Anda di halaman 1dari 1

Syarat Perlindungan Desain Industri,

Desain Industri yang mendapat


perlindungan sebagaimana yang di
atur dalam Pasal 2 UU Desain
Industri adalah:
(1) Desain Industri diberikan untuk
Desain Industri yang baru;
(2) Desain Industri dianggap baru
Ada kesamaan antara hak cipta bidang apabila pada tanggal penerimaan
seni lukis (seni grafika) dengan desain Desain Industri tersebut tidak sama
industri, akan tetapi perbedaannya dengan pengungkapan yang telah
akan lebih terlihat ketika desain ada sebelumnya;
industri itu dalam wujudnya lebih (3) Pengungakapan sebelumnya
mendekati paten. Jika desain industri sebagaimana dimaksud dalam ayat
itu semula diwujudkan dalam bentuk (2) adalah pengungkapan Desain
lukisan, karikatur atau gambar/grafik, Industri yang sebelum:
satu dimensi yang dapat diklaim a. tanggal penerimaan; atau
sebagai hak cipta, maka pada tahapan b. tanggal prioritas apabila
berikutnya ia disusun dalam bentuk permohonan diajukan dengan Hak
dua atau tiga dimensi dan dapat Prioritas telah diumumkan atau
diwujudkan dalam satu pola yang digunakan di Indonesia atau di luar
melahirkan produk materil dan dapat Indonesia.
diterapkan dalam aktivitas industri.
Dalam wujud itulah kemudian ia
dirumuskan sebagai desain industri.

Perlindungan hukum desain


Indistri Secara substantif, dalam
Undang-Undang Desain Industri
terdiri dari 57 pasal tersebut
mengatur beberapa hal penting
Desain Industri adalah bagian berkaitan dengan definisi tentang
dari Hak Kekayaan pendesain, persyaratan
Intelektual. Perlindungan atas perlindungan desain industri,
Perlindungan Hukum desain industri didasarkan pengecualian perlindungan desain
pada konsep pemikiran bahwa industri, subyek, lingkup hak,
lahirnya desain industri tidak permohonan pendaftaran
Perlindungan hukum Desain terlepas dari kemampuan pembatalan dan penyelesaian
Industri tidak lepas dari kreativitas cipta, rasa dan sengketa Desain Industri serta
bentuk negara Indonesia karsa yang dimiliki oleh sistem pendaftaran desain
sebagai negara hukum. manusia jadi ini merupakan industri, penyelesaian sengketa
Indonesia adalah negara produk intelektual manusia, dan dan penetapan sengketa
hukum demikian bunyi Pasal produk peradaban dunia.
1 ayat (3) Undang-Undang
Dasar 1945. Sebagai suatu
negara hukum maka segala
aspek kehidupan dalam
n g er tian kemasyarakatan, kenegaraan
Pe u s tri
nI n d dan pemerintahan harus
Desai
berdasarkan atas hukum.
Penggunaan hak desain industri tanpa izin dapat
berupa membuat, menjual, mengimpor, mengekspor, dan
UU No.
31 Tahu mengedarkan desain industri yang terdaftar. Dari hal
n 2000 tersebutlah sengketa desain industri kemudian muncul,
baik dari aspek keperdataan maupun aspek pidana.
PENGERTIAN
Tentang
Desain
Desain Industr
Industr i Pasal 1
ayat 1
tentang
garis at
bentuk,
au warn
i adalah
konfigu
suatu k
rasi, ko
reasi DESAIN INDUSTRI
atau ga a, atau
g
mposisi Dalam konteks desain industri,
bungan a r i s dan war
berbent
u
dari pad
anya ya
na, sengketa dapat diartikan sebagai Sengketa di bidang desain industri di Indonesia sedikit

diemen k t i ga dimen n g
diusut melalui jalur hukum oleh pihak yang merasa
si yang
m emberik
si atau
du a
perselisihan antara para pihak dalam telah dirugikan untuk mendapatkan penyelesaian dari
dan dap an kesa
sengketa desain industri yang dihadapinya karena para
at dipak n kaitannya dengan hak desain industri, pihak yang dirugikan tidak memahami mekanisme dari
suatu p ai untu estetis
roduk, b k meng penyelesaian sengketa yang timbul di bidang desain
h asilka industri.
industr
i, atau k
arang, k
omodita n yang ditimbulkan oleh adanya
erajinan s
tangan. penggunaan hak desain industri oleh
pihak lain tanpa seizin dari pemegang
hak.
Dalam Pasal 9 ayat (1) Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2000 telah disebutkan
SENGKETA DESAIN INDUSTRI PENGERTIAN
bahwa:
Li n gkup Pemegang Hak Desain Industri memiliki hak eksklusif untuk melaksanakan Hak Desain
Ru ang Industri yang dimilikinya dan untuk melarang orang lain yang tanpa persetujuannya
PENYEBAB TERJADINYA
membuat, memakai, menjual, mengimpor, mengekspor, dan/atau mengedarkan barang
yang diberi Hak Desain Industri
1. Penggunaan desain tanpa hak, yaitu adanya kegiatan
PENYELESAIAN SENGKETA seseorang yang tidak memiliki hak atau tidak memiliki
CONTOH KASUS SENGKETA DESAIN INDUSTRI kewenangannya untuk menggunakan desain dalam proses
produksi barangnya tanpa dilandasi suatu alasan hukum
meliput yang sah. Pelanggaran seperti ini bentuknya berupa
i fenom Pada dasarnya, penyebab
manusi ena ben peniruan dari aslinya, yaitu peniruan desain produk
a, menc da buat
hari sep akup pe an timbulnya sengketa dibidang
erti sen ralatan tertentu sehingga produk yang bersangkutan mempunyai
corak d dok, gar sehari- desaian industri dapat meliputi
an m od pu, hing esensi yang sama dengan desaian yang asli atau juga berupa
peruma el teksti ga pada hal– hal sebagai berikut:
han hin l serta p esensi produksi barangnya hampir sama dengan
transpo gga bese akaian,
rt beser r t a alat-ala penampilan seolah – olah asli.
karena ta jarin t 1. Sengketa Desain Industri Kemasan
itu, desa g a nnya. O
yang lu in menc l eh Pelanggaran Pemakaian Desain
as, desa akup bi antara PT Ayam Geprek Benny Sujono dan 2. Persengketaan desain industri juga dapat disebabkan oleh
desain r i n produ d ang
ekayasa k, teksti Industri oleh PT Perusahaan Gas adanya perbedaan pendapat diantara pihak-pihak yang
, serta d l , grafis, Ruben Samuel Onsu
esain ko terkait dengan perikatan.
ta Negara Tbk
 Pelanggaran Pemakaian Desain 3. Bantahan atau permohonan Pencoretan Pendaftaran
Industri oleh PT Perusahaan Gas Desain
Dalam perkara ini, diketahui desain industri kotak Negara Tbk Di nomor 3, terjadi saling
kemasan yang dimiliki oleh Ruben Onsu gugat antara penemu desain industri
menyerupai desain industri kotak kemasan milik Penyelesaian Sengketa Desain
Benny Sujono. Kedua logo tersebut kalau dicermati sambungan pelindung pipa (sock Industri Jika Terjadi Pelanggaran
memiliki banyak persamaan, dari warna logo yang adaptor), M. Rimba Aritonang dengan Hukum Yang diatur dalam Undang-
mana warna yang lebih dominan ke orange dengan
PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) Undang Nomor 31 Tahun 2000: Penyelesaian melelui jalur Litigasi ini sesuai dengan
api sama berwarna merah, kemudian jika
dicermati lagi bentuk ayamnya tersebut begitu terkait dengan pemakaian temuan 1. Penyelesaian Sengketa Melalui ADR Pasal 46 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2000
mirip sekali pembedanya hanya terletak di gaya yang melanggar hukum. Atas gugatan 2. Penyelesaian Sengketa Melalui
yangmana penyelesaian melelui jalur ini berbeda
ayamnya, di lihat “Geprek Bensu” dengan kedua dengan penyelesaian sengketa biasa yang ada di
dengan nomor perkara Jalur Litigasi pengadilan umum. penyelesaian sengketa ini
tangan ayamnya di pinggang, sedangkan “I Am
Geprek Bensu” salah satu tangannya memberi 73/D.I/2012/PN.Jkt.Pst dengan 3. Penyelesaian Sengketa Secara dipersingkat, jadi tidak mengenal banding tetapi
hormat. penggugat M. Rimba Aritonang, Pidana
melalui tingkatan kasasi

menggugat PGN senilai Rp132,39


Miliar pada 14 November 2012.

Penyelesaian sengketa secara Pidana diatur


Putusan
dalam Pasal 53 UU No. 31 Tahun 2000 ,
Kemudian diatu rlebih lanjut dalam Pasal 53
Atas dasar Desain industri kemasan milik PT Ayam
Geprek Benny Sujono telah terdaftar dalam Daftar
ayat(2)
Umum Merek pada Direktur Merek dengan Nomor
IDM000643531 tertanggal 24 Mei 2019 untuk
melindungi produk dalam kelas 43. Majelis Hakim
Pengadilan Negeri Niaga pada Pengadilan Negeri
Jakarta Pusat mengabulkan gugatan pembatalan Kuasa hukum penggugat Di sisi lain, PGN dalam jawaban
pendaftaran desain industri dan ganti rugi yang
diajukan PT Ayam Geprek Benny Sujono kepada
menyatakan bahwa PGN telah di persidangan merasa
Ruben Samuel Onsu. menggunakan desain industri keberatan atas gugatan
sock adaptor milik kliennya tersebut. PGN yang diwakili oleh
untuk kepentingan perusahaan kuasa hukumnya Andreas Nahot
secara terus-menerus sejak Silitonga dkk menilai bahwa
tahun 2006 hingga gugatan desain industri yang dimiliki oleh
Perlindungan Hukum Sengketa    Penanggulangan Sengketa         dilayangkan. Adapun, penemu Rimba Aritonang sama sekali
Desain Industri  Desain Industri desain industri tersebut telah tidak memiliki keunikan atau
memegang hak desain industri kekhasan tersendiri dan tidak
Penanggulangan dari adanya sengketa desain dengan nomor pendaftaran ID ada perbedaannya dengan sock
Perlindungan Hukum dari adanya Sengketa Desain industri dapat dilakukan dengan Pemegang Hak
0009708 berjudul ‘Desain adaptor lainnya. Ia juga
Industri adalah pemegang Hak Desain Industri Milik Desain Industri dapat segera mendaftarkan
atau penerima Lisensi dapat menggugat siapa pun ciptaannya serta mempublikasikan Desain Sambungan Pelindung Pipa’. mengungkapkan bahwa tidak
yang dengan sengaja dan tanpa hak melakukan Industrinya secara seluas-luasnya, agar dapat Dalam surat gugatannya, adanya kebaruan sesuai dengan
perbuatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 diketahui oleh masyarakat banyak, atau pengguna
UU Desain Industri ke Pengadilan Niaga, berupa : produk, agar kasus pelanggaran Desain Industri
penggugat menyatakan PGN ketentuan Pasal 2 ayat (1), (2),
1. gugatan ganti rugi; dan/atau tidak dapat di klaim oleh pihak manapun, karena telah melanggar Pasal 46 ayat 1 dan (3) jo. Pasal 3 UU Desain
2. penghentian semua perbuatan sebagaimana Perlindungan Desain Industri secara publikasi, bisa Undang-undang No. 31 tentang Industri.
dimaksud dalam Pasal 9 UU Desain Industri. juga memperkecil terjadinya pelanggaran Desain
Industri.
Desain Industri.

Kendati demikian, pada Rabu 3 April 2013


Pengadilan Niaga Jakarta Pusat memutus
PGN untuk membayar ganti rugi terkait
desain industri sock adaptor. Pembayaran
ganti rugi tersebut sebesar Rp 180 juta
kepada penggugat, M. Rimba Aritonang.

Anda mungkin juga menyukai