Anda di halaman 1dari 4

Modul FDM-1

METODA BEDA HINGGA - I

A. Tujuan: Membuat program komputer (script Matlab(TM)) untuk aplikasi metode beda
hingga pada kasus fisika yang melibatkan persamaan diferensial
parsial

B. Latar Belakang Teori:


Persamaan diferensial muncul sebagai model matematika dari berbagai bidang
ilmu antara lain: fisika, kimia, biologi, rekayasa, ekonomi dan lain lain sebagainya. Secara
umum persamaan diferensial digolongkan menjadi dua jenis yaitu:
1. Jika suatu persamaan diferensial hanya mengandung turunan biasa, maka
ia disebut Persamaan Diferensial Biasa (PDB).
2. Jika mengandung turunan parsial ia disebut Persamaan Diferensial Parsial
(PDP).
Pengertian Metoda Beda Hingga (Finite Difference Method, FDM)
FDM merupakan sebuah metode numerik untuk menyelesaikan persamaan
diferensial. Metode ini menggunakan aproksimasi persamaan beda(difference equations),
dalam hal ini turunan(‘persoalan’) diaproksimasi dengan beda hingga. FDM adalah
sebuah metode diskretisasi.

Garis-garis xi dan yj disebut “grid


lines”, perpotongan xi dan yj
disebut “mesh points”

Gambar 1. Ilustrasi grid line dan mesh points

1
Bentuk Umum Persamaan Diferensial Parsial
Berikut ini adalah bentuk umum dari persamaan diferensial parsial:

Bila kita mempunyai sebuah PDP, misalkan persamaan Poisson atau Laplace, sebagai
berikut:

Persamaan di atas adalah PDP Elliptik. Penyelesaiannya berdasarkan pendekatan metode


beda hingga dirumuskan sebagai berikut:

Dengan syarat batasnya adalah:

C. Tugas Pendahuluan
1. Jelaskan pengertian PDP Elliptik!
2. Jelaskan pengertian syarat batas! Apa bedanya dengan syarat awal?

D. Metoda, Algoritma dan Kasus

Contoh Kasus Distribusi Panas


Sebuah lempengan logam ukuran 0,5 m x 0,5 m. Bila temperatur pada 2 sisi tepi
lempengan logam dijaga pada 0C, sementara pada 2 sisi tepi lempengan logam yang lain,
temperaturnya diatur meningkat secara linear dari 0 C hingga 100 C. Dapatkanlah
distribusi panas pada lempengan tersebut. Gunakan penyelesaian FDM Elliptik.

2
E. Program Komputer (Script Matlab)

% solusi persoalan distribusi panas, FDM Elliptik


clear all
clc
n=9;
A=[ 4 -1 0 -1 0 0 0 0 0; -1 4 -1 0 -1 0 0 0 0;
0 -1 4 0 0 -1 0 0 0; -1 0 0 4 -1 0 -1 0 0;
0 -1 0 -1 4 -1 0 -1 0; 0 0 -1 0 -1 4 0 0 -1;
0 0 0 -1 0 0 4 -1 0; 0 0 0 0 -1 0 -1 4 -1;
0 0 0 0 0 -1 0 -1 4];

b=[25; 50; 150; 0; 0; 50; 0; 0; 25];

%&&&&&& Proses Eliminasi Gauss &&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&


%====== Menggabungkan Vektor b kedalam matrik A ======
%====== sehingga terbentuk matrik Augmentasi. ========

for i=1:n
A(i,n+1)=b(i,1);
end

%---------Proses Triangularisasi-----------

for j=1:(n-1)
%----mulai proses pivot---
if (A(j,j)==0)
for p=1:n+1
u=A(j,p);
v=A(j+1,p);
A(j+1,p)=u;
A(j,p)=v;
end
end
%----akhir proses pivot---
jj=j+1;
for i=jj:n
m=A(i,j)/A(j,j);
for k=1:(n+1)
A(i,k)=A(i,k)-(m*A(j,k));
end
end
end
%-------------------------------------------

%------Proses Substitusi mundur-------------


x(n,1)=A(n,n+1)/A(n,n);

3
for i=n-1:-1:1
S=0;
for j=n:-1:i+1
S=S+A(i,j)*x(j,1);
end
x(i,1)=(A(i,n+1)-S)/A(i,i);
end

%===== Menampilkan Vektor w ========


w=x

F. Langkah Percobaan
1. Tulis script Matlab pada bagian E, simpan dengan nama fdmelliptik1.m
2. Jalankan script yang telah Anda tulis, jika masih ada kesalahan dapat bertanya
kepada Asisten.
3. Modifikasi script di atas sesuai dengan arahan Asisten!

G. Pertanyaan Lanjut
 Kerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh Asisten!

Anda mungkin juga menyukai