DISUSUN OLEH :
Tujuan Khusus
1. Mahasiswa mengerti tentang langkah-langkah perencanaan strategi bidang
kesehatan.
2. Mahasiswa mengerti tentang langkah-langkah kebijakan pusat, Provinsi maupun
Kabupaten/Kota.
3. Mahasiswa mengerti tentang pokok, unggulan maupun spesifik Dinas Kesehatan
Provinsi Sumatera Utara.
4. Mahasiswa mengerti tentang masalah-masalah yang dihadapi dalam melaksanakan
pembangunan kesehatan.
BAB II
KEPENDUDUKAN, SOSIAL BUDAYA, EKONOMI,
KEADAAN LINGKUNGAN, KEADAAN PERILAKU,
DERAJAT KESEHATAN DAN STATUS GIZI
MASYARAKAT
PROVINSI SUMATERA UTARA
1. KEPENDUDUKAN PROVINSI
SUMATERA UTARA
Berada di bagian barat Indonesia, 10 – 40 Lintang Utara dan 980 – 1000 Bujur Timur,
Luas daratan 72.981,23 km2
Berdasarkan hasil Susenas 2018, AMH penduduk Sumatera Utara sebesar 99,07
Agama tahun 2016 terdapat sebanyak 10.818 unit masjid, 6.235 unit
langgar/musola, 12.401 unit gereja protestan, 2.318 unit gereja katolik, 82 unit
kuil, 353 unit wihara dan 83 unit kelenteng disumatera utara
Keadaan Perilaku :
Tahun 2018 Penilaian RT ber-PHBS baik rumahtangga yang
melaksanakan 6 indikator dari 10 indikator PHBS RT yang mempunyai
balita dan 5 indikator untuk tidak punya balita
PHBS cenderung naik dalam 3 tahun terakhir yaitu dari 18,38 % RT tahun
2016 menajdi 23,08% ditahun 2017 serta meningkat menjadi 27,25%
ditahun 2018.
5. DERAJAT KESEHATAN
Angka Kematian Bayi (AKB) :
- Berdasarkan laporan profil kesehatan Kabupaten/Kota tahun 2018 dari
296.443 bayi lahir hidup, jumlah bayi yang meninggal sebelum
mencapai ulang tahun yang pertama berjumlah 771 bayi.
Angka Kematian Balita (AKABA) :
- (AKABA) di Sumatera Utara tahun 2018 kematian balita 1.123
Angka Kematian Ibu (AKI):
- tahun 2018 kematian ibu tercatat 205 kematian
Morbiditas (Angka Kesakitan) :
Diare :
- Tahun 2018 Jumlah perkiraan kasus ada sebanyak 214.303 kasus yang
ditemukan dan ditangani sebanyak 30.92% dari target penemuan kasus.
- Kasus diare tertinggi Pakpak Bharat yaitu sebanyak 2.163 penderita atau
166.64%, Tapanuli Selatan 7.147 penderita atau 94.44%.
Pneumonia :
Tahun 2018 Perkiraan kasus sebesar 142.153 kasus, diamana 54,92
(3,86%) diantaranya telah ditangani.
TB Paru :
Tahun 2018 Cross Notification Rate/CNR (kasus baru) TB Paru BTA
(+) mencapai 104,3/100.000 penduduk
Acute Flaccid Paralyses (AFP)
Tahun 2018 kasus AFP (Non Polio) yang ditemukan sebanyak 85 kasus
dari 4.283.795 jiwa anak berumur < 15 tahun
HIV/AIDS :
Tahun 2017 Penambahan kasus baru HIV yaitu dari 1.352 kasus tahun
2018 menjadi 1498 kasus pada tahun 2017.
Kusta :
prevalensi rate kusta di Provinsi Sumatera Utara masih melatif rendah
1.0 per 100,000 penduduk
Penyakit yang Dapat Dicegah dengan Imunisasi (PD3I)
PD3I merupakan penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi.PD3I yang
dibahas di bawah ini mencakup penyakit Difteri, Pertusis (Batuk Rejan),
Tetanus, Tetanus Neonatorum, Campak, Polio dan Hepatitis B.
a) Difteri
-Tahun 2018, ditemukan 5 kasus difteri di Sumatera Utara, yaitu 2 kasus di
Kota Medan, dan masing-masing 1 kasus di Kabupaten Asahan, Kabupaten
Langkat dan Kabupaten Tapanuli Tengah.
d) Tetanus Neonatorum (TN)
e) Campak
- Tahun 2017 jumlah kasus campak ditemukan sebanyak 591 kasus, menurun
70 kasus dibandingkan dengan jumlah kasus yang ditemukan tahun 2016
(sebesar 661 kasus). Campak merupakan kasus terbanyak dari kategori
penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I) dan tersebar di 20
kabupaten/kota seperti terlihat pada grafik di bawah ini
f) Polio
-Penyakit polio merupakan penyakit penyebab kelumpuham pada anak-anak,
tidak ditemukan di Provinsi Sumatera Utara pada tahun 2018 maupun pada
tahun 2017.
g) Hepatitis B
- Tahun 2018 ditemukan sebanyak 12 kasus yang tersebar di Kabupaten Deli
Serdang sebanyak 6 kasus, Kabupaten Simalungun sebanyak 3 kasus, dan
Kota Gunung Sitoli sebanyak 2 kasus, Kota Tanjung Balai sebanyak 1 kasus.
Jumlah kasus hepatitis B tahun 2018 ini menurun sebanyak 4 kasus
dibandingkan tahun 2017 sebanyak 16 kasus.
Penyakit Penyakit Tidak Menular
Demam Berdarah Dengue (DBD)
tahun 2018 kasus DBD di Sumatera Utara sebanyak 5.786 kasus dengan
angka kesakitan atau Insidance Rate (IR) sebesar 39,6/100.000 penduduk
Jumlah kasus tertinggi DBD terjadi di Kota Medan yakni sebanyak 1.490
kasus dengan CFR 0,91%
Filariasis
Pada tahun 2018 jumlah kasus baru filariasis dilaporkan sebanyak 204
kasus baru dan angka kesakitan penduduk akibat filariasis dikonversikan
sebesar 1,10/100.000 penduduk (Profil Dinkes Prov. Sumut, 2018).
PROFIL DINAS KESEHATAN PROVINSI
SUMATERA UTARA
STRUKTUR ORGANISASI DAN PROGRAM DINAS KESEHATAN PROVINSI
SUMATERA UTARA
PROFIL DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN
STRUKTUR ORGANISASI DAN PROGRAM DINAS KOTA MEDAN
PROFIL UPT PUSKESMAS SENTOSA BARU
GAMBARAN UMUM KECAMATAN
PUSKESMAS SENTOSA BARU
Jenis Posyandu
No Kelurahan Pratama Madya Purnama Mandiri Jumlah
Bulan
No KET Fe Ma Ap Me Ag Se Ok No dese
Jan Jun Jul Jumlah
b r r i s p t v
Jumlah Penderita
1. BTA (+) baru 13 - 4 - 4 9 4 5 7 3 3 3 55
diobati
Jumlah penderita
BTA (-) dengan
2. 4 4 4 2 6 1 4 5 3 6 3 3 43
rontgen (+) di
obati
Jumlah Penderita
mengikuti
3. 1 5 1 2 - 5 9 5 6 1 4 4 33
pengobatan
lengkap
Jumlah Penderita
4. TB paru yang 2 3 1 5 5 1 6 2 5 10 5 5 50
sembuh
5. TB Kelenjar 1 3 1 3 3 - - 1 - - - - 12
Jumlah Penderita
6. 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Kambuh
Data Bulanan Penyakit Diare di Wilayah Kerja Puskesmas
Sentosa Baru Kecamatan medan Perjuangan Periode Januari –
Desember 2019
Bulan
Jumlah
No KET
Nov
Mar
Mei
Ags
Apr
Feb
Sep
Okt
Jun
Jan
des
Jul
Penderita
Diare
1.
(Puskesm
118 71 68 90 71 103 129 78 136 115 101 102 1182
as)
Penderita
Diare
2.
(Faskes
- - 53 268 200 285 323 387 - - - - 1516
sekitar)
Jumlah 118 71 121 358 271 388 452 465 136 115 101 2698
Data Bulanan Penyakit ISPA di Wilayah
Kerja Puskesmas Sentosa Baru Periode
Januari – Desember 2019
Bulan
KE
T Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agus Sept Okt Nov Des
Juml
ah
ISP 923 609 669 556 853 722 673 873 543 1085 1051 637 9008
A
PROFIL UPT PUSKESMAS GLUGUR DARAT
UPT Puskesmas Glugur Darat Medan didirikan pada
tanggal 16 April 1968 yang diresmikan oleh Gubernur
Sumut KDHT, T.I.H. Marah Halim pada tanggal 1 April
1972 sebagai Pusat Kesehatan Masyarakat dibawah
naungan dinas kesehatan Kota Medan.
Data Bulanan 10 Penyakit Terbesar UPT
Puskesmas Glugur Darat Januari sampai
Desember 2019
JENIS KELAMIN
NO PENYAKIT
L P TOTAL
1 HYPERTENSI 1208 2079 3287
2 ISPA 1076 1342 2418
BPJS Sakit
Jumlah
No Bulan BPJS Sehat
Kunjungan
Berobat Rujukan
• Berdasarkan uraian pada latar belakang, maka perumusan masalah dalam penelitian
ini adalah belum diketahui: “Gambaran Pengetahuan, Sikap, Dan Perilaku
Masyarakat Terhadap Kejadian Penyakit ISPA Pada Usia Pralansia Di
Wilayah Puskesmas Glugur Darat Medan Tahun 2020”
TUJUAN
Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari tahun 2020 di Pukesmas Glugur darat Kota
Medan.
PENGUMPULAN DATA
Sampel dalam penelitian ini adalah pasien dengan usia antara 40-60 tahun yang datang
berobat di puskesmas Glugur Darat Medan seberar 82 orang sampel
KERANGKA KONSEP
Gambaran pengetahuan Masyarakat Terhadap Kejadian
Penyakit ISPA Pada Usia Pralansia Di Wilayah Puskesmas
Glugur Darat Medan Tahun 2020
11%
26%
Baik
Cukup baik
63%
Kurang baik
Gambaran Sikap Masyarakat Terhadap Kejadian Penyakit
ISPA Pada Usia Pralansia Di Wilayah Puskesmas Glugur
Darat Medan Tahun 2020
21%
Baik
Cukup Baik
Kurang Baik
79%
Gambaran Perilaku Masyarakat Terhadap Kejadian Penyakit
ISPA Pada Usia Pralansia Di Wilayah Puskesmas Glugur
Darat Medan Tahun 2020
5%
9%
Baik
Cukup Baik
Kurang Baik
87 %
PERMASALAHAN DAN PEMECAHAN MASALAH
Permasalahan dan Pemecahan Masalah di
Puskesmas Mandala
Jumlah Posyandu paripurna kurang memenuhi proporsi yang seimbang antara jumlah
balita dengan jumlah posyandu yaitu 1 posyandu : 100 balita
Perumahan yang tidak memenuhi syarat di wilayah kerja puskesmas Sentosa Baru
yaitu sebanyak 958 rumah (21%). Jenis jamban yang tidak memenuhi syarat adalah
sebanyak 78 jamban (0,50%)
Program KIA di wilayah kerja Puskesmas Sentosa Baru yang belum mencapai
target adalah K1, K4, Kunjungan bayi dan kunjungan balita.
Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit di wilayah kerja Puskesmas
Sentosa Baru tahun 2019 belum sepenuhnya mencapai target sasaran yaitu jenis
imunisasi Campak dengan Pencapaian 64,6%, target 77,4%, imunisasi lengkap
dengan jumlah pencapaian 76,6% dari target 77,4%.
Pencapaian pemberian vitamin A pada Balita bulan Februari
80,1% dari target 85% berarti kurang 4,9 % (belum tercapai),
Pencapaian pemberian Vitamin A pada Balita bulan Agustus
82,8% dari target 85% berarti kurang 2,2 % (belum tercapai),
Pencapaian pemberian vitamin A pada Bufas 76,8% target 85%
berarti kurang 8,2 % (belum tercapai)
Kejadian kasus gizi di wilayah kerja Puskesmas Sentosa Baru
mayoritas adalah gizi Kurang
ISPA merupakan penyakit menular tertinggi di Wilayah Kerja
Puskesmas Sentosa Baru pada tahun 2019 yaitu sebanyak
9008 kasus. TB Paru merupakan penyakit menular di Wilayah
Kerja Puseksemas Sentosa Baru, TB dengan BTA (+) sebanyak
55 orang , dan TB dengan BTA (-) Rontgen (+) sebanyak 43
orang. Kejadian penderita Diare pada periode Januari –
Desember 2018 adalah 2698 jiwa
Pemecahan Masalah untuk
Puskesmas Mandala
Puskesmas Sentosa baru dapat menambah 54 posyandu paripurna
untuk memenuhi proporsi yang seimbang antara jumlah balita dengan
jumlah posyandu yaitu 1 posyandu : 100 balita
Meningkatkan jumlah kunjungan dan memberikan informasi lewat
kegiatan kesehatan lingkungan terutama pada indikator TPM, rumah
yang memenuhi syarat, sanitasi dasar, TTU serta jamban yang tidak
memenuhi syarat.
Meningkatkan pengetahuan tentang KIA dengan mengadakan
penyuluhan-penyuluhan terkait KIA guna menciptakan peningkatan
dalam bidang KIA, dan petugas program KIA harus lebih aktif
terhadap masyarakat.
Memberikan informasi dan edukasi kepada masyarakat bahwa dengan
imunisasi dapat meningkatkan kekebalan tubuh pada bayi sehingga
tidak mudah sakit serta memberikan informasi pentingnya vitamin A.
Memberikan edukasi pentingnya imunisasi guna mencegah
penyakit.
Memberikan penyuluhan terhadap masyarakat guna
meningkatkan pengetahuan dan kesadaran terhadap status gizi
dan kesehatan balitanya dengan cara melakukan demonstrasi
pada menu makanan bergizi dengan harga murah dan terjangkau
diposyandu dan puskesmas.
Memberikan informasi dan pengetahuan yang lengkap tentang
ISPA dan Diare yang merupakan penyakit infeksi yang menular
agar tidak mudah menularkannya kepada orang lain, menjaga
daya tahan tubuh, dan menjaga kebersihan diri. Memberikan
pengetahuan lengkap terkait penyakit TB Paru agar masyarakat
sadar akan bahayanya penyakit tersebut, mencegah penularannya
dengan cara tidak batuk sembarangan karena penularannya
melalui udara , rutin minum obat dan tidak putus obat.
Permasalahan dan Pemecahan Masalah Hasil Penelitian
Gambaran Pengetahuan, Sikap, Dan Perilaku Masyarakat
Terhadap Kejadian Penyakit ISPA Pada Usia Pralansia Di
Wilayah Puskesmas Glugur Darat Medan Tahun 2020
PEMECAHAN
NO PERMASALAHAN
MASALAH
didapatkan 52 responden Petugas kesehatan
(63%) memiliki pengetahuan puskesamas dan kader
baik, 21 responden (26%) memberikan penyuluhan
memiliki pengetahuan cukup tentang ISPA terutama pada
1
baik dan 9 responden (11%) Pralansia
memiliki pengetahuan
kurang baik
NO PERMASALAHAN PEMECAHAN MASALAH
didapatkan 65 responden (79%) Petugas kesehatan puskesamas dan
memiliki sikap yang baik terhadap kader memberikan penyuluhan
Terhadap Kejadian Penyakit ISPA Pada tentang ISPA terutama pada
2
Usia Pralansia, 17 responden (21%) Pralansia
memiliki sikap cukup baik.