A. Kalkulus Predikat
Dalam suatu tata bahasa, predikat menunjuk pada bagian kalimat yang memberi
informasi tentang subjek. Kalimat-kalimat yang membutuhkan subjek disebut predikat.
Predikat biasa disimbolkan dengan huruf.
Contoh :
….. terbang ke bulan
……lebih tebal dari novel.
Keduanya merupakan kalimat yang tidak lengkap. Agar kalimat tersebut lengkap maka
kita tambahkan suatu subjek dbagian depan kalimat. Misalkan jika subjek “buku”
disubtitusikan kedalam kalimat “… lebih tebal dari novel. Maka kalimat tersebut menjadi “
buku lebih tebal dari novel.
Pada dasarnya kalkulus predikat merupakan perluasan dari kalkulus proposisi dimana
kalkulus predikat mengatasi kelemahan pada kalkulus proposisi dengan menambahkan
representasi
Objek yang memiliki sifat tertentu.
Relasi antar objek
Perhatikan pernyataan berikut:
Pernyataan “ ” punya dua bagian yaitu
1. “ ” sebagai subjek dan
2. “lebih besar 4” sebagai predikat
Kita dapat menyimbolkan pernyataan dengan P(x) dimana P menotasikan predikat
“lebih besar dari 3” dan x adalah variabelnya.
Pernyataan P(x) juga dapat dikatakan sebagai nilai dari fungsi proposisi P pada x.
Ketika suatu nilai ditetapkan pada variabel x, maka pernyataan P(x) menjadi suatu
proposisi dan memiliki nilai kebenaran.
Contoh. Misalkan P(x) adalah pernyataan “ ”. Tentukan nilai kebenaran dari P(5) dan
P(1).
Solusi.
a. Untuk membentuk pernyataan P(5) Substitusikan x = 5 pada P(x), sehingga P(5) adalah
pernyataan “ ”. Maka nilai kebenaran P(5) adalah Benar.
b. Untuk membentuk pernyataan P(1) subtitusikan x=1 pada P(x), sehingga P(1) adalah
pernyataan “ ”. Maka nilai kebenaran P(1) adalah Salah.
B. Kuantor
Digunaan untuk menyatakan semua atau sebagian. Terdapat dua kuantor dari suatu kalkulus
predikat, yaitu Kuantor Universal yang disimbolkan dengan (dibaca “untuk setiap” atau
“untuk semua”) dan Kuantor Eksistensial yang disimbolkan dengan (dibaca “ ada”,
“terdapat” atau “beebrapa”).
1. Kuantor Universal
Kuantor universal dilambangkan dengan dan memiliki arti “untuk setiap”, “untuk
semua”.
Contoh :
Sebagaimana sifat himpunan bilangan riil, kuadrat bilangan riil selalu bernilai
positif, dimana nol kuadrat adalah nol dan hasil bagi bilangan nol dengan bilangan
tak nol adalah nol. Dengan demikian, kedua pernyataan dalam contoh di atas
bernilai benar.
Tetapi masih ada persoalan yang tersisa, yaitu bagaimana membuat notasi yang
mampu menunjukkan “semua gajah”, karena x masih dapat diartikan mungkin saja
hanya ada satu gajah. Selanjutnya, notasi akan ditulis sebagai berikut:
( x ) (G(x) → D (x))
Jadi notasi diatas dapat dibaca :
“Untuk semua x, jika x seekor gajah, maka x memiliki gading”.
d. Tentukan nilai kebenaran dari , dimana P(x) adalah pernyataan “ ”
dan domain pembicaranya adalah himpunan semua bilangan bulat positif yang tidak
lebih dari 4.
Solusi.
Pernyataan sama maknanya dengan konjungsi
Contoh :
D. Negasi Kuantor
1. Negasi Kuantor Universal
Negasi dari suatu pernyataan yang mengandung kuantor universal adalah ekivalen
dengan pernyataan yang mengandung kuantor eksistensial (fungsi pernyataan yang
dinegasikan).
Dapat disimpulkan bahwa, negasi dari kuantor universal adalah kuantor ekstensial
Dapat disimpulkan bahwa, negasi dari kuantor ekstensial adalah kuantor universal.
Referensi :
Morash, R. P. 1991. Bridge to Abstract Mathematics: Mathematical Proof and Structures.
New York : McGraw-Hill, Inc