Anda di halaman 1dari 6

HUMAN IMMUNODEFFICIENCY VIRUS (HIV)

Disusun oleh
Muhammad Fuad Hidayat 1610015072
Dipo Try Harto Nusantara 1510015075
Fernando Budiarto 1410015038
Ibnu Aulia Nugraha 1410015070

Dosen Pembimbing

dr. Ika Fikriah, M.Kes

Dibawakan dalam Rangka Tugas Kepaniteraan Klinik pada Laboratorium


Farmakologi dan Terapi

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI DOKTER FAKULTAS


KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MULAWARMAN
SAMARINDA
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT karena atas berkat rahmat dan
karunia-Nya sehingga kelompok penulis dapat menyelesaikan makalah “HIV (Human
Immunodefficiency Virus” ini dengan baik dan tepat waktu. Makalah ini dibuat dalam
rangka menyelesaikan tugas kepaniteraan klinik pada Laboratorium Farmakologi dan Terapi
serta meningkatkan pengetahuan dan wawasan yang lebih mendalam terkait depresi berat
dan pengobatannya.

Dalam pembuatan makalah ini penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada:

1. dr. Ika Fikriah, M.Kes selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman
dan dosen pembimbing pada Laboratorium Farmakologi dan Terapi.

2. dr. Moriko Pratiningrum Sp.THT-KL selaku Ketua Program Studi Program Profesi
Dokter.

3. Orang tua dan teman-teman yang telah mendukung dan membantu menyelesaikan
makalah ini.

Penulis menyadari masih terdapat kesalahan dan kekurangan dalam penulisan makalah
ini. Saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan penulis untuk perbaikan
kedepannya. Namun harapan penulis semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca.

Samarinda, 27 Mei 2021

Penulis
DAFTAR ISI

JUDUL.........................................................................................................................................i
KATA PENGANTAR.................................................................................................................ii

DAFTAR ISI..............................................................................................................................iii

DAFTAR GAMBAR..................................................................................................................iv
BAB 1 PENDAHULUAN...........................................................................................................1

1.1 Latar Belakang............................................................................................................1


1.2 Tujuan.........................................................................................................................2
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA..................................................................................................3

2.1 Definisi........................................................................................................................3
2.2 Epidemiologi...............................................................................................................3
2.3 Etiologi........................................................................................................................4
2.4 Patofisiologi................................................................................................................6
2.5 Tanda dan Gejala.......................................................................................................19

2.6 Diagnosa....................................................................................................................22
2.7 Tata Laksana..............................................................................................................29
BAB 3 PEMBAHASAN............................................................................................................32

3.1 Tinjauan Kasus..........................................................................................................32


3.2 P-Treatment...............................................................................................................32
BAB 4 PENUTUP.....................................................................................................................41

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................42
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


HIV merupakan salah satu penyakit menular yang masih menjadi permasalahan dunia.
Secara global, pada tahun 2019 diperkirakan terdapat 38 juta orang hidup dengan HIV,
meningkat sebanyak 1,3 juta dibandingkan tahun 2015. Sebanyak 1,7 juta di antaranya
merupakan kasus baru HIV. Serta WHO mencatat hingga akhir 2019 tercatat sebesar 690 ribu
orang meninggal terkait dengan AIDS, menurun dibandingkan tahun 2010 yang sebesar 1,5 juta
kematian (Global United Nations Programme On HIV and AIDS update, 2019).
Prevalensi HIV di Indonesia sejak ditemukanya pada tahun 1987 hingga 2017 sebanyak
641.291 orang, sedangkan total kumulatif kasus AIDS sebanyak 170.224 orang. Provinsi dengan
kasus HIV-AIDS tertinggi yaitu DKI Jakarta dengan jumlah 46.758 kasus pada periode 1987
sampai Maret tahun 2017. Jumlah ini meningkat dibandingkan tahun 2014 yang berjumlah
32.782 kasus [ CITATION KEM17 \l 1033 ].
Berdasarkan Pusat Data dan Informasi Kementrian Kesehatan RI (2017) tercatat pada
tahun 2017 insidensi HIV di Kalimantan Timur sebesar 3.825 kasus dan insidensi AIDS
diperkirakan sebesar 34 kasus. Data Dinas Kesehatan Kota Samarinda Jumlah kasus baru HIV
positif di Kota Samarinda yang dilaporkan pada tahun 2017 sebanyak 378 kasus, terdiri dari 272
kasus pada laki-laki dan 106 kasus pada perempuan. Jumlah ini meningkat 7,1 % dibanding
dengan jumlah kasus baru HIV positif pada tahun 2016. Dan jumlah kasus AIDS di Samarinda
tahun 2017 sebanyak 118 kasus, jumlah kasus ini menurun apabila dibandingkan dengan jumlah
kasus pada tahun 2016. Tetapi jumlah kematian akibat AIDS pada tahun 2016 meningkat
menjadi 48 kasus, sedangkan jumlah kematian akibat AIDS pada tahun 2015 sebanyak 35 kasus.
Human Immunodefficiency Virus (HIV) merupakan suatu retrovirus yang menyebabkan
penurunan sistem kekebalan/imunitas tubuh manusia. Saat masuk dalam tubuh, target utama dari
HIV yaitu sel yang memiliki reseptor CD4 + terutama limfosit T. Sel limfosit CD4+ tersebut
berperan sentral sebagai regulator dari sistem imunitas dapat mengalami destruksi karena infeksi
HIV. CD4+ yang merupakan reseptor utama yang digunakan HIV untuk mendapatkan jalan
masuk ke sel T host. Penurunan secara progresif jumlah sel T yang mempunyai reseptor CD4 +
disebabkan oleh HIV [CITATION KBB15 \m Mer141 \t \l 1033 ] .
1.2. Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini adalah mengetahui infeksi HIV (Human
Immunodefficiency Virus) dan mampu memilih jenis terapi yang sesuai dengan diagnosis
berdasarkan farmakodinamis, farmakokinetik, efek samping, indikasi, kontraindikasi dan
biaya.
DAPUS

Bibliography
Global AIDS monitoring 2019: indicators for monitoring the 2016 United Nations Political Declaration on
HIV and AIDS. Geneva: UNAIDS; 2017 (https://www.unaids.org/sites/default/files/media_asset/global-
aids-monitoring_en.pdf, accessed 7 July 2019).

Bhuvana, K., Hema, N., & Patil, R. (2015). Prevalence and Risk Factors for Opportunistic Infrctions in HIV
Patients WHO Developed Adverse Drug Reactions (ADRs) to Antiretroviral to Antiretroviral
Therapy (ART) in a Tertiary-care Teaching Hospital. National Journal of Physiologi, Pharmacy and
Pharmacology, 200-206.

KEMENKES. (2017, MEI 24). Laporan HIV AIDS TW I 2017. Dipetik Desember 23, 2018, dari DEPKES.go.id:
siha.depkes.go.id/portal/files_upload/Laporan_HIV_AIDS_TW_1_2017_rev.pdf

Merati, T. P., & Djauzi, S. (2014). Respon Imun Infeksi HIV. Dalam S. Setiati, I. Alw, W. A. Sudoyo, M. S. K,
B. Setiyohadi, & A. F. Syam, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam (hal. 924-931). Jakarta: Internal
Publisher.

Anda mungkin juga menyukai