Anda di halaman 1dari 52

LAPORAN

KEPANITERAAN KLINIK SENIOR


ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
DI DINAS KESEHATAN PROVINSI SUMATERA UTARA

DISUSUN OLEH :

HENNY KARTIKA SARI


19360013
EKA NURWIDYASARI 19360007
DESNI ISRONIANTI SUKAYAT 19360006
MADYANI KURNIAWAN 19360022
FAHMI ALFA REZA PAMBUDI 19360008
WILDEN FIRDAUS
19360039
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI TAHUN
2020
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang

 Menurut UU RI No.36 tahun 2009


 Perpres RI No.72 Tahun 2012 tentang Sistem Kesehatan Nasional (SKN)
 Visi Dinkes Provinsi Sumatera Utara  “Sumatera Utara Yang Maju, Aman Dan
Bermartabat.”
 Misi Dinkes Provinsi Sumatera Utara :
1. Mewujudkan Masyarakat Sumatera Utara Yang Bermartabat Dalam Kehidupan
2. Mewujudkan Masyarakat Sumatera Utara Yang Bermartabat Dalam Politik
3. Mewujudkan Masyarakat Sumatera Utara Yang Bermartabat Dalam Pendidikan
4. Mewujudkan Masyarakat Sumatera Utara Yang Bermartabat Dalam Pergaulan karena
terbebas
Tujuan
Tujuan Umum
1. Mahasiswa mengetahui program pembangunan kesehatan nasional.
2. Mahasiswa mengetahui program pembangunan kesehatan di Provinsi Sumatera
Utara.
3. Mahasiswa mengetahui kebijakan dan kewenangan pembangunan kesehatan di
Provinsi Sumatera Utara dan Kabupaten/Kota.

Tujuan Khusus
1. Mahasiswa mengerti tentang langkah-langkah perencanaan strategi bidang
kesehatan.
2. Mahasiswa mengerti tentang langkah-langkah kebijakan pusat, Provinsi maupun
Kabupaten/Kota.
3. Mahasiswa mengerti tentang pokok, unggulan maupun spesifik Dinas Kesehatan
Provinsi Sumatera Utara.
4. Mahasiswa mengerti tentang masalah-masalah yang dihadapi dalam melaksanakan
pembangunan kesehatan.
BAB II
KEPENDUDUKAN, SOSIAL BUDAYA, EKONOMI,
KEADAAN LINGKUNGAN, KEADAAN PERILAKU,
DERAJAT KESEHATAN DAN STATUS GIZI
MASYARAKAT
PROVINSI SUMATERA UTARA
1. KEPENDUDUKAN PROVINSI
SUMATERA UTARA

Berada di bagian barat Indonesia, 10 – 40 Lintang Utara dan 980 – 1000 Bujur Timur,
Luas daratan  72.981,23 km2

• - Luas daerah terbesar  Kabupaten Langkat (6.262,00


Berdasarkan luas daerah km2) /8,58% dari total wilayah Sumatera Utara
menurut kabupaten/kota • - Luas daerah terkecil  Kota Tebing Tinggi (31,00 km2)/
di Sumatera Utara : 0,04% dari total luas wilayah Sumatera Utara.

• - Laki-laki < perempuan dengan sex ratio sebesar 99,76


Sex Ratio • - rata-rata pada setiap keluarga terdiri dari 4-5 anggota
keluarga

Berdasarkan data BPS Provinsi Sumatera Utara tahun 2018


Laju Pertumbuhan tercatat memiliki jumlah penduduk 14.415.391 jiwa terdiri dari
7.193.200 jiwa laki-laki dan 7.222.191 jiwa perempuan
2. SOSIAL BUDAYA DAN EKONOMI

 Berdasarkan hasil Susenas 2018, AMH penduduk Sumatera Utara sebesar 99,07

 Agama tahun 2016 terdapat sebanyak 10.818 unit masjid, 6.235 unit
langgar/musola, 12.401 unit gereja protestan, 2.318 unit gereja katolik, 82 unit
kuil, 353 unit wihara dan 83 unit kelenteng disumatera utara

 Ketenagakerjaan tahun 2018 sebagian besar angkatan kerja berumur 15


tahun keatas disumatera utara adalah tamatan SMA (33,46%), tamatan SD ke
bawah (311,43%), tamatan SMP (18,69%), serta angkatan kerja pendidikan
diploma I, II, III dan IV serta universitas (16,40%).
3. KEADAAN LINGKUNGAN
 Rumah Sehat :
Tahun 2018 terdapat 558.223 rumah yang dibina (47,28%) dimana dari jumalah tersebut
332.184 rumah diantaranya (59,51%) tlelah memenuhi syarat kesehatan dengan total
rumah yang memenuhi syarat kesehatan sampai dengan akhir 2017 adalah sebesar
2.391.328 unit (73,81%)
 Persentase Rumah Tangga Memiliki Akses Terhadap Air Minum :
 Air Isi Ulang (32,24%) -Sumur terlindungi (10,51%)
 Sumur bor/pompa (19,42%) -Ledeng sebesar (14,12%)
 Mata air terlindungi (8,27%) -Masih terdapat 4,13% air minum bersumber dari
 Air kemasan bermerek (3,51%) sungai dan air hujan
 Persentase Rumah Tangga menurut Tempat Pembuangan Kotoran/Tinja :
Berdasarkan Susenas 2018 SPAL 83,69%, lobang tanah/ pantai/ tanah lapang/ kebun
sebesar 10,39%, kolam/ sawah/ sungai/ danau/ laut sebesar 4,46% dan lainnya sebesar
1,47%.
 Tempat-Tempat Umum (TTU) dan Tempat Pengelolaan Makanan (TPM):
Tahun 2018  dari 16.026 unit TTU, yang memenuhi syarat kesehatan 10.615 (62,54%).
4. KEADAAN PERILAKU MANUSIA

Keadaan Perilaku :
 Tahun 2018 Penilaian RT ber-PHBS baik  rumahtangga yang
melaksanakan 6 indikator dari 10 indikator PHBS RT yang mempunyai
balita dan 5 indikator untuk tidak punya balita
 PHBS cenderung naik dalam 3 tahun terakhir yaitu dari 18,38 % RT tahun
2016 menajdi 23,08% ditahun 2017 serta meningkat menjadi 27,25%
ditahun 2018.
5. DERAJAT KESEHATAN
 Angka Kematian Bayi (AKB) :
- Berdasarkan laporan profil kesehatan Kabupaten/Kota tahun 2018 dari
296.443 bayi lahir hidup, jumlah bayi yang meninggal sebelum
mencapai ulang tahun yang pertama berjumlah 771 bayi.
 Angka Kematian Balita (AKABA) :
- (AKABA) di Sumatera Utara tahun 2018 kematian balita 1.123
 Angka Kematian Ibu (AKI):
- tahun 2018 kematian ibu tercatat 205 kematian
 Morbiditas (Angka Kesakitan) :
Diare :
- Tahun 2018 Jumlah perkiraan kasus ada sebanyak 214.303 kasus yang
ditemukan dan ditangani sebanyak 30.92% dari target penemuan kasus.
- Kasus diare tertinggi  Pakpak Bharat yaitu sebanyak 2.163 penderita atau
166.64%, Tapanuli Selatan 7.147 penderita atau 94.44%.
Pneumonia :
Tahun 2018  Perkiraan kasus sebesar 142.153 kasus, diamana 54,92
(3,86%) diantaranya telah ditangani.
TB Paru :
Tahun 2018  Cross Notification Rate/CNR (kasus baru) TB Paru BTA
(+) mencapai 104,3/100.000 penduduk
Acute Flaccid Paralyses (AFP)
Tahun 2018  kasus AFP (Non Polio) yang ditemukan sebanyak 85 kasus
dari 4.283.795 jiwa anak berumur < 15 tahun
HIV/AIDS :
Tahun 2017  Penambahan kasus baru HIV yaitu dari 1.352 kasus tahun
2018 menjadi 1498 kasus pada tahun 2017.
Kusta :
prevalensi rate kusta di Provinsi Sumatera Utara masih melatif rendah 
1.0 per 100,000 penduduk
Penyakit yang Dapat Dicegah dengan Imunisasi (PD3I)
PD3I merupakan penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi.PD3I yang
dibahas di bawah ini mencakup penyakit Difteri, Pertusis (Batuk Rejan),
Tetanus, Tetanus Neonatorum, Campak, Polio dan Hepatitis B.
a) Difteri
-Tahun 2018, ditemukan 5 kasus difteri di Sumatera Utara, yaitu 2 kasus di
Kota Medan, dan masing-masing 1 kasus di Kabupaten Asahan, Kabupaten
Langkat dan Kabupaten Tapanuli Tengah.

b) Pertusis (Batuk Rejan)


-Tidak terdapat laporan adanya kasus pertussis pada tahun 2017 dan tahun
2018. Kasus pertussis terakhir di Sumatera Utara dilaporkan pada tahun 2015
yaitu ditemukannya 7 kasus yang terdiri dari 3 orang penderita laki-laki dan 4
orang penderita perempuan.

c) Tetanus Non Neonatorum


-Tahun 2018 tidak ditemukan kasus non neonatorum.Kasus Tetanus Non
Neonatorum dilaporkan terjadi pada tahun 2015, yakni sebanyak 11 kasus di
Kabupaten Mandailing Natal.

 
d) Tetanus Neonatorum (TN)

-Tahun 2017 ditemukan 3 kasus Tetanus Neonatorum di Kabupaten


Mandailing Natal, sementara tidak ditemukan kasus ini di tahun 2016.Kota
Gunung Sitoli melaorkan 1 kasus tetanus neonatorum di tahun 2015.
Diketahui bahwa dalam beberapa kurun waktu terakhir jumlah kasus TN terus
mengalami fluktuasi bila dibandingkan dengan gambaran: Tahun 2014
sebanyak 2 kasus, tahun 2012 sebanyak 3 kasus dan tahun 2011 sebanya 11
kasus, 2010 yaitu 5 kasus dan tahun 2009 yaitu 6 kasus.

e) Campak
- Tahun 2017 jumlah kasus campak ditemukan sebanyak 591 kasus, menurun
70 kasus dibandingkan dengan jumlah kasus yang ditemukan tahun 2016
(sebesar 661 kasus). Campak merupakan kasus terbanyak dari kategori
penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I) dan tersebar di 20
kabupaten/kota seperti terlihat pada grafik di bawah ini
f) Polio
-Penyakit polio merupakan penyakit penyebab kelumpuham pada anak-anak,
tidak ditemukan di Provinsi Sumatera Utara pada tahun 2018 maupun pada
tahun 2017.

g) Hepatitis B
- Tahun 2018 ditemukan sebanyak 12 kasus yang tersebar di Kabupaten Deli
Serdang sebanyak 6 kasus, Kabupaten Simalungun sebanyak 3 kasus, dan
Kota Gunung Sitoli sebanyak 2 kasus, Kota Tanjung Balai sebanyak 1 kasus.
Jumlah kasus hepatitis B tahun 2018 ini menurun sebanyak 4 kasus
dibandingkan tahun 2017 sebanyak 16 kasus.
Penyakit Penyakit Tidak Menular
 Demam Berdarah Dengue (DBD)
tahun 2018 kasus DBD di Sumatera Utara sebanyak 5.786 kasus dengan
angka kesakitan atau Insidance Rate (IR) sebesar 39,6/100.000 penduduk
Jumlah kasus tertinggi DBD terjadi di Kota Medan yakni sebanyak 1.490
kasus dengan CFR 0,91%

 Filariasis
Pada tahun 2018 jumlah kasus baru filariasis dilaporkan sebanyak 204
kasus baru dan angka kesakitan penduduk akibat filariasis dikonversikan
sebesar 1,10/100.000 penduduk (Profil Dinkes Prov. Sumut, 2018).
PROFIL DINAS KESEHATAN PROVINSI
SUMATERA UTARA
STRUKTUR ORGANISASI DAN PROGRAM DINAS KESEHATAN PROVINSI
SUMATERA UTARA
PROFIL DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN
STRUKTUR ORGANISASI DAN PROGRAM DINAS KOTA MEDAN
PROFIL UPT PUSKESMAS SENTOSA BARU
GAMBARAN UMUM KECAMATAN
PUSKESMAS SENTOSA BARU

 SejarahSingkat Puskesmas Sentosa Baru –


Puskesmas Sentosa Baru berdiri sejak tahun
1979 dan memiliki luas wilayah sebesar 4.36
Ha. Puskesmas Sentosa Baru merupakan
salah satu Puskesmas yang menjadi pusat
pembangunan, pembinaan dan pelayanan
kesehatan masyarakat.
Jumlah Penduduk Kecamatan Medan Perjuangan
Tahun 2019
Jumlah Jumlah Penduduk
Luas Jumlah Jumlah
NO Kelurahan
Wilayah Lingkunga RW KK L P Penduduk
(Ha) n
1. Sei Kera Hilir I 0,45 Ha 13 - 3.765 5.330 5.922 11.252
2. Sei Kera Hilir II 0,44 Ha 15 - 3.554 4.220 4.630 8.850
3. Sei Kera Hulu 0,31 Ha 21 - 2.295 4.209 4.314 8.523
4. Pahlawan 0,36 Ha 17 - 2.261 3.955 4.097 8.052
5. Pandau Hilir 0,38 Ha 13 - 3.922 4.818 5.067 9.885
6. Sidorame Barat I
0,43 Ha 9 - 2.015 4.827 4.746 9.573
7. Sidorame Barat II
0,39 Ha 9 - 2.786 3.726 3.854 7.580
8. Sidorame Timur 0,5 Ha 15 - 2.606 5.235 5.191 10.426
9. Tegal Rejo 1,1 Ha 15 - 4.069 12.163 11.899 24.062
  Jumlah 4,36 Ha 127 - 27.273 48.508 49.695 98.203
Distribusi Posyandu di Wilayah Kerja
Puskesmas Sentosa Baru

Jenis Posyandu
No Kelurahan Pratama Madya Purnama Mandiri Jumlah

1. Sei. Kera Hilir I - - 7 - 7


2. Sei. Kera Hilir II - - 6 - 6
3. Sei. Kera Hulu - - 7 - 7
4. Pahlawan - - 6 - 6
5. Pandau Hilir - - 2 - 2
6. Sidorame Barat I - - 5 - 5
7. Sidorame Barat II - - 5 1 6
8. Tegal Rejo - - 13 - 13
9. Sidorame Timur - - 9 - 9
Jumlah - - 60 1 61
Data Bulanan Penyakit TB Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Sentosa Baru
Kecamatan medan Perjuangan Periode Januari – Desember 2019

Bulan
No KET Fe Ma Ap Me Ag Se Ok No dese
Jan Jun Jul Jumlah
b r r i s p t v

Jumlah Penderita
1. BTA (+) baru 13 - 4 - 4 9 4 5 7 3 3 3 55
diobati

Jumlah penderita
BTA (-) dengan
2. 4 4 4 2 6 1 4 5 3 6 3 3 43
rontgen (+) di
obati

Jumlah Penderita
mengikuti
3. 1 5 1 2 - 5 9 5 6 1 4 4 33
pengobatan
lengkap

Jumlah Penderita
4. TB paru yang 2 3 1 5 5 1 6 2 5 10 5 5 50
sembuh
5. TB Kelenjar 1 3 1 3 3 - - 1 - - - - 12
Jumlah Penderita
6. 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Kambuh
Data Bulanan Penyakit Diare di Wilayah Kerja Puskesmas
Sentosa Baru Kecamatan medan Perjuangan Periode Januari –
Desember 2019

Bulan

Jumlah
No KET

Nov
Mar

Mei

Ags
Apr
Feb

Sep

Okt
Jun
Jan

des
Jul
Penderita
Diare
1.
(Puskesm
118 71 68 90 71 103 129 78 136 115 101 102 1182
as)

Penderita
Diare
2.
(Faskes
- - 53 268 200 285 323 387 - - - - 1516
sekitar)

Jumlah 118 71 121 358 271 388 452 465 136 115 101   2698
Data Bulanan Penyakit ISPA di Wilayah
Kerja Puskesmas Sentosa Baru Periode
Januari – Desember 2019

Bulan
KE
T Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agus Sept Okt Nov Des
Juml
ah

ISP 923 609 669 556 853 722 673 873 543 1085 1051 637 9008
A
PROFIL UPT PUSKESMAS GLUGUR DARAT
UPT Puskesmas Glugur Darat Medan didirikan pada
tanggal 16 April 1968 yang diresmikan oleh Gubernur
Sumut KDHT, T.I.H. Marah Halim pada tanggal 1 April
1972 sebagai Pusat Kesehatan Masyarakat dibawah
naungan dinas kesehatan Kota Medan.
Data Bulanan 10 Penyakit Terbesar UPT
Puskesmas Glugur Darat Januari sampai
Desember 2019
JENIS KELAMIN
NO PENYAKIT
L P TOTAL
1 HYPERTENSI 1208 2079 3287
2 ISPA 1076 1342 2418

GANGGUAN GIGI DAN JARINGAN PENYANGGA


3 493 783 1276
LAINNYA

4 PENYAKIT PULPA DAN JARINGAN PERLAPIKAL 432 600 1032

PENYAKIT PADA SISTEM OTOT DAN JARINGAN


5 285 594 879
PENGIKAT

6 PENYAKIT LAIN PADA SALURAN BAGIAN ATAS 416 430 846


7 DIARE 213 252 465
8 INFEKSI PENYAKIT USUS YANG LAIN 132 276 408

9 INFEKSI TELINGA TENGAH 161 208 369


10 PENYAKIT KULIT INFEKSI 125 195 320
  TOTAL 4541 6759 11300
Laporan Kunjungan Puskesmas
Januari - Desember 2019

BPJS Sakit
Jumlah
No Bulan BPJS Sehat
Kunjungan
Berobat Rujukan

1 Januari 3788 726 10357 14871


2 Februari 3341 641 8342 12324
3 Maret 3395 655 7833 11883
4 April 3468 779 10000 14247
5 Mei 2371 504 11000 13875
6 Juni 2133 669 9805 12607
7 Juli 2880 760 11100 14740
8 Agustus 2421 686 9431 12538
9 September 2878 644 9228 12750
10 Oktober 2786 743 10085 13614
11 November 2686 567 9528 12781
12 Desember 2438 670 8781 11889
 
34585 8044 115490 158119
Jumlah
• GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU
MASYARAKAT TERHADAP KEJADIAN PENYAKIT ISPA
PADA USIA PRALANSIA DI WILAYAH PUSKESMAS
GLUGUR DARAT MEDAN TAHUN 2020
LATAR BELAKANG

Infeksi saluran pernafasan akut (ISPA)


merupakan penyebab utama morbiditas dan
mortalitas penyakit menular di dunia.ISPA
menyebabkan hampir 4 juta orang meninggal setiap
tahun
Data Profil Kesehatan Profil Sumatera tahun
2013 menunjukkan peningkatan kejadian ISPA
pada tahun 2013 dengan kasus sebesar 153,912
sedangkan pada tahun 2012 terdapat 148,431
kasus.
RUMUSAN MASALAH

• Berdasarkan uraian pada latar belakang, maka perumusan masalah dalam penelitian
ini adalah belum diketahui: “Gambaran Pengetahuan, Sikap, Dan Perilaku
Masyarakat Terhadap Kejadian Penyakit ISPA Pada Usia Pralansia Di
Wilayah Puskesmas Glugur Darat Medan Tahun 2020”

TUJUAN

Untuk mengetahui Bagaimana Gambaran Pengetahuan, Sikap, Dan


TUJUAN UMUM Perilaku Masyarakat Terhadap Kejadian Penyakit ISPA Pada Usia
Pralansia Di Wilayah Puskesmas Glugur Darat Medan Tahun 2020

• Untuk mengetahui gambaran pengetahuan Masyarakat Terhadap


Kejadian Penyakit ISPA Pada Usia Pralansia Di Wilayah Puskesmas
Glugur Darat Medan Tahun 2020.
• Untuk mengetahui gambaran sikap Masyarakat Terhadap Kejadian
TUJUAN KHUSUS Penyakit ISPA Pada Usia Pralansia Di Wilayah Puskesmas Glugur Darat
Medan Tahun 2020
• Untuk mengetahui gambaran perilaku Masyarakat Terhadap Kejadian
Penyakit ISPA Pada Usia Pralansia Di Wilayah Puskesmas Glugur Darat
Medan Tahun 2020
MANFAAT

Manfaat Bagi pralansia


Memberikan informasi kepada pralansia, terutama kepada masyarakat tentang
Kejadian penyakit ISPA.
Manfaat Bagi Peneliti
Memberikan Pengalaman dalam melaksanaan penelitian di masyarakat umum dan
menambah wawasan serta pengetahuan mengenai gambaran pengetahuan sikap dan
perilaku Masyarakat Terhadap Kejadian penyakit ISPA.
Manfaat Bagi Pelayanan Kesehatan
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada bidang pelayanan
kesehatan mengenai Kejadian penyakit ISPA, sehingga pelayanan kesehatan dapat
menjadi perantara untuk memberikan edukasi tentang kesehatan masyarakat
Manfaat Bagi Peneliti Lain
Menjadi sumber referensi bagi peneliti selanjutnya yang akan meneliti pada bidang
kajian sejenis sehingga hasilnya nanti diharapkan dapat memperbaharui dan
menyempurnakan penelitian ini
DESAIN PENELITIAN

Penelitian ini adalah penelitian survey yang bersifat Deskriptif

TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari tahun 2020 di Pukesmas Glugur darat Kota
Medan.

PENGUMPULAN DATA

Sampel dalam penelitian ini adalah pasien dengan usia antara 40-60 tahun yang datang
berobat di puskesmas Glugur Darat Medan seberar 82 orang sampel
KERANGKA KONSEP
Gambaran pengetahuan Masyarakat Terhadap Kejadian
Penyakit ISPA Pada Usia Pralansia Di Wilayah Puskesmas
Glugur Darat Medan Tahun 2020

11%

26%
Baik
Cukup baik
63%
Kurang baik
Gambaran Sikap Masyarakat Terhadap Kejadian Penyakit
ISPA Pada Usia Pralansia Di Wilayah Puskesmas Glugur
Darat Medan Tahun 2020

21%

Baik
Cukup Baik
Kurang Baik
79%
Gambaran Perilaku Masyarakat Terhadap Kejadian Penyakit
ISPA Pada Usia Pralansia Di Wilayah Puskesmas Glugur
Darat Medan Tahun 2020

5%
9%

Baik
Cukup Baik
Kurang Baik

87 %
PERMASALAHAN DAN PEMECAHAN MASALAH
Permasalahan dan Pemecahan Masalah di
Puskesmas Mandala

Permasalahan di Puskesmas Mandala

 Jumlah Posyandu paripurna kurang memenuhi proporsi yang seimbang antara jumlah
balita dengan jumlah posyandu yaitu 1 posyandu : 100 balita
 Perumahan yang tidak memenuhi syarat di wilayah kerja puskesmas Sentosa Baru
yaitu sebanyak 958 rumah (21%). Jenis jamban yang tidak memenuhi syarat adalah
sebanyak 78 jamban (0,50%)
 Program KIA di wilayah kerja Puskesmas Sentosa Baru yang belum mencapai
target adalah K1, K4, Kunjungan bayi dan kunjungan balita.
 Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit di wilayah kerja Puskesmas
Sentosa Baru tahun 2019 belum sepenuhnya mencapai target sasaran yaitu jenis
imunisasi Campak dengan Pencapaian 64,6%, target 77,4%, imunisasi lengkap
dengan jumlah pencapaian 76,6% dari target 77,4%.
 Pencapaian pemberian vitamin A pada Balita bulan Februari
80,1% dari target 85% berarti kurang 4,9 % (belum tercapai),
Pencapaian pemberian Vitamin A pada Balita bulan Agustus
82,8% dari target 85% berarti kurang 2,2 % (belum tercapai),
Pencapaian pemberian vitamin A pada Bufas 76,8% target 85%
berarti kurang 8,2 % (belum tercapai)
 Kejadian kasus gizi di wilayah kerja Puskesmas Sentosa Baru
mayoritas adalah gizi Kurang
 ISPA merupakan penyakit menular tertinggi di Wilayah Kerja
Puskesmas Sentosa Baru pada tahun 2019 yaitu sebanyak
9008 kasus. TB Paru merupakan penyakit menular di Wilayah
Kerja Puseksemas Sentosa Baru, TB dengan BTA (+) sebanyak
55 orang , dan TB dengan BTA (-) Rontgen (+) sebanyak 43
orang. Kejadian penderita Diare pada periode Januari –
Desember 2018 adalah 2698 jiwa
Pemecahan Masalah untuk
Puskesmas Mandala
 Puskesmas Sentosa baru dapat menambah 54 posyandu paripurna
untuk memenuhi proporsi yang seimbang antara jumlah balita dengan
jumlah posyandu yaitu 1 posyandu : 100 balita
 Meningkatkan jumlah kunjungan dan memberikan informasi lewat
kegiatan kesehatan lingkungan terutama pada indikator TPM, rumah
yang memenuhi syarat, sanitasi dasar, TTU serta jamban yang tidak
memenuhi syarat.
 Meningkatkan pengetahuan tentang KIA dengan mengadakan
penyuluhan-penyuluhan terkait KIA guna menciptakan peningkatan
dalam bidang KIA, dan petugas program KIA harus lebih aktif
terhadap masyarakat.
 Memberikan informasi dan edukasi kepada masyarakat bahwa dengan
imunisasi dapat meningkatkan kekebalan tubuh pada bayi sehingga
tidak mudah sakit serta memberikan informasi pentingnya vitamin A.
 Memberikan edukasi pentingnya imunisasi guna mencegah
penyakit.
 Memberikan penyuluhan terhadap masyarakat guna
meningkatkan pengetahuan dan kesadaran terhadap status gizi
dan kesehatan balitanya dengan cara melakukan demonstrasi
pada menu makanan bergizi dengan harga murah dan terjangkau
diposyandu dan puskesmas.
 Memberikan informasi dan pengetahuan yang lengkap tentang
ISPA dan Diare yang merupakan penyakit infeksi yang menular
agar tidak mudah menularkannya kepada orang lain, menjaga
daya tahan tubuh, dan menjaga kebersihan diri. Memberikan
pengetahuan lengkap terkait penyakit TB Paru agar masyarakat
sadar akan bahayanya penyakit tersebut, mencegah penularannya
dengan cara tidak batuk sembarangan karena penularannya
melalui udara , rutin minum obat dan tidak putus obat.
Permasalahan dan Pemecahan Masalah Hasil Penelitian
Gambaran Pengetahuan, Sikap, Dan Perilaku Masyarakat
Terhadap Kejadian Penyakit ISPA Pada Usia Pralansia Di
Wilayah Puskesmas Glugur Darat Medan Tahun 2020

PEMECAHAN
NO PERMASALAHAN
MASALAH
didapatkan 52 responden Petugas kesehatan
(63%) memiliki pengetahuan puskesamas dan kader
baik, 21 responden (26%) memberikan penyuluhan
memiliki pengetahuan cukup tentang ISPA terutama pada
1
baik dan 9 responden (11%) Pralansia
memiliki pengetahuan
kurang baik
NO PERMASALAHAN PEMECAHAN MASALAH
didapatkan 65 responden (79%) Petugas kesehatan puskesamas dan
memiliki sikap yang baik terhadap kader memberikan penyuluhan
Terhadap Kejadian Penyakit ISPA Pada tentang ISPA terutama pada
2
Usia Pralansia, 17 responden (21%) Pralansia
memiliki sikap cukup baik.

NO PERMASALAHAN PEMECAHAN MASALAH


didapatkan bahwa perilaku Masyarakat Terhadap Petugas kesehatan puskesamas dan kader
Kejadian Penyakit ISPA Pada Usia Pralansia Di memberikan penyuluhan tentang ISPA terutama
Wilayah Puskesmas Glugur Darat Medan Tahun 2020 pada Pralansia
1
baik yaitu 71 responden (87%) memiliki perilaku baik,
7 responden (9%) memiliki perilaku cukup baik dan 4
responde (5%) memiliki perilaku kurang baik.
KESIMPULAN DAN
SARAN
Kesimpulan Puskesmas Sentosa Baru
 Pelaksanaan program di puskesmas
Sentosa baru sudah cukup baik tetapi ada
beberapa kegiatan yang belum mencapai
target seperti pada program Kesehatan
Lingkungan, KIA, Program Gizi, dan
Program Pencegahan dan Pengendalian
Penyakit Menular.
Kesimpulan Gambaran Pengetahuan, Sikap, Dan Perilaku
Masyarakat Terhadap Kejadian Penyakit ISPA Pada Usia
Pralansia Di Wilayah Puskesmas Glugur Darat Medan Tahun
2020.

 Di dapatkan 52 responden (63%) memiliki pengetahuan


baik, 21 responden (26%) memiliki pengetahuan cukup baik
dan 9 responden (11%) memiliki pengetahuan kurang baik.
 Di dapatkan 65 responden (79%) memiliki sikap yang baik
terhadap Terhadap Kejadian Penyakit ISPA Pada Usia
Pralansia, 17 responden (21%) memiliki sikap cukup baik.
 Di dapatkan bahwa perilaku Masyarakat Terhadap Kejadian
Penyakit ISPA Pada Usia Pralansia Di Wilayah Puskesmas
Glugur Darat Medan Tahun 2020 baik yaitu 71 responden
(87%) memiliki perilaku baik, 7 responden (9%) memiliki
perilaku cukup baik dan 4 responde (5%) memiliki perilaku
kurang baik.
Saran

 Puskesmas Sentosa baru


 Puskesmas Sentosa baru dapat menambah 54 posyandu
paripurna untuk memenuhi proporsi yang seimbang antara
jumlah balita dengan jumlah posyandu yaitu 1 posyandu :
100 balita
 Puskesmas Medan denai
 Selaku Kepala Puskesmas harus mengkoordinir dan
memantau semua staff terutama bagian program pencegahan
penyakit menular terutama ISPA agar melakukan kegiatan
sesuai dengan standartnya kegiatan dan memantau
berjalannya kegiatan dengan baik
Fakultas Kedokteran
Universitas Malahayati
 Diharapkan kepada mahasiswa Fakultas Kedokteran
Universitas Malahayati menjadikan penelitian ini sebagai
bahan acuan untuk melakukan penelitian selanjutnya.
Disarankan kepada mahasiswa Fakultas Kedokteran
Universitas Malahayati agar berperan aktif dalam kegiatan
program-program kesehatan masyarakat.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai