Anda di halaman 1dari 87

LAPORAN KEGIATAN

KEPANITERAAN KLINIK SENIOR ILMU KESEHATAN MASYARAKAT DI DINAS KESEHATAN PROVINSI SUMATERA
UTARA

PERIODE
08 APRIL –15 JUNI 2019

IMRON 17360325
INTAN TRIMAULIA 17360328
FIQI AMNISA 17360320
IKA AMALIA 17360324
NI MADE PUTRI AFRIASIH 17360324
SHINTA NURBAITI 17360364
SINTA OKTARIA 17360366
SITI RUKMANAH 17360367
SULIS SETYAWATI 17360368

DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI
BANDAR LAMPUNG
2019
BAB I PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG

 Menurut UU RI No.36 tahun 2009


 Perpres RI No.72 Tahun 2012 tentang Sistem Kesehatan Nasional (SKN)
 Visi Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara : “Mewujudkan Provinsi Sumatera Utara Sehat,
Mandiri dan Berdaya Saing.”
 Misi Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara:
1. Menjamin ketersediaan pelayanan kesehatan bermutu, merata dan
terjangkau
2. Meningkatkan pengendalian dan penanggulangan masalah kesehatan.
3. Meningkatkan mutu sumber daya kesehatan.
4. Meningkatkan kemandirian masyarakat dalam pemeliharaan kesehatan.
TUJUAN KEPANITERAAN KLINIK SENIOR

 Tujuan Umum
 Mahasiswa mengetahui program pembangunan kesehatan nasional.
 Mahasiswa mengetahui program pembangunan kesehatan di Provinsi Sumatera Utara.
 Mahasiswa mengetahui kebijakan dan kewenangan pembangunan kesehatan di Provinsi Sumatera
Utara dan Kabupaten/Kota.
 Tujuan Khusus
 Mahasiswa mengerti tentang langkah-langkah perencanaan strategi bidang kesehatan.
 Mahasiswa mengerti tentang langkah-langkah kebijakan pusat, Provinsi maupun Kabupaten/Kota.
 Mahasiswa mengerti tentang pokok, unggulan maupun spesifik Dinas Kesehatan Provinsi
Sumatera Utara.
 Mahasiswa mengerti tentang masalah-masalah yang dihadapi dalam melaksanakan pembangunan
kesehatan.
BAB II
KEPENDUDUKAN, SOSIAL BUDAYA, EKONOMI, KEADAAN LINGKUNGAN,
KEADAAN PERILAKU DAN DERAJAT
KESEHATAN PROVINSI SUMATERA UTARA
1. KEPENDUDUKAN PROVINSI SUMATERA
UTARA

Berada di bagian barat Indonesia, 1 0 – 40 Lintang Utara dan 980 – 1000 Bujur Timur,
Luas daratan  72.981,23 km2

Berdasarkan luas daerah - Luas daerah terbesar  wilayah Kabupaten Langkat yaitu 6.262,00
menurut kabupaten/kota di km2 atau sekitar 8,58% dari total luas wilayah Sumatera Utara.
Sumatera Utara : - Luas daerah terkecil wilayah Kota Tebing Tinggi yang hanya seluas
31,00 km2 atau sekitar 0,04% dari total luas wilayah Sumatera Utara.

Sex Ratio - Laki-laki < perempuan dengan sex ratio sebesar 99,60
- rata-rata pada setiap keluarga terdiri dari 4-5 anggota keluarga

Berdasarkan Data BPS Provinsi Sumatera Utara tahun 2017, Provinsi


Laju Pertumbuhan Sumatera Utara tercatat memiliki jumlah penduduk 14.262.147 jiwa
terdiri dari 7.116.896 jiwa laki-laki dan 7.145.251 jiwa perempuan,
2. SOSIAL BUDAYA DAN EKONOMI
 Pendidikan
dari persentase penduduk 10 tahun keatas yang minimal tamat (SLTA) paling
rendah adalah kabupaten nias sebesar 14,09%. Berdasarkan hasil Susenas 2017,
masih terdapat sekitar 1,04% penduduk Sumatera Utara yang buta huruf.
 Agama
berdasarkan BPS sumatera utara terdapat sebanyak 10.818 unit masjid, 6.235
musholla, 12.401 unit gereja protestan, 2.138 unit gereja katolik, 82 unit kuil, 353
wihara dan 83 unit kelenteng
 Ketenagakerjaan
Jumlah penduduk yang merupakan angkatan kerja sebanyak 6.365.989 jiwa.
Pekerjaan terbesar bekerja sebagai buruh/karyawan yaitu (38,50%) dan bagian
terkecil bekerja menjadi pengusaha (3,50%).
3. KEADAAN LINGKUNGAN
 Rumah Sehat :
- Tahun 2016  terdapat 3.239.937 unit rumah dan sebanyak 2.059.144 (63.56%)
telah memenuhi syarat.
- Tahun 2017  terdapat 558.223 rumah yang dibina dan sebanyak 332.184 rumah
yang telah memenuhi syarat kesehatan.
- Dengan demikian total rumah yang memenuhi syarat sampai akhir 2017 adalah
sebesar 2.391.328
 Persentase Rumah Tangga Memiliki Sumber Terhadap Air Minum :
- Air minum isi ulang (32,24%) -sumur Pompa (19,42%)
-Sumur terlindung (10,51%) -Ledeng sebesar (14,12%)
-Air kemasan bermerek sebesar (3,51%)
-Mata air terlindung (8,27%)
-Serta yang memperoleh air minum dari permukaan dan air hujan sebanyak (4,13%)
 Persentase Rumah Tangga menurut Tempat Pembuangan Kotoran/Tinja :

Berdasarkan Susenas 2017 SPAL 83,69%, lobang tanah/ pantai/ tanah lapang/ kebun
sebesar 10,39%, kolam/ sawah/ sungai/ danau/ laut sebesar 4,46% dan lainnya sebesar
1,47%.
 Tempat-Tempat Umum (TTU) dan Tempat Pengelolaan Makanan (TPM):

Tahun 2017 dari 16.026 unit TTU, yang memenuhi syarat kesehatan 11.481
(72,15%), terjadi penurunan persentase pada tahun 2017 sebesar 5,93%.
4. KEADAAN PERILAKU MANUSIA
Keadaan Perilaku :
 Penilaian RT ber-PHBS baik  6 indikator dari 10 indikator PHBS RT yang mempunyai balita dan 5 indikator
untuk yang tidak punya balita
 Hasil dari grafik dapat dilihat bahwa jumlah rumah tangga yang ber PHBS cenderung naik dalam 3 tahun
terakhir,yaitu dari 18,38% RT 2015 menjadi 23,08% ditahun 2016, serta meningkat lagi menjadi 27,25% ditahun
2017.

5. DERAJAT KESEHATAN
 Angka Harapan Hidup (AHH) : terdapat peningkatan pada 4 tahun terakir dan pada tahun 2017 sebesar 68,37%

 Angka Kematian Bayi (AKB) :

- (AKB) di Sumatera Utara tahun 2017 yakni 2,6/1.000 Kelahiran Hidup (KH) (persalinan di Nakes)
 Angka Kematian Balita (AKABA) :

- (AKABA) di Sumatera Utara tahun 2017 sebesar 8/1.000 KH (berdasarkan data profil kesehatan kabupaten dan kota)
 Angka Kematian Ibu (AKI):

- Berdasarkan SDKI  AKI di Indonesia masih tinggi yaitu 85/100.000 KH (berdasarkan data profil kesehatan kabupaten
dan kota)
 Morbiditas (Angka Kesakitan) :

 Penyakit penyakit menular:

A. Diare :
- Jumlah perkiraan kasus yang di temukan dan ditangani ada sebanyak 180.777 (23,45%)
- Kasus diare tertinggi  kab.samosir (58,87 %), kota sibolga (50,80%) dan kab.padang lawas utara (47,69%)
B. Pneumonia :
- Tahun 2017  Perkiraan kasus sebesar 142.153 kasus, yang ditemukan dan ditangani hanya sebesar 5492
(3,86%).
C. TB Paru :
- Tahun 2016  Cross Notification Rate/CNR (kasus baru) TB Paru BTA (+) mencapai 104,3/100.000 penduduk
- 3 Kab/Kota tertinggi adalah Kota sibolga sebesar 192/100.000, Kab. Mandailing Natal sebesar 187/100.000 dan
kab.Nias sebesar 174/100.000.
- 3 Kab/Kota terendah adalah Kabupaten Binjai sebesar 22/100.000, kab,padang lawas sebesar 37/100.000 dan kab
Labuhan batu selatan sebesar 40/100.000
D. Acute Flaccid Paralyses (AFP) :
- Tahun 2017  kasus AFP (Non Polio) yang ditemukan sebanyak 85 kasus dari 4.283.795 jiwa anak berumur <
15 tahun
E. HIV/AIDS :
- Tahun 2017 Penambahan kasus baru HIV tahun 2017 sebesar 1.352 kasus dan kematian akibat AIDS
sebanyak 137 kasus.
- 3 Kabupaten/Kota dengan penderita baru HIV/AIDS  Kota Medan yaitu 1333 kasus, Kabupaten Deli Serdang
177 kasus dan Kab. Tapanuli selatan sebanyak 152 kasus.
F. Kusta : prevalensi rate kusta di Provinsi Sumatera Utara masih melatif rendah  1,19 per 100,000 penduduk.
G. Demam Berdarah Dengue (DBD)
- tahun 2017  kasus DBD di Sumatera Utara sebanyak 5454 kasus dengan angka kesakitan atau Insidance Rate
(IR) sebesar 39,6/100.000 penduduk
- Jumlah kasus tertinggi DBD terjadi di Kota Medan yakni sebanyak 1.214 kasus dengan CFR 0,91%.

H. Filariasis
- Tahun 2017 : kasus baru sebanyak 18 dari total jumlah 152 kasus dan angka Kesakitan sebesar 1,10/100.000
penduduk.
STATUS GIZI MASYARAKAT

Gizi Makro KEP ditandai BALITA GIZI KURANG DAN GIZI BURUK → pada tahun 2017
prevalensi 18,2% (5,2 % gizi buruk dan 13% gizi kurang)

• Anemia Gizi Besi : Tahun 2017 sebesar 75,85%


• vit A :Tahun 2017 sebesar 98,97% (telah mencapai target nasional yakni
80%)
Gizi Mikro
• Gangguan akibat kurang yodium : Pada tahun 2017 diperoleh sebanyak
96,8% rumah tangga di sumatera utara yang telah mengkonsumsi garam
cukup yodium.
BAB III
STRUKTUR ORGANISASI DAN PROGRAM DINAS
KESEHATAN PROVINSI SUMATERA UTARA
STRUKTUR ORGANISASI
 Kepala Dinas Bidang Pelayanan Kesehatan
 Sekretaris - Seksi Pelayanan Kesehatan Primer dan
Tradisional
- Sub Bagian Umum - Seksi Pelayanan Kesehatan Rujukan
- Sub Bagian Keuangan - Seksi Akreditasi dan Jaminan Kesehatan
- Sub Bagian Program Bidang Sumber Daya Kesehatan
- Seksi Kefarmasian
 Bidang Kesehatan Masyarakat - Seksi Alat Kesehatan dan PKRT
- Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi - Seksi Sumber Daya Manusia Kesehatan
- Seksi Promosi dan Pemberdayaan Masyarakat Unit Pelaksana Teknis terdiri dari :
–Rumah Sakit Khusus Mata
- Seksi Kesehatan Lingkungan dan Kesehatan Kerja –Rumah Sakit Khusus Paru
 Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit –UPT Laboratorium Kesehatan
–UPT Pelatihan Kesehatan
- Seksi Surveilans dan Imunisasi
–UPT Rumah Sakit Kusta Lausimomo
- Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit –UPT Pelayanan Ambulan dan Pengaduan Masyarakat
Menular –UPT Rumah Sakit Indrapura
- Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Kelompok Jabatan Fungsional
Menular
BAB IV

STRUKTUR ORGANISASI DAN PROGRAM DINAS


KESEHATAN KOTA MEDAN
STRUKTUR ORGANISASI DINAS KESEHATAN KOTA
MEDAN
PROGRAM DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN
 Visi Dinas Kesehatan Kota Medan adalah “Menjadikan Kota sehat dalam
kemandirian dan humanis”. Masyarakat Medan mengandung arti bahwa
sasaran kerja dari Dinas Kesehatan Kota Medan adalah seluruh masyarakat
yang berada di Wilayah Kerja Pemerintah Kota Medan.
PROGRAM DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN

 Misi Dinas Kesehatan Kota Medan yaitu:


1. Melaksanakan Pelayan Kesehatan Yang Paripurna, Merata, dan Bermutu
2.Menumbuhkembangkan Kemandirian dan Partisipasi Masyarakat Melalui
Pemberdayaan Masyarakat dan Kemitraan Dalam Pembangunan Kesehatan
3. Melaksanakan Penanggulangan Masalah Kesehatan dan Penyehatan
Lingkungan
4. Meningkatkan Manajemen dan Informasi Kesehatan Yang Akuntabel,
Transparan, Berdaya Guna, dan Berhasil Guna.
TUJUAN DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN

Tujuan yang ingin dicapai Dinas Kesehatan Kota Medan yaitu:


1. Terwujudnya lingkungan pemukiman, industri dan perdagangan yang sehat.
2. Terciptanya sarana pendidikan, pariwisata dan sarana umum yang sehat.
3. Terwujudnya masyarakat yang mampu melakukan upaya kesehatan yang paripurna.
4. Meningkatnya kualitas dan kuantitas sumber daya manusia kesehatan.
5. Tersedianya sarana dan prasarana pelayanan kesehatan.
6. Meningkatnya pelayanan kesehatan yang berkualitas dan mudah diakses oleh
masyarakat.
7. Terpenuhinya pembiayaan operasional Dinas Kesehatan.
BAB V
IMPLEMENTASI PROGRAM
KESEHATAN MELALUI PUSKESMAS
(ORIENTASI DI PUSKESMAS TEGAL
SARI)
PUSKESMAS

PENGERTIAN

Fasilitas pelayanan kesehatan yang TUJUAN


menyelenggarakan upaya kesehatan – Memiliki perilaku sehat yang meliputi

masyarakat dan upaya kesehatan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup

perseorangan tingkat pertama, dengan sehat;


– Mampu menjangkau pelayanan kesehatan
lebih mengutamakan upaya promotif dan
bermutu;
preventif, untuk mencapai derajat
– Hidup dalam lingkungan sehat;
kesehatan masyarakat yang setinggi-
– Memiliki derajat kesehatan yang optimal,
tingginya di wilayah kerjanya.
baik individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat
PUSKESMAS TEGAL SARI

 Memiliki luas wilayah 87 Ha


 Jumlah Penduduk : 42.749 Jiwa

 Terletak di Jalan Srikandi No.4 Kecamatan Medan Denai


 Kepala Puskesmas saat ini dr. Hj. Ernasari Hsb, M,Kes
• Melayani 2 Kelurahan

• Kelurahan mandala I

• Kelurahan mandala III


DATA WILAYAH DAN GEOGRAFIS

Kelurahan Tegal Sari Mandala I

Sebelah Utara Berbatasan dengan Kelurahan Bantan Timur


Kecamatan Medan Tembung

Sebelah Selatan Berbatasan dengan Kelurahan Tegal Sari.

Sebelah Barat Berbatasan dengan Kelurahan Tegal Sari.

Sebelah Timur Berbatasan dengan Kelurahan Sukaramai


Kecamatan Medan Area.
DATA WILAYAH DAN GEOGRAFIS

Kelurahan Tegal Sari Mandala III

Sebelah Utara Berbatasan dengan Kelurahan Tegal Sari


Mandala I dan Tegal Sari.

Sebelah Selatan Berbatasan dengan Kelurahan Binjai.

Sebelah Barat Berbatasan dengan Kelurahan Denai.

Sebelah Timur Berbatasan dengan Kelurahan Sukaramai


Kecamatan Medan Area.
DATA KEPENDUDUKAN DAN DEMOGRAFI

No.
Jumlah Penduduk
Kelurahan (Jiwa)

1.
Tegal Sari Mandala I 11.161 26,2%
2.
Tegal Sari Mandala III 31.588 73,8%

Jumlah 42.749 100%


DISTRIBUSI PENDUDUK BERDASARKAN JENIS KELAMIN DI
WILAYAH KERJA PUSKESMAS TEGAL SARITAHUN 2018

Jumlah Penduduk Jumlah Total


No.
Kelurahan

Laki- laki perempuan


1.
Tegal Sari Mandala I 5.284 5.877 11.161
2.
Tegal Sari Mandala III 15.763 15.825 31.588

Jumlah 21.047 21.702 42.749


UPAYA
PROMOSI
KESEHATAN
UPAYA
UPAYA PENCEGAHAN KESEHATAN
DAN PEMBERANTASAN LINGKUNGAN
PENYAKIT MENULAR UPAYA
KESEHATAN
MASYARAKAT
ESENSIAL

UPAYA UPAYA KIA


PERBAIKAN dan KB
GIZI
UPAYA PROMOSI KESEHATAN
1. Tujuan
 Agar individu dan kelompok masyarakat secara keseluruhan melaksanakan perilaku
hidup sehat.
 Agar individu dan kelompok masyarakat berperan aktif dalam upaya-upaya
kesehatan, ikut dalam perencanaan dan penyelenggaraan posyandu.
KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN
 Mengadakan penyuluhan mengenai kesehatan pribadi, kesehatan lingkungan,
gizi keluarga, KB, imunisasi, posyandu, dan sebagainya bertempat di Balai
Kelurahan dan Kecamatan, Sekolah (SD, SMP, SMA), Rumah Ibadah,
Posyandu.
 Mengadakan ceramah dan diskusi dengan bantuan poster, pamflet, dan
brosur.
 Pembinaan generasi muda untuk hidup di dalam kegiatan antara lain berupa
gotong royong dan olahraga.
KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN
 Kegiatan yang dilakukan oleh pihak puskesmas maupun di lapangan yaitu
mewujudkan peran serta masyarakat posyandu dan bakti husada yang
memberikan keterangan penyuluhan terhadap :
 Pencegahan dan pemberantasaan penyakit menular.
 Higiene dan sanitasi lingkungan.
 Perbaikan gizi.
 Kesehatan dan kunjungan ke rumah- rumah.
 Tatanan obat keluarga (TOGA).
KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN

Mewujudkan peran serta masyarakat melalui posyandu, kesehatan, dan


kunjungan ke rumah- rumah serta tanaman obat- obatan keluarga (Toga).
Cara–cara yang dilakukan dengan mengadakan penyuluhan perorangan,
perkelompok, dan massal. Metode yang dilaksanakan yaitu, bimbingan dan
konseling, ceramah, diskusi kelompok, dan demonstrasi dan lain- lain.
LAPORAN CAPAIAN PROGRAM PROMOSI KESEHATAN DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS TEGAL SARI

No Kegiatan Target Total % Pencapaian


1. Rumah Tangga yang di pantau 2870
2. Rumah Tangga yang ber PHBS 65 % 961 10 Belum tercapai
3. Rumah Tangga yang tidak di PHBS 1904
4. Rumah Tangga yang memanfaatkan toga 28% 6148 63 Tercapai
5. SD yang mempromosikan kesehatan 36% 17 100 Tercapai
6. Penyuluhan kesehatan tingkat puskesmas 99
7. Posyandu 45% 27 100 Tercapai
8. Kelurahan Desa Siaga Aktif 40% 0
9. Puskeskel 0
10. UKBM 2 100
11. Rumah tangga yang di kunjungi 2870
UPAYA KESEHATAN LINGKUNGAN

Kegiatan-kegiatan utama kesehatan lingkungan yang dilakukan Puskesmas Tegal Sari


meliputi :
1. Penggunaan sumber air bersih dan pembuangan limbah WC yang memenuhi syarat kesehatan.
2. Hygiene dan sanitasi tempat tinggal yang mencakup:
- Mendata tempat pembuangan sampah dan sarana jamban keluarga.
- Mendata sarana air minum.
- Mengadakan penyuluhan tentang kesehatan lingkungan.
- Mendemontrasikan tentang sumur yang baik untuk kesehatan.
3. Hygiene dan sanitasi lingkungan, upaya pengawasan kesehatan dan tempat-tempat umum serta
tempat pengolah dan penyajian.
4. Melaksanakan Pemberantasan Sarang Nyamuk(PSN).
Hasil Kegiatan Bulanan Program Kesling di Wilayah Kerja Puskesmas Tegal
Sari Tahun 2018

No Kegiatan Sasaran Total


1. Pembinaan sanitasi tempat-tempat umum (TTU) TTU 25
2. Pembinaan sanitasi tempat pengolahan makanan TPM 25
minuman (TPM)
3. Kunjungan/pembinaan sarana-sarana kesehatan 1 Rumah sakit 2
4. Pemeriksaan sanitasi dasar rumah Rumah penduduk 330
5. Melaksanakan PSN Rumah penduduk 720
6. ABJ (%) 61,1
7. Penyuluhan kesling kelompok Puskesmas 6
8. Penyuluhan kesling posyandu Posyandu -
9. Penyuluhan kesling sekolah Sekolah 12
10. Pembinaan kantin sekolah Sekolah 29
DATA KESEHATAN
DAFTAR 10 PENYAKIT TERBESAR YANG TERDAPAT DI PUSKESMAS TEGAL SARI

No Nama Penyakit Jumlah

1 ISPA 706 Orang

2 Penyakit Pulpa dan Jaringan Periapikal 695 Orang

3 Hipertensi 454 Orang

4 Penyakit Otot dan Jaringan Pengikat 362 Orang

5 Penyakit Lain pada saluran pernafasan atas/Demam 268 Orang

6 Infeksi Penyakit Usus Lain/Gastritis 265 Orang

7 Diabetes Melitus 236 Orang

8 Diare 205 Orang

9 Gangguan Gigi dan Jaringan penyangga lainnya 162 Orang

10 Asma 136 Orang

Jumlah 3489 Orang


DATA PENDERITA ISPA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TEGAL SARI BULAN
JANUARI S/D DESEMBER TAHUN 2018

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agst Sep Okt Nov Des Jumlah

Penderita 105 114 92 82 35 140 79 98 144 157 102 124 1.272


ISPA

Penderita 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Pneumonia
DATA PENDERITA DIARE DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS TEGAL SARI BULAN JANUARI S/D
DESEMBER TAHUN 2018
No Kelurahan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agst Sep Okt Nov Des Jumlah

1 Tegal Sari Mandala I 2 5 8 8 8 4 5 4 5 5 8 5 67

2 Tegal Sari Mandala III 49 33 43 44 41 36 35 34 38 39 68 47 478

3 Luar Wilayah - 2 - - 3 - - - 2 - - 3 10

Jumlah 51 40 51 52 52 40 40 38 45 44 76 55 583
DATA PENDERITA TB PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS
TEGAL SARI BULAN JANUARI S/D DESEMBER TAHUN 2018
Bulan Suspek BTA (+) Rol (+) Ex.p Anak Konv Sembuh Pengobatan Ulangan
lengkap

Jan 18 5 3 0 0 0 0 0 0
Feb 13 3 2 0 1 0 0 0 0
Mar 9 1 1 0 0 5 0 0 0
Apr 17 5 2 0 0 3 0 0 0
Mei 12 2 1 0 1 1 0 0 0
Jun 6 2 1 0 0 5 0 0 0
Jul 9 1 2 0 0 2 5 3 0
Agst 9 4 3 0 0 2 3 2 0
Sep 7 3 1 0 0 1 1 1 1
Okt 5 0 1 1 0 4 6 2 0
Nov 14 6 0 1 0 3 2 1 0
Des 7 4 1 0 0 0 2 1 0
Jumlah 128 36 16 2 2 26 18 10 1
UPAYA
UPAYA PEMBINAAN KESEHATAN UPAYA
PENGOBATAN SEKOLAH KESEHATAN
TRADISIONAL OLAHRAGA
UPAYA
UPAYA KESEHATAN Upaya Kesehatan KESEHATAN
LANJUT USIA Pengembangan MASYARAKAT
Puskesmas UPAYA
UPAYA
KESEHATAN KESEHATAN
MATA KERJA
UPAYA
UPAYA
LABORATORIUM KESEHATAN UPAYA KESEHATAN
KESEHATAN JIWA
SEDERHANA MATA GIGI DAN MULUT
DATA BULANAN KEGIATAN PADA LANSIA DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS TEGAL SARI KECAMATAN MEDAN DENAI TAHUN 2018
No Kegiatan Cakupan

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des

1 Kunjungan kelompok umur 45-59 tahun 270 207 135 290 289 269 247 227 240 260 190 224

2 Kunjungan kelompok umur 60-69 tahun 291 108 177 178 179 164 137 148 113 116 102 158

3 Kunjungan kelompok umur >70 tahun 121 54 68 75 72 63 52 58 59 65 62 127

4 Pengukuran tekanan darah : tinggi 115 27 15 11 10 7 10 43 61 37 56 173

Pengukuran tekanan darah : rendah 9 4 6 11 10 7 9 17 16 15 19 31

5 Konseling 982 1380 749 839 1038 1036 932 869 846 854 796 836

6 Pengobatan 713 369 380 459 455 422 436 433 320 346 262 399

7 Penyuluhan kelompok lansia di puskesmas, - - - - - - - - - - - -


posyandu (kali/bulan)

8 Pembinaan senam lansia (kali/bulan) 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4


PEMERIKSAAN LABORATORIUM MEDIS DI PUSKESMAS TEGAL
SARI KECAMATAN MEDAN DENAI TAHUN 2018
Susp. BTA
Bulan H KGD Asam Kolesterol Suspek Gol. DBD (+) Hepatit Urin Rutin
b Urat + - Darah is

Jan 3 111 12 90 17 5 12 7 0 4 0
2
Feb 1 113 86 50 13 3 10 16 0 11 0
5
Mar 2 100 57 21 10 1 9 16 3 5 3
1
Apr 3 208 181 172 17 5 12 5 0 4 3
2
Mei 1 140 88 138 12 2 10 4 0 2 0
0
Jun 3 78 48 67 4 2 2 2 0 0 0
Jul 3 158 81 105 9 1 8 3 0 2 0
2
Ags 2 86 53 31 11 6 5 0 0 0 0
5
Sep 1 93 55 39 2 0 2 3 0 2 0
4
Okt 1 68 55 61 14 7 7 0 0 6 0
9
Nov 2 93 97 48 16 4 12 0 0 28 0
5
Des 3 101 81 135 17 4 3 18 42 48 41
5
Total 2 1349 894 957 142 4 92 74 45 92 44
DATA HASIL PENJARINGAN SEKOLAH DI WILAYAH
PUSKESMAS TEGAL SARI TINGKAT SD
No Masalah Kesehatan Jumlah Murid yang Jumlah Murid yang %
Diperiksa Bermasalah

1 Gigi Berkaries 591 59

2 Status Gizi Buruk 26 3

999
3 Status Gizi Kurus 3 0.3

4 Kotoran Telinga 352 35

Jumlah 999 972 97


DATA HASIL PENJARINGAN SEKOLAH DI WILAYAH
PUSKESMAS TEGAL SARI TINGKAT SMP
No Masalah Kesehatan Jumlah Murid yang Jumlah Murid yang %
Diperiksa Bermasalah

1 Gigi Berkaries 136 27

2 Status Gizi Buruk 11 2

492
3 Status Gizi Kurus 2 0.4

4 Kotoran Telinga 114 23

Jumlah 492 263 53


LAPORAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PUSKESMAS TEGAL SARI
KECAMATAN MEDAN DENAI BULAN JANUARI S/D DESEMBER
TAHUN 2018
Tumpatan Tetap Gigi Tetap (Gigi) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Tumpatan Tetap Gigi Sulung (Gigi) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Pencabutan Gigi Tetap 24 23 11 26 11 16 42 25 25 26 25 25

Pencabutan Gigi Sulung 24 24 11 6 21 20 25 15 21 21 15 23

Pengobatan Pulpa Termasuk Tumpatan 74 67 59 50 36 43 58 0 45 62 62 69


Sementara

Scaling (Regio) 4 5 3 7 3 2 3 2 5 2 2 3

Pengobatan Periodental 14 13 16 31 6 8 21 25 21 11 15 10

Perawatan Lain-lain Termasuk 13 21 3 0 11 13 14 27 31 21 26 0


Pengobatan Abses
LAPORAN KESEHATAN JIWA PUSKESMAS TEGAL SARI KECAMATAN
MEDAN DENAI BULAN JANUARI S/D DESEMBER TAHUN 2018
No Jenis Penyakit Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
1 Gangguan Mental Organik - - -- - - - - - - - - -
2 Demensia - - - - - - - - - - - -
3 Delirium - - - - - - - - - - - -
4 Gangguan Penggunaan NAPZA - - - - - - - - - - - -
5 Gangguan Penggunaan Alkohol - - - - - - - - - - - -
6 Skizofrenia dan Psikotik Ringan 6 5 6 7 7 6 8 8 6 6 7 7
7 Gangguan Psikotik Akut - - - - - - - - - - - -
8 Gangguan Bipolar - - - - - - - - - - - -
9 Gangguan Depresif - - - - - - - - - - - -
10 Gangguan Neurotic - - - - - - - - - - - -
11 Gangguan Panik - - - - - - - - - - - -
12 Gangguan Campuran Ansietas dan Depresi - - - - - - - - - - - -
13 Gangguan Obsesi Konvulsi - - - - - - - - - - - -
14 Gangguan Penyesuaian - - - - - - - - - - - -
15 Gangguan Somatoform - - - - - - - - - - - -
16 Retardasi Mental - - - - - - - - - - - -
Jumlah 6 5 6 7 7 6 8 8 6 6 7 7
LAPORAN KEGIATAN DI PUSKESMAS TEGAL SARI
 Kegiatan ini merupakan salah satu syarat dalam mengikuti Kepaniteraan
Klinik Senior Ilmu Kesehatan Masyarakat di Puskesmas Tegal Sari Medan
Denai mulai tanggal 15 April 2019 – 02 Mei 2019.
KEGIATAN YANG DILAKUKAN DI WILAYAH
KERJA PUSKESMAS TEGAL SARI, ANTARA LAIN:
•Ruang poli umum
•Penyuluhan Hipertensi
•Ruang poli gigi
•Penyuluhan Diare
•Ruang farmasi
•Penyuluhan Cuci Tangan
•Ruang KIA/KB •Penyuluhan Kecacingan

•Laboratorium •Penyuluhan Bahaya Merokok


•Penyuluhan Thypoid
•Posyandu
•Penyuluhan PHBS
•Melakukan kunjungan rutin kerumah •Penyuluhan 3R (Reduce, Reuse, Recycle)

warga yang terkena penyakit kronis •Penyluhan ASI Ekslusif


•Berpartisipasi Senam Lansia •Penyuluhan Osteoporosis
HUBUNGAN PERILAKU KESEHATAN DENGAN KEJADIAN
DEMAM BERDARAH DENGUE DI UPT PUSKESMAS GLUGUR
DARAT TAHUN 2019

BAB VI
LATAR BELAKANG
Demam berdarah dengue (DBD) merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus
Dengue yang ditularkan dari orang ke orang melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti.
Menurut data WHO (2014) Penyakit demam berdarah dengue pertama kali
dilaporkan di Asia Tenggara pada tahun 1954 yaitu di Filipina, selanjutnya
menyebar ke berbagai negara. Sebelum tahun 1970, hanya 9 negara yang mengalami
wabah DBD, namun sekarang DBD menjadi penyakit endemik pada lebih dari 100
negara, diantaranya adalah Afrika, Amerika, Mediterania Timur, Asia Tenggara dan
Pasifik Barat memiliki angka tertinggi terjadinya kasus DBD. Jumlah kasus di Amerika,
Asia Tenggara dan Pasifik Barat telah melewati 1,2 juta kasus ditahun 2008 dan lebih
dari 2,3 juta kasus di 2010. Pada tahun 2013 dilaporkan terdapat sebanyak 2,35 juta
kasus di Amerika, dimana 37.687 kasus merupakan DBD berat. Perkembangan kasus
DBD di tingkat global semakin meningkat, seperti dilaporkan Organisasi Kesehatan
Dunia (WHO) yakni dari 980 kasus di hampir 100 negara tahun 1954-1959 menjadi
1.016.612 kasus di hampir 60 negara tahun 2000-2009 (WHO, 2014).
LATAR BELAKANG

Data kasus DBD di Indonesia Pada tahun 2015 jumlah penderita


DBD yang dilaporkan sebanyak 129.650 kasus (IR/angka kesakitan
50,75 per 100.000 penduduk) dengan jumlah kematian sebanyak 1.071
orang (CFR/angka kematian 0,83%). Di bandingkan tahun 2014 dengan
jumlah kasus sebanyak 100.347 serta IR 39,80 terjadi peningkatan kasus
pada tahun 2015 (Profil Kemenkes RI , 2015).
Penyakit DBD telah menyebar luas ke seluruh wilayah Provinsi
Sumatera Utara sebagai Kejadian Luar Biasa ( KLB ) dengan angka
kesakitan dan kematian yang relatif tinggi. Berdasarkan data di wilayah
Provinsi Sumatera Utara terdapat 8 daerah endemis DBD, yaitu ;Kota
Medan, Kabupaten Deli Serdang, Kota Binjai, Kabupaten Langkat,
Kabupaten Asahan, Kota Tebing Tinggi, Kota Pematang Siantar dan
Kabupaten Karo.
LATAR BELAKANG

 Angka kejadian DBD di Propinsi Sumatera Utara dalam lima tahun


terakhir terus meningkat, tahun 2005 terjadi 3.790 kasus dengan kematian 68
orang, tahun 2006 terjadi 2.222 kasus dengan kematian 34 orang, tahun 2007
terjadi 4.427 kasus dengan kematian 41 orang, tahun 2008 terjadi 4.401 kasus
dengan kematian 50 orang dan tahun 2009 terjadi 4.705 kasus dengan
kematian 58 orang (Dinkes.Provinsi Sumut, 2010).
Rumusan Masalah

Apakah ada Hubungan antara Perilaku Kesehatan dengan Kejadian DBD di


wilayah kerja UPT Puskesmas Glugur Darat Tahun 2019.
TUJUAN PENELITIAN

Tujuan Khusus:
Tujuan Umum :
1. Untuk mengetahui hubungan pelaksanaan 3M dengan
Mengetahui hubungan antara kejadian DBD di wilayah kerja UPT Puskesmas Glugur
perilaku kesehatan dengan Darat Tahun 2019.
kejadian DBD di wilayah kerja 2. Untuk mengetahui hubungan kebiasaan menggantung
pakaian dengan kejadian DBD di wilayah kerja UPT
UPT Puskesmas Glugur Darat Puskesmas Glugur Darat Tahun 2019.
Tahun 2019. 3. Untuk mengetahui hubungan kebiasaan menghindari
gigitan nyamuk dengan kejadian DBD di wilayah kerja UPT
Puskesmas Glugur Darat Tahun 2019.
iti
peneli
Sebag
• tian
padadi
bidan
ai
masya Bagi
g
bahan
rakat pene
kajian
masuk
umum liti
sejeni
an
dan lain
s
dalam
mena
sehing
upaya
mbah Bagi
ga
menin
wawa Insta
hasiln
gkatk
san nsi
ya
an
serta Terk
nanti
perila ait
penge
dihara
ku
tahua
pkan Bag
nkeseh i
dapat
atan
meng
memp
terhad Pen
enai
erbah
ap
hubun eliti
arui
kejadi
gan
dan
an
Perila
meny
DBD.
ku
MANFAAT PENELITIAN
empur
Keseh
nakan
atan
peneli
DEFINISI DBD

DBD adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus Dengue


dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti
TANDA DAN GEJALA Penyakit ini didahului oleh demam tinggi yang mendadak,
terus menerus berlangsung 2-7 hari. Panas dapat turun pada
Demam hari ke-3 yang kemudian naik lagi, dan pada hari ke-6 atau
ke-7 panas mendadak turun.

Tanda-tanda
Uji touniquet positif (+)
perdarahan
Nyeri tekan sering ditemukan tanpa
Pembesaran hati disertai ikterus

Jumlah trombosit ≤ 100.000/μl


trombositopenia
1. Kulit terasa dingin dan lembab terutama pada ujung hidung, jari
tangan dan kaki
2. Penderita menjadi gelisah
3. Sianosis di sekitar mulut
Renjatan ( syok ) 4. Nadi cepat, lemah, kecil sampai tak teraba
5. Tekanan nadi menurun, sistolik menurun sampai 80 mmHg atau
kurang.
ukan
itian
di
ini
Wila
meng Tem
yah
guna pat
Kerja penel
kan
UPT itian
Anali
Penel
• Pusk
tik
itian
esma
Obse Wakt
sini u
rvatio
dilak
Glug penel
nal
ukan itian
ur
deng
pada
Darat
an
bulan
tahun
pend
Mei Jenis
2019. Pene
ekata
2019
n litian
Cross
-
Secti
METODE PENELITIAN
onal.
Dima
na
teknik
menggunakan
Accidental
sampling yaitu
pengambilan
sampel secara
aksidental
(accidental)
sam
dengan
mengambil pel
kasus atau
responden yang
• Populasi adalah
kebetulan ada
keseluruhan
atau tersedia di
objek penelitian
suatu tempat
adapun yang
sesuai dengan
menjadi
konteks pop
populasi dalam
penelitian.
penelitian ini
Pengambilan ulas
adalah warga
sampel
dikelurahan P.
dilakukan
Brayan Darat II i
selama 3 hari.
karena pada
Sampel pada
tahun 2018 lebih
penelitian ini
banyak
ditentukan
terjangkit DBD
dengan
dari kelurahan
menggunakan
lainnya dengan
rumus slovin :
jumlah warga
14.338.
n = N
1+Ne2

N = Besar Populasi
n = Sampel
e = Toleransi Eror (0,05)
sehingga sampel dalam penelitian ini adalah

n = 14.338
1+14.338.0.102

n = 14.338
1+143

n = 14.338
1+143
n = 99
n = 100 responden
KERANGKA KONSEP

Variabel Bebas Variabel Terikat


(Independent) (Dependent)

Kejadian Demam Berdarah


1. Pelaksanaan 3M Dengue (DBD)
2. Kebiasaan Menggantung
Pakaian
3. Kebiasaan Menghindari
gigitan Nyamuk
Hipotesis

1. Hipotesis Nol (H0) : Tidak ada hubungan antara Pelaksanaan 3M dengan kejadian DBD
diWilayah Kerja UPT Puskesmas Glugur Darat Tahun 2019.
Hipotesis Alternatif (Ha) : Ada hubungan antara Pelaksanaan 3M dengan kejadian DBD di
Wilayah Kerja UPT Puskesmas Glugur Darat Tahun 2019.
2. Hipotesis Nol (H0) : Tidak ada hubungan antara Kebiasaan Menggantung Pakaian dengan
kejadian DBD di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Glugur Darat Tahun 2019.
Hipotesis Alternatif (Ha) : Ada hubungan antara Kebiasaan Menggantung Pakaian dengan
kejadian DBD di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Glugur Darat Tahun 2019.
3. Hipotesis Nol (H0) : Tidak ada hubungan antara Kebiasaan Menghindari Gigitan Nyamuk
dengan kejadian DBD di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Glugur Darat Tahun 2019.
Hipotesis Alternatif (Ha) : Ada hubungan antara Kebiasaan Menghindari Gigitan Nyamuk
dengan kejadian DBD di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Glugur Darat Tahun 2019.
• Variabel
terikat
Variab
Variabel
• dalam el
bebas
penelitia terikat
ndalam
ini (Depe
penelitia ndent)
adalah
n ini
Kejadian
adalah
Demam
Pelaksan Variab
Berdarah el
aan 3M,
Dengue bebas
Kebiasaa (Indep
n endent
)
Mengga
ntung
Pakaian,
Kebiasaa
n VARIABEL PENELITIAN
Menghin
DEFINISI OPERASIONAL
No Variabel Definisi operasional Alat ukur Hasil ukur Skala
1 Demam Berdarah Dengue Adalah suatu penyakit yang Kuesioner 1= Ya Ordinal
disebabkan oleh virus dengue 2= Tidak
yang ditularkan melalui
nyamuk Aedes aegypty oblic

2 Pelaksanaan 3M Adalah suatu kegiatan Kuesioner 2= Baik Ordinal


pencegahan untuk 1= Tidak Baik
memutuskan rantai dengan
cara mengedalikan vector.

3 Kebiasaan Menggantung Pakaian Adalah tidak mnggantungkan Kuesioner 1= Ya Ordinal


pakaian di kamar atau 2= Tidak
diruangan lainnya agar tidak
menjadi tempat nyamuk

4 Kebiasaan Menghindari Gigitan Adalah perilaku menghindari Kuesioner 2= Ya Ordinal


Nyamuk gigitan nyamuk dengan 1= Tidak
menggunakan lotion anti
nyamuk dan kelambu
PENGOLAHAN DATA
Pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan SPSS ver. 25 dengan
melalui 4 tahap.
 Editing

Kegiatan untuk melakukan pengecekan isian jawaban reponen apakah


sudah lengkap, jelas dan releven.
 Coding

Kegiatan merubah data berbentuk huruf menjadi data berbentuk angka


atau bilangan untuk mempermudah entry data.
 Processing

Proses pengentryan data dari rekam medis ke program komputer agar


dapat di analisis.
 Cleaning

Kegiatan pengecekan kembali data yang dientry ke dalam komputer tidak


terdapat kesalahan.
ANALISIS DATA
Setelah data terkumpul kemudian data tersebut di analisa. Analisa
data dilakukan menggunakan distribusi frekuensi persentase
bivariat untuk melihat distribusi frekuensi variabel. Analisa data
bivariat menggunakan program SPSS ver 25.
HASIL PENELITIAN
 Analisis Univariat Karakteristik Responden
Distribusi Frekuensi Usia, Jenis Kelamin, Pendidikan, Pekerjaan Responden di Wilayah Kerja
UPT Puskesmas Glugur Darat Tahun 2019
Usia Frekuensi Presentase(%)
12-25 tahun 17 17,0
26-45 tahun 34 34.0
46-65 tahun 42 42,0
>65 tahun 7 7,0
Jenis Kelamin
Laki –Laki 38 38,0
Perempuan 62 62,0
Pendidikan
Tidak Tamat SD 13 13,0
SD 25 25,0
SLTP 12 12,0
SMA 36 36,0
Pekerjaan
TNI/PNS/POLRI 12 12,0
Pelajar/Mahasiswa/i 14 14,0
Buruh/Tani 7 7,0
Pedagang 9 9,0
IRT 58 58,0
Jumlah 100 100
HASIL UNIVARIAT
Distribusi Frekuensi Pelaksanaan 3M, Menggantungkan Pakaian, Kebiasaan
Menghindari Gigitan Nyamuk di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Glugur Darat Tahun
2019
Pelaksanaan 3M Frekuensi Persentase (%)
Tidak 69 69.0
Ya 31 31.0
Menggantungkan Pakaian
Ya 42 58.0
Tidak 58 42.0

Menghindari Gigitan Nyamuk


Tidak 33
Ya 67

Jumlah 100 100


ANALISIS BIVARIAT
Hubungan Pelaksanaan 3M, Menggantung Pakaian, Kebiasaan Menghindari Gigitan Nyamuk
Dengan Kejadian Demam Berdarah (Dengue) Di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Glugur Darat
Tahun 2019

DBD
Total
Ya Tidak OR/CI
No. Kategori P-value
N % N % N % (95%)

1. Pelaksanaan 3M
-Tidak 10 71.3 59 85.5 69 100 0.059 0.00
- Ya 23 74.2 8 25,8 31 100 (0.021-
0.168)
2. Kebiasaan
Menggantung 14 33.3 28 66.7 42 100 1.026 1.00
pakaian 19 32.8 39 67.2 58 100 (0.441-
-Ya 2.387)
- Tidak
3. Kebiasaan
Menghindari 6 18.2 27 81.8 33 100 0.329 0.04
gigitan nyamuk 27 40.3 40 59.7 67 100 (0.120-
-Tidak 0.904)
- Ya
PEMBAHASAN
Hubungan antara Pelaksanaan 3M di Puskesmas dengan Kejadian Demam Berdarah
Dengue di Wiayah Kerja UPT Puskesmas Glugur Darat Tahun 2019

Hasil penelitian ini sesuai dengan teori bahwa Pemberantasan


Sarang Nyamuk dilakukan secara serentak dan
Berdasarkan hasil penelitian pada Tabel 6.19.3.1 berkesinambungan untuk memberantas tempat-tempat
didapatkan Hasil uji chi-square dengan p-value = perindukan nyamuk Aedes aegypti tidak berkembang biak yaitu
0.00 (α < 0.05) yang berarti ada hubungan antara salah satunya adalah membersihkan tempat penyimpanan air
Pelaksanaan 3M dengan kejadian DBD di wilayah dengan menguras air serta menyikat dindingnya seminggu
kerja UPT Puskesmas Glugur Darat tahun 2019. sekali (Kendal,dkk 2006: 4).
Hasil analisis diperoleh OR sebesar 0,059, artinya
responden yang melakukan kegiatan 3M akan Sesuai dengan teori WHO tahun 1982 (Endang S,dkk 2004 :
terlindungi dari kejadian DBD sebanyak 17,24 kali 46), bahwa banyaknya tempat penampungan air maupun tempat
dibandingkan dengan responden yang tidak berair lainnya yang dapat menjadi tempat perindukan nyamuk
melakukan kegiatan 3M di wilayah kerja Puskesmas merupakan kondisi yang potensial untuk terjadinya KLB DBD.
Glugur Darat (Depkes RI, 1992
Hubungan antara Kebiasan Menggantung Pakaian dengan Kejadian Demam Berdarah
di Wilayah UPT Kerja Puskesmas Glugur Darat Tahun 2019

Hasil uji chi-square didapatkan p-value = 1.00 (α >


0.05) yang berarti tidak ada hubungan antara
Kebiasaan Menggantungkan Pakaian dengan
kejadian DBD di wilayah kerja UPT Puskesmas
Glugur Darat tahun 2019. Dari hasil analisis Penelitian ini sejalan dengan teori bahwa nyamuk Aedes
diperoleh OR sebesar 1.026, artinya responden yang aegypti biasanya hinggap atau istirahat dalam rumah
melakukan kebiasaan menggantung pakaian di khususnya ditempat yang gelap atau pakaian yang digantung
Wilayah Kerja Puskesmas Glugur Darat berpeluang (Dinkes Prop,2004). Serta sejalan dengan penelitian (Ririn
untuk terkena DBD 1.026 kali lebih besar Sumantri,dkk 2006) di kota Pontianak dengan hasil tidak
dibandingkan dengan responden yang tidak terdapat hubungan bermakna antara kebiasaan menggantung
melakukan kebiasaan menggantung pakaian di pakaian dengan kejadian DBD (p-value = 0,388).
wilayah kerja Puskesmas Glugur Darat, tetapi karena
95% CI mencakup angka 1 maka variabel Tidak
Menggantung Pakaian belum tentu merupakan faktor
risiko timbulnya penyakit DBD dengan Confident
Interval (CI) 0.441-2.387
Hubungan antara Kebiasaan Menghidari Gigitan Nyamuk dengan Kejadian Demam
Berdarah Dengue di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Glugur Darat Tahun 2019

Penelitian ini sejalan dengan teori WHO (2005: 66), penolak


Hasil uji chi-square didapatkan p-value = 0.04 (α serangga merupakan sarana perlindungan diri terhadap
nyamuk dan serangga yang umum digunakan. Benda ini secara
< 0.05) yang berarti ada Hubungan antara
garis besarnya dibagi menjadi dua kategori, penolak alami dan
Kebiasaan Menghindari Gigitan Nyamuk dengan kimiawi. Minyak esensial dan ekstrak tanaman merupakan
kejadian DBD di Wilayah Kerja UPT Puskesmas bahan pokok penolak alami. Penolak serangga kimiawi dapat
Glugur Darat tahun 2019. Dari hasil analisis memberikan perlindungan terhadap nyamuk Aedes aegypti,
Aedes albopictus, dan spesies Anopheles selama beberapa jam.
diperoleh OR sebesar 0.329, artinya responden
Hal ini sesuai dengan teori (Hendrawan Nadesul 2004: 43),
yang melakukan kebiasaan menghindari gigitan bahwa cara lain untuk menghindari gigitan nyamuk adalah
nyamuk akan terlindungi dari kejadian DBD dengan membaluri kulit badan dengan obat anti nyamuk
sebanyak 3,095 kali di bandingkan dengan (repellent). Serta sejalan dengan penelitian Luluk Widya
Ayun dan Eram Tunggul Pawenang (2017) yang
responden yang tidak melakukan kebiasaan
menyimpulkan bahwa ada hubungan yang bermakna kebiasaan
menghindari gigitan nyamuk di wilayah kerja memakai lotion anti nyamuk dengan kejadian DBD dengan p-
Puskesmas Glugur Darat value = 0,041.
HAMBATAN DAN KELEMAHAN PENELITIAN

 Kelemahan hasil penelitian ini, adalah dapat terjadi recall bias, apabila data
mengenai faktor risiko yang berhubungan dengan DBD diperoleh hanya
dengan mengandalkan daya ingat responden. Hal ini dapat disebabkan
adanya faktor lupa pada responden. Upaya yang dapat dilakukan oleh peneliti
dalam meminimalisir terjadinya recall bias dalam penelitian yaitu dengan
menggunakan teknik wawancara yang lebih mendalam dan lembar observasi
langsung untuk memperoleh informasi yang lebih tepat dan lengkap
BAB VII
PERMASALAHAN DAN PEMECAHAN
MASALAH
PERMASALAHAN DAN PEMECAHAN MASALAH DI PUSKESMAS
TEGAL SARI
Permasalahan Mengenai PHBS di UPT Puskesmas Tegal Sari
NO Program PHBS Target Pencapaian%

1. Persalinan di tolong oleh tenaga kesehatan Tercapai


2. Menimbang bayi dan balita Tercapai

3. Memberi ASI ekslusif (0-6 bulan) Belum tercapai (45%) 42,7%

4. Menggunakan air bersih Tercapai

5. Mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun Belum tercapai 50,2%

(56%)
6. Menggunakan jamban sehat Tercapai

7. Memberantas jentik di rumah Belum tercapai 66%

(75%)
8. Makan buah dan sayur setiap hari Belum tercapai 40%

(60%)
9. Melakukan aktivitas fisik setiap hari Tercapai

10. Tidak merokok di dalam rumah Belum tercapai 63,2%

(70%)
Permasalahan
 selama KKS di UPT Puskesmas Tegal Sari didapatkan masalah sebagai
berikut:

 Kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai pentingnya kebersihan lingkungan.


 Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang manfaat dari ASI Ekslusif terhadap bayi.

 Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang manfaat mencuci tangan menggunakan air yang

mengalir dan sabun.


 Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang manfaat memberantas jentik di rumah.

 Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang cara mengolah sayur dan buah secara benar.

 Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang bahaya merokok di dalam rumah.


Pemecahan Masalah Mengenai PHBS

 Melakukan demonstrasi tentang cara mengeluarkan ASI seperti bagaimana cara pumping dan
penyimpanan ASI yang benar.
 Edukasi ke petugas kesehatan, apabila ibu yang melahirkan di tenaga kesehatan supaya tidak diberi
susu formula. Melainkan harus ASI ekslusif.
 Melakukan kegiatan door to door tentang cara menyusui seperti posisi bayi yang benar agar ASI dapat
keluar dengan lancar.
 Melakukan kegiatan penyuluhan dengan sasaran ibu menyusui meliputi perawatan puting payudara,
massage payudara, pemilihan BH yang nyaman dan pemberian makanan yang baik bagi ibu menyusui.
 Melakukan penyuluhan kepada masyarakat tentang ASI Ekslusif.
 Memberikan motivasi kepada masyarakat untuk rutin melakukan kegiatan fisik atau olahraga.
 Melakukan penyuluhan kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan.
 Memberikan edukasi kepada masyarakat tentang dampak asap rokok terhadap diri sendiri dan
keluarga.
 Memberikan informasi tentang cara mengolah sayur dan buah yang benar.
Permasalahan Mengenai Hipertensi di Puskesmas Tegal Sari
Berdasarkan penyebab kejadian Hipertensi di Puskesmas Tegal sari terdiri atas :
Kategori Jenis Kelamin

Keterangan:
Laki-laki Perempuan
Berdasarkan Tabel diatas didapatkan jumlah Laki-laki yang
327 orang 127 orang menderita Hipertensi sebanyak 327 orang, lebih banyak
dibandingkan Perempuan sebanyak 127 orang.

Kategori Usia Lanjut

36-45 tahun 46-55 tahun 56-65 tahun >65 Keterangan:


Berdasarkan tabel diatas didapatkan
155 orang 243 orang 40 orang 16 orang kategori usia lanjut yang menderita
Hipertensi 46-55 sebanyak 243 orang lebih
banyak dibandingkan kategori usia 36-45
tahun, 56-65 tahun, >65 tahun.
Kategori Pengukuran Tekanan Darah
Hipertensi Ringan Hipertensi Sedang Hipertensi Berat
Keterangan:
Berdasarkan tabel di atas didapatkan
224 orang 142 orang 88 orang penderita Hipertensi Ringan sebanyak
224 orang lebih banyak daripada
Hipertensi Sedang dan Berat.

Kategori Pemeriksaan Kolesterol Keterangan:


<200 mg/dl (Normal) >200 mg/dl (Tidak Normal)
Berdasarkan tabel diatas didapatkan
122 orang 332 orang pada pemeriksaan kolesterol penderita
Hipertensi >200mg/dl sebanyak 332
orang lebih banyak dibandingkan
kategori Normal <200mg/dl.

Kategori Merokok
Merokok Tidak merokok
Keterangan:
Berdasarkan tabel diatas didapatkan
359 orang 95 orang
penderita Hipertensi yang Merokok
sebanyak 359 orang lebih banyak
dibandingkan yang Tidak Merokok
PEMECAHAN MASALAH
1. Memberikan penyuluhan kepada masyarakat mengenai faktor risiko
hipertensi
2. Menganjurkan pasien untuk berobat dan mengontrol tekanan darah secara
rutin.
3. Memberikan edukasi mengenai pengobatan hipertensi agar pasien
meminum obat secara rutin.
BAB VIII
KESIMPULAN DAN
SARAN
KESIMPULAN

KESIMPULAN PUSKESMAS TEGAL SARI


1. Masyarakat UPT Puskesmas Tegal Sari masih memiliki pengetahuan yang
kurang mengenai pentingnya PHBS
2. Masyarakat UPT Puskesmas Tegal Sari masih memiliki pengetahuan yang
kurang tentang penyakit Hipertensi
KESIMPULAN

KESIMPULAN HASIL PENELITIAN HUBUNGAN PERILAKU KESEHATAN


DENGAN KEJADIAN DBD DI UPT PUSKESMAS GLUGUR DARAT TAHUN 2019

 Ada hubungan antara pelaksanaan 3M dengan kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) di
Wilayah Kerja UPT Puskesmas Glugur Darat Tahun 2019.
 Ada hubungan antara kebiasaan menghindari gigitan nyamuk dengan kejadian Demam
Berdarah Dengue (DBD) di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Glugur Darat Tahun 2019.
 Tidak ada hubungan antara kebiasaan menggantung pakaian dengan kejadian Demam
Berdarah Dengue (DBD) di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Glugur Darat Tahun 2019.
SARAN

1. Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara


Agar lebih meningkatkan pembinaan, monitoring serta
mengevaluasi dan menganalisis program-program kesehatan ke Dinas
Kesehatan kabupaten / kota dan puskesmas.

2. Dinas Kesehatan Kota Medan


Kepada Dinas Kesehatan kota Medan agar lebih membina dan
mengevaluasi puskesmas yang ada diwilayah kota medan dalam
menjalankan program-program yang di puskesmas.
SARAN

3. Puskesmas Glugur Darat

 Untuk mencegah terjadinya penyakit Demam Berdarah Dengue. Diharapkan hasil penelitian
ini dapat digunakan sebagai bahan masukan bagi pengelola program Pencegahan dan
Pemberantasan Penyakit khususnya sebagai pertimbangan dalam penentuan strategi
pencegahan dan pemberantasan Demam Berdarah Dengue.

 Masyarakat hendaknya lebih menambah informasi mengenai segala hal yang berhubungan
dengan Demam Berdarah Dengue (penyebab, bahaya, dan cara pencegahan) agar
pengetahuannya bertambah dan dapat mengetahui informasi-informasi terbaru mengenai
penyakit ini, sehingga dapat mengubah perilaku menjadi lebih baik.
SARAN

4. Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati


 Diharapkan kepada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati menjadikan

penulisan ini sebagai bahan acuan untuk melakukan penelitian selanjutnya.


 Disarankan kepada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati agar berperan

aktif dalam kegiatan program-program kesehatan masyarakat.

5. Penelitian Selanjutnya
Perlu dilakukan penulisan lebih lanjut, misalnya dengan menggunakan metode dan design
penelitian lain untuk mengetahui dan meneliti faktor-faktor resiko lainnya yang berkaitan
dengan penulisan ini.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai