Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

“NEW ACCOUNTING STANDARDS”

DOSEN PENGAMPU :
Ramdhansyah, SE., M.Acc
Tuti Sriwedari, SE. M.Si. Ak.CA

Kelompok 6
Nama : Krisvitra Telaumbanua 7183342001
Putri Natalia Manurung 7181142015
Rolasmaria Siringo-ringo 7183142041
Ronaldo Eduard Saragih Napitu 7182142016
Sartika Siska Indri Sijabat 7183142042
Kelas : Pendidikan Akuntansi B/2018
Mata Kuliah : Seminar Akuntansi

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
Oktober 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat nya
penulis dapat menyelesaikan tugas makalah dengan baik. Penulis mengucapkan terima kasih
kepada dosen pengampu Bapak Ramdhansyah, SE., M.Acc dan Ibu Tuti Sriwedari, SE.
M.Si. Ak.CA sebagai dosen mata kuliah “Seminar Akuntansi”.
Penulis telah berusaha dengan segenap tenaga dan pikiran, tetapi karena kemampuan,
pengetahuan dan pengalaman yang masih sangat terbatas maka kerendahan hati penulis
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, baik isi, susunan maupun tatabahasa.
Walaupun demikian harapan penulis agar makalah ini bermanfaat bagi pihak-pihak yang
membacanya.
Oleh sebab itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun
darisemua pihak demi kesempurnaan tulisan ini. Penulis berharap Makalah ini dapat berguna
danbermanfaat bagi penulis maupun pembaca.

Medan, 6 Oktober 2021

Kelompok 6

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1
A. Latar Belakang.........................................................................................................1
B. Rumusan..................................................................................................................2
C. Manfaat....................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................3
A. Pengertian dan Sumber Standar Akuntansi.............................................................3
B. Tujuan Standar Akuntansi Keuangan.....................................................................5
C. Jenis Standar Akuntansi di Indonesia.....................................................................5
D. Penyusunan Standar Akuntansi di USA.................................................................8
E. Pengukuran Akuntansi di Amerika Serikat.............................................................10
F. Pengukuran Akuntansi di Amerika Serikat.............................................................11
G. Perubahan Penetapan Standar Akuntansi................................................................12

BAB III PENUTUP...........................................................................................................14


A. Kesimpulan.............................................................................................................14
B. Saran.......................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................16

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Adanya perubahan lingkungan global yang semakin menyatukan hampir seluruh negara
di dunia dalam komunitas tunggal, yang dijembatani perkembangan teknologi komunikasi
dan informasi yang semakin murah, menuntut adanya transparansi di segala bidang. Standar
akuntansi keuangan yang berkualitas merupakan salah satu prasarana penting untuk
mewujudkan transparasi tersebut. Standar akuntansi keuangan dapat diibaratkan sebagai
sebuah cermin, di mana cermin yang baik akan mampu menggambarkan kondisi praktis
bisnis yang sebenarnya. Oleh karena itu, pengembangan standar akuntansi keuangan yang
baik, sangat relevan dan mutlak diperlukan pada masa sekarang ini.
Salah satu sarana penunjang yang diperlukan oleh suatu perusahaan atau suatu unit
ekonomi adalah standar akuntansi yang memungkinkan terlaksananya sistem informasi
manajemen dengan baik. Standar akuntansi dapat dipergunakan sebagai pedoman dalam
menyusun laporan keuangan yang layak serta memiliki daya banding sehingga dapat
menyajikan informasi yang bernilai bagi pihak-pihak yang berkepentingan. Standar akuntansi
merupakan landasan atau petunjuk bagi mereka untuk melakukan praktek atau kegiatan di
bidang akuntansi, agar laporan keuangan lebih berguna dan tidak menyesatkan. Hal ini
diperjelas oleh Ikatan Akuntansi Indonesia dalam Standar Akuntansi Keuangan (SAK)
sebagai pedoman pokok penyusunan dan penyajian laporan keuangan bagi perusahaan, dana
pensiun dan unit ekonomi lainnya adalah sangat penting, agar laporan keuangan lebih
berguna, dapat dimengerti dan dapat diperbandingkan serta tidak menyesatkan.
Oleh karena itu, maka standar akuntansi merupakan suatu pedoman yang wajib ditaati
bagi mereka yang melakukan kegiatan di bidang akuntansi, dalam rangka penyusunan
laporan keuangan. Tetapi perlu diingat bahwa Standar Akuntansi Keuangan sebagai suatu
pedoman yang diikuti kebiasaan tentulah bukan merupakan pedoman yang sifatnya universal
dan berlaku mutlak sesuai keadaan, waktu dan tempat. Standar Akuntansi Keuangan dalam
perkembangannnya tidak terlepas dari pengaruh faktor-faktor lain, misalnya pandangan para
ahli di bidang akuntansi, perkembangan politik dan ekonomi, peraturan pemerintah dan
faktor-faktor lainnya.

1
Dengan demikian, Standar Akuntansi dapat memberikan petunjuk tentang bagaimanakah
caranya sumber-sumber ekonomi yang ditimbulkannya dicatat sebagai “harta” dan
“kewajiban”. Jika terjadi perubahan atas harta dan kewajiban itu bagaimanakah cara
mencatatnya, kapan perubahan tersebut dicatat serta bagaimanakah cara mengukurnya,
informasi apa saja yang perlu diungkapkan dan bagaimana cara mengungkapkannya dan
sebagainya.

B. Rumusan
1. Apa Pengertian Dan Sumber Standar Akuntansi?
2. Tujuan Standar Akuntansi Keuangan ?
3. Sebutkan Jenis Standar Akuntansi Di Indonesia ?
4. Bagaimana Penyusunan Standar Akuntansi Di Usa ?
5. bagaimana Pengukuran Akuntansi Di Amerika Serikat ?
6. Bagaimana Pengukuran Akuntansi Di Amerika Serikat ?
7. Bagaimana Perubahan Penetapan Standar Akuntansi ?

C. Manfaat
1. Untuk Mengetahui Pengertian Dan Sumber Standar Akuntansi
2. Untuk Mengetahui Tujuan Standar Akuntansi Keuangan
3. Untuk Mengetahui Jenis Standar Akuntansi Di Indonesia
4. Untuk Mengetahui Penyusunan Standar Akuntansi Di Usa
5. Untuk Mengetahui Pengukuran Akuntansi Di Amerika Serikat
6. Untuk Mengetahui Pengukuran Akuntansi Di Amerika Serikat
7. Untuk Mengetahui Perubahan Penetapan Standar Akuntansi

1.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian dan Sumber Standar Akuntansi


Pernyataan standar akuntansi keuangan merupakan aturan dan pedoman bagi manajemen
dalam menyusun laporan keuangan. Dengan adanya Standar Akuntansi yang baik, laporan
keuangan menjadi lebih berguna, dapat diperbandingkan, tidak menyesatkan dan dapat
menciptakan transparansi bagi perusahaan.
Menurut Financial Accounting Standard Board (FASB) medefinisikan Standar Akuntansi
sebagai berikut: “Standar Akuntansi adalah metode yang seragam untuk menyajikan
informasi, sehingga laporan keuangan dari berbagai perusahaan yang berbeda dapat
dibandingkan dengan lebih mudah kumpulan konsep, standar, prosedur, metode, konvensi,
kebiasaan dan praktik yang dipilih dan dianggap berterima umum.”
Akuntansi memiliki kerangka teori konseptual yang menjadi dasar pelaksanaan
tekniktekniknya, kerangka dasar konseptual ini terdiri dari standar(teknik, prinsip) dan
praktik yang sudah diterima oleh umum karena kegunaannya dan kelogisannya. Standar itu
disebut standar akuntansi, di Indonesia berlaku Prinsip Akuntansi Keuangan(SAK) Indonesia
kemudian menjadi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan(PSAK). Sedang di USA berlaku
General Accepted Accounting Principle(GAAP), kemudian Accounting Principle Board
Statement dan terakhir menjadi FASB Statements. SAK merupakan pedoman bagi siapa saja
dalam menyusun laporan keuangan yang akan diterima oleh umum.
Standar akuntansi mencakup konvensi, peraturan, dan prosedur yang sudah disusun dan
disahkan oleh lembaga resmi (Standard Setting Body) pada saat tertentu. Standar ini
merupakan consensus pada kala itu tentang pencatatan sumber-sumber ekonomi, kewajiban,
modal, hasil, biaya, dan perubahannya dalam bentuk laporan keuangan. Dalam standar ini
dijelaskan transaksi apa yang harus dicatat; bagaimana mencatatnya, dan bagaimana
mengungkapkannya dalam laporan keuangan yang akan disajikan.
Standar akuntansi ini merupakan masalah penting dalam profesi dan semua pemakai
laporan yang memiliki kepentingan terhadapnya. Oleh karena itu, mekanisme penyusunan
standar akuntansi harus diatur sedemikian rupa sehingga dapat memberikan kepuasan kepada
semua pihak yang berkepentingan terhadap laporan keuangan. Standar akuntansi ini akan

3
terus-menerus berubah dan berkembang sesuai perkembangan dan tuntutan masyarakat.
Belkaoui(1985) mengemukakan alasan pentingnya standar akuntansi yang relevan sebagai
berikut:
1. Dapat menyajikan informasi tentang posisi keuangan, prestasi, dan kegiatan perusahaan.
Informasi yang disusun berdasarkan standar akuntansi yang lazim diharapkan
mempunyai sifat jelas, konsisten, terpercaya, dan dapat diperbandingkan.
2. Memberi pedoman dan peraturan bekerja bagi akuntan publik agar mereka dapat
melaksanakan tugas dengan hati-hati, independen, dan dapat mengabdikan keahliannya
dan kejujurannya melalui penyusunan laporan akuntan setelah melalui pemeriksaan
akuntan.
3. Memberikan data base kepada regulator tentang berbagai informasi yang dianggap
penting dalam perhitungan pajak, peraturan tentang perusahaan, perencanaan dan
pengaturan ekonomi, dan peningkatan efesiensi ekonomi, dan peningkatan efesiensi
ekonomi, dan tujuan-tujuan makro lainnya.
4. Dapat menarik perhatian para ahli dan praktisi di bidang teori dan standar akuntansi.
Semakin banyak standar yang dikeluarkan, semakin banyak kontroversi dan semakin
bergairah untuk berdebat, berpolemik, dan melakukan penelitian.

Standar akuntansi saat ini umumnya disusun oleh lembaga resmi yang diakui pemerintah,
profesi, dan umum. Kalau di Indonesia yang berwenang menyusun ini adalah Dewan Standar
Akuntansi Keuangan yang berada di bawah naungan IAI(Ikatan Akuntansi Indonesia).
Dewan Standar Akuntansi menyerahkan hasil kerjanya kepada Komite Pensahan Standar
Akuntansi Keuangan Indonesia dan akhirnya akan ditetapkan dan disahkan dalam kongres
IAI. Sementara itu, di USA sekarang lembaga yang berwenang mensahkan standar
akuntansi(standard setting body) adalah Financial Accounting Standard Board(FASB) yang
bebas dari pengaruh profesi secara langsung. Namun, pda mulanya standar akuntansi
dilahirkan oleh AICPA. FASB mengeluarkan Statement of Financial Accounting Standards
dan Interpretation bersama dengan Accounting Research Bulletin yang dikeluarkan oleh
AICPA.

4
B. Tujuan Standar Akuntansi Keuangan
Adapun tujuan standar akuntansi keuangan yang baku adalah:
a. Dapat memberikan informasi tentang posisi keuangan perusahaan, prestasi dan kegiatan
perusahaan, informasi yang disusun berdasarkan prinsip akuntansi yang lazim diharapkan
mempunyai sifat jelas, konsisten, terpercaya dan dapat diperbandingkan.
b. Memberikan pedoman dan peraturan kerja bagi akuntan publik agar mereka dapat
melaksanakan tugas dengan hati-hati, independen dan dapat mengabdikan keahliannya
dan kejujurannya melalui penyusunan laporan akuntansi setelah melalui pemeriksaan
akuntan.
c. Memberikan database pada pemerintah tentang berbagai informasi yang dianggap
penting dalam perhitungan pajak, peraturan tentang perusahaan, perencanaan, dan
pengaturan ekonomi dan peningkatan efisiensi ekonomi serta tujuan makro lainnya.
d. Dapat menarik perhatian para ahli dan praktisi dibidang teori dan prinsip akuntansi.

C. Jenis Standar Akuntansi di Indonesia


Selain untuk keseragaman laporan keuangan, Standar akuntansi juga diperlukan untuk
memudahkan penyusunan laporan keuangan, memudahkan auditor serta Memudahkan
pembaca laporan keuangan untuk menginterpretasikan dan membandingkan laporan
keuangan entitas yang berbeda. Di Indonesia SAK yang diterapkan akan berdasarkan IFRS
pada tahun 2012 mendatang. Pada PSAK-IFRS, SAK ETAP ditetapkan oleh Dewan Standar
Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia. PSAK Syariah diterbitkan oleh Dewan
Akuntansi Syariah sedangkan SAP oleh Komite Standar Akuntansi Pemerintah.
Berikut ini penjelasan dari macam-macam SAK tersebut :
1. PSAK-IFRS
PSAK-IFRS merupakan standar akuntansi keuangan yang diterapkan menyeluruh,
khususnya tahun 2012. Di tahap pelaksanaan PSAK ini, diharuskan untuk
mengaplikasikan PSAK guna entitas yang memiliki akuntabilias publik sebagaimana
emiten , perbankan, perusahaan publik, asuransi serta BUMN. Tujuan yang hendak
dicapai PSAK adalah memberikan sejumlah informasi penting yang cukup relevan.
Adapun IFRS diadopsi Indonesia karena Indonesia merupakan anggota IFAC yang secara

5
otomatis wajib mengikuti peraturan yang dibuat SMO(Statement Membership
Obligation). SMO telah menetapkan IFRS sebagai standar akuntansi internasional.
IFRS memiliki manfaat sebagai berikut :
 Menaikkan daya banding di dalam sistem laporan keuangan
 Menyuplai informasi penting an mempunyai kualitas di area pasar modal
internasional
 Mengurangi adanya hambatan dalam hal arus modal internasional melalui
pembatasan terhadap adanya pembedaan di pasal-pasal yang ditentukan pelaporan
keuangan
 Menekan biaya yang harus dikeluarkan di dalam proses pembuatan laporan
keuangan dari perusahaan multinasional serta menurunkan biaya yang dieluarkan
 Menambah kualitas sistem pelaporan keuangan hingga mencapai hasil terbaik

Meskipun Indonesi awajib melakukan penyesuaian terhadap standar keuangan


dengan menggunakan IFRS, hal tersebut membantu memudahkan pembuat laporan
keuangan untuk menyusun walaupun terhapat perubahan yang ada di dalam laporan
yang sifatnya integral.
Adapun karakterk IFRS yang menggunakan prisip dasar sebagai berikut ;
 Lebih mengemukakan adanya interpretasi serta aplikasi yang ada antarstandar
yang berakibat adanya fokus pada penerapan IFRS
 Standar memerlukan penilaian terhadap subtansi transaksi serta adanya evaluasi
terhadap cermnan dari sistem presentasi akuntansi
 Memerlukan ketentuan profesional terhadap pola penerapan standar akuntansi
2. SAK-ETAP
SAK ETAP adalah Standard akuntansi keuangan untuk Entitas Tanpa Akuntabilitas
Publik. ETAP yaitu Entitas yang tidak memiliki akuntabilitas publik yang signifikan serta
menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum bagi pengguna eksternal. ETAP
menggunakan acuan IFRS untuk Small Medium Enterprises. SAK-ETAP diterbitkan
pada tahun 2009 dan berlaku efektif 1 Januari 2011 dan dapat diterapkan pada 1 Januari
2010. SAK ini diterapkan secara retrospektif namun jika tidak praktis dapat diterapkan
secara prospektif yang berarti mengakui semua asset dan kewajiban sesuai SAK ETAP

6
juga tidak mengakui asset dan kewajiban jika tidak diizinkan oleh SAK-ETAP, selain itu
Mereklasifikasi pos-pos yang sebelumnya menggunakan PSAK lama menjadi pos-pos
sesuai SAK-ETAP juga menerapkan pengukuran asset dan kewajiban yang diakui SAK
ETAP.
3. PSAK-SYARIAH
PSAK Syariah digunakan oleh entitas yang melakukan transaksi syariah baik entitas
lembaga syariah maupun lembaga non syariah. Dalam PSAK Syariah ini pengembangan
dilakukan dengan model PSAK umum namun psak ini berbasis syariah dengan acuan
fatwa MUI. PSAK Syariah berada dalam PSAK 100-106 yang terdiri dari :
1. Kerangka Konseptual
2. Penyajian Laporan Keuangan Syariah
3. Akuntansi Murabahah
4. Musyarakah
5. Mudharabah
6. Salam
7. Istishna
4. SAP
SAP adalah Standar Akuntansi Pemerintah yang diterbitkan oleh Komite Standar
Akuntansi Pemerintahan. SAP ini ditetapkan sebagai PP(Peraturan Pemerintah) yang
diterapkan untuk entetitas pemerintah dalam menyusun Laporan Keuangan Pemerintah
Pusat (LKPP) dan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD). SAP diterapkan
dengan PP Nomor 24 Tahun 2005 tanggal 13 Juni 2005 tentang Standar Akuntansi
Pemerintahan (PP SAP).
Penyusunan SAP melalui tahapan-tahapan seperti :
1. Identifikasi Topik untuk Dikembangkan Menjadi Standar
2. Pembentukan Kelompok Kerja (Pokja) di dalam KSAP
3. Riset Terbatas oleh Kelompok Kerja
4. Penulisan draf SAP oleh Kelompok Kerja
5. Pembahasan Draf oleh Komite Kerja
6. Pengambilan Keputusan Draf untuk Dipublikasikan
7. Peluncuran Draf Publikasian SAP (Exposure Draft)

7
8. Dengar Pendapat Terbatas (Limited Hearing) dan Dengar Pendapat Publik (Public
Hearings)
9. Pembahasan Tanggapan dan Masukan Terhadap Draf Publikasian
10. Finalisasi Standar

Jadi SAP disusun hanya untuk instalasi kepemerintahan baik pusat maupun daerah
untuk menyusun laporan keuangan dalam pemerintahan. Dan diharapkan dengan adanya
SAP maka akan ada transparansi, parisipaso dan akuntabilitas pengelolaan keuangan
Negara sehingga dapat mewujudkan pemerintahan yang baik.

D. Penyusunan Standar Akuntansi di USA


Adapun pihak yang ikut serta dalam menyusun standar akuntansi di Amerika adalah:
1. Kantor Akuntan Besar yang dikenal dengan ”Big 8”.
2. American Institute of Certified Public Accountants (AICPA) – Akuntan Publik
3. Financial Accounting Standard Board (FASB) – Lembaga penyusun standar akuntansi
4. Governmental Accounting Standard Board (GASB) – Lembaga penyusun standar
akuntansi untuk pemerintah
5. Security and Exchange Commission (SEC) – Badan pengawasan pasar modal
6. American Accounting Association (AAA) – Organisasi Akademisi
7. Financial Executives Institute (FEI) – Institusi Eksekutif Keuangan
8. The Institute of Management Accounting yang dahulu namanya National Association of
Accountant (NAA) – Organisasi Akuntan Manajemen.

Berikut ini adalah profil yang terlibat dalam penyusunan standar akuntansi di Amerika:
1. Kantor Akuntan Big Eight (Big 8)
Banyak pengaruh prinsipil yang disarankan kantor akuntan besar ini dalam
perkembangan akuntansi secara keseluruhan. Sebelum adanya standar yang baku,
masing-masing kantor ini sebenaranya sudah memiliki praktik aknuntansi yang mungkin
berbeda antara satu kantor dengan kantor lain. Mereka banyak mengeluarkan dana untuk
kepentingan riset dan pengembangan profesi akuntansi secara keseluruhan.
2. Financial Accounting Standard Board (FASB)

8
Pada tahun 1930 AICPA menunjuk tim yang bekerja sama dengan SEC dan
terbentuklah sebuah komite yang disebut Committee on Accounting Procedures yang
anggotanya terdiri dari praktisi di bidang Akuntansi Publik. Komite ini selama masa
kerjanya mengeluarkan 51 Accounting Research Bulletins (ARB) dari tahun 1939 sampai
tahun 1959. Komite ini berhasil menelorkan beberapa standar akuntansi, tetapi tidak
berhasil merumuskan struktur dari standar akuntansi dan akhirnya pada tahun 1959
AICPA membentuk APB (Accounting Principle Board). Badan ini lebih banyak
wewenangnya dari komite sebelumnya, anggotanya berjumlah 18-21 orang yang berasal
dari praktisi akuntan publi, perusahaan dan akademisi. Badan ini mengeluarkan APB
Opinion sebanyak 31 yaitu dari tahun 1959 sampai dengan 1973. Pada tahun 1971 karena
kekhawatiran akan campur tangan pemerintah terhadap penyusunan standar akuntansi,
AICPA menunjuk Wheat Commitee yang membubarkan APB dan membentuk FAF
(Financial Accounting Foundation) serta membawahi FASB, FASAC (Financial
Accounting Standard Advisory Council).
3. Securities and Exchange Comimision ( SEC )
SEC sebagai lembaga yang mengatur pasar modal di USA dibentuk tahun 1934.
Lembaga ini bertanggung jawab untuk mengatur dan menyusun undang-undang tentang
bursa efek dan menjamin bahwa laporan keuangan yang dibuat oleh perusahaan yang go
public disajikan secara layak dan full disclosure. Karena Tanggung jawab SEC untuk
mengatur laporan keuangan yang sisajikan oelh perusahaan yang go public “ Full
Disclosure, “ peranan standar akuntansi sangat dominan. Oleh karena itu bersama
lembaga lainnya SEC ikkut aktif dalam menelorkan suatu standar akuntansi .
Berdasarkan securities Act tahun 1934, SEC memiliki kekuasaan untuk menetapkan
standar akuntansi. Namun, dalam praktik kekuasaan akuntansi yang dimiikinya ini
didelegasikan ke FASB adalah badan resmi yang menyusun standar akuntansi.
4. The American ccounting Association ( AAA )
The AAA adalah organisasi akuntan yang berkiprah di bidang akademik seperti
professor, dosen, staf, pengajar, atau orang yang mempunyai perhatian terhadap
pengembangan teori dan praktik akuntansi. AAA memiliki jurnal triwulan yang diberi
nama Accounting Review yang merupakan majalah paling bergengsi di bidang akuntansi.
Majalah ini memuat analisis penelitian dan teori-teori yang menyangkut pengembangan

9
akuntansi secara umum. Disamping penerbitan jurnal, AAA juga melakukan kegiatan
seminar, pertemuan, symposium, penelitian, dan lain-lain secara periodic untuk
membahas bidang akuntansi.
5. Organisasi / Badan Lain
Sebenarnya kalau kita kaji lebih banayak lagi badan atau organisasi yang mempunyai
peranan langsung atau tidak langsung terhadap perumusan standar akuntansi. Dibawah
ini kita sebutkan beberapa, yaitu sebagai berikut. a. “The national Association of
Accountant” yang sekarang sudah berganti nama menjadi The Institute of Management
Acountant (IMA) merupakan organisasi profesi yang menggabungkan para akuntan
manajemen di USA. Organisasi ini menerbitkan majalah bulanan yang memuat artikel-
artikel tentang akuntansi yang bernama management Accounting. b. The Cost
Accounting Standard Board ( CASB ) c. The Financial Execute Institute (FEI) d.
International Accounting standard Commite (IASC) e. Badan-badan /organisasi di luar
negeri lainnya.
6. Pemakai Laporan
Keuangan Laporan keuangan yang disusun menurut standar akuntansi dibaca dan
dipergunakan oleh pihak-pihak yang menggunakanya. Mereka ini dapat dikelompokan
sebagai berikut.
1. Pemakai langsung yang termasuk dalam kelompok ini adalah : a. Pemilik
perusahaan b. Kreditor c. Pemasok (supplier ) d. Manajemen e. Fiskus ( Pajak) f.
Pegawai/karyawan perusahaan g. langganan
2. Pemakai tidak langsung yang ttermasuk kelompok ini : a. Konsultan dan analisis
laporan keuangan b. Bursa efek c. Penasihat hukum d. Badan pemerintah terkait e.
Penerbitan –penerbitan/majalah/ bulletin/ jurnal keuangan. f. Perusahaan
konsultan/ pusat-pusat data bisnis g. Asosiasi pengusaha/kadin h. Serikat pekerja
i. Para pesaing j. Masyarakat umum.

E. Perumusan Standar Akuntansi di Amerika Serikat


Di AS tidak ada persyaratan hukum yang mewajibkan publikasi laporan keuangan
periodik yang telah diaudit kecuali ketentuan lembaga regulator misalnya SEC. AS menyukai

10
regulasi akuntansi yang mendetail. Praktik akuntansi keuangan di AS menekankan pada
segmentasi dan spesialisasi.
Dalam penyusunan standar akuntansi keuangan AS sangat berpegang pada kerangka
teoritis konsepsual yang ditetapkan FASB sebagai berikut.
1. Tujuan Pelaporan Keuangan oleh Perusahaan yang bertujuan mencari laba yang
diterbitkan November 1978.
2. Karakteristik Kualitatif Informasi Akuntansi yang diterbitkan Mei 1980 kemudian
direvisi dengan Statement Nomor 6, Desember 1980.
3. Tujuan Pelaporan Keuangan Organisasi Nonprofit diterbitkan Desember 1980.
4. Pengakuan dan Pengukuran Dalam Laporan Keuangan Perusahaan Bisnis diterbitkaan
Desember 1984.
5. Elemen-Elemen Laporan Keuangan yang diterbitkan pada Desember 1985.
FASB mempunyai tujuh anggota full time, yaitu tiga orang berasal dari praktisi akuntansi
profesional (CPA), dua orang anggota dari industri dan masing-masing satu dari akademi dan
pemerintah. Anggota-anggota dewan harus memutuskan semua ikatan ekonomi dan
organisasi dengan tempat kerja atau kepemilikan sebelumnya. Fungsi FASB dijelaskan
secara jelas dalam mission statementnya, yaitu untuk membentuk dan mengembangkan
standar-standar akuntansi dan pelaporan keuangan sebagai pedoman dan pendidikan bagi
publik, termasuk penerbit laporan keuangan, auditor dan pemakai laporan keuangan. FASB
juga membentuk konsep-konsep akuntansi yang luas seta standarstandar bagi pelaporan
keuangan selain itu juga menyediakan pedoman mengenai implementasi standar-standar
tersebut.

F. Pengukuran Akuntansi di Amerika Serikat


Konsep pengukuran akuntansi yang dianut oleh kebanyakan perusahaan di AS adalah
menggunakan pengukuran biaya historis. Seiring dengan perluasan konsep akrual, batas-
batas pengukuran biaya transaksi diterobos dengan teknik-teknik present value yang
digunakan untuk mengukur piutang dan utang jangka panjang, ketika kewajiban kontijensi
tertentu diakui atau ketika manfaat-manfaat pasca dari karyawan dicatat. Kecuali jika terbukti
menunjukkan kondisi sebaliknya, dimana pengukuran akuntansi di AS mengasumsikan
bahwa antitas bisnis akan melangsungkan usahanya (going concern), terus beroperasi sampai

11
kapan pun. Pengukuran berbasis akrual dan aturan pengakuan transaksi sangat tergantung
pada konsep pencocokan (matching concept). Terdapat juga aturan konsistensi yang
mengharuskan keseragaman perlakuan akuntansi atas item-item yang sama dalam tiap
periode akuntansi dan dari satu periode ke periode berikutnya. Jika terjadi perubahan dalam
praktik atau prosedur, diwajibkan untuk menyajikan pengungkapan atas perubahan dan
efeknya atas laporan keuangan.
Salah satu yang unik bagi AS adalah jika metode LIFO digunakan bagi tujuan pajak
federal, juga harus digunakan tujuan laporan keuangan. Jika “cadangan” LIFO material,
harus diberi catatan atas laporan keuangan. Upward valuation dari aset-aset jangka panjang
tidak boleh diestimasi untuk kegunaan-ekonomis dengan menentukan lamanya periode
depresiasi dan amortisasi. Biaya R&D tidak dikapitalisasi (menurut SFAS No. 2), diterapkan
dalam pengakuan biaya pengembangan software. Goodwill dicatat sebagi aset dan
diamortisasikan selama periode tidak melebihi 40 tahun. Aturan-aturan pengukuran dengan
asumsi-asumsi aktuarial harus dibuat dan metodemetode biaya yang digunakan harus
ditentukan, kontijensi dicatat jika dapat diidentifikasikan dan dapat diukur. Deferred credit
method diwajibkan dalam mengakui alokasi pajak komprehensif sampai tahun 1991 dan
stelah itu diganti dengan sebutan liability method dari SFAS No. 96.
Mengenai efek perubahan harga, APB merekomendasikan penyajian sesuai tingkat harga
umum (tahun 1969), SC mewajibkan perusahaan-perusahaan melampirkan data current-cost
tertentu sebagai pelengkap (tahun 1976), kemudian FASB mengeluarkan SFAS No. 33:
mewajibkan sekitar 1000 perusahaan besar AS melaporkan efek perubahan harga, yang
kemudian peraturan ini dibekukan. Menyebabkan pengukuran efek perubahan tingkat harga
tidak lagi dilaporkan ke publik sejak tahun 1985.

G. Perubahan Penetapan Standar Akuntansi


Kewajiban akuntan untuk menyajikan laporan keuangan sesuai dengan standar akuntansi
sudah diatur dalam berbagai ketentuan yang berlaku, bukan saja oleh organisasi profesi,
tetapi juga lembaga lainnya seperti BEJ, BAPEPAM, Bank Indonesia, Departemen
Keuangan, Direktorat Jendral Pajak dan sebagainya. kepatuhan ini harus juga melihat
konsistensinya. Artinya penerapan standar akuntansi itu harus konsisten tidak boleh berubah-
ubah.

12
Istilah “prinsip akuntansi yang berlaku umum” merupakan padaan dari kata “ Generally
Accepted Accounting atau GAAP” dan adalah suatu istilah teknis akuntansi yang mencakup
konvensi, aturan dan prosedur yang diperlukan untuk membatasi praktik akuntansi yang
berlaku umum di wilayah tertentu pada saat tertentu.
Prinsip akuntansi yang berlaku umum di suatu negara tertentu mungkin berbeda dari
prinsip akuntansi yang berlaku di negara lain. Oleh karena itu untuk laporan keuangan yang
akan didistribusikan kepada umum di Indonesia. Istilah prinsip akuntansi yang berlaku umum
di Indonesia dimaksudkan meliputi tidak hanya prinsip dan praktik akuntansi, tetapi juga
metode penerapannya. Dalam hal suatu laporan keuangan disebutkan sesuai dengan basis
akuntansi komprehensif selain prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, maka
menurut standar itu dinyatakan akan terpenuhi jika laporan kkeuangan telah disusun sesuai
dengan basis akuntansi komperehensif, selain prinsip akuntansi yang berlaku umum di
Indonesia.
Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan tidak semuanya berupa fakta. Ada
informasi yang diukur berdasarkan taksiran (seperti nilai buku aktiva tetap, kerugian piutang)
dan ada informasi yang pada tanggal penyajian laporan keuangan berasal dari transaksi yang
belum selesai secara tuntas misalnya contingent liability atau utang bersyarat.

13
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) merupakan pedoman dalam melakukan
praktek akuntansi dimana uraian materi di dalamnya mencakup hampir semua aspek yang
berkaitan dengan akuntansi, yang dalam penyusunannya melibatkan sekumpulan orang
dengan kemampuan dalam bidang akuntansi yang tergabung dalam suatu lembaga yang
dinamakan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). Dengan kata lain, Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan (PSAK) adalah buku petunjuk bagi pelaku akuntansi yang berisi pedoman tentang
segala hal yang ada hubungannya dengan akuntansi.
Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang disusun oleh lembaga Ikatan Akuntan
Indonesia selalu mengacu pada teori-teori yang berlaku dan memberikan tafsiran dan
penalaran yang telah mendalam dalam hal praktek terutama dalam pembuatan laporan
keuangan dalam memperolah informasi yang akurat sehubungan data ekonomi. Berdasarkan
pernyataan di atas dapat dipahami bahwa Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK)
mengacu pada penafsiran dan penalaran teori-teori yang “berlaku” dalam hal praktek
“pembuatan laporan keuangan” guna memperoleh inforamsi tentang kondisi ekonomi.
Pemahaman di atas memberikan gambaran bahwa Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
(PSAK) berisi “tata cara penyusunan laporan keuangan” yang selalu mengacu pada teori
yang berlaku, atau dengan kata lain didasarkan pada kondisi yang sedang berlangsung.
Hal ini menyebabkan tidak menutup kemungkinan Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan (PSAK) dapat mengalami perubahan/penyesuaian dari waktu ke waktu sejalan
dengan perubahan kebutuhan informasi ekonomi.
Dari keseluruhan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa Pernyataan Standar
Akuntansi Keuangan (PSAK) merupakan suatu buku petunjuk dari prosedur akuntansi yang
berisi peraturan tentang perlakuan, pencatatan, penyusunan dan penyajian laporan keuangan
yang disusun oleh lembaga IAI yang didasarkan pada kondisi yang sedang berlangsung dan
telah disepakati (konvensi) serta telah disahkan oleh lembaga atau institut resmi, sebagai
suatu pedoman, Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) bukan merupakan suatu
kemutlakan bagi setiap perusahasan dalam membuat laporann keuangan.

14
B. Saran
Demikianlah makalah yang dapat kami sajikan dan kami sampaikan, semoga
bermanfaat bagi kita semua. Kami selaku penulis menyadari dalam penyusunan makalah ini
masih banyak terdapat kesalahan dan masih jauh dari kesempurnaan baik dari tata cara
penulisan dan bahasa yang dipergunakan maupun dari segi penyajian materinya. Keinginan
kami atas partisipasi pembaca, agar sekiranya mau memberikan kritik dan saran yang bersifat
membangun demi kemajuan penulisan makalah ini. Oleh karena itu, dengan adanya kritik
dan saran dari pembaca, kami bisa mengkoreksi diri dan menjadikan makalah kedepan
menjadi makalah yang lebih baik lagi dan dapat memberikan manfaat yang lebih bagi kita
semua.

15
DAFTAR PUSTAKA

https://www.bdo.com/insights/assurance/fasb/new-accounting-standards-upcoming-effective-
dates
https://www.fasb.org/jsp/FASB/Page/SectionPage&cid=1218220137102

16

Anda mungkin juga menyukai