Anda di halaman 1dari 18

BAB IX

RANCANGAN PETAK TERSARANG

Bab sebelumnya adalah modul yang menjelaskan


mengenai percobaan satu faktor yang secara umum
dinyatakan dengan perlakuan yang terdiri atas beberapa
taraf. Sering terjadi ingin diteliti secara bersamaan
pengaruh beberapa faktor yang berlainan, misalnya posisi
batang dan letak daun pada batang. Jika hal tersebut
ingin dilakukan maka harus dilakukan dengan
menggunakan rancangan petak tersarang (nested
design). Rancangan petak tersarang adalah suatu
rancangan untuk melaksanakan percobaan yang terdiri dari
dua faktor yang masing-masing faktor terdiri dari atas dua
level/taraf atau lebih. Rancangan petak tersarang
digunakan untuk menguji dua faktor, namum tidak ada
interaksi antara kedua faktor tersebut.
Rancangan petak tersarang adalah suatu rancangan
yang terdiri dari dua faktor atau lebih yang masing-masing
faktor terdiri dari atas dua level/taraf atau lebih, namum
antara kedua faktor tersebut tidak terjadi inter aksi.
Rancangan petak tersarang dapat digunakan untuk
meneliti dua faktor yang karena keadaan di lapangan tidak
bisa dilakukan pengavcakan seperti percobaan faktorial
biasa. Contoh penelitian ini adalah penelitian untuk
mengetahui kadar minyak pada letak batang dan posisi
daun pada batang tersebut. Penelitian ini meneliti dua
faktor, yaitu letak batang dan posisi daun
Model matematika yang digunakan pada rancangan
petak tersarang adalah :

155
Yijk = µ + Aj + Bk + εijk
dimana:
Yijk = nilai pengamatan pada baris ke-i,
kolom ke-j yang
mendapat perlakuan ke-t.
µ = nilai rata-rata umum
Aj = pengaruh aditif taraf ke-j dari faktor A
Bk = pengaruh aditif taraf ke-k dari faktor B
εijk = pengaruh galat dari suatu percobaan ke-
i yang memperoleh
kombinasi perlakuan jk

1. Cara pengacakan/penentuan tata letak perlakuan di


lapangan
Contoh penelitian: Suatu percobaan untuk
mengetahui Kadar Minyak yang
terdapat di letak batang dan
posisi daun pada tanaman
cengkeh

Penelitian ini terdiri atas dua faktor, dimana


faktor pertama adalah letak cabang yang terdiri dari
tiga taraf, yaitu: atas (a1), tengah (a2), dan bawah
(a3). Faktor kedua adalah posisi daun pada batang
yang terdiri dari tiga taraf, pucuk (b 1), tengah (b2),
dan bawah (b3), dan varietas Orba (V4). Kedua
faktor diinginkan mempunyai tingkat ketelitian yang
sama.
156
Jumlah kombinasi dari kedua faktor tersebut
adalah 3 x 3 = 9, yaitu: a1b1, a1b2, a1b3, a2b1, a2b2,
a2b3, a3b1, a3b2 dan a3b3.
Jika setiap kombinasi diulang 3 kali sebagai
kelompok/blok, maka total unit percobaan adalah 3 x
3 x 3 = 27 unit percobaan.
Prosedur pembuatan denah percobaan adalah
sebagai berikut:
a. Lokasi percobaan dibagi ke dalam blok sesuai
jumlah kelompok, pembagian blok sesuai dengan
perinsip local control
b. Pada Setiap blok dilakukan pengacakan pohon
yang akan dijadikan tanaman penelitian.
c. Pada setiap tanaman penelitian ditentukan
cabang berdasarkan perlakuan.
d. Pada setiap cabang ditentukan daun berdasarkan
letaknya
Hasil pembagian blok dan petak percobaan
setiap kelompok disajikan seperti gambar berikut.

157
Setelah dilakukan pengacakan pada setiap
kelompok, maka diperoleh hasil pengacakan
sebagai berikut

158
2. Analisis data
Data yang diperoleh dari hasil percobaan
kemudian ditabulasi untuk selanjutnya dianalisis.

Tabel 1. Data Hasil Pengamatan

Tabel 2. Data Hasil Pengamatan

159
Tabel 3. Cara Analisis Data

160
Tabel 4. Sidik Ragam

Berdasarkan tabel sidik ragam, dapat disimpulkan


bahwa, Faktor A dan Faktor B berpengaruh sangat nyata
sehingga perlu dilakukan uji lanjutan untuk mengetahui
perlakuan mana yang berbeda.

161
9.2 Analisis Dengan Menggunakan Program SPSS
Data Yang Akan Dianalisis

1. Buka SPSS, sehingga akan muncul tampilan :

162
2. Klik Cancel, sehingga akan muncul tampilan :

3. Klik Variable View, akan muncul tampilan :

163
4. Beri nama variabel, sehingga akan terlihat seperti
tampilan :

5. Klik ujung kanan kotak Value pada variabel


KELOMPOK, sehingga akan terlihat tampilan :

164
6. Klik ujung kanan kotak Value pada variabel
FAKTOR A, sehingga akan terlihat tampilan :

165
7. Klik ujung kanan kotak Value pada variabel
FAKTOR B, sehingga akan terlihat tampilan :

8. Klik Data View, sehingga terlihat tampilan :

166
9. Input data, sehingga terlihat seperti tampilan :

10. Klik Analyze, sehingga akan muncul tampilan :

167
11. Klik General Linear Model, sehingga akan muncul
tampilan :

12. Klik Univariate, sehingga akan muncul tampilan :

168
13. Masukkan KELOMPOK, FAKTOR A, FAKTOR B ke
kotak Fixed Factor(s) dan HASIL ke kotak
Dependent Varible dengan mengklik tanda panah,
sehingga akan terlihat tampilan :

14. Klik kotak Model, sehingga akan muncul tampialn :

169
15. Klik Custom, sehingga akan muncul tampilan :

16. Masukkan KELOMPOK< FAKTOR A, FAKTOR B ke


kotak model dengan mengklik tanda panah,
sehingga akan terlihat tampilan :

170
17. Klik Continue, sehingga akan muncul tampilan :

18. Klik OK, sehingga akan muncul hasil analisis


sebagai berikut :

171
172

Anda mungkin juga menyukai