Anda di halaman 1dari 4

3.1.

Tinjauan Kasus

Seorang pebisnis muda berusia 29 tahun yang sering bepergian ke Afrika Barat dating
ke sebuah klinik. Pria ini mengakui bahwa dia memiliki kelakuan yang “menyimpang”
dengan beberapa gadis local afrika. Hingga saat ini dia sedang menjalani hubungan yang
stabil dengan gadis Senegal yang hidup di Belanda. Sebulan sebelum datang ke klinik, pria
ini pernah mengalami sariawan ringan dan sudah diterapi di Mali. Tiga minggu kemudian,
muncul gejala yang menyerupai flu, splenomegaly serta lymphadenopathy. Penurunan berat
badan sebesar 12 kg juga terjadi. Beberapa antibiotik dan obat obat malaria telah diberikan di
Afrika Barat. Ketika diperiksa di klinik, kondisinya belum membaik dan terlihat sakit berat.
Hasil Pemeriksaan Lab sebagai berikut :

Hasil Nilai Rujukan


Laju endap darah 13 <10 mm/Jam
Haemoglobin 7.8 7.6-10 mmol/l
White blood count 4.6 5-9.5 x 10/l
Limfosit 23 20-40 %
Monosit 4 2-8 %
Platelet 298 300-500 x 10/l
Malaria Thick Smear negatif negatif
Fungsi hati dan ginjal normal normal

Hasil Nilai Rujukan


Minggu setelah infeksi 4 8
Elisa HIV-1 +/- + -
Immunoblot HIV +- + -
CD4 - 0.40 0.46-1.45
Rasio CD4-CD8 - 0.67 0.81-3.00

3.2. P-Treatment dan P-Drug

3.2.1. Masalah Pasien

1. Masalah Utama : Gejala menyerupai flu, spleenomegali, limfadenopati.


2. Masalah Tambahan : Penurunan berat badan sebanyak 12 Kg.

Diagnosis :

Pada kasus ini, perlu pendalaman terhadap keluhan yang dilaporkan oleh pasien.
Melakukan anamnesa yang mendalam, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan lab penunjang
sangat perlu untuk membantu dalam penegakan diagnosis.

Pada anamnesa, sebaiknya ditanyakan apa yang menjadi keluhan utama pasien untuk
datang ke klinik. Pada kasus HIV, pasien datang dengan keluhan yang tidak spesifik seperti
sariawan, sering demam dan menggigil, berat badan menurun, kelelahan, nyeri otot serta
pembengkakan nodus limpa. Karena keluhan yang kurang spesifik, maka pemeriksa perlu
mengidentifikasi apakah terdapat infeksi oportunistik HIV yang mungkin pernah dialami
pasien seperti infeksi TB, candidiasis, herpes simpleks, serta oral ulcers. Keluhan sistem
organ juga sebaiknya ditanyakan pada saat anamnesa seperti nyeri kepala, masalah pada
pernafasan, masalah pada jantung, masalah pada sistem genitourinaria dan sebagainya.

Pada kasus diatas pasien mengeluhkan ada gejala seperti flu dan pernah diterapi
untuk sariawan sebelumnya. Pada pasien HIV, sistem imun yang seharusnya dapat memblok
infeksi tidak dapat bekerja secara maksimal, sehingga patogen luar mudah masuk dan
menginfeksi.

Pertanyaan mengenai obat obatan yang pernah dikonsumsi dan alergi terhadap obat
obatan tertentu juga perlu digali. Pemeriksa juga perlu bertanya tentang penyakit kronis yang
mungkin dialami oleh pasien. Pada kasus ini, latar belakang pasien juga perlu ditanyakan
seperti gaya hidup, aktifitas seksual dan penggunaan narkoba.

Pada kasus diatas, pasien menjelaskan bahwa dia baru saja pulang dari salah satu
wilayah di Afrika dan sering melakukan hubungan seksual dengan banyak gadis local disana.

Setelah anamnesis dilakukan secara detail, pemeriksa perlu melakukan pemeriksaan


fisik yang mengarah ke penegakan diagnosis. General assessment menilai kondisi umum
pasien (terlihat sehat atau sangat sakit, postur tubuh, kondisi tubuh (kulit, berat badan, dll),
pendengaran, penglihatan, kondisi mental. Perhatikan pula apakah ada prilaku abnormal yang
dilakukan oleh pasien.

Pengukuran tinggi badan, berat badan, frekuensi nafas, denyut nadi, tekanan darah,
dan temperatur penting untuk dilakukan. Perlu diperhatikan apakah terjadi perubahan berat
badan dalam beberapa bulan terahir.

Pada kasus diatas, ditemukan splenomegaly dan limfadenopati. Hal ini mungkin terjadi
akibat mudahnya infeksi yang masuk kedalam tubuh akibat sistem imun yang mulai lemah.
Pasien juga melaporkan bahwa ada penurunan berat badan. Hal ini mungkin terjadi akibat
malabsorbsi nutrisi yang cukup umum terjadi pada pasien HIV.

Interpretasi Hasil Lab :

Hasil Nilai Rujukan Interpretasi


Laju endap darah 13 <10 mm/Jam Meningkat
Haemoglobin 7.8 7.6-10 mmol/l Normal (sedikit
menurun)
White blood count 4.6 5-9.5 x 10/l Menurun
Limfosit 23 20-40 % Normal (sedikit
menurun)
Monosit 4 2-8 % Normal
Platelet 298 300-500 x 10/l Menurun
Malaria Thick Smear negatif negatif Normal
Fungsi hati dan ginjal normal normal Normal

Hasil Nilai Rujukan Interpretasi


Minggu setelah 4 8
infeksi
Elisa HIV-1 +/- + - Positif
CD4 - 0.40 0.46-1.45 Menurun
Rasio CD4-CD8 - 0.67 0.81-3.00 Menurun
3.2.2. Tujuan Terapi

3.2.3. Pemilihan Terapi

3.2.4. Pemberian Terapi

3.2.5. Komunikasi

3.2.6. Monitoring dan Evaluasi

Anda mungkin juga menyukai