Jurnal 2018 - Marhumi
Jurnal 2018 - Marhumi
Marhumi
Program Studi Administrasi Bisnis Politeknik Perdana Mandiri
Marhumi_04@yahoo.com
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) seberapa besarnya pengaruh faktor internal,
eksternal organisasi dan pendanaan terhadap mutu perguruan tinggi dan (2) seberapa besarnya
pengaruh faktor internal, eksternal organisasi dan pendanaan terhadap mutu perguruan tinggi melalui
citra perguruan tinggi.
Variabel yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah faktor internal organisasi (X 1), faktor
eksternal organisasi (X2), faktor pendanaan (X3), mutu perguruan tinggi (Y) dan citra perguruan
tinggi (Z). Metode penelitian yang digunakan adalah descriptive survey dan metode explanatory
survey. Populasinya adalah unsur pimpinan/pemangku keputusan dan dosen di STIEB Perdana
mandiri sebanyak 56 orang. Metode analisis data menggunakan analisis jalur (Path Analysis).
Variabel faktor internal organisasi (x1) mempunyai pengaruh langsung sebesar 20,34%,
pengaruh tidak langsung melalui hubungannya dengan Faktor Eksternal Organisasi (x2) sebesar
9,83%, dan Pengaruh tidak langsung melalui Faktor Pendanaan (x3) sebesar 3,33% Sehingga total
pengaruhnya adalah sebesar 33,50%. Variabel Faktor Eksternal Organisasi (x2) mempunyai
pengaruh langsung sebesar 12,65%, pengaruh tidak langsung melalui hubungannya dengan Faktor
Internal Organisasi (x1) sebesar 9,83% dan pengaruh tidak langsung melalui Variabel Faktor
Pendanaan (x3) sebesar 3,20%, sehingga total pengaruhnya sebesar 25,68%. Variabel Faktor
Pendanaan (x3) mempunyai pengaruh langsung sebesar 5,72%, sedangkan pengaruh tidak langsung
melalui hubungannya dengan Faktor Internal Organisasi (x1) sebesar 3,33% dan pengaruh tidak
langsung melalui Faktor Eksternal Organisasi (x2) sebesar 3,20%, sehingga total pengaruhnya
sebesar 12,25%. Hasil perhitungan Koefisien determinasi (R kuadrat) yang dinyatakan dalam
persentase mengambarkan besarnya kontribusi semua variabel bebas yaitu Faktor Internal
Organisasi (x1), Faktor Eksternal Organisasi (x2) dan Faktor Pendanaan (x3) dalam menentukan
variasi Mutu Perguruan Tinggi (Y) adalah sebesar 71,43%.
Kata kunci: faktor internal organisasi, faktor eksternal organisasi, faktor pendanaan, mutu perguruan
tinggi, citra perguruan tinggi
17
Jurnal Bisnis
Volume 6 Nomor 1 – Oktober 2018
ISSN: 2338 - 0411
tetapi hanya dilihat dari aspek kuantitas; yakni institusi publik yang memberikan pelayanan
bagaimana mendapatkan jumlah mahasiswa pendidikan bagi masyarakat. Perguruan tinggi
sebanyak-banyaknya. Begitupun dengan adalah lembaga pengembangan ilmu yang
diberlakukannya otonomi kampus;dimana bertujuan melahirkan masyarakat
perguruan tinggi negeri (PTN) dan swasta berpengetahuan, berkeahlian, kompeten, dan
(PTS) memiliki kesamaan di dalam terampil.
pengelolaan, sehingga ada kecenderungan Terdapat beberapa hal yang perlu
untuk mencari dana yang memadai; namun mendapat perhatian, yaitu perbaikan mutu
terkadang mengabaikan aspek mutu itu sendiri. pelayanan, penetapan langkah antisipasi dalam
Perguruan tinggi sebagai wadah untuk menjawab kebutuhan nyata masyarakat,
menggodog kader-kader pemimpin bangsa, perbaikan sistem kelembagaan yang lentur
terutama calon ekonom memerlukan suatu cara agar lebih mudah beradaptasi dan
pengelolaan yang berbeda dengan pengelolaan menyesuaikan diri dengan perubahan,
instansi non pendidikan, karena dalam wadah peningkatan efektivitas kerja sama kelompok
ini berkumpul orang-orang yang berilmu dan dan optimalisasi tim kerja di antara unit-unit
bernalar. Tanggung jawab pendidikan tidak yang terkait, penataan manajemen berdasarkan
saja beban pemerintah namun oleh seluruh kepemimpinan yang efektif, serta
lapisan masyarakat. Masalah penting yang pemberdayaan dan pengembangan sumber
harus diperhatikan adalah bagaimana daya manusia.
manajemen perguruan tinggi diatur dalam Keberadaan perguruan tinggi dalam
suatu manajemen yang rapi, efisien dan masyarakat di masa kini di mana segala sesuatu
transparan serta akuntabel, sehingga memiliki begitu terbuka, namun sekaligus juga begitu
arah yang jelas yakni mutu lulusan yang baik. rentan dengan berbagai masukan, baik
Peningkatan kemampuan untuk masukan positif maupun negatif, menuntut
mengelola dan mengembangkan perguruan perguruan tinggi harus mampu menampilkan
tinggi sudah sangat dirasakan perlu, termasuk citra positif sebagai institusi berkualitas yang
untuk menggunakan prinsip-prinsip peduli dengan kondisi masyarakat dan adaptif
manajemen modern yang berorientasi pada terhadap berbagai perkembangan maupun
mutu/kualitas. Bagi para pemilik dan pengelola tuntutan masyarakat.
Perguruan Tinggi, sistem manajemen mutu Citra positif bahwa perguruan tinggi
padahakekatnya berinti pada perbaikan terus memangmerupakan suatu institusi yang layak
menerus untuk memperkuat dan dipercaya akan menjadi salah satu faktor
mengembangkan mutu lulusan sehingga dapat pendukung utama keberhasilan suatu institusi
diserap oleh kalangan instansi dan pasar tenaga pendidikan tinggi untuk mampu
kerja. Krisis ekonomi dan moneter serta pasar mempertahankan keberadaannya serta
bebas telah menuntut untuk lebih cermat dalam mengembangkan berbagai programnya.
menentukan wawasan kedepan yang Citra positif yang tampil tentunya
didasarkan atas pertimbangan potensi, kendala, bukan sekedar citra yang sifatnya semu, tetapi
peluang dan ancaman yang menuntut untuk benar–benar merupakan suatu citra yang harus
lebih efektif dan efisien dalam bertindak. dimiliki suatu institusi pendidikan tinggi sesuai
Hal penting yang harus diperhatikan dengan potensi dan berbagai sumber daya yang
dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan dimilikinya.
tinggi yakni dengan menegaskan visi dan Peningkatan mutu dalam perguruan
orientasi, bahwa perguruan tinggi adalah tinggi tidak dapat dilihat sebagai proses yang
18
Jurnal Bisnis
Volume 6 Nomor 1 – Oktober 2018
ISSN: 2338 - 0411
dalam sekejap jadi. Kegiatan ini merupakan 2. Bagaimana strategi peningkatan mutu
sebuah proses jangka panjang yang Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi dan
membutuhkan perubahan organisasi dan Bisnis (STIEB) Perdana Mandiri.
restrukturisasi yang tidak boleh kepalang 3. Bagaimana peningkatan citra perguruan
tanggung. Komitmen untuk berubah ke arah tinggi di Sekolah Tinggi Ilmu
mutu yang lebih baik harus dipahami oleh Ekonomi dan Bisnis (STIEB) Perdana
semua level manajemen dan harus didasari Mandiri.
oleh kehendak mau berubah. Hal yang lebih 4. Seberapa besar pengaruh faktor internal
penting disamping kemauan mau berubah organisasi terhadap peningkatan mutu
adalah kenyamanan dalam melaksanakan perguruan Sekolah Tinggi Ilmu
peran dalam proses perubahan ini. Disamping Ekonomi dan Bisnis (STIEB) Perdana
level manajer yang harus paham dan tahu Mandiri.
tugasnya tentang perubahan ini, staf pun harus 5. Seberapa besar pengaruh faktor
tahu komitmen dari manajer mereka. eksternal organisasi terhadap
Salah satu faktor yang mempengaruhi peningkatan mutu Sekolah Tinggi Ilmu
mutu pendidikan adalah pendanaan, Untuk Ekonomi dan Bisnis (STIEB) Perdana
keberhasilan proses akuntabilitas kelembagaan Mandiri.
maka perlu dukungan pendanaan yang sesuai 6. Seberapa besar pengaruh faktor
dengan semangat akuntabilitas yaitu pendanaan terhadap mutu Sekolah
pendanaan yang bersifat block-funding, Tinggi Ilmu Ekonomi dan Bisnis
adanya kebebasan dan keluwesan dalam (STIEB) Perdana Mandiri.
penggunaan dana yang diarahkan kepada 7. Seberapa besar pengaruh faktor internal
pencapaian hasil yang optimal. Dengan
organisasi, faktor eksternal organisasi
demkian pendanaan yang berbasis kepada
dan faktor pendanaan terhadap mutu
keluaran (output/outcome based funding
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi dan
mechanism) menjadi penting karena adanya
Bisnis (STIEB) Perdana Mandiri.
beberapa alasan kebijakan yang kuat. Sebuah
8. Seberapa besar pengaruh mutu terhadap
pemikiran sedang dikembangkan untuk
citra Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi
bagaimana dana tersebut dapat diberikan
dan Bisnis (STIEB) Perdana Mandiri.
dalam bentuk block-funding, dan tidak dalam
bentuk seperti yang sekarang berlaku (itemized
Tinjauan Pustaka
allocation). Penetapan besarannya
Faktor-faktor Organisasional
menggunakan suatu formula dan kewenangan
Lingkungan organisasi adalah semua
penggunaan sepenuhnya ada pada pimpinan
elemen di dalam maupun di luar organisasi
institusi.
yang dapat mempengaruhi sebagian atau
Berdasarkan latar belakang diatas
keseluruhan suatu organisasi. Terdapat dua
maka rumusan masalah dalam penelitian ini
jenis klasifikasi lingkungan yakni lingkungan
adalah
internal dan lingkungan eksternal. Lingkungan
1. Bagaimana faktor internal organisasi,
internal yang berpengaruh langsung dalam
faktor eksternal organisasi dan faktor
organisasi meliputi karyawan/pegawai
pendanaan Sekolah Tinggi Ilmu
organisasi dalam, serta pimpinan manajer.
Ekonomi dan Bisnis (STIEB) Perdana
Lingkungan eksternal dibagi dua yaitu yang
Mandiri.
berpengaruh langsung dan tidak langsung.
19
Jurnal Bisnis
Volume 6 Nomor 1 – Oktober 2018
ISSN: 2338 - 0411
20
Jurnal Bisnis
Volume 6 Nomor 1 – Oktober 2018
ISSN: 2338 - 0411
manajer di dalam pengambilan keputusan yang 3) Menurut James A.F. Stoner (1996:66),
akan dibuat. Faktor eksternal organisasi lingkungan eksternal terdiri atas unsur-
contohnya yaitu perubahan perekonomian, unsur yang berada di luar suatu organisasi,
peraturan pemerintah, perilaku konsumen atau yang relevan pada kegiatan organisasi
masyarakat, perkembangan teknologi, politik tersebut. Lingkungan eksternal dibagi atas
dan lain sebagainya.Faktor eksternal dibagi dua unsur yaitu unsur-unsur tindakan
menjadi dua yaitu faktor mikro dan faktor langsung (direct action) dan unsur-unsur
makro. Faktor eksternal mikro yaitu tindakan tak langsung (indirect action).
lingkungan yang mempunyai pengaruh
langsung terhadap kegiatan manajemen. Jenis Lingkungan Eksternal
Lingkungan eksternal makro yaitu lingkungan a. Lingkungan eksternal mikro (unsur-unsur
yang mempunyai pengaruh tidak langsung. tindakan langsung atau lingkungan
Lingkungan eksternal adalah khusus).
lingkungan yang berada di luar organisasi dan b. Lingkungan eksternal makro (unsur-unsur
perlu dianalisis untuk menentukan kesempatan tindakan tidak langsung atau lingkungan
(opportunities) dan ancaman (threath) yang umum)
akan dihadapi perusahaan. Terdapat dua Dalam lingkungan eksternal organisasi
perspektif untuk mengkonseptualisasikan terdapat beberapa komponen, diantaranya
lingkungan eksternal. yaitu :
Lingkungan eksternal merupakan • Pelanggan, adalah mereka yang secara
faktor eksternal organisasi yang saling langsung memanfaatkan,
mempertukarkan sumber dayanya dengan menggunakan, dan mengajukan
organisasi tersebut dan tergantung satu sama permintaan atas barang atau jasa yang
lain. Organisasi mendapatkan input (bahan ditawarkan oleh organisasi.
baku, uang, tenaga kerja) dari lingkungan • Pesaing,organisasi bisnis lain yang
eksternal, kemudian ditransformasikan menjalankan bisnis yang sama dengan
menjadi produk atau jasa sebagai output bagi organisasi yang kita jalankan. Karena
lingkungan eksternal. Definisi lingkungan bisnis yang dijalankan sama, maka
eksternal adalah sebagai berikut: pesaing merupakan tantangan
1) Chuck Williams, (2001:51) menjelaskan (sekaligus ancaman) yang dihadapi
bahwa lingkungan eksternal adalah semua organisasi dalam meraih pelanggan
kejadian di luar organisasi yang memiliki • Pemasok,adalah pihak yang terkait
potensi untuk mempengaruhi perusahaan. langsung dalam kegiatan bisnis dari
Lingkungan eksternal dibagi menjadi a) sebuah organisasi, khususnya
lingkungan khusus; b) lingkungan umum; organisasi bisnis yang melakukan
c) lingkungan yang berubah. kegiatan produksi barang jadi dari
2) T. Hani Handoko (1999:62) mengatakan berbagai jenis bahan baku.
bahwa lingkungan eksternal terdiri dari • Regulator, adalah pihak-pihak yang
unsur-unsur diluar organisasi yang berkepentingan dalam menciptakan
sebagian besar tak dapat dikendalikan dan keadaan dan kegiatan bisnis yang fair
berpengaruh dalam pembuatan keputusan dan aman bagi semua pihak yang ingin
oleh manajer. Lingkungan ekternal di bagi menjalankan bisnis
menjadi lingkungan eksternal mikro dan • Partner Strategis adalah perusahaan
lingkungan eksternal makro. lain yang menjalankan bisnis berbeda
21
Jurnal Bisnis
Volume 6 Nomor 1 – Oktober 2018
ISSN: 2338 - 0411
22
Jurnal Bisnis
Volume 6 Nomor 1 – Oktober 2018
ISSN: 2338 - 0411
dikatakan efisien kalau penggunaan diciptakan dari suatu obyek, orang atau
waktu, tenaga dan biaya yang sekecil- organisasi,
kecilnya dapat mencapai hasil yang c. Richard F. Gerson (1994) dalam Buchari
ditetapkan. (b) dilihat dari segi hasil, Alma (2008:54) memberikan definisi atau
Kegiatan pengelolaan dana pendidikan pengertian citra tentang bagaimana
dapat dikatakan efisien kalau dengan konsumen, calon konsumen, dan pesaing
penggunaan waktu, tenaga dan biaya melihat anda, reputasi anda adalah apa
tertentu memberikan hasil sebanyak- yang orang-orang katakan kepada pihak
banyaknya baik kuantitas maupun lain.
kualitasnya d. Philip Kotler (2009:299) memberikan
definisi atau pengertian citra sebagai
Mutu Perguruan Tinggi seperangkat keyakinan, ide, dan kesan
Mutu pendidikan ini dijelaskan pada pasal yang dimiliki oleh seseorang terhadap
1 ayat 17 UU RI Nomor 20 Tahun 2003 yang suatu objek,
menyatakan bahwa “Standar nasional e. Frank Jefkins dalam Soemirat & Adrianto,
pendidikan adalah kriteria minimal tentang 2007:114) memberikan definisi atau
sistem pendidikan di seluruh wilayah hukum pengertian citra sebagai kesan seseorang
Negara Kesatuan Republik Indinesia”. atau individu tentang sesuatu yang
Kriteria minimal standar nasional muncul sebagai hasil dari pengetahuan
pendidikan ini terdiri atas standar isi, proses, dan pengalamannya,
kompetensi lulusan, tenaga kependidikan, f. Soleh Soemirat & Elvinaro (2007:113)
sarana dan prasarana, pengelolaan, memberikan definisi atau pengertian citra
pembiayaan, dan penilaian pendidikan yang tentang bagaimana pihak lain memandang
harus ditingkatkan secara berencana (Pasal 35 sebuah perusahaan, seseorang, suatu
ayat 1 UU RI Nomor 20 Tahun 2003). komite, atau suatu aktivitas,
g. Buchari Alma (2008:55) memberikan
Citra Perguruan Tinggi definisi atau pengertian citra sebagai
Berikut ini beberapa definisi citra perguruan impresi, perasaan atau konsepsi yang ada
tinggi menurut para ahli pada publik mengenai perusahaan,
a. Huddleston dalam Buchari Alma, mengenai suatu obyek, orang atau
(2008:55) memberikan definisi citra mengenai lembaga,
dengan mengatakan sebagai berikut h. Suharta Abdul Manjid (2009:70)
:”Image is a set beliefs the personal memberikan definisi citra sebagai image
associate with an Image as acquired yang terbentuk dimasyarakat
trough experience”. Artinya: citra adalah (konsumen/pelanggan) tentang baik
serangkaian kepercayaan yang buruknya institusi.
dihubungkan denga sebuah gambaran
yang dimiliki atau didapat dari Kerangka Pemikiran
pengalaman, Perguruan tinggi merupakan salah satu
b. Bill Canton dalam S.Soemirat & organisasi jasa yang diharapkan dapat
Adrianto. E (2007:111) memberikan menghasilkan sumber daya manusia yang
definisi atau pengertian sebagai kesan, berkualitas. Kualitas merupakan salah satu
perasaan, gambaran diri publik terhadap faktor yang menetukan pemilihan produk oleh
perusahaan; kesan yang dengan sengaja masyarakat. Kualitas yang baik dapat
23
Jurnal Bisnis
Volume 6 Nomor 1 – Oktober 2018
ISSN: 2338 - 0411
24
Jurnal Bisnis
Volume 6 Nomor 1 – Oktober 2018
ISSN: 2338 - 0411
penelitian yang bertujuan untuk memperoleh survey dan metode explanatory survey. Tipe
deskripsi tentang ciri-ciri variabel internal investigasi dalam penelitian ini adalah
organisasi, eksternal organisasi, pendanaan, causalitas. Unit analisis dalam penelitian ini
mutu perguruan tinggi dan citra perguruan adalah pimpinan perguruan tinggi/pemangku
tinggi. Sifat penelitian verifikatif adalah untuk tugas dan dosen. Penelitian ini termasuk pada
menguji kebenaran suatu hipotesis yang katagori crossectional, yaitu informasi dari
dilaksanakan melalui pengumpulan data di sebagian populasi (sampel responden)
lapangan, dimana dalam penelitian ini akan dikumpulkan langsung dari lokasi secara
menguji pengaruh internal organisasi, empirik dengan tujuan untuk mengetahui
eksternal organisasi dan pendanaan terhadap pendapat dari sebagian populasi terhadap
mutu perguruan tinggi dan implikasinya pada objek yang diteliti yaitu faktor internal
citra perguruan tinggi. organisasi, faktor eksternal organisasi,
Mengingat penelitian ini adalah pendanaan, mutu perguruan tinggi dan citra
deskriptif dan verifikatif, maka metode perguruan tinggi.
penelitian yang digunakan adalah descriptive
Operasionalisasi Variabel
VARIABEL DIMENSI INDIKATOR Ukuran SKALA
Faktor Internal Planning Perencanaan akademik Tingkat perencanaan Ordinal
Organisasi (X1) akademik
Perancanaan Tingkat perencanann
pengembangan kampus pengembangan
Perencanaan Perencanaan
infrastruktur pembangunan
infrastruktur
Organizing Pengembangan Pengembangan Ordinal
organisasi organisasi
Evaluasi pelaksanaan Tingkat evaluasi
tugas sesuai struktur
25
Jurnal Bisnis
Volume 6 Nomor 1 – Oktober 2018
ISSN: 2338 - 0411
18
Jurnal Bisnis
Volume 6 Nomor 1 – Oktober 2018
ISSN: 2338 - 0411
19
Jurnal Bisnis
Volume 6 Nomor 1 – Oktober 2018
ISSN: 2338 - 0411
Uji Normalitas
Tabel di atas menggambarkan hasil
perhitungan jalur, bahwa variabel x1
mempunyai koefisien jalur sebesar 0,451,
Variabel x2 mempunyai koefisien jalur
sebesar 0,356 dan Variabel x3 mempunyai
koefisien jalur sebesar 0,239.
Koefisien Jalur
18
Jurnal Bisnis
Volume 6 Nomor 1 – Oktober 2018
ISSN: 2338 - 0411
Berdasarkan gambar diatas, maka Organisasi (x2) sebesar 3,20%, sehingga total
diperoleh persamaan jalur sebagai berikut pengaruhnya sebesar 12,25%.
Hasil perhitungan Koefisien
y = 0,451 x1 + 0,356 x2 + 0,239 x3 + Є determinasi (R kuadrat) yang dinyatakan
dalam persentase mengambarkan besarnya
Besarnya pengaruh dari masing-masing kontribusi semua variabel bebas yaitu Faktor
variabel bebas terhadap variabel terikat baik Internal Organisasi (x1), Faktor Eksternal
pengaruh langsung (Direct Effect) maupun Organisasi (x2) dan Faktor Pendanaan (x3)
pengaruh tidak langsung (Indirect Effect) dalam menentukan variasi Mutu Perguruan
dapat di lihat pada tabel berikut ini: Tinggi (Y) adalah sebesar 71,43%.
Sedangkan faktor lain yang tidak
diteliti dan turut mempengaruhi Mutu
Perguruan Tinggi ditunjukan oleh nilai PyЄ =
0,286 atau sebesar 28,572%.
19
Jurnal Bisnis
Volume 6 Nomor 1 – Oktober 2018
ISSN: 2338 - 0411
, Media Pendidikan, Vol. XVIII No. 1 Kartono, Kartini, 1998, Pemimpin dan
Juni 2004:23-38 Kepemimpinan, Raja Grafindo
Asmawi, M. Rosul, 2005, Strategi Persada, Jakarta.
Meningkatkan Lulusan Bermutu Di Kusnadi, H., 2002, Masalah, Kerjasama,
Perguruan Tinggi, Makara, Sosial Konflik dan Kinerja, Taroda,
Humaniora, Vol. 9, No. 2, Desember Malang
2005: 66-71 Lindsay, William M, dan Joseph A. Petrick,
Eka Handriani, 2011, Pengaruh Faktor 1997 ,Total Quality and
Internal Eksternal, Organization Development, St.
EntrepreneurialSkill, Strategi Dan Lucie Press, Delray Beach, Florida.
Kinerja Terhadap Daya Saing Ukm Di Mintorogo, Antonius, 1996, Kepemimpinan
Kabupaten Semarang, Dinamika Organisasi, Penerbit STIA LAN,
Sosial Ekonomi Volume 7 Nomor 1 Jakarta.
Edisi Mei 2011, hal. 47-69 Mitriani et al., 1995, Manajemen Sumber
Handoyo, Demon dan Situmorang, Johnny, Daya Manusia Berdasarkan
2009, STUDI Perhitungan Faktor Kompetensi, terjemahan Dadi Pakar,
Organisasional Terhadap Peningkatan Pustaka Utama Gratif, Jakarta.
Kinerja Keselamatan Instalasi Nuklir, Muchith, M. Saekhan, 2008, Pembelajaran
Sigma Epsilon, Vol.13 No. 3 Agustus Kontekstual, RaSAIL Media Grup,
2009, hal. 75-80 Semarang.
Lina Sinatra dan Rini Darmastuti, Kajian Murdick, Robert G, 1982, Information System
Peran Public Relations Dalam for Modern Management, Prentice
Meningkatkan Citra Perguruan Tinggi Hall, New Delhi.
Swasta Di Jawa Tengah, Jurnal Nana Sudjana, 1989, Dasar-dasar Proses
Ilmiah SCRIPTURA, Vol. 2, No. 2, Belajar Mengajar, Sinar Baru
Juli 2008: 95 – 105 Algensindo Offset, Bandung.
Anwar, Moch. Idochi, 2004, Administrasi Nawawi, Hadari, 1984, Administrasi
Pendidikan dan Manajemen Biaya Pendidikan, Gunung Agung,
Pendidikan, Alfabeta, Bandung Jakarta.
Arikunto, Suharsimi, 1993, Manajemen
Pengajaran Secara Manusiawi,
Rineka Cipta, Jakarta
Basuki, Johannes, 1992, Budaya Organisasi
(Konsep dan Terapan), Penerbit
Yayasan Pembina manajemen,
Jakarta.
Cushway, Barry, dkk, 1999, Perilaku dan
Desain Organisasi, terjemahan
Sularno Tjiptowardojo, Elex Media
Komputindo, Yogyakarta.
Daryanto, M., 1998, Administrasi
Pendidikan, Rineka Cipta, Jakarta.
Dharma, Agus, 2000, Manajemen Supervisi,
P.T. Raja Grafindo Persada, Jakarta.
20