Anda di halaman 1dari 1

SINOPSIS

TEMA : AKU DAN ALAM


NAMA : NAZWA YUMN JILAN
JUDUL : HILANGNYA KERAMAHAN ALAMKU
KECAMATAN : CIOMAS

Pada suatu hari aku seorang pemuda desa yang sedang menikmati keindahan alam
yang banyak ditumbuhi tanaman-tanaman indah. Mataku tertuju pada sekuntum bunga lalu
dipetik oleh ku untuk diberikan kepada seseorang. Selanjutnya aku mulai mengeluarkan
sehelai tikar dan membuka tas ransel yang berisi makanan dan minuman tersebut, aku pun
segera menikmati makanan dan minumannya.
Tiba-tiba aku sangat terkejut mendengar raungan suara sesuatu yang memekikan
telingaku. Rasa penasaranku pun muncul, lalu dengan perlahan aku melangkah untuk
mengetahui suara apa yang terjadi dari kejauhan itu. Ternyata sumber suara tersebut
adalah suara seseorang yang sedang melakukan pembalakan hutan liar. Aku yang
melihatnya berusaha untuk mencegahnya si pembalak itu tidak menghiraukannya.
Munculah keputusasaan yang terjadi di dalam lubuk hatiku. Terlintas dipikiranku
membayangkan suatu akibat yang akan muncul di kemudian hari.

10 tahun kemudian….
Akhirnya sesuatu yang pernah aku bayangkan benar-benar terjadi. Alam sudah tidak
menunjukan keramahannya lagi pada manusia. Setitik bencana pun datang, dengan di awali
oleh gemuruh badai dan hujan lebat serta petir yang menggelegar saling bersahutan. Atap
rumah yang terlihat kokoh pun berterbangan, aku dan warga desa pun berlari untuk
menyelamatkan diri. Petir pun menyambar sebuah pohon dan menimpaku, tak seorang pun
perduli denganku. Sesaat terdengar gemuruh ombak mengejar aku yang sedang berusaha
bangkit untuk tetap berlari menyelamatkan diri. Apa daya gulungan ombak lebih cepat
meluluh lantahkan seisi pedesaanku. Dengan sadar aku pun ikut tersapu dengan gulungan
ombak tersebut lalu aku kehilangan kesadaran diri.
Saat membuka mata, aku terkejut dengan suasana dan keadaan alam pedesaan yang
sangat mencekam saat itu. Banyak jenazah bergelimpangan, aku berusaha menghampiri
beberapa orang yang mungkin masih bisa diselamatkan. Terlihat sesosok tubuh yang
tertimpa reruntuhan, aku pun mencoba menyingkirkan reruntuhan tersebut dengan
menggunakan sisa tenagaku. Begitu terkejutnya, ternyata sosok tubuh tersebut ialah ibuku.
aku pun menangis lirih melihat mendiang ibuku yang telah meninggalkan aku seorang diri.
Aku pun tak hentinya mendoakan ibuku dan sanak saudaraku, serta mendoakan untuk
alamku yang sejatinya tidak akan ada akibat jika tidak diawali dengan penyebab.

Anda mungkin juga menyukai