Anda di halaman 1dari 3

Nama : Hyla kaziba (202102023)

Evidence Based Dalam Priode Antepartum

Pada umumnya kehamilan berkembang dengan normal dan menghasilkan kelahiran bayi
sehat cukup bulan melalui jalan lahir, namun ini kadang tidak sesuai dengan yang
diharapkan. Sulit sekali diketahui sebelumnya bahwa kehamilan akan menjadi masalah. Oleh
karena itu pelayanan antenatal/ asuhan antenatal merupakan cara penting untuk
memonitor dan mendukung kesehatan ibu hamil normal dan mendeteksi ibu dengan
kehamilan normal.Sebelum dikenal adanya asuhan berdasarkan evidence based, asuhan
yang diberikan berdasarkan tradisional. Asuhan yang banyak berkembang saat ini
sebenarnya berasal dari model yang dikembangkan di Eropa pada awal dekade abad ini.
Lebih mengarah keritual dari pada rasional. Biasanya asuhan ini lebih mengarah ke frekuensi
dan jumlah daripada terhadap unsur yang mengarah kepada tujuan yang esensial.Menurut
MNH (Maternal Neonatal Health) asuhan antenatal atau yang dikenal antenatal care
merupakan prosedur rutin yang dilakukan petugas (dokter/bidan/perawat) dalam membina
suatu hubungan dalam proses pelayanan pada ibu hamil untuk mempersiapkan persalinan.
Dengan memberikan asuhan antenal yang baik akan menjadi salah satu tiang penyangga
dalam safe motherhood dalam usaha menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu dan
perinatal.
Contoh studi kasusnya

Studi Kasus Asuhan kebidanan pada Ny.Nilawanti dengan postpartum Normal

Masa nifas (puerperium), berasal dari bahasa Latin, yaitu puer yang artinya bayi dan
parous yang artinya melahirkan atau masa sesudah melahirkan. Post partum atau
dapat juga diartikan sebagai masa nifas (puerperineum) adalah masa sesudah
persalinan atau persalinan yang diperlukan untuk pulihnya alat kandungan kembali
yang lamanya sekitar 6 minggu.Upaya keberhasilan kesehatan ibu, diantaranya kita
dapat lihat dari indikator Angka Kematian Ibu(AKI). Penurunan AKI di Indonesia
terjadi sejak tahun 1991 sampai dengan 2007, yaitu dari 390 menjadi 228. Namun
demikian, SDKI (Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia) tahun 2012
menunjukkan peningkatan AKI yang signifikan yaitu menjadi 359 kematian ibu per
100.000 kelahiran hidup. AKI kembali menunjukkan penurunan menjadi 305
kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup berdasarkan hasil survei penduduk Antar
Sensus (SUPAS) 2015. (Kementerian Kesehatan RI,2017). Menurut data yang
diambil di ruang Flamboyan RSUD.Prof.Dr.W.Z. Johanes Kupang, ibu yang
melahirkan normal pada bulan Februari sampai dengan April 2019 berjumlah 362
orang. Ibu post partum normal perlu diberikan perawatan yang baik. Apabila ibu post
partum tidak dilakukan tindakan perawatan dengan baik dan benar maka akan
terjadi komplikasi. Beberapa komplikasi yang akan terjadi yaitu perdarahan, infeksi
puerperalis, endometritis, mastitis, infeksi saluran kemih dan emboli. Komplikasi ini
bisa dicegah dengan memberikan perawatan yang komperensif mulai dari
pengkajian sampai evaluasi. Tujuan : Untuk mengetahui asuhan keperawatan pada
pasien dengan post partum normal meliputi pengkajian, diagnosa, intervensi,
implementasi, dan evaluasi keperawatan. Hasil : Setelah dilakukan tindakan
keperawatan pada pasien Ny.MT, pasien bebas dari nyeri, pengetahuan pasien
meningkat tentang teknik menyusui yang benar, dan pengetahuan tentang KB.
Kesimpulan : Setelah dilakukan asuhan keperawatan, pengkajian, menganalisa
data,menyimpulkan diagnosa, merencanakan tindakan, dan mengevaluasi pada
pasien dengan masalah post partum atau masa nifas sudah teratasi dengan baik.
Latar Belakang : Masa nifas (puerperium), berasal dari bahasa Latin, yaitu puer yang
artinya bayi dan parous yang artinya melahirkan atau masa sesudah melahirkan.
Post partum atau dapat juga diartikan sebagai masa nifas (puerperineum) adalah
masa sesudah persalinan atau persalinan yang diperlukan untuk pulihnya alat
kandungan kembali yang lamanya sekitar 6 minggu. Upaya keberhasilan kesehatan
ibu, diantaranya kita dapat lihat dari indikator Angka Kematian Ibu(AKI). Penurunan
AKI di Indonesia terjadi sejak tahun 1991 sampai dengan 2007, yaitu dari 390
menjadi 228. Namun demikian, SDKI (Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia)
tahun 2012 menunjukkan peningkatan AKI yang signifikan yaitu menjadi 359
kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup. AKI kembali menunjukkan penurunan
menjadi 305 kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup berdasarkan hasil survei
penduduk Antar Sensus (SUPAS) 2015. (Kementerian Kesehatan RI,2017). Menurut
data yang diambil di ruang Flamboyan RSUD.Prof.Dr.W.Z. Johanes Kupang, ibu
yang melahirkan normal pada bulan Februari sampai dengan April 2019 berjumlah
362 orang. Ibu post partum normal perlu diberikan perawatan yang baik. Apabila ibu
post partum tidak dilakukan tindakan perawatan dengan baik dan benar maka akan
terjadi komplikasi. Beberapa komplikasi yang akan terjadi yaitu perdarahan, infeksi
puerperalis, endometritis, mastitis, infeksi saluran kemih dan emboli. Komplikasi ini
bisa dicegah dengan memberikan perawatan yang komperensif mulai dari
pengkajian sampai evaluasi. Tujuan : Untuk mengetahui asuhan keperawatan pada
pasien dengan post partum normal meliputi pengkajian, diagnosa, intervensi,
implementasi, dan evaluasi keperawatan. Hasil : Setelah dilakukan tindakan
keperawatan pada pasien Ny.MT, pasien bebas dari nyeri, pengetahuan pasien
meningkat tentang teknik menyusui yang benar, dan pengetahuan tentang KB.
Kesimpulan : Setelah dilakukan asuhan keperawatan, pengkajian, menganalisa
data, menyimpulkan diagnosa, merencanakan tindakan, dan mengevaluasi pada
pasien dengan masalah post partum atau masa nifas sudah teratasi dengan baik.
Kata kunci : Post Partum, nyeri akut, defesiensi pengetahuan.

Anda mungkin juga menyukai