Anda di halaman 1dari 17

MANAJEMEN

EKSASERBASI ASMA
dan
status Asmatikus

Emil Bachtiar Moerad


 Eksaserbasi Asma =
Serangan Asma = Asma
Akut
•Suatu episode perburukan gejala
klinis asma, berupa serangan
sesak napas, batuk-batuk,
wheezing (mengi), rasa berat di
dada yang menghebat.
•Khas :
•Penurunan aliran udara
ekspirasi
•Bisa diukur dan dimonitor
dengan pemeriksaan fungsi
paru (PEF atau FEV1).
Eksaserbasi Asma
• Obstruksi saluran napas krn:
-Bronkospasme otot polos
-Inflamasi saluran napas
• Derajat keparahan eksaserbasi
asma bervariasi
• Makin cepat pengobatan dimulai
makin mudah mengatasi serangan
dan mencegah kematian
• Eksaserbasi terjadi sebagai respon
alergen dan/atau buruknya kepatuhan
Eksaserbasi Asma
pasien terhadap terapi pengontrol.
• Tujuan penatalaksanaan eksaserbasi
asma, meliputi:
 Menghilangkan obstruksi udara
secepat mungkin
 Menghilangkan hipoksemia secepat
mungkin
 Menekan inflamasi yang menjadi
penyebab dasar terjadinya
eksaserbasi
 Mencegah kekambuhan

Global Strategy for Asthma Management and Prevention, Global Initiative for Asthma (Updated 2017).
•Eksaserbasi berat :
•Mengancam jiwa, resiko
kematian meningkat.
•Perlu supervisi/monitor
ketat, sering perlu di ICU.
•Eksaserbasi lebih ringan :
•Penurunan PF < 20%
•Gangguan-gangguan
malam/terbangun
•Pemakaian ß2 agonist ↑
•Bisa rawat jalan.
Status asmatikus

Serangan asma akut berat


yang tidak membaik dalam 1-
2 jam meskipun telah
diberikan terapi yang lazim
diberikan.
Komplikasi meningkat:
●Pnemotorak
●Pnemonia
●Kelelahan (silent chest)
Gagal napas
Kematian
Risk factors for exacerbations include:
• Uncontrolled asthma symptoms
Additional risk factors, even if the patient has few symptoms:
• High SABA use (≥3 canisters/year)
• Having ≥1 exacerbation in last 12 months
• Low FEV1; higher bronchodilator reversibility
• Incorrect inhaler technique and/or poor adherence
• Smoking
• Obesity, chronic rhinosinusitis, pregnancy, blood
eosinophilia
• Elevated FeNO in adults with allergic asthma taking ICS
• Ever intubated for asthma

Risk factors for fixed airflow limitation include:

• No ICS treatment, smoking, occupational exposure, mucus


hypersecretion, blood eosinophilia; pre-term birth, low birth
weight
Risk factors for medication side-effects include:

• Frequent oral steroids, high dose/potent ICS, P450


inhibitors

GINA 2018, Box 2-2B (4/4) © Global Initiative for Asthma www.ginasthma.org
 Penilaian Beratnya Eksaserbasi Asma
SIGNS / ANCAMAN
RINGAN SEDANG BERAT
SYMPTOMS GAGAL NAPAS

Sesak napas - Jalan-jalan - Bicara - Saat istirahat -


- Bisa baring - Nangis - Gak bisa minum
pendek-pendek - Duduk kedepan
- Susah minum
- Enak duduk

Bicara - Kalimat-kalimat - Anak kalimat - Kata-kata -


Alertness - Bisa agitasi - Biasanya - Biasanya agitasi - Drowsy /
agitasi confused
Frekuensi - Mengingkat - Meningkat - Sering > 30 x -
napas /menit
Otot-otot - Tidak ada - Meningkat - Meningkat - Pernapasan
bantu napas paradoksal
thorax-
abdominal
Retraksi - Tidak ada - Biasanya ada - Biasanya ada -
suprasternal
Wheezing - Sering hanya - Keras - Keras INSP & - Tidak
pada ekspresi EKSP terdengar
Nadi - < 100 - 100 – 120 - > 120 - Bradikardia
Pulsus - gak ada - Mungkin ada - Sering ada -
Paradoksus - (< 10mmHg) - (> 25mmHg)
PEF (Setelah - > 80% - 60 – 80% - < 60%
Bronkodil (<100L/mt)
awal)
Pa O2 - Normal - > 60mmHg - < 60mmHg
- sianosis
Pa CO2 - < 45mmHg - < 45mmHg - > 45mmHg
Sa O2 - > 95% - 91 – 95% - < 90%
•Pengobatan awal yang
utama :
•Inhalasi Bronkodilator
kerja singkat
•Kortikosteroid
•Pemberian O2

•Tujuan :
•Sesegera mungkin
menghilangkan
obstruksi saluran
napas dan hipoksemia
•Mencegah
kekambuhan.
MANAJEMEN EKSASERBASI ASMA
PENILAIAN AWAL
Anamnesis, Pemeriksaan Fisik, PEF / FEV1, Bload Gas

PENGOBATAN AWAL
- O2
- Inhalasi ß2 agonist kontinyu 1 jam
- Glukokortikosteroid sistemik

PENILAIAN ULANG 1 JAM

EPISODE SEDANG : EPISODE BERAT :


 PEF : 60 – 80% pred  Pernah serangan berat/fatal
 Pem. Fisik = Kel2 sedang  PEF < 60%
 Gejala-gejala berat
 Tidak membaik dgn Tx awal
TERAPI :
 O2 TERAPI :
 O2
 ß2 agonist + Antikolinergik
Inhalasi + up 60 menit  Inhalasi ß2 agonist + Antikolinergik
 Glukokortikosteroid oral  Glukokortikosteroid sistemik
 Teruskan 1 – 3 jam  Magnesium intravena

PENILAIAN KEMBALI 1 – 2 JAM

RESPON BAIK RESPON TIDAK KOMPLIT RESPON JELEK


 Pem. Fisik : membaik  Pem. Fisik : gejala2 sedang  Pem. Fisik : gejala2 berat
 PEF > 70%  PEF < 60%  PEF < 30%
 Saturasi O2 > 90%  Saturasi O2 : tdk membaik  PO2 < 60mmHg
 Respon bertahan 1 jam  PCO2 > 45mmHg

MASUK RS MASUK ICU


O2 O2
Inhalasi ß2 agonist + Antikolinergik Inhalasi ß2 agonist + Antikolinergik
Glukokortikosteroid sistemik Glukokortikosteroid sistemik
Magnesium intravena ß2 agonist IV
Monitor PEF, Sat O2, Nadi Theophyllin IV
Interbasi – ventilator

PENILAIAN KEMBALI TIAP SAAT


MEMBAIK :
PEF > 70% MEMBAIK RESPON JELEK
Bisa obat-obat oral / inhalasi Masuk ICU
PULANG :
 Inhalasi ß2 agonist
 Glukokortikosteroid oral
 Kombinasi inhaler
 Edukasi : - kontrol
- pakai obat dgn benar
Penanganan Asma Eksaserbasi di Rumah
Sakit

Penilaian Awal
Anamnesis, PF (auskultasi, penggunaan otot bantu napas,
denyut jantung, frekuensi napas),
APE atau VEP1, saturasi oksigen, dan tes lain yang diperlukan

Terapi Awal
• Inhalasi 2-agonis kerja singkat, secara nebulisasi, 1
dosis setiap 20 menit selama 1 jam.
• Oksigen sampai tercapai saturasi O 2 > 90% (95% pada
anak-anak)
• Steroid sistemik jika tidak ada respons segera, atau
jika pasien sebelumnya sudah menggunakan steroid oral
atau jika derajat keparahan sudah berat
• Sedasi merupakan kontra-indikasi

Penilaian Ulang
APE, saturasi Q2,
tes lain yang diperlukan
lanjutan ….
Penilaian Ulang

Derajat Berat
Derajat Sedang • APE < 60% dari yang
• APE 60-80% dari yang diperkirakan
diperkirakan • PF: gejala berat saat
• Pem. Fisik : gejala sedang, istirahat, retraksi dada
penggunaan otot bantu • Pasien resiko tinggi
pernapasan • Tidak ada perbaikan setelah
terapi awal

• Inhalasi 2-agonis dan anti- • Inhalasi 2 -agonis dan anti-


kolinergik setiap 60 menit kolinergik
• Pertimbangkan • Oksigen
glukokortikosteroid • Glukokortikosteroid sistemik
• Teruskan terapi 1-3 jam • Pertimbangkan 2-agonis SC,
jika ada perbaikan IM, atau IV
• Pertimbangkan metilsantin IV

Respons tidak baik Respons buruk


Respons baik
selama 1-2 jam selama 1 jam
Respons Baik Respons tidak
Respons jelek
lengkap selama
• Bertahan 60 menit selama 1 jam
setelah terapi 1-2 jam • Pasien resiko tinggi
terakhir • Pasien resiko tinggi • PF: gejala berat,
• PF : normal • PF: gejala ringan- kesadaran menurun,
• APE > 70% sedang kebingungan
• Tidak stres • APE < 70% • APE < 30%
• Saturasi O2 > 90% • Saturasi O2 tidak • PCO2 > 45mm Hg
(95% pada anak- membaik • PO2 < 60mm Hg
anak)

Rawat di ICU
Pulangkan ke Rawat Rumah • Inh 2-agonis +
Rumah Sakit anti-kolinergik
• Lanjutkan terapi 2- • Inh 2-agonis ± • Steroid IV
agonis inhalasi anti-kolinergik • Pertimbangkan 2
• Pertimbangkan • Steroid sistemik -agonis SC, IM
steroid oral • Oksigen atau IV
• Edukasi pasien: • Pertimbangkan • Oksigen
Cara pakai obat metilsantin IV • Pertimbangkan
yang benar • Monitor APE, metilsantin IV
Buat rencana aksi saturasi O2 , nadi, • Intubasi dan
Follow-up teratur teofilin ventilasi mekanik
jika perlu

Perbaikan Tidak
Rawat di ICU
Pulangkan
(tidak ada perbaikan
(APE>60% prediksi)
setelah 6-12 jam)

Cat: Pilihan pertama adalah terapi inhalasi 2-agonis dosis tinggi dan steroid sistemik.
Jika 2-agonis inhalasi tidak ada, pertimbangkan aminofilin IV
Pengobatan (GINA 2018)

• O2: -nasal cannule/mask


-93-95%, pulse oxymetri
• Inh SABA: Continous vs intermittent?
Kontinyu dulu, lalu intermittent on
demand
• EPINEFRIN: acute asthma with
anaphylaxis + angioedeme
• Inh CS:-High dose ICS:risiko opname ↓
• Syst CS: -Dlm 1 jam awal
-efektifitas oral=IV
-50 mg Prednisolone
-200 mg Hydrocortisone
• IPRA BR: -pemberian bersama SABA 
perbaikan lbh cepat & risiko opname↓
• AMINOPHYLLINE & THEOPHYLLINE:
tidak lagi dipakai pada Asma Akut
• MAGNESIUM SULFATE: IV MS tidak
direkomendasikan pemberian rutin
• LEUCOTRIENT REC ANTAGONIST:
belum jelas
• KOMBINASI ICS/LABA: belum jelas
• ANTIBIOTICS: hanya jika ada infeksi
 demam, sputum purulen, foto torak
• SEDATIVES: strictly avoided  efek
depresi pernafasan
• NIV: tidak ada rekomnedasi

Anda mungkin juga menyukai