Anda di halaman 1dari 9

1

Vol. 3 No. 5 Oktober 2019 ISSN : 2089-4228

UPAYA BERHENTI MEROKOK PADA REMAJA DI KECAMATAN


KEPANJEN KABUPATEN MALANG

Indhi April Wulandari1), Yuyud Wahyudi2), Indung Susilo S.K3)


1
Mahasiswa Program Studi S1 Keperawatan STIKes Widya Cipta Husada Malang
E-mail corresponding author: indhiapril@gmail.com
2,3
Dosen Program Studi S1 Keperawatan STIKes Widya Cipta Husada Malang
Jl. Jend. Sudirman (Sidotopo) No. 11 Kepanjen Malang www.stikeswch-malang.ac.id.

Abstrak

Tingginya prevalensi merokok pada remaja dari tahun-ketahun dapat menimbulkan


dampak negatif terhadap kesehatan, adanya dampak negatif tersebut membuat banyak
remaja mencoba untuk berhenti merokok. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
gambaran upaya berhenti merokok pada remaja. Jenis penelitian yang digunakan adalah
dekriptif dengan pendekatan cross sectional. Terdapat 2 variabel dalam penelitian ini
yaitu perilaku merokok dan upaya berhenti merokok. Hasil dari penelitian ini
menunjukkan bahwa 325 responden termasuk dalam ketegori perokok aktif dengan
jumlah konsumsi 1-10 batang rokok yang biasanya dikonsumsi di rumah, warung kopi,
dan toilet sekolah. Selain itu mayoritas responden pernah mencoba berhenti merokok
dengan mengandalkan diri sendiri seperti: mengurangi jumlah konsumsi rokok, dan
olahraga, selain itu banyak responden yang meminta bantuan kepada teman, dan orang
tua dalam mendukung proses berhenti merokok, namun banyak dari responden yang
mengalami kesulitan berhenti merokok dengan alasan perokok lainnya, dan adanya
kegiatan. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa banyaknya kalangan
remaja yang sudah merokok dan pernah mencoba berhenti merokok dengan
mengandalkan diri sendiri, namun gagal selama proses berhenti merokok, dari hasil
penelitian ini maka dapat disarankan kepada pihak sekolah terkait untuk melakukan
kerjasama lintas sektor dalam mengurangi dampak negatif merokok melalui UKS
sekolah.

Kata Kunci: Upaya, Berhenti, Merokok, Remaja

Abstract

The high smoking prevalence on the adolescents from year by year cause negative impact
on the health, that impact makes many adolescents try to stop smoking. The purpose of
this research is to the describe adolescents efforts to stop smoking. The kind of research
used was the descriptive with the approach cross sectional. There were two variables in
this study the smoking behavior, and efforts to stop smoking. The results of research
showed that 325 respondents included in category of active smokers with the number of
consumption of 1-10 cigarette, and usually consumed in the house, the coffe shop, and the
toilet school. In addition to the majority of the respondents often tried to quit up with their
own ways like: reducing the number of the consumption of cigarettes, and doing exercise,
but a lot of the respondents asked for help from friends and their parents failed to stop
smoking, but many of the respondents who had failed to stop smoking with reason such
as smokers still around and the activities. Many adolescents had tried to stop smoking on
their own effort but failed. The results of this study can be advised to the school related to
do cooperation with another sector in reduce the negative impact smoking through
schools‟ health unit.

Keywords: Effort, Stop, Smoking, Youth


2

Vol. 3 No. 5 Oktober 2019 ISSN : 2089-4228

PENDAHULUAN bahaya merokok dan rencana berhenti


Merokok merupakan penyebab utama merokok kedepannya.
kematian global yang dapat cegah, setiap
tahunnya terdapat 6 juta kematin dan akan METODOLOGI PENELITIAN
terus meningkat menjadi 8 juta kematian Jenis dan Rencana Penelitian
per tahunnya pada tahun 20301. Dalam Jenis penelitian yang digunakan adalah
sebatang rokok terdiri dari 4000 senyawa deskriptif menggunakan pendekatan cross
kimia berbahaya dengan 43 zat penyebab sectional dengan tujuan untuk mengetahui
kanker seperti nikotin, tar, karbon gambaran upaya berhenti merokok pada
monoksida, dan lain-lain2. remaja di sebuah SMK Kecamatan
Kepanjen Kabupaten Malang.
Menurut hasil Riskesdas menunjukkan
adanya peningkatan perokok usia >10 Populasi dan Sampel
tahun setiap tahunnya pada tahun 2007 Populasi dalam penelitian ini adalah siswa
perokok sebanyak 34,2% dan pada tahun yang bersekolah di sebuah SMK
2013 menjadi 36,3%3. Jawa Timur pada Kecamatan Kepanjen Kabupaten Malang
tahun 2013 menempati urutan 17 dari 33 yang berjumlah 837 siswa dengan
provinsi dengan jumlah perokok sebanyak menggunakan pendekatan simple random
23,9%, sedangkan untuk Kabupaten sampling didapatkan jumlah 392 sebagai
Malang menempati urutan 6 dari 10 besar sampel
Kota maupun Kabupaten yang berada di
Jawa timur4. Instrumen Penelitian
Penelitian ini menggunakan instrumen
Adanya alasan gangguan kesehatan dan kuesioner yang berasal dari literature
kerugian ekonomi hampir merata review dengan jumlah pertanyaan 10 item
ditemukan pada merokok yang ingin untuk variabel perilaku merokok dan 15
menghentikan kebiasaannya5. Hal tersebut item untuk variabel upaya berhenti
sesuai dengan hasil survei yang telah merokok, yang sebelumnya di uji
dilakukan oleh lembaga menanggulangi menggunakan uji validitas I-CVI dan uji
masalah merokok (LM3) yang realibilitas Test-retest.
menyatakan bahwa terdapat 66,2%
perokok yang menyatakan pernah Analisis Data
mencoba berhenti merokok namun gagal, Analisis data pada penelitian ini adalah
hal tersebut dikarenakan ketidaktahuan univariat, yang menghasilkan data berupa
cara berhenti merokok, mengalami distribusi, frekuensi dan presentase.
kesulitan konsentrasi dan terikat oleh
sponsor rokok6. HASIL DAN PEMBAHASAN
Distribusi Karakteristik Responden
Hasil wawancara yang dilakukan 7 dari Berdasarkan hasil dari tabel 4.1 dibawah
15 siswa pernah berhenti merokok dapat diketahui bahwa diantar 392 siswa,
sebelumnya dengan rata-rata berhenti 90,6% siswa berasal dari suku jawa.
selama 2 minggu, dikarenakan adanya Hampir sebagian responden mencoba
keinginan merokok setelah melihat teman merokok pada usia > 10 tahun tepatnya
mereka merokok. Oleh karena itu tujuan pada rentang usia 14-15 tahun.
dari penelitian ini adalah “ gambaran
upaya berhenti merokok pada remaja di Tabel 4.1 Distribusi frekuensi responden
sebuah SMK Kecamatan Kepanjen berdasarkan karakteristik
Kabupaten Malang”, dengan harapan responden. (n=392)
adanya penelitian ini dapat diketahui Variable Frequency Percentage
Items (n= 392) (%)
upaya berhenti merokok yang tepat oleh Umur
responden, sehingga dapat di jadikan 15 tahun 53 13,5%
masukan untuk mengurangi dampak 16 tahun 125 31,9%
17 tahun atau 214 54,6%
3

Vol. 3 No. 5 Oktober 2019 ISSN : 2089-4228

lebih ketergantungan nikotin dalam kategori


Kelas
Kelas 10 185 47.2% ringan sebanyak 144 siswa.
Kelas 11 207 52.8% Gambaran Upaya Berhenti Merokok
Suku pada Remaja di Sebuah SMK
Jawa 355 90,6%
Sunda 5 1,3% Kecamatan Kepanjen Kabupaten
Madura 28 7,1% Malang
Lainnya 4 1%
Usia pertama kali merokok
<10 tahun 113 28,8% Tabel 4.3 Distribusi frekuensi responden
>10 tahun 279 71,2% berdasarkan upaya berhenti
Keluarga yang Merokok
Ayah 262 66.8% merokok di sebuah SMK
Kakak 34 8.7% Kecamatan Kepanjen
Paman 6 1.5% Kabupaten Malang. (n=392)
Kakek 1 0.3%
Variable Items Frequency Percentage
Tidak satupun 89 22.7%
(n= 392) (%)
Upaya berhenti merokok sebelumnya
ANALISIS UNIVARIAT Pergi ke dokter 21 5,4%
Meminta bantuan
Gambaran Perilaku Merokok pada kepada tim kesehatan 10 2,6%
Remaja di Sebuah SMK Kecamatan sekolah
Kepanjen Kabupaten Malang Meminta bantuan
53 13,5%
kepada teman
Diri sendiri 296 75,5%
Tabel 4.2 Distribusi frekuensi responden Lainnya 12 3,1%
berdasarkan perilaku merokok Upaya berhenti merokok 12 bulan terakhir
Meminum resep obat
di sebuah SMK Kecamatan dari dokter atau obat- 75 19,1%
Kepanjen Kabupaten Malang. obat tradisional
Melakukan konseling 56 14,3%
(n=392) Mengkonsumsi terapi
Variable Items Frequency Percentage 70 17,9%
pengganti nikotin
(n= 392) (%) Beralih ketembakau
Kategori perilaku merokok 12 3,1%
tanpa asap
< 10 batang per hari 325 82,9% Lainnya 179 45,7%
>10 batang per hari 59 15.1% Meminta Bantuan dalam Berhenti Merokok
>31 batang per hari 8 2,0% Orang tua 97 24,7%
Tempat biasa merokok Teman 246 62,8%
Rumah 155 39,5% Lainnya 49 12,5%
Sekolah 9 2,3% Cara Mendukung dalam Berhenti Merokok
Kafe 154 39,3% Dukungan informasi 215 54,8%
Lainya 74 18,9% Dukungan instrumental 86 21,9%
Tempat biasa merokok di luar sekolah Dukungan emosional 41 10,5%
Warung kopi 301 76,8% Dukungan penghargaan 32 8,2%
Kantin luar sekolah 41 10,5% Lainnya 18 4,6%
Tempat-tempat umum 28 7,1% Upaya Pengalihan Perhatian
Lainnya 22 5,6% Olahraga 163 41,6%
Tempat biasa merokok selama di sekolah Makan 100 25,5%
Toilet 131 33,4% Tidur 93 23,7%
Kantin sekolah 43 11% Lainnya 36 9,2%
Lobi sekolah 14 3,6% Upaya Pengalihan Perhatian pada Zat Lainnya
Lainnya 204 52% Tidak ada 311 79,3%
Pemicu Merokok Alkohol 51 13%
Lainnya 30 7,7%
Saat bersama teman 179 45,7%
Saat akan ujian 16 4,1% Berkaitan dengan (tabel 2), hampir
Setelah makan 148 37,8% seluruh responden pernah berhenti
Lainnya 49 12,5% merokok selama satu bulan sebanyak 179
Di antara 392 siswa, Hampir seluruh siswa. Sedangkan hampir seluruh siswa
responden mengatakan memiliki teman mengatakan bahwa selama berhenti
merokok (75%) sebanyak 179 siswa di merokok mereka tidak memiliki niat yang
kelasnya, sedangkan pada lingkungan kuat sehingga sebagian besar responden
sosial mereka meliki teman perokok mengalami relapse sebanyak 268 siswa,
(75%) sebanyak 153 siswa. Hampir dan sebagian besar siswa juga mengalami
sebagian responden memiliki tanda-tanda kesulitan dalam mengontrol keinginan
berhenti merokok sebanyak 251 siswa,
4

Vol. 3 No. 5 Oktober 2019 ISSN : 2089-4228

kebanyak siswa beralasan gagal berhenti individu yang mengkonsumsi rokok lebih
merokok disebabkan oleh perokok lainnya dari 31 batang setiap harinya
(49,2%), adanya kegiatan (44,9%) dan
lainnya (6%). Penelitian ini juga menemukan tempat
biasanya responden merokok baik di
PEMBAHASAN sekolah maupun luar sekolah. Hampir
Karakteristik responden seluruh responden mengatakan sering
Prevalensi merokok tertinggi pada remaja merokok dirumah, Banyaknya responden
berasal dari suku Jawa. Bagi laki-laki yang merokok dirumah dikarenakan tidak
Jawa merokok dikaitkan sebagai simbol adanya larangan dari keluarga sehingga
kedewasan dan dapat memberikan membuat remaja merasa nyaman untuk
identitas laki-laki normal dengan adanya merokok di rumah11. Penelitian ini sejalan
kepercayaan diri dan kejantanan saat dengan penelitian yang dilakukan oleh
mereka merokok7. Selain itu perilaku Ediana12 yang menyatakan bahwa banyak
merokok di Jawa umumnya diperkenalkan remaja merokok di rumah karena tidak
sejak kecil dan hampir setiap hari8. adanya larangan dari merokok di rumah,
hal ini disebabkan oleh sikap, perceive
Usia inisasi pada penelitian ini banyak behavioral, dan peranan orang tua dalam
terjadi pada usia > 10 tahun dan lingkungan keluarga.
cenderung lebih tua dibandingkan
penelitian sebelumnya yang dilakukan Sedangkan saat berada di luar sekolah
oleh8, tepatnya banyak siswa yang ditemukan bahwa hampir seluruh
mencoba merokok pada usia 14-15 tahun. responden merokok di warung kopi,
Rentang usia 12-15 tahun merupakan warung kopi menurut remaja merupakan
tahap yang mudah terpengaruh oleh hal- sebuah gaya hidup dimana mereka dapat
hal yang mereka anggap menarik, salah berkumpul, bermain, berbincang-bincang,
satunya rokok. Selain itu remaja pada meningkatkan status sosial maupun
masa ini belum memiliki pendirian yang sebagai sarana untuk mencari inspirasi
kuat sehingga mudah terpengaruh dan sebagai tempat untuk mencari
terhadap perilaku merokok karena kebebasan yang tidak mereka dapatkan di
sebagian remaja beranggapan bahwa rumah13. Penelitian ini sesuai dengan
merokok merupakan salah satu cara agar penelitian yang dilakukan oleh Wahyudi8,
mereka diterima dalam lingkungan yang mengatakan bahwa warung kopi
sosialnya9. merupakan sarana interaksi baik sesama
teman maupun kerabat dan juga warung
Gambaran Perilaku Merokok pada kopi merupakan trigger merokok pada
Remaja di sebuah SMK Kecamatan remaja.
Kepanjen Kabupaten Malang Dan saat berada di sekolah sebagian besar
responden merokok di toilet, perilaku
Terkait perilaku merokok sebagian besar merokok di toilet merupakan individu
responden termasuk dalam kategori yang suka berfantasi dimana mereka
perokok aktif dengan jumlah konsumsi < merasa lebih nyaman untuk merokok di
10 batang, jumlah tersebut tersebut dapat toilet saat jam sekolah14. Selain itu adanya
dikategorikan sebagai perokok ringan. PERDA nomor 5 tahun 2018 tentang
Perokok ringan adalah individu yang kawasan tanpa asap rokok sehingga
mengkonsumsi rokok antara 1-10 batang membuat individu mencari tempat yang
setiap harinya10. Selain itu sebagian kecil lebih aman yang berada di dalam sekolah
responden merokok dengan jumlah > 31 misalnya toilet sekolah.
batang, maka responden tersebut dapat Paparan asap dari teman perokok memicu
dikategorikan sebagai perokok sangat remaja untuk merokok, hal tersebut
berat. Perokok sangat berat adalah merupakan salah satu ciri remaja dimana
pada masa remaja, mereka lebih banyak
5

Vol. 3 No. 5 Oktober 2019 ISSN : 2089-4228

menghabiskan waktu bersama dengan manfaat baik jangka panjang maupun


teman-temannya, sehingga jika banyak jangka pendek yang bisa langsung
teman responden adalah perokok maka dirasakan oleh responden, individu yang
akan adanya keinginan merokok setelah pernah berhenti merokok minimal 5 hari
melihat teman mereka merokok15. Selain memiliki kemungkinan besar berhasil
itu saat berkumpul bersama teman adanya berhenti merokok di masa depan
ajakan atau tawaran merokok membuat dikarenakan adanya proses identifikasi
responden sulit untuk menolak sehingga faktor-faktor penyebab kekambuhan yang
membuat responden ikut merokok16. dapat dicegah pada upaya berhenti
merokok selanjutnya20.
Gambaran Upaya Berhenti Merokok
Pada Remaja di Sebuah SMK Pada upaya berhenti merokok yang
Kecamatan Kepanjen Kabupaten dilakukan oleh responden dalam
Malang penelitian ini adalah dengan
mengandalkan diri sendiri, yaitu
Diantara 392 siswa, 136 siswa pernah melakukan pengalihan perhatian seperti:
mencoba berhenti merokok sebanyak satu mengurangi jumlah konsumsi rokok,
kali, adanya riwayat berhenti merokok melakukan aktivitas olahraga, menunda
sebelumnya sangat diperlukan dalam waktu konsumsi dan mengalihkan
melakukan upaya berhenti merokok perhatian selama upaya berhenti merokok
selanjutnya, hal ini berfungsi untuk (Graha, 2010)21. Upaya berhenti merokok
menentukan niat dan menentapkan dengan mengurangi asupan nikotin dinilai
tanggal untuk berhenti merokok17. kurang efektif, selama proses berhenti
Penelitian ini sesuai dengan penelitian merokok banyak responden yang kambuh
yang dilakukan oleh Chaiton18 yang disebabkan adanya sisa-sisa zat nikotin
menyatakan bahwa diperikarakan bahwa yang terdapat dalam tubuh individu
perlu 5-7 kali sebelum berhenti merokok sehingga saat melihat teman merokok
secara total, selain itu pengalaman gagal timbulah keinginan merokok
berhenti merokok sebelumnya diperlukan menyebabkan mereka mudah relapse.
untuk upaya selanjutnya.
Sedangkan untuk upaya berhenti merokok
Selama proses berhenti merokok sebagian 12 bulan terakhir sebagian responden
besar responden menyatakan bahwa masih melakukan pengalihan upaya
memiliki niat yang kurang kuat hal ini berhenti merokok dan sebagian lagi
disebabkan kurangnya dukungan dari meminum obat dari dokter atau obat-
lingkungan sekitar dan peraturan tentang obatan herbal, hal ini digunakan remaja
kawasan tanpa asap rokok di tempat- untuk beradaptasi dengan perubahan yang
tempat umum dekat sekolah. Hal tersebut terjadi pada tubuh selama menjalani
berbeda dengan penelitian yang dilakukan proses berhenti merokok dengan tujuan
oleh19 Akmal dkk yang menyatakan menghilangkan kebiasaan merokok22,
bahwa niat kurang kuat ditimbulkan adanya responden yang mengkonsumsi
karena tidak adanya keinginan yang resep dari dokter atau obat-obatan herbal
berasal dari dalam diri sendiri, melainkan biasaya mereka mengalami dampak dari
berasal dari pengaruh dan dukungan putus nikotin dan adanya masalah
lingkungan. kesehatan yang sedang mereka alami.
Hasil penelitian ini sejalan dengan
Adanya pengetahuan akan bahaya penelitian yang dilakukan oleh23 yang
merokok serta pengalaman sakit yang menyatakan bahwa banyak responden
pernah diderita responden membuat yang melaporkan berhenti sendiri tanpa
responden memiliki keinginan untuk bantuan orang lain dengan diikuti
berhenti merokok. Saat berhenti merokok beberapa metode lainnya.
sebagian besar responden akan memiliki
6

Vol. 3 No. 5 Oktober 2019 ISSN : 2089-4228

Selama proses berhenti merokok hampir hormon untuk mengimbangi kadar nikotin
seluruh responden meminta bantuan dalam tubuh selama berolahraga28.
kepada temannya hal ini dikarenakan
mereka cenderung lebih dekat dengan Selama proses berhenti merokok, adanya
teman dan sering menghabiskan waktu pembatasan dalam konsumsi rokok
bersama24. Selain itu meminta bantuan membuat beberapa responden
kepada teman akan lebih efektif mengadopsi perilaku memberontak
dikarenakan pada masa ini remaja seperti: mengkonsumsi minuman alkohol,
memerlukan banyak teman dengan hal ini disebabkan adanya dampak dari
adanya pengakuan dari lingkungan sosial putus nikotin29, sehingga membuat
membuat mereka masih merasa diterima individu mencari pelampiasan dalam
di lingkunganya walaupun sudah tidak mengurangi dampak dari berhenti
merokok lagi. Dukungan sosial berfungsi merokok. Selain itu adanya upaya
untuk mengurangi gejala penarikan akibat berhenti merokok dengan menggunakan
putus nikotin ataupun dapat mengurangi alkohol akan sulit untuk berhenti merokok
risiko kekambuhan dan sebaliknya25. sehingga diperlukannya penanganan
Penelitian ini sama dengan penelitian khusus untuk responden dengan
yang dilakukan oleh Tsalits26 yang penggunaan zat psikoaktif.
menyatakan bahwa adanya hubungan
dukungan teman sebaya terhadap niat dan Hampir seluruh responden dalam upaya
perilaku kontrol diri dalam upaya berhenti berhenti merokok ini mengalami kesulitan
merokok, apabila seorang remaja selama proses berhenti. Pada masa
mendapatkan dukungan dari teman sebaya remaja, remaja merupakan masa transisi
yang positif maka membuat remaja dari anak-anak menuju dewasa selama
memiliki niat berhenti merokok yang masa ini mereka mengalami
sangat kuat. perkembangan fisik, kognitif, dan
psikososial atau biasa disebut remaja
Dalam meminta bantuan kepada teman merupakan masa emosional labil sehingga
sebagian besar responden mendapatkan dengan adanya persepsi terhadap
dukungan informasi, dukungan informasi ancaman, evaluasi perilaku sehat, self
ini berupa nasehat dan peringatan jika efficacy dan keyakinan membuat remaja
ingin kembali merokok, adanya dukungan mudah relapse.
positif yang diberikan oleh teman dengan
memberikan pengetahuan dan Persepsi terhadap ancaman merupakan
pengalaman yang pernah mereka alami adanya pengetahuan dan pengalaman
selama proses berhenti merokok, hal yang pernah dialami selama sakit
tersebut akan membuat individu merasa sehingga membuat perokok merasa
nyaman dan tetap merasa di terima dalam terancam, namun saat sudah sembuh
lingkungan sosialnya selama proses perokok akan kembali merokok di
berhenti merokok27. karenakan sudah merasa kebal terhadap
penyakit tersebut dan tahu upaya apa yang
Terkait dengan upaya berhenti merokok akan dilakukan saat penyakit tersebut
hampir seluruh responden mengalihkan datang kembali. Perilaku evalusi sehat
perhatian pada olahraga. Olahraga dapat merupakan penggungah perilaku yang
membuat individu menjadi teralihkan membuat seorang berupaya berhenti
terhadap keinginan merokok dengan merokok. Namun, upaya berhenti
adanya peningkatan produksi hormone merokok ini tidak didukung oleh
endorphin yang mampu memperbaiki lingkungan sekitar akan menyebabkan
suasana hati menjadi lebih baik, selain itu niat responden menjadi lemah dengan
dapat mengurangi kadar nikotin dalam timbulnya efek putus nikotin dan
tubuh dan dapat mengubah salah satu keraguan dari teman sekitar sehingga
menyebabkan responden mudah relapse.
7

Vol. 3 No. 5 Oktober 2019 ISSN : 2089-4228

dalam upaya berhenti merokok, sebagian


Selain mengalami kesulitan dalam proses besar dari mereka juga meminta bantuan
berhenti merokok responden juga kepada lingkungan sekitar seperti teman
mengalami kesulitan dalam mengontrol dan keluarga, namun hampir seluruh
diri, mereka beralasan adanya keinginan responden mengalami relapse selama
merokok saat melihat perokok lainnya proses tersebut. Maka dengan adanya
yang merokok di depannya. Adanya penelitian ini diharapkan dapat dilakukan
keinginan merokok remaja dipicu oleh upaya pencegahan atau program berhenti
adanya waktu berkumpul bersama teman- merokok secara dini pada kalangan anak
teman, setelah mereka melihat salah satu maupun remaja dengan melibatkan orang
temannya menyalakan rokok akan tua, teman sebaya, perawat komunitas dan
timbulah keinginan untuk ikut departeman pemerintah terkait untuk
menyalakan rokok karena di dalam mengurangi dampak dari rokok.
tubuhnya masih terdapat zat-zat sisa
nikotin15. Selain itu, saat berkumpul DAFTAR PUSTAKA
bersama teman adanya ajakan ataupun 1. WHO (2015) Global Youth Tobacco
tawaran merokok dari teman membuat Survey (GYTS): Indonesia report
remaja sulit untuk menolak sehingga 2014, Who-Searo. doi:
penyebabkan remaja menjadi gagal http://www.searo.who.int/tobacco/do
berhenti merokok. cuments/ino_gyts_report_2014.pdf
2. Lian, tan yen and Dorotheo, U.
Banyaknya remaja yang merasa memiliki (2016) The Tobacco Control Atlas:
kepercayaan akan kemampuan diri ASEAN Region. Thailand: Publishing
sendiri, membuat remaja tidak of Suetawan Co., Ltd
memerlukan bantuan selama upaya 3. Balitbangkes (2013) „Riset
berhenti merokok selanjutnya. Hal ini Kesehatan Dasar‟, Badan Penelitian
dikarenakan adanya tugas perkembangan dan Pengembangan Kemenkes RI.
remaja yang mana remaja cenderung Jakarta.
ingin menjadi lebih mandiri dengan 4. Laksmiarti, T. et al. (2013) Riset
menyelesaikan masalahnya sendiri tanpa Kesehatan Dasar 2013 Dalam Angka
adanya bantuan dari orang lain, selain itu Provinsi Jawa Timur. Jakarta: Badan
selama masa ini remaja tidak ingin Litbangkes Kementerian Kesehatan
menerima bantuan dari orang lain RI.
disebabkan adanya rasa untuk 5. Rositaa, R., Suswardanya, D. L. and
mempertahankan sikap maskulinitas dan Abidin, Z. (2018) „Penentu
citra diri yang tak terkalahkan dalam Keberhasilan Berhenti Merokok pada
menyelesaikan masalah yang sedang Mahasiwa‟, Kesehatan Masyarakat,
dihadapinya. Penelitian ini berbeda 8(1), pp. 1–9. doi:
dengan penelitian yang dilakukan oleh 10.13140/RG.2.2.30690.84169
Ussher et al30. yang menyatakan bahwa 6. Fawzani, N. and Triratnawati, A.
sebagian besar remaja memerlukan (2005) „Terapi Berhenti Merokok
bantuan upaya berhenti selanjutnya (Studi Kasus 3 Perokok Berat)‟,
dikarenakan adanya kesulitan dalam Makara Kesehatan, 9(1), pp. 15–22.
mengontrol keinginan berhenti merokok 7. Ng, N., Weinehall, L. and Ohman, A.
dengan adaya pengaruh lingkungan (2007) „“If I don‟t smoke, I‟m not a
sekitar seperti: mendapatkan tawaran dari real man‟- Indonesian teenage boys”
teman sebaya, iklan dari media massa dan views about smoking‟, Health
lain-lain. Education Research, 22(September).
doi: 10.1093/her/cyl104.
KESIMPULAN DAN SARAN 8. Wahyudi, Y. (2018) „Survey Perilaku
Pada penelitian ini hampir seluruh Merokok Pada Remaja SMA di
responden mengandalkan diri sendiri Malang‟, jurnal keperawatan
8

Vol. 3 No. 5 Oktober 2019 ISSN : 2089-4228

muhammadiyah, 3(1). doi: DOI: Available at: ejournal.undip.ac.id.


10.30651/jkm.v3i1.1580} 20. Firzawati (2015) Faktor Upaya
9. Sarwono, S. W. (2013) Psikologi Berhenti Merokok Pada Perokok
Remaja. Jakarta: PT. Raja Grafindo Aktif Umur 15 Tahun Keatas Di
Persada. Indonesia. Indonesia.
10. Husain, A. (2008) Tobat Merokok 21. Graha, C. K. (2010) 100 Questions
Rahasia dan Cara Empatik Berhenti and Answers: Kolesterol. Jakarta:
Merokok. Depok: Pustaka Iman. PT. Elex Media Komputindo.
11. Lebang, O. S. and Prasetyo, S. 22. WHO (2014) A Guide For Tobacco
(2013) „Gambar Perilaku Merokok User To Quit. Switzerland: WHO
Pada Remaja Di SMU Wahyu Kota Press.
Makassar Sulawesi Selatan‟, FKM 23. WHO (2012) Gats | Indonesia.
UI. Jakarta: National Institut of Health
12. Ediana, D. (2018) „Faktor-Faktor Research and Development Ministr
yang Berhubungan Dengan Perilaku of Health.
Merokok Di Dalam Rumah Di 24. Melda, S. (2017) „Faktor-Faktor
Kelurahan Tarok‟, Human Care, 1(1) Penyebab Remaja Merokok (Studi
13. Kurniawan, A. and Ridlo, M. R. Kasus Remaja Laki-Laki Di
(2017) „Perilaku Konsumtif Remaja Kelurahan Karang Asam Ulu
Penikmat Warung Kopi‟, Sosiologi Kecamatan Sungai Kunjang Kota
DILEMA, 32(1), pp. 9–22. Samarinda)‟, 5(4), pp. 102–116.
14. Nasution, I. K. (2008) Perilaku 25. Creswell, K. G., Cheng, Y. and
merokok pada remaja. Sumatera Levine, M. D. (2015) „Original
Utara. investigation A Test of the Stress-
15. Muslimin et al. (2015) „Faktor- Buffering Model of Social Support in
Faktor Penyebab Perilaku Merokok Smoking Cessation : Is the
Siswa Di SMP Kecamatan Babat‟, Relationship Between Social Support
BK UNESA, 1, pp. 116–124. and Time to Relapse Mediated by
16. Mirnawati et al. (2018) „Perilaku Reduced Withdrawal Symptoms ?‟,
Merokok pada Remaja Umur 13-14 Nicotine & Tobacco Research, 17(5),
tahun‟, HIGEIA, 2(186), pp. 396– pp. 566–571. doi:
405. 10.1093/ntr/ntu192.
17. Panda, R. et al. (2014) „Factors 26. Tsalits, L. H. (2013) Hubungan
determining intention to quit Dukungan Teman Sebaya dan
tobacco : exploring patient responses Kontrol Perilaku Dalam Merokok
visiting public health facilities in Dengan Intensi Berhenti Merokok
India‟, Tobacco Induced Diseases. Pada Remaja SLTA. Muhammadiyah
Tobacco Induced Diseases, 12(1), Surakarta.
pp. 1–10. doi: 10.1186/1617-9625- 27. Shruthi, P. S. et al. (2017) „Role of
12-1. social support in tobacco cessation‟,
18. Chaiton, M. et al. (2016) „Estimating International Journal of Community
the number of quit attempts it takes Medicine and Public Health, 4(11),
to quit smoking successfully in a pp. 3942–3947. doi: 10.18203/2394-
longitudinal cohort of smokers‟, 6040.ijcmph20174802.
BMJ, pp. 1–9. doi: 10.1136/bmjopen- 28. Utami, A. (2018) „Hentikan
2016-011045. Kebiasaan Merokok dengan
19. Akmal, D., Widjanarko, B. and Olahraga‟, GLITZMEDIA.CO, April.
Nugraha, P. (2017) „Sikap Available
Mempengaruhi Niat Berhenti at:https://glitzmedia.co/post/wellness
Merokok pada Remaja SMA di Kota /workouts/hentikan-kebiasaan-
Bima‟, Promosi Kesehatan merokok-dengan-berolahraga.
Indonesia, 12(1), pp. 78–91. diakses pada tanggal 20 Juni 2019
9

Vol. 3 No. 5 Oktober 2019 ISSN : 2089-4228

Jam 01.00 WIB 10(1), pp. 119–127.


29. Wakefield, M., Cameron, M. and doi:10.1177/1524839907302736.
Murphy, M. (2009) „Potential for 30. Ussher, M. et al. (2013) „Urge to
Smoke-Free Policies in Social smoke over 52 weeks of abstinence‟,
Venues to Prevent Smoking Uptake Psychopharmacology, 226, pp. 83–
and Reduce Relapse: A Qualitative 89. doi: 10.1007/s00213-012-2886-7.
Study‟, Health Promotion Practice,

Anda mungkin juga menyukai