Anda di halaman 1dari 3

PROSEDUR AMBULANS TRANSFER DAN SERAH TERIMA PASIEN

No. Dokumen No. Revisi Halaman

XXX / PER / DIR / 01 1 dari 3


Jl. Raya Perjuangan No. 8
RSIACB / XX / 20XX
Cirebon
Ditetapkan,
Direktur
Tanggal Terbit
PROSEDUR TETAP

dr. H. Erwin Didi Purnama, MARS

Pengertian suatu upaya pelayanan transportasi pasien dengan menggunakan


kendaraan darat mobil ambulans serta tata cara dalam serah terima
pasien
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah pengoperasian ambulans untuk
transfer pasien dan serah terima pasien di tempat rujukan

Kebijakan 1. Sesuai Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Cahaya Bunda Cirebon
Nomor: 001/PER/DIR/YMD/RSIACB/VII/2016 tentang Pedoman
Pelayanan Berfokus Pasien
2. Sesuai Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Cahaya Bunda Cirebon
Nomor: XXX / PER / DIR / RSIACB / XX / 20XX Tentang Panduan Transfer
Prosedur 1. Lakukan pencatatan yang jelas dan lengkap dalam semua tahapan
transfer, dan harus mencakup:
a. detail kondisi pasien
b. alasan melakukan transfer
c. nama konsultan yang merujuk dan menerima rujukan
d. status klinis pre-transfer
e. detail tanda vital, pemeriksaan fisik, dan terapi yang
diberikan selama transfer berlangsung
2. Pencatatan harus terstandarisasi antar-rumah sakit jejaring dan
diterapkan untuk transfer intra- dan antar-rumah sakit.
3. Rekam medis harus mengandung:
a. resume singkat mengenai kondisi klinis pasien sebelum,
selama, dan setelah transfer; termasuk kondisi medis yang
PROSEDUR AMBULANS TRANSFER DAN SERAH TERIMA PASIEN
No. Dokumen No. Revisi Halaman

XXX / PER / DIR / 01 2 dari 3


Jl. Raya Perjuangan No. 8
RSIACB / XX / 20XX
Cirebon

terkait, faktor lingkungan, dan terapi yang diberikan.


b. Data untuk proses audit. Tim transfer harus mempunyai
salinan datanya.
4. Harus ada prosedur untuk menyelidiki masalah-masalah yang terjadi
selama proses transfer, termasuk penundaan transportasi.
5. Tim transfer harus memperoleh informasi yang jelas mengenai
lokasi rumah sakit yang dituju sebelum mentransfer pasien.
6. Saat tiba di rumah sakit tujuan, harus ada proses serah-terima
pasien antara tim transfer dengan pihak rumah sakit yang menerima
(paramedis dan perawat) yang akan bertanggungjawab terhadap
perawatan pasien selanjutnya.
7. Proses serah-terima pasien harus mencakup pemberian informasi
(baik secara verbal maupun tertulis) mengenai riwayat penyakit
pasien, tanda vital, hasil pemeriksaan penunjang (laboratorium,
radiologi), terapi, dan kondisi klinis selama transfer berlangsung.
8. Hasil pemeriksaan laboratorium, radiologi, dan yang lainnya harus
dideskripsikan dan diserahkan kepada petugas rumah sakit tujuan.
9. Pastikan pada saat serah terima pasien dari pihak yang menerima
menandatangani form serah terima pasien di form transfer.
10. Setelah menyerahkan pasien, tim transfer dibebastugaskan dari
kewajiban merawat pasien.
11. Perlu penyediaan pakaian, sejumlah peralatan yang dapat dibawa,
dan sejumlah uang untuk memfasilitasi mekanisme perjalanan
kembali tim transfer.
Unit Terkait 1. Instalasi Rawat Inap
2. Instalasi Intensif
3. Bagian Umum
4. Instalasi Farmasi
PROSEDUR AMBULANS TRANSFER DAN SERAH TERIMA PASIEN
No. Dokumen No. Revisi Halaman

XXX / PER / DIR / 01 3 dari 3


Jl. Raya Perjuangan No. 8
RSIACB / XX / 20XX
Cirebon

Dokumen Terkait 1. Form Berita Acara Serah terima perbekalan farmasi di Ruangan/
Ambulan. (F.Far. 041 )
2. Form Pengecekan Sarana Prasarana Ambulan (F.IGD......)
3. Buku register pemakaian ambulan ( F.IGD......)
4. Form surat jalan ambulance
5. Lembar observasi pasien ambulance
6. Form permintaan ambulance internal
7. Form Transfer
8. Form

Anda mungkin juga menyukai