Anda di halaman 1dari 10

PRAKTIKUM

FISIKA DASAR II
“Percobaan E-4 Hukum Kirchoff”
Disusun Oleh:
BAGUS PERDANA
NIM:
2020250032

LABORATORIOM FISIKA FAKULTAS


TEKNIK
UNIVERSITAS DARMA PERSADA
ABSTRAK
Telah dilakukan praktikum fisika dasar II dengan judul
percobaan “Percobaan E-2 Kapasitansi Kapasirtor ”.
Praktikum ini dilaksanakan di Laboratorium Fisika
Fakutatas Teknik Univeristas Darma Persada. Praktikum
ini bertujuan agar para praktikan mampu memahami
konsep dasar dalam hukum kirchoff, mampu menerapkan
hukum kirchoff pada rangkaian listrik yang lebih kompleks
,dan mengukur besarnya arus maupun tegangan listrik pada
suatu rangkain listrik. Langkah percobaan hukum kirchoff
pada rangkaian lebih kompleks ini yang pertama menyusun
rangkaian menjadi rangkaian seri, yang kedua berilah
tegangann sebesar 2 hingga 10 Vdc. lalu mengukur besar
tegangan daru masing-masing resistor, dijumlahkan lalu di
banding dengan Vsumbernya. Lalu ukur juga nilai besar arus
yang mengalir pada rangkaiannya. kemudian Hitung nilai
resistansi total , tegangan pada masing-masing resistor , dan
arus yang mengalir pada rangkaian dengan menggunakan
rumus hukum Ohm.
PERCOBAAN–E4 HUKUM KIRCHOFF

1. Tujuan
Setelah melakukan praktikum ini diharapkan
mahasiswa dapat memahami tentang:
a. Hukum kirchoff

b. Mampu menerapkan hukum kirchoff pada

listrik yang lebih kompleks.


c. Mengukur besarnya arus maupun tegangan

listrik pada suatu rangaian listrik.


2. Dasar Teori
Fisikawan Jerman (1824-1827) yang
berkontribusi pada pemahaman konsep dasar teori
rangkaian listrik, spektroskopi, dan emisi radiasi
benda hitam yang dihasilkan oleh benda-benda yang
dipanaskan.
Kaidah pertama kirchoff “Pada setiap
percabangan dalam rangkaian listrik, jumlah aljabar
dari arus-arus listrik haruslah sama dengan nol”
Gambar 1. Kelestarian muatan.
Kaidah kedua kirchoff “Jumlah aljabar dari
perubahan-perubahan potensial sepanjang lintasan
tertutup dalam suatu rangkaian listrik haruslah sama
dengan nol”.

Gambar 2. Rangkaian tertutup.


Pemecahan masalah dalam kaidah kirchoff
untuk rangkaian listrik yang komplek:
• Jika arah arus belum diketahui, maka kita boleh
menentukan arah arus sementara dalam
rangkaian. Jika nantinya melalui perhitungan
diperoleh arus negative, maka arah arus yang
benar adalah arah yang berlawanan dengan arah
arus yang telah kita tentukan tadi.
• Arah putaran simpal juga boleh dipilih
sembarang.
• Jika resistor dilintasi simpal arah arus, maka
perubahan potensial bernilai negative (-iR) >>
karena mengalami penurunan potensial, dan
sebaliknya.
• Jika tempat kedudulam GGL dilintasi dalam arah
GGL, maka perubahan potensial bernilai positif
(+𝜀) >> karena mengalami kenaikan potensial,
dan sebaliknya.
Analisa Rangkaian seperti pada gambar 3 dapat
dilakukan dengan beberapa langkah.

• Langkah 1: Tentukan arah arus 𝑖1, 𝑖2, 𝑑𝑎𝑛 𝑖3


secara sembarang.
• Langkah 2 : Gunakan kaidah percabangan pada
titik D misalnya 𝑖1 + 𝑖3 − 𝑖2 = 0 … … … … … (1)
• Langkah 3 : Pilih simpal I dan simpal II serta arah
putarannya secara sembarang.
• Langkah 4 : Gunakan kaidah simpal I:

𝜀1 − 𝑖1𝑅1 + 𝑖3𝑅3 = 0 … … … … … (2)


• Langkah 5 : Gunakan kaidah simpal II:

−𝜀2 − 𝑖3𝑅3 − 𝑖2𝑅2 = 0 … … … … … (3)


• Langkah 6: Mengolah ketiga persamaan tadi,
sehingga dapat diperoleh hasil-hasil sbb (silahkan
dibuktikan)

Gambar 3. Analisa Rangkaian.


• Catatan: Bila diperoleh arus yang bernilai
negative, maka berarti arah arus yang benar
adalah berlawanan dengan arah arus yang telah
ditentukan sebelumnya.
3. Metode Percobaan
1. Susunlah rangkaian seperti gambar 3 di
atas.
2. Berilah tegangan sebesar 2-10 VDC

3. Ukur besar arus pada masing-masing

resistor (IR1, IR2, IR3) dan jumlahkan


kemudian bandingkan dengan arus pada
rangkaian (ITOTAL).
4. Ukurlah besar tegangan pada rangkaian

(V).
5. Cari nilai resistansi pengganti
(RPENGGANTI), Arus pada masing-masing
resistor (IR1, IR2, IR3), dan tegangan pada
rangkaian (V) dengan menggunakan
rumus hukum Ohm.
4.Data dan Analisis
• R1= Coklat, coklat, hitam, emas
• R2 = Coklat, merah, hitam, emas
• R3 = Coklat, orange, hitam, emas

5. Percobaan
No Vsumber IR1 IR2 IR3 ITotal R1 R2 R3
1 4 0.06A 0.06A 0.05A 0.17A 11.00 12.00 13.00
2 6 0.09A 0.09A 0.08A 0.26A 11.00 12.00 13.00
3 8 0.12A 0.12A 0.10A 0.34A 11.00 12.00 13.00
4 10 0.15A 0.15A 0.13A 0.43A 11.00 12.00 13.00
5 12 0.18A 0.18A 0.15A 0.51A 11.00 12.00 13.00
6. Pembahasan
Dari pengukuran yang saya lakukan di dapati bahwa
pada rangkaian seri hukum kirchoff terlihat peningkatan
arus listrik dari masing-masing Vdc dengan resistor yang
berbeda. Lalu terjadi peningkatan nilai pada besar tegangan
masing-masing resistornya (VR).
Pada rangkaian parallel hukum kirchoff saya mendapati
nilai besar arus listrik pada masing-masing resistor
mengalami penurunan dari resistor yang pertama hingga
yang ketiga. Namun, besar arus totalnya mengalami
kenaikan di setiap Vsumber yang meningkat pula.
7. Kesimpulan

1. Pada rangkain seri hukum kirchoff Hambatan (R)


berbanding lurus dengan tegangan (V) dan tegangan
berbanding terbalik dengan kuat arus (A). Semakin
besar hambatan,maka akan semakin besar pula
tegangannya, dan semakin besar hambatan maka
semakin kecil arus yang mengalir begitu pula
sebaliknya.

2. Pada rangkaian parallel hukum kirchoff nilai I selalu


berubah di masing masing resistor dan juga V
sumbernya
8. Daftar Pustaka
Halliday & Resnick, Fisika 2, 1990, Jakarta,
Penerbit Erlangga

Modul Praktikum, Fisika Dasar 2, 2021, Jakarta,


Bangun Novianto S.T., M.T.

https://phet.colorado.edu/en/simulation/circuit-
construction-kit-dc

Anda mungkin juga menyukai