Anda di halaman 1dari 3

PROPOSAL

PELATIHAN MATERNITY EARLY WARNING SCORE


(MEWS)
DI RUMAH SAKIT SUMBER KASIH

DIKLAT RUMAH SAKIT SUMBER KASIH CIREBON

2019
PROPOSAL

PELATIHAN MATERNITY EARLY WARNING SCORE (MEWS)

DI RUMAH SAKIT SUMBER KASIH

A. Pendahuluan

Data dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes) tahun 2015


menunjukkan bahwa dari 100.000 kelahiran hidup di Indonesia, 305 di antaranya berakhir
dengan kematian sang ibu (Profil Kesehatan Indonesia, 2015). Tingginya Angka Kematian Ibu
(AKI) tersebut – 305/100.000 kelahiran hidup – mendorong pemerintah untuk melakukan
intervensi struktural; salah satunya adalah dengan mencantumkan target penurunan AKI ke
dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2014-2019. Dalam RPJMN
2014-2019, pemerintah menargetkan penurunan AKI dari 205/100.000 kelahiran menjadi
276/100.000 kelahiran hidup. Walaupun,,menurunkan AKI bukanlah perkara yang mudah tapi
lebih dari 50 % AKI dapat dicegah.

Early Warning System (EWS) penting diterapkan kepada pasien obstetrik. Terutama, saat
melahirkan wanita beresiko mengalami kondisi kritis. Standar perawatan rumah sakit harus sama
baik ketika kehamilan dan membutuhkan penangan intensif. Metode EWS khusus menangani
pasien obstetik disebut Maternity Early Warning Score (MEWS). Guna memastikan pemantauan
aman dan baik dalam kehamilan atau periode postnatal. Selain itu, membantu meningkatkan
deteksi dini dan pengelolaan penyakit yang mengancam. Kehamilan dan persalinan merupakan
peristiwa fisiologis normal namun beresiko terjadinya kerusakan pada wanita. MEWS membantu
mendeteksi dini dan pengelolaan penyakit yang mengancam ketika hamil. Tujuan penerapannya
menilai pasien kondisi akut, mendeteksi penurunan kondisi klinis pasien selama perawatan di
rumah sakit sejak dini, dan memberikan respon klinik tepat waktu secara kompeten. Saat pasien
tidak nyaman, tidak stabil, dilarikan ke UGD, dan dipindahkan ke bangsal rawat inap dari rawat
intensif. Pemantauan rutin kepada pasien obstetri minimal 1 kali dalam satu shift dinas perawat.
Lalu, paska operasi 24 jam pertama sesuai ketentuan penatalaksanaan pasien paska operasi
Ada 4 tingkatan dalam menangani pasien, yakni skor nol, rendah, medium, dan tinggi.
Parameter yang diukur, diantaranya tingkat kesadaran, respirasi atau pernafasan, saturasi
oksigen, suhu, denyut nadi, tekanan darah, dan produksi urine

B. Tujuan
1. Tujuan Umum

Setelah mengikuti In House Training MEWS seluruh staf klinis memiliki pengetahuan dan
kemapuan dalam melaksanakan penilaian dengan menggunakan lembar observasi MEWS
dan mampu melakukan skoring dengan menggukanan MEWS.

2. Tujuan Khusus

Setelah dilakukan In House Training MEWS, staf klinis mampu:

a. Melakukan pengenalan awal kondisi patologis dan pengelolaan penyakit yang


mengancam pada pasien kebidanan
b. Untuk membentuk suatu tim yang terlatih lengkap dengan peralatan medis darurat yang
dapat digunakan dengan cepat
c. Untuk memahami lembar penilaian/observasi EWS pada pasien kebidanan.
d. Untuk merespon dengan cepat ketika nilai skoring MEWS menunjukkan suatu kondisi
kritis dari pasien kebidanan sehingga dapat mengurangi/mencegah terjadinya kematian
ibu dan bayi.

Anda mungkin juga menyukai