Anda di halaman 1dari 7

Perempuan Berkelas Syurga

Oleh : Agy Biul Standya Gimis

@agyst_

Dunia ini hampa tanpa adanya perempuan.


Sebagaimana yang telah kita ketahui pada salah satu kisah
hamba-Nya, yaitu Adam a.s yang kala itu merasa kesepian
seorang diri. Kemudian atas izin Allah yang Maha Cinta,
hadirlah Hawa sebagai pelengkap hidupnya.

Perempuan adalah makhluk terindah yang Allah


ciptakan, paras yang menawan penuh kelembutan. Insan yang
satu ini mempunyai pesona yang memikat .Sungguh indah
ciptaan-Nya yang tiada tandingan. Perempuan itu dapat
menjadi sebaik-baiknya perhiasan dan dapat juga menjadi
seburuk-buruknya fitnah. Dikatakan sebaik-baiknya perhiasan
apabila ia berusaha menjadi perempuan yang sholihah,salah
satunya dengan menjaga aurat. Sebaliknya,ia akan menjadi
seburuk-buruknya fitnah apabila tidak mampu menjaga
kehormatannya, keindahan yang Allah anugerahkan
kepadanya.

Allah SWT, berfirman : "Dan katakanlah kepada


para perempuan yang beriman, agar mereka menjaga
pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah
menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali yang (biasa)
terlihat".

Dalam sebuah hadits dari Abu Sa’id Al-Khudri Ra.,


Rasulullah SAW. Bersabda, “Sesungguhnya dunia itu enak
rasanya dan indah dipandang, dan sesungguhnya Allah SWT.
menjadikan kalian silih berganti di muka bumi, Kemudian
Dia akan melihat apa yang kalian perbuat. Oleh karena itu,
berhati-hatilah terhadap dunia dan wanita.Sesungguhnya
fitnah yang pertama kali menimpa bani Israil adalah fitnah
wanita”.(HR.Muslim).

Berhati-hati terhadap dunia maknanya bahwa


seseorang berupaya agar tidak tergoda dan terlena akan
dunia.Sehingga disini Allah ingin kita menggunakan dunia
sesuai dengan kebutuhan dan mendapatkannya dengan jalan
yang halal. Adapun berhati-hati terhadap perempuan
maknanya bahwa seseorang berupaya agar tidak terjerumus
oleh fitnah yang ditimbulkannya sebagaimana yang menimpa
bani Israil yang menyesatkan umat.

Islam hadir untuk memuliakan perempuan, maka


jelaslah sudah bahwa hikmah daripada perintah Allah untuk
menutup aurat ialah atas alasan tersebut. Pada hakikatnya,
perempuan berperan penting dalam membangun peradaban
umat. Namun, seiring berkembangnya ilmu pengetahuan dan
teknologi serta zaman yang semakin modern ini , banyak dari
perempuan yang mempermasalahkan emansipasi, feminisme,
dsb.

Kesemuanya itu tidak mengapa. Dalam islam pun


emansipasi diperbolehkan selama tidak bertentangan dengan
kodrat sebagai perempuan. Nyatanya, justru perjuangan
perempuan saat ini banyak melibatkan mereka dalam
aktivitas-aktivitas yang seakan lupa memposisikan
kehormatannya di khalayak umum. Entah bagaimana nasib
agama dan bangsa setelah ini, hanya menunggu waktu saja
melihat kehancuran umat.

Mirisnya, rasa malu kini semakin pudar ditelan


popularitas. Bahkan eksistensinya diselimuti kesan yang
glamor. Padahal di dalam sebuah hadits dikatakan bahwa
malu adalah sebagian dari iman. Mari sejenak bermuhasabah,
luruskan kembali diri kita. Sudah pantaskah kita berada pada
barisan sayyidah Fatimah Az-Zahra di akhirat kelak.

Salah satu kisah sederhanaku, yaitu pada saat aku


berada di bangku sekolah dasar. Saat itu sekolahku
mengharuskan siswinya memakai hijab. Awalnya, aku merasa
gerah saat mengenakan hijab. Namun, lambat laun aku
terbiasa juga mengenakan hijab hingga aku merasa malu
apabila keluar rumah tidak menggunakan hijab. Memang
niatku dulu belum murni karena Allah semata. Aku hanya
takut dimarahi guru bila ketahuan tidak memakai hijab saat
bertemu mereka di luar jam belajar.

Aku kembali berfikir bahwa kebaikan itu memang


harus dipaksakan terlebih dahulu sebagai cambuk untuk diri
sendiri. Jika tidak begitu, aku pun tidak tahu sampai kapan
aku akan tergerak mengenakan hijab. Alhamdulillah,atas
rahmat dan hidayah yang Allah berikan, hijab kukenakan
hingga duduk di bangku SMA. Saat itu,godaan semakin besar
dan hampir saja aku menyerah karenanya.Aku juga sempat
berfikir bahwa perempuan tanpa hijab itu cantik.Mereka dapat
dengan mudah memperlihatkan kelebihan mereka lewat paras
yang dimilikinya. Namun,dengan hadirnya sahabat yang
selalu menuntunku ke arah yang baik,aku semakin semangat
dan yakin dalam menutup aurat.
Aku tidak sendiri! Ada orang-orang baik yang sayang
dan peduli, dengan tidak menjadikan aku perempuan kelas
bawah, tetapi perempuan limited edition yang tidak
diperlakukan dengan sembarang. Saat ini aku bersyukur telah
dapat menerima hijab dengan sepenuh hati. Harapannya,
semoga aku dapat istiqamah menggunakan hijab hingga maut
menjemput.

Allah Yang Maha Baik telah menciptakan perempuan


dengan penciptaan yang istimewa, hanya satu kesalahan
perempuan. Mereka tidak menyadari betapa berharga dirinya.
Tidak seharusnya kecantikan itu diumbar, jika begitu
perempuan tidak akan lagi menjadi perempuan misterius.
Sungguh,perempuan misterius yang langka sudah jarang
ditemui saat ini. Ironinya, banyak laki-laki yang berbuat
sekehendak hati dalam melakukan perempuan. Memang benar
itu salah mereka karena tidak menjaga pandangannya.
Namun, kembali bercermin pada diri kita sebagai kaum hawa,
kita adalah ujian terberat untuk kaum adam. Maka penting
bagi kita untuk berbagi peran.Perempuan menjaga akhlaqnya
dengan menutup aurat dan laki-laki menjaga pandangannya.

Selain itu, perlu bagi kita ketahui,sebagai perempuan


terkhusus seorang muslimah diharapkan dapat menjaga tiga
komponen penting yang saling berkaitan,yaitu Izzah
(Kesuciaan diri ) yang didapatkan dengan mendekatkan diri
kepada Sang Khaliq , Iffah (Menahan diri ) dari dorongan
hawa nafsu , dan Muru’ah ( Menjaga kehormatan diri )
dengan akhlaqul karimah. Ketaqwaan adalah perisai utama
yang akan membentengi perempuan dari berbagai fitnah.
Sebagaimana yang tertuang dalam Al-Qur’an Surah Al-
Jasiyah ayat 19 : “Sesungguhnya mereka sekali-kali tidak
akan dapat menolak dari kamu sedikitpun dari siksaan Allah.
Dan Sesungguhnya orang-orang yang zalim itu sebagian
mereka menjadi penolong bagi sebagian yang lain, dan Allah
adalah pelindung orang-orang yang bertakwa”. Dengan
demikian, hendaklah kita menjadi orang yang bertaqwa agar
senantiasa dinaungi perlindungan oleh Allah SWT.sehingga
kita tidak terjerumus dalam dosa dan kemaksiatan.

Sebagai muslimah yang baik hendaklah kita menutup


aurat sesuai syariat. kita itu mutiara , sister. Mutiara itu
tersembunyi dan hanya akan didapat oleh orang yang tepat
dengan perjuangan dan keimanan bukan nafsu dan keinginan.
Tidak mengapa tak dikenal penduduk bumi, melainkan nama
kita menjadi perbincangan penghuni langit. Berkiblatlah pada
kesederhaan Sayyidah Fatimah Az-Zahra. Satu hal penting
untuk perempuan adalah buatlah lelaki menetap karena iman
dan akhlaq bukan membuat lelaki menatap karena paras dan
hasrat. Perbaiki hijab, maka Allah akan perbaiki hati dan
hidup kita.Jadilah perempuan berkelas! Buatlah bidadari
cemburu dan syurga merindu.

Anda mungkin juga menyukai