KELAS : 9E
ABSEN : 07
1)
Masa Depan Lebih Cemerlang Tanpa Merokok
Merokok di kalangan pelajar sudah menjadi perilaku yang sangat memperihatinkan bagi
Negara Indonesia. Hal ini disebabkan akibat dari pengaruh lingkungan sekitarnya. Hampir
sebagian perokok di Indonesia adalah kalangan pelajar, baik di tingkat SMP maupun SMA.
Pelajar yang merokok biasanya sejak SMP dan kebanyakan waktu kelas 3 SMP atau waktu
beranjak SMA. Itu disebabkan karena faktor kebiasaan, karena jika pelajar sudah biasa dengan
suatu aktivitas atau perbuatan yang di jalaninya sejak lama maka akan terbawa sampai mereka
dewasa. Merokok di kalangan pelajar tentu membawa dampak dan pengaruh terhadap pelajar
tersebut dan lingkungan mereka.
Di lingkungan sekolah larangan merokok merupakan suatu peraturan yang amat
penting. Tetapi kenyataannya pelajar yang merokok semakin banyak. Menurut Angelica Iskandar
seorang blogger, berpendapat bahwa merokok dari segi kesehatan, sangat merugikan. Tubuh
yang masih dalam pertumbuhan sudah dicemari oleh racun-racun dari rokok. Lalu dari biaya
atau harga rokok, tentunya jika sudah kecanduan bisa menghabiskan uang saku pelajar tersebut.
Ide Angelica Iskandar itu sangat benar, merokok mengganggu kesehatan, kenyataan ini tidak
dapat kita pungkiri. Banyak penyakit yang sudah terbukti sebagai dampak dari merokok.
Faktanya sudah ada, contohnya: di iklan televisi yaitu ibu Ike Wijayanti yang terkena kanker
tenggorokan sehingga pita suaranya hilang.
Tidak hanya sekolah yang berupaya untuk pelajar tidak merokok lagi, tetapi pemerintah
juga berupaya salah satu contohnya yaitu terdapat tulisan “ Hindarkan dan jauhkan sekolah dari
asap rokok” di setiap buku pegangan siswa kurikulum 2013.
Tidak hanya dampak negatif saja, rokok juga mempunyai dampak positif. Menurut
sebuah blog ScienceAndri atau alamat blognya
http://scienceaandri.blogspot.co.id/2014/02/dampak-positif-rokok.html di blog tersebut ditulis
bahwa merokok mempunyai dampak positif, yaitu: menjadi sumber inspirasi, bisa bersosialisasi
dengan baik kepada orang yang dikenal maupun tidak dikenal, bisa membuat si perokok
tersebut lebih percaya diri dan bisa menghilangkan stress.
Menurut Tomkinds (1991) ada 4 tipe perilaku merokok, yaitu : Tipe perokok yang
dipengaruhi oleh perasaan positif. Dengan merokok, seseorang merasakan penambahan rasa
yang positif. Perilaku merokok yang dipengaruhi oleh perasaan negatif. Banyak orang yang
menggunakan rokok untuk mengurangi perasaan negatif. Perilaku merokok yang adiktif. Mereka
yang sudah adiksi, akan menambah dosis rokok yang digunakan setiap saat setelah efek dari
rokok yang diisapnya berkurang. Perilaku merokok yang sudah menjadi kebiasaan. Mereka
menggunakan rokok sama sekali merupakan suatu perilaku yang sudah bersifat otomatis,
seringkali tanpa dipikirkan dan tanpa disadari ia menghidupkan api rokoknya bila rokok yang
terdahulu telah benar-benar habis.
Kebiasaan merokok yang dilakukan oleh pelajar mungkin merupakan salah satu
pengaruh buruk yang didapat dari teman-temannya. Kebiasaan merokok pada orang tua juga
berpengaruh besar pada pelajar. Orang tua yang merokok juga bisa menjadi salah satu faktor
yang menjadikan pelajar tersebut merokok dibandingkan dengan keluarga yang bukan perokok.
Secara umum kita sudah sepantasnya khawatir terhadap kebiasaan merokok di kalangan
remaja, mengingat begitu besar dampak negatifnya. Untuk itu, langkah antisipasi harus kita
siapkan. Kita bisa mulai dari lingkungan sekolah. Bisa dimulai dengan tidak memberi contoh
kebiasaan merokok dalam sekolah. Manfaatnya akan dirasakan oleh seluruh orang ataupun
pelajar itu sendiri, penerapan aturan dan larangan merokok akan mengerem kebiasaan merokok
. Pelajar dan di sekitarnya menjadi lebih sehat dan beban ekonomi berkurang, karena uang yang
digunakan untuk membeli rokok bisa dialihkan untuk keperluan lain yang lebih bermanfaat.
4) Kalimat tanggapan
Kritik :
Untuk itu, langkah antisipasi harus kita siapkan.
Kebiasaan merokok yang dilakukan oleh pelajar mungkin merupakan salah satu
pengaruh buruk yang didapat dari teman-temannya.
Kebiasaan merokok pada orang tua juga berpengaruh besar pada pelajar.
Sanggahan :
Menurut Angelica Iskandar seorang blogger, berpendapat bahwa merokok dari segi kesehatan,
sangat merugikan.
Pujian :
Ide Angelica Iskandar itu sangat benar, merokok mengganggu kesehatan, kenyataan ini tidak
dapat kita pungkiri.
Konjungsi :
Tidak hanya sekolah yang berupaya untuk pelajar tidak merokok lagi, tetapi pemerintah
juga berupaya salah satu contohnya yaitu terdapat tulisan “ Hindarkan dan jauhkan
sekolah dari asap rokok” di setiap buku pegangan siswa kurikulum 2013.
Tetapi kenyataannya pelajar yang merokok semakin banyak.
Faktanya sudah ada, contohnya: di iklan televisi yaitu ibu Ike Wijayanti yang terkena
kanker tenggorokan sehingga pita suaranya hilang.
Mereka yang sudah adiksi, akan menambah dosis rokok yang digunakan setiap saat
setelah efek dari rokok yang diisapnya berkurang.
Untuk itu, langkah antisipasi harus kita siapkan.
Kata rujukan :
Ide Angelica Iskandar itu sangat benar, merokok mengganggu kesehatan, kenyataan ini
tidak dapat kita pungkiri.
Hal ini disebabkan akibat dari pengaruh lingkungan sekitarnya.
Menurut sebuah blog ScienceAndri atau alamat blognya
http://scienceaandri.blogspot.co.id/2014/02/dampak-positif-rokok.html di blog
tersebut ditulis bahwa merokok mempunyai dampak positif, yaitu: menjadi sumber
inspirasi, bisa bersosialisasi dengan baik kepada orang yang dikenal maupun tidak
dikenal, bisa membuat si perokok tersebut lebih percaya diri dan bisa menghilangkan
stress.
Lalu dari biaya atau harga rokok, tentunya jika sudah kecanduan bisa menghabiskan
uang saku pelajar tersebut.
Itu disebabkan karena faktor kebiasaan, karena jika pelajar sudah biasa dengan suatu
aktivitas atau perbuatan yang di jalaninya sejak lama maka akan terbawa sampai
mereka dewasa.