Anda di halaman 1dari 15

Standar Kompetensi Lulusan (SKL) Kemampuan yang Diuji

Memperbaiki poros penggerak roda Menjelaskan cara memperbaiki poros penggerak roda

Pada kendaraan konstruksi standart yaitu mesin memanjang didepan dan penggerak aksel di belakang,
maka untuk memindahkan tenaga dari transmisi ke penggerak aksel memerlukan poros penggerak roda.

Pada dasarnya
poros penggerak
terbagi menjadi :
A Poros
penggerak roda
C depan (front
A
axle shaft)
B B Poros
penghubung/pr
opeler
(propeller shaft)
C Poros
penggerak roda
belakang (rear
axle shaft)

A. Poros Penggerak Roda Depan ( Front Axle Shaft )


Pada kendaraan FF, front axle shaft berfungsi sebagai penggerak roda. Poros penggerak roda
adalah poros yang berfungsi sebagai pemindah tenaga dari differential ke roda-roda. Pada kendaraan
tipe FF, poros penggerak harus memiliki 2 persyaratan, yaitu : harus mempunyai mekanisme yang
menyerap perubahan panjang dari poros penggerak yang mengiringi gerakan roda naik dan turun,
harus dapat memelihara operasi sudut yang sama ketika roda depan dikemudikan dan harus memutar
roda saat membentuk kecepatan karena roda depan digunakan secara bersamaan untuk
pengemudian dan pemindahan tenaga.
Komponen / sistem yang digunakan untuk memenuhi persyaratan tersebut adalah universal joint
tipe constant velocity joint (CV Joint) Constant velocity joint adalah tipe universal joint yang
memungkinkan untuk digunakan pada kendaraan FF, dimana poros mampu meneruskan tenaga
sambil terjadi perubahanperubahan sudut. Jenis CV joint antara lain :
 Birfield Joint / penghubung bola atau peluru
Inner race dipasang ke dalam outer race yang
berbentuk mangkuk dengan menahan enam
bola baja oleh suatu rangka.Tipe ini banyak
digunakan karena konstruksinya yang
sederhana dan kapasitas pemindahannya
cukup besar.
 Tripod Joint / penghubung luncur
Sebuah tripod dengan tiga buah trunnion shaft
pada plane yang sama. Tiga buah roller
dipasangakan pada trunnion ini dan ke masing-
masing roller dipasangkan tiga tulip dengan
celah paralel. Konstruksi ini juga sederhana dan
umumnya dapat bergerak dalam arah axial.
Macam poros penggerak depan :
Panjang poros penggerak kiri dan kanan dapat sama maupun berbeda tergantung lokasi mesin dan
transaxle. Apabila poros penggerak panjangnya tidak sama, maka akan mudah terjadi getaran yang
menimbulkan bunyi dan kurang nyaman. Hal itu diatasi dengan beberapa metode yang antara lain
dengan penggunaan dynamic damper type, hollow shaft type dan intermidiate shaft.
 Dynamic damper type  Hollow shaft type  Intermediate shaft
type

B. Poros penghubung/propeler (propeller shaft)


Pada kendaraan tipe FR (front engine rear drive) dan FWD/AWD (four wheel drive), untuk
memindahkan tenaga mesin dari transmisi ke differential, diperlukan propeller shaft. Kondisi jalan
mempengaruhi kerja suspensi dan berakibat pada posisi differential selalu berubah-ubah terhadap
transmisi. Universal joint dipakai untuk mengatasi kondisi tersebut agar poros selalu dapat berputar
dengan lancar, universal joint harus mempunyai syarat : dapat mengurangi resiko kerusakan propeller
saat poros bergerak naik / turun, tidak berisik atau berputar dengan lembut, konstruksinya sederhana
dan tidak mudah rusak. Dilihat dari konstruksinya, universal joint dibagi dalam beberapa jenis, yaitu :
 Hook Joint
Ada dua tipe hook joint yaitu shell bearing cup type
dan solid bearing cup type. Pada tipe shell bearing
cup universal joint tidak bisa dibongkar sedangkan
pada tipe solid bearing cup bisa dibongkar.
 Flexible Joint
Model ini mempunyai keuntungan tidak mudah aus,
tidak berisik dan tidak memerlukan minyak / grease.

 Trunion Joint Model ini berusaha menggabungkan tipe hook joint


dan slip joint, namun hasilnya masih dibawah slip
joint sendiri, sehingga jarang digunakan.

 Slip Joint Bagian ujung propeller yang dihubungkan dengan


poros out-put transmisi terdapat alur-alur untuk
pemasangan slip joint. Hal ini memungkinkan
panjangnya propeller shaft sesuai dengan jarak
output transmisi dengan differential.
 Uniform Velocity Joint
Model ini dapat membuat kecepatan sudut yang lebih
baik, sehingga dapat mengurangi getaran dan suara
bising.

 Center Bearing Merupakan unit yang dipasang pada ujung propeller


shaft depan (intermediate shaft) dan menempel pada
body melalui bracket. Center bearing berfungsi
sebagai tumpuan antara pada poros propeller yang
panjang (3-joint type) untuk mengurangi
kemungkinan poros propeller melengkung / bengkok,
untuk meredam bunyi dan getaran pada saat
propeller shaft bekerja
C. Poros Penggerak Roda Belakang / Rear Axle Shaft
Pada tipe suspensi independent jenis axle shaft yang digunakan umumnya adalah tipe melayang
(floating shaft type) dimana poros bebas dari menumpu beban dan bebas bergerak mengikuti
pergerakan roda akibat suspensi kendaraan, pada suspensi rigid pada umumnya menggunakan tipe
poros memikul dimana axle shaft diletakkan di dalam axle housing, yang dipasangkan berkaitan
melalui bantalan.
Poros memikul terdiri dari 3 tipe, yaitu :
 Full floating
Full floating berarti sepenuhnya poros tidak
menyangga beban, pada tipe ini bantalan-
bantalan dipasangkan diantara housing
dan wheel hub, sedangkan roda
dipasangkan pada hub. Beban kendaraan
sepenuhnya ditumpu oleh axle housing,
sedangkan poros roda tidak memikul
beban, hanya berfungsi menggerakkan
roda. Model ini sangat bagus untuk
kendaraan berbeban berat.

 Three-quarter floating
berati ¾ beban kendaraan tidak ditumpu
oleh poros (poros menyangga ¼ beban),
pada tipe ini hanya dipasangkan sebuah
bantalan di antara axle housing dan wheel
hub. Roda dipasangkan langsung pada
poros roda. Hampir seluruh beban ditumpu
oleh housing.
 Semi floating
berarti poros hanya menumpu ½ beban.
Tipe ini banyak dipakai pada kendaraan
ringan, hampir seluruh beban kendaraan
dipikul oleh axle shaft demikian juga gaya
lateral (lateral force) pada saat kendaraan
membelok. Bantalan dipasangkan diantara
axle housing dan axle shaft, sedangkan
roda dipasangkan langsung pada axle
shaft.

 Jenis-jenis Sistem Penggerak Kendaraan


Kendaraan dapat berjalan / bergerak karena ada sistem yang memindahkan tenaga/momen/putaran
dari mesin ke roda-roda. Kendaraan ditinjau dari sistem pemindah tenaganya dikelompokkan menjadi
beberapa tipe/ jenis, yaitu :
1 Front Engine Rear Drive (FR)
Kendaraan dengan mesin di depan dan
menggerakkan roda belakang dinamakan tipe Front
Engine Rear Drive (FR). Komponen-komponen sistem
pemindah tenaga meliputi : kopling (clutch), transmisi
(transaxle), drive shaft / propeller shaft, differential,
rear axle shaft dan roda belakang (rear wheel).

2 Front Engine Front Drive (FF)


Kendaraan dengan mesin di depan dan
menggerakkan roda depan dinamakan tipe Front
Engine Front Drive (FF). Komponen-komponen sistem
pemindah tenaga meliputi : kopling (clutch), transmisi
(transaxle), differential, front axle shaft dan roda
depan (front wheel).

3 Rear Engine Rear Drive (RR)


Kendaraan dengan mesin di belakang
dan menggerakkan roda belakang
dinamakan tipe Rear Engine Rear
Drive (RR). Pemindah tenaga
kendaraan tipe ini sama dengan tipe
Front Engine Front Drive (FF).
Komponen-komponen sistem
pemindah tenaga meliputi : kopling
(clutch), transmisi (transmissions),
differential, rear axle dan roda (wheel)
4 Four Wheel Drive (FWD)
Kendaraan dengan mesin
menggerakkan roda depan dan roda
belakang dinamakan tipe Four Wheel
Drive atau All Wheel Drive (FWD atau
4WD atau AWD). Komponen-
komponen sistem pemindah tenaga
meliputi : kopling(clutch), transmisi
(transmission), transfer, dan terbagi
menjadi dua. Pertama ke front drive
shaft (front propeller shaft), front
differential, front axle shaft dan roda
depan (front wheel), sedangkan yang
kedua ke propeller shaft/rear drive
shaft, rear differential, rear axle dan
roda belakang (rear wheel).

Pilihlah jawaban yang paling tepat pada soal dibawah ini

1. Fungsi dari propeller shaft adalah :


A. untuk menghubungkan / meneruskan putaran mesin dari transmisi ke differential
B. untuk menghubungkan / meneruskan putaran mesin dari kopling ke transmisi
C. untuk menghubungkan / meneruskan putaran mesin ke fly whell
D. untuk menghubungkan / meneruskan putaran mesin dari kopling ke transmisi
E. untuk menghubungkan / meneruskan putaran mesin dari differential ke roda
2. Nama komponen pada kendaraan yang berfungsi untuk mengimbangi adanya perubahan jarak antara
transmisi dan differential adalah :
A. slip drive C. slip case E. slip pinion
B. slip gear D. slip yoke
3. Pada center bearing terdapat suatu komponen yang berfungsi untuk mencegah getaran sampai ke
body kendaraan sehingga bunyi dari propeller shaft pada kecepatan tinggi dapat dikurangi adalah :
A. front propeller shaf C. rubber bushing E. bearing
propeller
B. rear propeller D. shift lever
4. Nama komponen pada drive shaf yang berfungsi untuk memungkinkan terjadinya perpindahan tenaga
dengan lembut tanpa dipengaruhi oleh perubahan sudut adalah :
A. universal rigid C. universal case E. universal
wheel
B. universal joint D. universal differential
5. Sebagai penumpu beban roda atau dudukan roda dan penerus putaran mesin ke roda adalah fungsi
dari :
A. drive shaf C. pinion shaft E. input shaft
B. output shaf D. axle shaft
6. Bearing tunggal dipasang antara axle houshing dengan wheel hub, roda terpasang langsung pada
poros, sebagian besar berat kendaraan ditahan oleh housing. Tipe rear axle shaf ini adalah :
A. tipe full floating C. tipe semi floating E. tipe quarter
floating
B. tipe three quarter floating D. tipe semi quarter floating
7. Pada tipe ini bearing roda dipasang diantara axle houshing dan axle shaft, roda langsung
dipasangkan pada ujung poros. Poros dibutuhkan untuk menyangga seluruh berat kendaraan. Tipe
rear axle shaf ini adalah :
A. tipe semi quarter floating C. tipe quarter floating E. tipe full
floating
B. tipe semi floating D. tipe three quarter floating
8. Pada type ini wheel hub terpasang kokoh pada axle shaft melalui dua buah bantalan dan axle shaft
hanya berfungsi untuk menggerakkan roda . komponen ini banyak digunakan pada kendaraan jenis
truck.Tipe rear axle shaft ini berjenis :
A. tipe full floating C. tipe three quarter floating E. tipe semi
floating
B. tipe quarter floating D. tipe semi quarter floating
9. Macam penggerak roda, kecuali …..

A. FR B. RR C. 4WD D. AR E. FF
10.Pada ummnya kendaraan jenis sedan menggunakan tipe penggerak …..

A. FR B. RR C. AWD D. AR E. FF
11.Gambar di bawah merupakan prosedur dari pemeriksaan …..

A. backlash propeller shaft


B. run out propeller shaft
C. ketirusan poros propeller
D. kerataan poros propeller
E. kekocakan poros propeller
12.Balance piece, universal joint yoke dan universal joint pada gambar di bawah ditunjukkan pada nomor
…..
A. 4 – 5 – 6
B. 4 – 6 – 5
C. 5 – 6 – 4
D. 5 – 4 – 6
E. 5 – 6 – 7
13.Unit yang dipasang pada ujung propeller shaft depan (intermediate shaft) dan menempel pada body
melalui bracket adalah …..
A. sleeve joint C. rubber bushing E. bearing
propeller
B. hook joint D. center bearing
14.Suatu jenis kendaraan dengan roda penggeraknya adalah roda depan dan belakang dinamakan ….

A. FR B. RR C. 4WD D. AR E. FF
15.Pada gambar di samping, inner race, outer race dan ball cage ditunjukkan nomor …
A. 1 – 2 – 3
B. 2 – 3 – 4
C. 3 – 2 – 4
D. 3 – 2 – 5
E. 3 – 5 – 2

Isilah nama-nama komponen yang sesuai dari gambar di bawah!

1. ……………… 6. ……………………
………………………….. ………………………………
2. ……………… 7. ……………………
………………………….. ………………………………
3. ……………… 8. ……………………
………………………….. ………………………………
4. ……………… 9. ……………………
………………………….. ………………………………
5. ……………… 10. ……………………
………………………….. ………………………………

Standar Kompetensi Lulusan (SKL) Kemampuan yang Diuji


Memperbaiki roda dan ban Menyebutkan jenis ban dan mengidentifikasi
dimensi/ukuran ban

Untuk menahan beban vertikal dan horisontal, beban kendaraan, pengereman dan berbagai
macam tenaga yang tertumpu pada kendaraan maka diperlukan pelek roda dan ban. Pelek roda dan ban
ini pada manusia dapat diumpamakan sebagai kaki dan sepatu. Roda dipasangkan pada hub atau poros
(axle shaft) dengan menggunakan empat atau enam buah baut tanam (hub bolt). Mur roda dibuat
sedemikian rupa sehingga pelek dapat menempatkan posisinya dengan tepat dan center secara otomatis
pada axle hub saat pemasangan.
A. Pelek Roda (disc wheel)
Pelek roda dapat dibedakan menurut metode pembuatan dan bahannya. Pada umumnya ada dua
tipe:
1) Pelek Baja Press (pressed-steel disc wheel) ini terdiri dari rim yang dilas. Disc dibuat dari
lembaran baja yang dipres. Konstruksi seperti ini mudah untuk diproduksi dalam jumlah yang
banyak. Pada umumnya mobil menggunakan tipe ini karena tahan lama dan kualitasnya merata.
2) Pelek Dari Bahan Campuran Besi Tuang (cast light-alloy disc wheel) ini terbuat dari
bahan campuran biasanya dari aluminium atau magnesium. Pada umumnya digunakan untuk
mengurangi berat dan menambah penampilan kendaraan.
B. Sistem Kode Spesifikasi Pelek
Ukuran pelek tercetak pada permukaan pelek itu sendiri. Biasanya meliputi lebar, bentuk dan
diameter pelek.
Misalnya : 5.50 F x 15 SDC
Keterangan :
5.50 : Lebar pelek (dalam inchi)
F : Bentuk flens pelek
15 : Diameter pelek (dalam inchi)
SDC : Tipe rim
Penggunaan pelek (atau rim) yang betul akan bermanfaat bagi kemampuan ban yang dipakai dan
keamanan dalam mengendarai mobil. Menurut standard industri Jepang yang disebut JIS (Japanese
Industrial Standard) pelek dibagi menjadi enam kategori sebagai berikut :
Nama Singkatan Umumnya digunakan
Divided Type Rim D.T. mobil kecil, mesin pertanian,kendaraan industri
(forklift)
Drop Center Rim D.C. untuk mobil sedan dan truk kecil
Wide Drop Center Rim W.D.C. untuk mobil sedan dan truk kecil
Semi Drop Center Rim S.D.C. untuk truk-truk kecil
Flat Base Rim I.R. truk besar dan bus

C. Ban (tire)
Fungsi ban :
 Menopang seluruh berat kendaraan
 Bersentuhan langsung dengan permukaan jalan dan memindahkan gerakan untuk daya
pengereman ke jalan dengan kata lain mengontrol gerak awal, percepatan, perlambatan,
pengereman serta belokan.
 Menyerap kejutan yang diterima dari permukaan jalan yang tidak rata bekerja dengan
menggunakan spring / pegas untuk mempermudah gerakan naik dan turun
1) Konstruksi ban
 Tread adalah lapisan karet luar yang
melindungi carcass terhadap keausan dan
kerusakan yang disebabkan oleh
permukaan jalan
 Sidewall adalah lapisan karet yang menutup
bagian samping ban dan melindungi
carcass terhadap kerusakan dari luar
 Shoulder merupakan daerah diantara tread
dan side well (dinding samping) ban
 Bead untuk mencegah robeknya ban dari
rim oleh karena berbagai gaya yang bekerja,
sisi bebas atau bagian samping ply
dikelilingi oleh kawat baja yang disebut
kawat bead
 Breaker adalah lapisan yang terletak diantara carcass dengan tread yang
memperkuat daya rekat keduanya
 Inner tube untuk menampung udara yang dipompakan ke dalam ban melalui
air valve yang menonjol keluar melalui lubang pada pelek dan menjadi satu dengan ban dalam
 Belt (Rigid Breaker) adalah tipe breaker yang digunakan pada ban radial-ply
dan diletakkan seperti sarung mengelilingi ban diantara carcass dan karet tread, untuk
menahan carcass dengan kuat
 Inner liner merupakan lapisan karet di dalam ban radial yang menahan
tekanan udara di dalam ban dimana air valve langsung terpasang pada pelek roda
 Reinforcing rubber merupakan pembungkus bead wire yang memiliki bentuk
sedemikian rupa sehingga cocok dengan bentuk ban pada bead (memakai karet pengisi bead
yang berbentuk segitiga)
 Carcass merupakan rangka ban yang keras, cukup kuat untuk menahan
udara yang bertekanan tinggi, tetapi harus cukup fleksibel untuk meredam perubahan beban
dan benturan
 Bead Wires adalah kawat baja yang mengandung kadar karbon tinggi
menjamin pemasangan ban ke pelek
 Chafer merupakan lapisan terluar yang membungkus bead untuk mencegah
kerusakan karena gesekan dengan pelek

2) Klasifikasi ban
 Klasifikasi menurut cara penyusunan ply-cord yang membentuk carcass :
a) Ban Bias (bias ply tire) :
Ban ini dibuat dengan lapisan benang/serat
arah miring membentuk sudut 30o – 40o
terhadap garis tengah ban. Memiliki tapak
(tread) dengan daya serap benturan yang baik
sehingga memberikan kenyamanan
berkendaraan

b) Ban Radial (radial ply tire)


Lapisan serat pada ban ini tegak lurus dengan
garis tengah ban, ditambah lapisan sabuk /
belt (rigid breaker) searah lingkar ban yang
terbuat dari benang tekstil kuat atau kawat
yang dibalut karet untuk membuat tread lebih
rigid.

 Klasifikasi ban menurut caranya menyimpan udara


a) Ban Biasa Dengan Ban Dalam (Tube Type) Di dalamnya terdapat ban dalam untuk
menampung udara yang dipompakan ke dalam ban. Katup atau pentil (air valve) yang
menonjol keluar melalui lubang pelek menjadi satu dengan ban dalam. Sidewall pada
ban radial lebih fleksibel agar mudah terjadi deformasi. Sebagai kompensasi, maka pada
ban dalam untuk ban radial lebih kuat dari pada ban biasa.
b) Ban Tubeless (ban tanpa ban dalam) tidak menggunakan ban dalam. Tekanan udara
hanya ditahan oleh lapisan dalam ban, yaitu lapisan karet yang kedap udara. Karena ban
tubeless tidak menggunakan ban dalam, maka pentil (air valve) langsung dipasang pada
pelek.
 Klasifikasi menurut tread pattern ban
Tujuan tread patterns adalah :
• Untuk meningkatkan pengereman, pengendalian, dan tenaga tarik.
• Untuk meningkatkan pengontrolan dan kestabilan.
• Untuk menyebarkan panas ban.
• Untuk mengurangi kebisingan.
• Untuk meningkatkan kenyamanan mengendarai.
Pola Rib Pola Lug Pola Rib and Lug

Pola Block

3) Sistem kode spesifiksi ban


 Penandaan JIS (Japanese Industrial Standard), misalnya :
Ban dengan ban dalam : 6.45 – S – 14 – 4PR
Keterangan :
6.45 : Lebar ban dalam inchi untuk ban bias dalam mili meter untuk ban radial (tire width)
S : Kecepatan maksimum yang diijinkan (maximum permissible speed)
14 : Diameter pelek dalam inchi (wheel rim diameter)
4PR : Kekuatan ban PR (ply rating) biasanya memakai4 lapisan benang
Ban tubeless
185 / 70 – H – R – 13
Keterangan :
185 : Lebar ban dalam inchi untuk ban bias dalam mili meter untuk ban radial (tire width)
70 : Aspect ratio (tinggi, lebar ban) dalam persen
H : Kecepatan maksimum yang diijinkan (maximum permissible speed)
R : Konstruksi jenis ban tipe radial
13 : Diameter pelek dalam inchi (wheel rim diameter)

 Penandaan ISO (International Organization for Standardization)


195 / 60 – R – 14 – 85 – H
Keterangan :
195 : Lebar ban (tire width) 195mm
60 : Aspect ratio 60%
R : Konstruksi jenis ban tipe radial
14 : Diameter pelek 14 inchi
85 : Kapasitas mengangkut beban (load index)
H : Kecepatan maksimum yang diijinkan (maximum permissible speed)

 Penandaan ban cadangan bertekanan tinggi dalam penandaan JIS. Sebagai contoh, ban
cadangan bertekanan tinggi ditandai seperti “T125/70D15” seperti yang dijelaskan dibawah ini :
T 125 / 70 D 15
T : menunjukkan ban jenis T, dan kedudukan T “sementara”
125 : menunjukkan lebar total dari ban, dan satuannya mm
70 : menunjukkan aspect ratio, dan satuannya %
D : menunjukkan konstruksi bias
15 : menunjukkan diameter rim ban, dan satuannya adalah inci

Pilihlah jawaban yang paling tepat pada soal dibawah ini

1. Di bawah yang bukan merupakan tipe pelek menurut standart jepang adalah …..
A. Divided Type Rim C. Flat Base Rim E. Drop Center
Rim
B. Wide Drop Center Rim D. Device Center Rim
2. Pelek dengan kode 5.00 S x 20 FB yang menunjukkan tipe pelek adalah …..
A. 5.00 C. x E. FB
B. S D. 20
3. Istilah yang dipakai untuk menyatakan kekuatan ban berdasarkan pada kekuatan serat katun
adalah …..
A. play rating C. aspect ratio E. load index
B. tire width D. capacity code
4. Untuk mencegah robeknya ban dari pelek karena berbagai gaya yang bekerja adalah …..
A. carcass C. bead E. sidewall
B. shoulder D. air valve
5. Berikut ini yang bukan merupakan bagian dari ban radial adalah …..
A. rigid breaker C. bead wires E. inner
tube
B. inner liner D. chafer
6. Di bawah yang bukan merupakan keuntungan dari ban radial adalah …..
A. Daya pengereman lebih baik
B. Hambatan gesekan (rolling resistance) kecil dan ketahanan ban pada kecepatan tinggi lebih baik
C. Hemat bahan baker
D. Umur pemakaian lebih lama dan stabilitas pengendalian baik
E. Pada kecepatan rendah kenyamanannya baik dan pengemudian terasa ringan
7. Tapak ban (tread pattern) tipe rib and lug ditunjukkan pada gambar …..
A. B. C C. D. E.

8. Untuk kode ban T 115 / 70 D 14 yang menunjukkan penggunaan sementara adalah …..
A. T C. 70 E. 14
B. 115 D. D
9. Menurut ISO kode ban 195 / 60 R 14 85 H aspect ratio ditunjukkan oleh …..
A. 195 B. 14 C.H D. 60 E. 85
10. Berikut ini merupakan akibat dari tekanan ban yang kurang angin, kecuali …..
A. kemudi bertambah berat
B. gesekan ban dengan jalan bertambah
C. dapat menimbulkan konsumsi bahan bakar yang lebih banyak
D. tepi ban lebih cepat aus
E. bagian tengah tread lebih cepat aus

Cocokkanlah jawaban yang tepat pada petanyaan di bawah ini!

1. Perbandingan antara tinggi penampang ban dengan lebar penampang ban, yang A. Bead Wire
dinyatakan dalam satuan persen (….) B. Hydroplanning
2. Kawat baja yang mengandung kadar karbon tinggimenjamin pemasangan ban ke
C. Breaker
pelek (….)
3. Lapisan yang terletak diantara carcass dengan tread yang memperkuat daya D. Bead Heel
rekat keduanya (….) E. Flipper
4. Lapisan terluar yang membungkus bead untuk mencegah kerusakan karena
F. Front Wheel
gesekan dengan pelek (….)
5. Peristiwa yang terjadi pada saat ban melewati genangan air di jalan yang Alignment
menjadi penyekat antara ban dengan permukaan jalan, sehingga mengurangi daya G. Play Rating
cengkeram ban (road holding) (….)
H. Bead Toe
6. Pembungkus bead wire (….)
7. Istilah yang dipakai untuk menyatakan kekuatan ban (….) I. Chafer
8. Bagian bead yang kontak dengan pelek pada flens (….) J. Aspect Ratio
9. Bagian bead sebelah dalam (….)
10. Penyetelan kedudukan roda depan dengan tujuan memperbaiki stabilitas dan
pengendalian kendaraanserta menghindari keausan ban yang tidak rata (….)

Anda mungkin juga menyukai