Anda di halaman 1dari 14

Jurnal Bisnis

Volume 6 Nomor 1 – Oktober 2018


ISSN: 2338 - 0411

PENGARUH FAKTOR INTERNAL, EKSTERNAL ORGANISASI DAN


PENDANAAN TERHADAP MUTU PERGURUAN TINGGI DAN IMPLIKASINYA
PADA PENINGKATAN CITRA PERGURUAN TINGGI SWASTA DI SEKOLAH
TINGGI ILMU EKONOMI DAN BISNIS (STIEB) PERDANA MANDIRI
PURWAKARTA

Marhumi
Program Studi Administrasi Bisnis Politeknik Perdana Mandiri
Marhumi_04@yahoo.com

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) seberapa besarnya pengaruh faktor internal,
eksternal organisasi dan pendanaan terhadap mutu perguruan tinggi dan (2) seberapa besarnya
pengaruh faktor internal, eksternal organisasi dan pendanaan terhadap mutu perguruan tinggi melalui
citra perguruan tinggi.
Variabel yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah faktor internal organisasi (X 1), faktor
eksternal organisasi (X2), faktor pendanaan (X3), mutu perguruan tinggi (Y) dan citra perguruan
tinggi (Z). Metode penelitian yang digunakan adalah descriptive survey dan metode explanatory
survey. Populasinya adalah unsur pimpinan/pemangku keputusan dan dosen di STIEB Perdana
mandiri sebanyak 56 orang. Metode analisis data menggunakan analisis jalur (Path Analysis).
Variabel faktor internal organisasi (x1) mempunyai pengaruh langsung sebesar 20,34%,
pengaruh tidak langsung melalui hubungannya dengan Faktor Eksternal Organisasi (x2) sebesar
9,83%, dan Pengaruh tidak langsung melalui Faktor Pendanaan (x3) sebesar 3,33% Sehingga total
pengaruhnya adalah sebesar 33,50%. Variabel Faktor Eksternal Organisasi (x2) mempunyai
pengaruh langsung sebesar 12,65%, pengaruh tidak langsung melalui hubungannya dengan Faktor
Internal Organisasi (x1) sebesar 9,83% dan pengaruh tidak langsung melalui Variabel Faktor
Pendanaan (x3) sebesar 3,20%, sehingga total pengaruhnya sebesar 25,68%. Variabel Faktor
Pendanaan (x3) mempunyai pengaruh langsung sebesar 5,72%, sedangkan pengaruh tidak langsung
melalui hubungannya dengan Faktor Internal Organisasi (x1) sebesar 3,33% dan pengaruh tidak
langsung melalui Faktor Eksternal Organisasi (x2) sebesar 3,20%, sehingga total pengaruhnya
sebesar 12,25%. Hasil perhitungan Koefisien determinasi (R kuadrat) yang dinyatakan dalam
persentase mengambarkan besarnya kontribusi semua variabel bebas yaitu Faktor Internal
Organisasi (x1), Faktor Eksternal Organisasi (x2) dan Faktor Pendanaan (x3) dalam menentukan
variasi Mutu Perguruan Tinggi (Y) adalah sebesar 71,43%.

Kata kunci: faktor internal organisasi, faktor eksternal organisasi, faktor pendanaan, mutu perguruan
tinggi, citra perguruan tinggi

I. PENDAHULUAN Kenyataan yang ada dewasa ini menunjukkan


Proses globalisasi adalah persaingan mutu lulusan perguruan tinggi itu tidak selalu
bebas, dan karena itu tantangan yang harus dapat diterima dan mampu untuk bekerja
dihadapi perguruan tinggi adalah bagaimana sebagaimana yang diharapkan dunia kerja.
meningkatkan daya saing dalam menghasilkan Maraknya perguruan tinggi berpotensi
produk-produk bermutu yang dilandasi dengan merosotnya mutu lulusan, mengingats
penguasaanilmu pengetahuan dan teknologi. tandarisasi mutu lulusan tidak menjadi tujuan;

17
Jurnal Bisnis
Volume 6 Nomor 1 – Oktober 2018
ISSN: 2338 - 0411

tetapi hanya dilihat dari aspek kuantitas; yakni institusi publik yang memberikan pelayanan
bagaimana mendapatkan jumlah mahasiswa pendidikan bagi masyarakat. Perguruan tinggi
sebanyak-banyaknya. Begitupun dengan adalah lembaga pengembangan ilmu yang
diberlakukannya otonomi kampus;dimana bertujuan melahirkan masyarakat
perguruan tinggi negeri (PTN) dan swasta berpengetahuan, berkeahlian, kompeten, dan
(PTS) memiliki kesamaan di dalam terampil.
pengelolaan, sehingga ada kecenderungan Terdapat beberapa hal yang perlu
untuk mencari dana yang memadai; namun mendapat perhatian, yaitu perbaikan mutu
terkadang mengabaikan aspek mutu itu sendiri. pelayanan, penetapan langkah antisipasi dalam
Perguruan tinggi sebagai wadah untuk menjawab kebutuhan nyata masyarakat,
menggodog kader-kader pemimpin bangsa, perbaikan sistem kelembagaan yang lentur
terutama calon ekonom memerlukan suatu cara agar lebih mudah beradaptasi dan
pengelolaan yang berbeda dengan pengelolaan menyesuaikan diri dengan perubahan,
instansi non pendidikan, karena dalam wadah peningkatan efektivitas kerja sama kelompok
ini berkumpul orang-orang yang berilmu dan dan optimalisasi tim kerja di antara unit-unit
bernalar. Tanggung jawab pendidikan tidak yang terkait, penataan manajemen berdasarkan
saja beban pemerintah namun oleh seluruh kepemimpinan yang efektif, serta
lapisan masyarakat. Masalah penting yang pemberdayaan dan pengembangan sumber
harus diperhatikan adalah bagaimana daya manusia.
manajemen perguruan tinggi diatur dalam Keberadaan perguruan tinggi dalam
suatu manajemen yang rapi, efisien dan masyarakat di masa kini di mana segala sesuatu
transparan serta akuntabel, sehingga memiliki begitu terbuka, namun sekaligus juga begitu
arah yang jelas yakni mutu lulusan yang baik. rentan dengan berbagai masukan, baik
Peningkatan kemampuan untuk masukan positif maupun negatif, menuntut
mengelola dan mengembangkan perguruan perguruan tinggi harus mampu menampilkan
tinggi sudah sangat dirasakan perlu, termasuk citra positif sebagai institusi berkualitas yang
untuk menggunakan prinsip-prinsip peduli dengan kondisi masyarakat dan adaptif
manajemen modern yang berorientasi pada terhadap berbagai perkembangan maupun
mutu/kualitas. Bagi para pemilik dan pengelola tuntutan masyarakat.
Perguruan Tinggi, sistem manajemen mutu Citra positif bahwa perguruan tinggi
padahakekatnya berinti pada perbaikan terus memangmerupakan suatu institusi yang layak
menerus untuk memperkuat dan dipercaya akan menjadi salah satu faktor
mengembangkan mutu lulusan sehingga dapat pendukung utama keberhasilan suatu institusi
diserap oleh kalangan instansi dan pasar tenaga pendidikan tinggi untuk mampu
kerja. Krisis ekonomi dan moneter serta pasar mempertahankan keberadaannya serta
bebas telah menuntut untuk lebih cermat dalam mengembangkan berbagai programnya.
menentukan wawasan kedepan yang Citra positif yang tampil tentunya
didasarkan atas pertimbangan potensi, kendala, bukan sekedar citra yang sifatnya semu, tetapi
peluang dan ancaman yang menuntut untuk benar–benar merupakan suatu citra yang harus
lebih efektif dan efisien dalam bertindak. dimiliki suatu institusi pendidikan tinggi sesuai
Hal penting yang harus diperhatikan dengan potensi dan berbagai sumber daya yang
dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan dimilikinya.
tinggi yakni dengan menegaskan visi dan Peningkatan mutu dalam perguruan
orientasi, bahwa perguruan tinggi adalah tinggi tidak dapat dilihat sebagai proses yang

18
Jurnal Bisnis
Volume 6 Nomor 1 – Oktober 2018
ISSN: 2338 - 0411

dalam sekejap jadi. Kegiatan ini merupakan 2. Bagaimana strategi peningkatan mutu
sebuah proses jangka panjang yang Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi dan
membutuhkan perubahan organisasi dan Bisnis (STIEB) Perdana Mandiri.
restrukturisasi yang tidak boleh kepalang 3. Bagaimana peningkatan citra perguruan
tanggung. Komitmen untuk berubah ke arah tinggi di Sekolah Tinggi Ilmu
mutu yang lebih baik harus dipahami oleh Ekonomi dan Bisnis (STIEB) Perdana
semua level manajemen dan harus didasari Mandiri.
oleh kehendak mau berubah. Hal yang lebih 4. Seberapa besar pengaruh faktor internal
penting disamping kemauan mau berubah organisasi terhadap peningkatan mutu
adalah kenyamanan dalam melaksanakan perguruan Sekolah Tinggi Ilmu
peran dalam proses perubahan ini. Disamping Ekonomi dan Bisnis (STIEB) Perdana
level manajer yang harus paham dan tahu Mandiri.
tugasnya tentang perubahan ini, staf pun harus 5. Seberapa besar pengaruh faktor
tahu komitmen dari manajer mereka. eksternal organisasi terhadap
Salah satu faktor yang mempengaruhi peningkatan mutu Sekolah Tinggi Ilmu
mutu pendidikan adalah pendanaan, Untuk Ekonomi dan Bisnis (STIEB) Perdana
keberhasilan proses akuntabilitas kelembagaan Mandiri.
maka perlu dukungan pendanaan yang sesuai 6. Seberapa besar pengaruh faktor
dengan semangat akuntabilitas yaitu pendanaan terhadap mutu Sekolah
pendanaan yang bersifat block-funding, Tinggi Ilmu Ekonomi dan Bisnis
adanya kebebasan dan keluwesan dalam (STIEB) Perdana Mandiri.
penggunaan dana yang diarahkan kepada 7. Seberapa besar pengaruh faktor internal
pencapaian hasil yang optimal. Dengan
organisasi, faktor eksternal organisasi
demkian pendanaan yang berbasis kepada
dan faktor pendanaan terhadap mutu
keluaran (output/outcome based funding
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi dan
mechanism) menjadi penting karena adanya
Bisnis (STIEB) Perdana Mandiri.
beberapa alasan kebijakan yang kuat. Sebuah
8. Seberapa besar pengaruh mutu terhadap
pemikiran sedang dikembangkan untuk
citra Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi
bagaimana dana tersebut dapat diberikan
dan Bisnis (STIEB) Perdana Mandiri.
dalam bentuk block-funding, dan tidak dalam
bentuk seperti yang sekarang berlaku (itemized
Tinjauan Pustaka
allocation). Penetapan besarannya
Faktor-faktor Organisasional
menggunakan suatu formula dan kewenangan
Lingkungan organisasi adalah semua
penggunaan sepenuhnya ada pada pimpinan
elemen di dalam maupun di luar organisasi
institusi.
yang dapat mempengaruhi sebagian atau
Berdasarkan latar belakang diatas
keseluruhan suatu organisasi. Terdapat dua
maka rumusan masalah dalam penelitian ini
jenis klasifikasi lingkungan yakni lingkungan
adalah
internal dan lingkungan eksternal. Lingkungan
1. Bagaimana faktor internal organisasi,
internal yang berpengaruh langsung dalam
faktor eksternal organisasi dan faktor
organisasi meliputi karyawan/pegawai
pendanaan Sekolah Tinggi Ilmu
organisasi dalam, serta pimpinan manajer.
Ekonomi dan Bisnis (STIEB) Perdana
Lingkungan eksternal dibagi dua yaitu yang
Mandiri.
berpengaruh langsung dan tidak langsung.

19
Jurnal Bisnis
Volume 6 Nomor 1 – Oktober 2018
ISSN: 2338 - 0411

Contoh lingkungan eksternal yang (organizational resources) seperti proses dan


berpengaruh langsung adalah organisasi sistem perusahaan, termasuk strategi
pesaing, pemasok komunitas lokal, konsumer, perusahaan, struktur, budaya, manajemen
NGO dan lainnya. Sedangkan untuk contoh pembelian material, produksi/operasi,
lingkungan eksternal yang tidak berpengaruh keuangan, riset dan pengembangan,
langsung adalah kondisi politik, ekonomi dan pemasaran, sistem informasi, dan sistem
sosial. Lingkungan secara umum yang harus pengendalian), dan sumber daya fisik seperti
dianalisis kekuatannya oleh manajer karena (pabrik dan peralatan, lokasi geografis, akses
mempengaruhi pembuat keputusan dan terhadap material, jaringan distribusi dan
perencanaan adalah kekuatan teknologi, teknologi). Jika perusahaan dapat
ekonomi, demografi, sosial budaya serta mengoptimalkan penggunaan sumber daya
politik dan hukum. tersebut, maka ketiga sumber daya di atas
memberikan perusahaan sustained competitive
Faktor Internal Organisasi advantage.
Faktor internal adalah kejadian dan Lingkungan internal organisasi terdiri atas :
kecenderungan dalam suatu organisasi yang • Pemilik, adalah mereka yang secara historis
mempengaruhi manajemen, karyawan dan maupun hukum dinyatakan sebagai pemilik
budaya organisasi. Budaya organisasi adalah akibat adanya penyertaan modal, ide
nilai-nilai keyakinan dan sikap yang berlaku di ataupun berdasarkan ketentuan lainnya
antara anggota organisasi. dinyatakan sebagai pemilik organisasi.
Harris (2000:10) yang dimaksud dengan • TimManajemen, adalah orang-orang yang
lingkungan internal adalah faktor-faktor di menurut para pemilik organisasi atau
dalam organisasi yang dapat dikendalikan. perusahaan dinyatakan atau ditunjuk
Sedangkan lingkungan eksternal berkaitan sebagai pengelola organisasi untuk suatu
dengan kondisi lingkungan di luar organisasi, periode tertentu.
sehingga sulit dikendalikan (unpredictable). • Para Anggota atau Pekerja, adalah sumber
Wheelen dan Hunger (2000) Lingkungan daya manusia dari organisasi atau
internal terdiri dari struktur (structure), perusahaan yang bergelut dalam aktivitas
budaya (culture), sumber daya (resources). operasional perusahaan dan menjalankan
Lingkungan internal perlu dianalisis untuk tugas-tugas keseharian organisasi
mengetahui kekuatan (strength) dan berdasarkan apa yang telah ditetapkan oleh
kelemahan (weaknesses) yang ada dalam tim manajemen.
perusahaan. • Lingkungan Fisik Organisasi adalah
Menurut Peter et al., (1996) lingkungan sumber daya selain manusia yang dimiliki
internal perusahaan merupakan sumber daya perusahaan dan menjadi faktor pendukung
perusahaan (the firm’s resources) yang akan berjalannya sebuah aktifitas organisasi atau
menentukan kekuatan dan kelemahan perusahaan
perusahaan. Sumber daya perusahaan ini
meliputi sumber daya manusia (human Faktor Eksternal Organisasi
resources) seperti pengalaman (experiences), Faktor eksternal terdiri atas unsur-
kemampuan (capabilities), pengetahuan unsur yang berada di luar organisasi, dimana
(knowledge), keahlian (skill), dan unsur-unsur ini tidak dapat dikendalikan dan
pertimbangan (judgment) dari seluruh pegawai diketahui terlebih dahulu oleh manajer,
perusahaan, sumber daya perusahaan disamping itu juga akan mempengaruhi

20
Jurnal Bisnis
Volume 6 Nomor 1 – Oktober 2018
ISSN: 2338 - 0411

manajer di dalam pengambilan keputusan yang 3) Menurut James A.F. Stoner (1996:66),
akan dibuat. Faktor eksternal organisasi lingkungan eksternal terdiri atas unsur-
contohnya yaitu perubahan perekonomian, unsur yang berada di luar suatu organisasi,
peraturan pemerintah, perilaku konsumen atau yang relevan pada kegiatan organisasi
masyarakat, perkembangan teknologi, politik tersebut. Lingkungan eksternal dibagi atas
dan lain sebagainya.Faktor eksternal dibagi dua unsur yaitu unsur-unsur tindakan
menjadi dua yaitu faktor mikro dan faktor langsung (direct action) dan unsur-unsur
makro. Faktor eksternal mikro yaitu tindakan tak langsung (indirect action).
lingkungan yang mempunyai pengaruh
langsung terhadap kegiatan manajemen. Jenis Lingkungan Eksternal
Lingkungan eksternal makro yaitu lingkungan a. Lingkungan eksternal mikro (unsur-unsur
yang mempunyai pengaruh tidak langsung. tindakan langsung atau lingkungan
Lingkungan eksternal adalah khusus).
lingkungan yang berada di luar organisasi dan b. Lingkungan eksternal makro (unsur-unsur
perlu dianalisis untuk menentukan kesempatan tindakan tidak langsung atau lingkungan
(opportunities) dan ancaman (threath) yang umum)
akan dihadapi perusahaan. Terdapat dua Dalam lingkungan eksternal organisasi
perspektif untuk mengkonseptualisasikan terdapat beberapa komponen, diantaranya
lingkungan eksternal. yaitu :
Lingkungan eksternal merupakan • Pelanggan, adalah mereka yang secara
faktor eksternal organisasi yang saling langsung memanfaatkan,
mempertukarkan sumber dayanya dengan menggunakan, dan mengajukan
organisasi tersebut dan tergantung satu sama permintaan atas barang atau jasa yang
lain. Organisasi mendapatkan input (bahan ditawarkan oleh organisasi.
baku, uang, tenaga kerja) dari lingkungan • Pesaing,organisasi bisnis lain yang
eksternal, kemudian ditransformasikan menjalankan bisnis yang sama dengan
menjadi produk atau jasa sebagai output bagi organisasi yang kita jalankan. Karena
lingkungan eksternal. Definisi lingkungan bisnis yang dijalankan sama, maka
eksternal adalah sebagai berikut: pesaing merupakan tantangan
1) Chuck Williams, (2001:51) menjelaskan (sekaligus ancaman) yang dihadapi
bahwa lingkungan eksternal adalah semua organisasi dalam meraih pelanggan
kejadian di luar organisasi yang memiliki • Pemasok,adalah pihak yang terkait
potensi untuk mempengaruhi perusahaan. langsung dalam kegiatan bisnis dari
Lingkungan eksternal dibagi menjadi a) sebuah organisasi, khususnya
lingkungan khusus; b) lingkungan umum; organisasi bisnis yang melakukan
c) lingkungan yang berubah. kegiatan produksi barang jadi dari
2) T. Hani Handoko (1999:62) mengatakan berbagai jenis bahan baku.
bahwa lingkungan eksternal terdiri dari • Regulator, adalah pihak-pihak yang
unsur-unsur diluar organisasi yang berkepentingan dalam menciptakan
sebagian besar tak dapat dikendalikan dan keadaan dan kegiatan bisnis yang fair
berpengaruh dalam pembuatan keputusan dan aman bagi semua pihak yang ingin
oleh manajer. Lingkungan ekternal di bagi menjalankan bisnis
menjadi lingkungan eksternal mikro dan • Partner Strategis adalah perusahaan
lingkungan eksternal makro. lain yang menjalankan bisnis berbeda

21
Jurnal Bisnis
Volume 6 Nomor 1 – Oktober 2018
ISSN: 2338 - 0411

dengan perusahaan kita, akan tetapi jawabnya. Penggunaan dana


dapat secara bersama-sama menjadi pendidikan dapat
mitra kita dalam menjalankan bisnis dipertanggungjawabkan sesuai dengan
yang saling menguntungkan kedua perencanaan yang telah ditetapkan.
belah pihak Ada tiga pilar utama yang menjadi
• Pemerintah,adalah pihak yang atas prasyarat terbangunnya akuntabilitas,
legitimasi politik tertentu di suatu yaitu (1) adanya transparansi para
negara, diangkat dan bertugas untuk penyelenggara pendidikan dengan
mewujudkan masyarakat ke arah yang menerima masukan dan
lebih baik dalam pembangunan di mengikutsertakan berbagai komponen
segala bidang dalam mengelola pendidikan, (2)
adanya standar kinerja di setiap
Faktor Pendanaan institusi yang dapat diukur dalam
Pengelolaan dana pendidikan melaksanakan tugas, fungsi dan
berdasarkan pada prinsip-prinsip sebagai wewenangnya, (3) adanya partisipasi
berikut: untuk saling menciptakan suasana
1. Transparansi kondusif dalam menciptakan
Transparan berarti adanya keterbukaan pelayanan masyarakat dengan
sumber dana dan jumlahnya, rincian prosedur yang mudah, biaya yang
penggunaan, dan murah dan pelayanan yang cepat
pertanggungjawabannya harus jelas 3. Efektivitas
sehingga bisa memudahkan pihak- Efektivitas menekankan pada
pihak yang berkepentingan untuk kualitatif hasil suatu kegiatan.
mengetahuinya.. Beberapa informasi Pengelolaam dana pendidikan
keuangan yang bebas diketahui oleh dikatakan memenuhi prinsip
semua warga sekolah dan orang tua efektivitas kalau kegiatan yang
siswa misalnya rencana anggaran dilakukan dapat mengatur dana yang
pendapatan dan belanja sekolah tersefia untuk membiayai aktivitas
(RAPBS) bisa ditempel di papan dalam rangka mencapai tujuan
pengumuman di ruang guru atau di lembaga yang bersangkutan dan
depan ruang tata usaha sehingga bagi kualitatif outcomes-nya sesuai dengan
siapa saja yang membutuhkan rencana yang telah ditetapkan.
informasi itu dapat dengan mudah 4. Efisiensi
mendapatkannya. Orang tua siswa bisa Efisiensi lebih menekankan pada
mengetahui berapa jumlah dana yang kuantitas hasil suatu kegiatan.
diterima sekolah dari orang tua siswa Efisiensi adalah perbandingan yang
dan digunakan untuk apa saja dana terbaik antara masukan (input) dan
tersebut. keluaran (out put) atau antara daya dan
2. Akuntabilitas. hasil. Daya yang dimaksud meliputi
Akuntabilitas adalah kondisi tenaga, pikiran, waktu, biaya.
seseorang yang dinilai oleh orang lain Perbandingan tersebut dapat dilihat
karena kualitas performansinya dalam dari dua hal yaitu (a) dilihat dari segi
menyelesaikan tugas untuk mencapai penggunaan waktu, tenaga dan biaya,
tujuan yang menjadi tanggung pengelolaan dana pendidikan dapat

22
Jurnal Bisnis
Volume 6 Nomor 1 – Oktober 2018
ISSN: 2338 - 0411

dikatakan efisien kalau penggunaan diciptakan dari suatu obyek, orang atau
waktu, tenaga dan biaya yang sekecil- organisasi,
kecilnya dapat mencapai hasil yang c. Richard F. Gerson (1994) dalam Buchari
ditetapkan. (b) dilihat dari segi hasil, Alma (2008:54) memberikan definisi atau
Kegiatan pengelolaan dana pendidikan pengertian citra tentang bagaimana
dapat dikatakan efisien kalau dengan konsumen, calon konsumen, dan pesaing
penggunaan waktu, tenaga dan biaya melihat anda, reputasi anda adalah apa
tertentu memberikan hasil sebanyak- yang orang-orang katakan kepada pihak
banyaknya baik kuantitas maupun lain.
kualitasnya d. Philip Kotler (2009:299) memberikan
definisi atau pengertian citra sebagai
Mutu Perguruan Tinggi seperangkat keyakinan, ide, dan kesan
Mutu pendidikan ini dijelaskan pada pasal yang dimiliki oleh seseorang terhadap
1 ayat 17 UU RI Nomor 20 Tahun 2003 yang suatu objek,
menyatakan bahwa “Standar nasional e. Frank Jefkins dalam Soemirat & Adrianto,
pendidikan adalah kriteria minimal tentang 2007:114) memberikan definisi atau
sistem pendidikan di seluruh wilayah hukum pengertian citra sebagai kesan seseorang
Negara Kesatuan Republik Indinesia”. atau individu tentang sesuatu yang
Kriteria minimal standar nasional muncul sebagai hasil dari pengetahuan
pendidikan ini terdiri atas standar isi, proses, dan pengalamannya,
kompetensi lulusan, tenaga kependidikan, f. Soleh Soemirat & Elvinaro (2007:113)
sarana dan prasarana, pengelolaan, memberikan definisi atau pengertian citra
pembiayaan, dan penilaian pendidikan yang tentang bagaimana pihak lain memandang
harus ditingkatkan secara berencana (Pasal 35 sebuah perusahaan, seseorang, suatu
ayat 1 UU RI Nomor 20 Tahun 2003). komite, atau suatu aktivitas,
g. Buchari Alma (2008:55) memberikan
Citra Perguruan Tinggi definisi atau pengertian citra sebagai
Berikut ini beberapa definisi citra perguruan impresi, perasaan atau konsepsi yang ada
tinggi menurut para ahli pada publik mengenai perusahaan,
a. Huddleston dalam Buchari Alma, mengenai suatu obyek, orang atau
(2008:55) memberikan definisi citra mengenai lembaga,
dengan mengatakan sebagai berikut h. Suharta Abdul Manjid (2009:70)
:”Image is a set beliefs the personal memberikan definisi citra sebagai image
associate with an Image as acquired yang terbentuk dimasyarakat
trough experience”. Artinya: citra adalah (konsumen/pelanggan) tentang baik
serangkaian kepercayaan yang buruknya institusi.
dihubungkan denga sebuah gambaran
yang dimiliki atau didapat dari Kerangka Pemikiran
pengalaman, Perguruan tinggi merupakan salah satu
b. Bill Canton dalam S.Soemirat & organisasi jasa yang diharapkan dapat
Adrianto. E (2007:111) memberikan menghasilkan sumber daya manusia yang
definisi atau pengertian sebagai kesan, berkualitas. Kualitas merupakan salah satu
perasaan, gambaran diri publik terhadap faktor yang menetukan pemilihan produk oleh
perusahaan; kesan yang dengan sengaja masyarakat. Kualitas yang baik dapat

23
Jurnal Bisnis
Volume 6 Nomor 1 – Oktober 2018
ISSN: 2338 - 0411

menimbulkan kepercayaan konsumen dan Wheelen dan Hunger (2002:51)


menarik konsumen baru. Pada akhirnya memaparkan bahwa lingkungan internal
melalui kepuasan konsumenlah perusahaan perusahaan terdiri dari 3 dimensi, yaitu struktur
akan memperoleh keuntungan jangka (structure), budaya (culture) dan sumber daya
panjang.Berdasarkan kuaitas jasa yang organisasi (resources).
dicerminkan oleh dimensi kualitas pelayanan Dalam kajian ini lingkungan internal
yang baik, maka perguruan tinggi akan Perguruan Tinggi ebih melihat pada analisis
mendapat kepercayaan (trust) baik masyarakat internal yang dilakukan Pimpinan untuk
luas kualitasnya dan citra (image) perguruan mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan
tinggi juga sangat penting untuk dapat Perguruan Tinggi, yang selanjutnya digunakan
meningkatkan kepuasan pelanggan. untuk memperkirakan seberapa besar
Salah satu bagian yang penting kemampuannya mencapai tujuan. Variabel
diperhatikan oleh suatu organisasi adalah lingkungan internal Perguruan Tinggi disebut
lingkungan internalnya, karena melalui sebagai sebuah kekuatan apabila variabel yang
lingkungan internal ini dapat diketahui dievaluasi menjadikan Perguruan Tinggi
kekuatan (strengths) dan kelemahan memiliki keunggulan tertentu. Berikut gambar
(weakness) dari organisasi tersebut (Dess dan paradigma penelitian sebagai berikut:
Lumpkin, 2003:12)

Gambar 1.1 Paradigma Penelitian


H4 : Terdapat pengaruh faktor internal
Hipotesis Penelitian organisasi, faktor ekternal organisasi
Hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai dan faktor pendanaan organisasi
berikut: terhadap mutu perguruan tinggi
H1 : Terdapat pengaruh faktor internal H5 : Terdapat pengaruh mutu perguruan
organisasi terhadap mutu perguruan tinggi terhadap citra perguruan tinggi.
tinggi.
H2 : Terdapat pengaruh faktor ekternal
organisasi terhadap mutu perguruan
tinggi.
H3 : Terdapat pengaruh faktor pendanaan II. METODE PENELITIAN
organisasi terhadap mutu perguruan Penelitian ini adalah penelitian deskriptif
tinggi. dan verifikatif, penelitian deskriptif adalah

24
Jurnal Bisnis
Volume 6 Nomor 1 – Oktober 2018
ISSN: 2338 - 0411

penelitian yang bertujuan untuk memperoleh survey dan metode explanatory survey. Tipe
deskripsi tentang ciri-ciri variabel internal investigasi dalam penelitian ini adalah
organisasi, eksternal organisasi, pendanaan, causalitas. Unit analisis dalam penelitian ini
mutu perguruan tinggi dan citra perguruan adalah pimpinan perguruan tinggi/pemangku
tinggi. Sifat penelitian verifikatif adalah untuk tugas dan dosen. Penelitian ini termasuk pada
menguji kebenaran suatu hipotesis yang katagori crossectional, yaitu informasi dari
dilaksanakan melalui pengumpulan data di sebagian populasi (sampel responden)
lapangan, dimana dalam penelitian ini akan dikumpulkan langsung dari lokasi secara
menguji pengaruh internal organisasi, empirik dengan tujuan untuk mengetahui
eksternal organisasi dan pendanaan terhadap pendapat dari sebagian populasi terhadap
mutu perguruan tinggi dan implikasinya pada objek yang diteliti yaitu faktor internal
citra perguruan tinggi. organisasi, faktor eksternal organisasi,
Mengingat penelitian ini adalah pendanaan, mutu perguruan tinggi dan citra
deskriptif dan verifikatif, maka metode perguruan tinggi.
penelitian yang digunakan adalah descriptive

Operasionalisasi Variabel
VARIABEL DIMENSI INDIKATOR Ukuran SKALA
Faktor Internal Planning Perencanaan akademik Tingkat perencanaan Ordinal
Organisasi (X1) akademik
Perancanaan Tingkat perencanann
pengembangan kampus pengembangan
Perencanaan Perencanaan
infrastruktur pembangunan
infrastruktur
Organizing Pengembangan Pengembangan Ordinal
organisasi organisasi
Evaluasi pelaksanaan Tingkat evaluasi
tugas sesuai struktur

Actuating Pelaksanaan akademik Program pelaksanaan Ordinal


Akademik
Pelaksanaan Program pelaksanaan
administratif Administrasi
Pelaksanaan Program pelaksanaan
pengembangan kampus pengembangan
Controling Pengendalian terhadap Program pelaksanaan
mutu kampus pengendalian
Pengendalian terhadap Program pengendalian
struktur organisasi
Pengendalian akademik Program pelaksanaan
Akademik

25
Jurnal Bisnis
Volume 6 Nomor 1 – Oktober 2018
ISSN: 2338 - 0411

VARIABEL DIMENSI INDIKATOR Ukuran SKALA


Pengendalian Manajemen kampus
manajemen kampus
Faktor Regulasi Peraturan pemerintah Tingkat pelaksanaan Ordinal
Eksternal yang berkaitan dengan peraturan pemerintah
Organisasi (X2) pengembangan kampus
peraturan akademik Pelaksanaan peraturan
akademik
Peraturan administratif Pelaksanaan peraturan
admin
Situasi dan Kondisi politik yang Situasi dan kondisi Ordinal
kondisi berpegaruh pada wilayah
pendidikan tinggi
Perkembangan ilmu Pola pengembangan
pengetahuan dan IPTEK
teknologi
Faktor Internal Dana pengembangan Tingkat penerimaan Ordinal
Pendanaan (X3) (instsitusi) mahasiswa dana dari mahasiswa

Hasil usaha lain Tingkat pendapatan


dari usaha lain
Eksternal Bantuan pemerintah Tingkat penerimaan Ordinal
(bantuan- bantuan pemerintah
bantuan) pusat atau daerah
Sumbangan orangtua Penerimaan dana dari
mahasiswa orang tua siswa

Mutu Tenaga Kompetensi dosen Tingkat kompetensi Ordinal


Perguruan pendidik dosen
Tinggi (Y) Penguasaan teknologi Tingkat penguasaan
teknologi
Penguasaan materi Tingkat penguasaan
materi ajar
Pengelolaan Pengelolaan bidang Tingkat penguasaan Ordinal
perguruan akademik akademik
tinggi Pengelolaan bidang Tingkat penguasaan
administrasi administrasi
Pengelolaan Tingkat pembangunan
pembangunan fasilitas sarana prasarana

Kompetensi Sikap lulusan terhadap Persepsi lulusan Ordinal


lulusan lingkungan
Pengetahuan keilmuan Penguasaan keilmuan

18
Jurnal Bisnis
Volume 6 Nomor 1 – Oktober 2018
ISSN: 2338 - 0411

VARIABEL DIMENSI INDIKATOR Ukuran SKALA


Keterampilan lulusan Tingkat keterampilan

Citra Persepsi Persepsi lingkungan Tingkat persepsi Ordinal


Perguruan mahasiswa terhadap lingkungan
Tinggi (Z) kampus mahasiswa terhadap
kampus
Persepsi masyarakat Persepsi masyarakat
terhadap kampus terhadap kampus
Persepsi karyawan Persepsi karyawan
terhadap kampus terhadap kampus
Fasilitas Biaya pedidikan Tingkat Biaya Ordinal
pedidikan
Modernisasi fasilitas Modernisasi fasilitas
kampus kampus
Staf pengajar Staf pengajar
Kesesuaian layanan Kesesuaian layanan
pendidikan dengan pendidikan dengan
kebutuhan mahasiswa kebutuhan mahasiswa
Kesesuaian layanan Kesesuaian layanan
pendidikan dengan pendidikan dengan
keinginan mahasiswa keinginan mahasiswa
Lulusan Kemudahan mencari Kemudahan mencari Ordinal
kerja kerja
Keberhasilan kelulusan Keberhasilan
kelulusan

Sumber Data Perguruan Tinggi Swasta dan dosen


Sumber data dalam penelitian ini adalah perguruan tinggi swasta yang berada di
sumber primer dan sekunder. Data primer STIEB Perdana Mandiri. Jumlah dosen pada
bersumber dari survey ke lapangan melalui STIEB Perdana Mandiri sebanyak 56orang.
wawancara, observasi, dan kuesioner,
sedangkan data skunder bersumber dari Rancangan Analisis Data
dokumentasi atau laporan-laporan yang
berkaitan dengan objek yang diteliti STIEB
Perdana Mandiri serta pedoman-pedoman
yang dikeluarkan masing-masing perguruan
tinggi.

Populasi dan Sampel


Unit analisis dalam penelitian ini adalah unsur
pimpinan/pemangku keputusan pada

19
Jurnal Bisnis
Volume 6 Nomor 1 – Oktober 2018
ISSN: 2338 - 0411

Berdasarkan pada model persamaan


struktural di atas, dalam penelitian ini dibagi
dalam 2 (dua) sub struktur yaitu sub struktur 1
yang membahas pengaruh variabel X1, X2 dan
X3 terhadap Y, dan sub struktur 2 membahas
pengaruh variabel Y terhadap variabel Z.

Sub-Struktur 1 Berdasarkan tabel diatas diperoleh


besaran koefisien jalur antar variabel
penelitian yang dapat di lihat pada tabel
sebagai berikut :

III. HASIL PEMBAHASAN

Uji Normalitas
Tabel di atas menggambarkan hasil
perhitungan jalur, bahwa variabel x1
mempunyai koefisien jalur sebesar 0,451,
Variabel x2 mempunyai koefisien jalur
sebesar 0,356 dan Variabel x3 mempunyai
koefisien jalur sebesar 0,239.

Pengaruh variabel bebas (x) terhadap


variabel terikat (y)
Hasil analisis jalur variabel Faktor Internal
Organisasi, Faktor Eksternal Organisasi,
Faktor Pendanaan dan Mutu Perguruan Tinggi
Berdasarkan hasil uji normalitas terhadap Citra Perguruan Tinggi, dapat dijelas
diatas, nilai variabel faktor internal organisasi, pada gambar di bawah ini:
faktor eksternal organisasi, faktor pendanaan,
mutu perguruan tinggi dan citra perguruan
tinggi mempunyai nilai p-value >0,05.
Dengan demikian berdistribusi normal

Koefisien Jalur

18
Jurnal Bisnis
Volume 6 Nomor 1 – Oktober 2018
ISSN: 2338 - 0411

Berdasarkan gambar diatas, maka Organisasi (x2) sebesar 3,20%, sehingga total
diperoleh persamaan jalur sebagai berikut pengaruhnya sebesar 12,25%.
Hasil perhitungan Koefisien
y = 0,451 x1 + 0,356 x2 + 0,239 x3 + Є determinasi (R kuadrat) yang dinyatakan
dalam persentase mengambarkan besarnya
Besarnya pengaruh dari masing-masing kontribusi semua variabel bebas yaitu Faktor
variabel bebas terhadap variabel terikat baik Internal Organisasi (x1), Faktor Eksternal
pengaruh langsung (Direct Effect) maupun Organisasi (x2) dan Faktor Pendanaan (x3)
pengaruh tidak langsung (Indirect Effect) dalam menentukan variasi Mutu Perguruan
dapat di lihat pada tabel berikut ini: Tinggi (Y) adalah sebesar 71,43%.
Sedangkan faktor lain yang tidak
diteliti dan turut mempengaruhi Mutu
Perguruan Tinggi ditunjukan oleh nilai PyЄ =
0,286 atau sebesar 28,572%.

Pengaruh Variabel Bebas (Y) Terhadap


Variabel Terikat (Z)
Hasil analisis jalur variable Mutu
Perguruan Tinggi terhadap Citra Perguruan
Tinggi, dapat dijelas pada gambar di bawah ini
Berdasarkan tabel di atas, terlihat bahwa
:
variabel Faktor Internal Organisasi (x1)
mempunyai pengaruh langsung sebesar
20,34%, pengaruh tidak langsung melalui
hubungannya dengan Faktor Eksternal
Organisasi (x2) sebesar 9,83%, dan Pengaruh
tidak langsung melalui Faktor Pendanaan (x3) Berdasarkan gambar diatas, maka
sebesar 3,33% Sehingga total pengaruhnya diperoleh persamaan jalur sebagai berikut:
adalah sebesar 33,50%. z = 0,906 (y) + Є
Variabel Faktor Eksternal Organisasi (x2)
mempunyai pengaruh langsung sebesar Hasil perhitungan Koefisien
12,65%, pengaruh tidak langsung melalui determinasi (R kuadrat) yang dinyatakan
hubungannya dengan Faktor Internal dalam persentase mengambarkan besarnya
Organisasi (x1) sebesar 9,83% dan pengaruh kontribusi Mutu Perguruan Tinggi (Y)
tidak langsung melalui Variabel Faktor terhadap Citra Perguruan tinggi (Z) adalah
Pendanaan (x3) sebesar 3,20%, sehingga total sebesar 82,1%.
pengaruhnya sebesar 25,68%. Sedangkan faktor lain yang tidak diteliti dan
Variabel Faktor Pendanaan (x3) turut mempengaruhi Mutu Perguruan Tinggi
mempunyai pengaruh langsung sebesar ditunjukan oleh nilai PzyЄ = 0,179 atau
5,72%, sedangkan pengaruh tidak langsung sebesar 17,9%.
melalui hubungannya dengan Faktor Internal
Organisasi (x1) sebesar 3,33% dan pengaruh IV. REFERENSI
tidak langsung melalui Faktor Eksternal Afifuddin, (2004), Berfikir Sistem dalam
Peningkatan Mutu Pendidikan Tinggi

19
Jurnal Bisnis
Volume 6 Nomor 1 – Oktober 2018
ISSN: 2338 - 0411

, Media Pendidikan, Vol. XVIII No. 1 Kartono, Kartini, 1998, Pemimpin dan
Juni 2004:23-38 Kepemimpinan, Raja Grafindo
Asmawi, M. Rosul, 2005, Strategi Persada, Jakarta.
Meningkatkan Lulusan Bermutu Di Kusnadi, H., 2002, Masalah, Kerjasama,
Perguruan Tinggi, Makara, Sosial Konflik dan Kinerja, Taroda,
Humaniora, Vol. 9, No. 2, Desember Malang
2005: 66-71 Lindsay, William M, dan Joseph A. Petrick,
Eka Handriani, 2011, Pengaruh Faktor 1997 ,Total Quality and
Internal Eksternal, Organization Development, St.
EntrepreneurialSkill, Strategi Dan Lucie Press, Delray Beach, Florida.
Kinerja Terhadap Daya Saing Ukm Di Mintorogo, Antonius, 1996, Kepemimpinan
Kabupaten Semarang, Dinamika Organisasi, Penerbit STIA LAN,
Sosial Ekonomi Volume 7 Nomor 1 Jakarta.
Edisi Mei 2011, hal. 47-69 Mitriani et al., 1995, Manajemen Sumber
Handoyo, Demon dan Situmorang, Johnny, Daya Manusia Berdasarkan
2009, STUDI Perhitungan Faktor Kompetensi, terjemahan Dadi Pakar,
Organisasional Terhadap Peningkatan Pustaka Utama Gratif, Jakarta.
Kinerja Keselamatan Instalasi Nuklir, Muchith, M. Saekhan, 2008, Pembelajaran
Sigma Epsilon, Vol.13 No. 3 Agustus Kontekstual, RaSAIL Media Grup,
2009, hal. 75-80 Semarang.
Lina Sinatra dan Rini Darmastuti, Kajian Murdick, Robert G, 1982, Information System
Peran Public Relations Dalam for Modern Management, Prentice
Meningkatkan Citra Perguruan Tinggi Hall, New Delhi.
Swasta Di Jawa Tengah, Jurnal Nana Sudjana, 1989, Dasar-dasar Proses
Ilmiah SCRIPTURA, Vol. 2, No. 2, Belajar Mengajar, Sinar Baru
Juli 2008: 95 – 105 Algensindo Offset, Bandung.
Anwar, Moch. Idochi, 2004, Administrasi Nawawi, Hadari, 1984, Administrasi
Pendidikan dan Manajemen Biaya Pendidikan, Gunung Agung,
Pendidikan, Alfabeta, Bandung Jakarta.
Arikunto, Suharsimi, 1993, Manajemen
Pengajaran Secara Manusiawi,
Rineka Cipta, Jakarta
Basuki, Johannes, 1992, Budaya Organisasi
(Konsep dan Terapan), Penerbit
Yayasan Pembina manajemen,
Jakarta.
Cushway, Barry, dkk, 1999, Perilaku dan
Desain Organisasi, terjemahan
Sularno Tjiptowardojo, Elex Media
Komputindo, Yogyakarta.
Daryanto, M., 1998, Administrasi
Pendidikan, Rineka Cipta, Jakarta.
Dharma, Agus, 2000, Manajemen Supervisi,
P.T. Raja Grafindo Persada, Jakarta.

20

Anda mungkin juga menyukai