Anda di halaman 1dari 4

PSIKOTROPIKA

Obat yang mempengaruhi fungsi perilaku, emosi, dan pikiran yang biasa digunakan dalam bidang
psikiatri

Merupakan obat simptomatik

ANTIANSIETAS (ANSIOLITIK)
1. GOLONGAN BENZODIAZEPIN (DIAZEPAM, ALPRAZOLAM, KLORDIAZEPOKSID,
KLORAZEPAM, KLORAZEPAT, LORAZEPAM)
- Prototip yang di gunakan secara meluas Klordiazepoksid dan diazepam
- Obat ini sering di gunakan untuk percobaan bunuh diri oleh pasien, tetapi intoksikasi
benzodiazepine biasanya tidak berat. Beberapa kematian pernah dilaporkan dengan dosis
diatas 700 mg klordiazepoksid atau diazepam
- Pada dosis terapi jarang timbul kantuk, tetapi pada kadar lajak menimbulkan depresi ssp
(kantuk & ataksia)
- Perangsangan / perbaikan nafsu makan sehingga berat badan bertambah
- Efek samping dilaporkan ketidakteraturan menstruasi (kegagalan ovulasi)
- Pada gangguan pernapasan obat ini dapat memperberat gejala sesak napas
- Jangan diberikan bersama barbiturate, fenotiazin, atau alcohol dapat menimbulkan efek
depresi yang berlebihan
- Sediaan tablet & larutan
- Toleransi & ketergantungan (gejala putus obat pada pemakaian jangka panjang dapat
dihindari dengan penghentian obat bertahap)

2. GOLONGAN LAIN (BUSPIRON, ZOLPIDEM)

ANTIDEPRESI
1. GOLONGAN TRISIKLIK (IMIPRAMIN, AMITRIPTILIN)
- Imipramin dan amitriptilin paling banyak digunakan untuk terapi depresi
- Hilangnya depresi baru terlihat setelah penggunaan 2-3 minggu imipramine
- Pada terapi imipramine terjadi peningkatan alam perasaan, mania, euphoria, & insomnia
- Imipramin memperlihatkan efek antimuskarinik (penglihatan kabur, mulut kering, obstipasi,
retensi urin)
- Imipramine pada dosis terapeutik sering menimbulkan hipotensi ortostatik, dan dalam dosis
toksik dapat menimbulkan takikardia & aritmia
- Efek samping Imipramin mirip atropine, tetapi sering keluar keringat yang berlebihan yang
bertentangan dengan efek atropine
- Hati-hati penggunaan imipramine pada pasien glaucoma & hipertropi prostat
- Efek samping imipramine perasaann lemah & lelah
- Efek toksik imipramine ditandai dengan hiperpireksia, hipertensi, konvulsi, & koma
- Sediaan imipramine & amitriptilin dalam bentuk tablet & larutan suntik

2. GOLONGAN HETEROSIKLIK - GENERASI KEDUA DAN KETIGA (AMOKSAPIN,


MAPROTILIN, TRAZADON, BUPROPION, VENLAVAKSIN, MIRTAZAPIN, NEFAZODON)
3. GOLONGAN SELEKTIF SEROTONINREUPTAKE INHIBITORS / SSRI (FLUOKSETIN,
PAROKSETIN, SETRALIN, FLUVOKSAMIN, SITALOPRAM)
4. PENGHAMBAT MAO (ISOKARBOKSAZID, FENELZIN)
5. GOLONGAN SEROTONIN NOREPINEPHRINREUPTAKE INHIBITOR / SNRI
(VENLAVAKSIN)

ANTIPSIKOSIS
1. ANTIPSIKOSIS TIPIKAL GOLONGAN FENOTIAZIN (KLOPROMAZIN, FLUFENAZIN,
PERFENAZIN, TIORIDAZIN, TRIFLUPERAZIN)
- Efek pada susunan saraf pusat, system otonom, & system endokrin
- Efek samping reaksi ekstrapiramidal
- Prototip kelompok ini adalah klorpromazin (CPZ)
- Clorpromazin (CPZ)
Efek menenangkan
Efek sedasi & sikap acuh tak acuh terhadap rangsang & lingkungan
Dapat mengurangi/mencegah muntah oleh rangsangan pada chemo reseptor trigger zone
Dapat merelaksasi otot rangka yang spastik
Efek samping terhadap reproduksi (galaktore, amenorea, penurunan/kenaikan libido,
ginekomatsia)
Efek hipotensi ortotastik, curah jantung menurun, & takikardia (efek otonom)
Efek samping gejala idiosinkrasi mungkin timbul (icterus, dermatitis, leukopenia,
eosinophilia)
Sediaan tablet dan larutan suntik
Metabolit ditemukan di urin sampai beberapa minggu setelah pemberian obat terakhir

2. ANTIPSIKOSIS TIPIKAL GOLONGAN LAIN (KLORPROTIKSEN, DROPERIDOL,


HALOPERIDOL, LOKSAPIN, MOLINDON, TIOKTIKSEN)
- Efek pada susunan saraf pusat, system otonom, & system endokrin
- Efek samping reaksi ekstrapiramidal
- Haloperidol
Haloperidol memperlihatkan antipsikosis yang kuat dan efektif menenangkan keadaan
mania (fase mania pada manik depresif & skizofrenia)
Efek sedatif haloperidol kurang kuat disbanding CPZ
Haloperidol &CPZ sama kuat menurunkan ambang rangsang konvulsi
Haloperidol juga mempunyai efek antimuntah seperti CPZ
Efek haloperidol terhadap system saraf otonom lebih kecil daripada efek antipsikotik lain
Haloperidol menyebabkan hipotensi tetapi tidak sesering & sehebat CPZ
Menyebabkan takikardi, aritmia ventrikel, & perpanjangan interval qt
Menyebabkan galaktore & respon endokri lai
Reaksi ekstrapiramidal insiden tinggi (80% pasien) teutama pada pasien usia muda
Sebaiknya tidak diberikan pada wanita hamil
Sediaan dalam bentuk tablet, sirup, & ampul
Peroral kadar puncak plasma tercapai dalam 2 sampai 3 jam & menetap sapai 72 jam, dan
masih dapat ditemukan dalam plasma berminggu-minggu.
Ekrskresi melalui empedu dan lambat melalui ginjal 40% obat dikeluarkan selama 5 hari
sesudah pemberian dosis tunggal

3. ANTIPSIKOSIS ATIPIKAL (KLOZAPIN, OLANZAPIN, RISPERIDON, QUETIAPIN, SULPIRID,


ZIPRASIDON, ARIPRIPRAZOL, ZOTEPIN, AMILSUPIRID)

- Hampir (minimal) tidak menimbulkan efek ekstrapiramidal


- Efek dyskinesia tardiv minimal
- Efektif untuk mengatasi baik gejala positif maupun negative skizofrenia
- Diduga mampu memperbaiki fungsi kognitif pasien

MOOD STABILIZER
1. LITIUM
- Mencegah naik turunnya mood pada pasien dengan gangguan bipolar terutama pada fase
manik & untuk pengobatan penunjang
- Pengobatan jangka panjang terbukti menurunkan insiden percobaan bunuh diri
- Pada fase depresif gangguan bipolar, litium sering dikombinasi dengan antidepresi
- Efek samping yang terjadi terutama pada saraf yaitu tremor, koreatetosis, hiperaktivitas
motoric, ataksia, disartria, & afasia
- Menurunkan fungsi tiroid (reversible)
- Nefrotoksis
- Ekskresi terutama lewat urin, dengan waktu paruh eliminasi 20 jam

2. ANTIMANIA LAIN (KARBAMAZEPIN, ASAM VALPROAT)


- Mencegah naik turunnya mood pada pasien dengan gangguan bipolar
- Asam valproate efektif untuk terapi yang gagal dengan litium
- Efek samping asam valproate tersering adalah mual
- Karbamazepin juga digunakan sebagai alternative terapi gangguan bipolar maupun untuk
terapi profilaksis

Anda mungkin juga menyukai