111-Article Text-293-1-10-20200118
111-Article Text-293-1-10-20200118
Abstrak
Abstract
The high smoking prevalence on the adolescents from year by year cause negative impact
on the health, that impact makes many adolescents try to stop smoking. The purpose of
this research is to the describe adolescents efforts to stop smoking. The kind of research
used was the descriptive with the approach cross sectional. There were two variables in
this study the smoking behavior, and efforts to stop smoking. The results of research
showed that 325 respondents included in category of active smokers with the number of
consumption of 1-10 cigarette, and usually consumed in the house, the coffe shop, and the
toilet school. In addition to the majority of the respondents often tried to quit up with their
own ways like: reducing the number of the consumption of cigarettes, and doing exercise,
but a lot of the respondents asked for help from friends and their parents failed to stop
smoking, but many of the respondents who had failed to stop smoking with reason such
as smokers still around and the activities. Many adolescents had tried to stop smoking on
their own effort but failed. The results of this study can be advised to the school related to
do cooperation with another sector in reduce the negative impact smoking through
schools‟ health unit.
kebanyak siswa beralasan gagal berhenti individu yang mengkonsumsi rokok lebih
merokok disebabkan oleh perokok lainnya dari 31 batang setiap harinya
(49,2%), adanya kegiatan (44,9%) dan
lainnya (6%). Penelitian ini juga menemukan tempat
biasanya responden merokok baik di
PEMBAHASAN sekolah maupun luar sekolah. Hampir
Karakteristik responden seluruh responden mengatakan sering
Prevalensi merokok tertinggi pada remaja merokok dirumah, Banyaknya responden
berasal dari suku Jawa. Bagi laki-laki yang merokok dirumah dikarenakan tidak
Jawa merokok dikaitkan sebagai simbol adanya larangan dari keluarga sehingga
kedewasan dan dapat memberikan membuat remaja merasa nyaman untuk
identitas laki-laki normal dengan adanya merokok di rumah11. Penelitian ini sejalan
kepercayaan diri dan kejantanan saat dengan penelitian yang dilakukan oleh
mereka merokok7. Selain itu perilaku Ediana12 yang menyatakan bahwa banyak
merokok di Jawa umumnya diperkenalkan remaja merokok di rumah karena tidak
sejak kecil dan hampir setiap hari8. adanya larangan dari merokok di rumah,
hal ini disebabkan oleh sikap, perceive
Usia inisasi pada penelitian ini banyak behavioral, dan peranan orang tua dalam
terjadi pada usia > 10 tahun dan lingkungan keluarga.
cenderung lebih tua dibandingkan
penelitian sebelumnya yang dilakukan Sedangkan saat berada di luar sekolah
oleh8, tepatnya banyak siswa yang ditemukan bahwa hampir seluruh
mencoba merokok pada usia 14-15 tahun. responden merokok di warung kopi,
Rentang usia 12-15 tahun merupakan warung kopi menurut remaja merupakan
tahap yang mudah terpengaruh oleh hal- sebuah gaya hidup dimana mereka dapat
hal yang mereka anggap menarik, salah berkumpul, bermain, berbincang-bincang,
satunya rokok. Selain itu remaja pada meningkatkan status sosial maupun
masa ini belum memiliki pendirian yang sebagai sarana untuk mencari inspirasi
kuat sehingga mudah terpengaruh dan sebagai tempat untuk mencari
terhadap perilaku merokok karena kebebasan yang tidak mereka dapatkan di
sebagian remaja beranggapan bahwa rumah13. Penelitian ini sesuai dengan
merokok merupakan salah satu cara agar penelitian yang dilakukan oleh Wahyudi8,
mereka diterima dalam lingkungan yang mengatakan bahwa warung kopi
sosialnya9. merupakan sarana interaksi baik sesama
teman maupun kerabat dan juga warung
Gambaran Perilaku Merokok pada kopi merupakan trigger merokok pada
Remaja di sebuah SMK Kecamatan remaja.
Kepanjen Kabupaten Malang Dan saat berada di sekolah sebagian besar
responden merokok di toilet, perilaku
Terkait perilaku merokok sebagian besar merokok di toilet merupakan individu
responden termasuk dalam kategori yang suka berfantasi dimana mereka
perokok aktif dengan jumlah konsumsi < merasa lebih nyaman untuk merokok di
10 batang, jumlah tersebut tersebut dapat toilet saat jam sekolah14. Selain itu adanya
dikategorikan sebagai perokok ringan. PERDA nomor 5 tahun 2018 tentang
Perokok ringan adalah individu yang kawasan tanpa asap rokok sehingga
mengkonsumsi rokok antara 1-10 batang membuat individu mencari tempat yang
setiap harinya10. Selain itu sebagian kecil lebih aman yang berada di dalam sekolah
responden merokok dengan jumlah > 31 misalnya toilet sekolah.
batang, maka responden tersebut dapat Paparan asap dari teman perokok memicu
dikategorikan sebagai perokok sangat remaja untuk merokok, hal tersebut
berat. Perokok sangat berat adalah merupakan salah satu ciri remaja dimana
pada masa remaja, mereka lebih banyak
5
Selama proses berhenti merokok hampir hormon untuk mengimbangi kadar nikotin
seluruh responden meminta bantuan dalam tubuh selama berolahraga28.
kepada temannya hal ini dikarenakan
mereka cenderung lebih dekat dengan Selama proses berhenti merokok, adanya
teman dan sering menghabiskan waktu pembatasan dalam konsumsi rokok
bersama24. Selain itu meminta bantuan membuat beberapa responden
kepada teman akan lebih efektif mengadopsi perilaku memberontak
dikarenakan pada masa ini remaja seperti: mengkonsumsi minuman alkohol,
memerlukan banyak teman dengan hal ini disebabkan adanya dampak dari
adanya pengakuan dari lingkungan sosial putus nikotin29, sehingga membuat
membuat mereka masih merasa diterima individu mencari pelampiasan dalam
di lingkunganya walaupun sudah tidak mengurangi dampak dari berhenti
merokok lagi. Dukungan sosial berfungsi merokok. Selain itu adanya upaya
untuk mengurangi gejala penarikan akibat berhenti merokok dengan menggunakan
putus nikotin ataupun dapat mengurangi alkohol akan sulit untuk berhenti merokok
risiko kekambuhan dan sebaliknya25. sehingga diperlukannya penanganan
Penelitian ini sama dengan penelitian khusus untuk responden dengan
yang dilakukan oleh Tsalits26 yang penggunaan zat psikoaktif.
menyatakan bahwa adanya hubungan
dukungan teman sebaya terhadap niat dan Hampir seluruh responden dalam upaya
perilaku kontrol diri dalam upaya berhenti berhenti merokok ini mengalami kesulitan
merokok, apabila seorang remaja selama proses berhenti. Pada masa
mendapatkan dukungan dari teman sebaya remaja, remaja merupakan masa transisi
yang positif maka membuat remaja dari anak-anak menuju dewasa selama
memiliki niat berhenti merokok yang masa ini mereka mengalami
sangat kuat. perkembangan fisik, kognitif, dan
psikososial atau biasa disebut remaja
Dalam meminta bantuan kepada teman merupakan masa emosional labil sehingga
sebagian besar responden mendapatkan dengan adanya persepsi terhadap
dukungan informasi, dukungan informasi ancaman, evaluasi perilaku sehat, self
ini berupa nasehat dan peringatan jika efficacy dan keyakinan membuat remaja
ingin kembali merokok, adanya dukungan mudah relapse.
positif yang diberikan oleh teman dengan
memberikan pengetahuan dan Persepsi terhadap ancaman merupakan
pengalaman yang pernah mereka alami adanya pengetahuan dan pengalaman
selama proses berhenti merokok, hal yang pernah dialami selama sakit
tersebut akan membuat individu merasa sehingga membuat perokok merasa
nyaman dan tetap merasa di terima dalam terancam, namun saat sudah sembuh
lingkungan sosialnya selama proses perokok akan kembali merokok di
berhenti merokok27. karenakan sudah merasa kebal terhadap
penyakit tersebut dan tahu upaya apa yang
Terkait dengan upaya berhenti merokok akan dilakukan saat penyakit tersebut
hampir seluruh responden mengalihkan datang kembali. Perilaku evalusi sehat
perhatian pada olahraga. Olahraga dapat merupakan penggungah perilaku yang
membuat individu menjadi teralihkan membuat seorang berupaya berhenti
terhadap keinginan merokok dengan merokok. Namun, upaya berhenti
adanya peningkatan produksi hormone merokok ini tidak didukung oleh
endorphin yang mampu memperbaiki lingkungan sekitar akan menyebabkan
suasana hati menjadi lebih baik, selain itu niat responden menjadi lemah dengan
dapat mengurangi kadar nikotin dalam timbulnya efek putus nikotin dan
tubuh dan dapat mengubah salah satu keraguan dari teman sekitar sehingga
menyebabkan responden mudah relapse.
7