Anda di halaman 1dari 21

BAB IV

HASIL PENELITIAN

Dalam bab ini diuraikan hasil penelitian tentang gambaran kecanduan


gadget remaja di Desa Ngemplak, Klaten. Jumlah responden pada penelitian ini
sebanyak 92 remaja di Desa Ngemplak Klaten. Pengumpulan data dilakukan
berdasarkan prosedur penelitian yang terdapat pada Bab IV. Penelitian ini
dilaksanakan pada bulan September 2021 terhadap 92 responden remaja dengan
menerapkan protokol kesehatan dalam masa pandemi dengan menyarankan responden
dan keluarga yang menemani untuk menggunakan masker, mencuci tanga dan tetap
menjaga jarak aman. Peneliti mengunakan alat pelindung diri terdiri dari makser dan
hanscoon yang dibawa pribadi. Penyajian data penelitian ini meliputi distribusi
frekuensi dari karakteristik responden atau demografi responden, distribusi
kecanduan gadget remaja di Desa Ngemplak Klaten.
A. Karakteristik Responden
1. Usia
Tabel 4.1 Rerata Umur Responden di Desa Ngemplak Klaten (n:92
)
Variabel Min Max Mean SD
Usia 14 21 17,71 1,73

Berdasarkan tabel 4.1 diatas menunjukkan bahwa rata – rata umur


responden di Desa Ngemplak Klaten adalah 17,71 tahun dengan standar
deviasi 1,73 tahun, serta usia minimal 14 tahun dan maksimal 21 tahun.
2. Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Responden (n:92)
Variabel Frekuensi Persentase
Usia
12-15 tahun (remaja awal) 5 5,4 %
15-18 tahun (remaja pertengahan) 58 63,0 %
18-21 tahun (remaja akhir) 29 31,5 %
Jenis Kelamin
Laki-laki 30 32,6 %
Perempuan 62 67,4 %
Pendidikan
SMP 4 4,3 %
SMA 73 79,3 %
Perguruan Tinggi 15 16,3 %
Total 92 100 %

Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 4.2 diatas menunjukkan


bahwa dari 92 responden remaja sebagian besar memiliki usia dalam
kategori remaja pertengahan yaitu sebanyak 58 responden (63,0%),
sebagian besar berjenis kelamin perempuan yaitu sebanyak 62 responden
(67,4%), dan sebagian besar berpendidikan SMA yaitu sebanyak 73
responden (79,3%).

B. Hasil Penelitian
1. Gambaran Kecanduan Gadget Pada Remaja
Gambaran kecanduan gadget pada remaja di Desa Ngemplak
Klaten adalah sebagai berikut.
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Kecanduan Gadget Responden (n:92)
Kategori Frekuensi Persentase
1. Adiksi ringan 19 19,6 %
2. Adiksi sedang 59 64,1 %
3. Adikti berat 15 16,3 %
Total 92 100 %

Berdasarkan table 4.3 diatas maka dapat diketahui bahwa tingkat


kecanduan gadget pada remaja di Desa Ngemplak Klaten sebagian besar
adalah adiksi sedang yaitu sebanyak 59 responden (64,1%) dan distribusi
terendah adalah adiksi berat yaitu sebanyak 15 responden (16,3%).
2. Gambaran Kecanduan Gadget ditinjau dari Karakteristik Remaja
a. Gambaran kecanduan gadget ditinjau dari umur
Tabel 4.4 Gambaran Kecanduan Gadget ditinjau dari Umur
Adiksi
Umur
Ringan Sedang Berat Total
Remaja awal 0 5 0 5
Remaja pertengahan 13 34 11 58
Remaja akhir 5 20 4 29
Total 18 59 15 92

Gambaran tingkat kecanduan gadget ditinjau dari umur


sebagaimana ditampilkan pada table diatas menunjukkan bahwa pada
semua kelompok umur memiliki tingkat kecanduan atau adiksi gadget
sedang dimana pada usia remaja awal semua remaja yaitu 5 remaja
memiliki adiksi sedang, pada remaja pertengahan terdapat 34 remaja
memiliki adiksi sedang dan pada remaja akhir terdapat 20 remaja
memiliki adiksi sedang. Berdasarkan tabulasi diatas maka dapat
disimpulkan bahwa tidak terdapat kecenderungan kecanduan gadget
ditinjau dari umur pada remaja di Desa Ngemplak Klaten.
b. Gambaran kecanduan gadget ditinjau dari jenis kelamin
Tabel 4.5 Gambaran Kecanduan Gadget ditinjau dari Jenis Kelamin
Adiksi
Jenis Kelamin
Ringan Sedang Berat Total
Laki-laki 5 17 8 30
Perempuan 13 42 7 62
Total 18 59 15 92

Gambaran tingkat kecanduan gadget ditinjau dari jenis kelamin


sebagaimana ditampilkan pada table diatas menunjukkan bahwa pada
semua jenis kelamin memiliki tingkat kecanduan atau adiksi gadget
sedang dimana pada remaja laki-laki terdapat 17 responden yang
memiiki adiksi sedang dan pada remaja perempuan terdapat 42
responden yang memiliki adiksi sedang. Berdasarkan tabulasi diatas
maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat kecenderungan
kecanduan gadget ditinjau dari jenis kelamin pada remaja di Desa
Ngemplak Klaten.
c. Gambaran kecanduan gadget ditinjau dari pendidikan
Tabel 4.6 Gambaran Kecanduan Gadget ditinjau dari Pendidikan
Adiksi
Pendidikan
Ringan Sedang Berat Total
SMP 1 3 0 4
SMA 16 45 12 73
Perguruan Tinggi 1 11 3 15
Total 18 59 15 92

Gambaran tingkat kecanduan gadget ditinjau dari tingkat


pendidikan sebagaimana ditampilkan pada table diatas menunjukkan
bahwa pada semua kelompok tingkat pendidikan memiliki tingkat
kecanduan atau adiksi gadget sedang. Pada remaja dengan tingkat
pendidikan SMP terdapat 3 remaja memiliki adiksi sedang, pada
remaja dengan pendidikan SMA terdapat 45 remaja memiliki adiksi
sedang dan pada remaja dengan tingkat pendidikan perguruan tinggi
terdapat 11 remaja memiliki adiksi sedang. Berdasarkan tabulasi diatas
maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat kecenderungan
kecanduan gadget ditinjau dari tingkat pendidikan pada remaja di Desa
Ngemplak Klaten.
BAB V
PEMBAHASAN

A. Pembahasan
1. Karakteristik Responden
a. Usia
Hasil analisis data menunjukkan bahwa rata – rata umur
responden di Desa Ngemplak Klaten adalah 17,71 tahun dengan
standar deviasi 1,73 tahun, serta usia minimal 14 tahun dan maksimal
21 tahun, sehingga sebagian besar memiliki usia dalam kategori remaja
pertengahan.
Remaja merupakan kelompok individu dimana pada usia
tersebut terjadi proses pencarian jati diri. Pada masa tersebut remaja
banyak melakukan eksplorasi untuk mengetahui dunia luar dan
mencoba menempatkan diri pada struktur atau kelompok tertentu yang
sesuai dengan karakter, sikap, dan kesenangan mereka. Pada masa ini
remaja juga banyak melakukan interaksi dengan teman-teman sebaya
dan yang lebih atas untuk memperoleh pengetahuan dan pengakuan
terhadap eksistensinya.
Penelitian menunjukkan bahwa rata-rata responden merupakan
kelompok remaja pertengahan. Pada remaja pertengahan remaja sangat
membutuhkan kawan-kawan dan adanya kecenderungan untuk
narsistik. Selain itu, pada tahap ini, remaja juga berada dalam kondisi
kebingungan karena dia tidak tahu harus memilih yang mana, peka
atau tidak peduli, ramai-ramai atau sendiri, idealis atau matrealis dan
sebagainya. Remaja pria harus membebaskan diri dari edipus complex
dengan cara mempererat hubungan dengan kawan- kawan dari lawan
jenis.
Kebutuhan untuk berhubungan atau berinteraksi dengan kawan-
kawannya tersebut menyebabkan mereka membutuhkan alat
komunikasi yang efektif salah satunya penggunaan gadget. Hal ini
sebagaimana dikemukakan oleh Widiana, et al (2004) bahwa beberapa
faktor yang juga memberi kontribusi terjadinya kecanduan internet
diantaranya adalah interaksi antara pengguna internet dalam
komunikasi dua arah, ketersediaan fasilitas internet, kurangnya
pengawasan, motivasi individu pengguna internet dan kurangnya
kemampuan indiviu dalam mengontrol perlaku. Setiap orang memiliki
kemampuan untuk mengontrol perilakunya, demikian halnya dengan
penggunaan internet, setiap orang dapat mengatur penggunaan internet
sesuai dengan kebutuhannya.
Penggunaan gadget yang tinggi pada kalangan remaja memang
cukup tinggi, hal ini selain adanya keperluan komunikasi saja, namun
juga untuk keperluan mencari informasi serta keperluan pembelajaran
di masa pandemic Covid 19 ini. Peningkatan penggunaan gadget pada
remaja sebagaimana dikemukakan Hikmawati (2020) bahwa gambaran
tingkat penggunaan gadget pada penelitian ini sesuai dengan pendapat
yang menyatakan bahwa penggunaan gadget dan media sosial saat ini
tidak bisa dipisahkan dari kehidupan sehari-hari. Semakin beragamnya
jenis gadget yang diproduksi oleh produsen gadget khususnya dengan
merambahnya perusahaan - perusahaan besar elektronik pada produksi
gadget menyebabkan jumlah varian gadget semakin banyak dengan
harga yang lebih variatif dan lebih terjangkau oleh masyarakat.
Semakin terjangkaunya harga gadget menyebabkan pengguna gadget
pada masyarakat semakin meningkatkan, tidak hanya pada kalangan
orang dewasa, namun juga pada kalangan remaja bahkan anak-anak.
b. Jenis Kelamin
Karakteristik jenis kelamin responden menunjukkan sebagian
besar berjenis kelamin perempuan (67,4%). Penggunaan gadget pada
remaja sudah menjadi kebutuhan dan gaya hidup saat ini, adapun
aplikasi yang sering digunakan salah satunya adalah media
sosial. Data dari UNICEF menyebutkan bahwa 30 juta remaja
Indonesia merupakan pengguna internet dan media digital yang
digunakan dalam berkomunikasi (Kominfo & UNICEF, 2014).
Adapun infografik pengguna media sosial menurut lembaga riset
Qmee pada tahun 2014 menunjukan bahwa dalam 60 detik
terdapat sekitar 67000 foto yang diunggah melalui akun media
instagram, 433 teks (tweet) yang diunggah melalui twitter dan
293000 status pada facebook (Nasrullah, 2015)
Penulis belum menemukan jurnal penelitian yang
mengungkapkan perbedaan penggunaan gadget ditinjau dari jenis
kelamin. Secara umum penggunaan gadget antara remaja perempuan
dan remaja laki-laki relative sama. Namun segment media yang
digunakan terdapat perbedaan antara laki-laki dan perempuan. Hal
tersebut sebagaimana dikemukakan oleh Juhrotun dan Adevia (2020)
yang menyebutkan bahwa terdapat perbedaan intensi remaja laki-laki
dan perempuan terhadap jenis konten dalam media social, dimana
remaja laki-laki lebih sering menonton konten-konten olahraga, game,
dan sedikit yang menonton konten infotaiment, sedangkan pada remaja
perempuan banyak menonton konten-konten kecantikan, memasak dan
makanan, dan infotaiment.
c. Pendidikan
Karakteristik pendidikan responden menunjukkan bahwa
sebagian besar berpendidikan SMA (79,3%). Berdasarkan karakteristik
tingkat pendidikan menunjukkan bahwa sebagian besar responden
memiliki tingkat pendidikan yang cukup.
Tingkat pendidikan seseorang berhubungan dengan kemampuan
orang tersebut menerima informasi dan menjadikannya sebuah
pengetahuan. Selanjutnya berdasarkan pengetahuan yang dimilikinya
orang tersebut mampu mengambil suatu tindakan yang tepat dalam
menghadapi suatu situasi (Notoatmodjo, 2012). Semakin baik tingkat
pendidikan seseorang, maka kemampuan orang tersebut dalam
menganalisa suatu situasi akan semakin baik dan kemampuannya
dalam mengendalika perilakunya juga semakin baik.
Demikian dengan remaja, remaja yang memiliki pendidikan
yang baik, tentunya akan lebih mampu mengendalikan perilakunya
termasuk perilaku dalam pengendalian penggunaan gadget. Hal
tersebut sebagimana ditunjukkan dalam penelitian Livana dan Novi
(2020) yang menyimpulkan bahwa peningkatan pengetahuan tentang
gadget berhubungan terhadap penurunan kecanduan gadget pada
remajaHasil
2. Gambaran Kecanduan Gadget Pada Remaja
Tingkat kecanduan gadget pada remaja di Desa Ngemplak Klaten
sebagian besar adalah adiksi sedang (64,1%) dan distribusi terendah
adalah adiksi berat (16,3%). Berdasarkan hasil analisis data tersebut maka
disimpulkan bahwa tingkat kecanduan gadget pada remaja di Desa
Ngemplak Klaten adalah kecanduan sedang. Selanjutnya gambaran tingkat
kecanduan gadget ditinjau dari umur, jenis kelamin dan tingkat pendidikan
menunjukkan tidak adanya kecenderungan gangguan gadget berdasarkan
umur, jenis kelamin dan tingkat pendidikan.
Remaja adalah aset masa depan sebuah bangsa, sehingga masa
depan bangsa akan ditentukan oleh remaja saat ini. Tidak dapat dipungkiri
lagi bahwa sekarang teknologi telah berkembang kian pesatnya. Teknologi
diciptakan untuk mempermudah urusan manusia. Berbagai macam jenis
teknologi yang tidak terhitung jumlahnya dapat kita jumpai di zaman
yang modern ini. Salah satu contoh teknologi yang sangat popular adalah
gadget Setiap orang menggunakan gadget dengan teknologi yang modern
seperti televisi, telepon genggam, laptop, komputer tablet, smart phone,
dan lain-lain. Gadget ini dapat ditemui dimanapun, baik pada orang
dewasa maupun anak-anak. Anak-anak kini telah menjadi konsumen aktif
dimana banyak produk-produk elektronik dan gadget yang menjadikan
anak-anak sebagai target pasar mereka. Apalagi jangankan anak-anak,
orang tua pun ada yang sangat menyukai gadget sampai disebut gadget
freak (Dian Udin, 2015).
Dari faktor semakin banyaknya teknologi yang bersaing
menyebabkan harga dari gadget semakin terjangkau. Yang dulunya gadget
adalah sesuatu yang elit, akan tetapi sekarang sudah tidak lagi. Dilihat dari
kenyataan sekarang, sudah menjadi hal yang biasa bahwa anak-anak SD
saja memiliki gadget berupa smart phone taupun Hand phone sebagai
bahan mainan mereka. Dahulu orang yang mampu membeli gadget
hanyalah orang golongan menengah keatas, akan tetapi pada kenyataan
sekarang orang tua berpenghasilan pas-pasan saja mampu membelikan
gadget untuk anaknya. Beberapa tahun yang lalu gadget hanya banyak
dipakai oleh para pembisnis dari kalangan menangah ke atas. Alasan
mereka menggunakan gadget adalah untuk memudahkan bisnis mereka.
Namun pada zaman sekarang, gadget tidak hanya dipakai oleh para
pembisnis saja, banyak para remaja bahkan anak-anak pun telah banyak
menggunakan gadget. Semakin banyak produk yang ada di pasaran, maka
semakin tinggi pula tingkat konsumtif pelaku pasar. Alasan para remaja
menggunakan gadget karena memiliki berbagi fungsi selain untuk
berkomunikasi juga untuk berbagi, menghibur dengan audio, video,
gambar, game, dan lain-lain (Dian Udin, 2015).
Fenomena kecanduan gadget pada remaja ternyata merupakan hal
yang banyak terjadi pada masyarakat di Indonesia. Beberapa penelitian
menunjukkan adanya perilaku kecanduan gadget pada remaja, diantaranya
penelitian Chaidirman, Diah dan Narmi (2019) yang menyimpulkan
bahwa sebagian besar remaja Suku Bajo mengalami kecanduan gadget,
dimana hal tersebut ditandai dengan semakin berkurangnya interaksi social
remaja akibat penggunaan gadget yang tertarik pada aplikasi yang ada
didalamnya. Penelitian lain dilakukan oleh Dita (2016) yang
mengungkapkan bahwa sebagian besar mahasiswa Fakultas Psikologi di
Univesitas Widya Dharma Klaten mengalami kecanduan gadget dalam
kategori sedang.

B. Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini merupakan penilitian deskriptif karena menggambark
an variabel yang diteliti tanpa menganalisa hubungan antar variabel yaitu v
ariabel gambaran kecanduan gadget pada remaja. Pengumpulan data dilak
ukan berdasarkan kuesioner dengan mendatangi masing masing responden.
Responden berjumlah 92 dan menggunakan teknik pengambilan
purposive sampling dengan responden yang berjumlah 92 responden. Pene
litian ini dilakukan tanggal 23 - 27 September 2021.

Berdasarkan pada pengalaman langsung peneliti dalam proses pene


litian ini, ada beberapa keterbatasan yang dialami dan dapat menjadi beber
apa faktor agar dapat untuk lebih menyempurnakan penelitiannya karena p
enelitian ini sendiri tentu memiliki kekurangan yang perlu terus diperbaiki
dalam penelitian-penelitian kedepannya. Beberapa keterbatasan dalam pen
elitian tersebut, antara lain :

1. Pada penelitian ini pengumpulan data dilakukan dengan memberikan


kuesioner langsung kepada responden. Peneliti menunggu responden
selama pengumpulan data, kondisi ini dikhawatirkan menyebabkan
responden terburu-buru dalam pengisian kuesioner sehingga
dikhawatirkan terdapat bias pada jawaban yang diberikan.
2. Penelitian hanya mendeskripsikan kecanduan gadget dan tidak
menelusuri atau menganalisis factor-faktor apa yang menyebabkan
terjadinya kecanduan gadget tersebut, sehingga pembahasan yang
dilakukan bersifat umum berdasarkan jurnal-jurnal terdahulu dengan
tema yang sama.
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka kesimpulan
yang diambil dari penelitian ini adalah:
1. Karakteristik remaja di Desa Ngemplak Klaten sebagian besar adalah
remaja pertengahan (mean = 17,71 tahun), berjenis kelamin perempuan
dan berpendidikan SMA.
2. Tingkat kecanduan gadget pada remaja di Desa Ngemplak Klaten
sebagian besar adalah mengalami kecanduan atau adiksi sedang
(64,1%).

B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan, maka peneliti
menyampaikan saran-saran sebagai berikut.
1. Bagi Keperawatan
Penelitian menunjukkan bahwa tingkat kecanduan gadget pada remaja
relative tinggi, hal ini menjadi tugas dunia keperawatan untuk
membantu meningkatkan pengetahuan remaja terhadap gadget serta
dampak-dampak negative terhadap kecanduan gadget. Keperawatan
dapat bekerja sama dengan dengan pengambil kebijakan di wilayah
misalnya Puskesmas, Kecamatan, dan Kelurahan atau Desa untuk
melakukan penyuluhan-penyuluhan kepada masyarakat khususnya
remaja tentang penggunaan gadget dan dampak yang dapat dialami
jika mengalami kecanduan gadget.
2. Bagi Peneliti Selanjutnya
Peneliti selanjutnya yang ingin meneliti dengan tema sejenis,
diharapkan menambahkan analisis factor-faktor yang berhubungan
dengan kecanduan gadget pada remaja, sehingga diketahui factor
apakah yang paling dominan berperan terhadap terjadinya kecanduan
gadget pada remaja.
DAFTAR PUSTAKA
Lampiran
Data Penelitian

No
Um Jenis Pendidik
uru Kategori umur Tingkat kecanduan
ur kelamin an

1 18 Remaja pertengahan Laki-laki SMA Adiksi sedang
Perempu
2 20 Remaja akhir an SMA Adiksi rendah
Perempu
3 16 Remaja pertengahan an SMA Adiksi rendah
Perempu
4 17 Remaja pertengahan an SMA Adiksi sedang
Perempu
5 18 Remaja pertengahan an SMA Adiksi rendah
Perempu
6 16 Remaja pertengahan an SMA Adiksi sedang
7 14 Remaja awal Laki-laki SMP Adiksi sedang
8 18 Remaja pertengahan Laki-laki SMA Adiksi sedang
9 19 Remaja akhir Laki-laki SMA Adiksi sedang
Perempu
10 21 Remaja akhir an SMA Adiksi rendah
Perempu
11 16 Remaja pertengahan an SMA Adiksi berat
12 18 Remaja pertengahan Laki-laki SMA Adiksi sedang
13 18 Remaja pertengahan Laki-laki SMA Adiksi sedang
Perempu
14 18 Remaja pertengahan an SMA Adiksi rendah
Perempu
15 17 Remaja pertengahan an SMA Adiksi sedang
Perempu
16 17 Remaja pertengahan an SMA Adiksi sedang
Perempu
17 16 Remaja pertengahan an SMA Adiksi rendah
Perempu
18 18 Remaja pertengahan an SMA Adiksi sedang
Perempu
19 16 Remaja pertengahan an SMA Adiksi sedang
Perempu
20 17 Remaja pertengahan an SMA Adiksi sedang
21 17 Remaja pertengahan Laki-laki SMA Adiksi berat
22 19 Remaja akhir Laki-laki PT Adiksi sedang
23 21 Remaja akhir Perempu SMA Adiksi sedang
an
Perempu
24 20 Remaja akhir an SMA Adiksi sedang
25 20 Remaja akhir Laki-laki SMA Adiksi berat
Perempu
26 19 Remaja akhir an PT Adiksi sedang
27 16 Remaja pertengahan Laki-laki SMA Adiksi berat
Perempu
28 18 Remaja pertengahan an SMA Adiksi sedang
29 16 Remaja pertengahan Laki-laki SMA Adiksi berat
Perempu
30 20 Remaja akhir an PT Adiksi berat
Perempu
31 17 Remaja pertengahan an SMA Adiksi berat
32 19 Remaja akhir Laki-laki SMA Adiksi rendah
33 17 Remaja pertengahan Laki-laki SMA Adiksi rendah
Perempu
34 17 Remaja pertengahan an SMA Adiksi sedang
Perempu
35 16 Remaja pertengahan an SMA Adiksi berat
36 17 Remaja pertengahan Laki-laki SMA Adiksi rendah
37 16 Remaja pertengahan Laki-laki SMA Adiksi sedang
Perempu
38 15 Remaja awal an SMA Adiksi sedang
Perempu
39 20 Remaja akhir an PT Adiksi sedang
Perempu
40 20 Remaja akhir an PT Adiksi sedang
41 21 Remaja akhir Laki-laki SMP Adiksi rendah
Perempu
42 16 Remaja pertengahan an SMA Adiksi rendah
43 16 Remaja pertengahan Laki-laki SMA Adiksi sedang
Perempu
44 17 Remaja pertengahan an SMA Adiksi sedang
45 18 Remaja pertengahan Laki-laki SMA Adiksi sedang
Perempu
46 17 Remaja pertengahan an SMA Adiksi rendah
Perempu
47 19 Remaja akhir an PT Adiksi rendah
Perempu
48 19 Remaja akhir an SMA Adiksi sedang
Perempu
49 17 Remaja pertengahan an SMA Adiksi sedang
Perempu
50 19 Remaja akhir an PT Adiksi sedang
Perempu
51 14 Remaja awal an SMP Adiksi sedang
Perempu
52 18 Remaja pertengahan an SMA Adiksi sedang
53 20 Remaja akhir Laki-laki PT Adiksi sedang
Perempu
54 16 Remaja pertengahan an SMA Adiksi sedang
55 17 Remaja pertengahan Laki-laki SMA Adiksi berat
56 18 Remaja pertengahan Laki-laki SMA Adiksi sedang
Perempu
57 16 Remaja pertengahan an SMA Adiksi rendah
Perempu
58 14 Remaja awal an SMP Adiksi sedang
Perempu
59 18 Remaja pertengahan an SMA Adiksi sedang
Perempu
60 19 Remaja akhir an PT Adiksi berat
Perempu
61 21 Remaja akhir an SMA Adiksi sedang
62 16 Remaja pertengahan Laki-laki SMA Adiksi berat
Perempu
63 18 Remaja pertengahan an SMA Adiksi sedang
64 18 Remaja pertengahan Laki-laki SMA Adiksi rendah
Perempu
65 18 Remaja pertengahan an SMA Adiksi sedang
Perempu
66 17 Remaja pertengahan an SMA Adiksi sedang
Perempu
67 17 Remaja pertengahan an SMA Adiksi sedang
Perempu
68 16 Remaja pertengahan an SMA Adiksi sedang
69 18 Remaja pertengahan Laki-laki SMA Adiksi berat
70 16 Remaja pertengahan Laki-laki SMA Adiksi sedang
Perempu
71 17 Remaja pertengahan an SMA Adiksi rendah
Perempu
72 17 Remaja pertengahan an SMA Adiksi sedang
Perempu
73 19 Remaja akhir an PT Adiksi sedang
74 21 Remaja akhir Laki-laki PT Adiksi sedang
Perempu
75 20 Remaja akhir an SMA Adiksi sedang
Perempu
76 20 Remaja akhir an SMA Adiksi sedang
77 19 Remaja akhir Laki-laki PT Adiksi sedang
Perempu
78 16 Remaja pertengahan an SMA Adiksi rendah
Perempu
79 18 Remaja pertengahan an SMA Adiksi sedang
Perempu
80 16 Remaja pertengahan an SMA Adiksi berat
Perempu
81 20 Remaja akhir an PT Adiksi berat
82 17 Remaja pertengahan Laki-laki SMA Adiksi sedang
Perempu
83 19 Remaja akhir an PT Adiksi sedang
Perempu
84 17 Remaja pertengahan an SMA Adiksi sedang
Perempu
85 17 Remaja pertengahan an SMA Adiksi sedang
86 16 Remaja pertengahan Laki-laki SMA Adiksi berat
Perempu
87 17 Remaja pertengahan an SMA Adiksi sedang
Perempu
88 16 Remaja pertengahan an SMA Adiksi rendah
Perempu
89 15 Remaja awal an SMA Adiksi sedang
Perempu
90 20 Remaja akhir an SMA Adiksi sedang
Perempu
91 20 Remaja akhir an SMA Adiksi sedang
92 21 Remaja akhir Laki-laki PT Adiksi sedang
Lampiran
Hasil Analisis Data Penelitian

Frequencies

Statistics
Umur
N Valid 92
Missing 0
Mean 17.7174
Median 17.5000
Std. Deviation 1.73095
Minimum 14.00
Maximum 21.00

Umur
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 14.00 3 3.3 3.3 3.3
15.00 2 2.2 2.2 5.4
16.00 20 21.7 21.7 27.2
17.00 21 22.8 22.8 50.0
18.00 17 18.5 18.5 68.5
19.00 11 12.0 12.0 80.4
20.00 12 13.0 13.0 93.5
21.00 6 6.5 6.5 100.0
Total 92 100.0 100.0

Kategori umur
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Remaja awal 5 5.4 5.4 5.4
Remaja pertengahan 58 63.0 63.0 68.5
Remaja akhir 29 31.5 31.5 100.0
Total 92 100.0 100.0
Frequencies

Statistics
Kecanduan
Jenis kelamin Pendidikan (adiksi)
N Valid 92 92 92
Missing 0 0 0

Frequency Table

Jenis kelamin
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Laki-laki 30 32.6 32.6 32.6
Perempuan 62 67.4 67.4 100.0
Total 92 100.0 100.0

Pendidikan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid SMP 4 4.3 4.3 4.3
SMA 73 79.3 79.3 83.7
PT 15 16.3 16.3 100.0
Total 92 100.0 100.0

Kecanduan (adiksi)
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Adiksi rendah 18 19.6 19.6 19.6
Adiksi sedang 59 64.1 64.1 83.7
Adiksi berat 15 16.3 16.3 100.0
Total 92 100.0 100.0
Crosstabs

Case Processing Summary


Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Kategori umur * Kecanduan
92 100.0% 0 0.0% 92 100.0%
(adiksi)
Jenis kelamin * Kecanduan
92 100.0% 0 0.0% 92 100.0%
(adiksi)
Pendidikan * Kecanduan
92 100.0% 0 0.0% 92 100.0%
(adiksi)

Kategori umur * Kecanduan (adiksi) Crosstabulation


Kecanduan (adiksi)
Adiksi Adiksi Adiksi
rendah sedang berat Total
Kategori Remaja awal Count 0 5 0 5
umur % within Kategori umur 0.0% 100.0% 0.0% 100.0%
% within Kecanduan (adiksi) 0.0% 8.5% 0.0% 5.4%
% of Total 0.0% 5.4% 0.0% 5.4%
Remaja Count 13 34 11 58
pertengahan % within Kategori umur 22.4% 58.6% 19.0% 100.0%
% within Kecanduan (adiksi) 72.2% 57.6% 73.3% 63.0%
% of Total 14.1% 37.0% 12.0% 63.0%
Remaja akhir Count 5 20 4 29
% within Kategori umur 17.2% 69.0% 13.8% 100.0%
% within Kecanduan (adiksi) 27.8% 33.9% 26.7% 31.5%
% of Total 5.4% 21.7% 4.3% 31.5%
Total Count 18 59 15 92
% within Kategori umur 19.6% 64.1% 16.3% 100.0%
% within Kecanduan (adiksi) 100.0% 100.0% 100.0% 100.0%
% of Total 19.6% 64.1% 16.3% 100.0%

Jenis kelamin * Kecanduan (adiksi) Crosstabulation


Kecanduan (adiksi)
Adiksi Adiksi Adiksi
rendah sedang berat Total
Jenis Laki-laki Count 5 17 8 30
kelamin % within Jenis kelamin 16.7% 56.7% 26.7% 100.0%
% within Kecanduan (adiksi) 27.8% 28.8% 53.3% 32.6%
% of Total 5.4% 18.5% 8.7% 32.6%
Perempuan Count 13 42 7 62
% within Jenis kelamin 21.0% 67.7% 11.3% 100.0%
% within Kecanduan (adiksi) 72.2% 71.2% 46.7% 67.4%
% of Total 14.1% 45.7% 7.6% 67.4%
Total Count 18 59 15 92
% within Jenis kelamin 19.6% 64.1% 16.3% 100.0%
% within Kecanduan (adiksi) 100.0% 100.0% 100.0% 100.0%
% of Total 19.6% 64.1% 16.3% 100.0%
Pendidikan * Kecanduan (adiksi) Crosstabulation
Kecanduan (adiksi)
Adiksi Adiksi Adiksi
rendah sedang berat Total
Pendidikan SMP Count 1 3 0 4
% within Pendidikan 25.0% 75.0% 0.0% 100.0%
% within Kecanduan (adiksi) 5.6% 5.1% 0.0% 4.3%
% of Total 1.1% 3.3% 0.0% 4.3%
SMA Count 16 45 12 73
% within Pendidikan 21.9% 61.6% 16.4% 100.0%
% within Kecanduan (adiksi) 88.9% 76.3% 80.0% 79.3%
% of Total 17.4% 48.9% 13.0% 79.3%
PT Count 1 11 3 15
% within Pendidikan 6.7% 73.3% 20.0% 100.0%
% within Kecanduan (adiksi) 5.6% 18.6% 20.0% 16.3%
% of Total 1.1% 12.0% 3.3% 16.3%
Total Count 18 59 15 92
% within Pendidikan 19.6% 64.1% 16.3% 100.0%
% within Kecanduan (adiksi) 100.0% 100.0% 100.0% 100.0%
% of Total 19.6% 64.1% 16.3% 100.0%

Anda mungkin juga menyukai