Anda di halaman 1dari 12

Laporan Kegiatan KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

DINAS KESEHATAN PROVINSI SUMATERA UTARA

BAB VII
PERMASALAHAN DAN PEMECAHAN MASALAH

7.1 Permasalahan dan Pemecahan Masalah di Puskesmas Tegal Sari


7.1.1 Permasalahan di Puskesmas Tegal Sari
Setelah melakukan kegiatan selama menjalankan kegiatan KKS di
Puskesmas Tegal Sari, beberapa permasalahan tersebut antara lain adalah
sebagai berikut:
1. Masih kurangnya pengetahuan dan kesadaran diri masyarakat
mengenai pengertian, penyebab kehamilan resiko tingg, dan tanda-
tanda bahaya pada kehamilan.
2. Masih ada beberapa masyarakat yang kurang mengerti akan
pentingnya frekuensi pemeriksaan kehamilan (ANC)

Tabel 7.1.1.1 Rekapitulasi Laporan PWS-KIA di Wilayah Kerja


Puskesmas Tegal Sari Periode Januari s/d Desember 2019
Tota
Cakupan %
N Targe Sasara l
Kegiatan
o t n Fe Ma Ap Me Ju Ag Se Ok No De
Jan b r r i Jun l t p t v s
Ibu
1 hamil / 100% 804 65 69 81 82 39 58 75 65 68 89 89 19 799 99,3%
bumil K1
2 K4 100% 809 63 68 62 44 37 56 66 62 68 92 69 19 706 87,3%
DRT
(Deteksi
3 80% 161 9 21 10 11 12 10 12 9 11 9 8 16 138 68,6%
Resiko
Tinggi)
Bulin /
4 Persalina 100% 785 60 66 68 82 39 58 75 65 68 92 89 19 781 99,5%
n
Neonatus
5 KN <7 100% 730 60 66 68 82 39 58 75 65 68 92 89 19 781 107%
hari
KN 1 / KN
6 100% 730 60 64 68 76 39 56 75 65 68 92 89 13 765 105%
Lengkap

Sumber: Laporan Tahunan Puskesmas Tegal Sari Tahun 2019


369
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI
27 JANUARI 2020 - 04 APRIL 2020
Laporan Kegiatan KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
DINAS KESEHATAN PROVINSI SUMATERA UTARA

Tabel 7.1.1.2 Jumlah Kunjungan Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas


Tegal Sari Periode Januari – Desember Tahun 2019
N Ma
O Kegiatan Jan Feb r Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des
1 KIA Akses 65 69 81 82 39 58 73 65 68 92 89 19

2 KIA Murni 42 68 62 65 37 56 66 62 64 92 89 19

3 K4 63 68 62 44 37 56 66 62 64 92 89 19
DRT (Deteksi
9 21 10 11 12 10 12 9 11 9 8 16
4 Resiko Tinggi)
5 Persalinan Nakes 60 66 68 82 39 58 75 65 68 92 89 19
Penanganan
9 12 10 11 12 10 11 9 12 9 10 12
6 Komplikasi
Kunjungan Ibu
60 64 75 76 36 56 68 92 75 65 58 75
7 Nifas
8 Ibu Nifas 37 42 56 54 48 50 72 65 66 89 89 19

9 ASI Eksklusif 10 8 11 16 14 17 15 18 13 17 9 7

10 KN 1 60 64 68 76 39 56 75 65 68 92 92 19

11 KN Lengkap 60 64 68 76 39 56 72 65 68 92 92 13
Komplikasi
12 Neonatus - - - - - - - - - - - -
Tertangani

Sumber: Laporan Tahunan Puskesmas Tegal Sari Tahun 2019

6.1.2 Pemecahan Masalah KIA Di Puskesmas Tegal Sari


1. Bekerja sama dengan tenaga kesehatan di Puskesmas Tegal Sari
untuk memberikan informasi dan konseling serta penyuluhan oleh
dokter dan peserta KKS kepada masyarakat Kecamatan Medan
Denai mengenai kehamilan Resiko Tinggi.
2. Mengajak tenaga kesehatan untuk melakukan penyuluhan dan
pembinaan kepada masyarakat untuk mencegah kehamilan resiko
tinggi dengan pelaksanaan ANC.

370
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI
27 JANUARI 2020 - 04 APRIL 2020
Laporan Kegiatan KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
DINAS KESEHATAN PROVINSI SUMATERA UTARA

7.2 Permasalahan dan Pemecahan Masalah Hasil Penelitian Hubungan

Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Penderita Tb Paru Positif Terhadap

Tindakan Pencegahan Penularan Tuberkulosis Pada Anggota

Keluarga Diwilayah Kerja Puskesmas Teladan

Permasalahan:
Secara keseluruhan, dari hasil penelitian ini terdapat dua variabel yang
secara bersama-sama memengaruhi tindakan pencegahan penularan tuberkulosis
pada anggota keluarga yaitu tingkat pengetahuan dan sikap. Faktor yang paling
dominan memengaruhi adalah sikap. Menurut Bloom, bahwa terbentuknya suatu
sikap/perilaku baru, dimulai pada domain kognitif, dalam arti subjek tahu terlebih
dahulu terhadap stimulus yang berupa materi atau objek, sehingga menimbulkan
pengetahuan baru pada subjek tersebut dan selanjutnya menimbulkan respons
batin dalam bentuk sikap subjek terhadap objek yang diketahui dan disadari
sepenuhnya tersebut akan menimbulkan respon lebih jauh lagi yaitu berupa
tindakan (action) sehubungan dengan stimulus yang telah diketahui.

Pemecahan Masalah:
Upaya peningkatan pengetahuan masyarakat mengenai tuberkulosis dan
tindakan pencegahan penularan tuberkulosis pada anggota keluarga, dengan cara
meningkatan penyuluhan-penyuluhan berupa pendidikan kesehatan dan
kunjungan rutin ke rumah-rumah.

7.3 Permasalahan dan Pemecahan Masalah di Puskesmas Teladan


Permasalahan Kesehatan Terbanyak di Puskesmas Teladan

Setelah melakukan kegiatan selama menjalankan kegiatan KKS di


Puskesmas Teladan ada beberapa permasalahan yang ditemukan dan perlu
dilakukan penanganan. Beberapa permasalahan tersebut antara lain adalah
sebagai berikut:
 Permasalahan mengenai ISPA

371
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI
27 JANUARI 2020 - 04 APRIL 2020
Laporan Kegiatan KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
DINAS KESEHATAN PROVINSI SUMATERA UTARA

 Permasalahan mengenai posyandu

Permasalahan Mengenai ISPA


- Kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai pentingnya ventilasi rumah.
- Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang higienitas lingkungan.
- Kurangnya kesadaran masyarakat mengenai bahaya asap rokok.
- Kurangnya kesadaran masyarakat tentang etika batuk.

Tabel 7.2 Jumlah kasus ISPA Wilayah Kerja Puskesmas Teladan Kecamatan
Medan Kota, Januari – Desember Tahun 2019

No. Bulan Kasus Jumlah Pasien


(Jiwa)
1. Januari ISPA 969

2. Februari ISPA 807

3. Maret ISPA 1234

4. April ISPA 659

5. Mei ISPA 757

6. Juni ISPA 569

7. Juli ISPA 553

8. Agustus ISPA 578

9 September ISPA 507

10. Oktober ISPA 556

372
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI
27 JANUARI 2020 - 04 APRIL 2020
Laporan Kegiatan KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
DINAS KESEHATAN PROVINSI SUMATERA UTARA

11. November ISPA 580

12. Desember ISPA 570


Sumber : SP2TP Puskesmas Teladan Periode Januari-Desember Tahun 2019

Pemecahan Masalah ISPA


Strategi pengendalian penyakit ISPA yang dapat dilakukan adalah:
1. Meningkatkan pengetahuan masyarakat secara berkala mengenai
rumah sehat.
2. Memberikan penyuluhan secara berkala mengenai bahaya asap
rokok.
3. Memberikan edukasi mengenai etika batuk.
4. Melaksanakan tatalaksana penderita ISPA yang standar di sarana
kesehatan.
5. Meningkatkan pengetahuan mengenai tatalaksana penderita ISPA di
rumah tangga yang tepat dan benar.
6. Memberikan edukasi mengenai cara-cara pencegahan ISPA
7. Melaksanakan program monitoring dan evaluasi.

Permasalahan Mengenai Posyandu


Pada masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Teladan, beberapa
permasalahan yang dijumpai berkaitan dengan Posyandu antara lain :
 Kurangnya minat masyarakat terhadap posyandu diakibatkan kurangnya
pengetahuan masyarakat mengenai pentingnya datang ke posyandu.
 Pengetahuan masyarakat mengenai tujuan posyandu masih kurang
sehingga masyarakat menganggap datang ke posyandu kurang penting.
 Kurangnya informasi yang didapat masyarakat mengenai jadwal posyandu
didaerahnya.

Pemecahan Masalah
373
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI
27 JANUARI 2020 - 04 APRIL 2020
Laporan Kegiatan KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
DINAS KESEHATAN PROVINSI SUMATERA UTARA

Strategi pemecahan masalah posyandu yang dapat dilakukan adalah:

1. Meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai tujuan dan kegiatan di


posyandu.

a. Memonitor berat badan dan tinggi badan bayi setiap bulan


Datang ke posyandu bunda dan si kecil akan dilayani oleh petugas
kesehatan dengan ramah. Pertamanya, mereka akan menimbang dan
mengukur berat badan si kecil sesuai grafik. Jika ada sedikit
masalah, perutas akan memberi tahu tindakan lebih lanjut.
Memantau berat badan si kecil harus dilakukan setiap bulan agar
tumbuh kembangnya tetap normal.

b. Konsultasi dengan petugas kesehatan


Saat si kecil mengalami sesuatu hal yang menghambat tumbuh
kembangnya, bunda dapat bertanya langsung, serta cari tahu
jawabannnya. Di sela konsultasi, bunda bisanya mendapatkan
jawaban dan solusi yang tepat, seperti misalnya belajar memberikan
ASI, MPASI, perkembangan gerak anak, dan lain sebagainya.

c. Mengontrol gizi si kecil


Lewat posyandu, bunda juga dapat mencari informasi seputar gizi
seimbang. Petugas kesehatan dengan senang hati memberikan
jawabannya dengan gamblang. Biasanya, bunda dikenalkan dengan
ASI eksklusif dan jenis variasi makanan yang diberikan pada bayi,
agar tak membahayakan kesehatannya.

d. Bayi dapat imunisasi


Ada kalanya posyandu juga mendatangkan dokter untuk
mengimunisasi si kecil. Biasanya imunisasi yang diberikan di
posyandu brupan polio oral, campak, hepatitis, dan program
imunisasi lainnya yang dicanangkan pemerintah.

e. Mendapatkan vitamin A setiap bulan

374
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI
27 JANUARI 2020 - 04 APRIL 2020
Laporan Kegiatan KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
DINAS KESEHATAN PROVINSI SUMATERA UTARA

Bayi juga sangat membutuhkan vitamin A rutin. Manfaatnya untuk


meningkatkan kesehatan mata, meningkatkan kekebalan tubuh, serta
fungsi lainnya yang mendukung tumbuh kembang si kecil.

2. Menginformasikan jadwal posyandu dari jauh hari sebelum posyandu


di laksanakan.
Untuk menginformasikan jadwal posyandu seharusnya dilakukan dari
beberapa hari sebelum pelaksaan posyandu melalui ketua kader pada
posyandu tersebut. Bisa di informasikan dari speaker masjid atau dari
mulut ke mulut. Atau bisa juga di berikan informasi jadwal posyandu
bulan depan pada saat terlaksananya posyandu bulan ini.

3. Kesehatan anak yang sakit saat jadwal posyandu


Memberitahu kepada orangtua supaya pada saat jadwal posyandu namun
anak sedang sakit, harus teteap datang ke posyandu karena wajib ditimbang
berat badan, tinggi badan dll walaupun tidak melakukan imunisasi.

BAB VIII
375
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI
27 JANUARI 2020 - 04 APRIL 2020
Laporan Kegiatan KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
DINAS KESEHATAN PROVINSI SUMATERA UTARA

KESIMPULAN DAN SARAN

8.1 Kesimpulan
8.1.1 Kesimpulan Puskesmas Tegal Sari
Program kerja Puskesmas Tegal Sariberupa Upaya Kesehatan
Masyarakat yang terdiri dari Upaya Kesehatan Sekolah, Upaya Kesehatan
Olahraga, Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat (PHN), Upaya
Kesehatan Kerja (UKK), Upaya Kesehatan Gizi dan Mulut (UKGM),
Upaya Kesehatan Jiwa (UKJ), Upaya Kesehatan Mata (UKM), Upaya
Kesehatan Usia lanjut (USILA), Laboratorium Sederhana, Upaya
Penyuluhan Kesehatan Masyarakat.

Dari hasil kegiatan yang telah dilaksanakan selama 17 hari terhitung


dari tanggal 04 Februari hingga 20 Februari 2020 di Puskesmas Tegal Sari
dapat disimpulkan bahwa untuk pelayanan administrasi sudah cukup baik,
pelayanan dokter kepada pasien sudah baik, pelayanan farmasi sudah baik
dalam menjelaskan kepada pasien bagaimana cara mengkonsumsi obat dan
cara penyimpanan obat. Dalam pemeriksaan laboratorium sederhana pada
puskesmas ini cukup baik. Setiap hari Sabtu dilakukan kegiatan prolanis
seperti senam lansia yang diikuti dengan pemeriksan rutin lansia
(pemeriksaan tekanan darah, gula darah dan IMT (indeks masa tubuh).

Dari sepuluh penyakit terbanyak di wilayah Puskesmas Tegal


Saribulan Januari - Desember 2019 yang paling banyak adalah Hipertensi
dengan jumlah penderita sebanyak 1888, adapun kemungkinan
dikarenakan kurangnya kesadaran masyarakat terhadap kesehatan dan
kurangnya tindakan pencegahan yang dilakukan oleh masyarakat sendiri.

8.1.2 Kesimpulan Hasil Penelitian Hubungan Tingkat Pengetahuan Dan

Sikap Penderita Tb Paru Positif Terhadap Tindakan Pencegahan

376
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI
27 JANUARI 2020 - 04 APRIL 2020
Laporan Kegiatan KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
DINAS KESEHATAN PROVINSI SUMATERA UTARA

Penularan Tuberkulosis Pada Anggota Keluarga Diwilayah Kerja

Puskesmas Teladan

Berdasarkan hasil penelitian tentang “ Hubungan Tingkat Pengetahuan

Dan Sikap Penderita Tb Paru Positif Terhadap Tindakan Pencegahan

Penularan Tuberkulosis Pada Anggota Keluarga Diwilayah Kerja

Puskesmas Teladan” maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Gambaran umum karakteristik penderita TB Paru adalah berjenis

kelamin laki-laki 39 orang, paling banyak berumur 16-50 tahun, dengan

pendidikan paling banyak berpendidikan rendah sebanyak 59 orang

serta memiliki pekerjaan paling banyak adalah pekerjaan informal

(Pedagang, Petani, Tidak bekerja, IRT) sebanyak 59 orang.

2. Pengetahuan penderita Tb Paru Positif Terhadap Tindakan

Pencegahan Penularan Tuberkulosis Pada Anggota Keluarga

memiliki pengetahuan dengan kategori baik sebesar 19 orang dan

kurang 45 orang.

3. Sikap penderita TB Paru yang paling banyak berada pada kategori

kurang yaitu dari 56 orang dan baik 8 orang.

4. Ketersediaan fasilitas kesehatan yang paling banyak berada pada

kategori kurang yaitu 56 orang dan baik 8 orang.

5. Peran petugas kesehatan yang paling banyak berada pada kategori baik

yaitu 57 orang dan kurang 7 orang.

6. Terdapat hubungan yang bermakna antara jenis kelamin penderita TB

Paru terhadap upaya pencegahan penularan penyakit Tuberkulosis Paru

dengan pvalue = 0,005, tidak ada hubungan antara umur, pendidikan,


377
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI
27 JANUARI 2020 - 04 APRIL 2020
Laporan Kegiatan KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
DINAS KESEHATAN PROVINSI SUMATERA UTARA

pekerjaan penderita TB Paru positif terhadap tindakan pencegahan

penularan penyakit Tuberkulosis Paru pada anggota keluarga.

7. Terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan penderita TB

Paru positif terhadap tindakan pencegahan penularan penyakit

Tuberkulosis Paru pada anggota keluarga dengan pvalue = 0,023.

8. Terdapat hubungan yang bermakna antara sikap penderita TB Paru

positif terhadap tindakan pencegahan penularan penyakit Tuberkulosis

Paru pada anggota keluarga dengan pvalue = 0,029.

9. Tidak ada hubungan antara ketersediaan fasilitas kesehatan terhadap

tindakan pencegahan penularan penyakit Tuberkulosis Paru pada

anggota keluarga dengan pvalue = 0,059.

10. Tidak ada hubungan antara peran petugas kesehatan terhadap tindakan

pencegahan penularan penyakit Tuberkulosis Paru pada anggota

keluarga dengan pvalue = 0,201.

8.2 Saran
8.2.1 Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara
Agar lebih meningkatkan pembinaan, monitoring serta mengevaluasi
dan menganalisis program-program kesehatan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten / Kota dan Puskesmas.

8.2.2 Dinas Kesehatan Kota Medan


Kepada Dinas Kesehatan Kota Medan agar lebih melatih tenaga
kesehatan, membina dan mengevaluasi Puskesmas yang ada di wilayah
Kota Medan dalam menjalankan program-program yang ada di
Puskesmas, terutama untuk program Kesehatan Ibu dan Anak khususnya
agar ibu hamil meningkatkan oengetahuan, sikap dan perilakunya yang
sejalan dengan buku KIA.
378
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI
27 JANUARI 2020 - 04 APRIL 2020
Laporan Kegiatan KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
DINAS KESEHATAN PROVINSI SUMATERA UTARA

8.2.3 Puskesmas Tegal Sari


a. Bagi Petugas Kesehatan
 Meningkatkan informasi berupa penyuluhan kepada
masyarakat terkait tentang kehamilan resiko tinggi dan
pentingnya ANC selama masa kehamilan
 Meningkatkan informasi berupa penyuluhan kepada
masyarakat terkait tentang hipertensi
 Meningkatkan kinerja petugas puskesmas yang berkontribusi
pada peningkatan kesehatan masyarakat
 Petugas yang berkontribusi diharapkan bisa bekerja sama
untuk meningkatkan kesehatan lingkungan dengan melakukan
gotong royong.
 Meningkatkan kader-kader kesehatan bagi keluarga.

b. Bagi Puskesmas
 Pemberian cairan anti septic disetiap ruangan
 Menambahkan sarana untuk wudhu
 Penambahan daya watt listrik agar semua fasilitas dapat
digunakan dengan optimal

c. Bagi Masyarakat
 Berpartisipasi dalam kegiatan kesehatan dalam upaya
peningkatan kesehatan.
 Memanfaatkan puskesmas sebagai fasilitas kesehatan terdepan
untuk memperoleh informasi mengenai kesehatan dalam upaya
meningkatkan pengetahuan tentang kesehatan.

8.2.4 Puskesmas Teladan


1. Meningkatkan pemeriksaan, pengobatan dan kinerja petugas
kesehatan di Puskesmas Teladan yang berkontribusi pada
379
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI
27 JANUARI 2020 - 04 APRIL 2020
Laporan Kegiatan KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
DINAS KESEHATAN PROVINSI SUMATERA UTARA

peningkatan kesehatan masyarakat, serta memberikan keteladanan


kepada masyarakat melalui tokoh agama, tokoh masyarakat, kader-
kader, bidan desa dan tenaga kesehatan.
2. Meningkatkan penyuluhan di sekitaran wilayah kerja Puskesmas
Teladan dalam peningkatan kesehatan masyarakat, dan memberikan
keteladanan kepada masyarakat melalui tokoh agama, tokoh
masyarakat, kader-kader, bidan desa dan tenaga kesehatan.
3. Melakukan pemeriksaan, pengobatan, dan meningkatkan pemberian
informasi terkait pentingnya perilaku aktifitas fisik terhadap
kejadian penyakit tuberkulosis kepada masyarakat khususnya pada
lansia dengan pendekatan secara langsung maupun melalui kegiatan
sosialisasi di posyandu lansia ataupun melaui kader-kader
masyarakat yang telah dibimbing oleh petugas kesehatan sehingga
terciptanya kesadaran untuk memulai Pola Hidup Sehat, serta
memberikan keteladanan kepada masyarakat melalui tokoh
agama,tokoh masyarakat, kader-kader, bidan desa dan tenaga
kesehatan.

8.2.5 Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati


Diharapkan kepada mahasiswa fakultas Kedokteran Universitas
Malahayati, menjadikan penulisan ini sebagai bahan acuan penelitian
selanjutnya dan diharapkan agar mahasiswa juga dapat berperan aktif
dalam kegiatan program kesehatan masyarakat agar masyarakat mendapat
pengetahuan yang cukup tentang kesehatan.

380
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI
27 JANUARI 2020 - 04 APRIL 2020

Anda mungkin juga menyukai