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5679);
4) Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-
Undang Nomor 6 tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 123, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5539)
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2015 tentang
Perubahan Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan
Undang Undang Nomor 6 tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5717);
5) Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 111 Tahun 2014 Tentang
Pedoman Teknis Peraturan Di Desa (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016
Nomor 53);
6) Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 114 Tahun 2014 Tentang
Pedoman Pembangunan Desa (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor
2094);
7) Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2016 Tentang
Pengelolaan Aset Desa (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 53);
8) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 44 Tahun 2016 Tentang Kewenangan Desa
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 1037);
9) Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 46 Tahun 2016 Tentang
Laporan Kepala Desa (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 1099);
10) Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2018 Tentang
Pengelolaan Keuangan Desa (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 611);
11) Peraturan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Nomor 12 tahun 2019
tentang Pedoman Penyusunan Tata Cara Pengadaan Barang/Jasa di Desa (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 1455)
1.3. Tujuan
PETUNJUK
PELAKSANAAN KERJA-SAMA DESA UNTUK KEGIATAN AIR 3
2020
1.4. Ruang Lingkup Petunjuk Pelaksanaan
Petunjuk Pelaksanaan ini memberikan arahan kepada Pemerintah Desa dan pihak lainnya yang
terkait dalam pelaksanaan kerja-sama desa untuk kegiatan air minum dan sanitasi dengan
ruang lingkup yang meliputi:
1) Kerja-sama Desa sebagai strategi keberlanjutan Penyediaan Air Minum dan sanitasi
di desa;
2) Jenis Kerja-sama Desa untuk kegiatan air minum dan sanitasi;
3) Tata Cara Kerja-sama Desa untuk kegiatan air minum dan sanitasi;
4) Pembinaan dan Pengawasan Kerja-sama Desa untuk kegiatan air minum dan sanitasi.
Petunjuk Pelaksanaan ini juga dilengkapi dengan lampiran yang berisi contoh maupun format
yang dapat mempermudah Pemerintah Desa dan para pihak dalam mengadministrasikan kerja-
sama desa untuk kegiatan air minum dan sanitasi.
Pengguna Petunjuk Pelaksanaan ini adalah seluruh pemangku kepentingan yang berperan
dalam mewujudkan akses universal air minum dan sanitasi.
Adapun pengguna dan manfaat Petunjuk Pelaksanaan ini dapat dilihat pada Tabel 1.1.
PETUNJUK PELAKSANAAN
4 KERJA-SAMA DESA UNTUK KEGIATAN AIR MINUM DAN
PAMSIMAS
BAB 2
KERJA-SAMA DESA UNTUK KEGIATAN AIR MINUM
DAN SANITASI
2.1. Pengertian
“Kerja-sama desa untuk kegiatan air minum dan sanitasi” adalah kesepakatan bersama
antar-Desa dan/atau dengan pihak ketiga yang dibuat secara tertulis untuk kegiatan
pembangunan dan/atau pengembangan dan/atau pemeliharaan sarana penyediaan air minum
dan sanitasi yang merupakan kewenangan desa yang bertujuan untuk memberikan pelayanan
dasar masyarakat desa serta menimbulkan hak dan kewajiban para pihak.
2.2. Prinsip dan Dasar Kerja-sama Desa Untuk Kegiatan Air Minum dan Sanitasi
2.2.1. Prinsip:
Saling membutuhkan
Saling mendukung dan menguatkan
Saling menguntungkan
2.2.2. Dasar:
Adanya kebutuhan yang dirasakan oleh Pemerintah Desa maupun Pihak Ketiga
(KKM/KPSPAMS atau lainnya) yang akan bekerja-sama untuk kegiatan air mium
dan sanitasi;
Adanya persoalan intern dan ekstern di desa terkait dengan pemenuhan kebutuhan
air minum dan sanitasi;
Kegiatan yang dijalankan dapat memberikan manfaat yang nyata yang bersifat
‘Mutual benefit’ bagi Pemerintah Desa maupun Pihak Ketiga (KKM/KPSPAMS
atau lainnya).
Kegiatan kerja-sama Desa yang dapat dilakukan untuk penyediaan sarana air minum dan sanitasi
adalah:
1) pembangunan sarana air minum dan/atau sanitasi;
2) pengembangan sarana air minum dan/atau sanitasi;
3) pemeliharaan sarana air minum dan/atau sanitasi.
Ketiga bentuk kegiatan di atas dilakukan dalam rangka melayani kebutuhan dasar masyarakat
desa terkait kebutuhan air minum layak dan sanitasi yang sehat.
2.4. Jenis Kerja-sama Desa Untuk Kegiatan Air Minum Dan Sanitasi
a. Kerja-sama Desa untuk kegiatan air minum dan sanitasi terdiri dari 2 (dua) jenis, yaitu:
PETUNJUK
PELAKSANAAN KERJA-SAMA DESA UNTUK KEGIATAN AIR 5
2020
1) kerja-sama antar-Desa; dan
2) kerja-sama dengan pihak ketiga.
Gambar 2.1. Jenis Kerja-sama Desa Untuk Kegiatan Air Minum dan Sanitasi
Jenis Kerja-sama Desa Untuk Kegiatan
Air Minum dan Sanitasi
Kerja-sama Antar-Desa
Kerja-sama Dengan Pihak
Ketiga Atas Prakarsa Desa
Kerja-sama Dengan Pihak Ketiga
Peraturan Bersama Kepala Desa dan Perjanjian Bersama untuk kegiatan air minum dan sanitasi
paling sedikit memuat:
a. ruang lingkup kerja-sama;
b. bidang kerja-sama;
c. tata cara dan ketentuan pelaksanaan kerja-sama;
d. jangka waktu;
e. hak dan kewajiban;
f. pendanaan;
g. tata cara perubahan, penundaan, dan pembatalan; dan
h. penyelesaian perselisihan.
1
Nama kegiatan disesuaikan dengan Lampiran Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 20 Tahun 2018 Tentang
Pengelolaan Keuangan Desa. Nama Kegiatan tersebut sesuai dengan kode rekening pada APB Desa.
PETUNJUK PELAKSANAAN
6 KERJA-SAMA DESA UNTUK KEGIATAN AIR MINUM DAN
PAMSIMAS
Tabel 2.1 Bidang dan Potensi Desa Yang Dikerja-samakan
Kode
BIDANG, SUB BIDANG dan KEGIATAN
Rekening
2 BIDANG PELAKSANAAN PEMBANGUNAN
2 2 Sub Bidang Kesehatan
2 2 03 Penyuluhan dan Pelatihan Bidang Kesehatan (untuk masyarakat, Tenaga
Kesehatan, Kader Kesehatan, dll)
2 4 Sub Bidang Kawasan Permukiman
2 4 03 Pemeliharaan Sumber Air Bersih Milik Desa (Mata Air/Tandon
Penampungan Air Hujan/Sumur Bor, dll)
2 4 04 Pemeliharaan Sambungan Air Bersih ke Rumah Tangga
(Pipanisasi dll)
2 4 06 Pemeliharaan Fasilitas Jamban Umum/MCK Umum, dll)
2 4 10 Pembangunan/Rehabilitasi/Peningkatan Sumur Resapan **
2 4 11 Pembangunan/Rehabilitasi/Peningkatan Sumber Air Bersih Milik Desa
(Mata Air/Tandon Penampungan Air Hujan/Sumur Bor, dll) **
2 4 12 Pembangunan/Rehabilitasi/Peningkatan Sumber Air Bersih ke Rumah
Tangga (Pipanisasi, dll) **
2 4 14 Pembangunan/Rehabilitasi/Peningkatan Fasilitas Jamban
Umum/MCK umum, dll **
Untuk penamaan kegiatan, pilih salah satu sesuai kebutuhan desa, misal:
** Pembangunan atau Rehabilitasi atau Peningkatan atau Pengerasan
2.7. Persyaratan Umum Kerja-sama Desa Untuk Kegiatan Air Minum dan Sanitasi
PETUNJUK
PELAKSANAAN KERJA-SAMA DESA UNTUK KEGIATAN AIR 7
2020
2.8. Status Kepemilikan Sarana Air Minum dan Sanitasi di Desa serta Strategi
Keberlanjutannya
Sarana air minum dan sanitasi yang ada di desa, jika dilihat dari sisi Pemerintahan Desa, maka
status kepemilikan asetnya dapat dikelompokkan menjadi 2 (dua), yaitu:
1) sarana air minum dan sanitasi yang merupakan aset desa, dan
2) sarana air minum dan sanitasi yang bukan merupakan aset desa.
Untuk keberlanjutan pelayanan dan pemenuhan kebutuhan air minum dan sanitasi bagi
masyarakat desa, Pemerintah Desa bertanggungjawab penuh terhadap opersional,
pemeliharaan dan pengembangan sarana air minum dan sanitasi yang merupakan aset desa,
sedangkan untuk sarana air minum dan sanitasi yang bukan merupakan aset desa tetapi
melayani kebutuhan air minum dan sanitasi bagi masayarakat di desa, maka Pemerintah Desa
dapat menjalin kerja sama dengan pemilik/pengelola sarana tersebut.
2.8.1. Sarana Air Minum Dan Sanitasi Yang Merupakan Aset Desa
a. Sarana air minum dan sanitasi yang merupakan aset desa dapat berasal dari:
1) Sarana yang dibangun oleh Pemerintah Desa dengan menggunakan sumber
pendanaan dari APB Desa;
2) Sarana yang diperoleh dari hibah pihak lain kepada desa, dalam hal ini
termasuk sarana air minum dan sanitasi yang telah
diserahkan/dihibahkan oleh KKM/KPSPAMS kepada Pemerintah Desa
dan sudah dicatatkan dalam buku aset desa ( Contoh Surat Pernyataan Hibah
Sarana Air Minum dan Sanitasi kepada Pemerintah Desa terlampir);
3) Sarana yang diperoleh karena hak asal usul dan tercatat dalam buku aset
desa;
4) Sarana yang diperoleh dengan cara lain yang sah dan tercatat dalam buku
aset desa.
Untuk keberlanjutan sarana air minum dan sanitasi milik desa sesuai uraian di
atas, maka Pemerintah Desa berkewajiban untuk melakukan pemeliharaan dan
dianggarkan dalam pengeluaran pemerintah desa yang bersumber dari APB
Desa.
b. Pengelolaan sarana air minum dan sanitasi yang merupakan aset desa dapat
diserahkan oleh Pemerintah Desa kepada BUM Desa atau kepada Kelompok
Pengelola Sistem Penyediaan Air Minum dan Sanitasi yang dibentuk
berdasarkan ‘Peraturan Desa’ dan Kepengurusannya
PETUNJUK PELAKSANAAN
8 KERJA-SAMA DESA UNTUK KEGIATAN AIR MINUM DAN
PAMSIMAS
ditetapkan dengan ‘Surat Keputusan Kepala Desa’. (Contoh Peraturan
Desa dan Surat Keputusan Kepala Desa terlampir).
d. Kerja-sama Antar Desa atau Kerja-sama Dengan Pihak Ketiga dapat dilakukan
oleh Pemerintah Desa dalam rangka pembangunan, pengembangan, pengelolaan
ataupun pemeliharaan sarana air minum dan sanitasi yang merupakan aset desa.
2.8.2. Sarana Air Minum Dan Sanitasi Yang Bukan Merupakan Aset Desa
Sarana air minum dan sanitasi yang bukan merupakan aset desa yang dimaksudkan
dalam Buku Petunjuk Pelaksanaan ini adalah sarana yang ada di desa namun tidak
dibangun, tidak dimiliki serta tidak dikelola oleh pemerintah desa.
“Sarana air minum dan sanitasi yang dibangun melalui Program Pamsimas bukan
merupakan aset desa”, karena sarana tersebut diserahkan, dimiliki dan dikelola oleh
masyarakat melalui organisasi yang disebut Kelompok Pengelola Sistem Air Minum
dan Sanitasi (KPSPAMS) atau nama lainnya. Namun dalam perkembangannya
sarana tersebut ada juga yang sudah diserahkan/dihibahkan oleh KKM/KPSPAMS
kepada Pemerintah Desa.
Untuk sarana air minum dan sanitasi yang masih dimiliki dan dikelola oleh
KKM/KPSPAMS dengan mempertimbangkan tujuan pelayanan terhadap masyarakat
desa terhadap pemenuhan dan keberlanjutan ketersediaan air minum bagi masyarakat
desa, maka Pemerintah Desa dapat melakukan kerja-sama dengan KKM/KPSPAMS
atau pengelola air minum berskala desa lainnya yang berada dalam wilayah
kewenangan desa.
PETUNJUK
PELAKSANAAN KERJA-SAMA DESA UNTUK KEGIATAN AIR 9
2020
Tabel 2.2. Peran dan Tanggungjawab Pelaku Pamsimas
Subyek Peran dan Tanggungjawab
Kementerian Dalam Peran dan Tanggungjawab Kementerian Dalam Negeri
Negeri, cq. Ditjen Bina cq. Ditjen Bina Pemdes terkait dengan Kerja-sama
Pemdes berkoordinasi Desa untuk Kegiatan Air Minum dan Sanitasi adalah:
dengan Memberikan Petunjuk Pelaksanaan;
Kementerian/Lembaga Melakukan koordinasi dan pembekalan kepada
terkait Pemerintah Provinsi dan ROMS melalui kegiatan
Pelatihan Bagi Master of Trainers Kerja-sama
Desa untuk Kegiatan Air Minum dan Sanitasi;
Melakukan koordinasi dan pembekalan kepada
Pemerintah Kabupaten dan ROMS melalui
kegiatan Pelatihan Bagi Master of Trainers Kerja-
sama Desa untuk Kegiatan Air Minum dan
Sanitasi;
Melakukan bimbingan teknis bagi pemerintah desa
dalam rangka pelaksanaan kerja-sama desa untuk
kegiatan air minum dan sanitasi;
Memastikan Kerja-sama Desa untuk Kegiatan Air
Minum dan Sanitasi, berjalan sesuai
ketentuan yang berlaku.
Dinas PMD Provinsi Peran dan Tanggungjawab Dinas PMD Provinsi terkait
Cq. Bidang yang dengan Kerja-sama Desa untuk Kegiatan Air Minum
menangani Pemdes atau dan Sanitasi adalah:
kerja sama desa Mengkoordinir Dinas PMD Kabupaten untuk
berkoordinasi dengan melakukan pembinaan dan pemantauan kepada
OPD terkait Pemerintah Desa;
Melakukan rekapitulasi laporan Dinas PMD
Kabupaten untuk dilanjutkan kepada Ditjen Bina
Pemdes Kemendagri.
Dinas PMD Melakukan pembinaan dan pemantauan kepada
Kabupaten Pemerintah Desa agar melakukan Kerja-sama Desa
Cq. Bidang yang untuk Kegiatan Air Minum dan Sanitasi dan sesuai
menangani Pemdes atau dengan ketentuan yang berlaku.
kerja sama desa Bersama Camat untuk melakukan pemantauan
berkoordinasi dengan pelaksanaan Kerja-sama Desa untuk Kegiatan Air
OPD terkait Minum dan Sanitasi.
Melaporkan pelaksanaan Kerja-sama Desa untuk
Kegiatan Air Minum dan Sanitasi kepada Menteri
Dalam Negeri melalui Dinas PMD
Provinsi.
PETUNJUK PELAKSANAAN
1 KERJA-SAMA DESA UNTUK KEGIATAN AIR MINUM DAN
PAMSIMAS
PETUNJUK
PELAKSANAAN KERJA-SAMA DESA UNTUK KEGIATAN AIR 1
2020
BAB 3
TATACARA KERJA-SAMA DESA UNTUK KEGIATAN
AIR MINUM DAN SANITASI
Tatacara Kerja-sama Desa untuk Kegitan Air Minum dan sanitasi dibagi menjadi 2 yaitu:
3.1. Tatacara Kerja-sama Antar Desa Untuk Kegiatan Air Minum dan Sanitasi
Kerja-sama antar-Desa yang pelaksanaannya melibatkan BUM Desa dan/atau kerja-sama antar-Desa yang
PETUNJUK PELAKSANAAN
1 KERJA-SAMA DESA UNTUK KEGIATAN AIR MINUM DAN
PAMSIMAS
3.1.2. Tahapan dan Langkah Kerja-sama Antar Desa
Kerja-sama antar-Desa untuk kegiatan air minum dan sanitasi dilakukan melalui tahapan
meliputi:
1) persiapan;
2) penawaran;
3) penyusunan rancangan Peraturan Bersama Kepala Desa;
4) penandatanganan;
5) pelaksanaan; dan
6) pelaporan
Gambar 3.1. Tahapan Kerja-sama Antar-Desa Untuk Kegiatan Air Minum dan
Sanitasi
Penyusunan
Rancangan
Persiapan Penawaran
Peraturan Bersama
Kepala Desa
Langkah-langkah Kerja-sama antar-Desa untuk kegiatan air minum dan sanitasi dapat
dilihat pada matrik berikut ini:
PETUNJUK
PELAKSANAAN KERJA-SAMA DESA UNTUK KEGIATAN AIR 1
2020PAMSIMAS
Tabel 3.1. : Matriks Tahapan Kerja-sama Antar-Desa Untuk Kegiatan Air Minum dan Sanitasi
PENYUSUNAN
RANCANGAN PENANDA-
PERSIAPAN PENAWARAN PERATURAN PELAKSANAAN PELAPORAN
TANGANA
BERSAMA KEPALA N
DESA
1. Kepala Desa melakukan kajian 1. Kepala Desa mena- 1. Kepala Desa 1. Kades yang 1. Melaksanakan 1. BKAD/BUM
thd permasalahan dan potensi warkan rencana menyusun melakukan kerja- kegiatan- kegiatan Desa/BUM Desa
AMS yang akan kerja-sama untuk rancangan sama yang tertuang Bersama wajib
dikerjasamakan kegiatan AMS Peraturan Bersama menandatangani dalam Peraturan melaporkan
2. Permasalahan dan potensi kepada Kepala Desa setelah ada Rancangan Bersama Kepala kegiatan Kerja-
AMS yang akan dikerja- lain dengan surat kesepakatan Peraturan Bersama Desa oleh: sama Desa kepada
samakan disusun dalam skala penawaran kerja- terhadap maksimal 7 hari a.BKAD, atau Kepala Desa
prioritas dan dibahas dalam sama penawaran setelah disepakati b.BUM Desa, dengan tembusan
Musyawarah Desa 2. BPD desa lain 2. Rancangan 2. Penadatanganan atau BPD dan
3. BPD menyelenggarakan menyelenggarakan Peraturan Peraturan Bersama c.BUM Desa Bupati/Wali Kota
Musyawarah Desa, setelah Musdes setelah Bersama yang disaksikan Camat Bersama melalui Camat;
Kepala Desa menyusun skala Kepala Desanya telah disusun atas nama Bupati/ dan
prioritas kerja-sama Desa. menerima dikonsultasikan Wali Kota. 2. BKAD/BUM 2. Laporan tersebut
4. Permasalahan/potensi AMS penawaran kerja- kepada: Desa/BUM Desa dilengkapi
yang telah disepakati untuk sama untuk kegiatan Masyarakat Bersama dokumen terkait
dikerja-samakan dalam AMS Melalui Musdes menatausahakan kerja-sama antar-
Musyawarah Desa, 3. Kades Desa lain Bupati/Wali Kota pelaksanaan kerja- Desa
dicantumkan dalam RPJM menjawab Surat melalui Camat sama
Desa dan RKP Desa Penawaran Kerja- 3. Perbaikan
5. Menyiapkan informasi dan sama untuk kegiatan Rancangan Perber
data yang lengkap mengenai AMS sesuai hasil sesuai masukan dari
permasalahan/potensi AMS Musyawarah Desa Musdes dan
yang akan dikerja-samakan Bupati/Wali Kota.
PETUNJUK PELAKSANAAN
14 KERJA-SAMA DESA UNTUK KEGIATAN AIR MINUM DAN SANITASI
PAMSIMAS
Lebih rinci langkah langkah Kerja-sama Antar Desa untuk kegiatan air minum dan sanitasi dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 3.2. Langkah-langkah Kerja-sama Desa Untuk Kegiatan Air Minum dan Sanitasi
2. Permasalahan dan potensi Menyusun skala prioritas Menyusun skala Lembar skala prioritas Kepala Desa Saat pengkajian
AMS yang akan dikerja- penanganan permasalahan prioritas bidang air pembangunan desa yang Tim Penyusun keadaan desa
samakan disusun dalam dan potensi air minum dan minum dan sanitasi sudah mengakomodir RPJM Desa untuk keperluan
skala prioritas sanitasi di desa yang akan yang akan dikerja- kegiatan kerja-sama desa Tim Penyusun perencanaan
dikerja-samakan sebagai samakan untuk kegiatan air minum RKP Desa pembangunan
bahan pembahasan dalam Penggabungan skala dan sanitasi desa
Musyawarah Desa prioritas AMS tersebut
ke dalam skala prioritas (Contoh Format pada
pembangunan desa Lampiran….)
3. BPD menyeleng- Mendapatkan persetujuan Kades menyerahkan Berita Acara BPD Saat
garakan Musyawarah Musyawarah kepada BPD dokumen Musyawarah Desa Kepala Desa Musyawarah
2
Dokumen RKM 100% adalah dokumen Rencana Kerja Masyarakat yang dibuat oleh KKM pada program Pamsimas, dokumen tersebut memuat rencana kerja masyarakat
untuk memmenuhi 100% akses air minum dan sanitasi.
PETUNJUK
PELAKSANAAN KERJA-SAMA DESA UNTUK KEGIATAN AIR 1
2020
5. Menyiapkan informasi Menyiapkan kertas kerja Menyusun kertas kerja Data potensi dan Kepala Desa Setelah
dan data yang lengkap data/informasi atau yang memuat tentang permasalahan air Sekretaris Desa ditetapkan
mengenai proposal mengenai kerja- potensi dan permaslahan minum dan sanitasi Profesional menjadi skala
permasalahan/potensi sama Antar Desa untuk desa terkait air minum di desa prioritas
AMS yang akan dikerja- kegiatan air minum dan dan sanitasi. Draft proposal kerja-
samakan sanitasi Draft proposal kerja- sama antar-Desa
sama antar-Desa untuk kegiatan air
minum dan sanitasi
(Contoh terlampir)
PETUNJUK PELAKSANAAN
1 KERJA-SAMA DESA UNTUK KEGIATAN AIR MINUM DAN
PAMSIMAS
PETUNJUK
PELAKSANAAN KERJA-SAMA DESA UNTUK KEGIATAN AIR 1
2020
3. Kades Desa lain Memberikan jawaban Kepala Desa lain Surat jawaban Kepala Kepala Desa Setelah Kepala
menjawab Surat secara resmi kepada Kepala menjawab surat penawaran Desa lain tersampaikan Sekretaris Desa Desa menerima
Penawaran Kerja-sama Desa yang menawarkan kerja-sama antar-Desa secara resmi kepada Berita Acara
untuk kegiatan AMS kegiatan kerja-sama antar- sesuai dengan Berita Acara Kepala Desa yang Hasil
sesuai hasil Musyawarah Desa untuk kegiatan air Hasil Musyawarah Desa. menawarkan kerja- Musyawarah
Desa minum dan sanitasi. sama antar-Desa Desa dari BPD.
1. Kepala Desa menyusun Tersusunnya Rancangan Camat memfasilitasi Teselenggaranya Kepala Desa Setelah ada
rancangan Peraturan Peraturan Bersama Kepala Desa yang akan MAD kesepakatan
Bersama setelah ada Desa tentang Kerja-sama Sekretaris Desa untuk
melakukan kerja-sama
kesepakatan terhadap antar-Desa untuk kegiatan Terbentuknya BKAD melakukan
antar-Desa melalui BKAD/BUM Desa
penawaran air minum dan sanitasi atau BUM Desa Kerja-sama
mekanisme Musyawarah Bersama/BUM
Bersama antar-Desa
Antar Desa (MAD) Desa
Rancangan Peraturan untuk kegiatan
Pembentukan BKAD air minum dan
Bersama Kepala
atau BUM Desa sanitasi
Desa tentang Kerja- (Penyusunan
Bersama sesuai
sama antar-Desa rancangan Peraturan
kebutuhan Kerja-sama
untuk Kegiatan Air Bersama Kepala
antar-Desa yang akan
Minum dan Sanitasi Desa dilakukan oleh
dilakukan.
Kepala Desa
Melibatkan BUM Desa pemrakarsa)
dalam MAD, jika kerja- (Contoh Peraturan
sama tersebut akan Bersama Kepala Desa
dikelola oleh BUM terlampir)
Desa.
PETUNJUK PELAKSANAAN
1 KERJA-SAMA DESA UNTUK KEGIATAN AIR MINUM DAN
PAMSIMAS
3. Perbaikan Rancangan Rancangan Peraturan Melakukan perbaikan Peraturan Bersama Kepala Desa Setelah
Peraturan Bersama Bersama dapat diterima Rancangan Perber Kepala Desa yang Sekretaris Desa menerima:
sesuai masukan dari oleh masyarakat desa dan mempertimbangkan: sudah siap untuk BKAD/BUM Desa BA Musdes
Musdes dan Bupati/Wali tidak bertentangan dengan BA Musdes ditandatangani Bersama Nota Dinas/
Kota kebijakan Pemerintah Nota Dinas/Catatan Catatan
Daerah Camat Camat
PETUNJUK
PELAKSANAAN KERJA-SAMA DESA UNTUK KEGIATAN AIR 1
2020
Peraturan Bersama
Kepala Desa yang telah
dibubuhi tanda tangan
diundangkan dalam
Berita Desa oleh
Sekretaris Desa masing-
masing desa
Peraturan Bersama
Kepala Desa mulai
berlaku dan mempunyai
kekuatan hukum
mengikat sejak tanggal
diundangkan dalam
Berita Desa pada
masing-masing Desa
Peraturan Bersama
Kepala Desa
disebarluaskan kepada
masyarakat Desa masing-
masing
PETUNJUK PELAKSANAAN
2 KERJA-SAMA DESA UNTUK KEGIATAN AIR MINUM DAN
PAMSIMAS
PETUNJUK
PELAKSANAAN KERJA-SAMA DESA UNTUK KEGIATAN AIR 2
2020PAMSIMAS
1) Kerja-sama Desa dengan pihak ketiga dilakukan dengan pihak swasta, organisasi
kemasyarakatan, termasuk KKM/KPSPAMS dan lembaga lainnya sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
2) Kerja-sama dengan pihak ketiga sebagaimana dimaksud pada angka (1) terdiri atas:
a. kerja-sama atas prakarsa Desa; dan
b. kerja-sama atas prakarsa Pihak Ketiga.
3) Pelaksanaan kerja-sama dengan pihak ketiga diatur dengan Perjanjian Bersama
melalui kesepakatan yang ditetapkan melalui Musyawarah Desa.
4) Perbedaan Kerja-sama dengan pihak ketiga berdasarkan pemrakarsa adalah:
KPSPAMS yang memenuhi ketentuan sebagai Organisasi Kemasyarakatan atau mempunyai badan hu
PETUNJUK
22 KERJA-SAMA DESA UNTUK KEGIATAN AIR MINUM DAN SANITASI
PAMSIMAS2020
1) Persiapan;
2) Penawaran;
3) Penyusunan Perjanjian Bersama;
4) Penandatanganan;
5) Pelaksanaan; dan
6) Pelaporan
Penyusunan
Persiapan Penawaran Perjanjian
Bersama
Langkah-langkah Kerja-sama dengan Pihak Ketiga untuk kegiatan air minum dan
sanitasi dapat dilihat pada matrik berikut ini:
PETUNJUK PELAKSANAAN
KERJA-SAMA DESA UNTUK KEGIATAN AIR MINUM DAN
SANITASI
2
2020
PENYUSUNAN
PERSIAPAN PENAWARAN PERJANJIAN PENANDATANGANAN PELAKSANAAN PELAPORAN
BERSAMA
1. Inventarisasi 1. Pemdes 1. Pemdes 1. Kades dan Pihak 1. Pemerintah Desa 1. Kepala Desa wajib
Bidang/Potensi mengmumkan menyiapkan Ketiga dan Pihak Ketiga melaporkan hasil
yang akan dikerja- penawaran Rancangan menandatangani melaksanakan pelaksanaan
samakan Kerja-sama Perjanjian Rancangan kegiatan sesuai Perjanjian Bersama
2. Penyusunan Skala kepada Pihak Bersama dengan Perjanjian Bersama ruang lingkup pemerintah Desa
Prioritas Ketiga Pihak Ketiga maksimal 7 hari dalam Perjanjian dengan pihak
Bidang/Potensi 2. Pihak Ketiga 2. Rancangan setelah disepakati Bersama yang ketiga kepada BPD
3. Pencantuman mengajukan Perjanjian 2. Penadatanganan telah ditanda- dengan tembusan
Bidang/Potensi yang penawaran Bersama yang Perjanjian Bersama tangani; dan Bupati/Wali Kota
akan dikerja- kepada telah disusun disaksikan Camat 2. Pemerintah Desa melalui camat; dan
samakan ke dalam Pemdes dikonsultasikan atas nama Bupati/ dan Pihak Ketiga 2. Laporan
RPJM Desa dan 3. Musdes untuk kepada: Wali Kota menata- usahakan dilengkapi
RKP Desa pembahasan Masyarakat pelaksanaan kerja- dokumen terkait
4. Menyiapkan dan Melalui Musdes sama kerja-sama
Informasi Tentang persetujuan Bupati/Wakot dengan pihak
Bidang/Potensi penawaran melalui Camat ketiga
Yang akan Dikerja- Pihak Ketiga 3. Perbaikan
samakan Rancangan
5. Menganalisis Perjanjian
manfaat dan biaya Bersama sesuai
Kerja-sama masukan dari
6. Membuat Kerangka Musdes dan
Acuan Kerja Bupati/Wakot.
7. Sinkronisasi aturan
tentang lingkungan
hidup dan Tata
Ruang Daerah
Kabupaten/Kota
PETUNJUK PELAKSANAAN
2 KERJA-SAMA DESA UNTUK KEGIATAN AIR MINUM DAN
PAMSIMAS
Lebih rinci langkah langkah Kerja-sama Dengan Pihak Ketiga untuk kegiatan air minum dan sanitasi dapat dilihat pada table berikut ini:
Tabel 3.5. Langkah-langkah Kerja-sama Dengan Pihak Ketiga Untuk Kegiatan Air Minum dan Sanitasi
2. Permasalahan dan Menyusun skala prioritas Menyusun skala prioritas bidang Lembar skala prioritas Kepala Desa Saat pengkajian
potensi AMS yang akan penanganan permasalahan air minum dan sanitasi yang pembangunan desa Tim Penyusun RPJM keadaan desa
dikerja-samakan dan potensi air minum dan akan dikerja-samakan yang sudah Desa untuk
disusun dalam skala sanitasi di desa yang akan Penggabungan skala prioritas mengakomodir Tim Penyusun RKP keperluan
prioritas dikerja-samakan sebagai AMS tersebut ke dalam skala kegiatan kerja-sama Desa perencanaan
bahan pembahasan dalam prioritas pembangunan desa desa untuk kegiatan pembangunan
Musyawarah Desa air minum dan desa
sanitasi
4. Mencantumkan RPJM Desa dan RKP Desa Tim Penyusun RPJM Desa Dokumen RPJM Kepala Desa Saat
Bidang/Potensi yang memuat rencana kerja- memasukkan Kerja-sama dan Dokumen RKP Tim Penyusun RPJM penyusunan
akan dikerja-samakan sama antar-Desa untuk antar-Desa ke dalam Desa Desa yang Desa RKP Desa.
ke dalam RPJM Desa kegiatan air minum dan Dokumen RPJM Desa; mencantumkan Tim Penyusun RKP
dan RKP Desa sanitasi dan/atau Kerja-sama antar- Desa
Tim Penyusun RKP Desa Desa untuk
memasukkan Kerja-sama kegiatan air minum
antar-Desa ke dalam dan sanitasi;dan
Dokumen RKP Desa
PETUNJUK
PELAKSANAAN KERJA-SAMA DESA UNTUK KEGIATAN AIR 2
2020
6. Menganalisis manfaat Mengetahui manfaat Menelusuri, menganalisis, dan Matrik Manfaat Kepala Desa Tentatif sesuai
dan biaya Kerja-sama yang akan didapatkan menginterpretasikan informasi Kerja-sama Desa Sekretaris Desa kebutuhan
jika melakukan kerja- yang relevan untuk meramalkan Rencana Anggaran Ketua LPM Desa sebelum Kepala
sama desa dan hasil dari alternatif kerja-sama Biaya Kerja-sama Desa
mengetahui perkiraan desa. Desa menetapkan
biaya yang dibutuhkan Membuat perkiraan biaya yang kerja-sama
untuk melakukan kerja- dibutuhkan untuk melakukan kepada pihak
sama desa kerja-sama desa ketiga
7. Menyiapkan Kerangka Kerangka kerja ini memuat: Kerangka Acuan Kepala Desa Tentatif sesuai
Jika prakarsa Acuan bagi Pemerintah Latar belakang (alasan) Kerja-sama Desa. Sekretaris Desa kebutuhan
berasal dari Desa dalam melaksanakan perlunya kerja-sama desa Ketua LPM Desa sebelum Kepala
Pemerintah Desa kerja- sama desa dengan dengan pihak ketiga; Desa
pihak ketiga Maksud/tujuan menetapkan
Membuat Kerangka kerja-sama
Acuan Kerja3 Sasaran dan lokasi
kepada pihak
Hasil yang diharapkan ketiga
Pelaksana
Kegiatan
Rencana Anggaran Biaya
Jadwal/waktu pelaksanaan
3
Format Kerangka Acuan Kerja pada Lampiran 7
PETUNJUK PELAKSANAAN
2 KERJA-SAMA DESA UNTUK KEGIATAN AIR MINUM DAN
PAMSIMAS
PETUNJUK
PELAKSANAAN KERJA-SAMA DESA UNTUK KEGIATAN AIR 2
2020
3. Musdes untuk Menyeleksi Pihak Kepala Desa dibantu Ketua Berita Acara Kepala Desa Setelah Pihak
pembahasan dan Ketiga berdasarkan LPM Desa untuk melakukan: Musyawarah Desa BPD Ketiga
persetujuan penawaran yang 1) seleksi terhadap Pihak tentang hasil Sekretaris Desa memasukkan
penawaran Pihak diterima oleh Ketiga. pembahasan dan Ketua LPM Desa penawaran
Ketiga Pemerintah Desa4 2) Menilai/memeriksa persetujuan
Perwakilan
Membahas proposal proposal Pihak Ketiga penawaran/proposal
Masyarakat
Pihak Ketiga terhadap Kepala Desa meminta BPD Pihak Ketiga
KP-SPAMS/Calon
penawaran kerja-sama untuk melakukan Musdes
4
Lembar Penilaian Pihak Ketiga pada Lampiran 8
PETUNJUK PELAKSANAAN
2 KERJA-SAMA DESA UNTUK KEGIATAN AIR MINUM DAN
PAMSIMAS
2. Rancangan Perjanjian Rancangan Perjanjian Rancangan Perjnjian Bersama Berita Acara Kepala Desa Setelah
Bersama yang telah Bersama mendapat yang telah disusun, wajib Musdes tentang Sekretaris Desa Rancangan
disusun persetujuan dari: dikonsultasikan kepada Rancangan Ketua LPM Desa Perjanjian
dikonsultasikan Masyarakat melalui masyarakat desa dan wajib Peraturan Direktur BUM Desa Bersama
kepada: Musdes dikonsultasikan kepada camat Bersama (Jika pemerintah tersusun
5
Lembar Penilaian Proposal Pihak Ketiga pada Lampiran 9
PETUNJUK
PELAKSANAAN KERJA-SAMA DESA UNTUK KEGIATAN AIR 2
2020
3. Perbaikan Perjanjian Melakukan perbaikan Perbaikan terhadap Rancangan Peraturan Perjanjian Kepala Desa Setelah
Bersama sesuai Rancangan Perjanjian Perjanjian Bersama dengan Pihak Bersama dengan Sekretaris Desa mendapat
masukan dari Musdes Bersama sesuai masukan Ketiga diperbaiki dengan: Pihak Ketiga siap Ketua LPM Desa masukan dari
dan Bupati/Wali Kota Musdes dan Camat. mengakomodir masukan untuk ditandatangani Direktur BUM Desa Musdes dan
Musdes (Jika pemerintah desa Camat
mengakomodir masukan melibatkan BUM
Camat Desa dalam kerja-
sama tersebut)
KPSPAMS
Pihak Ketiga lainnya
IV Tahap Penandatanganan
1. Kepala Desa dan Penetapan dan pengesahan Kepala Desa dan Pihak Ketiga Perjanjian Bersama Camat Setelah
Pihak Ketiga Kerja-sama dengan Pihak menetapkan Perjanjian Bersama ditandatangani oleh Kepala Desa Rancangan
menandatangani Ketiga untuk kegiatan air dengan Pihak Ketiga dengan Kepala Desa dan Pihak Ketiga Peraturan
Rancangan Perjanjian minum dan sanitasi membubuhkan tanda tangan Pihak Ketiga (KKM/KPSPAMS Bersama
Bersama maksimal 7 paling lambat 7 (tujuh) hari atau lainnya) diperbaiki
hari setelah terhitung sejak tanggal Sekretaris Desa
disepakati disepakati.
Pihak Ketiga mencatatkan
Perjanjian Bersama dengan
Pihak Ketiga pada Notaris
Kepala Desa menyerahkan
salinan Perjanjian Bersama
dengan Pihak Ketiga kepada
Camat.
PETUNJUK PELAKSANAAN
3 KERJA-SAMA DESA UNTUK KEGIATAN AIR MINUM DAN
PAMSIMAS
PETUNJUK
PELAKSANAAN KERJA-SAMA DESA UNTUK KEGIATAN AIR 3
2020
PETUNJUK PELAKSANAAN
3 KERJA-SAMA DESA UNTUK KEGIATAN AIR MINUM DAN
PAMSIMAS
BAB 4
Pembinaan dan pengawasan Kerja-sama Desa untuk Kegiatan Air Minum dan Sanitasi
dilakukan secara berjenjang sebagai berikut:
4.1.1. Pusat
Pembinaan dan pengawasan Kerja-sama Desa untuk Kegiatan Air Minum dan
Sanitasi secara nasional menjadi tanggungjawab Menteri Dalam Negeri, yang dalam
pelaksanaannya dilakukan oleh Direktur Jenderal Bina Pemerintahan Desa, dengan
mengadakan koordinasi dengan Kementerian/Lembaga, Pemerintah Provinsi dan
Pemerintah kabupaten/Kota.
4.1.2. Provinsi
Pembinaan dan pengawasan Kerja-sama Desa untuk Kegiatan Air Minum dan
Sanitasi skala provinsi menjadi tanggungjawab Gubernur, yang dalam
pelaksanaannya dilakukan oleh Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
Provinsi melalui Kepala Bidang yang menangani Pemerintahan Desa atau kerja-sama
desa.
4.1.3. Kabupaten/Kota
Pembinaan dan pengawasan Kerja-sama Desa untuk Kegiatan Air Minum dan
Sanitasi skala kabupaten/kota menjadi tanggung jawab Bupati/Wali Kota, yang
pelaksanaannya dilakukan oleh Kepala Dinas Pembangunan Masyarakat dan Desa
Kabupaten/Kota melalui Kepala Bidang yang menangani Pemerintahan Desa atau
kerja-sama desa..
4.1.4. Kecamatan
Pembinaan dan pengawasan Kerja-sama Desa untuk Kegiatan Air Minum dan
Sanitasi di kecamatan menjadi tanggungjawab Camat sesuai dengan pelimpahan
yang diberikan oleh Bupati/ Walikota. Pelaksanaan pembinaan dilakukan oleh
Kepala Seksi Pembangunan Masyarakat dan Desa Kecamatan atau sebutan lain.
PETUNJUK
PELAKSANAAN KERJA-SAMA DESA UNTUK KEGIATAN AIR 3
2020
4.2.1. Pusat
Pembinaan dan pengawasan Kerja-sama Desa untuk Kegiatan Air Minum dan Sanitasi
dilaksanakan secara nasional melalui kegiatan sebagai berikut:
4.2.2. Provinsi
Pembinaan dan pengawasan Kerja-sama Desa untuk Kegiatan Air Minum dan Sanitasi
dilaksanakan dalam skala provinsi melalui kegiatan sebagai berikut:
4.2.3. Kabupaten/Kota
Pembinaan dan pengawasan Kerja-sama Desa untuk Kegiatan Air Minum dan Sanitasi
dilaksanakan dalam skala kabupaten/kota melalui kegiatan sebagai berikut:
PETUNJUK PELAKSANAAN
3 KERJA-SAMA DESA UNTUK KEGIATAN AIR MINUM DAN
PAMSIMAS
1) memberikan pedoman pelaksanaan penugasan urusan Kabupaten/Kota yang
dilaksanakan oleh Desa melalui Kerja-sama Desa untuk Kegiatan Air Minum dan
Sanitasi;
2) memberikan pedoman penyusunan Peraturan Bersama Kepala Desa tentang
Kerja-sama Desa untuk Kegiatan Air Minum dan Sanitasi, Peraturan Kepala Desa
tentang Badan Kerja-sama Antar Desa dan Perjanjian Kerja-sama Desa dengan
Pihak Ketiga;
3) memberikan pedoman penyusunan proposal Kerja-sama Desa untuk Kegiatan Air
Minum dan Sanitasi;
4) melakukan fasilitasi penyelenggaraan kerja-sama antar desa dan/atau kerja-sama
desa dengan pihak ketiga;
5) melakukan evaluasi dan pengawasan terhadap proses dan pelaksanaan Kerja-sama
Desa untuk Kegiatan Air Minum dan Sanitasi;
6) mengawasi pengelolaan Keuangan Desa dan pendayagunaan Aset Desa yang
dipergunakan untuk melakukan Kerja-sama Desa untuk Kegiatan Air Minum dan
Sanitasi;
7) melakukan pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan Kerja-sama Desa untuk
Kegiatan Air Minum dan Sanitasi;
8) menyelenggarakan Pendidikan dan pelatihan bagi Kepala Desa dan perangkat
Desa, Badan Permusyawaratan Desa, Kelompok Pengelola Sistem Penyediaan Air
Minum dan Sanitasi dan Badan Kerja-sama Antar Desa terkait Kerja-sama Desa
untuk Kegiatan Air Minum dan Sanitasi;
9) memberikan penghargaan atas prestasi Kepala Desa dan perangkat Desa, Badan
Permusyawaratan Desa, Kelompok Penngelola Sarana Air Minum dan sanitasi
dan Badan Kerja-sama Antar Desa terkait Kerja-sama Desa untuk Kegiatan Air
Minum dan Sanitasi; dan
10) memberikan sanksi atas penyimpangan yang dilakukan oleh Kepala Desa terkait
penyelenggaraan Kerja-sama Desa untuk Kegiatan Air Minum dan Sanitasi sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
4.2.4. Kecamatan
PETUNJUK
PELAKSANAAN KERJA-SAMA DESA UNTUK KEGIATAN AIR 3
2020
PETUNJUK PELAKSANAAN
3 KERJA-SAMA DESA UNTUK KEGIATAN AIR MINUM DAN
PAMSIMAS
Lampiran 1: Contoh Surat Pernyataan Hibah Sarana Air Minum dan Sanitasi
kepada Pemerintah Desa
1. Dengan ini Pihak Pertama menghibahkan sarana air minum dan sanitasi kepada Pihak Kedua
yang terdiri dari:
a. (diisi sesuai daftar aset yang dihibahkan)
b. (diisi sesuai daftar aset yang dihibahkan)
c. (diisi sesuai daftar aset yang dihibahkan)
2. Bahwa Pihak Pertama telah menyerahkan sarana air minum dan sanitasi sesuai aset tertulis
di atas sebagai obyek hibah dan Pihak Kedua mengaku telah menerima aset tersebut.
3. Bahwa sarana yang menjadi obyek hibah tersebut, selanjutnya menjadi milik desa dan Pihak
Kedua akan mencatatkan dalam Buku Aset Desa.
4. Bahwa untuk selanjutnya Pihak Kedua berkewajiban untuk melakukan pengelolaan, pemeliharan
dan pengembangan sarana air minum dan sanitasi tersebut.
5. Ketentuan lainnya………………………………………………………………………………..
5. Bahwa hibah ini dilakukan dengan akal sehat tanpa ada paksaan, penipuan dan kekhilapan dari
para Pihak.
PETUNJUK
PELAKSANAAN KERJA-SAMA DESA UNTUK KEGIATAN AIR 3
2020
Demikian Surat Pernyataan Hibah dibuat untuk dapat dipegunakan sebagaimana mestinya
(Nama dan Tanda Tangan) (Nama dan Tanda Tangan) (Nama dan Tanda Tangan)
PETUNJUK PELAKSANAAN
3 KERJA-SAMA DESA UNTUK KEGIATAN AIR MINUM DAN
PAMSIMAS
Lampiran 2: Contoh Peraturan Desa tentang Pembentukan Kelompok Pengelola
Sistem Penyediaan Air Minum dan Sanitasi
TENTANG
KEPALA DESA....................................................,
Menimbang : a. bahwa lembaga kemasyarakatan Desa- Pengelola Sarana Air Minum Dan
Sanitasi dibentuk atas prakarsa pemerintah Desa dan masyarakat yang
merupakan wadah partisipasi masyarakat Desa sebagai mitra pemerintah
Desa dalam pengelolaan sarana air minum dan sanitasi milik desa;
b. bahwa ……… dan selanjutnya.
c. bahwa berdasarkan pertimbangan huruf a dan huruf b diatas, perlu
menetapkan Peraturan Desa tentang Pembentukan Lembaga
Kemasyarakatan Desa - Kelompok Pengelola Sistem Penyediaan Air
Minum dan Sanitasi.
PETUNJUK
PELAKSANAAN KERJA-SAMA DESA UNTUK KEGIATAN AIR 3
2020
dan
MEMUTUSKAN :
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Desa ini yang dimaksud dengan :
1. Desa adalah Desa ……………. Kecamatan ……………….
Kabupaten ……………..
2. Pemerintahan Desa adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan dan
kepentingan masyarakat setempat dalam sistem pemerintahan Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
3. Pemerintah Desa adalah kepala Desa dibantu perangkat Desa sebagai
unsur penyelenggara Pemerintahan Desa.
4. Kepala Desa adalah Kepala Desa …………… yang mempunyai
wewenang, tugas dan kewajiban untuk menyelenggarakan rumah tangga
Desanya dan melaksanakan tugas dari Pemerintah dan Pemerintah
Daerah.
5. Badan Permusyawaratan Desa yang selanjutnya disingkat BPD adalah
lembaga yang melaksanakan fungsi pemerintahan yang anggotanya
merupakan wakil dari penduduk Desa berdasarkan keterwakilan wilayah
dan ditetapkan secara demokratis.
6. Dusun adalah bagian wilayah dalam desa yang merupakan lingkungan
kerja pelaksanaan pemerintahan Desa.
7. Lembaga Kemasyarakatan Desa adalah lembaga yang dibentuk oleh
masyarakat sesuai dengan kebutuhan dan merupakan mitra pemerintah
Desa dalam memberdayakan masyarakat.
8. Kelompok Pengelola Sistem Penyediaan Air Minum dan Sanitasi yang
selanjutnya disingkat KPSPAMS adalah kelompok yang dibentuk oleh
Pemerintah Desa untuk mengelola sarana air minum dan sanitasi milik desa.
9. Dan seterusnya………
PETUNJUK PELAKSANAAN
4 KERJA-SAMA DESA UNTUK KEGIATAN AIR MINUM DAN
PAMSIMAS
BAB II
Pasal 2
Lembaga Kemasyarakatan Desa - Kelompok Pengelola Sistem Penyediaan
Air Minum dan Sanitasi dibentuk dengan maksud:
a. Sebagai upaya untuk memberikan pelayanan kebutuhan dasar masyarakat
desa terhadap kebutuhan air minum dan sanitasi;
b. sebagai upaya untuk meningkatkan kelancaran pelaksanaan tugas
pemerintahan, pembangunan, dan kemasyarakatan;
c. sebagai upaya untuk menggalakkan partisipasi seluruh potensi swadaya
masyarakat yang dapat melibatkan seluruh komponen yang ada dalam
mensejahterakan masyarakat; dan
d. sebagai upaya dalam rangka perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian
pembangunan yang bertumpu pada masyarakat.
Pasal 3
Lembaga Kemasyarakatan Desa - Kelompok Pengelola Sistem Penyediaan
Air Minum dan Sanitasi dibentuk dengan untuk mempercepat terwujudnya
kesejahteraan masyarakat melalui:
a. peningkatan pelayanan masyarakat terkait air minum dan sanitasi;
b. peningkatan peran serta masyarakat dalam pembangunan;
c. pengembangan kemitraan;
d. pemberdayaan masyarakat; dan
e. pengembangan kegiatan lain sesuai dengan kebutuhan dan kondisi
masyarakat setempat.
(Silahkan disesuaiakan lagi menurut kondisi desa setempat)
BAB III
Pasal 4
(1) Kelompok Pengelola Sistem Penyediaan Air Minum dan Sanitasi untuk
selanjutnya disebut KPSPAMS merupakan salah satu Lembaga
Kemasyarakatan Desa;
(2) KPSPAMS sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibentuk atas prakarsa
Pemerintah Desa dan/atau masyarakat melalui musyawarah dan mufakat.
Pasal 5
(1) KPSPAMS mempunyai tugas membantu Pemerintah Desa dalam
pelaksanaan pembangunan, pembinaan kemasyarakatan dan
pemberdayaan masyarakat terkait air minum dan sanitasi.
(2) Uraian Tugas KPSPAMS mempunyai tugas membantu dalam membantu
Pemerintah Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (3) antara lain :
a. membantu memberikan pelayanan penyediaan air minum dan sanitasi
dasar kepada masyarakat;
b. mengelola, memelihara dan mengembangkan sarana air minum dan
sanitasi milik desa
c. dan seterusnya …………………..
PETUNJUK
PELAKSANAAN KERJA-SAMA DESA UNTUK KEGIATAN AIR 4
2020
Pasal 6
KPSPAMS dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5
mempunyai fungsi:
a. pendataan pemanfaat/pelanggan dan pelayanan administrasi;
b. mengelola sarana air minum dan sanitasi milik desa
c. memelihara sarana air minum dan sanitasi milik desa;
d. mengembangkan sarana air minum dan sanitasi milik desa;
e. penggerak swadaya gotong royong dan partisipasi masyarakat dalam
bentuk iuran atas pemakaian air minum sesuai kesepakatan yang ditetapkan
dalam Musyawarah Desa.
f. Dan seterusnya ………………
Pasal 7
(1) Pengurus KPSPAMS dipilih secara musyawarah mufakat dari dan oleh
anggota masyarakat melalui Musyawarah Desa.
(2) Dalam hal musyawarah mufakat sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) tidak menghasilkan kesepakatan, maka pemilihan pengurus
KPSPAMS dapat dilakukan pemilihan langsung melalui pemungutan suara.
(3) Pemilihan pengurus KPSPAMS sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) dapat difasilitasi oleh Pemerintah Desa.
(4) Susunan pengurus RT terdiri dari :
a. ketua;
b. sekretaris;
c. bendahara; dan
d. seksi-seksi.
(5) Seksi-seksi sebagaimana dimaksud pada ayat (4) huruf d, dibentuk sesuai
dengan kebutuhan.
(6) Hasil pemilihan pengurus KPSPAMS sebagaimana dimaksud pada ayat
(4) dituangkan dalam Berita Acara.
(7) Pengurus KPSPAMS terpilih sebagaimana dimaksud pada ayat (4)
ditetapkan oleh Kepala Desa.
Pasal 8
Syarat untuk dapat dipilih sebagai pengurus KPSPAMS sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 7 ayat (4) antara lain:
a. beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;
b. setia dan taat terhadap Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 serta Negara Kesatuan Republik
Indonesia;
c. penduduk desa setempat, minimal telah berdomisili 6 (enam) bulan berturut-
turut di Desa;
d. warga negara Republik Indonesia berusia paling rendah 20 (dua puluh)
tahun atau telah/pernah menikah;
e. berpendidikan minimal lulus Sekolah Dasar (SD) dan/atau sederajat;
f. bukan perangkat Desa;
g. berkelakuan baik, jujur, adil, cakap dan berwibawa;
h. bebas narkoba;
i. sehat jasmani dan rohani; dan
j. tidak pernah dihukum penjara karena melakukan tindak pidana
kejahatan dengan hukuman penjara paling singkat 5 (lima) tahun.
PETUNJUK PELAKSANAAN
4 KERJA-SAMA DESA UNTUK KEGIATAN AIR MINUM DAN
PAMSIMAS
Pasal 9
(1) Setiap pengurus KPSPAMS mempunyai hak: a.
……………
b. ……………
c. ……………..
(2) Setiap pengurus KPSPAMS mempunyai kewajiban: a.
…………..
b. ………………
c. …………….
(3) Setiap pengurus KPSPAMS dilarang: a.
………….
b. …………….
c. ……………….
Pasal 10
Masa Bhakti Pengurus KPSPAMS adalah selama 3 (tiga) tahun terhitung
sejak pengangkatan dan dapat dipilih kembali untuk periode berikutnya.
BAB IV
PEMBERHENTIAN
Pasal 11
(1) Pengurus KPSPAMS berhenti karena :
a. meninggal dunia;
b. permintaan sendiri; dan
c. diberhentikan.
(2) Pengurus KPSPAMS diberhentikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf c, karena :
a. berakhir masa kepengurusannya;
b. tidak dapat melaksanakan tugas secara berkelanjutan atau
berhalangan tetap secara berturut-turut selama 6 (enam) bulan;
c. tidak lagi memenuhi syarat sebagai pengurus KPSPAMS; dan/atau
d. melanggar larangan dan/atau kewajiban.
(3) Pemberhentian pengurus KPSPAMS sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
ditetapkan dengan Keputusan Kepala Desa.
BAB V
TATA KERJA
Pasal 12
(1) Tata kerja KPSPAMS mengacu dan berpedoman pada aturan- aturan
internal yang telah ditetapkan melalui Musyawarah Desa.
(2) Di samping aturan atau kaidah internal sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
dalam melaksanakan tugas, fungsi dan kewajibannya, KPSPAMS
berpedoman pada peraturan perundang-undangan yang mengaturnya.
(3) KPSPAMS dalam menjalankan tata kerjanya di samping mendasarkan
pada ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2), juga
harus merujuk pada peraturan perundang-
PETUNJUK
PELAKSANAAN KERJA-SAMA DESA UNTUK KEGIATAN AIR 4
2020
undangan lainnya yang berlaku dan menghormati etika serta nilai- nilai
budaya yang hidup, tumbuh dan berkembang di masyarakat.
BAB VI
HUBUNGAN KERJA
Pasal 13
(1) Hubungan kerja KPSPAMS dengan Pemerintahan Desa bersifat
kemitraan, konsultatif dan koordinatif.
(2) Hubungan kerja KPSPAMS dengan Lembaga Kemasyarakatan lainnya
di desa bersifat koordinatif dan konsultatif.
(3) Hubungan kerja KPSPAMS dengan pihak ketiga di desa bersifat
kemitraan.
BAB VII
Pasal 14
Pemerintah Desa wajib membina dan mengawasi Lembaga
Kemasyarakatan Desa.
BAB VIII
PENDANAAN
Pasal 15
Pendanaan KPSPAMS dapat bersumber dari :
a. iuran anggota/pemanfaat air minum;
b. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa;
c. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah;
d. bantuan Pemerintah;
e. bantuan Pemerintah Provinsi....................................; dan
f. bantuan lain yang sah menurut hukum dan tidak mengikat.
BAB IX
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 16
Pada saat Peraturan Desa ini mulai berlaku, pengurus KPSPAMS yang ada
sebelumnya dinyatakan demisioner.
BAB X
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 17
Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Desa ini sepanjang
mengenai teknis pelaksanaannya diatur lebih lanjut dalam Peraturan Kepala
Desa.
PETUNJUK PELAKSANAAN
4 KERJA-SAMA DESA UNTUK KEGIATAN AIR MINUM DAN
PAMSIMAS
Pasal 18
Peraturan Desa ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan
Desa ini dengan penempatannya dalam Lembaran Desa
………………...
Ditetapkan di …………………………….
pada tanggal …………………………….
KEPALA DESA ………………………….
(……………………………………………)
Diundangkan di ……………………………..
pada tanggal ………………………………..
SEKRETARIS DESA..........................................,
(……………………………………………….)
PETUNJUK
PELAKSANAAN KERJA-SAMA DESA UNTUK KEGIATAN AIR 4
2020
Lampiran 3: Contoh Surat Keputusan Kepala Desa Tentang Pengangkatan dan
Penetapan Kepengurusan Kelompok Pengelola Sistem Penyediaan Air
Minum dan Sanitasi
KEPUTUSAN
KEPALA DESA ………………………………
NOMOR : ……………………………………
TENTANG
KEPALA DESA....................................,
PETUNJUK PELAKSANAAN
4 KERJA-SAMA DESA UNTUK KEGIATAN AIR MINUM DAN
PAMSIMAS
MEMUTUSKAN :
Menetapkan :
Pertama : Mengangkat dan Menetapkan Pengurus Kelompok Pengelola Sistem Penyediaan
Air Minum dan Sanitasi (KPSPAMS) dengan susunan anggota sebagaimana
tercantum dalam Lampiran surat keputusan ini.
Kedua : Pengurus mempunyai tugas pokok dan fungsi serta hak dan kewajiban adalah
sebagaimana tertuang dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga
(AD/ART).
Ketiga : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan, dengan ketentuan apabila
terdapat kekeliruan didalamnya akan dilakukan perbaikan sebagaimana
mestinya.
Ditetapkan di …………………………….
pada tanggal …………………………….
KEPALA DESA ………………………….
(……………………………………………)
Tembusan disampaikan kepada Yth.:
1. Kepala Dinas PMD Kabupaten ……………………..
2. Camat ………………………………………………….
3. Ketua BPD Desa ………………………………………
4. Yang bersangkutan
5. Arsip
PETUNJUK
PELAKSANAAN KERJA-SAMA DESA UNTUK KEGIATAN AIR 4
2020
Lampiran :
Kepala Desa.................................,
( ......................................................)
PETUNJUK PELAKSANAAN
4 KERJA-SAMA DESA UNTUK KEGIATAN AIR MINUM DAN
PAMSIMAS
Lampiran 4: Contoh Peraturan Bersama Kepala Desa
SALINAN SESUAI
ASLINYA
DENGAN SEDIKIT
PERBAIKAN PADA KAIDAH
KABUPATEN PESAWARAN
PERATURAN BERSAMA
KEPALA DESA HANURA DAN KEPALA DESA
CILIMUS NOMOR 4 TAHUN 2015
NOMOR 4 TAHUN 2015
TENTANG
PELESTARIAN SUMBER MATA AIR
SERTA PENGELOLAAN DAN PEMANFAATAN AIR BERSIH
Menimbang : a. Bahwa Sumber Daya Air merupakan Potensi Kekayaan Alam yang
perlu dikelola dengan baik agar bermanfaat untuk hajat hidup
masyarakat sekitar;
b. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada hurup a
maka dipandang perlu untuk membuat Peraturan Bersama Kepala Desa
Hanura dan Kepala Desa Cilimus tentang Pelestarian Sumber Mata
Air serta Pengelolaan dan
Pemanfaatan Air Minum.
Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber
Daya Alam hayati dan ekositemnya Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1990 Nomor 49 Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia 3419);
2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan
dan pengelolaan Lingkungan hidup (Lembaran Negara Republik
PETUNJUK
PELAKSANAAN KERJA-SAMA DESA UNTUK KEGIATAN AIR 4
2020
PETUNJUK PELAKSANAAN
5 KERJA-SAMA DESA UNTUK KEGIATAN AIR MINUM DAN
PAMSIMAS
BAB I
KETENTUAN
UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Bersama ini yang dimaksud dengan:
1. Kecamatan adalah kesatuan wilayah kerja Camat dalam susunan tata kerja perangkat daerah
kabupaten;
2. Camat adalah fasilitator pelaksanaan kerja sama antar Desa ataupun kerja sama Desa dengan
pihak ketiga;
3. Desa adalah desa dan desa adat atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya disebut Desa,
adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk
mengatur dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan
prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam
sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia;
4. Pemerintahan Desa adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat
setempat dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia;
5. Pemerintah Desa adalah kepala Desa atau yang disebut dengan nama lain dibantu perangkat Desa
sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Desa;
6. Badan Permusyawaratan Desa atau yang disebut dengan nama lain, yang selanjutnya disebut
BPD adalah lembaga yang melaksanakan fungsi pemerintahan yang anggotanya merupakan
wakil dari penduduk Desa berdasarkan keterwakilan wilayah dan ditetapkan secara demokratis;
7. Musyawarah Desa atau yang disebut dengan nama lain adalah musyawarah antara Badan
Permusyawaratan Desa, Pemerintah Desa, dan unsur masyarakat yang diselenggarakan oleh
Badan Permusyawaratan Desa untuk menyepakati hal yang bersifat strategis;
8. 8. Musyawarah Antar Desa untuk selanjutnya disingkat MAD adalah Forum Musyawarah para
wakil desa yang ditetapkan sebagai anggota BKAD Kecamatan Teluk Pandan berkedudukan di
tingkat kecamatan dan atau antar-Desa, berperan sebagai lembaga tertinggi dalam setiap
pengambilan keputusan sekaligus pemegang kekuasaan tertinggi dalam menetapkan arah
kebijakan pengelolaan kegiatan kerjasama antar Desa;
9. Pemberdayaan Masyarakat Desa adalah upaya mengembangkan kemandirian dan kesejahteraan
masyarakat dengan meningkatkan pengetahuan, sikap, keterampilan, perilaku, kemampuan,
kesadaran, serta memanfaatkan sumber daya melalui penetapan kebijakan, program, kegiatan,
dan pendampingan yang sesuai dengan esensi masalah dan prioritas kebutuhan masyarakat
Desa;
PETUNJUK
PELAKSANAAN KERJA-SAMA DESA UNTUK KEGIATAN AIR 5
2020
BAB II
PENJAGAAN DAN PELESTARIAN
Bagian Kesatu Penjagaan
Pasal 2
(1) Sumber – sumber Mata air yang terdapat di wilayah Desa Cilimus harus di jaga kelestarian dari
kerusakan, pencemaran yang diakibatkan oleh manusia ataupun yang lainnya.
(2) Sumber – sumber Mata air tersebut tidak dapat dimiliki secara pribadi/ individu melainkan
menjadi milik masyarakat bersama untuk di manfaatkan bersama pula.
(3) Sumber-sumber Mata air ataupun saluran perpipaan yang sudah rusak diperbaiki secara gotong-
royong.
Bagian Kedua
Pelestarian
Pasal 3
(1) Melestarikan sumber mata air menjadi tanggung-jawab seluruh komponen masyarakat Desa
Hanura dan masyarakat Desa Cilimus.
(2) Melestarikan sebagaimana dimaksud pada pasal 3 ayat 1 diatas adalah mengawasi dari
pembakaran, penebangan hutan di sekitar mata air serta menanami kembali pohon-pohon
pelindung.
Pasal 4
Pelayanan
(1) Setiap warga Desa Hanura dan Desa Cilimus mempunyai hak yang sama untuk dilayani kebutuhan
air minumnya sesuai dengan Debit air yang terdapat di wilayah Dusun masing- masing.
(2) Kelompok Pemakai Air / Badan pengelola dan Pemerintah Desa harus memberikan pelayanan
yang sama bagi segenap lapisan masyarakat terutama yang masuk anggota Pokmair.
(3) Apabila ada kelompok, perorangan yang punya hajat keluarga / kematian dan ingin menggunakan
air minum yang butuh banyak, maka terlebih dahulu harus disampaikan ke Pemerintah Desa untuk
mengatur sistem pembagian.
Pasal 5
(1) Pemakai sarana air minum tidak boleh mengadakan pengembangan jaringan tanpa adanya
persetujuan dari pengurus yang ditugaskan/ ditetapkan oleh Pemerintah Desa.
(2) Pengembangan dilaksanakan jika memenuhi persyaratan seperti:
a. kemampuan / debit air memungkinkan untuk di kembangkan;
b. anggota masyarakat yang betul-betul kesulitan tentang kebutuhan air minum dan tidak
memungkinkan membuat sumur gali;
c. ada kesanggupan / kesiapan dana swadaya masyarakat.
PETUNJUK PELAKSANAAN
5 KERJA-SAMA DESA UNTUK KEGIATAN AIR MINUM DAN
PAMSIMAS
(3) Pemakai sarana air bersih baik orang / lembaga / kelompok tidak boleh melubangi pipa/ merusak
pipa jaringan tersier.
BAB III
SISTEM PENGELOLAAN
Pasal 6
(1) Sistem pengelolaan sarana dan prasarana air bersih dilaksanakan oleh Lembaga Desa yaitu:
a. Kelompok Pemakai Air ( Pokmair )
b. Lembaga ( Pokmair ) bernaung di bawah Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM
(2) Segala bentuk Administrasi dan bentuk keuangan dan lainnya langsung di kelola oleh Pengurus.
(3) Pertanggungjawaban kaitannya dengan Pokmair akan dilaksanakan oleh Pengurus Kapada
Musyawarah Anggota pada setiap tahunnya.
BAB IV
KEPENGURUSAN
Pasal 7
(1) Kepengurusan Pokmair Desa Hanura dan Desa Cilimus di bentuk berdasarkan / melalui
Musyawarah Antar Desa ( MAD ).
(2) Masa jabatan Pengurus Pokmair berakhir selama 2 ( dua ) tahun dan dapat di pilih kembali selama
masih memenuhi persyaratan dan yang bersangkutan masih bersedia.
BAB V
SANKSI
Bagian Kesatu Masyarakat
Pasal 8
(1) Setiap orang / anggota masyarakat yang di lihat/ di jumpai berikut barang bukti melangggar pasal
5 ayat 1 maka di kenakan denda sebesar Rp. 150.000 ( Seratus lima puluh ribu rupiah ).
(2) Setiap orang / anggota masyarakat yang di lihat / di jumpai melakukan pelanggaran pasal 5 ayat 3
maka di kenakan denda sebesar Rp. 250.000 (Dua Ratus lima Puluh ribu rupiah).
(3) Bagi orang / anggota Kelompok yang tidak ikut bergotong-royong dalam perbaikan jaringan
perpipaan akan di kenakan denda sebesar Rp. 25.000 ( Dua puluh lima ribu rupiah ).
PETUNJUK
PELAKSANAAN KERJA-SAMA DESA UNTUK KEGIATAN AIR 5
2020
Bagian Kedua
Pengurus Pasal
9
(1) Bagi orang / oknum yang termasuk di dalam Pemerintah Desa atau pengurus Badan pengelola /
Pokmair yang di dapati berikut barang bukti dan saksi-saksi menyalahgunakan wewenangnya
untuk melakukan pungutan, diskriminatif / membeda-bedakan di luar aturan maka akan di
berhentikan dari jabatannya.
(2) Bagi orang / oknum yang di maksud pasal 9 ayat 1 diatas, tidak mentaati sanksi / denda maka akan
di proses melalui aturan yang berlaku.
BAB VI
IURAN AIR
MINUM
Pasal 10
(1) Setiap anggota pokmair wajib membayar iuran air bersih sebesar Rp. 4000/bulan
(2) Iuran yang dimaksud pasal 10 ayat 1 diserahkan kepada pekasih Dusun paling lambat tanggl 30
pada bulan yang bersangkutan.
(3) Bagi yang tidak membayar sampai lewat 15 ( Lima belas ) hari maka akan dilakukan pemutusan
sementara jaringan ke rumah yang bersangkutan sampai pembayaran di lunasi.
(4) Bagi Pekasih Dusun yang tidak menyetor iuran air minum dari masing-masing anggota berturut
turut selama 3 ( tiga ) bulan maka akan dilaksanakan pemutusan jaringan/ penutupan jaringan ke
Dusun tersebut.
BAB VII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 11
Dengan berlakunya Peraturan Desa ini, maka semua ketentuan / peraturan mengenai pengelolahan dan
pemanfaatan Sumber Air Bersih yang bertentangan dengan Peraturan Bersama Kepala Desa ini di
nyatakan tidak berlaku.
Pasal 12
Hal - hal yang belum di atur dalam perdes ini sepanjang mengenai pelaksanaannya di tetapkan oleh
Peraturan Kepala Desa Hanura dan Peraturan kepala Desa Cilimus.
Pasal 13
Peraturan Desa ini mulai berlaku pada tanggal di tetapkan, agar setiap orang dapat mengetahui,
memerintahkan pengundangan Peraturan Desa ini dalam Lembaran Desa dan Berita Desa oleh
Sekretaris Desa.
PETUNJUK PELAKSANAAN
5 KERJA-SAMA DESA UNTUK KEGIATAN AIR MINUM DAN
PAMSIMAS
Ditetapkan di : HANURA
Pada Tanggal : 29 SEPTEMBER 2015
1. Kepala Desa Hanura 2. Kepala Desa Cilimus
dtt
dtt
AHMAD YANI
CHODRI CAHYADI
Dtt Dtt
PETUNJUK
PELAKSANAAN KERJA-SAMA DESA UNTUK KEGIATAN AIR 5
2020
Lampiran 5: contoh Perjanjian Bersama dengan pihak Ketiga
Pada hari ini ……………. Tanggal ………………. bulan ……….. tahun......................yang bertanda
tangan di bawah ini:
1. Nama : ………………………………….
Jabatan : Kepala Desa …………Kecamatan ………………… Kabupaten …………
Alamat : ……………………………………………………………………………
Selanjutnya disebut sebagai PIHAK KESATU
2. Nama : …………………………………………………………………………..
Jabatan : Ketua KPSPAMS Desa................(atas nama penyedia barang/jasa)
Alamat : …………………………………………………………………………..
Selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA
Selanjutnya PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA menyatakan setuju/sepakat melakukan kerjasama
dengan ketentuan sebagai berikut :
PASAL 1
RUANG LINGKUP KERJASAMA
PIHAK KEDUA harus melaksanakan dan menyelesaikan pengadaan barang (bahan/alat)/ dan jasa sesuai
dengan spesifikasi dan volume yang disyaratkan, berupa:
Penyediaan dan pengangkutan bahan sampai d lokasi kegiatan;
Penyediaan peralatan, mobilisasi/demobilisasi peralatan, penyediaan tenaga operator peralatan
di lapangan.
Pengerjaan pemasangan pipa/sumur/sanitasI
..................................................................
untuk pelaksanaan pekerjaan :
a. Nama kegiatan : ........................................................
b. Lokasi : ........................................................
PASAL 2
DOKUMEN PERJANJIAN KERJA SAMA
Dokumen perjanjian kerja sebagaimana ditentukan dibawah ini harus dibaca serta merupakan bagian
dari perjanjian kerja ini, yaitu:
(1) Surat perjanjian kerjasama pengadaan barang (bahan/jasa)
(2) Syarat-syarat umum perjanjian kerjasama
(3) Spesifikasi teknik
(4) Dokumen penawaran dan lampiran-lampirannya, khususnya :
(i) Jadwal pelaksanaan pekerjaan;
(ii) Kuantitas dan penawaran biaya;
(iii) Spesifikasi pekerjaan;
(iv) Gambar-gambar dan Adendum, (bila ada).
PETUNJUK PELAKSANAAN
5 KERJA-SAMA DESA UNTUK KEGIATAN AIR MINUM DAN
PAMSIMAS
PASAL 3
MASA PERJANJIAN KERJA
Pelaksanaan pekerjaan sebagaimana dinyatakan dalam perjanjian ini akan dilaksanakan selama
................. (.................... hari kalender kerja), terhitung sejak tanggal surat perjanjian ini ditandatangani
oleh kedua belah pihak.
PASAL 4
JUMLAH NILAI PERJANJIAN KERJA
Nilai perjanjian kerja untuk pekerjaan yang tertuang didalam pasal (1) surat perjanjian ini, bersifat
lumpsum untuk seluruh pekerjaan sebagaimana dicantumkan dalam dokumen penawaran pekerjaan
dari penyedia barang/jasa bersangkutan, sebesar: Rp....................(........
............................. Rupiah)
PASAL 5
CARA PEMBAYARAN dan PENYERAHAN PEKERJAAN
1. Seluruh pelaksanaan pembayaran pekerjaan tersebut dalam pasal (1) surat perjanjian ini bisa
dilaksanakan melalui Rekening Bank Penyedia Barang/jasa oleh pihak Pertama dan dinyatakan dengan
Berita Acara Pembayaran;
2. Pembayaran berikutnya akan dilaksanakan setelah bahan/alat/pekerjaan*) diterima atau dilaksanakan
oleh pihak pertama dilokasi proyek;
3. Apabila pihak Pertama menghendaki penyerahan bahan/alat*) atau pelaksanaan pekerjaan tidak
dilaksanakan secara sekaligus tetapi secara bertahap sesuai kebutuhan pekerjaan pihak pertama maka
cara pembayaran akan dilaksanakan secara bertahap sesuai nilai tahapan penyerahan pekerjaan.
4. Rincian volume dan waktu penyerahan pekerjaan sebagaimana dimaksud dalam tahap penyerahan
pekerjaan pada pasal 5.3 diatas, akan diberitahukan kemudian oleh pihak Pertama kepada pihak
Kedua secara tertulis, selambat-lambatnya 5 (lima) hari kalender sebelum batas waktu penyerahan
bahan/alat*) yang dikehendaki oleh pihak Pertama.
PASAL 6
SANKSI
1. Apabila terjadi keterlambatan pekerjaan akibat dari kelalaian penyedia barang/jasa, maka yang
bersangkutan dikenakan denda keterlambatan sekurang-kurangnya 1/1000 (satu perseribu) per hari
dari nilai kontrak, dan akan diperhitungkan pada saat pembayaran kepada Pemasok;
2. Keterlambatan yang diakibatkan karena adanya force majeure/kahar maka pihak penyedia barang/jasa
tidak dikenakan denda selama ada pembuktian secara tertulis dan syah oleh pihak penyedia
barang/jasa. Kejadian tersebut harus dilaporkan kepada Pelaksana Kegiatan selambat-lambatnya 3
(tiga) hari setelah adanya kejadian dimaksud.
3. Keadaan kahar/force majeure adalah suatu keadaan yang terjadi diluar kehendak para pihak
seperti : kerusuhan, bencana alam (banjir, gempa bumi, badai, gunung meletus, tanah longsor, dan
angin topan), kebakaran, sehingga kewajiban yang ditentukan dalam kontrak tidak dapat dipenuhi.
4. Pihak Pertama berhak memutuskan/membatalkan kontrak kerja dengan Pihak Kedua dan mengalihkan
kepada Pihak lain tanpa terlebih dahulu memberitahukan kepada Pihak
PETUNJUK
PELAKSANAAN KERJA-SAMA DESA UNTUK KEGIATAN AIR 5
2020
Kedua, apabila Pihak Kedua tidak melaksanakan pekerjaan dalam waktu 16 (enam belas) hari
kalender sejak ditandatanganinya perjanjian ini dan atau sejak disampaikannya pemberitahuan
tertulis sebagaimana dimaksud pada pasal 5.4 diatas
(………………………………) (………………………………..)
Mengetahui Camat
………………..
(…………………………………)
PETUNJUK PELAKSANAAN
58 KERJA-SAMA DESA UNTUK KEGIATAN AIR MINUM DAN
PAMSIMAS2018
Tersedia
Dirasakan Sangat Menghambat Potensi
Sering
No Bidang Masalah oleh Banyak Parah dan Peningkatan untuk Jumlah Nilai Peringkat
Terjadi
Orang Mendesak Pendapat Memecahka
n
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
PETUNJUK PELAKSANAAN
5
2018
Penjelasan Isi Kolom
1. Nomor Urut
2. Bidang : 4 bidang kewenangan desa (Bidang Pemerintahan Desa, Bidan Pembangunan Desa, Bidang
Kelembagaan Desa, dan Bidang Pemberdayaan Masyarakat Desa)
3. Masalah: masalah yang berasal dari alat-alat pengkajian keadaan desa yang telah disusun atau
dikelompokan.
4. Kolom 4-8 adalah kolom kriteria atau dasar-dasar penilaian yang dijadikan ukuran.
5. Dirasakan oleh orang banyak, artinya berapa banyak yang merasakan adanya masalah. Semakin banyak
orang yang merasakan masalah tersebut maka nilainnya semakin tinggi dan sebaliknya.
6. Sangat parah, artinya makin parah masalah itu untuk dipecahkan maka nilainya makin tinggi.
7. Menghambat peningkatan pendapatan, artinya makin menghambat peningkatan pendapatan masyarakat
maka nilanya makin tinggi.
8. Sering terjadi, artinya semakin sering terjadi masalah tersebut pada satu wilayah maka niainnya makin
tinggi.
9. Tersedia potensi untuk memecahan masalah, artinya makin tersedia potensi yang mendukung pemecahan
masalah tersebut maka makin tinggi nilainya.
10. Jumlah nilai, yaitu skor dari masing-masing masalah dari beberapa kriteria atau ukuran yang
merupakan akumulasi kolom 4-8.
11. Prioritas atau peningkatan, yaitu urutan atau peringkat masalah semua jumlah nilai. Makin tinggi
peringkatnya maka makin tinggi nilainya.
Untuk mengetahui besarnya nilai yang diberikan pada masing-masing kriteria. Maka perlu dilakukan
pembobotan. Hal ini dimaksutkan untuk mempermudah masyarakat dalam menilai masing-masing kriteria.
Untuk memberikan nilai, terlebih dahulu harus disepakati rentang nilai yang akan diberikan. Dalam hal ini telah
disepakati bahwa nilainya adalah antara 1-5. Nilai tersebut berarti bahwa nilai terendah adalah 1 dan nilai
tertinggi adalah 5 dengan interval sebagai berikut.
PETUNJUK PELAKSANAAN
6 KERJA-SAMA DESA UNTUK KEGIATAN AIR MINUM DAN
PAMSIMAS
Lampiran 7: Format Kerangka Acuan Kerja
Bidang : ………………………………………………...
Sub Bidang : ………………………………………………...
Nama Kegitan : ………………………………………………...
Sasaran Kegitanan (Outcome) : ………………………………………………...
Volume dan Satuan Output : ………………………………………………...
A. Latar Belakang :
1. Dasar Hukum : ………………………………………………...
2. Gambaran Umum Kegitan : ………………………………………………...
(………………………………………..)
PETUNJUK
PELAKSANAAN KERJA-SAMA DESA UNTUK KEGIATAN AIR 6
2018
Lampiran 8: Lembar Penilaian Kualifikasi Pihak Ketiga Dalam Rangka Kerjasama
Desa Untuk Kegiatan Air Minum dan Sanitasi
TIDAK
NO. URAIAN ADA KETERANGAN
ADA
I ORGANISASI
1. Memiliki Surat Pendaftaran Organisasi dari
Institusi/Pejabat yang berwenang dan masih
berlaku*)
2. Memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak atas
nama organisasi*)
4. Memiliki AD/ART
5. Memiliki pengurus yang aktif sekurang
kurangnya 5 (lima) orang
6. Memiliki Daftar Anggota/Pemanfaat
II ADMINISTRASI
7. Memiliki Buku Kas
8. Memiliki Rekening Bank atas nama
organisasi
9. Memiliki Daftar Aset
10. Memiliki administrasi surat menyurat
III KEGIATAN
11. Memiliki Rencana Kerja
12. Memiliki pengalaman minimal 1 (satu) tahun
mengelola sistem penyediaan air minum dan
sanitasi
13. Memiliki Daftar Hadir pertemuan pengurus
minimal 3 (tiga) kali dalam 1 tahun terakhir
14. Memiliki Daftar Hadir pertemuan anggota
minimal 1 (satu) kali dalam 1 tahun terakhir
IV PERMODALAN
15. SPAMS yang dikelola masih berfungsi baik
16. Memiliki sumber permodalan yang rutin
(iuran anggota atau lainnya)
V JEJARING / KEMITRAAN
17. Memiliki pengalaman bermitra untuk
kegiatan air minum dan sanitasi dengan
lembaga lainnya (CSR/Perbankan/NGO/
Pemda)
Jumlah
Keterangan:
1. *) Jika persyaratan ini tidak ada, maka secara otomatis gugur (tidak bisa menjadi Pihak Ketiga)
2. Jika jumlah “YA/ADA” kurang dari 10, maka organisasi tersebut dinyatakan TIDAK
LAYAK menjadi Pihak Ketiga
PETUNJUK PELAKSANAAN
6 KERJA-SAMA DESA UNTUK KEGIATAN AIR MINUM DAN
PAMSIMAS
Lampiran 9: Lembar Penilaian Proposal Pihak Ketiga
TIDAK/
NO. URAIAN YA/ADA TIDAK KETERANGAN
ADAK
I TANGGAPAN KAK/PROPOSAL
1. Memahami permasalahan yang akan
dikerjakan
2. Memiliki solusi untuk menyelesaikan
permasalahan yang akan dikerjakan
II PERSONIL/FASILITAS PENDUKUNG
3. Memiliki personal pendukung sesuai
kebutuhan pekerjaan
4. Memiliki fasilitas pendukung untuk
melaksanakan pekerjaan
IV JADWAL
8. Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan
9. Jadwal Penugasan Personal
Keterangan:
3. *) Jika persyaratan ini tidak, maka dapat dilakukan negosiasi
4. Jika jumlah “YA/ADA” kurang dari 7, maka proposal tersebut dinyatakan TIDAK LAYAK
PETUNJUK
PELAKSANAAN KERJA-SAMA DESA UNTUK KEGIATAN AIR 6
2020
Lampiran 10: Contoh Berita Acara Musyawarah Desa
BERITA ACARA
MUSYAWARAH DESA
Berkaitan dengan Rencana Kegiatan Kerja sama antar-Desa antara desa “Hanura” dengan desa
“Cilimus” untuk memanfaatkan mata air yang berlokasi di......................................Untuk
pembagunan Sarana Air Minum Pedesaan dengan sistem perpipaan, maka telah dilakukan
persetujuan oleh masyarakat melalui musyawarah desa yang telah diadakan di Desa
…………… Kecamatan ……………… Kabupaten ………………... Provinsi ...……………
dalam rangka pembahasan dan persetujuan masyarakat desa, maka pada hari ini: Hari dan
Tanggal : …………………………….………….
Jam : ………………………………………..
Tempat : ………………………………………..
yang dihadiri oleh Kepala Desa, unsur perangkat Desa, BPD, wakil-wakil kelompok masyarakat,
sebagaimana daftar hadir terlampir.
Materi yang dibahas, narasumber, notulen dan yang bertindak selaku unsur pimpinan dalam
musyawarah desa ini adalah :
A. Materi
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
B. Pimpinan Musyawarah dan Narasumber
Pemimpin Musyawarah: ………………………………….dari …………………………………
2.…………….………………….dari …………………………………
3. ……………………………….dari …………………………………
Setelah dilakukan pembahasan terhadap materi, selanjutnya seluruh peserta musyawarah desa
menyepakati beberapa hal yang berketetapan menjadi kesepakatan akhir dari musyawarah Desa dalam
rangka kerjasama desa yaitu :
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
PETUNJUK PELAKSANAAN
6 KERJA-SAMA DESA UNTUK KEGIATAN AIR MINUM DAN
PAMSIMAS
Demikian Berita Acara ini dibuat dan disahkan dengan penuh tanggungjawab agar dapat dipergunakan
sebagaimana mestinya.
…………….Tgl,…………………….
Mengetahui: Ketua BPD
Kepala Desa
(………………………) (………………………)
Mengetahui dan Menyetujui, Wakil
Catatan: ……………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………..
2020
Lampiran 11: Format Kerangka Acuan Kerja
I. PENDAHULUAN
[Menguraikan maksud dan tujuan pelaksanaan kegiatan kerjasama desa secara umum]
[Mnguraikan rincian hasil yang diharapkan dari setiap tahapan pekerjaan yang akan
dilakukan]
[Menguraikan dan merinci semua jenis pekerjaan dan tahapanya yang akan
dilaksanakan dalam kegiatan kerja sama desa
V. PELAKSANAAN KEGIATAN
Waktu pelaksanaan
Jenis kegiatan
Kualifikasi personil/lembaga yang dibutuhkan untuk melaksanakan kegiatan
Lainnya
VII. ANGGARAN
PETUNJUK PELAKSANAAN
6 KERJA-SAMA DESA UNTUK KEGIATAN AIR MINUM DAN
DIREKTOTAT JENDERAL BINA PEMERINTAHAN DESA
KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK
INDONESIA TAHUN 2020